Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah
Skenario Pemenuhan Wajib Belajar 12 Tahun
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
2
Kebijakan Umum Wajib Belajar 12 Tahun
3
1
Pengantar
Roadmap Pelaksanaan UU 23 Tahun 2014
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1
1
Pengantar
3 3
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
4
Perlu dipersiapkan social engineering
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi
Adanya Bonus Demografi
..merupakan modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan pasar domestik...Modal Sumber Daya Manusia
100 tahun kemerdekaan
Dependency Ratio semakin kecil (2010-2035):
Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demographic Dividen), kesempatan dan potensi
meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi
kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster.
Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci.
"Bonus Demografi"
Sumber: Menko Perekonomian
Pembanding
Komposisi Pendidikan
70.40% 22.40% 7.20% Tinggi Menengah Dasar 24.30% 56.30% 20.30% Tinggi Menengah Dasar 20.40% 39.30% 40.30% Tinggi Menengah Dasar INDONESIA MALAYSIA OECDData Kemdiknas, Diolah dari: Encyclopedia of Nations, http://www.nationsencyclopedia.com/ diakses Januari 2011 63.00% 17.70% 10.30% 5.50% 1.60% 1.80% 55.50% 20.20% 12.70% 6.20% 2.20% 3.20% 51.50% 18.90% 14.60% 7.80% 2.70% 4.60% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% SD atau tidak tamat SD SMP SMA SMK Diploma I,II,III Universitas 2010 2006 2001
TINGGI
MENENGAH
DASAR
PENINGKATAN KWALIFIKASI SDM TINGGI dan MENENGAH100%
175%
19% di 2025 44% di 2025Korelasi Positif dengan Pertumbuhan Pendapatan
1. Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master
http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory
2. PDB per kapita adalah data terkini yang diambil dari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
3. Nilai indeks GCI diambil dari The Global Competitiveness Report 2010-2011
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314
PD
B
p
e
r K
ap
it
a
(US
D
)
Wajib Belajar (tahun)
Indonesia (dibawah rata-rata)
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314
Ind
e
ks
G
CI
Wajib Belajar (tahun)
Indonesia (diatas rata-rata)
Wajib Belajar vs PDB per Kapita
Wajib Belajar vs GCI
Y = -26025,17 + 4251,5 x
Y = 2,27 + 0,22 x
r = 0,93 (Koef. Korelasi)
1. Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master
http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory
2. Nilai indeks Pendidikan diambil dari Human Development Report 2011
8
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314
In
d
e
ks
H
D
I T
o
tal
Wajib belajar (tahun)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314
Ind
e
ks
HD
I P
e
n
d
id
ik
an
Wajib belajar (tahun)
Indonesia (dibawah rata-rata)
Wajib Belajar vs IPM Pendidikan
Wajib Belajar vs IPM Total
Y = 0,23 + 0,052 x
Indonesia (dibawah rata-rata)
Y = 0,43 + 0,019 x
r = 0,97 (Koef. Korelasi) r = 0,99 (Koef. Korelasi)
Korelasi Positif dengan IPM Total
(Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan)
Hal ini menunjukan
bahwa wajib belajar
memiliki multiplier
effects yang sangat
kuat terhadap
ekonomi, daya saing
dan kesehatan
Mengapa koefisien
korelasi (r) wajib
belajar terhadap IPM
COUNTRY Mean years of schooling Duration of Compulsory Education Gross National Income (GNI) per capita (USD/year) Indonesia 5,8 9 3.716 India 4,4 9 3.468 Singapore 8,8 6 52.569 Malaysia 9,5 9 13.685 Philippines 8,9 7 3.478 Japan 11,6 9 32.295 Korea Rep. 11,6 9 28.230 China 7,5 9 7.476 Thailand 6,6 9 7.694
Sumber data : Human Development Report 2011 UNDP
Menghadapi Tantangan Persaingan Global
MP3EI
Kriteria
Tidak Lulus
SMA
Lulusan
SMA/K
Lulusan
Diploma-2
Lulusan
Universitas
Perbandingan Gaji
(Internasional, OECD)
80
100
125
170
Perbandingan Gaji
(Nasional, Kemnakertrans)
50
100
130
190
Tingkat Kesehatan (%)
60
75
-
82
Minat Berpolitik (%)
33
48
-
63
Rasa saling Percaya (%)
33
41
-
52
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan
10
… Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja karena kompetensinya rendah dan gaji rata-ratanya jauh di bawah gaji rata-rata pekerja di Indonesia : Rp. 1.303.221…..
Pekerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Gaji rata-rata / bulan
≤ SD/MI/Paket A
691.425
SMP/MTs/Paket B
870.608
SMA/SMK/MA/Paket C
1.527.238
Diploma I/II/III/Akademi
2.105.304
Universitas
2.914.768
Gaji Rata-rata per Bulan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
dalam rupiah
11
12
APK SD (115,43%) APK SMP (99,47%) APK SM (76,40%)
-150 -100 -50 0 50 100 150
Kalimantan Barat Papua Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Lampung Sulawesi Tengah Papua Jawa Barat Jawa Tengah Gorontalo Banten Kalimantan Tengah Jambi Kepulauan Riau Sumatera Selatan Sumatera Barat Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat Jawa Timur Kalimantan Timur Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Utara Sulawesi Barat Riau Bengkulu Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Maluku Aceh Maluku Utara DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali -150 -100 -50 0 50 100 150 Kalimantan Barat Papua Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Lampung Sulawesi Tengah Papua Jawa Barat Jawa Tengah Gorontalo Banten Kalimantan Tengah Jambi Kepulauan Riau Sumatera Selatan Sumatera Barat Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat Jawa Timur Kalimantan Timur Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Utara Sulawesi Barat Riau Bengkulu Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Maluku Aceh Maluku Utara DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali Rata-Rata Nas APK SM 79,22% Rata-Rata Nas APK SMP 101,57% Rata-Rata Nas APK SD 111,04% 76,44% 76,44%v 76,44%v
Kesinambungan APK SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK
Tahun 2011/2012
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1
2
Kebijakan Umum Wajib Belajar 12 Tahun
13 13
14
44%
20%
SMA/MA :
SMK:
Diploma I/II/III:
16%
SMP/MTs :
≤ SD/MI :
≥ S1/D4 :
10
%
4%
6%
2015
20%
19.5%
21%
19.5%
8%
8%
2025
Pendidikan
(BPS)
50,4% (49,5%)
19,1% (19,1%) 14,7% (14,7%)8,2
8,2% (8,7%)2,8% (3%) 4,8% (5%)
2010
(Perkiraan)
(Perkiraan)
Catatan: (..) tahun 2011BOS
Efektif
Wajar 9
Tahun
Sukses
Semua
Siswa
sampai
SMA/K/MA
Input Calon
Mahasiswa
di PT Naik
Tidak ada
Tambahan
Naker ≤
SMA/K/MA
Lulusan PT ↑ Naker Lebih Kompetitif Naker lulusan SMA/K/MA ↑ Naker Lebih KompetitifKebijakan WAJIB
BELAJAR 12 TH
WAJIB BELAJAR 12 TAHUN
Kebijakan Umum
Pemanfaatan Anggaran Pendidikan
1
Nawacita
1.5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
1.6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
1.8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
1.9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
2
Arahan Khusus Presiden
2.1. Wajib Belajar 12 Tahun.
2.2. Kartu Indonesia Pintar (KIP).
2.3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata dan Kelautan/Maritim.
2.4. Pendidikan di Daerah Perbatasan, Papua, Papua Barat, dan Pedalaman.
3
Program Generik
3.1. Penguatan Kapasitas Aktor Pendidikan.
3.2. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan.
3.3. Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan: Pariwisata.
16
Amanah Nawacita
5
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
.
Program “Indonesia Pintar” melalui WAJIB BELAJAR 12 TAHUN
• Memanfaatkan momentum BONUS DEMOGRAFI untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
…Indonesia panenpenduduk usia produktif (65 % dari total penduduk) pada kurun 2015-2035 yang harus berpendidikan minimal lulus SMA/K/MA agar menjadi BONUS..
• Meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia
mendorong pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatan.• Memberi kontribusi positif terhadap kehidupan sosial
mencegah pernikahan usia dini, pengangguran, …• Melanjutkan kesinambungan Wajib Belajar 9 Tahun
menampung lulusan SMP/MTs.• Meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
.
