• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uas Swot Farah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uas Swot Farah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERENCANAAN STRATEGIS DAN PEMASARAN RUMAH SAKIT Judul : Analisis Rencana Strategis RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang

Disusun Oleh :

NAMA : Farah Deby Mustika

NIM : 1509047008

TH. AKADEMIK : 2016

PROGRAM STUDI : Ilmu Kesehatan Masyarakat SEMESTER/ ANGKATAN : III MARS/ 18

DOSEN : Dr. Hermawan Saputra SKM MARS

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA TAHUN 2016

(2)

ANALISIS SWOT ATAU TOWS RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG

A. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT memandu untuk mengidentifikasi positif dan negatif di dalam organisasi atau perusahaan (SW) dan di luar itu dalam lingkungan eksternal (OT).

“SWOT analysis is a systematic identification of these faktors and the strategy that reflects the best match between them. It is based on the logic that an effective strategy maximizes a business’s Strengths and Opportunities but at the same time minimizes its Weaknesses and Threats.”(John A.P and Richard Braden Robinson 1988)

“SWOT analysis is the identification of a firm’s Strengths and Weaknesses and its enviromental Threats and Opportunities.” (Michael A. Hitt et al. 2007)

“SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treaths is normally referred.” (Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones 2012)

Jadi, analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternalnya. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Analsis Swot dapat bermanfaat untuk menunjang usaha Rumah Sakit Harapan Jayakarta dalam meningkatan pelayanan dan meningkatkan daya saing dengan rumah sakit lain. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia kesehatan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan). Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang kesehatan bukanlah hal yang sama sekali baru. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang kesehatan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administratif.

Analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal mencocokan perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa kompetitif lingkungan di mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut dibuat berdasarkan perumusan strategi dan seleksi yaitu:

1. Kekuatan/Strength

Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. 2. Kelemahan / Weakness

Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu Rumah Sakit bersaing dengan Rumah Sakit lain.

3. Peluang / Opportunities

Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah Rumah Sakit untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.

(3)

Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi Rumah Sakit.

Sebuah Rumah sakit tidak selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti. Untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profil SWOT,SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS Matrix) ditunjukkan pada Gambar SWOT/ TOWS Matrix berikut :

Strengths Weakness

Opportunities S – O Strategies W – O Strategies Threats S – T Strategies W – T Strategies

Penjelasan SWOT / TOWS Matrix:

1. S-O strategi : mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan. 2. W-O strategi : mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.

3. S-T Strategi : mengidentifikasi cara untuk Rumah Sakit dapat menggunakan kekuatan untuk mengurangi ancaman luar.

4. W-T strategi : membuat rencana pencegahan ancaman luar karena kelemahan dari Rumah Sakit

Kuadran di Analisis SWOT/ TOWS :

Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan

(4)

memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.

Kuadaran III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.

B. Rumah Sakit Umum Depati Hamzah

Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota Pangkalpinang telah terakreditasi pada 25 Januari 2012 dengan keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-SERT/344/1/2012 untuk lima pelayanan rumah sakit (Profil RSUD Depati Hamzah 2014).

C. Analisis Faktor Internal SWOT atau TOWS

Faktor Internal SWOT atau TOWS adalah faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan tersebut. Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknesses). Faktor Internal pada analisis SWOT atau TOWS ditentukan dari kondisi atau situasi lingkungan dalam perusahaan itu sendiri. Faktor internal ini penting dalam menentukan SWOT atau TOWS karena dalam suatu perencanaan, perusahaan perlu melihat kondisi dan kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, perusahaan dapat memprediksi sejauh mana tindakan yang dapat diambil demi memajukan perusahaan.

