Fase Pertumbuhan Fungi
Fase Pertumbuhan Fungi
Kebutuhan Pertumbuhan
Kebutuhan Pertumbuhan
Reproduksi Fungi
Pert
Pert
umbuhan
umbuhan
Fungi
Fungi
•
• PertumbuhPertumbuhan :an :
Pertambahan teratur komponen sel hidup
Pertambahan teratur komponen sel hidup
•
• Organisme MultiselulerOrganisme Multiseluler ::
Peningkatan jumlah sel
Peningkatan jumlah sel
Ukur
Pertumbuhan
Pertumbuhan
•
• OrgOrganisme anisme Uniseluler:Uniseluler:
–
– Pertambahan jumlah selPertambahan jumlah sel
–
– PertPertambahan jumlah ambahan jumlah organismeorganisme •
• OrgOrganisme Soenositik anisme Soenositik (aseluler):(aseluler):
–
– Pertambahan ukuran selPertambahan ukuran sel •
• Dipegaruhi lingkunganDipegaruhi lingkungan
>> variasi lingkungan mempengaruhi:
>> variasi lingkungan mempengaruhi:
–
– KecepatKecepatan pertumbuhan an pertumbuhan dandan
–
Keperluan Nutrisi
Keperluan Nutrisi CendawanCendawan Sumber Energi Sumber Energi Fototrof Fototrof Khemotrof Khemotrof Sumber Karbon Sumber Karbon Autotrof Autotrof Heterotrof Heterotrof Cendawan :
Cendawan
Cendawan
Saprofit
Saprofit
Parasit / saprofit fakultatif
Parasit / saprofit fakultatif
Parasit obligat
Parasit obligat
Rhinosporidium seeberiRhinosporidium seeberi
Sumber Karbon
Sumber Karbon
KarbohidrKarbohidrat ( at ( glukglukosa, sukrosa, osa, sukrosa, maltosa )maltosa )
Sumber Nitrogen Sumber Nitrogen OrganikOrganik AnorganikAnorganik
Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer
Tumbuh baik bila ada garam amonium
Tumbuh baik bila ada garam amonium
dan komponen amino
dan komponen amino
Tidak dapat meng
Vitamin
Vitamin
Beberapa cendawan dapat mensintesis Beberapa cendawan dapat mensintesis vitaminvitamin
Cendawan lain perlu thiamin dan biotin Cendawan lain perlu thiamin dan biotin
Dermatofita antr Dermatofita antropofilik perlu opofilik perlu thiamin dan biotinthiamin dan biotin
Makroelemen :
Makroelemen :
Fosfor, kalium, magnesium Fosfor, kalium, magnesium
Mikroelemen
Mikroelemen
Besi, Besi, seng, seng, tembaga, tembaga, mangan mangan dan dan molibdenummolibdenum
Air
Kondisi Fisik untuk Pertumbuhan
Kondisi Fisik untuk Pertumbuhan
Cendawan
Cendawan
Aerasi
Aerasi
Kapang aerob Kapang aerob
Khamir anaerob fakultatif Khamir anaerob fakultatif
Secara lab. ada anaerob Secara lab. ada anaerob
SaccharomycSaccharomyces es cerevisiaecerevisiae
Cendawan Dimorfik
Cendawan Dimorfik
C0C022 mempengaruhi morfogenesis mempengaruhi morfogenesis
T. mentagrophytes T. mentagrophytes dan dan T. rubrumT. rubrum
•
• C0 C022 menstimulasi makrokonidiamenstimulasi makrokonidia
Coccidioides immitis Coccidioides immitis
•
• C0 C022 menstimulasi sperula menstimulasi sperula
Sporothrix schenckii Sporothrix schenckii dan dan Histoplasma capsulatumHistoplasma capsulatum
•
Cahaya
Cahaya
Cendawan tidak pe Cendawan tidak perlu cahayarlu cahaya
Cahaya mempengaruhi pembentukan spora Cahaya mempengaruhi pembentukan spora
(aseksual dan seksual)
(aseksual dan seksual)
Tempat terang menekan kleistotesium Tempat terang menekan kleistotesium
Aspergillus ornatus, dermatofita
Psikrofilik Psikrofilik
Mesofilik Mesofilik
T Termofermofilikilik
Cendawan Cendawan saprofit: saprofit: 2525 – – 30 30 00CC
Cendawan Cendawan patogen: patogen: 2525 – – 35 35 00CC
Termotoleran : Termotoleran : Rhizopus microsporusRhizopus microsporus
Aspergillus
Aspergillus fumigatusfumigatus
Cladosporium trichoides Cladosporium trichoides Byssochlamys fulva Byssochlamys fulva
Suhu
Suhu
•
• Berdasarkan suhu yang dibutuhkan untukBerdasarkan suhu yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya, dikenal 3 kelompok fungi,
pertumbuhannya, dikenal 3 kelompok fungi,
yaitu:
yaitu: psikrofil, mesofil, dan termofilpsikrofil, mesofil, dan termofil..
