• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fase Pertumbuhan dan Reproduksi Fungi 2014.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fase Pertumbuhan dan Reproduksi Fungi 2014.pdf"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Fase Pertumbuhan Fungi

Fase Pertumbuhan Fungi

Kebutuhan Pertumbuhan

Kebutuhan Pertumbuhan

Reproduksi Fungi

(2)

Pert

Pert

umbuhan

umbuhan

Fungi

Fungi

• PertumbuhPertumbuhan :an :

Pertambahan teratur komponen sel hidup

Pertambahan teratur komponen sel hidup

• Organisme MultiselulerOrganisme Multiseluler ::

Peningkatan jumlah sel

Peningkatan jumlah sel

Ukur

(3)

Pertumbuhan

Pertumbuhan

• OrgOrganisme anisme Uniseluler:Uniseluler:

 –

 – Pertambahan jumlah selPertambahan jumlah sel

 –

 – PertPertambahan jumlah ambahan jumlah organismeorganisme •

• OrgOrganisme Soenositik anisme Soenositik (aseluler):(aseluler):

 –

 – Pertambahan ukuran selPertambahan ukuran sel •

• Dipegaruhi lingkunganDipegaruhi lingkungan

>> variasi lingkungan mempengaruhi:

>> variasi lingkungan mempengaruhi:

 –

 – KecepatKecepatan pertumbuhan an pertumbuhan dandan

 –

(4)

Keperluan Nutrisi

Keperluan Nutrisi CendawanCendawan Sumber Energi Sumber Energi   Fototrof Fototrof   Khemotrof Khemotrof Sumber Karbon Sumber Karbon   Autotrof Autotrof   Heterotrof Heterotrof Cendawan :

(5)

Cendawan

Cendawan

Saprofit

Saprofit

Parasit / saprofit fakultatif

Parasit / saprofit fakultatif

Parasit obligat

Parasit obligat

 Rhinosporidium seeberiRhinosporidium seeberi

(6)

Sumber Karbon

Sumber Karbon

KarbohidrKarbohidrat ( at ( glukglukosa, sukrosa, osa, sukrosa, maltosa )maltosa )

Sumber Nitrogen Sumber Nitrogen  OrganikOrganik  AnorganikAnorganik 

(7)

Rhizopus stolonifer

Rhizopus stolonifer

Tumbuh baik bila ada garam amonium

Tumbuh baik bila ada garam amonium

dan komponen amino

dan komponen amino

Tidak dapat meng

(8)

Vitamin

Vitamin

 Beberapa cendawan dapat mensintesis Beberapa cendawan dapat mensintesis vitaminvitamin

 Cendawan lain perlu thiamin dan biotin Cendawan lain perlu thiamin dan biotin

 Dermatofita antr Dermatofita antropofilik perlu opofilik perlu thiamin dan biotinthiamin dan biotin

(9)

Makroelemen :

Makroelemen :

  Fosfor, kalium, magnesium Fosfor, kalium, magnesium

Mikroelemen

Mikroelemen

 Besi, Besi, seng, seng, tembaga, tembaga, mangan mangan dan dan molibdenummolibdenum

Air

(10)

Kondisi Fisik untuk Pertumbuhan

Kondisi Fisik untuk Pertumbuhan

Cendawan

Cendawan

Aerasi

Aerasi

 Kapang aerob Kapang aerob

 Khamir anaerob fakultatif Khamir anaerob fakultatif

 Secara lab. ada anaerob Secara lab. ada anaerob

 SaccharomycSaccharomyces es cerevisiaecerevisiae

(11)

Cendawan Dimorfik

Cendawan Dimorfik

C0C022 mempengaruhi morfogenesis mempengaruhi morfogenesis

 T. mentagrophytes T. mentagrophytes dan dan T. rubrumT. rubrum

•  C0 C022 menstimulasi makrokonidiamenstimulasi makrokonidia

 Coccidioides immitis Coccidioides immitis

•  C0 C022 menstimulasi sperula menstimulasi sperula

 Sporothrix schenckii  Sporothrix schenckii  dan dan Histoplasma capsulatumHistoplasma capsulatum

