• Tidak ada hasil yang ditemukan

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PROFIL KECAMATAN MANTIKULORE TAHUN 2014

ISBN : 978-602-7792-20-3

Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm

Jumlah Halaman : 95 + xiv Naskah : Tim Penyusun Gambar Kulit : Tim Penyusun Diterbitkan oleh :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu

(4)

KATA PENGANTAR

Publikasi Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014 merupakan terbitan yang memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan keadaan daerah pada periode tersebut.

Tujuan penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014 ini adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palu, September 2014

CAMAT MANTIKULORE

MOH. SABIL AKBAR, S.Sos, M.Si NIP. 19751112 200012 1 002

(5)

SAMBUTAN

Kita menyadari bahwa data dan informasi mempunyai arti dan peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi “Profil Kecamatan Mantikulore Tahun 2014”.

Publikasi ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kecamatan Mantikulore agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangan-kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang.

Kepada Camat Mantikulore beserta seluruh jajarannya yang telah membantu tim penyusun dalam rangka penerbitan publikasi ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan.

Saya sangat mengapresiasi kinerja dan kerja keras para Tim Penyusun dalam penerbitan publikasi ini. Saya mengharapkan kerja sama ini dapat kita bina dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesinambungan penerbitan publikasi mendatang.

Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita semua.

Palu, September 2014

KEPALA BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KOTA PALU,

Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si NIP. 19591125 198903 1 007

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar Camat Mantikulore ... iii

Sambutan Kepala Bappeda dan PM Kota Palu ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... xiii

Struktur Organisasi Kecamatan ... xiv

I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 3

II. Gambaran Umum 2.1 Sejarah Singkat ... 4

2.2 Keadaan Geografi ... 5

III. Pemerintahan 3.1 Struktur Pemerintahan ... 14

3.2 Pegawai Negeri Sipil ... 15

IV. Sosial Budaya 4.1 Demografi ... 21

4.1.1 Jumlah Penduduk ... 21

4.1.2 Komposisi Penduduk ... 27

4.1.3 Kepadatan Penduduk ... 29

4.1.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi ... 30

4.2 Keluarga Berencana ... 34 4.2.1 Pentahapan Keluarga ... 34 4.2.2 Alat Kontrasepsi ... 37 4.3 Kesehatan ... 39 4.3.1 Fasilitas Kesehatan ... 39 4.3.2 Tenaga Kesehatan ... 42

(7)

vi

Halaman

4.4 Pendidikan ... 43

4.4.1 Pendidikan Pra Sekolah ... 43

4.4.2 Fasilitas Pendidikan ... 44

4.4.3 Tenaga Pendidikan ... 48

4.4.4 Jumlah Murid ... 49

4.4.5 Rasio ... 50

4.5 Fasilitas Sosial Lainnya ... 52

V. Pertanian 5.1 Tanaman Pangan ... 54 5.2 Peternakan ... 55 5.3 Perkebunan ... 58 5.4 Perikanan ... 59 5.5 Kehutanan ... 60

VI. Industri, Pertambangan, dan Energi 6.1 Industri ... 61 6.2 Pertambangan ... 63 6.3 Energi ... 63 VII. Perdagangan 7.1 Perdagangan Besar ... 65 7.2 Perdagangan Eceran ... 67 VIII. Pariwisata 8.1 Hotel ... 72

8.2 Restoran dan Rumah Makan ... 74

8.3 Objek Wisata ... 75

IX. Transportasi dan Komunikasi 9.1 Sarana Transportasi ... 78

(8)

vii

Halaman X. Ekonomi dan Keuangan

10.1 Lembaga Keuangan ... 82

10.2 Harga-Harga ... 83

10.3 Pajak Bumi dan Bangunan ... 86

10.4 Anggaran Belanja ... 88

XI. Penutup 11.1 Kesimpulan ... 89

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Mantikulore ... 4 Tabel 2.2 Camat Mantikulore menurut Periode Jabatan ... 5 Tabel 2.3 Jarak Kantor Kecamatan ke Kantor Kelurahan di

Kecamatan Mantikulore ... 7 Tabel 2.4 Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan

Penyinaran Matahari ... 12 Tabel 2.5 Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin ... 13 Tabel 3.1 Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Mantikulore .. 14 Tabel 3.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan

Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 17 Tabel 3.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan

Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore ... 18 Tabel 3.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan

Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ... 19 Tabel 3.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI

menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 20 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata

Penduduk per Rumah Tangga di Kecamatan Mantikulore ... 23 Tabel 4.2 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio di

Kecamatan Mantikulore ... 25 Tabel 4.3 Persentase Penduduk menurut Agama di

Kecamatan Mantikulore ... 26 Tabel 4.4 Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur

(10)

ix

Halaman

Tabel 4.5 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 29 Tabel 4.6 Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis

Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 30 Tabel 4.7 Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan Jenis

Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 31 Tabel 4.8 Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan

Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 33 Tabel 4.9 Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan

Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 34 Tabel 4.10 Banyaknya Keluarga menurut Kelurahan dan

Pentahapannya di Kecamatan Mantikulore ... 35 Tabel 4.11 Banyaknya PUS dan Peserta Keluarga Berencana di

Kecamatan Mantikulore ... 37 Tabel 4.12 Banyaknya Peserta KB menurut Metode

Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Mantikulore ... 38 Tabel 4.13 Banyaknya Rumah Sakit menurut Kelurahan dan

Klasifikasi di Kecamatan Mantikulore ... 40 Tabel 4.14 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Milik Pemerintah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 41 Tabel 4.15 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Milik Swasta menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 42 Tabel 4.16 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan,

Profesi, dan Tempat Tugas di Kecamatan Mantikulore ... 43 Tabel 4.17 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah

menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 44

(11)

x

Halaman

Tabel 4.18 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Kelurahan dan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ... 45 Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan

dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 46 Tabel 4.20 Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan

Status di Kecamatan Mantikulore ... 46 Tabel 4.21 Banyaknya Sekolah Menengah Pertama menurut

Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 47 Tabel 4.22 Banyaknya Sekolah Menengah Atas menurut

Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 47 Tabel 4.23 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan menurut

Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 48 Tabel 4.24 Banyaknya Guru menurut Jenjang Pendidikan dan

Status di Kecamatan Mantikulore ... 49 Tabel 4.25 Banyaknya Murid menurut Jenjang Pendidikan

dan Status di Kecamatan Mantikulore ... 50 Tabel 4.26 Banyaknya Sekolah, Guru, Murid, dan Rasio Murid

Terhadap Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ... 51 Tabel 4.27 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Kelurahan di

Kecamatan Mantikulore 52

Tabel 4.28 Banyaknya Panti Asuhan dan Anak Asuh di Kecamatan Mantikulore ... 53 Tabel 5.1 Luas Panen dan Produksi Tanaman Bahan

Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore ... 55 Tabel 5.2 Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya di

Kecamatan Mantikulore ... 56 Tabel 5.3 Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya di

(12)

xi

Halaman

Tabel 5.4 Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 57 Tabel 5.5 Luas Tanam dan Produksi Tanaman Bahan

Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore ... 58 Tabel 5.6 Banyaknya Jenis Alat Tangkap Ikan menurut Kepala

Keluarga di Kecamatan Mantikulore ... 59 Tabel 5.7 Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut menurut

Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 60 Tabel 6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Kelurahan dan

Golongan di Kecamatan Mantikulore ... 62 Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Mantikulore ... 64 Tabel 7.1 Banyaknya Perdagangan Besar menurut Kelurahan

di Kecamatan Mantikulore ... 66 Tabel 7.2 Perdagangan Eceran Swalayan dan Minimarket

menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 69 Tabel 7.3 Perdagangan Eceran Toko, Kios, dan Pedagang

