• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PRICE TERHADAP MINAT BELI PENGUNJUNG PADA KEDAI ABU IDHAM JALAN TALASALAPANG MAKASSAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PRICE TERHADAP MINAT BELI PENGUNJUNG PADA KEDAI ABU IDHAM JALAN TALASALAPANG MAKASSAR SKRIPSI"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh

ANDI ANNISA REZKY

NIM 105721115416

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ii

SKRIPSI

OLEH

ANDI ANNISA REZKY

105721115416

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

(3)

iii

tercinta terima kasih atas inspirasi, motivasi, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus dalam hidup saya, terima kasih untuk keluarga saya yang selalu mendukung dan mensuport saya, dan terima kasih juga untuk sahabatku yang telah membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Banyak sekali hal yang ingin saya ucapkan, tetapi tidak dapat dituliskan satu persatu. Semoga hasil dan perjuangan saya selama ini dapat bebuah hasil yang manis. Semangat yang terus berkobar dari dalam diri agar sanggup menghadapi dunia luar yang sebenarnya.

MOTTO HIDUP

Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa, selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Rodiitu Billahi Robban Wabil Islami Diina, Wabimuhammadin Nabiya Warashula.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Store Atmosphere Dan Price Terhadap Minat Beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jalan Talasalapang Makassar”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak A. Sirajuddin dan ibu Nuraeni Umar yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Dan sahabat-sahabatku Siger yang selalu ada untuk memberikan semangat dan mensuport penulis. Semoga apa

(8)

viii

yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur R., S.E., M.M. selaku Ketau Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, SE., MM. selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehimgga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Agusdiwana Suarni, SE.,M.Acc. selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi. 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

(9)

ix

9. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritiknnya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, September 2020

(10)

x

ABSTRAK

Andi Annisa Rezky, Tahun 2020 Pengaruh Store Atmosphere dan Price Terhadap Minat Beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jalan Talasalapang Makassar, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Andi Mappatompo dan Pembimbing II Agusdiwana Suarni.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh Store Atmosphere dan Price, baik secara persial terhadap minat beli pengunjung pada Kedai Abu Idham Jalan Talasalapang Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian studi kasus dengan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Eksplanatori . Populasi daam penelitian ini adalah semua pengunjung Kedai Abu Idham dengan menggunakan rumus Malhotra dalam menentukan jumlah sampel maka ditentukan sampel sebanyak 100 responden. Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji realibilitas, analisis regresi berganda, dan uji persial menggunakan SPSS IBM

Statistics 25. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara persial

Store Atmosphere dan Price berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pengunjung pada Kedai Abu Idham.

(11)

xi

ABSTRACT

Andi Annisa Rezky, 2020 The Influence of Store Atmosphere and Price on Visitor Purchase Intention at the Abu Idham Store, Jalan Talasalapang Makassar, Thesis of Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Andi Mappatompo and Advisor II Agusdiwana Suarni.

This study aims to determine the effect of Store Atmosphere and Price, both partially on the buying interest of visitors at Kedai Abu Idham, Jalan Talasalapang Makassar. The type of research used in this research is case study research with quantitative research with an explanatory approach. The population in this study were all visitors to Kedai Abu Idham using the Malhotra formula in determining the number of samples, so a sample of 100 respondents was determined. Data analysis used in this study is validity test, reliability test, multiple regression analysis, and partial test using SPSS IBM Statistics 25. Based on the results of this study indicate that partially the Store Atmosphere and Price have a positive and significant effect on the buying interest of visitors to Kedai Abu. Idham.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... x

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Manajemen Pemasaran ... 7 B. Store Atmosphere ... 10 C. Price ... 12 D. Minat Beli ... 17 E. Penelitian Terdahulu ... 19 F. Kerangka Fikir ... 22 G. Hipotesis ... 24

(13)

xiii

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 26

D. Populasi dan Sampel ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 34

B. Hasil Penelitian ... 37

C. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 40

D. Hasil Analisis Data ... 48

E. Hasil Pembahasan ... 55 BAB V PENUTUP ... 58 A. Kesimpulan ... 58 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 38

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 39

Tabel 4.4 Deskriptif Variabel Store Atmosphere ... 40

Tabel 4.5 Deskriptif variabel Price ... 43

Tabel 4.6 Deskriptif Variabel Minat Beli ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ... 48

Tabel 4.8 Hasil Uji Realibilitas ... 49

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas... 51

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Struktur Organisasi ... 36

4.2 Uji Normalitas ... 50

4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Penelitian Terdahulu

LAMPIRAN 2 Kuesioner

LAMPIRAN 3 Uji Validitas Realibilitas

LAMPIRAN 4 Distribusi Frekuensi

LAMPIRAN 5 Uji Asumsi Klasin

LAMPIRAN 6 Hasil Analisis Regresi Linera Berganda LAMPIRAN 7 Daftar Harga Menu Produk Kedai Abu Idham

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini dan semakin berkembangnya zaman membuat kompetisi bisnis yang semakin pesat telah memaksa perusahaan harus melakukan percepatan dan lonjakan untuk merebut pasar dan memenangkan persaingan, tanpa terkecuali dari perusahaan usaha kecil, menengah dan besar bahkan pengusaha raksasa konglemerat, yang saat ini telah tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Sehingga menjadikan para pengusaha harus mampu memikirkan apa yang menjadi daya tarik pelanggan yang dapat mempertahankan keberlangsungan hidup usahanya (Muhajirin 2018).

Makassar merupakan provinsi yang memiliki banyak penduduk, termasuk para pendatang dari berbagai daerah khususnya para mahasiswa. Sebagai kota yang terus berkembang. Dengan besarnya peluang bisnis di Makassar sehingga banyaknya kedai dan caffe yang ditemui di berbagai jalan yang merupakan tempat persinggahan atau tempat kunjungan para konsumen untuk bersantai dan berbincang-bincang. namun dengan adanya perubahan hidup, selera dan tata cara yang dinginkan pengunjung untuk menikmati makanan atau minuman, sehingga membuat para pengusaha mencari ide-ide yang moderen dan nyaman yang dapat menarik dan mempertahankan pelanggan.

Atmosphere (suasana) dapat dijadikan motivasi untuk para

(18)

kedai lebih tertarik dengan Atmosphere (suasana) yang dapat memberikan suasana nyaman sehingga menjadi pertimbangan tersendiri bagi para pengunjung kedai. Oleh karena itu dengan adanya Atmospeher sangat berperan penting terhadap suasana nyaman para pengunjung yang dapat membuat pengunjung berlama-lama berada didalam toko dan secara tidak langsung menarik perhatian konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan (Purwaningsing, 2011) dalam (Paila 2018). Atmosphere (Suasana Toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasaranya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli (Kotler 2005).

