• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jaringan

Jaringan adalah mekanisme yang memungkinkan komputer-komputer yang tersebar dan pemakainya untuk bekomunikasi dan berbagi sumber daya (Andrew S. Tanenbaum, 2003).

Berdasarkan media yang digunakan, maka terdapat dua macam jaringan yaitu jaringan dengan kabel dan jaringan nirkabel.

Secara umum, jaringan dibagi menjadi 3 jenis :

1. Local Area Network (LAN), merupakan tipe jaringan dengan sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung.

2. M etropolitan Area Network (M AN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar (misalnya antar wilayah dalam satu propinsi) dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.

3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.

2.2 Topologi Jaringan

Topologi merupakan sebuah struktur dari sebuah jaringan. Topologi secara garis besar dibagi menjadi dua :

(2)

1. Topologi Fisik - menggambarkan kondisi yang sebenarnya jaringan secara langsung.

2. Topologi Logika - menggambarkan kondisi bagaimana cara media jaringan dapat diakses oleh komputer.

2.2.1 Topologi Fisik

a. Bus

Topologi ini menggunakan sebuah kabel backbone tunggal untuk menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan.

Gambar 2.1 Topologi Bus b. Ring

Topologi ini menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya di mana node terakhir terhubung dengan node pertama sehingga node-node yang terkoneksi tersebut membentuk jaringan seperti sebuah cincin.

(3)

c. S tar

Topologi star menghubungkan semua node ke satu node pusat. Node pusat ini biasanya berupa hub atau switch.

Gambar 2.3 Topologi Star d. Extended S tar

Topologi ini menghubungkan topologi star yang satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.4 Topologi Extended Star e. Mesh

Topologi mesh ini memungkinkan node yang satu terhubung dengan satu atau lebih node lain dalam jaringan tanpa ada suatu pola tertentu.

(4)

2.2.2 Topologi Logika

a. Broadcast

Topologi ini memungkinkan setiap host yang mengirimkan paket akan mengirimkan paket ke semua host pada media komunikasi jaringan. Tidak ada aturan rumit siapa yang menggunakan jaringan berikutnya, peraturannya sederhana, “yang pertama datang, yang pertama dilayani” dan ini adalah bagaimana ethernet bekerja.

b. Token-passing

Topologi ini mengendalikan akses jaringan dengan melewatkan sebuah token elektronik yang secara berurutan akan melalui masing-masing anggota dari jaringan tersebut. Ketika sebuah komputer mendapatkan token tersebut, berarti komputer tersebut diperbolehkan mengirimkan data yang ada pada jaringan. Jika komputer tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan dilewatkan ke komputer berikutnya. Proses ini akan berulang-ulang terus.

2.3

Protokol

Protokol merupakan sebuah standarisasi sebagai cara komunikasi yang disepakati oleh vendor perangkat keras dan perangkat lunak dalam proses komunikasi perangkat antar jaringan (Drew Heywood, 2001).

(5)

OSI 7 Layer Protocol TC P/IP No Lapisan

TC P/IP

4 Laye r Nama Protocol Kegunaan

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas

DNS (Domain Name Server) Data base nama domain mesin dan nomer IP FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file

HTTP (HyperText Transfer

Protocol) Protokol untuk transfer file HTML dan Web MIME (Multipurpose

Internet Mail Extention)

Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks

NNTP (Networ News Transfer Protocol)

Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup

POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari Server 7 Aplikasi

SMB (Server Message Block)

Protokol untuk transfer berbagai Server file DOS dan Windows

SMTP (Simple Mail

Transfer Protocol) Protokol untuk pertukaran mail SNMP (Simple Network

Management Protocol) Protokol untuk manejemen jaringan Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh 6 Presentasi

TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file NETBIOS (Network Basic

Input Output System) BIOS jaringan standar RPC (Remote Procedure

Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh 5 Sessi

Aplikasi

SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX TCP (Transmission Control

Protocol)

Protokol pertukaran data beroriantasi (connection oriented)

4 Transport Transport

UDP (User Datagram Protocol)

Protokol pertukaran data non-oriantasi (connectionless)

IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing RIP (Routing Information