Kaki Lima (PKL) menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 69 Tabel 7.4 Banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum

(SPBU) menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 70 Tabel 7.5 Banyaknya Bengkel Mobil, Bengkel Motor, dan

Service Elektonik menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 71 Tabel 8.1 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan

di Kecamatan Mantikulore ... 73 Tabel 8.2 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan

(13)

xii

Halaman

Tabel 8.3 Banyaknya Restoran dan Rumah Makan menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 74 Tabel 8.4 Banyaknya Objek Wisata menurut Kelurahan di

Kecamatan Mantikulore ... 76 Tabel 9.1 Banyaknya Sarana Penunjang Angkutan Darat

menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 79 Tabel 9.2 Banyaknya Kantor Pos dan Jasa Pengiriman Barang

menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 80 Tabel 9.3 Banyaknya Kantor Layanan Telepon dan Warnet

menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 80 Tabel 9.4 Banyaknya Stasiun Televisi dan Radio menurut

Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore 81 Tabel 10.1 Banyaknya Lembaga Keuangan menurut Kelurahan

dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore ... 83 Tabel 10.2 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Komoditi

Penting di Kecamatan Mantikulore ... 84 Tabel 10.3 Rata-Rata Harga Eceran Komoditi Sayur dan Buah

di Kecamatan Mantikulore ... 85 Tabel 10.4 Rata-Rata Harga Eceran Beberapa Bahan Pakaian

dan Pakaian Jadi di Kecamatan Mantikulore ... 85 Tabel 10.5 Rata-Rata Harga Beberapa Bahan Bangunan di

Kecamatan Mantikulore ... 86 Tabel 10.6 Jumlah Tagihan PBB, Pokok Tagihan, Denda, dan

Jumlah Dibayar menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 87 Tabel 10.7 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 87 Tabel 10.8 Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Mantikulore ... 6 Gambar 2.2 Persentase Luas Wilayah di Rinci menurut

Kelurahan di Kecamatan Mantikulore ... 7 Gambar 2.3 Ketinggan Kantor Kelurahan di Atas Permuakaan

Laut ... 8 Gambar 2.4 Intensitas Curah Hujan ... 10 Gambar 2.5 Keadaan Suhu Udara ... 11 Gambar 3.1 Banyaknya Lurah menurut Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore .... 15 Gambar 3.2 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut

Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore ... 16 Gambar 3.3 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut

Golongan di Kecamatan Mantikulore ... 18 Gambar 4.1 Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan ... 22 Gambar 4.2 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut

Kelurahan ... 23 Gambar 4.3 Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut Jenis

Kelamin ... 24 Gambar 4.4 Piramida Penduduk Kecamatam Mantikulore ... 27 Gambar 4.5 Persentase Penduduk Miskin Kecamatan

Mantikulore ... 36 Gambar 4.6 Jumlah Murid dan Guru menurut Jenjang

Pendidikan di Kecamatan Mantikulore ... 51 Gambar 6.1 Perbandingan Industri Pengolahan di Kecamatan

Mantikulore ... 61 Gambar 7.1 Banyaknya Pedagangan Eceran per Kelurahan di

Kecamatan Mantikulore ... 68 Gambar 10.1 Banyaknya Bank, Koperasi, dan Pegadaian di

(15)

xiv

STRUKTUR ORGANISASI

(16)

1

I.

I. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem negara kesatuan, maka dibutuhkan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah berupa data dan informasi yang akurat merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara pemerintah pusat dan daerah. Kepala daerah menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Kepala Bappeda dan Penanaman Modal.

Penggunaan data yang akurat dalam proses perencanaan telah diatur dalam peraturan perundangan. Pada Pasal 31 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diatur bahwa “Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan”. Ketentuan tersebut ditekankan kembali pada Pasal 152 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan “Perencanaan

(17)

2 pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan”.

Secara rinci, pada Pasal 49 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 diatur bahwa:

(1) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga;

(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga; dan

(3) Data dan informasi kependudukan dan keluarga wajib digunakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan.

Dalam gambaran penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat kecamatan akan diuraikan dalam profil kecamatan sebagai wujud nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensial dan sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana penunjang kelancaran koordinasi dan penyampaian informasi baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota yang lain.

(18)

3 Penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan.

Tujuan penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore adalah untuk: 1. Memberikan data dan informasi tentang potensi dan sumberdaya yang

dimiliki Kecamatan Mantikulore;

2. Menyediakan data dan informasi sebagai dasar membangun pola kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat;

3. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan perencanaan pembangunan;

4. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerjasama berbasis data dan informasi.

Secara umum tujuan pokok penyusunan Profil Kecamatan Mantikulore adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

(19)

4

II. GAMBARAN UMUM

Mengacu pada Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, Kecamatan Tawaeli, dan Kecamatan Mantikulore. Kecamatan Mantikulore terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Mantikulore

Kecamatan Wilayah Kecamatan

Mantikulore 1. Kelurahan Talise

2. Kelurahan Tanamodindi 3. Kelurahan Lasoani 4. Kelurahan Kawatuna 5. Kelurahan Poboya 6. Kelurahan Tondo 7. Kelurahan Layana Indah Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Palu

(20)

5 Sejak pembentukan kecamatan tahun 2012 sampai sekarang, pejabat yang menjabat sebagai Camat Mantikulore disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2

Camat Mantikulore menurut Periode Jabatan

No. Nama Camat Periode Jabatan

(1) (2) (3)

1. Moh. Sabil Akbar, S.Sos, M.Si 2012 – sekarang

Kecamatan Mantikulore berada di bagian timur Kota Palu terletak pada posisi antara 0°44’50” dan 0°49’50” Lintang Selatan serta 119°50’00” dan 119°56’00” Bujur Timur.

Secara administrasi Kecamatan Mantikulore terdiri dari 7 kelurahan dengan luas keseluruhan 206,8 km² atau 2.068 ha, dimana dataran sekitar 60 persen, perbukitan sekitar 25 persen, dan pegunungan sekitar 15 persen. Kecamatan Mantikulore mempunyai batas-batas administrasi sebagai berikut :

(21)

6 Sebelah Utara : Kec. Palu Utara dan Kec. Tanantovea Kab. Donggala Sebelah Timur : Kab. Parigi Moutong

Sebelah Selatan : Kec. Palu Timur dan Kec. Palu Selatan Sebelah Barat : Teluk Palu dan Kec. Palu Timur

Pembagian wilayah Kecamatan Mantikulore yang luasnya 206,8 km² dirinci menurut luas kelurahan yaitu Kelurahan Talise 12,37 km², Kelurahan Tanamodindi 3,33 km², Kelurahan Lasoani 36,86 km², Kelurahan Kawatuna 20,67 km², Kelurahan Poboya 63,41 km², Kelurahan Tondo 55,16 km², dan Kelurahan Layana Indah 15,00 km². Letak kelurahan dan persentase luas kelurahan dapat di lihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

Gambar 2.1

(22)

7 Jarak dari Kecamatan Mantikulore ke kelurahan yang diukur dari letak kantor kecamatan dan kantor kelurahan dapat di lihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3

Jarak Kantor Kecamatan ke Kantor Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan Jarak (km)

(1) (2) (3) Mantikulore Talise 0,5 Tanamodindi 5,0 Lasoani 7,5 Kawatuna 10,5 Poboya 6,5 Tondo 5,0 Layana Indah 10,5

Sumber : Kantor Kelurahan

Gambar 2.2

Persentase Luas Wilayah di Rinci menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore

(23)

8 Karakteristik wilayah Kecamatan Mantikulore menurut elevasi (ketinggian di atas permukaan laut/dpl) yaitu berada antara 0 – 250 m. Seluruh wilayah merupakan daratan dan topografinya relatif datar. Wilayah yang berbatasan langsung dengan laut atau daerah pesisir pantai yaitu Kelurahan Talise, Kelurahan Tondo, dan Kelurahan Layana Indah, sedangkan kelurahan lainnya bukan daerah pesisir pantai.

