• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT LUNAK PERSEDIAAN PERANGKAT JARINGAN DIBAGIAN DSO PADA PT TRITECH CONSULT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT LUNAK PERSEDIAAN PERANGKAT JARINGAN DIBAGIAN DSO PADA PT TRITECH CONSULT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANGKAT LUNAK PERSEDIAAN PERANGKAT JARINGAN

DIBAGIAN DSO PADA PT TRITECH CONSULT

1Wahyu Adam , 2Rudi Hariyanto

1Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung 2Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 456 Kota Bandung, Jawa Barat 40266

Telp. +6222-75642823, Fax. +6222-7564282

1adam@lpkia.ac.id , 2ruhar710@gmail.com

ABSTRAKSI

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perushaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (Persediaan Barang). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mngakibatkan perubahaan bentuk dari barang yang berangkutan. Model prototype adalah metodologi perangkat lunak yang digunakan pada Perangkat Lunak Persediaan Perangkat Jaringan ini, dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client terhadap perangkat lunak hingga pembuatan program agar perusahaan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Dengan adanya perangkat lunak persediaan perangkat jaringan pada pt tritech consult ini diharapkan bisa membantu perusahaan dalam mengelola inventory dengan benar dan membantu mencatat barang masuk dan keluar dengan baik dan akurat.

Kata kunci : Persediaan Perangkat Jaringan, Inventory

I. Pendahuluan

Persediaan barang adalah bahan atau barang yang di simpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan, baik itu perusahaan dagang, perusahaan pabrik ataupun perusahaan jasa, karena mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi.

Begitu pula yang di lakukan oleh PT Tritech Consult, PT Tritech Consult adalah perusaahan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan operasional perusahaan dapat dicapai dengan penggunaan sistem yang tepat pada perusahaan. Penggunaan sistem yang tepat biasanya difokuskan pada bagian yang mendominasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Permasalahan utama yang dihadapi oleh PT Tritech Consult adalah data persediaan yang tidak terkontrol dengan baik dimana kontrol terhadap keluar masuknya barang tidak menggunakan dokumen yang jelas dan tercatat dengan baik. Dan jumlah item persediaan yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan

database untuk persediaan. Seperti kabel transmisi

dan switch atau router untuk pengerjaan jasa perbaikan suatu jaringan mengalami kendala barang tidak habis pakai atau barang sisa. Selama ini dalam pencatatan dilaporkan sejumlah akumulasi dari barang sisa tersebut sehingga secara aktual dan pencatatan barang yang ada kurang sesuai dengan yang ada di perusahaan itu sendiri.

Selain itu, pada akhir bulan kepala gudang membutuhkan data persediaan yang aktual, pihak gudang tidak dapat menyebutkan dengan benar jumlah persediaan yang berada di gudang. Hal tersebut mengakibatkan kepala gudang memberikan daftar kebutuhan bulanan kepada bagian administrasi untuk membeli perangkat jaringan, persediaan kabel dan perangkat jaringan lainnya tanpa melihat data persediaan.

Pencatatan persediaan selama ini juga masih dilakukan secara manual, sehingga mudah terjadi

(2)

data. Dengan demikian jika teknisi membutuhkan persediaan suku cadang harus menunggu lama dalam pengambilan barang yang akan digunakan untuk perbaikan perangkat pada konsumen. Adanya permasalahan yang timbul, pengerjaan berbagai laporan rekapan yang masih dilakukan secara manual serta penggunaan teknologi oleh perusahaan secara tidak maksimal mengakibatkan banyak waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan aktivitas persediaan, terutama dalam pembuatan laporan rekapan persediaan.

Lamanya pembuatan laporan persediaan secara manual ini mengakibatkan keterlambatan proses mengetahui persediaan aktual di PT Tritech Consult. Menyebabkan pendapatan perusahaan menurun, bahkan rugi. Selain itu, dampak besar lainnya adalah kepuasan pelanggan bisa mengalami penurunan dikarenakan PT Tritech Consult tidak memberikan kinerja dan hasil yang maksimal.

Berdasarkan pernyataan di atas perlu dibutuhkan sebuah system yang mampu mengelola sistem persediaan barang yang efektif dan efisien menghasilkan informasi dengan tepat dan akurat untuk menangani permasalahan pada proses pengelolaan persediaan barang di PT Tritech Consult.