(12)

Cahaya

Cahaya

 Cendawan tidak pe Cendawan tidak perlu cahayarlu cahaya

 Cahaya mempengaruhi pembentukan spora Cahaya mempengaruhi pembentukan spora

(aseksual dan seksual)

(aseksual dan seksual)

 Tempat terang menekan kleistotesium Tempat terang menekan kleistotesium

 Aspergillus ornatus, dermatofita

(13)

 Psikrofilik Psikrofilik

 Mesofilik Mesofilik

 T Termofermofilikilik

 Cendawan Cendawan saprofit: saprofit: 2525 –  –  30 30 00CC

 Cendawan Cendawan patogen: patogen: 2525 –  –  35 35 00CC

 Termotoleran : Termotoleran : Rhizopus microsporusRhizopus microsporus

 Aspergillus

 Aspergillus fumigatusfumigatus

Cladosporium trichoides Cladosporium trichoides Byssochlamys fulva Byssochlamys fulva

Suhu

Suhu

(14)

• Berdasarkan suhu yang dibutuhkan untukBerdasarkan suhu yang dibutuhkan untuk

pertumbuhannya, dikenal 3 kelompok fungi,

pertumbuhannya, dikenal 3 kelompok fungi,

yaitu:

yaitu: psikrofil, mesofil, dan termofilpsikrofil, mesofil, dan termofil..

 –

 – KelompokKelompok psikrofilpsikrofil dapat tumbuh pada suhu lebihdapat tumbuh pada suhu lebih

rendah dari 25

rendah dari 25C.C.

 –

 – KelompokKelompok mesofilmesofil mempunyai suhu optimum mempunyai suhu optimum

pertumbuhan 20-25

pertumbuhan 20-25C, suhu minimum 0C, suhu minimum 0C danC dan

maksimum antara 30-40

maksimum antara 30-40C.C.

 –

 – Kelompok termofil terdiri atas kelompok termotoleranKelompok termofil terdiri atas kelompok termotoleran

atau fakultatif termofil (suhu optimum

atau fakultatif termofil (suhu optimum

pertumbuhannya 30-40

pertumbuhannya 30-40C, suhu minimum 0C, suhu minimum 0C danC dan

maksimum 45-55

maksimum 45-55C)C)

 –

 – kelompok obligat termofil (tidak dapat tumbuh padakelompok obligat termofil (tidak dapat tumbuh pada

suhu di bawah 25

suhu di bawah 25C dan masih tumbuh pada suhuC dan masih tumbuh pada suhu

60

(15)

pH pH   Kapang: Kapang: pH pH 22 –  –  8,5 8,5   Khamir: Khamir: pH pH 44 –  –  4,5 4,5 

(16)

Aktivitas Air (Aw)

Aktivitas Air (Aw)

Aw khamir: 0.88

Aw khamir: 0.88

 –  – 

 0.94

 0.94

Khamir osfomilik: 0.62

Khamir osfomilik: 0.62

 –  – 

 0.65

 0.65

Aw kapang < Aw khamir

Aw kapang < Aw khamir

Kapang tumbuh pada serealia (kadar air

Kapang tumbuh pada serealia (kadar air

14

(17)

Kelembaban

Kelembaban

• Berdasarkan kelembaban yang dibutuhkan untukBerdasarkan kelembaban yang dibutuhkan untuk

pertumbuhannya, fungi dibagi menjadi 3

pertumbuhannya, fungi dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu:

kelompok, yaitu: xerofilxerofil,, mesofilmesofil, dan, dan hygrofilhygrofil..

• XerofilXerofil menghendaki kelembaban udara relatif menghendaki kelembaban udara relatif

80% dan kelembaban substrat 13%.

80% dan kelembaban substrat 13%.

• MesofilMesofil memerlukan kelembaban udara relatif memerlukan kelembaban udara relatif

80-90% dan kelembaban substrat 18%,

80-90% dan kelembaban substrat 18%,

• HygrofilHygrofil memerlukan kelembaban udara relatifmemerlukan kelembaban udara relatif

90% dan kelembaban substrat 22-25%.