Store Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian.

Selain Atmosphere, Price (harga) juga merupakan pertimbangan tersendiri pengunjung kedai. Karena dengan harga terjangkau dan suasana toko yang menarik dapat membuat pengujung tertarik akan berada pada kedai tersebut. Menurut Oentoro (2012:149), dalam (Muhajirin 2018), Harga (price) merupakan nilai tukar yang disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertenty.

Keputusan pengunjung untuk membeli ataupun tidak terhadap produk yang ditawarkan menjadi suatu tantangan dan masalah yang dihadapi untuk para pengusaha. Karena dapat menyangkut keberlangsungan usaha yang dijalankan. Sehingga hal tersebut membuat para pengusaha meningkatkan strategi pemasaran dengan melihat apa yang menjadi ketertarikan konsumen untuk memilih kedai dan produk yang ditawarkan (Muhajirin 2018).

(19)

Usaha Kedai tak terlepas dari pengunjung kedai, namun yang menjadi permasalahan yang dihadapi para pengusaha kedai yaitu kurangnya pengunjung yang datang sehingga mempengaruhi rendahnya minat beli terhadap Kedai dan dapat mempengaruhi keberlangsungan usahanya.Salah satu yang harus diperhatikan dalam bidang usaha Kedai dalam menarik minat beli pengunjung adalah kreatifitas dalam menciptakan Store

Atmosphere (Suasana Toko). Store Atmosphere merupakan hal penting

yang harus diperhatikan karena Store Atmosphere mempunyai dampak yang sangat besar terhadap suasana hati dan kenyamanan pengunjung serta dapat mempengaruhi emosi pengunjung untuk berbelanja dan dapat dijadikan strategi dalam menarik minat beli pengunjung (Tansala 2019).

Kedai Abu Idham merupakan Kedai yang menyediakan makanan dan minuman yang ditawarkan kepada pengunjung. Selain makanan dan minuman Kedai Abu Idham juga menyediakan wifi untuk para pengunjung. Dan Kedai Abu Idham juga sering mengadakan rutinitas seperti dakwah dengan pembelajaran rutin Tajwid dan Bahasa Arab kepada pengunjung dengan gratis setiap hari sabtu dan minggu pagi.

Kedai Abu Idham harus dapat menciptakan Store Atmosphere yang memberikan suasana kedai yang unik dengan berbagai interior yang menarik sehingga pengunjung yang datang tertarik dengan suasanannya dan mendorong kearah pembelian. Serta Kedai Abu Idham harus memanfaatkan keadaan ini dengan mengembangkan Store Atmospehere-nya yang dapat mendorong terjadiAtmospehere-nya minat beli.

Price (Harga) sangat menentukan keberlangsungan usaha karena

(20)

produk yang ditawarkan. Akan tetapi dengan semakin banyaknya usaha kedai yang ada membuat harga produk yang ditawarkan berbeda-beda sehingga Kedai Abu Idham harus teliti dalam menentukan harga produk yang ditawarkan yang dapat menarik pelanggan untuk melakukan pembelian.

Minat beli di Kedai Abu Idham mengalami penurunan, Untuk dapat menarik minat beli pengunjung, kedai abu idham harus melakukan apa yang menjadi daya tarik pengunjung dan memperhatikan apa yang menjadi keinginan pengunjung. Minat beli adalah keinginan konsumen untuk memiliki suatu produk yang dipengaruhi oleh mutu dan kualitas dari suatu produk, informasi seputar produk, ex: harga, cara membeli dan kelemahan serta keunggulan produk dibanding merek lain (Durianto, 2013), dalam (Paila, 2018)

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk menyelesaikan masalah “Bagaimana meningkatkan minat beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jln Talasalapang Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Store Atmosphere berpengaruh terhadap minat beli beli pengunjung pada kedai abu idham ?

2. Apakah price berpengaruh terhadap minat beli pengunjung pada kedai abu idham ?

(21)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere terhadap minat beli pengunjung

2. Untuk mengetahui pengaruh price terhadap minat beli pengunjung. D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan penulis dapat memberikan manfaat bagi : 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan ilmu dibidang pemasaran

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen pemasaran, khususnya dalam penerapan Shop Atmosphere dan Price

c. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan proposal ini menjadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang dapat menunjang dan meningkatkan jumlah pengunjung secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan.

(22)

b. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca dan dapat memberikan informasi bagi perusahaan lain yang berkaitan dengan bidang pemasaran.

(23)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen merupakan salah satu faktor yang menjadi acuan seseorang dalam mengelola dan mengembangkan suatu organisasi, dengan adanya manajemen dapat mempermudah dalam mencapai target atau tujuan yang diinginkan organisasi tersebut. Dalam menerapkan manajemen, organisasi diharapkan mampu mengembangkan berbagai sumber daya oraganisasi seperti, sarana, prasarana, SDM, waktu, metode dan lainya (Hanurat. A Ifayani, Haliding S, dan Suarni A, 2011:102).

Meningkatkan pemahaman terkait pengembangan manajemen dalam berwirausaha harus membutuhkan perencanaan yang matang dan memilih model bisnis yang tepat dalam mengembangkan usaha dengan menggunakan modal kecil dan mendapatkan keuntungan yang besar (Suarni A. dkk. 2020).

Pemasaran berasal dari kata dasar “pasar” dimana salah satu pengertian umumnya adalah tempat dimana terjadinya transaksi jual beli barang atau jasa dan transaksi tukar menukar barang atau jasa antara penjual dengan pembeli (Herman Malau, 2018:2). Manajemen pemasaran adalah suatu gabungan antara seni dengan ilmu mengenai pemilihan pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan satu sama lain (Kotler dan Keller 2013:27)

(24)

Pemasaran itu terdapat dimana-mana. Bentuk-bentuk yang dapat dipertukarkan bukan hanya barang dan jasa. Tetapi juga pengalaman, acara, orang, tempat, informasi, ide, industry, bahkan perusahaan. Pertukaran tersebut lebih berhasil apabila masing-masing pihak mendapat nilai-nilai yang memuaskan. Itu sebabnya pemasaran fokus terhadap penciptaan kepuasan terhadap pelanggannya. Sekalipun perusahaan membuat suatu produk yang berkualitas, tetapi apabila tidak mempunyai nilai yang memuaskan terhadap pelanggan, maka produk itu akan ditolak oleh pelanggan. Produk yang tidak bisa dijual memberikan dampak yang negative terhadap perusahaan. Itulah sebabnya bahwa pemasaran merupakan jantung atau hati dari perusahaan. Singkatnya, seorang pemasar bekerja bagaimana memuaskan pelanggan.