Protocol) Protokol untuk memilih routing ARP (Address Resolution

Protocol)

Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP

3 Network Internet

RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware

LLC

PPP (Point to Point

Protocol)

Protokol untuk point ke point 2 DataLink

MAC

Network

Interface SLIP (Serial Line Internet Protocol)

Protokol dengan menggunakan sambungan serial

1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

(6)

2.15 Perangkat Jaringan

Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian. Yang pertama adalah perangkat end–user (host). Contoh perangkat end–user antara lain: komputer, printer, scanner dan perangkat lainnya yang menghasilkan layanan (service) secara langsung kepada user. Klasifikasi kedua adalah perangkat jaringan. Perangkat jaringan termasuk semua peralatan yang terhubung ke perangkat end-user sehingga membuat perangkat–perangkat end–user tersebut bisa berkomunikasi (Cisco Certified Network Associate, 2000, semester 1).

Berikut ini adalah penjabaran tentang peralatan jaringan: 1. Network Interface Card (NIC)

NIC merupakan suatu papan sirkuit yang dirancang untuk dipakai di dalam slot ekspansi suatu PC. NIC biasa disebut juga network adapter. Baik PC ataupun Laptop, harus menggunakan perangkat ini untuk bisa terhubung ke jaringan. Setiap NIC memiliki nama atau kode yang unik, yang biasa disebut M edia Access Control (M AC). Panjang sebuah M AC adalah 48 bit, yang terbagi atas 2 field, yaitu kode vendor dan kode produk, masing – masing 24 bit. Alamat inilah yang digunakan untuk mengontrol komunikasi data pada host di dalam jaringan.

(7)

2. Repeater

Repeater merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk membangkitkan ulang sinyal. Repeater membangkitkan ulang sinyal analog maupun sinyal digital yang mengalami distorsi atau gangguan sehingga menghindari kesalahan transmisi. Perangkat ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan yang jaraknya cukup jauh, sehingga sinyal yang ditransmisikan lebih efektif. Perangkat ini tidak melaksanakan routing seperti halnya bridge atau router.

Gambar 2.7 Repeater

3. Hub

Prinsip kerja hub adalah mengkonsentrasikan sambungan. Dengan kata lain, mengambil sejumlah host kemudian membuat host–host tersebut terlihat seperti satu unit dalam jaringan. Proses ini dilakukan secara pasif, tanpa efek-efek lain pada transmisi data. Sedangkan hub aktif tidak hanya mengkonsentrasikan host, tetapi juga membangkitkan ulang sinyal. Semua transmisi yang masuk ke hub akan dikirimkan kembali ke semua peralatan yang terhubung ke portnya untuk diproses lagi oleh masing-masing peralatan tersebut. Kecepatan transfer dalam hub dibagi

(8)

antara peralatan yang tersambung sehingga makin banyak port yang terisi maka kecepatan hub akan semakin lambat.

Gambar 2.8 Hub

4. Bridge

Bridge mengkonversi format data transmisi jaringan. Bridge juga memiliki kemampuan untuk melakukan pengaturan transmisi data. Seperti namanya, bridge menyediakan hubungan antar LAN. Bahkan bridge juga melakukan pengecekan data untuk menentukan apakah data itu harus melalui bridge atau tidak. Dengan fungsi ini, jaringan akan lebih efisien. Bridges juga dapat di gunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

(9)

5. Switch

Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Pada switch, paket diteruskan berdasarkan M AC address yang disimpan dalam tabel M AC Address yang dimiliki switch. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :

- cut-through

- store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan.

Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan.

(10)

6. Router

Router berfungsi untuk menghubungkan segmen network yang satu dengan yang lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket data yang datang dari satu port menuju port yang dituju paket data tersebut. Router mengirimkan paket data berdasarkan IP Address.

Gambar 2.11 Router

2.15 Teknologi Client – Server

Teknologi Client – Server menggambarkan hubungan di antara dua program komputer atau lebih, di mana Client akan meminta request sedangkan Server akan membalas request tersebut. Proses ini berlangsung secara terus menerus. M eskipun konsep Client – Server ini bisa di terapkan pada standalone komputer (komputer yang berdiri sendiri atau komputer tunggal), tetapi yang paling penting adalah menanamkannya ke dalam konsep jaringan. Dalam jaringan, teknologi Client – Server menyediakan cara yang mudah dan efektif dalam menghubungkan aplikasi – aplikasi ataupun program – program yang berada dalam wilayah yang berbeda.