–
– KelompokKelompok psikrofilpsikrofil dapat tumbuh pada suhu lebihdapat tumbuh pada suhu lebih
rendah dari 25
rendah dari 25C.C.
–
– KelompokKelompok mesofilmesofil mempunyai suhu optimum mempunyai suhu optimum
pertumbuhan 20-25
pertumbuhan 20-25C, suhu minimum 0C, suhu minimum 0C danC dan
maksimum antara 30-40
maksimum antara 30-40C.C.
–
– Kelompok termofil terdiri atas kelompok termotoleranKelompok termofil terdiri atas kelompok termotoleran
atau fakultatif termofil (suhu optimum
atau fakultatif termofil (suhu optimum
pertumbuhannya 30-40
pertumbuhannya 30-40C, suhu minimum 0C, suhu minimum 0C danC dan
maksimum 45-55
maksimum 45-55C)C)
–
– kelompok obligat termofil (tidak dapat tumbuh padakelompok obligat termofil (tidak dapat tumbuh pada
suhu di bawah 25
suhu di bawah 25C dan masih tumbuh pada suhuC dan masih tumbuh pada suhu
60
pH pH Kapang: Kapang: pH pH 22 – – 8,5 8,5 Khamir: Khamir: pH pH 44 – – 4,5 4,5
Aktivitas Air (Aw)
Aktivitas Air (Aw)
Aw khamir: 0.88
Aw khamir: 0.88
– –0.94
0.94
Khamir osfomilik: 0.62
Khamir osfomilik: 0.62
– –0.65
0.65
Aw kapang < Aw khamir
Aw kapang < Aw khamir
Kapang tumbuh pada serealia (kadar air
Kapang tumbuh pada serealia (kadar air
14
Kelembaban
Kelembaban
•
• Berdasarkan kelembaban yang dibutuhkan untukBerdasarkan kelembaban yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya, fungi dibagi menjadi 3
pertumbuhannya, fungi dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
kelompok, yaitu: xerofilxerofil,, mesofilmesofil, dan, dan hygrofilhygrofil..
•
• XerofilXerofil menghendaki kelembaban udara relatif menghendaki kelembaban udara relatif
80% dan kelembaban substrat 13%.
80% dan kelembaban substrat 13%.
•
• MesofilMesofil memerlukan kelembaban udara relatif memerlukan kelembaban udara relatif
80-90% dan kelembaban substrat 18%,
80-90% dan kelembaban substrat 18%,
•
• HygrofilHygrofil memerlukan kelembaban udara relatifmemerlukan kelembaban udara relatif
90% dan kelembaban substrat 22-25%.
PERKEMBANGBIAKAN
PERKEMBANGBIAKAN
•
• PerkPerkembangbiakan seembangbiakan secara seksualcara seksual
– – PlasmogamiPlasmogami – – KaryogamiKaryogami – – MeiosisMeiosis •
REPRODUKSI
Aseksual
Aseksual
Kapang Kapang
•
• Spora aseksualSpora aseksual
Khamir Khamir • • TunasTunas • • PembelahanPembelahan • • SporaSpora
Seksual
Seksual
Spora seksual Spora seksual PeleburPeleburan an nukleusnukleus 2 sel induk
2 sel induk
Reproduksi fungi
•
•
Fungi bereproduksi secara aseksual
Fungi bereproduksi secara aseksual
(vegetatif) dan secara seksual (generatif).
(vegetatif) dan secara seksual (generatif).
–
– Secara vSecara vegetatif >> pembelahan egetatif >> pembelahan selsel
(
( fission fission), pertunasan/penguncupan), pertunasan/penguncupan
(
(buddingbudding), dan sporulasi dengan), dan sporulasi dengan
membentuk spora aseksual.
membentuk spora aseksual.