Kenapa Dibutuhkan
Memberikan layanan, perluasan, dan
pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan sampai dengan jenjang
pendidikan menengah yang bermutu
bagi setiap warga Negara Indonesia
usia s.d 21 tahun
Wajib Belajar 12 Tahun
18
Prinsip Dasar
Implementasi Wajib Belajar 12 Tahun
Prinsip Dasar
Implementasi
Wajar 12
Tahun
2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung
3. Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap. 5. Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK)
6. diperlukan Data
yang Cepat,
Lengkap, Up to date,
Akurat, dan
Akuntabel
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan
Satuan Pendidikan
• Pembangunan USB
• Pembangunan RKB
• Ruang Belajar lainnya
• Rehab Ruang Kelas
• Asrama Guru dan Siswa
• Peralatan Pendidikan
• Sekolah Terbuka
• Manajemen dan Kultur Sekolah
Peserta Didik
• BOS SM
• Program Indonesia Pintar
• Pengembangan Bakat dan Minat
• Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Sistem Pembelajaran
• Kurikulum dan Pendidikan Karakter
• Bahan Pembelajaran
• Kewirausahaan
• Penyelerasan
• Sistem Evaluasi dan Penilaian
• Link & Macth Sekolah Menengah Kejuruan
• Technopark dan Teaching Factory
Intervensi Program Wajib Belajar 12 Tahun
1
2
3
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
• Penyediaan
• Distribusi
• Kualifikasi
• Sertifikasi
• Pelatihan
• Karir dan Kesejahteraan
• Penghargaan dan Perlindungan
20
Sasaran WAJIB BELAJAR 12 TAHUN Sampai 2019
2014
2019
2030,2
juta siswa SD/MI111,04%
APK SD/MI54,2
juta siswa meningkatkan jumlah siswa bersekolah>59,4
juta siswa32,8
juta siswa SD/MI113,98%
APK SD/MI13,5
juta siswa SMP/MTs101,57%
APK SMP/MTs14,2
juta siswa SMP/MTs103.42%
APK SMP/MTs10,5
juta siswa SM79,22%
APK SM12,4
juta siswa SM91,62%
APK SM1,2%
siswa SD/MI1,2%
putus sekolah menurunkan(drop out)
<0,6%
0,5%
siswa SD/MI1,0%
siswa SMP/MTs0,6%
siswa SMP/MTs1,7%
siswa SM0,9%
siswa SM92,5%
siswa SD/MI91,2%
meningkatkan lulusan yangmelanjutkan
>94,5%
95,0%
siswa SD/MI89,7%
siswa SMP/MTs94,0%
siswa SMP/MTs75%
SD/SMP memenuhi SPM meningkatkankualitas layanan
> 90%
sekolah memenuhi SPM50%
SMK meningkatkanrelevansi
60% SMK
Tahun 2015
55,0
juta siswa
Tahun 2020
61,4
juta siswa
+6,4
Juta siswa
Siswa : SD/MI = 30,7 jt SMP/MTs = 13,6 jt SMA/K/MA = 10,7 jt Siswa : SD/MI = 33,0 jt SMP/MTs = 14,5 jt SMA/K/MA = 13,9 jt• 120.000
Ruang Kelas Baru (RKB) 77% SMP+SMA/K
• 6.000
Unit Sekolah Baru (USB) 92% SMP+SMA/K
• 35.700
Laboratorium baru 100% SMP+SMA/K
• 148.200
Rehab Ruang Kelas 73% SMP+SMA/K
• 30.100
Perpustakaan 71% SMP+SMA/K
Kebutuhan Infrastruktur WAJIB BELAJAR 12 Tahun
Untuk Meningkatkan Daya Tampung dan Mutu
2015 2016 2017 2018 2019
RKB 11.450 14.446 29.060 27.990 25.756
USB 255 686 1.787 1.505 1196
Laboratorium 1.484 6.085 9.795 8.981 7.789
Rehab Ruang Kelas 8.109 11.465 40.913 43.308 44.654
Perpustakaan 4.388 2.170 8.423 7.527 7.608
Tahapan Pembanguan Instrastruktur 2015 - 2019
Target WAJAR 12 Th:
semua anak bisa
bersekolah dan lulus
SMA/SMK/MA
...diperlukan untuk
membangun infrastruktur sekolah
untuk menampung tambahan 5,3 juta
siswa sampai tahun 2020…
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1
3
Roadmap Pelaksanaan UU 23/2014
“Pengalihan Pendidikan Menengah”
Ke Provinsi
22 22
RUANG LINGKUP PERUBAHAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
Ruang lingkup
perubahan
pembagian urusan pemerintah antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kab./kota dalam pengelolaan bidang
pendidikan dalam UU 23 tahun 2014 yaitu:
Kebijakan Pendidikan
Kurikulum
Akreditasi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Perizinan Pendidikan
1
2
3
4
5
24
ROADMAP KEGIATAN PENGALIHAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
MENENGAH DARI KAB./KOTA KE PROPINSI
1
Oktober 2014 Ditetapkan UU nomor 23 Tahun 20142
16 Januari 2015 SE Mendagri nomor 120/253/sj tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah ditetapkannya UU 23 Tahun 20144
Agustus - Desember 2015 Pendampingan Inventarisasi P3D dalam bentuk Koordinasi/Bimtek/Workshop Asistensi dalam 7 region dan 2 tahap:
• Dinas Pendidikan Provinsi • Dinas Kab./Kota
• Pusat (Kemendikbud dan K/L terkait)
7
Januari – Februari 2016
Validasi dan Pemantauan hasil inventarisasi aset
8
1 Januari 2017 Pelaksanaan Pengelolaan Pendidikan Menengah oleh ProvinsiKet:* Inisiasi Koordinasi antara Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kab./Kota sudah ada yang memulai sebelum konsolidasi nasional tanggal 28 Mei 2015
5
Juni – Agustus 2015 Inisiasi Koordinasi oleh Provinsi*3
28 Mei 2015Konsolidasi Nasional dengan Dinas Pendidikan Provinsi Seluruh Indonesia
6
Maret - 2 Oktober 2016
Pelaksanaan serah terima P2D