(11)

Teknologi Client – Server pada biasanya memiliki satu Server yang kadang – kadang disebut dengan “daemon”, yang berfungsi untuk bekerja di belakang layar dan menunggu request dari Client.

Contohnya adalah Web Browser seperti M ozilla Firefox akan berperan sebagai aplikasi Client yang akan me-request layanan (service), sedangkan Web Server yang kadang disebut dengan HTTP (Hyper Text Transport Protocol) adalah sebuah komputer yang berada di suatu tampat yang jauh dari komputer Client, merupakan Server yang akan merespon dan menjawab request yang diminta oleh Client.

Gambar 2.12 Alur Kerja Client – Server

2.15 Linux

Linux adalah sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan standar POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronic Engineers). Pertama kali dikembangkan oleh Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa di Helsinki University

(12)

tahun 1991. Sistem operasi Linux sangant mirip dengan UNIX pada umumnya karena awalnya, pengembangan source code Linux sendiri berasal dari penggunaan source code Unix sebagai referensi pengembangan source code Linux.Dalam penbuatan Linux, Linus menggunakan progam-program dan tool-tool dari Free Software Foundation yang berlisensi GPL (GNU Public License). Sedangkan Linux sendiri menyatakan bahwa mereka adalah GNU yang mempunyai kepanjangan GNU is Not Unix. Sekarang ini, Linux telah dikembangakan dengan bantuan programmer di seluruh dunia, dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Kernel adalah suatu inti dari sebuah Sistem Operasi. Contoh dari tugas kernel adalah, bertugas memerintahkan head Hard Disk agar bergerak ke posisi tertentu dan menuliskan datanya di sana. Kernel juga bertugas menangani agar data di suatu area memory tidak tertimpa oleh data lain sehingga mengacaukan semuanya. Intinya adalah tugas kernel hampir tidak terlihat oleh user, tetapi kernel tersebut memegang peranan yang utama dalam sebuah sistem operasi.

Windows Explorer yang terdapat pada sistem operasi M icrosoft Windows yang berguna untuk menampilkan file-file yang terdapat pada Hard Disk bukanlah sebuah kernel. Windows Explorer yang selalu tersedia ketika sistem operasi M icrosoft Windows terinstall hanyalah aplikasi pendukung kernel. Prosesnya adalah ketika Windows Explorer meminta data yang ingin ditampilkan kepada kernel, kernel akan memerintahkan head Hard Disk untuk bergerak dan membaca data yang di perlukan, kemudian mengirimkannya kembali kepada Windows Explorer dan terakhir Windows Explorer akan menampilkan data tersebut dalam format yang mudah untuk dilihat dan dimengerti oleh user (user interface).

(13)

Kernel Linux terdiri dari beberapa bagian penting, seperti manajemen proses, manajemen memori, driver perangkat keras, driver filesistem, dan manajemen jaringan. Namun bagian yang terpenting ialah manajemen proses dan manajemen memori. M anajemen memori menangani daerah pemakaian memori, daerah swap, bagian-bagian kernel dan untuk buffer cache. M anajemen proses menangani pembuatan proses dan penjadwalan proses. Pada bagian dasar kernel berisi driver perangkat keras untuk setiap jenis perangkat keras yang didukung.

Distribusi sistem operasi Linux ini dilakukan dengan bantuan distribusi-distribusi Linux atau yang biasa kita sebut distro. Distro Linux menggunakan kernel yang tunggal dan dengan aturan tertentu yang digabungkan dengan berbagai program dan library yang ada. Contoh-contoh dari berbagai distro Linux adalah Redhat, Debian, Fedora, Suse dan lainnya. Jadi walaupun semua distro ini menggunakan kernel yang sama, tetapi akan memiliki program pendukung yang berbeda sehingga user akan melihat cara instalasi program, tampilan user interface, serta cara penggunaan yang berbeda ketika menggunakan distro yang berbeda. Walaupun Linux itu terpisah dengan berbagai distro yang ada, namun pengendalian kernel Linux masih tetap ditanganin oleh Linus dan timnya.