II. Dasar Teori A. Persediaan Barang

“ Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahan dengan maksud untuk di jual atau digunakan dalam suatu periode usaha yang normal.”

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.[1]

1. Jenis – Jenis Persediaan

Jenis persediaan di dalam persuahaan dagang, perushaan industry, perusahaan jasa yang diantaranya adalah :

1. Bahan baku.

2. Barang dalam proses. 3. Bahan hasil jadi. 4. Bahan pembantu.[2]

2. Fungsi Siklus Persediaan

Fungsi persediaan menyangkut arus fisik barang barang dan arus biaya biaya yang berhubungan, karena itu adanya pengendalian yang memadai untuk kedua hal tersebut. fungsi yang terdapat dalam siklus persediaan sebagai berukut :

1. Process Purchases Order (Mengolah Order

Pembelian).

2. Receive New Material (Menerima Bahan

Baku).

3. Store new Material (Menyimpan Bahan

Baku).

4. Process The Gods (Mengelola Barang jadi). 5. Process Finished Goods (Menyimpan

Barang Jadi).

persediaan mencipatakan siklus persediaan yang terdiri dari prosedur yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur Penerimaan Barang. 2. Prosedur Penyimpanan Barang. 3. Prosedur Pengiriman Barang.[2]

3. Fungsi Persediaan

Persediaan memberikan berbagai manfaat yang ada pada umumnya yaitu mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Bahwa persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi berguna untuk:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.

2. Menghilangkan resiko barang yang rusak. 3. Mempertahankan stabilitas operasi

perusahaan.

4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 5. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya

bagi konsumen.

Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Persediaan merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan. Pengertian persediaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan berasal dari kata sedia dan ditambahkan awalan pe- dan akhiran –an sehingga mempunyai arti Persediaan adalah proses menjadikan sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi ada.

Berdasarkan pemikiran tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Perangkat Lunak Persediaan Barang adalah pola hubungan yang berkaitan untuk melakukan kegiatan memproses data kebutuhan barang dan jasa untuk produksi atau pendukung produksi yang tidak

(3)

terpenuhi dan proses pembeliannya sehingga kebutuhan tersebut terpenuhi dan dihasilkan data yang cepat, tepat dan akurat, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.[2]

B. Metode Pencatatan Persediaan Barang

Dalam mengelola transaksi barang masuk dan pengeluaran barang persediaan penulis menggunakan metode pencatatan persediaan fisik / periodic (Physical Inventory Method/Periodic System).

pengertian metode persediaan fisik yaitu sebagai berikut :

“Kuantitas persediaan ditangan ditentukan, seperti yang tersirat oleh namanya, secara periodik. Semua pembelian persediaan selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet akun pembelian.”

Pada metode ini setiap pemasukan dan pengeluaran persediaan dicatat dalam perkiraan yang berbeda yaitu pembelian dan penjualan. Kelemahannya yaitu perusahaan tidak dapat mengetahui besarnya persediaan yang ada pada suatu saat tertentu dan tidak dapat mengetahui harga pokok barang yang dijual untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi. [5]

C. Perangkat Lunak

Perangkat Lunak merupakan komponen paling penting pada jaringan, karena perangkat lunak berfungsi untuk mengatur jalannya informasi, mengatur pemakaian sumber daya dan pengelolaan antara simpul yang satu dengan yang lain. Tanpa perangkat lunak, komputer hanya akan berhubungan secara fisik saja, tetapi tidak dapat berkomunikasi.[3]

D. Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan kompter adalah perangkat yang digunakan untuk mencapai tujuan dari jaringan komputer, yaitu :

1. Membagi sumber daya, contohya berbagi pemakaian printer CPU,memori,harddisk. 2. Komunikasi, contohnya surat elektronik,

instant messaging, chatting.

3. Akses informasi, contohnya web browsing.[3] III. Analisis dan Perancangan

A. Aliran Proses

Dalam bab ini dijelaskan proses – proses inventarisasi barang khususnya hardware yang di bahas yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case. Setiap use case disertai

dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario, yang menguraikan tentang nama use case, use case yang terkait ( hubungan include, extend,

generalization-specialization/inheritance ), aksi actor, dan respon sistem/perangkat lunak.