(18)

PERKEMBANGBIAKAN

PERKEMBANGBIAKAN

• PerkPerkembangbiakan seembangbiakan secara seksualcara seksual

 –  – PlasmogamiPlasmogami  –  – KaryogamiKaryogami  –  – MeiosisMeiosis •

(19)

REPRODUKSI

(20)

Aseksual

Aseksual

Kapang Kapang

• Spora aseksualSpora aseksual

Khamir Khamir • • TunasTunas • • PembelahanPembelahan • • SporaSpora

Seksual

Seksual

Spora seksual Spora seksual Pelebur

Peleburan an nukleusnukleus 2 sel induk

2 sel induk

Reproduksi fungi

(21)

Fungi bereproduksi secara aseksual

Fungi bereproduksi secara aseksual

(vegetatif) dan secara seksual (generatif).

(vegetatif) dan secara seksual (generatif).

 –

 – Secara vSecara vegetatif >> pembelahan egetatif >> pembelahan selsel

(

( fission fission), pertunasan/penguncupan), pertunasan/penguncupan

(

(buddingbudding), dan sporulasi dengan), dan sporulasi dengan

membentuk spora aseksual.

membentuk spora aseksual.

 –

 – Secara generatif >> pembentukan sporaSecara generatif >> pembentukan spora

seksual, >> peleburan nukleus dari dua sel

seksual, >> peleburan nukleus dari dua sel

induk.

(22)

Reproduksi Aseksual Khamir

(23)

Reproduksi khamir secara vegetatif

Reproduksi khamir secara vegetatif

•  Pembelahan sel Pembelahan sel

(

( fission fission))

 –

 – Sel yang sudah matangSel yang sudah matang

membentuk lekukan yang

membentuk lekukan yang

berkembang menjadi

berkembang menjadi

sekat, sementara

sekat, sementara

sitoplasma dan badan inti

sitoplasma dan badan inti

terbagi dua, terjadi

terbagi dua, terjadi

pembelahan sel, dan

pembelahan sel, dan

akhirnya dari satu sel

akhirnya dari satu sel

induk menjadi dua sel

induk menjadi dua sel

anak yang serupa.

(24)

Pembelahan

Pembelahan biner biner seperti seperti bakteri bakteri ((EndomycesEndomyces dan dan

Schizosaccharomyces Schizosaccharomyces ) )

(25)

• Pertunasan/PengunPertunasan/Pengun

cupan (

cupan (buddingbudding))

 –

 – Sel induk menguncupSel induk menguncup di bagian

di bagian ““bud scar bud scar ””

yang makin lama

yang makin lama

makin membesar makin membesar dan terlepas dan terlepas membentuk individu membentuk individu baru.

(26)

Pertunasan Pertunasan ( ( BuddingBudding )) Pertunasan Pertunasan multilateral ( multilateral (S.S. cerevisiae) cerevisiae) Pertu

Pertunasan di nasan di setiapsetiap

permukaan permukaan ( (DebaryomycesDebaryomyces ) ) Pertunasan polar Pertunasan polar dan bipolar dan bipolar ( (Hanseniaspora,Hanseniaspora, Kloeckera Kloeckera))

Tunas tidak lepas

Tunas tidak lepas 

pseudomiselium

(27)

Gambar Pertun

(28)

Gambar Pertun

(29)

Pembentukan Spora Pembentukan Spora    Klamidospora Klamidospora (klamidoconidia) (klamidoconidia)    Blastospora Blastospora (blastoconidia) (blastoconidia)   BallistosporBallistosporaa (ballistoconidia) (ballistoconidia)

(30)
(31)

Reproduksi Aseksual Kapang

(32)

• Pembentukan spora aseksualPembentukan spora aseksual

 –

 – Spora aseksual dihasilkan Spora aseksual dihasilkan dengan caradengan cara

pembelahan sederhana dari pertumbuhan

pembelahan sederhana dari pertumbuhan

thallus (thallus adalah bagian cendawan secara

thallus (thallus adalah bagian cendawan secara

k

keseluruhan, eseluruhan, yang meliputi bagyang meliputi bagian vegetatif atauian vegetatif atau

nonseksual dan memiliki struktur yang khusus).

nonseksual dan memiliki struktur yang khusus).