(14)

2.15 Linux Terminal Service Project

Linux Terminal Service Project atau yang lebih sering disebut dengan LTSP adalah suatu perangkat lunak yang mengeksplorasi kemampuan Linux untuk aplikasi diskless Xterminal. XTerminal merupakan salah satu model thin Client yang dapat dibangun dengan platform Linux. Teknologi ini dapat menghemat sumber daya perangkat keras khususnya Hard Disk tanpa perlu mengurangi kinerja sistem.

Salah satu penerapan dari sistem komputasi Client tanpa media penyimpanan tetap (Hard Disk) adalah Linux Terminal Service Project. Proyek yang memiliki website di http://www.ltsp.org ini dimulai oleh James A. M cQuillan dan dikembangkan oleh para programmer di seluruh dunia. LTSP menyediakan suatu cara untuk memanfaatkan komputer-komputer tua yang tidak terpakai oleh perkembangan komputasi saat ini menjadi terminal yang dapat menjalankan aplikasi berbasis teks ataupun grafikal dengan Server yang berbasiskan sistem operasi Linux

Dalam suatu jaringan, umumnya jumlah Server lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Client. Sistem XTerminal sendiri bisa dipasang dengan satu Server dan beberapa Client, sehingga penggunaannya memberikan berbagai keuntungan seperti:

- Spesifikasi komputer untuk Client sangat minimal.

- Upgrading hardware dan program menjadi lebih mudah karena hanya terjadi di sebuah komputer Server.

Akhirnya dari keseluruhan point diatas diperoleh penghematan biaya serta waktu yang digunakan untuk instalasi dan perawatan sistem.

(15)

2.15.1 Cara Kerja

M ekanisme ini merupakan mekanisme Client Server. Client di boot menggunakan disket atau bootrom yang sudah terpasang kernel Linux. Setelah kernel diload dalam memory, ia mulai bekerja mencari Server yang memiliki DHCP. Server yang menangkap permintaan DHCP dari Client memeriksa terlebih dahulu apakah Client tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Kalau ya, Server memberikan alamt IP beserta parameter tambahan lainnya kepada Client, dan selanjutnya menjalankan Xwindow dimana prosesnya terjadi di Server namun hasilnya tampak di Client.

Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki 2 komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bisa memanfaatkan teknologi XTerminal seperti warnet, perkantoran, penyewaan komputer atau bagi mereka yang hanya sekedar mencoba untuk menggunakan Linux sebagai sistem operasi sehari-hari.

(16)

2.15 MultiUser Linux

Linux mendukung multiuser, yaitu pada saat yang bersamaan, Linux dapat digunakan oleh lebih dari satu user yang masuk ke dalam sistem.

Sebagai suatu sistem Terminal Server, kemampuan sistem LTSP untuk menangani jumlah Client dapat dituliskan sebagai berikut :

• Jumlah Server pada LTSP

Server LTSP tidak harus tunggal dan berfungsi sebagai DHCP Server, NFS Server ataupun Server query dari X Server. Di dalam dunia nyata sebisa mungkin Server-Server dipisah sesuai dengan fungsinya agar tidak menimbulkan kondisi single (bentrok).

• Jumlah Client pada LTSP

Client LTSP yang memungkinkan untuk terhubung atau login ke dalam Server LTSP tidak dibatasi, tergantung dari dukungan spesifikasi komputer Servernya. Dalam percobaan, 20 Client bisa menjalankan M ozilla dan M icrosoft Office secara bersamaan dengan spesifikasi komputer Server adalah Prosessor Intel Pentium IV 2.6 GHz HyperThreading FSB 800 dan memory 1 GB RAM .

2.15 Windows Terminal Services

Windows Terminal Services adalah sebuah teknologi yang dikenal dengan nama Thin Client. Konsep Terminal Services adalah mengacu pada intepretasi dalam Remote Control dan Remote Client.