Faktor internal dapat dipandang sebagai kekuatan atau kelemahan, tergantung pada dampaknya terhadap tujuan perusahaan. Apa yang dapat mewakili kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin kelemahan untuk tujuan lain. Sebagai contoh yang dapat diambil seperti pada analisis SWOT atau TOWS perlu ditentukan variabel dan dimensi dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Berikut ini merupakan contoh faktor internal yang bisa diidentifikasi:

Variabel yang berasal dari faktor internal, antara lain: 1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksudkan disini adalah para pegawai, manajer, marketing, direktur perusahaan atau semua orang yang berkecimpung didalam perusahaan itu sendiri. SDM ini dimasukkan dalam faktor internal perusahaan karena

(5)

berperan penting di dalam pelaksanaan operasional intern perusahaan. adapun sumber daya manusia RSU Depati Hamzah adalah sebagai berikut :

Data Pegawai Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 201

No Pendidikan Status Jumlah

PNS Non PNS

(1) (2) (3) (4) (5)

1 S2 atau Dokter Spesialis 19 4 23

2 S2 Manajemen Kesehatan 2 - 2 3 S1 Kedokteran Umum 14 3 17 4 S1 Kedokteran gigi 3 - 3 (1) (2) (3) (4) (5) 5 SI Apoteker 6 - 6 6 SI Keperawatan Ners 11 3 13 7 S1 Keperawatan 15 - 15 8 SI Kesehatan Masyarakat 12 - 12 9 SI Ekonomi Akutansi 2 4 6 10 SI Ekonomi Manajemen 9 1 10

11 SI Sosial atau Ilmu Komunikasi 1 1 2

12 SI Psikologi 1 - 1 13 SI Komputer 1 1 2 14 SI Administrasi Publik 1 - 1 15 SI Agama 1 - 1 16 D4 Gadar 6 - 6 17 D4 Kebidanan - 1 1 18 D4 Anastesi 1 - 1 19 D4 Teknik Radiologi 2 - 2 20 D3 Keperawatan 105 40 145 21 D3 Perawat Gigi 3 0 3 22 D3 Perawat Mata 2 - 2 23 D3 Anastesi 2 1 3 24 D3 Kebidanan 20 9 29 25 D3 Farmasi 15 0 15 26 D3 Fisioterapi 7 1 8 27 D3 Gizi 5 - 5 28 D3 Analis Kesehatan 9 - 9 29 D3 Radiologi 6 1 7 30 D3 Elektromedis 2 1 3 31 D3 Rekam Medis 11 - 11 32 D3 Manajemen Pengelolaan RS 5 10 15 33 D3 Akuntasi 1 2 3 34 D3 Manajemen - 1 1 35 D3 Kearsipan - 1 1 36 D3 Kesehatan Lingkungan 3 - 3

(6)

37 D3 Komputer 0 1 1 38 D2 Agama 0 1 1 39 D1 Gizi 1 - 1 40 SPK 11 - 11 41 SMAK 2 - 2 42 SPRG 1 - 1 43 SPKU - 1 1 44 SPAK 1 - 1 45 SMA (Sederajat) 30 70 100 46 SMP (Sederajat) 5 3 8 47 SD 3 8 11 Jumlah 358 169 527

Sumber : Profil RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang 2014

2. Visi dan Misi

Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota Pangkalpinang sebagai suatu organisasi yang mempunyai dasar sebagai pusat rujukan untuk pelayanan dan peningkatan kesehatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana dan Masyarakat yaitu:

a. Visi : Menjadi rumah sakit terpercaya dan mitra rujukan terbaik di Bangka Belitung.

b. Misi :

1) Memberikan pelayanan prima. 2) Melengkapi prasarana rumah sakit.

(7)

3. Struktur Organisasi

4. Keuangan

Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota Pangkalpinang telah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD) sejak tahun 2009 dengan keputusan Walikota Pangkalpinang Nomor 371/KEP/ORG/XII/2009 dan perubahan keputusan Walikota Pangkalpinang Nomor 477/KEP/RSUD/VIII/2010 (Profil RSUD Depati Hamzah 2014).