–
– Secara generatif >> pembentukan sporaSecara generatif >> pembentukan spora
seksual, >> peleburan nukleus dari dua sel
seksual, >> peleburan nukleus dari dua sel
induk.
Reproduksi Aseksual Khamir
Reproduksi khamir secara vegetatif
Reproduksi khamir secara vegetatif
•
• Pembelahan sel Pembelahan sel
(
( fission fission))
–
– Sel yang sudah matangSel yang sudah matang
membentuk lekukan yang
membentuk lekukan yang
berkembang menjadi
berkembang menjadi
sekat, sementara
sekat, sementara
sitoplasma dan badan inti
sitoplasma dan badan inti
terbagi dua, terjadi
terbagi dua, terjadi
pembelahan sel, dan
pembelahan sel, dan
akhirnya dari satu sel
akhirnya dari satu sel
induk menjadi dua sel
induk menjadi dua sel
anak yang serupa.
Pembelahan
Pembelahan biner biner seperti seperti bakteri bakteri ((EndomycesEndomyces dan dan
Schizosaccharomyces Schizosaccharomyces ) )
•
• Pertunasan/PengunPertunasan/Pengun
cupan (
cupan (buddingbudding))
–
– Sel induk menguncupSel induk menguncup di bagian
di bagian ““bud scar bud scar ””
yang makin lama
yang makin lama
makin membesar makin membesar dan terlepas dan terlepas membentuk individu membentuk individu baru.
Pertunasan Pertunasan ( ( BuddingBudding )) Pertunasan Pertunasan multilateral ( multilateral (S.S. cerevisiae) cerevisiae) Pertu
Pertunasan di nasan di setiapsetiap
permukaan permukaan ( (DebaryomycesDebaryomyces ) ) Pertunasan polar Pertunasan polar dan bipolar dan bipolar ( (Hanseniaspora,Hanseniaspora, Kloeckera Kloeckera))
Tunas tidak lepas
Tunas tidak lepas
pseudomiselium
Gambar Pertun
Gambar Pertun
Pembentukan Spora Pembentukan Spora Klamidospora Klamidospora (klamidoconidia) (klamidoconidia) Blastospora Blastospora (blastoconidia) (blastoconidia) BallistosporBallistosporaa (ballistoconidia) (ballistoconidia)
Reproduksi Aseksual Kapang
•
• Pembentukan spora aseksualPembentukan spora aseksual
–
– Spora aseksual dihasilkan Spora aseksual dihasilkan dengan caradengan cara
pembelahan sederhana dari pertumbuhan
pembelahan sederhana dari pertumbuhan
thallus (thallus adalah bagian cendawan secara
thallus (thallus adalah bagian cendawan secara
k
keseluruhan, eseluruhan, yang meliputi bagyang meliputi bagian vegetatif atauian vegetatif atau
nonseksual dan memiliki struktur yang khusus).
nonseksual dan memiliki struktur yang khusus).
–
– Spora aseksual dihasilkan dalam jumlah Spora aseksual dihasilkan dalam jumlah yangyang sangat besar dan berfungsi
sangat besar dan berfungsi untuk menyebarkuntuk menyebarkanan
spesies.
spesies.
–
– Jenis spora aseksual:Jenis spora aseksual: konidiosporakonidiospora (konidium), (konidium), sporangiospora
SPORA ASEKSUAL
SPORA ASEKSUAL
1. Sporangiospora
1. Sporangiospora
–
– adalah spora bersel satu yangadalah spora bersel satu yang
terbentuk di dalam kantong/kotak
terbentuk di dalam kantong/kotak
spora yang disebut sporangium.
spora yang disebut sporangium.
–
– Hifa penyangga sporangiumHifa penyangga sporangium
disebut
disebut sporangioforasporangiofora..
Aplanospora
Aplanospora adalah adalah
sporangiospora non motil dan
sporangiospora non motil dan
zoospora
zoospora adalah sporangiospora adalah sporangiospora
yang motil, motilitasnya
yang motil, motilitasnya
disebabkan oleh adanya flagelum.
2. Konidospora atau konidium
2. Konidospora atau konidium
–
– adalah spora yang terbentukadalah spora yang terbentuk
karena ujung hifa yang
karena ujung hifa yang
terbelah-belah, terdapat
terbelah-belah, terdapat
pada ujung hifa dan tidak
pada ujung hifa dan tidak
mempunyai kotak spora.
mempunyai kotak spora.