(17)

Remote Control hanya memungkinkan satu komputer Client untuk terhubung ke Server. Client akan mendapatkan tampilan persis dari Server dan apa yang dilakukan oleh Client akan terlihat dari Server. Jadi apabila komputer Client menggerakkan mousenya di layarnya, maka mouse di komputer Server juga akan bergerak

Remote Client memungkinkan lebih dari satu komputer Client untuk terkoneksi ke Server. Caranya adalah dengan memberikan tampilan yang biasanya dinamakan dengan session. Jadi ketika komputer Client menggerakkan mousenya di layarnya, maka mouse di komputer Server tidak ikut bergerak. Setiap user yang melakukan koneksi akan mendapatkan tampilan masing – masing yang saling tidak mengganggu.

Terminal Services adalah Remote Client, Terminal Services terbagi menjadi 2 mode, yaitu :

• Administration Mode

Adalah M ode gratis dari Terminal Services yang mendukung koneksi sebanyak maksimum 2 administrator yang login secara bersamaan

• Application Mode

Adalah mode dari Terminal Services yang bisa mendukung lebih dari 2 administrator yang bisa login bersamaan, tergantung dari lisensi yang dibeli.

Dari sisi program yang digunakan untuk Administration M ode dan Application M ode, diperlukan 2 komponen, yaitu komponen di sisi Client dan komponen di sisi Server. Pada sisi Client, dibutuhkan program Client khusus untuk digunakan melakukan koneksi ke Server seperti Remote Desktop Connection dan Terminal Services Client. Sedangkan pada sisi Server, layanan (service) Remote Desktop Server atau Terminal Server harus diaktifkan.

(18)

Gambar 2.15 Remote Client

2.15 BOOTROM

LTSP memerlukan kemampuan pada komputer Client untuk melakukan proses booting dari jaringan. Proses booting pada komputer Client dapat dilakukan dengan 2 metode, pertama melalui PXE (Preboot Execution Environment) yang terdapat dalam ethernet ataupun dengan menggunakan program melalui etherboot.

(19)

2.15.1 Etherboot

Etherboot adalah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat image ROM (Read Only M emory) yang mampu untuk mengambil kode dari jaringan eternet untuk dieksekusi di komputer dengan arsitektur x86. Ehterboot sendiri bisa diartikan sebagai kode untuk dimasukkan ke dalam ROM yang dimiliki oleh kartu jaringan. Etherboot bisa dimasukkan dalam Floppy dan Hard Disk, sehingga dapat memungkinkan proses booting dari ethernet yang tidak didukung dengan BOOTROM .

2.15.2 Preboot Execution Environment (PXE)

Preboot Execution Environment atau yang lebih sering disebut dengan PXE adalah sebuah lingkungan ataupun metode yang memungkinkan sebuah workstation melakukan proses booting dari sebuah Server dari sebuah jaringan untuk mem-booting sistem operasi.

PXE ini sendiri diperkenalkan oleh Intel sebagai bagian dari WfM (Wired for M anagement. Pada teknologi PXE ini menggabungkan beberapa protocol standar jaringan antara lain IP, UDP, DHCP, TFTP dan konsep seperti GUID/UUID dan Universal Network Device Interface yang mengandung firmware dari PXE Client itu sendiri (Komputer yang akan melakukan booting melalui PXE itu sendiri).

PXE didesain untuk me-load sebuah image yang kecil (32kb atau kurang) yang disebut dengan Network Bootstrap Program (NBP). NBP ini berguna untuk me-load image sistem operasi kemudiannya. PXE ini biasanya sudah terintegrasi dengan NIC untuk NIC yang mendukung Nerwork Booting.

(20)

(21)

2.15 Port Mapper

Port adalah kanal komunikasi diantara klien dan Server. Port-port komunikasi ini dibedakan berdasarkan nomor yang dimilikinya dengan fungsi masing-masing. Protokol port mapper memberikan hak pada klien untuk mencari nomor port untuk semua program remote yang disediakan oleh Server.

Port M apper terletak pada nomor port 111 pada setiap mesin (Client maupun Server) dan merupakan satu-satunya layanan jaringan yang mempunyai port yang khusus dan tetap. Sedangkan untuk jenis layanan jaringan lainnya, nomor portnya dapat statis atau berubah – ubah asalkan kesemuanya terdaftar pada port mapper.