5. Hasil Survei Kepuasan Pasien

a. Survei terhadap 150 orang pasien, 67% pasien tidak puas dengan pelayanan b. Alasan Pasien tidak puas

6. Fasilitas 0 5 10 15 20 25 30 35 dokter kurang tanggap dokter datang tidak tepat waktu Perawat kurang ramah waktu tunggu lama alur pelayanan pasien tidak teratur Ruangan Kurang Bersih dan nyaman

Jumlah Responden

Jumlah Responden

(8)

a. Pelayanan

Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Penunjang, Pelayanan Administrasi, dan lain-lain.

b. Ruangan

Data Ruangan dan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 2014

No Nama Ruangan Jumlah Tempat Tidur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pavilium Utama ICU Nusa Indah Melati Mawar Luka Bakar Ruang Sars Anggrek Asoka Utama Anak 7 10 3 26 24 20 3 3 22 26 9 Total 11 153

Sumber : Profil RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang 2014 c. Jumlah Tempat Tidur

d. Denah Lokasi 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Jumlah Tempat Tidur

(9)

Letak Poliklinik di Gedung E pendaftaran di gedung B e. Alur Pelayanan Pasien

f. Poliklinik

RSUD Depati Hamzah merupakan rumah sakit yang berukuran besar dan cukup luas, dan masuk ke dalam kategori kelas C. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. Pada rumah sakit umum Depati Hamzah tersedia 153 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding setiap rumah sakit di Kepulauan Bangka Belitung yang tersedia rata-rata 62 tempat tidur inap, dengan jumlah dokter yang cukup banyak, yaitu sekitar 45 orang dokter. Jumlah dokter di rumah sakit ini lebih banyak dibanding

Pasien Datang Pendaftaran di Gedung B Menyelesaikan Administrasi Pendafaran

Mencari Poli yang dituju ke Gedung D

Rawat

Ruang Rawat Farmasi

Kasir

(10)

rata-rata rumah sakit di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk pelayanan rawat inap di rumah sakit ini, tersedia 153 tempat tidur dengan 17 tempat tidur diantaranya adalah untuk kelas VIP.

1. Poli Umum

Jumlah Dokter Umum : 17 Orang 2. Poli Gigi

Dokter Gigi : 3 Orang

Dokter Gigi Spesialis : 2 Orang 3. Poli Spesialis Penyakit Dalam

Dokter Sp Pd : 2 Orang 4. Poli Spesialis Penyakit Anak

Dokter Anak : 2 Orang 5. Poli Spesialis Kebidanan

Dokter Obgyn 3 orang 6. Poli Spesialis Bedah Umum

Doker Bedah : 2 Orang 7. Poli Spesialis Orthopedi 8. Poli Spesialis Mata

Dokter SpM : 1 orang 9. Poli Spesialis THT

Dokter THT : 1 orang ( hanya ada di RSU Depati Hamzah) 10. Poli Spesialis Syaraf

Dokter Syaraf : 1 orang 11. Poli Spesialis Paru

Dokter Spesialis Paru : 1 orang 12. Poli Tulip

Poli Khusus Penderita HIV AIDs 13. Unit Rawat Darurat

14. Fisioterapi

15. Poli Kulit dan Kelamin

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1 orang 16. Poli Hemodialisa

17. Poli Jiwa

Dokter : 1 orang 18. Poli Jantung

Dokter Sp Jp : 1 Orang ( hanya ada di RSU Depati Hamzah) e. Layanan Lainnya

 Medical Check Up

 Laboratorium Patologi Klinik  ICU, X-Ray, USG, ECG  Konsultasi Gizi

 Farmasi  UGD 24 jam

(11)

Faktor eksternal merupakan lingkungan eksternal atau lingkungan luar yang terdiri dari peluang (Opportunity) dan ancaman (Threath). Faktor Eksternal pada analisis SWOT atau TOWS ditentukan dari kondisi atau situasi lingkungan luar perusahaan. Faktor eksternal ini sangat penting dalam menentukan SWOT atau TOWS karena dalam suatu perencanaan, perusahaan perlu melihat kondisi lingkungan luar perusahaan selain melihat dari lingkungan dalam perusahaan itu sendiri.

