• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur) BAJURI EDY CAHYONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur) BAJURI EDY CAHYONO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN ALUMNI PANTI SOSIAL BINA REMAJA

“MARDI UTOMO” BLITAR

MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA PRODUKTIF

UNTUK MENCAPAI KEMANDIRIAN SOSIAL DAN EKONOMI

(Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem,

Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur)

BAJURI EDY CAHYONO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

PERNYATAAN PENULIS

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa Tugas Akhir dengan Judul Pemberdayaan Alumni Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar Melalui Pembentukan Kelompok Usaha Produktif Untuk Mencapai Kemandirian Sosial dan Ekonomi (Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur) benar-benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun. Sumber informasi yang berasal dari karya atau terbitan orang lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum sebagai daftar pustaka dalam Laporan Kajian Pengembangan Masyarakat ini.

Bogor, Desember 2006

Bajuri Edy Cahyono

(3)

ABSTRAK

BAJURI EDY CAHYONO. Pemberdayaan Alumni Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar Melalui Pembentukan Kelompok Usaha Produktif Untuk Mencapai Kemandirian Sosial dan Ekonomi (Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur). Dibimbing oleh NURMALA K. PANDJAITAN dan NELSON ARITONANG.

Alumni Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Mardi Utomo” Blitar adalah mereka yang telah mengikuti bimbingan sosial dan keterampilan dan telah kembali kepada lingkungan keluarga dan masyarakat dimana alumni berada. Dengan demikian mereka telah membentuk komunitas tersendiri yang memiliki pengalaman, identitas, permasalahan dan kebutuhan yang berbeda. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan permasalahan dan kondisi kemandirian sosial dan ekonomi alumni untuk selanjutnya dapat disusun program dan rencana pemberdayaan alumni yang didasarkan pada partisipasi aktif alumni dan berbagai pihak yang ada di desa Bacem. Karena selama ini program pemberdayaan yang ditujukan kepada alumni masih berorientasi pada kepentingan “birokrasi” dengan mengedepankan pendekatan “Top Down”. Alumni dan masyarakat kurang dilibatkan dalam proses program pemberdayaan. Sehingga kondisi kemandirian sosial ekonomi yang diharapkan alumni dan berbagai pihak belum terwujud secara optimal.

Untuk mengetahui permasalahan, kondisi kemandirian sosial ekonomi alumni dan menyusun program pemberdayaan, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam terhadap alumni dan informan yang dianggap mengetahui permasalahan alumni, FGD yang melibatkan alumni dan stakeholder, observasi dan studi dokumentasi.

Alumni yang ada di desa Bacem memiliki keterampilan yang berbeda, yaitu Menjahit, Bordir, Meubeler dan Otomotif roda 4. Hal ini berpengaruh terhadap permasalahan yang disandang oleh masing-masing alumni. Namun melalui FGD yang dilakukan dapat dirumuskan bahwa permasalahan alumni pada dasarnya adalah ; Kurang Komunikasi dan Kerjasama Antar Alumni, Kapasitas Keterampilan Masih Rendah, Tidak Punya Jejaring, Keterbatasan Modal Usaha, Kurang Motivasi Mengembangkan Keterampilan, Kurangnya Dukungan Dari Masyarakat dan Pihak Luar.

Sedangkan kondisi kemandirian sosial dan ekonomi alumni masih belum optimal. Hal ini terlihat dari penilaian yang dilakukan peneliti bersama stakeholder yang didasarkan pada 2 aspek yaitu kegiatan alumni saat ini dan upaya apa yang telah dilakukan. Hasil penilaian menunjukkan ; alumni yang memiliki kegiatan produktif saat ini sebanyak 11 orang (52 persen) sedangkan yang tidak memiliki kegiatan yang produktif sebanyak 10 orang (48 persen). Apabila dilihat dari jenis keterampilan yang dimiliki alumni, maka alumni otomotif yang telah melakukan upaya sementara sebanyak 75 persen, alumni jahit 67 persen, alumni bordir 50 persen dan alumni meubel 75 persen. Berdasarkan skor yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kemandirian sosial ekonomi alumni berada pada taraf “sedang”. Sehingga masih perlu adanya upaya agar kondisi tersebut dapat meningkat ke taraf yang lebih baik.

(4)

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka program pemberdayaan yang perlu dilakukan agar kemandirian sosial ekonomi alumni dapat optimal adalah : Membentuk Kelompok Usaha Produktif sekaligus Pembinaan dan Pendampingan Kelompok oleh instansi terkait, Pelatihan Keterampilan Lanjutan, Pendampingan dalam membuat jaringan usaha dan menjalin kemitraan, Studi Banding kepada Pengusaha Sukses dan Alumni PSBR di tempat lain yang berhasil, Membuat Proposal Untuk Memperoleh bantuan Modal uang dan Peralatan baik hibah maupun pinjaman lunak, Mengadakan kegiatan pengumpulan dana secara mandiri, Pelatihan dan Penyuluhan Kewirausahaan, Pelatihan Keterampilan alternatif, Mengadakan Promosi. Program pemberdayaan tersebut disusun dan akan dilaksanakan bersama stakeholder yang telah diidentifikasi bersama.

(5)

ABSTRACT

BAJURI EDY CAHYONO. The Alumni Empowerment of Adolescent Construct Alumni Social House (PSBR) " Mardi Utomo" Blitar Through Productive Effort Group Going to Social And Economic Autonomy ( An Alternative Community Development at Bacem Village, Ponggok Subdistrict, Blitar Regency, Province East Java Province). This research was advised by NURMALA K. PANDJAITAN and NELSON ARITONANG.