Pemetaan port program yang disimpan pada suatu port mapper di Server disebut dengan portmap. Port mapper ini akan dijalankan secara otomatis tiap kali mesin Server dijalankan. Lalu baik program Server maupun klien akan memanggil prosedur port mapper. Kemudian sebagai bagian dari proses inisialisasi, program Server akan memanggil port mapper pada host untuk membuat entri pada portmap. Setelah itu, program Server akan meng-update entri pada portmap, sedangkan program klien akan memanggil query dari entri portmap ini. Untuk mencari nomor port yang diinginkan, program klien kemudian menggirimkan RPC (Remote Procedure Call) request message ke port mapper pada Server. Apabila proses ini berhasil (Server mendukung remote program yang diminta), port mapper Server akan mengirimkan nomor port yang sesuai pada RPC reply message. Kemudian proses remote dapat dilakukan dengan menggunakan nomor port tersebut. Proses ini akan selalu dijalankan setiap kali ada permintaan remote program dari klien ke Server. Namun untuk meminimalisasi

(22)

pemanggilan port mapper, pada sisi klien disediakan cache untuk menyimpan nomor-nomor port yang sering digunakan.

Gambar 2.18 Port M apper

2.15 Dynamic Host Configuration Protocol

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang lebih sering disebut DHCP adalah suatu protokol yang digunakan untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam jaringan. Keuntungan dari DHCP adalah pembagian atau pengalokasian IP menjadi lebih mudah karena semua dilakukan dari Server. Parameter yang dialokasikan selain IP adalah Subnet M ask, Gateway, DNS Server, dan WINS Server.

Sebuah DHCP Server tidak bisa menjadi DHCP Server sekaligus DHCP Client atau dengan kata lain, DHCP Server harus mempunyai IP Statik.

M ekanisme DHCP adalah :

(23)

b) Server merespon dengan pesan DHCPOFFER, dimana informasi ini juga memberikan informasi tentang IP address.

c) DHCP Client menerima 1 atau lebih pesan DHCPOFFER dari 1 atau lebih DHCP Server. Client memilih salah satu informasi itu dan mengirimkan pesan DHCPREQUEST dan informasi jaringan mana yang dipilih.

d) Server menerima pesan DHCPREQUEST tersebut dan membalas dengan mengirimkan pesan DHCPACK dengan mengirimkan informasi lengkap.

e) Client menerima DHCPACK dan melakukan konfigurasi terhadap interface jaringannya.

f) Apabila Client sudah tidak menginginkan lagi alamat IP tersebut, Client akan mengirimkan pesan DHCPRELEASE.

(24)
(25)

2.15 Trivial File Transfer Protocol

TFTP merupakan singkatan dari Trivial File Transfer Protocol. TFTP didefinisikan di dalam Request For Comments (RFC) 1350 (yang memperbaharui RFC (783). TFTP adalah protocol sederhana yang berguna untuk melakukan transfer file. Protokol ini diimplementasikan menggunakan User Datagram Protocol (UDP). Fokus utama dari TFTP adalah membaca file dari Server atau menulis file ke Server. Karena diimplementasikan menggunakan UDP, maka TFTP mewarisi sifat-sifat dari UDP tersebut.

UDP besifat Connectionnless Oriented yang berarti tidak menyediakan transmisi ulang dari datagram. UDP juga tidak memerlukan koneksi terlebih dahulu untuk melakukan proses transfer data saat terjadi hubungan Client – Server. UDP pada dasarnya adalah interface untuk aplikasi IP. Dimana UDP tidak memiliki fungsi reliabilitas data, flow control, dan error-recovery untuk komunikasi IP. UDP memiliki proses seperti multiplexing/demultiplexing untuk mengirimkan datagram, dari port menuju IP datagram.