–
– Hifa penyangganya disebutHifa penyangganya disebut
konidiofora.
konidiofora.
–
– Konidiospora terdiri atasKonidiospora terdiri atas
makrokonidia
makrokonidia dandan
mikrokonidia
mikrokonidia..
Makrokonidia merupakan
Makrokonidia merupakan
spora besar dan bersel
spora besar dan bersel
banyak dan Mikrokonidia
banyak dan Mikrokonidia
adalah spora yang kecil dan
adalah spora yang kecil dan
bersel satu
3. Arthrospora
3. Arthrospora
–
– adalah spora yang dibentukadalah spora yang dibentuk
dari fragmentasi hifa
dari fragmentasi hifa
bersept
bersepta menjadi a menjadi sel tunggalsel tunggal
yang agak menebal.
REPRODUKSI SEKSUAL
REPRODUKSI SEKSUAL
(GENERATIF)
Reproduksi fungi se
Reproduksi fungi secara gener
cara generatif
atif
•
• ReprReproduksi fungi oduksi fungi secara generasecara generatif adalahtif adalah
dengan pembentukan spora seksual. dengan pembentukan spora seksual.
•
• Spora seksual terbentuk lebih jarang danSpora seksual terbentuk lebih jarang dan
dalam jumlah yang lebih sedikit dalam jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan spora aseksual. dibandingkan dengan spora aseksual.
•
• Spora seksual juga hanya terbentuk dalamSpora seksual juga hanya terbentuk dalam
keadaan tertentu. keadaan tertentu.
•
• Reproduksi secara generaReproduksi secara generatif dimulai tif dimulai daridari
perpaduan dua
perpaduan dua sel gamet (sel ksel gamet (sel kelamin).elamin).
•
• Pada beberapa spesies fungi Pada beberapa spesies fungi bentuk sel gametbentuk sel gamet
ini tidak tampak jelas, sehingga tidak dapat ini tidak tampak jelas, sehingga tidak dapat dibedakan antar
dibedakan antara sel gamet jantan dan a sel gamet jantan dan betina,betina, keduanya disebut isogamet (lazimnya diberi
keduanya disebut isogamet (lazimnya diberi kkode + dan ode + dan -).-).
•
• Pada beberapa spesies Pada beberapa spesies lainnylainnya dapat a dapat dibedakandibedakan
berdasarkan ukurannya: yang
berdasarkan ukurannya: yang kecilkecil disebut mikrogamet disebut mikrogamet
(sel kelamin jantan), dan yang
(sel kelamin jantan), dan yang besarbesar disebut disebut makrogamet
makrogamet (sel kelamin betina). (sel kelamin betina).
•
• Perpaduan antara gamet yang sama disebut perpaduanPerpaduan antara gamet yang sama disebut perpaduan
isogamet
isogamet dan perpaduan antara mikrogamet dan dan perpaduan antara mikrogamet dan makrog
makrogamet disebut amet disebut perpaduanperpaduan anisogametanisogamet atau atau
heterogamet heterogamet..
•
• Hasil perpaduan sel-sel gamet ini pada kapangHasil perpaduan sel-sel gamet ini pada kapang
akan tumbuh menjadi individu baru, pada akan tumbuh menjadi individu baru, pada khamir akan terjadi sporulasi dan
khamir akan terjadi sporulasi dan spora yangspora yang terbentuk masing-masing dapat tumbuh
terbentuk masing-masing dapat tumbuh menjadi individu baru.
menjadi individu baru.
•
• Spora seksual pada fungi yaitu:Spora seksual pada fungi yaitu: askosporaaskospora,,
basidiospora
•
• Askospora adalah sAskospora adalah spora yang terbentuk dipora yang terbentuk di
dalam struktur seperti kantong yang disebut dalam struktur seperti kantong yang disebut askus.
askus.
•
• Basidiospora adalah spora yang terbentuk diBasidiospora adalah spora yang terbentuk di
atas struktur berbentuk gada yang dinamakan atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
•
• Zigospora adalah spora yang terbentuk dariZigospora adalah spora yang terbentuk dari
fusi dua s
fusi dua sel yang secara morfel yang secara morfologi sama.ologi sama.
•
• Oospora adalah spora yang terbentuk diOospora adalah spora yang terbentuk di
dalam struktur betina khusus (oogonium). dalam struktur betina khusus (oogonium). Pembuahan telur (oosfer) oleh gamet jantan Pembuahan telur (oosfer) oleh gamet jantan menghasilkan oospora.