Topografi Kecamatan Mantikulore menunjukkan bahwa bagian barat tepi Teluk Palu merupakan daerah paling rendah dan bagian timur merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Untuk mengukur ketinggian letak kantor kelurahan dari permukaan laut disajikan dalam Gambar 2.3.

Gambar 2.3

(24)

9 Sungai yang melintasi wilayah Kecamatan Mantikulore yaitu Sungai Poboya dan Sungai Kawatuna. Keberadaan Sungai Poboya mengalir dari timur menuju ke arah barat, menjadi batas alam antara Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore dengan Kelurahan Besusu Timur Kecamatan Palu Timur. Sedangkan Sungai Kawatuna mengalir dari timur menuju ke arah barat melintasi Kelurahan Lolu Selatan Kecamatan Palu Timur dan Kelurahan Tatura Utara Kecamatan Palu Selatan.

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi atmosfer bumi secara keseluruhan pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau variabilitasnya yang nyata untuk kurun waktu yang panjang. Perubahan variabel iklim khususnya suhu udara dan curah hujan terjadi secara berangsur-angsur.

Gambaran umum curah hujan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu data curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan bervariasi dalam kurun waktu setahun terakhir. Data yang tercatat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa intensitas curah hujan tertinggi di Kota Palu dan sekitarnya terjadi pada bulan November yang mencapai 152,0 mm. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Maret hanya 35,0 mm. Intensitas curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2013 dapat di lihat pada Gambar 2.4.

(25)

10 Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat dari permukaan laut dan jarak dari pantai. Suhu udara pada tahun 2013 rata-rata 27,7oC. Suhu udara terendah 26,4oC terjadi pada bulan Juli sedangkan tertinggi 28,8oC terjadi pada bulan Maret.

(26)

11 Keadaan klimatologi di Kota Palu juga mencerminkan keadaan klimatologi di wilayah Kecamatan Mantikulore. Selama tahun 2013 kelembaban udara tertinggi 80,8 persen terjadi pada bulan Juli dan terendah 73,1 persen terjadi pada bulan Maret. Sementara penyinaran matahari paling banyak 69,1 persen terjadi pada bulan Maret dan paling sedikit 45,7 persen terjadi pada bulan September. Keadaan klimatologi di Kota Palu sepanjang tahun 2013 secara lengkap terdapat pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.

(27)

12 Tabel 2.4

Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan Penyinaran Matahari Tahun 2013 Bulan Tekanan Udara (mb) Kelembaban Udara (%) Penyinaran Matahari (%) (1) (2) (3) (4) 01 Januari 1 010,4 76,8 56,1 02 Februari 1 009,7 75,7 51,6 03 Maret 1 010,8 73,1 69,1 04 April 1 010,0 76,6 62,7 05 Mei 1 010,3 77,4 55,2 06 Juni 1 009,4 74,3 69,0 07 Juli 1 010,2 80,8 46,2 08 Agustus 1 011,0 78,2 55,2 09 September 1 011,2 76,7 45,7 10 Oktober 1 011,0 74,5 66,2 11 November 1 009,6 77,2 61,0 12 Desember 1 009,5 75,8 50,6 Rata-rata 1 010,2 76,4 57,7

(28)

13 Tabel 2.5

Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin Tahun 2013

Bulan Arah Angin

Terbanyak Kecepatan Angin (Knots) (1) (2) (3) 01 Januari Utara 4,0 02 Februari Utara 3,9 03 Maret Utara 3,9

04 April Barat Laut 3,9

05 Mei Barat Laut 3,0

06 Juni Barat Laut 3,0

07 Juli Utara 3,0

08 Agustus Barat Laut 3,0

09 September Barat Laut 3,0

10 Oktober Barat Laut 4,0

11 November Barat Laut 4,0

12 Desember Barat Laut 3,9

Rata-rata Barat Laut 3,6

(29)

14

III. PEMERINTAHAN

Untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat lebih efektif, efisien dan berkeadilan, maka diperlukan penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan. Dalam rangka penataan administrasi, Kecamatan Mantikulore yang terdiri dari 7 kelurahan terdapat 56 rukun warga (RW) dan 197 rukun tetangga (RT). Jumlah RW dan RT di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 dirinci menurut kelurahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan RW RT (1) (2) (3) 01 Talise 8 50 02 Tanamodindi 9 32 03 Lasoani 8 31 04 Kawatuna 6 15 05 Poboya 4 8 06 Tondo 15 42 05 Layana Indah 6 19 Jumlah 56 197

Sumber: Kantor Kelurahan

(30)

15 Tujuh kelurahan di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 dipimpin oleh lurah berjenis kelamin laki-laki. Jenjang pendidikan yang ditamatkan para lurah di Kecamatan Mantikulore adalah 86 persen berpendidikan Strata Satu (S1) dan 14 persen berpendidikan menengah atas.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai kedudukan sebagai unsur aparatur negara yang mengabdi kepada masyarakat atau pelayan publik.

3.2 Pegawai Negeri Sipil

Gambar 3.1

Banyaknya Lurah menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

(31)

16 Gambar 3.2

Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Fungsi PNS memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.

Jumlah PNS kantor kecamatan dan kelurahan mencapai 103 orang. Berdasarkan jenis kelamin, PNS berjenis kelamin laki-laki sebanyak 54 persen dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 persen. Gambar 3.2 dan Tabel 3.2 memperlihatkan mayoritas PNS di Kecamatan Mantikulore berjenis kelamin laki-laki.

(32)

17 Tabel 3.2

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 Kecamatan/ Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) 01 Kantor Camat 10 9 19 02 Talise 8 8 16 03 Tanamodindi 8 5 13 04 Lasoani 5 6 11 05 Kawatuna 9 4 13 06 Poboya 7 3 10 07 Tondo 4 8 12 08 Layana Indah 5 4 9 Jumlah 56 47 103

Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan

Dilihat berdasarkan golongan, maka PNS kantor kecamatan dan kelurahan di Kecamatan Mantikulore terdapat 3 persen PNS golongan I, 33 persen golongan II, 63 persen golongan III, dan 1 persen PNS golongan IV. Gambar 3.2 dan Tabel 3.3 menunjukkan persentase dan jumlah PNS kecamatan dan kelurahan menurut golongan di Kecamatan Mantikulore tahun 2013.

(33)

18 Gambar 3.2

Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tabel 3.3

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 Kecamatan/ Kelurahan Golongan I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) 01 Kantor Camat 2 7 9 1 02 Talise 1 5 10 - 03 Tanamodindi - 5 8 - 04 Lasoani - 3 8 - 05 Kawatuna - 5 8 - 06 Poboya - 3 7 - 07 Tondo - 4 8 - 08 Layana Indah - 2 7 - Jumlah 3 34 65 1

(34)

19 Jika dirinci berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan, maka jumlah PNS kecamatan dan kelurahan di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yaitu tamatan SMP ke bawah 4 orang, tamatan SMA/sederajat 49 orang, tamatan Diploma 1 orang, dan tamatan S1 ke atas 49 orang.