Faktor eksternal terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro. Analisis lingkungan makro bertujuan mengidentifiksasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap nilai yang dihasilkan perusahaan. Obyek pengamatan dalam analisis ini adalah kekuatan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan sosial. Analisis eksternal mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan institusi yang bersangkutan. Misalnya mengenai persaingan, yaitu, ancaman pendatang baru, ancaman produk atau jasa pengganti. Berikut ini merupakan faktor eksternal yang bisa diidentifikasi:

variabel yang berasal dari faktor eksternal, antara lain: 1. Budaya

ada sebagian masyarakat yang masih percaya bahwa gangguan kesehatan bisa diakbibatkan karena gangguan makhlus halus sehingga memilih untuk berobat pada paranormal.

2. Geografi

a. Letak

Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota Pangkalpinang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Kota Pangkalpinang. Batas wilayah Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota Pangkalpinang yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kantor Kadin Kota dan Perkuburan Cina Sentosa.

b. Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Jalan Raya. c. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Jl. Soekarno Hatta.

(12)

b. Aksesibilitas  Angkutan Kota

 Angkutan Antar kabupaten  Dekat dengan Bandara

 Akses RS terdekat dari Bangka Tengah dan Bangka Selatan  Terletak di Jalan Raya Utama

3. Demografi

a. Gambaran Penduduk

b. Pendidikan

4. Sosial

Lingkungan sosial masyarakat dapat berpengaruh terhadap kondisi perusahaan. sebab, jika lingkungan sosial disekitar perusahaan itu baik maka, kondisi perusahaan juga akan ikut terdukung dengan kondusifnya lingkungan sosial masyarakat.

5. Budaya

Budaya atau kebiasaan yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi kondisi perusahaan karena budaya akan mempengaruhi pola hidup masyarakat.

6. Epidemiologi

Daftar 10 Penyakit Terbanyak 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 0 -4 5 -9 10 -14 15 -19 20 -24 25 -29 30 -34 35 -39 40 -44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64 65 -69 70 -74 75+ LAKI-LAKI PEREMPUAN 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 LAKI-LAKI PEREMPUAN

(13)

NAMA PENYAKIT JUMLAH Hipertensi 3870 Karies Gigi 2025 Astma 1815 DM Tipe II 1801 ASDH 700 Dislipidemi 800 Gastritis 550 ISPA 500 Presbiol 485 CHF 313 7. Regulasi

Rumah Sakit Rujukan Peserta BPJS Kesehatan tidak hanya di wilayah pangkalpinang namun menerima rujukan dari RSUD Kabupaten lainnya di Prov Kep. Babel

8. Kompetitor

Kompetitor yang dimaksud disini adalah kondisi rumah sakit lain yang menjadi pasaing di masyarakat.

a. RSBT

1) Terletak di pusat kota

2) RS pelayanan Karyawan PT Timah 3) Jumlah pasien semakin meningkat 4) Melayani BPJS

5) Memiliki tingkat kepauasan pasien tinggi b. RS Bhakti Wara

1) Terletak di akses masuk Kota Pangkalpinang dari arah Bangka Barat 2) Melayani BPJS

c. RSIA Muhaya

1) RS Khusus Ibu dan Anak 2) Terletak di Pusat Kota 3) Melayani BPJS

(14)

E. Pengelompokan Dimensi

Analisis Faktor Internal

No Variabel Kesimpulan

1 Visi dan Misi Kekuatan

2 Struktur Organisasi Kekuatan

3 SDM Kelemahan

4 Fasilitas Kekuatan

5 Produk dan Layanan Kekuatan

6 Karakteristik Pasien Kekuatan

7 Keuangan Kekuatan

8 SIM dan Pemasaran Kelemahan

Analisis Faktor Eksternal

No Variabel Kesimpulan

1 Budaya Ancaman

2 Geografi Peluang

3 Demografi Peluang

4 Hukum/ Kebijakan Peluang

5 Pemasok Peluang

6 Pesaing Ancaman

7 Sosio- Ekonomi Peluang

8 Epidemiologi Peluang

E. Pembobotan dan Skoring

No Variabel Bobot Rating Bobot x

Rating Kekuatan

1 Visi dan Misi 0,07 2 0,14

2 Struktur 0,08 3 0,24

3 Fasilitas 0,15 4 0,6

4 Produk dan Layanan 0,2 4 0,8

5 Karakteristik Pasien 0,03 2 0,06

6 Keuangan 0,15 3 0,45

Total 2,29

Kelemahan

(15)