 –

 – Spora aseksual dihasilkan dalam jumlah Spora aseksual dihasilkan dalam jumlah yangyang sangat besar dan berfungsi

sangat besar dan berfungsi untuk menyebarkuntuk menyebarkanan

spesies.

spesies.

 –

 – Jenis spora aseksual:Jenis spora aseksual: konidiosporakonidiospora (konidium), (konidium), sporangiospora

(33)

SPORA ASEKSUAL

SPORA ASEKSUAL

1. Sporangiospora

1. Sporangiospora

 –

 – adalah spora bersel satu yangadalah spora bersel satu yang

terbentuk di dalam kantong/kotak

terbentuk di dalam kantong/kotak

spora yang disebut sporangium.

spora yang disebut sporangium.

 –

 – Hifa penyangga sporangiumHifa penyangga sporangium

disebut

disebut sporangioforasporangiofora..

Aplanospora

Aplanospora adalah adalah

sporangiospora non motil dan

sporangiospora non motil dan

zoospora

zoospora adalah sporangiospora adalah sporangiospora

yang motil, motilitasnya

yang motil, motilitasnya

disebabkan oleh adanya flagelum.

(34)

2. Konidospora atau konidium

2. Konidospora atau konidium

 –

 – adalah spora yang terbentukadalah spora yang terbentuk

karena ujung hifa yang

karena ujung hifa yang

terbelah-belah, terdapat

terbelah-belah, terdapat

pada ujung hifa dan tidak

pada ujung hifa dan tidak

mempunyai kotak spora.

mempunyai kotak spora.

 –

 – Hifa penyangganya disebutHifa penyangganya disebut

konidiofora.

konidiofora.

 –

 – Konidiospora terdiri atasKonidiospora terdiri atas

makrokonidia

makrokonidia dandan

mikrokonidia

mikrokonidia..

Makrokonidia merupakan

Makrokonidia merupakan

spora besar dan bersel

spora besar dan bersel

banyak dan Mikrokonidia

banyak dan Mikrokonidia

adalah spora yang kecil dan

adalah spora yang kecil dan

bersel satu

(35)
(36)

3. Arthrospora

3. Arthrospora

 –

 – adalah spora yang dibentukadalah spora yang dibentuk

dari fragmentasi hifa

dari fragmentasi hifa

bersept

bersepta menjadi a menjadi sel tunggalsel tunggal

yang agak menebal.

(37)

REPRODUKSI SEKSUAL

REPRODUKSI SEKSUAL

(GENERATIF)

(38)

Reproduksi fungi se

Reproduksi fungi secara gener

cara generatif 

atif 

• ReprReproduksi fungi oduksi fungi secara generasecara generatif adalahtif adalah

dengan pembentukan spora seksual. dengan pembentukan spora seksual.

• Spora seksual terbentuk lebih jarang danSpora seksual terbentuk lebih jarang dan

dalam jumlah yang lebih sedikit dalam jumlah yang lebih sedikit

dibandingkan dengan spora aseksual. dibandingkan dengan spora aseksual.

• Spora seksual juga hanya terbentuk dalamSpora seksual juga hanya terbentuk dalam

keadaan tertentu. keadaan tertentu.

(39)

• Reproduksi secara generaReproduksi secara generatif dimulai tif dimulai daridari

perpaduan dua

perpaduan dua sel gamet (sel ksel gamet (sel kelamin).elamin).

• Pada beberapa spesies fungi Pada beberapa spesies fungi bentuk sel gametbentuk sel gamet

ini tidak tampak jelas, sehingga tidak dapat ini tidak tampak jelas, sehingga tidak dapat dibedakan antar

dibedakan antara sel gamet jantan dan a sel gamet jantan dan betina,betina, keduanya disebut isogamet (lazimnya diberi

keduanya disebut isogamet (lazimnya diberi kkode + dan ode + dan -).-).