Tabel 3.4

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kecamatan/ Kelurahan Tingkat Pendidikan ≤ SMP SMA Diploma S1 ≥ (1) (2) (3) (4) (5) 01 Kantor Camat 2 8 - 9 02 Talise 1 9 - 6 03 Tanamodindi - 8 - 5 04 Lasoani - 3 1 7 05 Kawatuna - 8 - 5 06 Poboya - 6 - 4 07 Tondo 1 4 - 7 08 Layana Indah 0 3 - 6 Jumlah 4 49 1 49

Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan

Selain PNS kecamatan dan kelurahan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang administrasi pemerintahan juga terdapat PNS pada tingkat kecamatan yang memberikan pelayanan pada bidang-bidang tertentu menurut fungsinya.

Untuk kategori PNS daerah yang memberi pelayanan bidang kesehatan sebanyak 89 orang, bidang pertanian sebanyak 1 orang, dan bidang pelayanan keluarga berencana (KB) sebanyak 7 orang. Tenaga

(35)

20 administrasi bidang pendidikan masih bergabung dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Palu Timur.

Kategori PNS pusat (instansi vertikal) seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Agama (KUA) masih dirangkap oleh PNS yang bertugas di Kecamatan Palu Timur. Sementara pelayanan bidang keamanan dan ketertiban masyarakat tingkat kecamatan yang meliputi anggota TNI (Babinsa)/POLRI (Kamtibmas) masing-masing 7 orang. Sedangkan anggota TNI/POLRI seperti Komando Rayon Militer (Koramil) masih bergabung dengan Kecamatan Palu Selatan dan Kepolisian Sektoral (Polsek) masih bergabung dengan Kecamatan Palu Timur.

Tabel 3.5

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Lembaga/Instansi Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) 01 Puskesmas 12 87 99 02 UPTD Pendidikan*) 03 UPTD Pertanian 1 - 1 04 UPTD KB dan PP 7 - 7 05 KUA*) 06 BPS*) 07 TNI**) 7 - 7 08 POLRI**) 7 - 7 Jumlah 34 87 121

Sumber : Masing-Masing Instansi/Lembaga

Catatan *) masih bergabung dengan kecamatan induk

(36)

21

IV. SOSIAL BUDAYA

4.1.1 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk (migration). Kelahiran yang terjadi akan bersifat penambahan sedang kematian akan bersifat pengurang terhadap jumlah penduduk. Begitu pula halnya dengan migrasi, jumlah penduduk yang masuk bersifat penambahan dan penduduk yang keluar bersifat pengurang.

Pada Tahun 2013, jumlah penduduk Kecamatan Mantikulore sebanyak 67.603 jiwa atau sebesar 18,97 persen terhadap jumlah penduduk Kota Palu. Jumlah penduduk Kecamatan Mantikulore menempati urutan kedua setelah jumlah penduduk Kecamatan Palu Selatan. Gambar 4.1 memperlihatkan perbandingan penduduk antar kecamatan di Kota Palu.

(37)

22 Gambar 4.1

Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan Tahun 2013

Kecamatan Mantikulore yang memiliki jumlah penduduk sebesar 67.603 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebesar 13.504, maka rata-rata penduduk per rumah tangga pada tahun 2013 adalah 5 jiwa.

Penduduk Kecamatan Mantikulore tahun 2013 bila dirinci menurut kelurahan secara berurutan dimulai dari jumlah penduduk terbesar sampai jumlah penduduk terkecil yaitu Kelurahan Talise 20.725 jiwa, Kelurahan Tondo 13.349 jiwa, Kelurahan Tanamodindi 12.904 jiwa, Kelurahan Lasoani 9.295 jiwa, Kelurahan Poboya 4.446 jiwa, Kelurahan Kawatuna 3.446 jiwa, dan Kelurahan Layana Indah 3.438 jiwa. Perbandingan penduduk antar kelurahan di Kecamatan Mantikulore terdapat pada gambar 4.2.

(38)

23 Gambar 4.2

Penduduk Kecamatan Mantikulore menurut Kelurahan Tahun 2013

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Penduduk per Rumah Tangga di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 Keluarahan Penduduk Rumah

Tangga Rata-rata per Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 01 Talise 20.725 4.176 5 02 Tanamodindi 12.904 2.423 5 03 Lasoani 9.295 2.082 4 04 Kawatuna 3.446 843 4 05 Poboya 4.446 635 7 06 Tondo 13.349 2.548 5 07 Layana Indah 3.438 797 4 Jumlah 67.603 13.504 5

(39)

24 Gambar 4.3 Penduduk Kecamatan Mantikulore

menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelurahan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 34.406 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 33.197 jiwa. Penduduk jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk jenis kelamin perempuan sehingga dapat diketahui rasio jenis kelamin 104. Perhitungan rasio jenis kelamin masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel 4.2.

(40)

25 Tabel 4.2

Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Laki-Laki Perempuan Seks Rasio

(1) (2) (3) (4) 01 Talise 10.442 10.283 102 02 Tanamodindi 6.463 6.441 100 03 Lasoani 4.683 4.612 102 04 Kawatuna 1.726 1.720 100 05 Poboya 2.732 1.714 159 06 Tondo 6.597 6.752 98 07 Layana Indah 1.763 1.675 105 Jumlah 34.406 33.197 104

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu

Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan penganut agama sangat diperlukan untuk perencanaan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta perencanaan program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Penganut agama di Kecamatan Mantikulore berbeda-beda seperti halnya di daerah lain. Suasana kehidupan beragama senantiasa mendapat perhatian dan pembinaan dari pemerintah. Peranan para petugas keagamaan yang ada di daerah ini lebih ditingkatkan. Persentase penduduk menurut agama disajikan dalam Tabel 4.3.

(41)

26 Tabel 4.3

Persentase Penduduk menurut Agama di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Islam Protestan Khatolik Hindu Budha

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01 Talise 25,88 3,07 1,12 0,54 0,10 02 Tanamodindi 16,09 1,91 0,70 0,33 0,05 03 Lasoani 11,59 1,38 0,50 0,24 0,05 04 Kawatuna 4,30 0,51 0,19 0,09 0,00 05 Poboya 5,54 0,66 0,24 0,12 0,00 06 Tondo 16,64 1,98 0,72 0,35 0,03 07 Layana Indah 4,29 0,51 0,19 0,09 0,01 Jumlah 84,33 10,02 3,66 1,75 0,23

Sumber: KUA Kec. Mantikulore

Penduduk Kecamatan Mantikulore pada umumnya penganut agama Islam (84,33 persen). Sedangkan penganut agama lain yaitu agama Kristen Protestan 10,02 persen, Kristen Khatolik 3,66 persen, agama Hindu 1,75 persen, dan Budha 0,23 persen.

(42)

27 Gambar 4.4 Piramida Penduduk Kecamatam Mantikulore 2013

4.1.2 Komposisi Penduduk

Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang disajikan dalam grafik. Sumbu horizontal (dasar piramida penduduk) menunjukkan jumlah penduduk berupa jumlah absolut ataupun persentase, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur. Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan ke atas untuk kelompok umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untuk kelompok umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka (65+). Bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-laki sedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan.

(43)

28 Piramida penduduk tahun 2013 menunjukkan alas terpanjang pada kelompok umur 20 – 24 tahun, sementara alas terpendek pada kelompok umur 60 - 64 tahun. Puncak piramida tahun 2013 semakin melebar yang berarti proporsi penduduk pada usia tua semakin banyak.

Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 disajikan pada Tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) 0 – 4 3.238 3.043 6.281 5 – 9 2.730 2.472 5.202 10 – 14 2.880 2.711 5.591 15 – 19 3.920 4.059 7.979 20 – 24 4.211 4.015 8.226 25 – 29 3.171 2.951 6.122 30 – 34 2.919 2.769 5.688 35 – 39 2.601 2.608 5.209 40 – 44 2.415 2.413 4.828 45 – 49 2.020 1.892 3.912 50 – 54 1.589 1.427 3.016 55 – 59 1.131 1.038 2.169 60 – 64 714 688 1.402 65 + 867 1.111 1.978

(44)

29

4.1.3 Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah menggambarkan kondisi dan kemampuan wilayah dalam menampung sejumlah penduduk sesuai dengan kapasitasnya. Oleh karena itu, perlu menampilkan angka kepadatan penduduk pada suatu wilayah agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan.

Tabel 4.5

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Luas Wilayah (km²) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per km² (1) (2) (3) (4) 01 Talise 12,37 20.725 1.675 02 Tanamodindi 3,33 12.904 3.875 03 Lasoani 36,86 9.295 252 04 Kawatuna 20,67 3.446 167 05 Poboya 63,41 4.446 70 06 Tondo 55,16 13.349 242 07 Layana Indah 15,00 3.438 229 Jumlah 206,80 67.603 327

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu

Dari luas wilayah 206,80 km² dan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 67.603 jiwa, maka dapat diketahui kepadatan penduduk Kecamatan Mantikulore adalah 327 jiwa/km², artinya pada setiap kilometer persegi wilayah Kecamatan Mantikulore dihuni oleh 327 orang penduduk.

(45)

30 Kelurahan yang paling padat penduduknya di Kecamatan Mantikulore adalah Kelurahan Tanamodindi dengan kepadatan 3.875 jiwa/km². Dan sebaliknya kepadatan terendah ada di wilayah Kelurahan Poboya 70 jiwa/km².

4.1.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi

Tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk adalah kelahiran, kematian, dan migrasi. Jumlah kelahiran disajikan pada tabel 4.6, jumlah kematian disajikan pada tabel 4.7, dan jumlah migrasi disajikan pada tabel 4.8 dan tabel 4.9.

Tabel 4.6

Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) 01 Talise 112 98 210 02 Tanamodindi 120 102 222 03 Lasoani 97 95 192 04 Kawatuna 291 69 360 05 Poboya 24 17 41 06 Tondo 6 8 14 07 Layana Indah 40 31 71 Jumlah 690 420 1110

(46)

31 Selama tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di Kecamatan Mantikulore mencapai 1.110 orang yang terdiri dari 690 kelahiran bayi laki-laki dan 420 kelahiran bayi perempuan. Rasio jenis kelamin kelahiran pada tahun 2013 adalah 164 yang berarti tiap kelahiran 100 bayi perempuan terdapat 164 kelahiran bayi laki-laki.

Tingkat kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013 sebesar 16 kelahiran per 1000 penduduk. Angka tersebut mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahir sebesar 16 per 1000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore.

Tabel 4.7

Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) 01 Talise 83 104 187 02 Tanamodindi 19 11 30 03 Lasoani 22 15 37 04 Kawatuna 27 6 33 05 Poboya 3 4 7 06 Tondo 13 9 22 07 Layana Indah 4 4 8 Jumlah 171 153 324

(47)

32 Peristiwa mortalitas (kematian) pada dasarnya merupakan kejadian akhir dari peristiwa morbiditas (kesakitan). Morbiditas dan mortalitas penduduk adalah kejadian yang selalu berubah-ubah, karena dipengaruhi oleh banyak faktor baik medis maupun non-medis.

Jumlah kematian di Kecamatan Mantikulore sepanjang tahun 2013 sebesar 324 orang. Besarnya tingkat kematian kasar/Crude Death Rate (CDR) adalah 5. Angka ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore terdapat 5 kematian.

Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan taraf hidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitas lainnya seperti bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya bukan angkatan kerja.

Migrasi dikelompokkan menjadi migrasi masuk (risen) dan migrasi keluar. Migrasi risen menggambarkan penduduk suatu wilayah berada bukan di wilayah domisili pada setahun terakhir. Migrasi risen ini dapat dikatakan adalah migran baru yang masuk ke suatu wilayah administrasi. Jumlah migrasi risen di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 sebanyak 421 orang. Secara rinci diuraikan pada tabel 4.8.

(48)

33 Tabel 4.8

Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Migrasi Masuk Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) 01 Talise 134 162 296 02 Tanamodindi 0 3 3 03 Lasoani 15 12 27 04 Kawatuna 3 0 3 05 Poboya 2 4 6 06 Tondo 42 24 66 07 Layana Indah 16 4 20 Jumlah 212 209 421

Sumber : Kantor Kelurahan

Migrasi keluar adalah penduduk yang keluar dengan tujuan menetap di daerah lain. Migrasi keluar di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 adalah 258 orang.

(49)

34 Tabel 4.9

Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Migrasi Keluar Jumlah

Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) 01 Talise 41 37 78 02 Tanamodindi 1 3 4 03 Lasoani 28 16 44 04 Kawatuna 2 1 3 05 Poboya 6 8 14 06 Tondo 75 30 105 07 Layana Indah 6 4 10 Jumlah 159 99 258

Sumber : Kantor Kelurahan

ertilMort

4.2.1 Pentahapan Keluarga

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk mengatur kelahiran dan pengendalian jumlah penduduk. Program KB oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

(50)

35 Kebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang sering menjadi indikator perumahan adalah kualitas dan fasilitas bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuran untuk mengukur tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga ke dalam golongan keluarga pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS).

Tabel 4.10

Banyaknya Keluarga menurut Kelurahan dan Pentahapannya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Pra KS KS I KS II KS III KS III+

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01 Talise 170 279 804 1.382 728 02 Tanamodindi 238 393 676 1.195 715 03 Lasoani 94 496 213 705 494 04 Kawatuna 241 186 59 20 10 05 Poboya 172 132 70 23 10 06 Tondo 484 406 445 595 487 07 Layana Indah 180 340 126 15 8 Jumlah 1.580 2.233 2.392 3.934 2.453 Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu

(51)

36 Gambar 4.5 Persentase Penduduk Miskin

Kecamatan Mantikulore 2013

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah Pra KS tercatat sebesar 1.580 KK (12,55 persen), tahapan KS I sebesar 2.233 KK (17,73 persen), tahapan KS II sebesar 2.392 KK (19,00 persen), tahapan KS III sebesar 3.934 KK (31,24 persen), dan tahapan KS III plus tercatat sebesar 2.453 KK (19,48 persen).

Pentahapan Pra KS merupakan tahapan tingkat bawah yang dikategorikan hidup dibawah garis kemiskinan. Sedangkan tahapan KS I dikategorikan sebagai penduduk yang rentan dengan kemiskinan. Sementara tahapan KS II, KS III, dan KS III plus dapat dikategorikan penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke atas. Berikut perbandingan tingkat kemiskinan di Kecamatan Mantikulore tahun 2013.

(52)

37

4.2.2 Alat Kontrasepsi

Program Keluarga Berencana (KB) menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik disebabkan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat terutama pasangan usia subur. Data tentang KB selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11

Banyaknya PUS dan Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan PUS Peserta KB

Baru Aktif (1) (2) (3) (4) 01 Talise 2.266 804 2.210 02 Tanamodindi 2.119 19 2.010 03 Lasoani 1.505 141 341 04 Kawatuna 1.471 6 685 05 Poboya 558 55 68 06 Tondo 1.428 292 806 07 Layana Indah 613 76 77 Jumlah 9.960 1.393 6.196

Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu

Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur di Kecamatan Mantikulore mencapai 9.960 pasang, sedangkan jumlah peserta KB yang aktif sebesar 6.196 orang. Melihat jumlah peserta berarti sekitar 62,2 persen dari pasangan usia subur telah ber-KB.