Segala kegiatan transfer diawali dengan suatu permintaan untuk membaca atau menulis file. Jika Server mengijinkan, maka file akan ditransfer dalam ukuran tetap sebesar 512 byte. Setiap paket mengandung satu blok data dan harus diyakini telah diterima, sebelum paket berikutnya dikirimkan lagi. Besar paket yang kurang dari 512 byte mengindikasikan akhir data yang harus dikirimkan. Jika suatu paket hilang dalam jaringan, mengigat protocol UDP yang digunakan, maka penerima paket akan menunggu dalam waktu tertentu, dan kemudian akan mengirimkan paket terakhirnya (biasa berupa data atau acknowledgement). Dan dengan demikian, Server akan mengirimkan kembali blok data yang sempat hilang tersebut.

(26)

Kesalahan-kesalahan yang serius pada umumnya akan mengakibatkan salah satu pihak mengalami terminasi sehingga koneksi lebih lanjut tidak dilakukan lagi pada saat itu. Berikut ini adalah kesalahan yang serius :

• Tidak bisa memenuhi permintaan akan suatu file, yang disebabkan oleh tidak ditemukan file yang diminta, kesalah akses memori atau tidak sahnya suatu user. • M enerima suatu paket yang salah.

• Kehilangan akses untuk sumber daya yang diperlukan, seperti habisnya ruang sisa pada media penyimpanan atau terjadi pembatasan akses (Access Denied)

2.15.1 Hubungan dengan Protocol lain

TFTP diimplementasikan menggunakan UDP, sedangkan UDP sendiri diimplementasikan menggunakan Internet Protocol (IP), dengan demikian suatu paket akan memiliki header internet, header UDP, header TFTP dan pada akhirnya isi paket itu sendiri. Header berupa local medium juga bisa disertakan.

2.15 Network File System

Network File System (NFS) adalah sebuah protocol yang dibangun oleh Sun M icrosistem pada tahun 1984 dan dijelaskan di RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai sarana untuk membuat file sistem bagi sistem komputasi Client tanpa media penyimpanan tetap. NFS menyediakan akses jarak jauh untuk membagi file sistem pada jaringan. Hal ini menyebabkan Diskless Client tetap dapat mengakses file sistem pada Server yang telah dibagi lewat NFS.

(27)

Fungsi utama dari NFS adalah untuk mengekspor file sistem NFS menggunakan sistem Client Server yang terdiri dari program Server, program Client dan protocol yang memungkinkan keduanya bekerja.

Program Server menjadikan file sistem dapat digunakan oleh komputer lain dalam jaringan. Program Client mengakses file sistem yang dibagi dari Server dengan cara mount. Ketika file sistem telah dimount, maka akan dapat digunakan seperti halnya file sistem local.

Gambar 2.20 NFS Server

2.15 X Window System

2.15.1 Definisi X Window

X Windows System (biasa disebut X11 atau X) adalah sebuah kumpulan sistem yang menyediakan windowing dengan proses layar bitmap. X Windows menyediakan seperangkat toolkit dan protocol untuk membangun sebuah GUI (Graphical User

(28)

Interface) pada sistem operasi Unix, Unix-like Operating System dan OpenVM S dan hampir didukung oleh semua sistem operasi modern saat ini.

X menyediakan kerangka dasar untuk lingkungan GUI yaitu drawing dan moving windows pada layar serta mampu berinteraksi dengan mouse dan keyboard. X tidak mengendalikan user interfance dengan sebuah program individual. Seperti efek visual styling pada X dapat diatur oleh beberapa macam program seperti compiz ataupun blueberryl.

X mempunyai feature network transparency juga, dimana aplikasi dapat berjalan secara sistem remote, karena X sendiri merupakan cara kerja sistem grafis “Client” dan “sistem”.

(29)

2.15.2 Definisi Xfree86

Xfree86 merupakan implementasi dari X Window System. Xfree86 pertama kali ditulis untuk Unix-Like Operating System pada jenis komputer PC IBM , namun kini Xfree telah banyak tersedia untuk sistem dan platform lain. XFree86 bersifat gratis dan opensource dibawah Xfree86 Licence Version 1.1. XFree dikembangkan oleh XFree86 Project, Inc yang dipimpin oleh David Dawes. Namun pada bulan januari 2004, XFree86 mengalami perubahan license dan membuat kontroversi yang cukup hebat sehingga membuat para developer melirik alternatif lain.

