• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTIBODI MONOKLONAL. Oleh : AA. Ngurah Subawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANTIBODI MONOKLONAL. Oleh : AA. Ngurah Subawa"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANTIBODI MONOKLONAL

(2)

PENGERTIAN ANTIBODI MONOKLONAL

 Antibodi monoklonal merupakan senyawa yang homogen, sangat spesifik dan dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar sehingga sangat menguntungkan jika digunakan sebagai alat diagnostik

 Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel positif sejenis  Antibodi inidibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2

sel berbeda; penghasil sel positif limpa dan sel mieloma) yang dikultur

(3)

 Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem imunitas yang

membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan

menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipe-tipe sel mempunyai tugas

khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat

membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non sel-self). Salah satu dari sel-sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.

(4)

Dengan mengetahui cara kerja antibodi, kita dapat

memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.

Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan

Teknologi antibodi monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya tinggi.

Teknologi antibodi monoklonal saat ini digunakan untuk

deteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.

Karena spesifitasnya yang tinggi maka Teknologi antibodi

monoklonal dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.

Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada

manusia, Teknologi antibodi monoklonal juga banyak

dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan.

(5)

Diambil Limpocyt pabrik antibody yang memproduksi

beranekaragam antibody itu

Dipisahkan berbagai jenis antibody (multiklonal) dengan

specifik tujuan yang berbeda

Digabungkan Antibody specifik itu ke sel kanker (myolema)

yang begitu cepat membelahnya (unlimited akses) pada suatu media, sel mieloma semacam sel tumor yang dibiakkan dan dimutasikan itu jika dipertemukan dengan sel B (biasanya disebut sel B-mieloma)/sel hibridoma

Jika sel hibridoma ini terbentuk dan sukses ternyata sel

hibridoma bisa membelah pula dalam skala yang unlimited, sehingga memungkinkan pemroduksian dalam skala besar nantinya.

Akhirnya bisa diperoleh antibody monoklonal yang specifik

itu untuk membantu penyembuhan penyakit misalnya kanker.

(6)

 Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara

kurang spesifik, tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.

Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai antigen.

 Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik

mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel kanker.

 Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini.

 Hal ini memicu sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi

tanda pada si induk kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker.

 Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam

pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20 ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan

pada jenis-jenis limfoma non Hodgkin yang paling umum.

Cara Kerja Antibodi

Monoklonal

(7)

PEMBUATAN ANTIBODI

MONOKLONAL

Terdiri dari beberapa tahap, yakni; 1. Imunisasi Mencit

2. Fusi sel kebal dan sel mieloma

3. Eliminasi sel induk yang tidak berfusi 4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma

(8)

1. IMUNISASI MENCIT

 Antigen berupa protein atau polisakarida yang

berasal dari bakteri atau virus, disuntikkan secarasubkutan pada beberapa tempat atau secara intra peritoneal.

 Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen

secara intravena, mencit yang tanggap kebal terbaik dipilih.

 Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir antibodi

yang terbentuk pada mencit diperiksa dan diukurtiter antibodinya.

 Mencit dimatikan dan limfanya diambil secara

aseptis.- Kemudian dibuat suspensi sel limfa untuk memisahkan sel B yang mengandung antibodi

(9)

2. FUSI SEL KEBAL DAN SEL

MIELOMA

1. Pada kondisi biakan jaringan biasa, sel limfa yang membuat antibodi akan cepat mati,

sedangkansel mieloma dapat dibiakkan terus-menerus. Fusi sel dapat menciptakan sel hibrid yang terdiri darigabungan sel limfa yang dapat membuat antibodi dan sel mieloma yang dapat dibiakkan secaraterus menerus dalam jumlah yang tidak terbatas secara in vitro.

2. Fusi sel diawali dengan fusi membran plasma sehingga menghasilkan sel besar dengan dua ataulebih inti sel, yang berasal dari kedua

induk sel yang berbeda jenis yang disebut heterokarion.

(10)

LANJUTAN

3.

Pada waktu tumbuh dan

membelah diri terbentuk satu

inti yang mengandung

kromosom kedua induk yang

disebut sel hibrid.

(11)

3. ELIMINASI SEL INDUK YANG TIDAK

BERFUSI

 Frekuensi terjadinya hibrid sel limfa-sel mieloma biasanya rendah, karena itu penting untuk

mematikan sel yang tidak fusi yang jumlahnya lebih banyak agar sel hibrid mempunyaike

sempatan untuk tumbuh dengan cara

membiakkan sel hibrid dalam media selektif yang mengandung hyloxanthine, aminopterin,

(12)

4. ISOLASI DAN PEMILIHAN KLON

HIBRIDOMA

1.

Sel hibrid dikembangbiakkan

sedemikian rupa, sehingga tiap sel

hibrid akan membentuk koloni

homogen yang disebut hibridoma.