The alumni of PSBR are the people who have followed the social and the skill tuitions and have returned to their family and society where alumni reside in. In that way, they have formed its community in different experience, identity, problems and requirement. The aims of this study are to explain the problems and social and economic autonomy condition of the alumni. Then, it can be compiled a program and a planning of empowerment of alumni based on active participation of alumni and others at Bacem Village. Up to now, the empowerment program addressed to alumni is still oriented to importance "bureaucracy" by playing an approach " Top Down". Alumni and society was less entangled in the empowerment of program process. Thus, the social and economic autonomy condition expected by alumni and outsider had not optimally existed yet.

To know the problems, the alumni of social economic outonomy condition and the compilation of the empowerment program, I used interview method to alumni and people who know the alumni problems, FGD method entangling alumni and stakeholder, observation and documentation.

Alumni staying at Bacem Village have different skills, such as Sewing, Embroider, Making housewares and automotive (4 wheels). The different skill affect to the obtained problems by each alumni. However, the FGD method indicated that alumni problems are a bit communication and cooperation among alumni, low skill capacity, not having good network, Limited financial, and less motivation in increasing skill, less supporting from society and outsider.

The social economic autonomy condition of the alumni is still not optimal yet. It appears from the evaluation between researcher and stakeholder, based on two aspect of current alumni activity and conducted effort. Results demonstrated that alumni having productive activity were to be 11 people (52 %) and the alumni having productive activity were to be 10 people (48 %). For the skill types it showed 75 % of automotive alumni, and 67 %, 50 %, and 75 % for sewing, embroider and making housewares, respectively. Based on the evaluation, it can be concluded that social edonomic autonomy condition of the alumni was taking place in mid level. Consequenly. It still needs a strong empowerment to be able to reach the better level.

Based on the problems as mentoned above, the important empowerment program that is done to social economic of alumni being optimal, is by forming alumni working group, establishment and assistance group of its institution, advanced

(6)

skill training, assistance in making net-effort and partnership, comparative study to the success businessman and the alumni of PSBR in the other locations, giving the supporting finance and instrumentation, training and business extension, alternative skill training, carrying out extension and workshop. The empowerment program is arranged and will be performed together with identified stakeholder.

(7)

© Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2006 Hak Cipta Dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa seizin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,

(8)

PEMBERDAYAAN ALUMNI PANTI SOSIAL BINA REMAJA “MARDI UTOMO” BLITAR

MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA PRODUKTIF UNTUK MENCAPAI KEMANDIRIAN SOSIAL DAN EKONOMI (

Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem,

Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur)

BAJURI EDY CAHYONO

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(9)

Judul Tugas Akhir : Pemberdayaan Alumni Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar Melalui Pembentukan Kelompok Usaha Produktif Untuk Mencapai Kemandirian Sosial dan Ekonomi. (Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur).

Nama Mahasiswa : Bajuri Edy Cahyono Nomor Pokok : A.154050105

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS., DEA Ketua

Drs. Nelson Aritonang, MSSW Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Pengembangan Masyarakat

Dr.Ir. Djuara P. Lubis, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Kajian Pengembangan Masyarakat (KPM) ini dengan judul “Pemberdayaan Alumni Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar Melalui Pembentukan Kelompok Usaha Produktif Untuk Mencapai Kemandirian Sosial dan Ekonomi” (Suatu Alternatif Pengembangan Masyarakat di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur), tepat pada waktunya. Kajian Pengembangan Masyarakat ini disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Kajian Pengembangan Masyarakat ini terwujud berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, mulai dari konsultasi sampai dengan selesainya Laporan Kajian Pengembangan Masyarakat ini. 2. Drs. Nelson Aritonang, MSSW, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang

telah mencurahkan perhatiannya dalam membimbing penulis.

3. Dr. Marjuki, M.Sc, selaku Kepala Badiklit Departemen Sosial R.I yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

4. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS, selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

5. Dra. Neni Kusumawardhani, MS, selaku Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.

6. Dr. Djuara P. Lubis, selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan Dosen Penguji Penulis. 7. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., A.F.K selaku pembimbing utama, atas segala bimbingan, pengarahan, perhatian, dukungan moril, kesabaran dan waktu yang telah disediakan

Kurikulum yang dikembangkan di madrasah diniyah wustha salafiyah adalah kurikulum intern, yaitu kurikulum yang dikembangkan sendiri disesuaikan dengan tingkat

Adjektival dapat dibentuk dari kelas kata verba dengan menambahkan sufiks –bar dan –lich, misalnya:.. heilen ‘menyembuhkan’ + -bar heilbar ‘dapat disembuhkan’

"Indonesia mengutuk tindakan kekerasan pihak keamanan Israel yang telah menyebabkan 3 orang jemaah tewas dan lebih dari 100 luka-luka di Kompleks Masjid Al-Aqsa.Indonesia

Uimahallin tapaus on kuitenkin malliesimerkki Khanin (2013) havainnosta siitä, että verkostohallinta toimii kuntien ilmastonmuutoksen hallinnassa parhaiten tilanteessa, jossa

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat.Kebutuhan atas penggunaan bersama resource yang ada dalam

Tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan umum dapat dilihat pada Tabel Dari Tabel terlihat bahwa tingkat kepuasan tertinggi adalah tingkat pelayan- an

Dari segi teoritis, model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki keunggulan apabila diterapkan pada pembelajaran akuntansi dibandingkan model pembelajaran konvensional,