(53)

38 Jumlah pengguna alat kontrasepsi di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 dirinci menurut metode kontrasepsi yang digunakan yaitu pil 2.337 orang, kondom 336 orang, IUD 358 orang, MOW/MOP 43 orang, suntikan 3.006 orang, dan implant 116 orang. Secara rinci banyaknya peserta KB tiap kelurahan menurut metode yang digunakan disajikan pada tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12

Banyaknya Peserta KB menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Pil Kondom IUD

(1) (2) (3) (4) 01 Talise 1.124 106 185 02 Tanamodindi 443 69 74 03 Lasoani 299 1 29 04 Kawatuna 207 67 32 05 Poboya 92 6 3 06 Tondo 108 36 34 07 Layana Indah 64 50 2 Jumlah 2.337 336 358

(54)

39 Tabel Lanjutan 4.12

Kelurahan MO/MOW Suntik Implant

(1) (5) (6) (7) 01 Talise 24 1.190 38 02 Tanamodindi 6 446 40 03 Lasoani 4 295 5 04 Kawatuna 2 371 10 05 Poboya 0 198 7 06 Tondo 2 344 11 07 Layana Indah 4 162 4 Jumlah 43 3.006 116

Sumber : Badan PP dan KB Kota Palu

n Migrasi

4.3.1 Fasilitas Kesehatan

Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada pemerataan pelayanan kesehatan. Seluruh masyarakat dapat dengan mudah menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang sesuai terutama bagi masyarakat miskin.

(55)

40 Pada tahun 2013, di wilayah Kecamatan Mantikulore terdapat 5 unit rumah sakit yaitu 2 rumah sakit umum dan 3 unit rumah sakit bersalin. Banyaknya rumah sakit yang dirinci menurut kelurahan dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Banyaknya Rumah Sakit menurut Kelurahan dan Klasifikasi di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Khusus Rumah Sakit Bersalin (1) (2) (3) (4) 01 Talise 1 - 2 02 Tanamodindi 1 - - 03 Lasoani - - 1 04 Kawatuna - - - 05 Poboya - - - 06 Tondo - - - 07 Layana Indah - - - Jumlah 2 - 3

Sumber : Kantor Kelurahan

Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga akhir tahun 2013 terdapat 2 unit Puskesmas di wilayah Kecamatan Mantikulore yaitu Puskesmas Talise dan

(56)

41 Puskesmas Kawatuna. Selain Puskesmas pemerintah juga membangun 7 unit puskesmas pembantu (Pustu), 9 unit pos kesehatan desa (Poskesdes) dan 2 unit pondok bersalin desa (polindes). Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah juga mendirikan 30 pos pelayanan terpadu (Posyandu) atau Pos KB.

Tabel 4.14

Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Milik Pemerintah menurut Kelurahan dan Jenisnya

di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Puskesmas Puskesmas Pembantu Poskesdes/ Polindes Pos KB (1) (2) (3) (4) (5) 01 Talise 1 - 2 6 02 Tanamodindi - 1 1 5 03 Lasoani - 1 1 5 04 Kawatuna 1 1 2 3 05 Poboya - 1 1 3 06 Tondo - 2 2 4 07 Layana Indah - 1 2 4 Jumlah 2 7 11 30

(57)

42 Tabel 4.15

Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Milik Swasta menurut Kelurahan dan Jenisnya

di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Klinik Praktek

Dokter Praktek Bidan (1) (2) (3) (4) 01 Talise 1 5 3 02 Tanamodindi - 2 2 03 Lasoani - 2 2 04 Kawatuna - - - 05 Poboya - - - 06 Tondo - 3 2 07 Layana Indah - - - Jumlah 1 12 9

Sumber : Kantor Kelurahan

4.3.2 Tenaga Kesehatan

Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pemerintah juga menyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Mantikulore sebanyak 125 orang. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk Kecamatan Mantikulore sebesar 1,8. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap 1.000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore hanya terdapat 2 tenaga kesehatan.

(58)

43 4.4 Pendididkan

Tabel 4.16

Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan, Profesi, dan Tempat Tugas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Dokter Mantri/Bidan/Perawat Puskesmas Kelurahan (1) (2) (3) (4) 01 Talise 4 50 2 02 Tanamodindi - - 3 03 Lasoani - - 3 04 Kawatuna 3 35 5 05 Poboya - - 3 06 Tondo - - 11 07 Layana Indah - - 6 Jumlah 7 85 33

Sumber : Kantor Kelurahan

Catatan : Tidak termasuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit

4.4.1 Pendidikan Pra Sekolah

Pemerintah berupaya membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun melalui pendidikan anak usia dini (pendidikan pra sekolah). Pendidikan pra sekolah bertujuan untuk memberi rangsangan pendidikan terhadap perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

(59)

44 Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan pra sekolah mulai berkembang. Jumlah sarana pendidikan pra sekolah di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yang meliputi sarana pendidikan anak usia dini (PAUD) sebanyak 12 unit dan taman kanak-kanak/raudhatul atfal sebanyak 19 unit.

Tabel 4.17

Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan PAUD TK/RA

(1) (2) (3) 01 Talise 4 5 02 Tanamodindi 4 5 03 Lasoani 1 1 04 Kawatuna - 1 05 Poboya 1 - 06 Tondo 2 5 07 Layana Indah - 2 Jumlah 12 19

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

4.4.2 Fasilitas Pendidikan

Pada tahun 2013 jumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 26 unit yang terdiri dari 22 unit SD negeri, 2 unit SD swasta, dan 2 unit MI swasta.

(60)

45 Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 terdapat 10 unit yang terdiri dari 5 unit SMP dan 5 unit MTs.

Pada jenjang pendidikan menengah atas seperti Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta pada tahun 2013 di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 13 unit yang terdiri dari 4 unit SMA, 3 unit MA, dan 6 unit SMK.

Tabel 4.18

Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Kelurahan dan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Tingkat Pendidikan

SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK (1) (2) (3) (4) (5) 01 Talise 7 3 2 4 02 Tanamodindi 4 - 1 - 03 Lasoani 3 2 1 - 04 Kawatuna 4 1 1 - 05 Poboya 1 - - - 06 Tondo 5 2 2 2 07 Layana Indah 2 2 - - Jumlah 26 10 7 6

(61)

46 Tabel 4.19

Banyaknya Sekolah menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 SD/MI 22 4 26 02 SMP/MTs 5 5 10 03 SMA/MA 2 5 7 04 SMK 3 3 6 05 Perguruan Tinggi 1 9 10

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

Tabel 4.20

Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 Talise 6 1 7 02 Tanamodindi 4 - 4 03 Lasoani 3 - 3 04 Kawatuna 3 1 4 05 Poboya 1 - 1 06 Tondo 3 2 5 07 Layana Indah 2 - 2 Jumlah 21 4 26

(62)

47 Tabel 4.21

Banyaknya Sekolah Menengah Pertama menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 Talise 1 2 3 02 Tanamodindi - - - 03 Lasoani 1 1 2 04 Kawatuna - 1 1 05 Poboya - - - 06 Tondo 1 1 2 07 Layana Indah 2 - 2 Jumlah 5 5 10

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

Tabel 4.22

Banyaknya Sekolah Menengah Atas menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 Talise 1 1 2 02 Tanamodindi - 1 1 03 Lasoani - 1 1 04 Kawatuna - 1 1 05 Poboya - - - 06 Tondo 1 1 2 07 Layana Indah - - - Jumlah 2 5 7

(63)

48 Tabel 4.23

Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan menurut Kelurahan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 Talise 2 2 4 02 Tanamodindi - - - 03 Lasoani - - - 04 Kawatuna - - - 05 Poboya - - - 06 Tondo 1 1 2 07 Layana Indah - - - Jumlah 3 3 6

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

4.4.3 Tenaga Pendidikan

Tenaga pendidik di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 yaitu SD/MI 405 orang guru, SMP/MTs 197 orang guru, SMA/MA 170 orang guru, dan SMK 135 orang guru. Alokasi tenaga pendidik belum merata. Pada tabel 4.24 dapat di lihat keadaan tenaga pendidik tersebut.