2.

Tiap koloni kemudian dibiakkan

(13)

LANJUTAN

3. Hibridoma yang tumbuh diharapkan mensekresi antibodi ke dalam medium,

sehingga antibodiyang terbentuk bisa diisolasi. Pemilihan klon hibridoma dilakukan dua kali, pertama adalah dilakukan untuk memperoleh hibridoma yang dapat menghasilkan antibodi, dan yang kedua adalah memilih sel hibridoma penghasil antibodi monoklonal yang potensial menghasilkan antibodi monoklonal yang tinggi dan stabil.

(14)

PEMBENTUKAN ANTIBODI

membrane Ig

CH tm cy CH tmcy AAAA CH AAAA

secretory Ig

splice, use poly A site 2 1 2 no splice, use poly A site 1 CH 1 tm cy 2

(15)

MEKANISME KERJA ANTIBODI

MONOKLONAL

 Antibodi monoklonal menggunakan mekanisme kombinasi untuk meningkatkan efek sitotoksik sel tumor. Mekanisme komponen sistem imun adalah antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC), complement dependent cytotoxicity

(CDC), mengubah signal transduksi sel tumor atau menghilangkan sel permukaan antigen.

Antibodi dapat digunakan sebagai target muatan (radioisotop, obat atau toksin) untuk membunuh sel tumor atau mengaktivasi prodrug di tumor,

antibody directed enzyme prodrug therapy

(16)

ANTIBODY DEPENDENT

CELLULAR CYTOTOXICITY (ADCC)

Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC) terjadi jika antibodi mengikat antigen sel tumor dan Fc antibodi melekat dengan reseptor Fc pada permukaan sel imun efektor. Interaksi Fc

reseptor ini berdasarkan kemanjuran antitumor dan sangat penting pada pemilihan suatu

antibodi monoklonal. Sel efektor yang berperan masih belum jelas tapi diasumsikan sel fagosit mononuklear dan atau natural killer (NK).

(17)

Struktur Fc domain dimanipulasi untuk menyesuaikan

jarak antibodi dan interaksi dengan Fc reseptor.

Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC) dapat

meningkatkan respons klinis secara langsung menginduksi destruksi tumor melalui presentasi antigen dan menginduksi respons sel T tumor.

 Antibodi monoklonal berikatan dengan antigen

permukaan sel tumor melalui Fc reseptor permukaan sel NK. Hal ini memicu penglepasan perforin dan

granzymes untuk menghancurkan sel tumor (gambar

5a). Sel - sel yang hancur ditangkap antigen presenting

cell (APC) lalu dipresentasikan pada sel B sehingga

memicu penglepasan antibodi kemudian antibodi ini akan berikatan dengan target antigen (gambar 5b-d). Sel cytotoxic T lymphocytes (CTLs)

(18)

COMPLEMENT DEPENDENT

CYTOTOXICITY (CDC)

 Pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen permukaan sel akan mengawali kaskade

komplement. Complement dependent cytotoxicity (CDC) merupakan suatu metode pembunuh sel tumor yang lain dari antibodi. Imunoglobulin G1 dan G3 sangat efektif pada CDC melalui jalur klasik aktivasi komplemen.

 Formasi kompleks antigen antibodi merupakan komplemen C1q berikatan dengan IgG sehingga memicu komplemen protein lain untuk

mengawali penglepasan proteolitik sel efektor kemotaktik / agen aktivasi C3a dan C5a

(19)

Kaskade komplemen ini diakhiri dengan

formasi membrane attack complex (MAC)

sehingga terbentuk suatu lubang pada sel

membran. Membrane attack complex

(MAC) memfasilitasi keluar masuknya air

dan Na

++

yang akan menyababkan sel

(20)

ANTIBODI DIRECTED ENZYME

PRODRUG THERAPY (ADEPT)

Antibodi directed enzyme prodrug therapy

(ADEPT) menggunakan antibodi monoklonal sebagai penghantar untuk sampai ke sel tumor kemudian enzim mengaktifkan prodrug pada tumor, hal ini dapat meningkatkan dosis active

drug di dalam tumor. Konjugasi antibodi

monoklonal dan enzim mengikat antigen permukaan sel tumor

 kemudian zat sitotoksik dalam bentuk inaktif

prodrug akan mengikat konjugasi antibodi

monoklonal dan enzim permukaan sel tumor akhirnya inaktivasi prodrug terpecah dan melepaskan active drug di dalam tumor

(21)

PENGGUNAAN ANTIBODI

MONOKLONAL UNTUK TERAPI

KANKER

1. Naked Monoclonal Antibodies (Antibodi monoklonal murni)

(22)

PLASMA SEL MERUPAKAN SEL YANG MENGHASILKAN ANTIBODI

Ada 2 jenis :