Pemasaran berfungsi untuk membuat perusahaan kreatif mempersiapkan produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pemasaran dalam perusahaan mengambil peran penting mengantisipasi kondisi pasar yang selalu berubah-ubah. Hal ini dilakukan demi kelangsungan hidup perusahaan yang bergantung kepada besaran produk atau jasa yang dijualnya. Apabila perusahaan gagal menjual produknya, maka dengan sendirinya perusahaan itu akan mati. Pemasar berperan untuk membantu perusahaan menciptakan produk-produk yang dapat mengikuti perubahan selera konsumen. Selera konsumen. Peran ini sangat penting karena untung ruginya perusahaan sangat bergantung kepada besarnya penjualan.

(25)

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan bagian dari konsep pemasaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Kotler dan Amstrong (2014:76), mendefenisikan bauran pemasaran sebagai berikut,

Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the fim blends to produce the response it wants in in the target market. Definisi tersebut

menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis diperusahaan memadukan dua menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Unsur-unsur bauran pemasaran dapat digolongkan dalam empat kelompok pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran didefinisikan oleh Kotler dan Amstrong (2014:76) sebagai berikut :

a. Produk (product)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa perusahaan menawarkan dua target pasar.

b. Harga (price)

Harga adalah jumlah pelanggan harus dibayar untuk memperoleh produk.

c. Tempat (Place)

Tempat adalah mencakup perusahaan produk tersedia untuk menargetkan pelanggan.

d. Promosi (promotion)

Promosi adalah mengacu pada kegiatan berkomunikasi kebaikan produk dan membujuk pelanggan sasaran.

(26)

B. Store Atmosphere (Suasana Toko) 1. Pengertian Store Otmosphere

Store Atmosphere merupakan situasi atau keadaan desain toko yang

menarik kosnumen untuk membeli. Store atmosphere merupakan keadaan yang memberikan nuansa yang menarik terhadap desain suatu bangunan, tata ruang lorong-lorong tekstur karpet dan dinding, ruang interior, bau, serta warna bentuk dan suara yang dialami pelanggang untuk mencapai pengaruh tertentu (Ratnasari 2015:17) dalam (Kwan 2016)

Menurut Katarika (2017:32) dalam (Tansala 2019), Store Atmosphere merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pusat perbelanjaan yang dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk datang berkunjung dan nyaman untuk berbelanja. Dalam hal ini Store Atmosphere dapat dijadikan kunci untuk para pengusaha dalam menarik pelanggan.

2. Faktor-Faktor Suasana Toko (Store Atmosphere)

Menurut Hair dan McDaniel oleh Endang (2012:24) dalam (Muhajirin 2018), Untuk menciptakan store atmosphere dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a. Jenis Karyawan dan Kepadatan

Jenis karyawan dan kepadatan yaitu ciri khas umum yang mereka miliki. Seperti Kerapian, tingkat wawasan, dan tingkat keramahan. b. Jenis Barang dengan Kepadatan

Berbagai macam barang yang mereka tawarkan, sehingga bagaimana mereka memampang serta menawarkan barang tersebut sehingga memberi suasana yang diinginkan oleh pemasar.

(27)

c. Jenis Perlengkapan Tetap (fixture) dan kepadatan.

Perlengkapan tetap tak terlepas dari tema awal yang ingin dicapai, serta peralatan dan furniture harus sesuai dengan pemilihan suasana yang diinginkan.

d. Bunyi Suara

Musik sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung, dengan adanya musik seorang konsumen dapat termotivasi untuk tinggal lebih lama sehingga dapat membeli produk yang ditawarkan atau malah sebaliknya musik malah membuat seorang konsumen ingin cepat meninggalkan toko.

e. Aroma

Wewangian dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap daya Tarik konsumen.

f. Faktor Visual

Dengan adanya warna dan pencahayaan yang memadai dapat memberikan kenyamanan dan perhatian pengunjung. untuk tempat tertutup dapat menggunakan warna biru, hijau dan violet agar menciptakan suasana yang elegan dan bersih.

3. Elemen-elemen store atmosphere

Menurut Berman & Evans (2010:509) dalam (Tansala 2019) terdapat empat elemen utama yaitu :

a. Bagian Luar Toko (Exterior).

Bagian luar toko merupakan bagian yang pertama dilihat oleh pengunjung seperti fasilitas tempat parkir, pintu utama toko, papan nama toko serta tampilan pajangan toko.

(28)

b. Interior Umum (General Interior)

Interior umum terdiri dari keadaan suhu udara toko, wewangian atau bau toko, tekstur dinding kebersihan toko, pencahayaan dan warna toko, musik, serta jenis dan bentuk lantai.

c. Tata Letak Toko (Store Layout)

Tata letak toko dapat dijadikan salah satu faktor untuk menarik konsumen dengan penentuan lokasi yang tepat, penyusunan barang jualan, penempatan peralatan toko dan lorong-lorong dalam toko. d. Interior (Point-of-Purchase) Display

Point-of-purchase displays merupakan salah satu hal untuk

menyediakan informasi kepada pengunjung dan menciptakan atmosfer atau Suasana toko serta melayani promosi besar.

C. Price ( Harga )

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya (price) secara tepat. Karena Semakin berkembangnya zaman membuat banyaknya kedai yang ada sehingga para pengusaha harus teliti dalam menetapkan harga (price) agar dapat bersaing dengan kedai yang lain.

1. Pengertian Price (Harga)

Price (Harga) adalah nilai tukar suatu barang atau jasa, dengan kata

lain produk yang dapat ditukar di pasar. Pada abad sekarang ini, price (harga) biasanya mengacu pada jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa price (harga) adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang seperti rupiah, dinar atau dollar

(29)

atau medium moneter lainya sebagai nilai tukar (Harman Malau 2018:125)

Menurut Suparyanto dan Rosad (2015 : 141), price (harga) adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk.

Menurut Ramli (2013 : 51), price (harga) disebutkan sebagai nilai relatif dari produk dan bukan indikator pasti dalam menunjukkan besarnya sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk.