B. Use Case Diagram

Berikut ini adalah gambaran dari aplikasi perangkat lunak persediaan perangkat jaringan, dimana terdapat 3 aktor yaitu staff persediaan barang, staff perbaikan barang dan kepala divisi

Gambar 1. Usecase Diagram C. Activity Diagram

Sub bab ini akan memodelkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas yang terjadi dalam monitoring inventarisasi yang digambarkan dalam Activity Diagram. Activity diagram monitoring inventarisasi ini dipecah menjadi beberapa activity diagram sesuai dengan fungsinya. Activity diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

1. Activity Diagram Pengajuan Barang

Gambar 2. Activity Diagram Pengajuan Barang

System

Petugas Persediaan

Kepala Divisi pencarian barang

kelola barang

input barang masuk

laporan

input barang keluar pengajuan persediaan login verifikasi pengajuan <<extend>> <<include>> <<include>> <<include>> <<extend>> <<extend>> <<include>>

Petugas Persediaan Sistem

klik menu pengajuan barang Menampilkan halaman pengajuan barang dan daftar pengajuan barang

Klik buat pengajuan barang

Menampilkan form buat pengajuan barang

mengisi form buat pengajuan barang

klik kirim

validasi input

data disimpan valid ? false true

(4)

1. Activity Diagram Terima / Tolak Pengajuan Barang

Gambar 3. Activity Diagram Terima / Tolak Pengajuan Barang

2. Activity Diagram Laporan Barang Masuk Periodik

Menjelaskan langkah langkah aktivitas pembuatan laporan barang periode pada perangkat lunak yang akan digambarkan seperti pada gambar diagram berikut :

Gambar 4. Activity Diagram Laporan Barang Masuk Periodik

3. Activity Diagram Laporan Barang Keseluruhan

Gambar 5. Activity Diagram Laporan Keseluruhan Barang

D. Class Diagram

Gambar 6. Class Diagram Perangkat Lunak Persediaan Perangkat Jaringan

IV. Implementasi & Pengujian A. Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap awal dari penerapan sistem yang akan dibuat mulai dari tahap penerapan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, pengujian dan evaluasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan. Sub bab ini menjelaskan langkah-langkah serta jadual pelaksanaan untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak. Jadual implementasi ini juga menjelaskan tentang aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan (mulai dari konstruksi/coding, pengujian sistem, dan instalasi/pindah sistem).

Petugas Perbaikan Sistem

Memilih menu pengajuan barang

menampilkan halaman pengajuan barang dan daftar

pengajuan barang

memilih icon update

klik tombol ok validasi input valid ? menyimpan data Menampilkan detail pengajuan barang true false menampilkan form pengajuan

barang

mengubah status menjadi diterima / tolak

Petugas Persediaan Sistem

klik menu laporan Menampilkan menu laporan dan sub menu laporan periodik dan laporan

keseluruhan barang memilih sub menu laporan

periodik

menampikan dialog box " apakah anda yakin akan mengunduh file ? "

mengunduh file klik yes

menampilkan form laporan periodik

mengisi tanggal awal dan tanggal akhir

klik view

menampilkan data sesuai tanggal awal dan tanggal akhir

klik tombol pdf

Petugas Persediaan Sistem

klik menu laporan Menampilkan menu laporan dan sub menu laporan periodik dan laporan

keseluruhan barang memilih sub menu laporan

keseluruhan barang

menampikan dialog box " apakah anda yakin akan mengunduh file ? "

mengunduh file klik yes CI_Controller CI_Model barang_keluar +kode_bk +kode_barang +tanggal +kategori +nama +alamat +jumlah +satuan +stock +cekstok +create() +update() +delete() +view() +save() +index() Barang +kode_barang +nama_barang +merk +kategori +spesifikasi_barang +stock +terpakai +total +create() +update() +delete() +save() +view() +admin() +reportBarangAll() +form() kategori +id +nama_kategori +create() +view() pengajuan_barang +kode_pengajuan +nama +kategori +jumlah +status +satuan +create() +view() +save() +index() +admin() user +kode_user +username +password +level +create() +save() pengajuan_perbaikan +kode_perbaikan +kode_barang +nama_barang +merk +kategori +tanggal +keterangan +create() +view() +save() +index() +admin() barang_masuk +kode_bm +tanggal +nama_barang +nama_suplier +alamat +create() +view() +save() +reportPeriodic() +printReport() +laporan() supplier +kode_supplier +nama_supplier +alamat +create() +update() +delete() +view() +save() customer +kode_customer +nama_customer +alamat +create() +update() +delete() +view() +save() Auth +index() +logout()