Reproduksi seksual fungi
Reproduksi seksual fungi
• • Ascomycota/Ascomycetes/AscomycotinaAscomycota/Ascomycetes/Ascomycotina • • BasidiomycotaBasidiomycota • • ZygomycotaZygomycota
•
• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •
• Ada yang uniseluler (mis :Ada yang uniseluler (mis : SaccharomycesSaccharomyces) dan multiseluler.) dan multiseluler. •
• TTubuh disusun oleh ubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan hifa dan miselium, dan ada yang memilikiada yang memiliki
tubuh buah. tubuh buah.
•
• Hifa bersekat.Hifa bersekat. •
• Spora dihasilkan oleh konidiosporaSpora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan bila secara aseksual dan
sel askus
sel askus bila spora dihasilkan secara seksual. bila spora dihasilkan secara seksual.
•
• Reproduksi menghasilkReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 an spora dilakukan melalui 2 cara :cara :
1. Aseksual :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2.
2. Seksual Seksual : di: dilakukan lakukan bila bila kondikondisi si lingkunglingkungan kan kurangurang mendukung
Siklus Hidup
Siklus Hidup Jamur AscomicotinaJamur Ascomicotina
Key Key Konjugasi Konjugasi Inti melebur Inti melebur Meiosis Meiosis C
C ontontohnya ohnya : : NeurosNeuros poporara
Haploid (1n) Haploid (1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Diploid Diploid (2n) (2n) Reproduksi Seksual Reproduksi Seksual Reproduksi Reproduksi Aseksual Aseksual Hifa (+) Hifa (+) Hifa (-) Hifa (-) Sel Ascus Sel Ascus menghasilkan menghasilkan spora spora Sel Ascus Sel Ascus
•
• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •
• Multiseluler.Multiseluler. •
• TTubuh disusun oleh ubuh disusun oleh hifa dan miselium dan hifa dan miselium dan tubuh buah.tubuh buah. •
• Hifa bersekat.Hifa bersekat. •
• Spora dihasilkan oleh sel Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secarabasidium melalui reproduksi secara
seksual. seksual.
•
• Reproduksi menghasilkReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 an spora dilakukan melalui 2 cara :cara :
1. Aseksual :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2. Sek
Key Key Konjugasi Konjugasi Peleburan Inti Peleburan Inti Meiosis Meiosis Haploid (1n) Haploid (1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Reproduksi Seksual Reproduksi Seksual Hifa (+) Hifa (+) Hifa (-) Hifa (-) Sel Basidium dgn Sel Basidium dgn basidiospora basidiospora Basidiocarp Basidiocarp
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina
Sel Basidium Sel Basidium,, penghasil penghasil spora spora
•
• Heterotrof saprofitHeterotrof saprofit •
• TTubuh disusun ubuh disusun oleh hifa dan oleh hifa dan miselium.miselium. •
• Hifa tidak bersekat.Hifa tidak bersekat. •
• Spora dihasilkan oleh sporangium.Spora dihasilkan oleh sporangium. •
• ReproduksReproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 i menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :cara :
1. Aseksual :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungdilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.an mendukung. 2.
Rhizopus Rhizopus REPRODUKSI REPRODUKSI ASEKSUAL ASEKSUAL Hifa Hifa Penyebaran Penyebaran Spora Spora MEIOSIS MEIOSIS KONJUGASI KONJUGASI Key Key Haploid ( Haploid (nn)) Heterokaryotic ( Heterokaryotic (nn + + nn)) Zygosporangium Zygosporangium Dewasa Dewasa REPRODUCTION REPRODUCTION SEKSUAL SEKSUAL Hifa (+) Hifa (+) Hifa ( Hifa ()) 50 50 mm Sporangium Sporangium Melakukan Konjugasi Melakukan Konjugasi 1 1
Hasil konjugasi menghasilkan Hasil konjugasi menghasilkan
Zigospora Zigospora
2
2
Zigospora tumbuh menjadi Zigospora tumbuh menjadi Zigospora dewasa Zigospora dewasa 3 3 Sporangium Sporangium memancarkan memancarkan spora. spora. 7 7 5
5 Tumbuh dan berkecambahTumbuh dan berkecambah Membentuk sporangium seksual Membentuk sporangium seksual Spora berkecambah Spora berkecambah menjadi hifa menjadi hifa 8 8
Siklus Hidup Jamur Zygomycotina