2. Peranan Price (Harga)

Menurut Harman Malau (2018:147) Price (Harga) memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.

a). Peranan alokasi dari price (harga), yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utulitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

b). Peranan informasi dari price (harga), yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai actor produk atau manfaatnya secara objektf. 3. Tujuan Penetapan Price (Harga)

Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan price (harga) menurut Herman Malau (2018:148,149) :

(30)

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan maksimisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variable yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.

b. Tujuan Berorentasi pada volume

Tujuan yang berorientasi pada volume atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Price (Harga) ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar pasar.

c. Tujuan Beriorentasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetepkan price (harga) tinggi atau membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan price (harga). Perusahaan dapat menetapkan price (harga) tinggi atau membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sementara itu price (harga) rendah dapat di gunakan untuk membentuk citra nilai tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan price (harga) tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

(31)

Dalam pasar yang konsumenya sangat sensitive terhadap price (harga), bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para persainganya harus menurunkan pula price (harga) mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi price (harga) dalam industry-industri tertent (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan price (harga) untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara price (harga) suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader). e. Tujuan-tujuan Lainya

Price (Harga) dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

Sedangkan Menurut Indriyo Gitosudarmo (2017:276) Sebelum price (harga) itu ditetapkan, terlebih dahulu manajer harus menetapkan tujuan penetapan price (harga) tersebut. Adapun tujuan penetapan price (harga) yaitu :

a. Mencapai target pengambilan investasi atau tingkat penjualan neto suatu perusahaan.

b. Memaksimalkan profit.

c. Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis. d. Menyeimbangkan harga itu sendiri.

e. Sebagai penentu market share, karena dengan harga (price) tertentu dapat diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualan.

(32)

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Price (Harga)

Menurut Indriyo Gitosudarmo (2017:276) untuk mencapai tujuan harga yang telah diuraikan diatas dapat dipertimbangkan dengan berbagai faktor penentu yaitu :

a. Melihat apa yang menjadi permintaan produk serta pesaing, dimana harga (Price) jual dapat dipengaruhi dari banyaknya permintaan produk dan banyaknya pesaing. Sehingga dalam penentuan harga harus memperhatikan keseluruhan aspek yang digunakan.

b. Mengenal target pasar yang diinginkan, semakin tinggi target yang diinginkan maka harus lebih teliti dalam penetapan harga (Price) c. Marketing mix strategi.

d. Produk baru, dalam penentuan harga produk baru dapat menggunakan dua strategi yaitu penetapan price tinggi dan penetapan price rendah. Kedua strategi diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, apabila penetapan price tinggi dapat menutup biaya riset namun dapat menyebabkan produk tidak mampu bersaing dipasar. sedangkan apabila price rendah dan jika terjadi kesalahan peramalan maka pasar akan terlalu rendah dari yang diharapkan dan perusahaan akan mengalami kerugian.

e. Reaksi Pesaing

Semakin pesatnya pesaing, perusahaan harus melihat dan memantau keadaan pesaing, yang dijadikan faktor untuk menentukan harga (Price) oleh perusahaan yang diterima pasar dan dapat menghasilkan profit.

(33)

Dalam pasar yang semakin kompetitif maka reaksi pesaing ini harus selalu dipantau oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan price (harga) yang dapat diterima pasar dengan mendatangkan keuntugan.

f. Biaya produk dan perilaku biaya g. Peraturan pemerintah

h. Lingkungan. D. Minat Beli

1. Pengertian Minat Beli

Minat beli merupakan terjemahan dari (willingness to buy) adalah sikap dan perilaku konsumen dalam mengkomsumsi. Minat beli konsumen merupakan tahap penentuan pembelian terhadap berbagai merek yang dipilih kemudian melakukan pembelian dengan alternative yang paling diinginkan dan disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh berbagai macam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono dalam Pramono, 2012) dalam (Muhajirin 2018).

Minat beli dapat diperoleh dengan proses belajar dari suatu proses pemikiran yang dapat membentuk suatu persepsi. Minat beli adalah keinginan konsumen untuk memiliki suatu produk yang dipengaruhi oleh mutu dan kualitas dari suatu produk, informasi seputar produk, ex: harga, cara membeli dan kelemahan serta keunggulan produk dibanding merek lain (Durianto, 2013), dalam (Paila, 2018)

(34)

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

Menurut (Rizky, 2014) Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan minat beli yaitu :

a. Faktor praktis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi persepsi, pengetahuan dan sikap. b. Faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengengaruhi oleh keluarga, status sosial dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga promosi, dan juga distribusi.

3. Tahap-Tahap Minat Beli

Menurut Andrew, dkk (2016) dalam tahap-tahap minat beli konsumen terdapat suatu konsep yaitu konsep AIDA diantaranya :

a. Perhatian (attention)

Tahap awal merupakan tahap yang menjadi patokan untuk melihat dan menilai produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggang. Serta tahap ini pelanggang dapat menilai produk atau jasa yang ditawarkan.

b. Ketertarikan (interest)

Dalam tahap ini sudah terdapat ketertarikan pelanggang terhadap produk atau jasa yang ditawarkan setelah mendapatkan informasi yang jelas terkait produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Keinginan (desire)

Dalam tahap ini calon pelanggang mulai memiliki hasrat dan keinginan yang kuat untuk membeli terhadap produk dan jasa yang

(35)

ditawarkan setelah memikirkan dan berdiskusi mengenai produk atau jasa tersebut.

d. Tindakan (action)

Setelah melakukan pertimbangan terhadap produk yang ditawarkan, sehingga pada tahap ini calon pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi untuk membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

E. Penelitian Terdahulu

Yusi Faizathul Octavia dan Rahman Doyani (2015). Tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Emas” kesimpulan dari penelitian adalah ditemukan variabel produk, harga dan store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada toko perhiasan emas dan mutiara di Sekarbela kota Mataram.

Putri Julianti Girsang dan Arry Widodo (2014). Tentang “Pengaruh

Store Atmosphere dan Product Assorment Terhadap Minat Beli Pada The Secret Factory Outlet Bandung”. Berdasarkan hasil peneltian dapat

disimpulkan bahwa Store Atmosphere dan Product Assorment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli pada The Secret Factory Outlet Bandung.

Rusdan dan Sopan Sopian (2015). Tentang “Analisis Pengaruh Store

Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Di Indomaret Kota Mataram”

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya variabel general interior yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di toko Indomaret Kota Mataram. Sementara variabel eksterior

(36)

toko, store layout, dan interior display tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Toko Indomaret Kota Mataram.