(40)

• Pada beberapa spesies Pada beberapa spesies lainnylainnya dapat a dapat dibedakandibedakan

berdasarkan ukurannya: yang

berdasarkan ukurannya: yang kecilkecil disebut mikrogamet disebut mikrogamet

(sel kelamin jantan), dan yang

(sel kelamin jantan), dan yang besarbesar disebut disebut makrogamet

makrogamet (sel kelamin betina). (sel kelamin betina).

• Perpaduan antara gamet yang sama disebut perpaduanPerpaduan antara gamet yang sama disebut perpaduan

isogamet

isogamet dan perpaduan antara mikrogamet dan dan perpaduan antara mikrogamet dan makrog

makrogamet disebut amet disebut perpaduanperpaduan anisogametanisogamet atau atau

heterogamet heterogamet..

(41)

• Hasil perpaduan sel-sel gamet ini pada kapangHasil perpaduan sel-sel gamet ini pada kapang

akan tumbuh menjadi individu baru, pada akan tumbuh menjadi individu baru, pada khamir akan terjadi sporulasi dan

khamir akan terjadi sporulasi dan spora yangspora yang terbentuk masing-masing dapat tumbuh

terbentuk masing-masing dapat tumbuh menjadi individu baru.

menjadi individu baru.

• Spora seksual pada fungi yaitu:Spora seksual pada fungi yaitu: askosporaaskospora,,

basidiospora

(42)

• Askospora adalah sAskospora adalah spora yang terbentuk dipora yang terbentuk di

dalam struktur seperti kantong yang disebut dalam struktur seperti kantong yang disebut askus.

askus.

• Basidiospora adalah spora yang terbentuk diBasidiospora adalah spora yang terbentuk di

atas struktur berbentuk gada yang dinamakan atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.

(43)

• Zigospora adalah spora yang terbentuk dariZigospora adalah spora yang terbentuk dari

fusi dua s

fusi dua sel yang secara morfel yang secara morfologi sama.ologi sama.

• Oospora adalah spora yang terbentuk diOospora adalah spora yang terbentuk di

dalam struktur betina khusus (oogonium). dalam struktur betina khusus (oogonium). Pembuahan telur (oosfer) oleh gamet jantan Pembuahan telur (oosfer) oleh gamet jantan menghasilkan oospora.

(44)
(45)

Reproduksi seksual fungi

Reproduksi seksual fungi

• • Ascomycota/Ascomycetes/AscomycotinaAscomycota/Ascomycetes/Ascomycotina • • BasidiomycotaBasidiomycota • • ZygomycotaZygomycota

(46)

• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •

• Ada yang uniseluler (mis :Ada yang uniseluler (mis : SaccharomycesSaccharomyces) dan multiseluler.) dan multiseluler. •

• TTubuh disusun oleh ubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan hifa dan miselium, dan ada yang memilikiada yang memiliki

tubuh buah. tubuh buah.

• Hifa bersekat.Hifa bersekat. •

• Spora dihasilkan oleh konidiosporaSpora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan bila secara aseksual dan

sel askus

sel askus bila spora dihasilkan secara seksual. bila spora dihasilkan secara seksual.

• Reproduksi menghasilkReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 an spora dilakukan melalui 2 cara :cara :

1. Aseksual :

1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2.