1. Sel plasma yang terbentuk pada awal dari respon primer

- Masa hidup singkat (~beberapa hari) - Afinitas antibodi rendah

- Terbentuk pada respon TI dan TD - Ig terdiri atas IgM dapat juga IgG

2. Sel plasma yang terbentuk pada akhir respon primer dan mendominasi respon sekunder

- Muncul terutama dari germinal center (pada respon primer) atau dari sel memory B (pada respon sekunder)

- Masa hidpunya lama (sampai beberapa bulan)

- Dietmukan pada sumsum tulang, pencernaan, kelenjar mamai yang sedang

menyusui

(23)

ANTIBODI

(24)
(25)

ANTIBODI DAN

(26)

PRODUKSI

ANTIBODI

Host animals ca be used to raise

antibodies against a given antigen

Selected clones from a polyclonal

each recognizing a single epitope can be fused to a tumor cell (hybridoma) to proliferate indefinitely

(27)

ANTIBODI

Poliklonal

Monoklonal

Antibodi yang diperoleh dari hewan yang kebal terhadap antigen tertentu

Mengenali banyak epitop

Sel B disfusikan dengan sel myeloma ditumbuhkan dalam kultur sel dan antibodi diambil dari mediumnya

(28)

HIBRIDOMA

1975 Kohler and Milstein Multiple myeloma (human disease)

Bence Jones proteins in urine

Fusions generated by Sendai virus

(29)

Pembuatan antibodi monoklonal

(30)

 Saat rituximab berikatan dengan CD20 di permukaan

suatu sel-B, sel mungkin dihancurkan langsung, tetapi pertahanan alami tubuh juga disiagakan.

 Rituximab secara efektif menyerang sel limfoma agar

dapat dihancurkan siinduk kekebalan tubuh dan membunuh sel-sel kanker.

 CD20 juga ditemukan di permukaan sel-B normal, salah

satu jenis sel darah putih yang beredar di tubuh.

(31)

 Ini berarti mungkin sel-B normal ini juga dihancurkan saat rituximab digunakan.

 Akan tetapi, sel induk dalam sumsum tulang yang berkembang menjadi sel-B tidak memiliki CD20 pada permukaannya.

 Oleh karena itu sel induk tidak dihancurkan oleh rituximab dan dapat terus menyediakan sel-B

sehat untuk tubuh.

 Meskipun jumlah sel-B normal yang matang

berkurang untuk sementara karena pengobatan, mereka akan kembali ke kadar semula setelah pengobatan.

(32)

 Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang

diberikan.

 Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum

digunakan dalam pengobatan NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam pembuluh darah, biasanya di lengan.

 Rituximab diberikan sebagai ‘tetesan’ yang berarti obat

dimasukkan dulu ke dalam kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh darah dengan

mengandalkan kekuatan gravitasi.

 Jika antibodi monoklonal digunakan dalam kombinasi dengan

kemoterapi, rituximab biasanya diberikan sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan.

 Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah

beberapa efek samping antibodi monoklonal diberikan contohnya parasetamol untuk mengurangi demam dan anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi.

(33)

 Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan sementara serta dapat diatasi dengan mudah.

 Jika terjadi efek samping saat obat diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau bahkan dihentikan hingga efek samping berakhir.

 Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau sementara tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.

 Pengobatan lanjutan biasanya lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit. Kebanyakan orang dapat

mendapat pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan dan pulang ke rumah pada hari itu juga.

(34)

Efek Samping Antibodi Monoklonal :  Seperti semua obat, antibodi monoklonal dapat

menyebabkan efek samping.

 Contohnya untuk rituximab, efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara, hanya berlangsung selama pengobatan atau beberapa jam setelahnya.  Efek samping terjadi paling sering selama masa

pengobatan mingguan pertama, dan biasanya berkurang dengan dosis selanjutnya.

 Hal ini disebabkan lebih banyak sel limfoma selama

pengobatan pertama yang harus diserang oleh antibodi monoklonal dan dihancurkan oleh si induk kekebalan tubuh.

(35)

Beberapa pasien mengalami mual (mual) atau muntah. Obat anti muntah (anti-muntah) umumnya sangat efektif dalam mencegah maupun meringankan gejala-gejala ini sehingga lebih dapat ditoleransi.

Kadang-kadang, pasien merasakan nyeri pada bagian tubuh yang merupakan lokasi limfoma. Nyeri biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat anti-nyeri biasa. Rituximab dapat menyebabkan reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa:

• Gatal atau mendadak muncul warna kemerahan • Batuk, mengi atau sesak napas

• Lidah bengkak atau rasa bengkak di tenggorokan • Edema, atau pembengkakan karena kelebihan cairan dalam jaringan tubuh

(36)

 Reaksi alergi berat terhadap rituximab jarang ditemukan dan pasien diamati selama masa pengobatan akan munculnya gejala-gejala ini.