2 SIM dan Pemasaran 0,08 2 0,16

Total 1 0,64

No Variabel Bobot Rating Bobot x

Rating Peluang 1 Geografi 0,18 3 0,54 2 Demografi 0,12 3 0,36 3 Hukum/ Kebijakan 0,1 3 0,3 4 Pemasok 0,07 2 0,14 5 Sosio-Ekonomi 0,1 4 0,4 6 Epidemiologi 0,15 3 0,45 Total 2,19 Ancaman 1 Budaya 0,06 3 0,18 2 Pesaing 0,22 3 0,66 1 0,84

F. Positioning TOWS Matrix

Menentukan Sumbu Posisi:

Sumbu X (S-W) = 2,29 – 0,64 = 1,65 Sumbu Y (O-T) = 2,19 – 0,84 = 1,35

Dimasukan ke rumus exel dan mendapat posisi RSU Depati Hamzah adalah Sebagai Berikut :

Posisi Rumah Sakit

-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 -1 0 1 2 3 Series1 Series2 Posisi RSUD Depati Hamzah

(16)

Berdasarkan keadaan tersebut dapat dilihat bahwa Posisi RSUD Depati Hamzah Adalah pada Kuadran I. Kuadran I Merupakan posisi yang sangat menguntungkan atau biasa disebut FUTURE KUADRAN, Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal , seharusnya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan strategi agresif.

C. Matrix IE

Analisis Faktor Internal

No Variabel Kesimpulan

1 Visi dan Misi Kekuatan

2 Struktur Organisasi Kekuatan

3 SDM Kelemahan

4 Fasilitas Kekuatan

5 Produk dan Layanan Kekuatan

6 Karakteristik Pasien Kekuatan

7 Keuangan Kekuatan

8 SIM dan Pemasaran Kelemahan

Analisis Faktor Eksternal

No Variabel Kesimpulan

(17)

2 Geografi Peluang

3 Demografi Peluang

4 Hukum/ Kebijakan Peluang

5 Pemasok Peluang

6 Pesaing Ancaman

7 Sosio- Ekonomi Peluang

8 Epidemiologi Peluang

No Variabel Bobot Rating Bobot x

Rating Kekuatan

1 Visi dan Misi 0,07 2 0,14

2 Struktur 0,08 3 0,24

3 Fasilitas 0,15 4 0,6

4 Produk dan Layanan 0,2 4 0,8

5 Karakteristik Pasien 0,03 2 0,06

6 Keuangan 0,15 3 0,45

Kelemahan

1 SDM 0,24 2 0,48

2 SIM dan Pemasaran 0,08 2 0,16

Total 1 2,93

No Variabel Bobot Rating Bobot x

Rating Peluang 1 Geografi 0,18 3 0,54 2 Demografi 0,12 3 0,36 3 Hukum/ Kebijakan 0,1 3 0,3 4 Pemasok 0,07 2 0,14 5 Sosio-Ekonomi 0,1 4 0,4 6 Epidemiologi 0,15 3 0,45 Ancaman 1 Budaya 0,06 3 0,18 2 Pesaing 0,22 3 0,66 Total 1 3,03

(18)

Alternatif Strategi

TOWS matrix menunjukan posisi kuadran FUTURE KUADRAN, sedangkan IE menunjukan posisi GROWTH AND BUILD sehingga menghasilkan matching alternatif strategi sebagai berikut :

TOWS MATRIX IE MATRIX

Future Kuadran Growth and Build Related diversification Vertical integration Market development Product development Penetration Market penetration Market development Product development Backward integration Forward integration Horizontal integration

(19)

Jadi, Berdasarkan Proses Matching, Alternatif Strategi Prioritas adalah Sebagai Berikut : 1. Market penetration

Penetrasi pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana perusahaan berfokus pada penjualan produk-produk yang ada di pasar-pasar yang telah ada sebelumnya.