(64)

49 Tabel 4.24

Banyaknya Guru menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 SD/MI 369 36 405 02 SMP/MTs 111 86 197 03 SMA/MA 93 77 170 04 SMK 87 48 135

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

4.4.4 Jumlah Murid

Jumlah murid di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 baik negeri maupun swasta yang tercatat pada Dinas Pendidikan Kota Palu yaitu SD/MI 6.368 siswa, SMP/MTs 1.649 siswa, SMA/MA 1.370 siswa, dan SMK 989 siswa.

(65)

50 Tabel 4.25

Banyaknya Murid menurut Jenjang Pendidikan dan Status di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Status Sekolah Jumlah Negeri Swasta (1) (2) (3) (5) 01 SD/MI 5.877 491 6.368 02 SMP/MTs 1.316 333 1.649 03 SMA/MA 969 401 1.370 04 SMK 586 403 989

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

4.4.5 Rasio

Berdasarkan jumlah murid dan guru, kita dapat mengetahui angka perbandingan (rasio) murid terhadap guru. Pada tahun 2013 beban mengajar seorang guru SD/MI rata-rata 15 murid, seorang guru SMP/MTs rata-rata mengajar 7 murid, seorang guru SMU/MA rata-rata mengajar 7 murid dan seorang guru SMK akan mengajar 10 murid.

(66)

51 Gambar 4.6

Jumlah Murid dan Guru menurut Jenjang Pendidikan Di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tabel 4.26

Banyaknya Sekolah, Guru, Murid , dan

Rasio Murid Terhadap Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Jenjang Pendidikan

Jumlah

Sekolah Guru Murid

Rasio Murid Terhadap guru (1) (2) (3) (4) (5) 01 SD/MI 26 405 6.368 15 02 SMP/MTs 10 197 1.649 7 03 SMA/MA 7 170 1.370 7 04 SMK 6 135 989 10

(67)

52 4.5 Sosial Lainnya

Penduduk Kecamatan Mantikulore menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Masing-masing agama dan kepercayaan membutuhkan sarana peribadatan untuk menjaga kerukunan umat beragama serta memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam menjalankan ibadah. Banyaknya sarana peribadatan menggambarkan tingkat pembangunan bidang mental spiritual berjalan dengan baik. Pada tahun 2013 sarana peribadatan di Kecamatan Mantikulore yang diinventarisasi oleh Kantor Kementerian Agama Kota Palu yaitu Masjid 53 buah, Musholla 25 buah, Gereja 4 buah, dan Pura 1 buah. Sedangkan Vihara belum ada di Kecamatan Mantikulore.

Tabel 4.27

Banyaknya Tempat Ibadah menurut Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Masjid Musholah Gereja Pura Vihara

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01 Talise 11 3 - 1 - 02 Tanamodindi 7 4 - - - 03 Lasoani 5 1 1 - - 04 Kawatuna 7 2 - - - 05 Poboya 4 2 - - - 06 Tondo 12 11 2 - - 07 Layana Indah 5 2 1 - - Jumlah 53 25 4 1 -

(68)

53 Pada tahun 2013 terdapat 7 unit panti asuhan dan yayasan di wilayah Kecamatan Mantikulore yang menampung sejumlah 389 anak asuh. Jumlah anak asuh terdiri dari 192 laki-laki dan 197 anak perempuan. Banyaknya panti asuhan dan anak asuh yang dirinci menurut kelurahan dapat di lihat pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28

Banyaknya Panti Asuhan dan Anak Asuh di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013 Kelurahan Panti Asuhan Anak Asuh Jumlah Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) (4) (5) 01 Talise 3 66 112 178 02 Tanamodindi 2 62 56 118 03 Lasoani 1 26 14 40 04 Kawatuna - - - - 05 Poboya - - - - 06 Tondo 1 38 15 53 05 Layana Indah - - - - Jumlah 7 192 197 389

(69)

54

V. PERTANIAN

Pembangunan sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan perekonomian daerah. Jumlah penduduk yang berusaha dibidang pertanian masih relatif besar. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sub Sektor Perkebunan, Sub Sektor Kehutanan, Sub Sektor Peternakan, dan Sub Sektor Perikanan.

Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yang diusahakan oleh masyarakat disajikan pada bab ini.

Lahan pertanian di Kecamatan Mantikulore pada tahun 2013 yang dikelola untuk subsektor tanaman pangan dengan luas panen sekitar 138 ha yang terdiri dari tanaman padi 53 ha dan tanaman palawija 85 ha yang meliputi jagung 57 ha, ubi kayu 7 ha, dan kacang tanah 21 ha.

Total produksi tanaman pangan tahun 2013 mencapai 286,94 ton. Bila dirinci berdasarkan komoditas tanaman pangan mulai dari hasil terbesar yaitu jagung 336 ton, padi 286 ton, ubi kayu 120 ton, dan kacang tanah 29 ton.

(70)

55 5.2 Peternakan

Tabel 5.1

Luas Panen dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tanaman Pangan Luas Panen (ha) Produksi (ton (1) (2) (3) 01 Padi 53,00 286,94 02 Jagung 57,00 336,98 03 Ubi Kayu 7,00 120,27 04 Ubi Jalar - - 05 Kacang Tanah 21,00 29,86 06 Kacang Hijau 2,00 1,64 Jumlah 140,00 775,69

Sumber: BPS Kota Palu

Pada subsektor peternakan, hingga akhir tahun 2013 masih terdapat populasi ternak antara lain sapi, kuda, kambing, dan domba. Sedangkan populasi ternak unggas yaitu ayam buras, ayam ras, dan itik. Data populasi jenis ternak di atas akan disajikan ke dalam tabel menurut klasifikasi sebagai berikut:

(71)

56 a. Ternak besar, meliputi sapi, kerbau serta kuda

b. Ternak Kecil, meliputi kambing, domba serta babi c. Ternak unggas, meliputi ayam buras, ayam ras serta itik

Populasi ternak besar dan ternak kecil di Kecamatan Mantikulore tahun 2013 yaitu sapi 2.243 ekor, kuda 256 ekor, kambing 35.341 ekor, dan domba 3.800 ekor (lihat Tabel 5.2 dan Tabel 5.3). Sedangkan populasi ternak unggas dapat dilihat pada Tabel 5.4 yang meliputi ayam buras 263.032 ekor, ayam ras 196.352 ekor dan itik 513 ekor.