2. Seksual Seksual : di: dilakukan lakukan bila bila kondikondisi si lingkunglingkungan kan kurangurang mendukung

(47)

Siklus Hidup

Siklus Hidup Jamur AscomicotinaJamur Ascomicotina

Key Key Konjugasi Konjugasi Inti melebur Inti melebur Meiosis Meiosis C

C ontontohnya ohnya : : NeurosNeuros poporara

Haploid (1n) Haploid (1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Diploid Diploid (2n) (2n) Reproduksi Seksual Reproduksi Seksual Reproduksi Reproduksi Aseksual Aseksual Hifa (+) Hifa (+) Hifa (-) Hifa (-) Sel Ascus Sel Ascus menghasilkan menghasilkan spora spora Sel Ascus Sel Ascus

(48)

• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •

• Multiseluler.Multiseluler. •

• TTubuh disusun oleh ubuh disusun oleh hifa dan miselium dan hifa dan miselium dan tubuh buah.tubuh buah. •

• Hifa bersekat.Hifa bersekat. •

• Spora dihasilkan oleh sel Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secarabasidium melalui reproduksi secara

seksual. seksual.

• Reproduksi menghasilkReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 an spora dilakukan melalui 2 cara :cara :

1. Aseksual :

1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2. Sek

(49)

Key Key Konjugasi Konjugasi Peleburan Inti Peleburan Inti Meiosis Meiosis Haploid (1n) Haploid (1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Reproduksi Seksual Reproduksi Seksual Hifa (+) Hifa (+) Hifa (-) Hifa (-) Sel Basidium dgn Sel Basidium dgn basidiospora basidiospora Basidiocarp Basidiocarp

Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina

Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina

Sel Basidium Sel Basidium,, penghasil penghasil spora spora

(50)

• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •

• TTubuh disusun ubuh disusun oleh hifa dan oleh hifa dan miselium.miselium. •

• Hifa tidak bersekat.Hifa tidak bersekat. •

• Spora dihasilkan oleh sporangium.Spora dihasilkan oleh sporangium. •

• ReproduksReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 i menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :cara :

1. Aseksual :

1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2.

(51)

Rhizopus Rhizopus REPRODUKSI REPRODUKSI ASEKSUAL ASEKSUAL Hifa Hifa Penyebaran Penyebaran Spora Spora MEIOSIS MEIOSIS KONJUGASI KONJUGASI Key Key Haploid ( Haploid (nn)) Heterokaryotic ( Heterokaryotic (nn + + nn)) Zygosporangium Zygosporangium Dewasa Dewasa REPRODUCTION REPRODUCTION SEKSUAL SEKSUAL Hifa (+) Hifa (+) Hifa ( Hifa ()) 50 50 mm Sporangium Sporangium Melakukan Konjugasi Melakukan Konjugasi 1 1

Hasil konjugasi menghasilkan Hasil konjugasi menghasilkan

Zigospora Zigospora

2

2

Zigospora tumbuh menjadi Zigospora tumbuh menjadi Zigospora dewasa Zigospora dewasa 3 3 Sporangium Sporangium memancarkan memancarkan spora. spora. 7 7 5

5 Tumbuh dan berkecambahTumbuh dan berkecambah Membentuk sporangium seksual Membentuk sporangium seksual Spora berkecambah Spora berkecambah menjadi hifa menjadi hifa 8 8

Siklus Hidup Jamur Zygomycotina

(52)

Gambar

Gambar Pertun
Gambar Pertun

Referensi

Dokumen terkait

Agar topologi star ini dapat berfungsi dengan baik untuk mengirimkan data hasil monitoring, maka data yang akan dikirimkan oleh node End-Device disimulasikan dengan data

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara semi terstruktur terhadap dua responden utama yaitu satu guru dan satu siswa di SMK Favorit

Tapi salah satu hal menariknya adalah walaupun santriwati tidak dipulangkan, santriwati pondok modern An-Najah Cindai Alus puteri tidak terdapat kasus positif

Kajian mengenai kelimpahan fitoplankton dengan kualitas perairan telah dilakukan di Teluk Jakarta (Yuliana dkk , 2012) pada penelitian ini Yuliana memperoleh hasil

Tujuan dari proses polimerisasi itu sendiri adalah untuk menghasilkan resin dengan cara aman dan efisien, sehingga dapat ditangani dan diproses dengan mudah yang kemudian

Dengan demikian, metode survey dengan pendekatan kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan

Jumlah produk Songket Silungkang yang dihasilkan di Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto tentu dipengaruhi oleh produktivitas dari pengrajin Songket Silungkang di