 Pasien harus melaporkan gejala yang dialaminya begitu muncul.

 Seringkali, yang perlu dilakukan hanyalah

memperlambat atau menghentikan sementara tetesan intravena sampai reaksi alergi berakhir.

 Pasien umumnya diberikan anti-histamin sebelum mulai pengobatan untuk membantu mencegah

(37)

Antibody Monoclonal drug adalah sebuah obat inovasi baru dalam usaha manusia melawan kanker. Meskipun efektifitas dan sepesifisitas obat ini terhadap kanker tertentu telah teruji dan membuahkan hasil, namun cara penggunaan obat ini agar memberikan hasil yang terbaik sampai saat ini belumlah diketahui secara pasti. Cara Monoclonal Antibody Bekerja Menghajar Sel Kanker: 1. Membuat Sel Kanker Lebih dikenali Oleh Sistem Immun. Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, wes enaknya sistem immun ini adalah tentaranya tubuh. Sekali sistem immun mengenali adanya musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh ini. Tapi tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai musuh, lha obat-obatan golongan antibody monoclonal seperti Rituximab bekerja agar sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh bisa bekerja lebih efektif dalam rangka menghajar sel kanker.

(38)

2. Menghambat Faktor-Faktor Pertumbuhan Sel Kanker Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis, kalo pertumbuhan sel kankernya tambah banyak kan secara otomatis kankernya semakin menggila. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibody Monoclonal seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel D.

(39)

3. Menghantarkan Radiasi ke Sel Kanker

Kombinasi obat antibody monoclonal dengan partikel radioaktif, kita bisa menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan

untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan adanya obat yang

penggunaannya masih dalam pengwasan FDA ini, maka efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.

Apa Saja Efek Samping Antibody Monoclonal? Penggunaan antibody monoclonal sebagai terapi kanker juga mampu menimbulkan efek samping,

mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.

(40)

Efek Samping Umum

* Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak * Gejala seperti flu, padahal bukan flu

* Nausea * Diare

(41)

Efek samping yang jarang terjadi,

namun berbahaya.

* Perdarahan hebat

* Gangguan jantung

* Reaksi anafilaksis (hipersensitif)

* Penurunan jumlah hitung darah

(42)

 Beberapa cara antibodi monoklonal mengatasi sel

kanker:

 1. Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity.

 Adalah cara yang dilakukan antibodi monoklonal

untuk membuat sel-sel kanker terlihat sel fagosit ,sebagai natural killer di tubuh manusia.

 2. Complement Dependent Cytotoxicity.

 Yaitu pengikatan antibodi monoklonal dengan

antigen memicu protein lain untuk mengawali pelepasan proteolitik dari sel efektor kemotaktik

yang dapat menyebabkan terbentuknya lubang pada sel kanker.

(43)

 3. Perubahan Transduksi Signal

 Antibodi monoklonal sangat potensial sangat potensial untuk menormalkan laju

perkembangan sel.

 4. Antibodi Directed Enyme Prodrug Therapy (ADEPT)

Adalah cara penggunaan antibodi monoklonal sebagai pengantar enzyme dan obat-obatan

(44)

 Kegunaan antibodi monoklonal lainnya yaitu:  1. Untuk mendeteksi kandungan hormon

korionik gonadotropin(HCG) dalam urin wanita hamil.

 2. Untuk mengikat racun dan mengaktifkannya, contoh racun tetanus.

 3. Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.

(45)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Standar Operasi Prosedur Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Departemen Kehutanan Republik Indonesia berisi ketentuan penyelenggaraan dan pengelolaan, peraturan

Yusuf (2003:95) menyatakan, pendekatan multisensori mendasarkan pada asumsi bahwa anak akan dapat belajar dengan baik apabila materi pengajaran disajikan

'. Peningkatan Serta Penguatan Ka5asitas Kelembagaan *an =aringan 5ara 5ihak  -okus 5rogram ini *itu7ukan untuk 5enguatan ka5asitas *an 7aringan *alam a*&okasi kebi7akan

Ada hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi anak sekolah, sedangkan jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi tidak terdapat hubungan yang

bereaksi dengan antibodi terhadap representatif virus asal Vietnam dan hanya menunjukkan reaksi silang yang tidak sempurna dengan virus asal Hong Kong dan Cina serta adanya reaksi

Ketika apa yang diperbuat oleh Akhan ketahuan, maka diri sendiri dan keluarganya mati dilempari dengan batu. Banyak yang mempertanyakan kekejaman hukuman

Hasil analisis infrensial data menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh = 0,83 dalam artian bahawa t hitung > t tabel yaitu 0,83 > 0.05 ini menunjukkan

Himpunan Mahasiswa Jurusan D-III Farmasi : Menunjukkan komitmen, integritas, daneksistensi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi dalam mengembangkan