Tabel 5.2

Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Ternak Besar Jumlah

(1) (2)

Sapi 2.243

Kerbau -

Kuda 256

(72)

57 Tabel 5.3

Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Ternak Kecil Jumlah

(1) (2)

Kambing 35.341

Domba 3.800

Babi -

Sumber: Kantor Kelurahan

Tabel 5.4

Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Ternak Unggas Jumlah

(1) (2)

Ayam Buras 263.032

Ayam Ras 196.352

Itik 513

(73)

58 5.3 Perkebunan

Data subsektor perkebunan di Kecamatan Mantikulore seperti yang disajikan dalam tabel 5.5 merupakan komoditi bahan makanan yang meliputi perkebunan kelapa, kopi, coklat, dan jambu mete.

Tabel 5.5

Luas Tanam dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Komoditas di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Tanaman Perkebunan Luas Tanam (ha) Produksi (ton) (1) (2) (3) 01 Kelapa 62,0 40,9 02 Kopi - - 03 Kakao 4,0 2,8 04 Jambu Mete 6,0 1,3

(74)

59 5.4 Perikanan

Informasi subsektor perikanan di Kecamatan Mantikulore terdapat pada Tabel 5.6 dan Tabel 5.7. Informasi yang disajikan yaitu jenis alat penangkapan ikan dan jenis perahu/kapal yang digunakan.

Pada tahun 2013 jumlah kepala keluarga (KK) yang menggunakan alat tangkap ikan di Kecamatan Mantikulore seperti pukat 4 KK, pancing 54 KK, Bagan 5 KK, dan Sero 1 KK. Sedangkan jumlah perahu/kapal yang meliputi perahu motor 10 unit, perahu motor tempel 7 unit, dan perahu tidak bermotor 27 unit.

Tabel 5.6

Banyaknya Alat Tangkap Ikan menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Jenis Alat Tangkap Ikan Banyaknya

(1) (2) 01 Pukat 4 02 Pukat Pantai - 03 Jala Tebar - 04 Pancing 54 05 Bagan 5 06 Sero 1

(75)

60 5.5 Kehutanan

Tabel 5.7

Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut menurut Jenisnya di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Jenis Perahu/Kapal Banyaknya

(unit)

(1) (2)

01 Kapal Motor -

02 Perahu Motor 10

03 Perahu Motor Tempel 7

04 Perahu Tidak Bermotor 27

Sumber: Kantor Kelurahan

Pada tahun 2013 masih ada penduduk Kecamatan Mantikulore yang tinggal dekat kawasan hutan. Penduduk yang bertempat tinggal dekat kawasan hutan yaitu penduduk Kelurahan Kawatuna, Kelurahan Poboya, Kelurahan Tondo, dan Kelurahan Layana Indah.

Diantara mereka, banyak yang memanfaatkan hasil hutan untuk menopang kehidupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jenis kegiatan masyarakat untuk memanfaatkan hasil hutan yaitu mencari kayu bakar, mencari rotan, menebang pohon, berburu satwa liar, dan aktifitas lainnya yang bersumber dari hutan.

(76)

61 Gambar 7.1

Perbandingan Industri Pengolahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

VI. INDUSTRI, PERTAMBANGAN, PENGGALIAN, DAN ENERGI

Kriteria yang digunakan dalam menentukan klasifikasi industri oleh Badan Pusat Statistik adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. Adapun pembagian tersebut adalah:

1. Industri Besar jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih 2. Industri sedang jumlah tenaga kerjanya 20-99 orang 3. Industri Kecil jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang ,dan 4. Industri Mikro jumlah tenaga kerjanya 1-4 orang. 6.1 Industri

(77)

62 Pada tahun 2013 jumlah perusahaan industri pengolahan secara keseluruhan di Kecamatan Mantikulore tercatat sebanyak 401 perusahan. Bila dirinci berdasarkan klasifikasi industri pengolahan, maka pada tahun 2013 jumlah industri besar 5 perusahaan, industri sedang 10 perusahaan, industri kecil 163 perusahaan, dan industri mikro 223 perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2013 klasifikasi industri mikro atau dikenal dengan industri rumah tangga masih mendominasi industri pengolahan di Kecamatan Mantikulore.

Tabel 6.1

Banyaknya Usaha Industri menurut Kelurahan dan Golongan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Usaha Industri

Besar Sedang Kecil Mikro

(1) (6) (7) (8) (9) 01 Talise 1 1 46 52 02 Tanamodindi - - 8 15 03 Lasoani - 1 17 29 04 Kawatuna - - 7 12 05 Poboya - - 25 32 06 Tondo 3 7 32 45 05 Layana Indah 1 1 28 38 Jumlah 5 10 163 223

(78)

63 6.2 Pertambangan dan Penggalian

6.3 Energi

Wilayah Kecamatan Mantikulore memiliki lokasi pertambangan di Kelurahan Poboya yaitu tambang emas. Hasil tambang emas Poboya menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan pertambangan pada tahun 2013 masih berjalan walaupun beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

Selain tambang emas, Kecamatan Mantikulore juga menyimpan potensi pertambangan seperti bahan-bahan galian golongan C yang meliputi batu, pasir, dan tanah urug. Hingga akhir tahun 2013 lokasi penggalian terdapat di Kelurahan Tanamodindi dan Kelurahan Tondo. Seluruh potensi berbentuk bahan-bahan galian golongan C ini masih dikelola secara tradisional.

Keberadaan tenaga listrik sebagai sarana penerangan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pengguna listrik baik yang dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun listrik non PLN sebagaimana disajikan pada Tabel 6.2.

(79)

64 Pada tahun 2013 rumah tangga pengguna listrik PLN di Kecamatan Mantikulore mencapai 96,37 persen sedangkan rumah tangga pengguna listrik non PLN sekitar 3,63 persen.

Tabel 6.2

Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013

Kelurahan Pengguna Listrik

PLN Non PLN (1) (2) (3) 01 Talise 100,00 0,00 02 Tanamodindi 100,00 0,00 03 Lasoani 100,00 0,00 04 Kawatuna 87,00 13,00 05 Poboya 90,01 9,99 06 Tondo 98,76 1,24 05 Layana Indah 98,83 1,17 Jumlah 96,37 3,63

Gambar

Gambar 2.4  Intensitas Curah Hujan Tahun 2013
Gambar 2.5  Keadaan Suhu Udara Tahun 2013
Gambar  3.2  dan  Tabel  3.3  menunjukkan  persentase  dan  jumlah  PNS  kecamatan  dan  kelurahan  menurut  golongan  di  Kecamatan  Mantikulore  tahun 2013

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pertimbangan teknis yang diperlukan dalam perencanaan pelimpah yaitu: debit banjir rancangan harus sesuai dengan kriteria teknis yang disyaratkan oleh Komisi Keamanan

Berdasarkan data yang ditampilkan pada Gambar 1 terlihat bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep Kinematika paling baik adalah dalam menentukan kapan dua objek

Alasan penulis mencoba modifikasi bola dalam permainan sepakbola yaitu karena keterbatasan fasilitas pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, kemudian sebagai suatu

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Secara umum, tahap sensorimotor memiliki beberapa karakteristik dasar, yakni: (a) semua tindakannya masih bersifat naluriah, (b) aktivitas pengalaman didasarkan terutama

Maka dari itu, tujuan utama penulisan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor potensial dari sikap konsumen terhadap pembelian produk palsu, dan untuk

Karakteristik individu dan keluarga nantinya akan berhubungan dengan pengetahuan gizi yang dimiliki, Pengetahuan tentang gizi dan makanan akan mempengaruhi pola dan kebiasaan

Oleh sebab itu, sebagai produk awal diperlukan menghitung nilai efisiensi perakitan dari prototipe ini. Sehingga kedepannya dapat dilakukan pengembangan desain guna