(5)

Di bawah ini akan dijelaskan rangkaian dari aktifitas implementasi yang dilakukan penulis:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah

prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai

dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak

prototyping direvisi dengan mengulangu

langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

B. Implementasi Antarmuka

Impelementasi antarmuka pembuatannya menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan framework CodeIgniter. Adapun gambar antarmuka sebagai berikut.

1. Login

Gambar 7. Form Login

2. Daftar Barang

Gambar 8. Form Daftar Barang

Gambar 9. Form Tambah Barang

3. Barang Masuk

Gambar 10. Form Barang Masuk

(6)

4. Perbaikan

Gambar 12. Form Perbaikan

C. Hasil Pengujian

Hasil pengujian dilakukan mengunakan metode Black Box testing, merupakan metode testing pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak dengan menggunakan metode pengujian Black Box.

Gambar 13. Hasil Pengujian

Daftar Pustaka

Buku :

[3] Agus Setiawan, 2003, Pengantar Sistem Komputer, Informatika, Bandung.

[4] Willem Siahaya, 2013, Manjemen Pengadaan Procurement Management, Alfabeta, Bandung.

[6] Priyanto Hidayatulloh & Jauhari Khairul Kawistara. 2017, Pemrograman Web, Informatika, Bandung.

[8] Alan, Dennis, Barbara, Haley, Wikom, David, Tegarden. 2009, System Analysis

and Design With UML., Don Fowley,

United States.

[9] Roger S. Pressman, Ph.D. 2009, Rekayasa

Perangkat Lunak, Andi Offset, Yogyakarta.

Jurnal :

[1] Minarni dan Susanti. 2013. Sistem Informasi Inventory Obat pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang. Vol 16 No.1. diakses februari 2014.

[2] Rivaldo Barchelino. 2016. Analisis Penerapan PsaK no.14 Terhadap Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang Dagang Pada PT. Surya Wenang Indah Manado. Vol 4 No.1. diakses Maret 2016.

[5] Indroprasto & Erma Suryani. 2012. Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika untuk Mngefisiensikan Biaya Persediaan. Vol 1. diakses September 2012.

Gambar

Gambar 2. Activity Diagram Pengajuan Barang
Gambar 6.  Class Diagram Perangkat  Lunak Persediaan Perangkat Jaringan
Gambar 7.  Form Login
Gambar 13.  Hasil Pengujian

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat mengapa perekonomian selalu berakhir pada kondisi mapan, anggaplah bahwa perekonomian diawali dengan tingkat modal yang lebih kecil dari tingkat modal

Nilai pantulan Schmidt hammer akan terus menurun seiring dengan Derajat Pelapukan yang semakin tinggi hingga akhirnya tidak terukur pada batuan yang telah lapuk sempurna

(4) Terhadap alat UTTP yang ditera ulang atas permintaan sendiri atau berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan Retribusi

Pelajar dapat mengemukakan, menghurai dan menganalisis aktiviti utama yang dilaksanakan bersesuaian dengan konteks dalam 4 aspek dan mencapai tahap maksimum

Tabel 4 menunjukkan bahwa dengan memperhitungkan variabel lama terlibat dalam aktivitas pertanian, konsumsi jamu, kebiasaan menggunakan obat nyamuk, dan kadar Pb darah ternyata

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : „‟ Pengaruh

Berdasarkan rasional tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara gerakan repetitif, konfigurasi tangan, dan pergelangan tangan terhadap skor BCTQ

Kegiatan dimulai dari tanggal 22 Juli, dimana mahasiswa berkoordinasi dengan perangkat desa yang memahami tentang website mengenai akses masuk website sebagai