Dian Pratiwi Wulandari dan Maya Ariyanti (2019). Tentang “Pengaruh

Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Sejiwa Coffee”.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan yang memberikan jawaban terhadap rumusan masalah yaitu Store Atmosphere pada Sejiwa Coffee memiliki kategori yang baik yaitu 80,6% Minat Beli Konsumen pada Sejiwa Coffee memiliki kategori yang baik yaitu sebesar 77,3%. Secara Simultan Store Atmosphere memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Sejiwa Coffee, karena nilai F hitung (214,148) lebih besar dari F table (2,395) dengan demikian hipotesis simultan dapat diterima. Secara parsial Store

Atmosphere memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen pada Sejiwa Coffee, karena nilai t hitung untuk masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari t tabel (1,96) yaitu Eksterior (X₁) sebesar 9,077, General Interior (X₂) sebesar 5,514 Store Layout (X3) sebesar

4,832, dan Intrior Display (X4) sebesar 3,213. Dengan demikian Hipotesis Secara Persial dapat Diterima.

Haryanto (2016). Tentang “Penagruh Citra Merek dan Harga Terhadap Minat Beli Handphone Samsung Di Kecamatan Kebumen” Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa citra merek dan harga berpengaruh positif dan signifikan baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap minat beli Handphone Samsung di Kecamatan Kebumen.

(37)

Desilsan Tansala, Tinneke M. Tumel dan Olivia F. C. Walangitan (2018). Tentang “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Di Gramedia Menado”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Store Atmosphere berpenagruh positif terhadap keputusan pembelian.

Geovanni Julia Santoso, Alexsander Wahyudi Henky Soeparto dan Venny Soetedja (2018). Tentang “Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Pengunjung Honda DBL Surabaya”. Kesimpulan dari penelitian adalah Harga dan Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Lucky Satrianda Emas dan Devilia Sari, (2019). Tentang “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap minat Beli Ulang Marka Cofee dan Kitchen”. Kesimpulan dari penelitian adalah Store Atmosphere pada Marka Coffe & Kitchen berada pada kategori baik yaitu sebesar 79%. Hal ini mengindikasikan bahwa suasana pada Marka Coffe & Kitchen nyaman sehingga membuat konsumen ingin berlama-lama dan membentuk citra positif bagi pelanggan. Minat beli ulang berada pada kategori baik juga yaitu sebesar 81,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa pelanggan memiliki minat beli yang baik/tinggi pada Marka Coffe & Kitchen. Store Atmosphere mewakili pengaruh sebesar 37,5% terhadap Minat Beli Ulang pada Marka Cofee & Kitchen. Sedangkan sisanya yaitu 62,5% merupakan kontribusi variabel lain selain variabel yang diteliti.

Jeremia Alfredo Paila J.A.F, Kalangi dan Joula J. Rogahang (2018) . Tentang “Pengaruh Suasana Toko Terhadap Minat Beli Konsumen Pada

(38)

UD. Sinar Anugerah Pratama Manado”. Kesimpulan dari penelitian adalah suasana toko dan minat beli berpengaruh positif terhadap konsumen.

Faradiba dan Sri Rahayu Tri Astuti (2013). Tentang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen”. Kesimpulan dari penelitian adalah semua hipotesis didalam penelitian ini dapat diterima. Kelima variabel memiliki pengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen. Yang memiliki pengaruh paling tinggi adalah kualitas produk, kemudian diikuti lokasi, kualitas pelayanan dan harga. Didalam penelitian ini variabel terikat (minat beli ulang konsumen) dapat dijelaskan oleh varibel bebas (kualitas produk, harga, lokasi dan kualitas pelayanan) sebesaar 49,8% dan 50,2% dijelaskan variabel bebas diluar penelitian.

F. Kerangka Fikir

Kedai Abu Idham merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang menyediakan tempat dan fasilitas wifi gratis untuk para pengunjung. Store Atmosphere merupakan terjemahan dari Suasana Toko yang didefininisikan dalam berbagai pengertian. Beberapa definisi budaya organisasi dikemukakan oleh para ahli. Menurut Katarika (2017:32) dalam (Tansala 2019), Store Atmosphere merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pusat perbelanjaan yang dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk datang berkunjung dan nyaman untuk berbelanja. Dalam hal ini Store Atmosphere dapat dijadikan kunci untuk para pengusaha dalam menarik pelanggan.

Sedangkan Harga (Price) adalah nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang terhadap suatu barang atau jasa yang harus dibayarkan oleh

(39)

konsumen kepada produsen. Price (Harga) adalah nilai tukar suatu barang atau jasa, dengan kata lain produk yang dapat ditukar dipasar. Pada abad sekarang ini, price biasanya mengacu pada jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa price (harga) adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang seperti rupiah, dinar atau dollar atau medium moneter lainya sebagai nilai tukar (Harman Malau 2018:125)

Minat beli merupakan terjemahan dari (willingness to buy) adalah sikap dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi. Minat beli konsumen merupakan tahap penentuan pembelian terhadap berbagai merek yang dipilih kemudian melakukan pembelian dengan alternative yang paling diinginkan dan disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh berbagai macam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono dalam Pramono, 2012) dalam (Muhajirin : 2018). Berdasarkan rumusan masalah dan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perlu dibuat suatu kerangka fikir yang akan mempermudah proses analisis. Berikut kerangka fikir yang digunakan dalam penelitian tersebut.

(40)

Store Atmosphere (X1) 1. Exsterior

2. General Interior 3. Store Layout

4. Interior ( Point Of Purchase) Display Sumber :

Menurut Berman & Evans (2010:509) dalam (Olivia F. C. Wlangitan 2019)

Price (X2) 1. Keterjangkauan Harga

2. Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk

3. Daya Saing Harga

4. Kesesuaian Harga Dengan Manfaat Sumber :

(Stanton, 2012) dalam Muhajirin (2018)

Kerangka Konseptual Gambar 2.1

G. Hipotesisi

Berdasarkan rumusan masalah, yang telah diuraikan maka hipotesis yang digunakan adalah :

H1 : Store Atmosphere Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Minat Beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jln Talasalapang Makassar.

H2 : Price Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Minat Beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jln Talasalapang Makassar.

Minat Beli Pengunjung (Y) 1. Perhatian (Attention) 2. Ketertarikan (Interest) 3. Keinginan (Desire) 4. Tindakan (Action) Sumber : Andrew, dkk (2016)

(41)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Eksplanatori. Menurut (Sugiyono 2012:21) Eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan kedudukan antara variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainya.