Strategi:

a. Meyediakan pelayanan yang bermutu melebihi Rumah Sakit Pesaing b. Menggunakan SIM RS

2. Market development

a. Mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk memperluas wilayah geografi dan segmen pasar

b. Menentukan pertambahan SDM yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan pasar

c. memasukkan produk sekarang ke pasar atau lokasi baru atau segmen baru dalam lokasi sekarang, dengan tujuan untuk meraih volume yang lebih besar.

Strategi :

1. Membuat Unit Pemasaran 2. Menambah Tenaga Marketing

3. Product development

Mengevaluasi sumber daya yang ada saat ini dan menilai pertambahan yang dibutuhkan guna mendukung aktivitas pengembangan produk pelayanan

1. Penambahan Dokter Spesialis Saraf

2. Penambahan Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3. Menambah dokter THT

Alternatif strategi yang dipilih berdasarkan CDMG, yaitu Market Penetration, Market

development dan Product development. Kemudian untuk menetapkan prioritas dari kedua strategi

tersebut, dilakukan perhitungan kuantitatif dengan QSPM, yang bertujuan untuk menentukan nilai keterkaitan antara faktor internal dan eksternal dengan alternative strategi Market

Penetration, market development dan product development. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

No Variabel Bobot Alternatif Strategi Market Penetration Market Development Product Development AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan

1 Visi dan Misi 0,07 2 0,14 3 0,21 2 0,14

2 Struktur 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24

(20)

4 Produk dan Layanan 0,2 4 0,8 4 0,8 4 0,8 5 Karakteristik Pasien 0,03 3 0,09 3 0,09 2 0,06

6 Keuangan 0,15 3 0,45 4 0,60 4 0,60

Kelemahan

1 SDM 0,24 2 0,48 2 0,48 4 0,96

2 SIM dan Pemasaran 0,08 2 0,16 2 0,16 4 0,32 Peluang 1 Geografi 0,18 3 0,54 4 0,72 4 0,72 2 Demografi 0,12 3 0,36 4 0,48 4 0,48 3 Hukum/ Kebijakan 0,1 3 0,3 3 0,3 3 0,3 4 Pemasok 0,07 2 0,14 2 0,14 2 0,14 5 Sosio-Ekonomi 0,1 4 0,4 4 0,4 4 0,4 6 Epidemiologi 0,15 3 0,45 3 0,45 3 0,45 Ancaman 1 Budaya 0,06 4 0,24 3 0,18 3 0,18 2 Pesaing 0,22 3 0,66 3 0,66 4 0,88 Total 6,05 6,51 7,27

Dengan memperhatikan nilai Total Attractiveness Score (TAS) maka berturut-turut prioritas strategi adalah product development, market development dan market Penetration.

Implementasi Strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

No Program Kegiatan KPI Unit Target Ket/

Pelaksanaan 1 SDM Pengadaan tenaga Marketing dan team Jumlah Pasien Marketing Peningkatan 50% Penerimaan Pegawai baru Menambah tenaga Quality Control Kepuasan Pasien

Semua Unit 80% Penerimaan Pegawai baru Menambah Dokter Spesialis Syaraf Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai standar (kebutuhan kompetensi pekerjaan) Poliklinik 1 orang memiliki SIP Penerimaan Pegawai baru Menambah Dokter Spesialis Penyakit dalam Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai standar (kebutuhan kompetensi pekerjaan) Poliklinik 1 orang memiliki SIP Penerimaan Pegawai baru

(21)

Tenaga IT SDM yang mempunyai kompetensi sesuai standar (kebutuhan kompetensi pekerjaan)