2.15.3 Definisi X.Org Server

X.Org Foundation Open Source Public Implementation of X11(Xorg Server) adalah referensi implementasi resmi dari X Window. X.Org berada dibawah lisensi X11 License yang bersifat open source, copyleft, dan bebas untuk didistribusikan dan dimodifikasi sampai sekarang. Sama halnya dengan XFree86, Xorg Server juga menyediakan sistem grafis Client-Server untuk sistem-sistem operasi Unix, dan

Unix-Like Operating System sesuai dengan tujuan project dari X Window itu sendiri.

2.15.4 Server X (X Server) dan Client X (X Client)

Pengertian Server dan Client disini sedikit berbeda dengan pengertian Server dan Client pada jaringan umumnya, walau memiliki konsep serupa. Hal ini pulalah yang meningkatkan popularitas dari X Window Sistem.

Dalam X Window Sistem, tampilan dipisahkan dari perangkat masukkan dimana program berjalan. Pada saat suatu program berjalan di X Window Sistem akan

(30)

melakukan penggambaran di layar atau ingin mengetahui tombol keyboard yang ditekan, misalnya program tersebut tidak langsung berkomunikasi dengan perangkat keras, program tersebut akan berkomunikasi dengan Server X, yang bertugas untuk berkomunikasi dengan perangkat keras seperti keyboard, mouse, dan berbagai perangkat masukkan lainnya. Program yang berkomuikasi dengan Server X(X Server) disebut sebagai Client X(X Client).

Konsep Client dan Server disini memungkinkan penerapan multitasking yang lebih baik, mengingat tidak ada program yang berjalan di X Window Sistem dan kemudian memonopoli sumber daya sistem.

(31)

2.15.5 Window Manager

Sistem Window seperti pada M icrosoft Windos tidaklah memisahkan sistem windownya dengan window manager. Window manager pada X Window Sistem berfungsi untuk mengatur peltakan window, pergerakan, urutan, penampilan dan lain sebagainya.

2.15.6 Desktop Environment

Window manager berfungsi untuk mengatur window-window yang berjalan di X Window Sistem. Desktop Environment adalah fasilitas lebih lanjut untuk memperindah tampilan di desktop, mempermudah pemakaian dan lain sebagainya. Sebuah desktop environment tidak harus memiliki window manager sendiri. Contoh Desktop Environment adalah GNOM E, KDE, dan XFCE.

2.15.7 Display Manager

Display M anager dalam pengertian yang sangat sederhana bisa berarti sebagai pengganti layar authentikasi. Display M anager juga mengatur koneksi dari jaringan, mengatur authentikasi dan lain sebaginya. Contoh dari Display M anager adalah KDM ,GDM , dan XDM

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Bus  b.  Ring
Gambar 2.5 Topologi M esh
Tabel 2.1 Tabel Hubungan Antara OSI 7 Layer, TCP/IPLayer dan Protocol TCP/IP
Gambar 2.14 Alur Kerja LTSP secara umum
+7

Referensi

Dokumen terkait

TABEL DATA PENGAMATAN BURUNG DI PESISIR PANTAI.. METODE TITIK HITUNG ( POINT

[r]

Pada saat Rapat Pleno Terbuka KIP Aceh tentang Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi Aceh pada Tanggal 24 April 2014 di Gedung Paripurna DPRA – Banda

Validasi metode pada penetapan kadar ibuprofen secara in vitro menggunakan matriks plasma darah tikus jantan wistar sebagai hewan percobaan perlu dilakukan untuk

Selain dapat memberikan dukungan untuk melakukan analisis prestasi kerja yang dicapai dengan standar prestasi kinerja yang direncanakan, konsep dan penerapan cara

Memenuhi  Sebagaimana dijelaskan pada indikator 2.1.1.a Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (RKUPHHK-HA) pada Hutan Produksi yang

Keputusan duduk adat untuk menerapkan sanksi harta buang bagi pelaku. pelanggaran norma menunjukkan bahwa sanksi harta buang termasuk

Berdasarkan tabel di atas, tulang wajah terdiri dari beberapa bagian. Nah, ketika kita mengunyah makanan, tulang bagian wajah mana yang1. bergerak ? Ayo cari