Dengan penelitian kuantitatif penelitian ini berusaha membahas Pengaruh Store Atmosphere dan Price Terhadap Minat Beli Pengunjung. Dimana variable bebas (Independent Variable) yang terdiri dari Store Atmosfer dan Price, sedangkan variable terikat (Dependent Variable) yaitu Minat Beli Pengunjung Pada Kedai Abu Idham Jln Talasalapang Makassar. B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Kedai Abu Idham Jln Talasalapang II, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena lebih dekat dengan tempat tinggal, sehingga mudah dijangkau dan ekonomis serta alasan yang paling utama yaitu Kedai Abu Idham merupakan Kedai yang biasa dijadikan tempat para mahasiswa mengerjakan tugas.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan terhitung dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2020. Pada bulan

(42)

pertama pengurusan izin penelitian dan pembagian kuesioner. dan Pada bulan Kedua Peneliti menginput data, menganalisis data pembahasan hasil penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Definisi Operasiona

a. Store Atmosphere

Store Atmosphere dalam penelitian ini didefinisikan sebagai salah

satu strategi yang dapat memberikan nuansa yang menarik serta suasana nyaman yang dapat menimbulkan minat beli pengunjung.

Menurut Katarika (2017), Store Atmosphere merupakan suatu faktor penting bagi pusat perbelanjaan untuk dapat membuat konsumen merasa tertarik untuk datang berkunjung dan nyaman dalam berbelanja. Dalam hal ini Store Atmosphere dapat dijadikan kunci untuk para pengusaha dalam menarik pelanggan. Store

atmosphere di ukur dengan Skala Likert dengan indicator yakni exsterior, general interior, store layout, interior (point of purchase) display.

b. Price (Harga)

Price (Harga) dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat

keterjangkauan dan kesesuain harga produk dengan kualitas yang ditawarkan serta memiliki daya saing dengan produk lain.

Price (harga) adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang

seperti rupiah, dinar atau dollar atau medium moneter lainya sebagai nilai tukar (Harman Malau 2018:125) diukur dengan Skala Likert dengan indikator yakni keterjangkauan harga (price), kesesuaian harga

(43)

(price) dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian

harga (price) dengan manfaat. c. Minat Beli

Minat beli dalam penelitian ini didefinisikan sebagai perilaku konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang diinginkan yang telah melalui beberapa pilihan dan pertimbangan.

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari konsumen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap di mana konsumen membentuk pilihan mereka di antara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternative yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono dalam Pramono, 2012) dalam (Muhajirin 2018). Minat beli di ukur dengan Skala Likert dengan indicator yakni perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), dan tindakan (action).

2. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam pengukuran variabel ini adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial. Dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item pernyataan (Suprianto dan Maharani 2013:43). Dalam produser likert sejumlah pertanyaan disusun dengan jawaban

(44)

responden berada dalam satu kontinum yang diberi bobot sesuai dengan item dan dalam penelitian ini bobotnya adalah 1 sampai 5.

Contoh jawaban yang digunakan dalam koisioner penelitian ini adalah : a. Sangat Tidak Setuju = 1

b. Tidak Setuju = 2 c. Kurang setuju = 3

d. Setuju = 4

e. Sangat Setuju = 5 D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jadi populasi bukan hanya orang, tapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung kedai abu idham yang ada di Jalan Talasalapang II Kota Makassar.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono (2018:120), dikatakan simple (sederhana) kerena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

(45)

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Adapun sampel dalam penelitian yaitu pengunjung kedai abu idham Jumlah sampel yang diambil berdasarkan pendapat Malhotra (2006) dalam (Suryani 2019) Jika populasi besar maka pengambilan sampel dihitung berdasarkan 5 -10 x estimate perameter. Jumlah estimate parameter (pertanyaan dalam kuesioner) adalah sebanyak 20, sehingga dalam penelitian ini menggunakan 100 sampel yang diperoleh dari 5 x 20 (jumlah item pertanyaan).

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2018:308) yang dimaksud teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data “. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Data yang terperinci pada penelitian ini didapatkan melalui metode pengambilan data yang dilakukan sebagai berikut :

1. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2018:199), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan ini digunakan untuk mendapatkan keterangan jawaban responden pada Kedai Abu Idham. Adapun kuesioner yang dibuat oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner yang dibagikan kepada pengunjung Kedai Abu Idham Jln Talasapang Makassar.

(46)

2. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2018:203), Mengemukakan Bahwa Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sehingga peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada Kedai Abu Idham Jln Talasalapang Makassar.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Rellibialitas a. Uji Validitas

Merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat diperoleh oleh peneliti (Sugiono, 2014:267). Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan (Umar, 2014:166)

Produser pengajuan validitas instrument dilakukan dengan menghitung skor variable dari skor butir, perhitungan ini menggunakan perhitungan korelasi yang diolah dengan menggunakan program SPSS 21.0. suatu skor dikatakan valid jika skor variable tersebut secara signifikan dengan skor totalnya.

Bila r hitung > r table maka H₀ ditolak, artinya variabel valid.

Bila r hitung < r table maka H₀ diterima, artinya variabel tidak valid.

(47)

b. Uji Reliabilitas

Uji relliabilitas digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang konsisten dilihat dari seberapa jauh setiap instrument yang digunakan, apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap suatu alat ukur atau statistik dalam bentuk angket (Kuesioner) untuk memenuhi syarat validitas dan relliabilitas. Sehingga hasil data yang didapatkan dari pengukuran selanjutnya akan memberikan hasil yang tidak menyesatkan melalui proses pengujian hipotesis.

Dari hasil uji validitas, pertanyaan-pertanyaan yang valid kemudian diuji reliablitas. Untuk mengukur reliabilitas caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dan r hasil. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha (Crobonc’s Alpha) ketentuanya; bila r alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabilitas.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel independen maupun variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Prosedur uji normalitas residual dilakukan dengan Grafik Normality Probability

Plot.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang kuat antara variabel bebas dalam model regresi. Imam Ghozali (2006) dalam jurnal Rusdan (2015), menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas apabila nilai

(48)

VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka Tolerance kurang dari

0,10. maka model regresi bebas dari multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter plot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized

residual (SRESID). Jika terjadi pola seperti titik-titk yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali (2013:105) dalam jurnal (Maki, 2017).

3. Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Persamaan linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel dependen (store atmosphere dan

price) dan variabel independen (minat beli pengunjung) dengan

menggunakan rumus (Sugiyono, 2013:250) : Model Regresi linearnya adalah :

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + e

Di mana :

Y = Minat Beli Pengunjung X₁ = Store Atmosphere

(49)

X₂ = Price a = Konstanta

b₁,b₂ = Koefisien regresi yang akan dihitung. e = standar error 4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan suatu hal yang dapat digunakan untuk menentukan atau mengarahkan suatu penyelidikan selanjutnya dengan menggunakan perumusan sementara (Umar:2014). Yang digunakan dalam Uji ini adalah uji statistik t-test :

a. Uji Statistik t digunakan untuk mengukur beberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dan menerangkan variasi variabel terikat. Jika nilai signifikan t 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh signifikan terhadap varibel tersebut.

(50)

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kedai Abu Idham adalah salah satu kedai yang berlokasi dijalan talasalapang II Komp., GN. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kedai Abu Idham merupakan salah satu usaha dibidang minuman dan makanan, Kedai Abu Idham berdiri pertengahan tahun 2017. Pemilik Kedai Abu Idham merupakan warga asli makassar yang merintis usaha di berbagai kota.

Pada awal tahun 2017 ketika pemilik Kedai kembali kemakassar dan rumah yang ingin dijadikan kedai sudah lama kosong maka pemilik kedai mulai memikirkan akan menjadikan rumah tersebut sebagai tempat usaha setelah pemilik kedai melihat kondisi semakin berkembang setelah adanya unismuh dan lembaga pendidikan lainya dengan akses utilitas termasuk jalan yang sangat baik sehingga kondisi rumah menjadi lokasi strategis untuk usaha dengan melihat akses yang menunjang maka kami putuskan untuk membuka kedai dengan tujuan sebagai sarana untuk silaturahim keluarga besar kami dan juga membuka fasilitas dakwah islam

Pada pertengahan tahun 2017 mulailah pemilik kedai membangun infrastruktur usaha kedai dengan ikon jualan kopi, dan Alhamdulillah rupanya

customer dari hari ke hari cukup meningkat terutama coustamer dari

mahasiswa dan anak muda seiring dengan tumbuhnya Kedai kami maka tugas dakwah mulai kami rintis dengan mengadakan pembelajaran rutin

(51)

Tajwid dan Bahasa Araba dengan gratis, dan Allhamulillah dakwah tersebut cukup banyak yang belajar disetiap hari sabtu dan minggu pagi.

Kedai Abu Idham memiliki karakter seni yang menjadikan ciri khas kedai seperti interior dinding menarik yang disetiap dinding terdapat kata-kata motivasi, memiliki meja dan kursi, memiliki lampu yang berbentuk klasik dan tempat VIP untuk para penggunjun kedai, serta fasilitas makan dan minum menggunakan barang yang klasik dan modern seperti gelas kaca, sendok besi, saringan kopi modern serta piring kaca dan kayu.

1. Visi dan Misi Kedai Abu Idham a. Visi

Menjadikan Kedai Abu idham unggul dan kompetitif yang bernuansa islami dan juga memberikan manfaat sebagai sarana berkomunikasi dan membentuk lingkungan sosial yang rukun dan damai.

b. Misi

1) Menyediakan minuman dan makanan yang berkualitas

2) Memberikan pelayanan yang terbaik dan kenyamanan terhadap pelanggan.

(52)

2. Struktur Organisasi dan Job Description

Sruktur Organisasi Gambar 4.1 3. Uraian Tugas

Uraian tugas dan tanggung jawab atau deskripsi jabatan yang ada pada struktur organisasi Kedai Abu Idham Adalah Sebagai Berikut :

a. Owner atau pemilik ini bertanggung jawab atas segala pelaksanaan yang ada di Kedai Abu idham, yang tugasnya adalah mengawasi tugas dari para karyawan dalam melaksanakan pekerjaan wewenang dan tanggung jawabnya dalam mengelola manajemen yang ada di Kedai Abu Idham. =Owner =Kasir =Karyawan bagian koki =Karyawan

(53)

b. Kasir merupakan ujung tombak dalam memperoleh omset, tugas seorang kasir berhubungan langsung dengan konsumen. Oleh karena itu seorang kasir wajib mengetahui semua menu yang ada, sehingga mampu menawarkan berbagai menu yang tersedia.

c. Tugas seorang koki adalah menerima pesanan dari kasir (made to

order) serta membuat pesanan tersebut.

d. Tugas pelayan adalah menerima pesanan konsumen dari penyajian untuk selanjutnya diantar kemeja pengunjung, selain itu pelayan mempunyai tugas membantu pengunjung saat dibutuhkan. Peralatan yang harus disiapkan oleh seorang server saat melayani pengunjung adalah :

1). Pulpen 2). Kertas 3). Menu

e. Tugas karyawan kebersihan adalah membersihkan setiap lingkungan dan peralatan yang akan digunakan baik itu menyapu/pel lantai, melap meja, cuci piring dll.

B. Hasil Penelitian

Penentuan karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini, karena menjadi informasi tentang profil pengunjung pada Kedai Abu Idham yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Seluruh responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

Karakteristik identitas responden yaitu gambaran dari seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, data ataupun informasi yang diperoleh terkait dengan Store Atmosphere dan Price

(54)

terhadap minat beli pengunjung pada Kedai Abu Idham Jalan Talasalapang Makassar. Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Jenis Kelamin Responden

Karakteristik responden menurut jenis kelamin bertujuan untuk mengetahui tingkat perbandingan responden yang berjenis kelamin laki - laki dan perempuan. Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah ( Orang ) Presentase (%)

1 2 Laki – Laki Perempuan 57 43 57 % 43 % Jumlah 100 100 %

Sumber: Data primer yang diolah dengan spss 25 (2020)

Berdasarkan tabel diatas, total responden yang merupakan pengunjung pada Kedai Abu Idham adalah 100 orang. Jumlah responden laki – laki 57 orang atau sebesar (57,00%) dan responden perempuan sebanyak 43 orang atau sebesar (43,00%). Jadi ketertarikan pengunjung laki – laki pada Kedai Abu Idham lebih dominan.

2. Usia

Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia pada pengunjung Kedai Abu Idham dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini.

(55)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 2 3 4 18-27 Tahun 28-37 Tahun 38-47 Tahun 48-57 Tahun 76 11 9 4 76 % 11 % 9, % 4, % Jumlah 100 100 %

Sumber: Data primer yang diolah dengan spss 25 (2020)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berumur 18-27 Tahun sebanyak 76 orang atau 76,00 %, 28-37 tahun sebanyak 11 orang atau 11,00 %, 38-47 tahun sebanyak 9 orang atau 9,00 %, dan 48-57 tahun sebanyak 4 orang atau 4,00 %.

3. Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada pengunjung Kedai Abu Idham Jalan Talasalapang Kota Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah (Orang) Presentase %

1 2 3 4 Lain – Lain Mahasiswa PNS Wiraswasta 4 75 10 11 4 % 75 % 10 % 11 % Jumlah 100 100 %

Sumber: Data primer yang diolah dengan spss 25 (2020)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden Lain-lain sebanyak 4 orang atau 4,00%, responden mahasiswa sebanyak 75 orang atau 75,00%, responden PNS sebanyak 10 orang atau 10,00%, dan responden wiraswasta sebanyak 11 orang atau 11,00%.

(56)

C. Deskriptif Data Variabel Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner manual terhadap 100 responden, ditemukan jawaban responden terhadap masing-masing variable dengan rentang skor jawaban 1-5 sebagaimana dilampirkan pada bagian lampiran. Dibawah ini akan dijelaskan satu per satu variabel-variabel dalam penelitian ini.

1. Deskripsi Variabel Store Atmosphere (X1)

Variabel Store Atmosphere (X1) pada penelitian ini diukur melalui 8 butir pernyataan dengan skala likert 1—5. Hasil tanggapan responden terhadap variabel Store Atmosphere dapat dijelaskan dalam table berikut ini :

Tabel 4.4

Deskriptif Variabel Store Atmosphere

Indikator

Skor Jawaban Responden

Mean 1 2 3 4 5 f % f % F % f % F % X1.1.1 1 1.0 0 0 4 4.0 44 44.0 51 51.0 4.44 X1.1.2 1 1.0 3 3.0 14 14.0 63 63.0 19 19.0 3.96 X1.1 X1.2.1 1 1.0 2 2.0 14 14.0 57 57.0 26 26.0 4.05 X1.2.2 1 1.0 2 2.0 13 13.0 62 62.0 22 22.0 4.02 X1.2 X1.3.1 0 0.0 1 1.0 15 15.0 58 58.0 26 26.0 4.09 X1.3.2 0 0.0 2 2.0 11 11.0 55 55.0 32 32.0 4.17 X1.3 X1.4.1 1 1.0 2 2.0 8 8.0 29 29.0 60 60.0 4.45 X1.4.2 1 1.0 9 9.0 20 20.5 51 51.0 19 19.0 3.78 X1.4

Mean Variabel Store Atmosphere 4.12

(57)

Berdasarkan tabel diatas variabel Store Atmosphere

mempunyai rata-rata sebesar 4.12, dan indikator yang memiliki rata-rata tertinggi ialah pernyataan ketujuh dengan nilai rata-rata 4.45. Adapun tanggapan responden terhadap setiap pernyataan indikator sebagai berikut :

Berdasarkan tabel di atas ditunjukkan bahwa pernyataan pertama didominasi dengan jawaban sangat setuju sebesar 51 (51,0%), kemudian jawaban setuju sebesar 44 responden (44,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 4 responden (4,0%), dan jawaban sangat tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan kedua didominasi dengan jawaban setuju sebesar 63 (63,0%), kemudian jawaban sangat setuju sebesar 19 responden (19,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 14 responden (14,0%), dan jawaban tidak setuju sebesar 3 responden (3,0%), serta jawaban sangat tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan ketiga didominasi dengan jawaban setuju sebesar 57 (57,0%), kemudian jawaban sangat setuju sebesar 26 responden (26,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 14 responden (14,0%), dan jawaban tidak setuju sebesar 2 responden (2,0%), serta jawaban sangat tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan keempat didominasi dengan jawaban setuju sebesar 62 (62,0%), kemudian jawaban sangat setuju sebesar 22

(58)

responden (22,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 13 responden (13,0%), dan jawaban tidak setuju sebesar 2 responden (2,0%), serta jawaban sangat tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan kelima didominasi dengan jawaban setuju sebesar 58 (58,0%), kemudian jawaban sangat setuju sebesar 26 responden (26,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 15 responden (15,0%), dan jawaban tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan keenam didominasi dengan jawaban setuju sebesar 55 (55,0%), kemudian jawaban sangat setuju sebesar 32 responden (32,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 11 responden (11,0%), dan jawabana tidak setuju sebesar 2 responden (2,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan ketujuh didominasi dengan jawaban sangat setuju sebesar 60 (60,0%), kemudian jawaban setuju sebesar 29 responden (29,0%), dan jawaban kurang setuju sebesar 8 responden (8,0%), dan jawaban tidak setuju sebesar 2 responden (2,0%), serta jawabana sangat tidak setuju sebesar 1 responden (1,0%). Hal ini menunjukkan responden dapat mengetahui Store Atmosphere Kedai Abu Idham.

Pernyataan kedelapan didominasi dengan jawaban setuju sebesar 51 (51,0%), kemudian jawaban kurang setuju sebesar 20 responden (20,0%), dan jawaban sangat setuju sebesar 19 responden

Gambar

Tabel 4.7  Hasil Uji Validitas
Tabel 4.8  Hasil Uji Realibilitas
Gambar 4.2  Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.3  Uji Heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Taman Ilmu Masyarakat adalah perpustakaan desa Sukorejo yang berdiri sejak tahun 2012. Meski termasuk baru beberapa tahun berdiri jumlah koleksinya

Bird densities and habitat variables were measured in four habitat types (cereal fields, fallow land, stubbles, and ploughed land) during 1997/1998, and detrended

Maka dari itu mahasiswa berusaha untuk memberikan solusi dengan program awal yaitu “ Rekapitulasi Data Peserta dalam Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor teman sebaya, media sosial, dan lingkungan sosial, berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia

yang dilakukan oleh Anggraeni (2003), yang menyebutkan dari 69 responden 59 orang ibu melaksanakan stimulasi bermain pada bayi dengan baik. Hal ini disebabkan karena sebagai

Berdasarkan pernyataan tersebut maka tujuan penelitian studi ini yaitu menguji dan menganalisis pengaruh kurs rupiah/US dollar, ekspor, impor, cadangan devisa, dan pertumbuhan

We, the participants of the Global Health Security Agenda Action Package Coordination Meeting held in Jakarta, 23-25 August 2016, appreciate the role of all participating

Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing variabel yaitu penyampain jasa berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan kepercayaan pasien, kepuasan pasien berpengaruh