SIM RS Pegawai baru

Menambah Dokter THT Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai standar (kebutuhan kompetensi pekerjaan) Poliklinik 1 orang memiliki SIP Penerimaan Pegawai baru Pengadaan Tenaga Analis/ Riset Jumlah penelitian yang terpublikasi secara nasional / internasional Perencanaan Publikasi minimal 2/ tahun Penerimaan Pegawai baru Menigkatkan kemampuan SDM dengan melakukan pelatihan Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai standar (kebutuhan kompetensi pekerjaan)

Semua unit 90% Pelatihan dan pendidikan

2 Keuangan Alokasi dana khusus marketing Alokasi dana untuk SIM RS 3 Produk Layanan Penambahan jam poli syaraf Tingkat keberhasilan penanganan kasus sulit multidisplin

Poliklinik Tidak ada pasien komplain Penataan Ruang Poli, Pembuatan Iklan dan strategi pemasaran lain Penambahan jam poli penyakit dalam Tingkat keberhasilan penanganan kasus sulit multidisplin

Poliklinik Tidak ada pasien komplain Penataan Ruang Poli, Pembuatan Iklan dan strategi pemasaran lain Penambahan Poli THT Tingkat keberhasilan penanganan kasus sulit multidisplin

Poliklinik Tidak ada pasien komplain Penataan Ruang Poli, Pembuatan Iklan dan

(22)

strategi pemasaran lain Melakukan Pengobatan Gratis Terjadwal di tiap kecamatan dan kabupaten di Pulau Bangka Masyarakat semakin banyak tau tentang RSUD Depati Hamzah Marketing Angka kunjungan pasien meningkat 50% 1. Pembuatan jadwal Kunjungan ke Tiap daerah oleh TIM Marketing 2. Penyusunan Panitia pengobatan Gratis oleh Team Marketing 3. Penyediaan peralatan yang beratribut RSUD depati Hamzah di Setiap peralatan kegiatan Bekerja sama dengan pihak asuransi, Faskes I dan perusahaan Terjalin kerja sama dengan asuransi, Faskes 1 dan perusahaan Marketing Terjalin minimal 2 asuransi/ perusahaan di tiap bulannya 1. Kunjungan ke perusahaan 2. Kunjungan ke Asuransi 3. Kunjungan ke Faskes Tingkat I 4 Sistem Menerapkan SIM RS, Terwujudnya sarana fasilitas dan sistem informasi terpadu Tingkat integrasi sistem informasi IT Integrasi sistem informasi 90% 1. Presentasi Sistem oleh Pihak ke 3 2. Perancanga n Sistem 3. Penerapan Sistem 5 Sarana dan Prasarana Menambah Jumlah Tempat Tidur kelas III Tersedia tempat tidur yang nyaman Perencanaan 6 tempat tidur 1. Melakukan perhitungan biaya 2. Menentukan desain Renovasi Ruang Rawat Inap Ruangan Tertaa rapi

Rawat Inap Cat warna baru semua ruangan

Pengecetan dan penataan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ratarata tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah klorofil dan luas daun rumput gajah mini yang diberi pupuk organic

ICePTi 2017 is organized by Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran, Nano Technology and Graphene Research Center (PRINT-G), Material Science &

menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Administrasi Terpadu, berdasarkan data dan program Kecamatan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku;.. memimpin

Kalan (TK) maupun Rirang (TR) hasil pantauan 1992/1993 sId 2005 setiap unsur masing-masing menunjukkan gambaran fluktuasi kadar relatif sama (Gambar 10 dan 11), yang dapat

level ekspresi miRNA juga dapat dijadikan monitor terhadap status tumor, sehingga menjadi catatan penting bahwa pengangkatan primer tumor akan mengurasi jumlah miRNA

The alteration zone at the Randu Kuning area and its vicinity can be divided into several hydrothermal alteration zones, such as potassic (magnetite-biotite-K feldspar),

Pada gambar disamping organ yang berupa saluran pencernaan ditunjukkan oleh