• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR INTI. Isoton : Nuklida-nuklida yang memiliki selisih nomor massa dengan nomor atom sama. Contoh : - 6C 12 dengan 5B 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR INTI. Isoton : Nuklida-nuklida yang memiliki selisih nomor massa dengan nomor atom sama. Contoh : - 6C 12 dengan 5B 11"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR INTI

Dengan Ditemukannya neutron oleh Chadwick seorang sarjana Inggris tahun 1932, menambahkan perbendaharaan tentang atom, maka ternyata partikel penyusun Inti bukan hanya proton tetapi juga neutron, yang memiliki massa hampir sama dengan proton, yaitu : Massa proton = 1,67252 x 10-27 kg Massa neutron = 1,67482 x 10-27 kg

Partikel penyusun inti ini disebut dengan istilah

Nukleon yang terdiri dari Proton dan neutron.

Inti Atom sendiri disebut dengan Nukleus. Untuk mengetahui jumlah partikel penyusun Inti suatu Unsur kita gunakan Lambang Unsur. Yang dinyatakan : Z

X

A

Dimana : X = Nama Unsur Z = nomor atom A = nomor massa

Jumlah proton = jumlah electron yang besarnya ditunjukkan oleh Nomor atom.

Jumlah massa inti atom ditunjukkan oleh nomor massa dalam satuan sma ( satuan massa atom ) Jumlah netron = A – Z

Isotop, Isobar, dan Isoton :

Nuklida = inti atom-inti atom dari suatu unsure.

Isotop :

Nuklida nuklida dari suatu unsur yang sama yang memiliki nomor atom ( Z ) sama tetapi nomor massa ( A ) berbeda.

Isotop isotop memiliki sifat kimia sama tetapi sifat fisikanya berbeda.

Contoh isotop : - Isotop Hidrogen : 1H1, 1H2, 1H3. - Isotop Carbon : 6C12, dan 6C13 - isotop Oksigen : 8O16, 8O17, 8O18 - Isotop Helium : 2He3, 2He4 - Isotop Lithium : 3Li4, 3Li5, 3Li6, 3Li7. - Isotop Neon : 10Ne20, 10Ne22 Isobar :

Nuklida-nuklida dengan nomor masssa sama tetapi nomor atomnya berbeda.

Contoh : - 1H3 dengan 2He3 - 93Np239 dengan 94Pu239 - 14Si31 dengan 16S31 Isoton :

Nuklida-nuklida yang memiliki selisih nomor massa dengan nomor atom sama.

Contoh :

- 6C12 dengan 5B11

Kestabilan inti :

Sebagaimana diketahui bahwa partikel penyusun inti terdiri dari proton dan neutron. Inti atom memiliki jari jari menurut persamaan :

Atau :

Dimana :

A = Nomor massa atom 1 Fermi = 10-15 meter

Timbul pertanyaan : Mengapa proton proton yang sejenis dapat bersatu dalam Inti atom yang seharusnya adalah saling tolak-menolak ?

Jawabnya :

Hal tersebut disebabkan adanya suatu Gaya yang disebut dengan “ Gaya Ikat Inti “

Didalam Inti atom terdapat dua Gaya yaitu

Gaya Tolak Coulomb ( antar proton – proton )

dan Gaya gravitasi ( gaya tarik antar benda bermassa) yaitu gaya antar nukleon dalam inti. Gaya garviatsi ini sangat kecil sehingga tidak cukup untuk mengimbangi gaya tolak Coulomb. Stabilitas inti ini diperkirakan adanya gaya lain yang mengimbangi gaya coulomb yaitu Gaya

Ikat Inti.

Gaya Ikat Inti ini bukanlah gaya listrik dan bersifat Kuat sehingga mampu mengimbangi Gaya Tolak Coulomb, dan bekerja pada jarak yang cukup dekat pada jarak tertentu seperti gaya pegas yang menghubungkan dua bola. Saat pegas ditarik gaya pegas bersifat menarik bola dan saat pegas ditekan gaya pegas bersifat menolak kedua bola, demikian halnya dengan

Gaya Ikat Inti.

Grafik Gaya Ikat Inti dinyatakan : F r

15

 

1/3 . 10 2 , 1 x A r   meter

  

1/3 . 2 , 1 A r  Fermi

(2)

Defect massa dan Energi Ikat Inti :

Dari hasil perhitungan di dalam inti atom diperoleh kesimpulan :

Massa sebuah inti sabil selalu lebih kecil dari gabungan massa nukleon-nukleon pembentuknya.

Seharusnya ” Masa Inti sama dengan massa nukleon pembentuknya”

Kenyataan ini menunjukkan bahwa ada massa yang hilang atau ada selisih massa antara mass Inti Nukleus dengan massa nulleon-nukleon, inilah yang dinamakan Massa Defect atau

Defect Massa. (m).

Gaya Ikat inti menyebabkan nukelon nukleon bersatu dalams ebuah Inti Stabil, sehingga untuk memisahkan Inti stabil etrsebut menjadi proton proton dna neutron neutron pembentuknya diperlukan Energi, yang disebut dengan Energi

Ikat Inti atau Binding Energy. Energi Ikat inti

diperoleh dari defect massa (m). Sesuai dengan kesetaraan massa – energi oleh Einstein, maka Energi Ikat Inti dirumuskan :

Besarnya Defect Massa dinyatakan :

Satuan massa atom dinyatakan dalam sma (satuan massa atom) atau ( atomic mass unit) disingkat u.

Maka Energi Ikat Inti dinyatakan :

Jika 1 sma atau 1 u disetarakan dengan energi dengan menggunakan kesetaraan massa – energi Einstein diperoleh :

1 sma (1 u) = 931 Mev ( Mega elektron volt) Maka diperoleh persamaan energi ikat :

Jika data tentang elektron tidak diberikan persamaan menjadi :

1 sma (1 u) = 1,66 x 10-27 kg

A = nomor massa atom

Stabilitas Inti :

Inti suatu atom akan stabil jika memiliki jumlah neutron sama atau sedikit lebih besar dari jumlah protonnya.

Jika Inti suatu atom jumlah neutron jauh lebih besar dari jumlah proton maka menjadi tidak stabil, sehingga untuk menjadi stabil kemungkinan akan melepas netron atau menangkap proton.

Stabilitas Inti di lukiskan dalam “ Pita

Kestabilan Inti “seperti gambar berikut :

N Pita kestabilan 126 N = Z 20 20 83 Z

Dari Grafik Kestabilan Inti di simpulkan : 1. Inti Inti dengan 20  Z, Inti stabil terletak

pada garis N = Z atau N/Z = 1

2. Untuk atom dengan Z  20, Inti stabil terletak diatas garis N = Z , berarti jumlah netron lebih besar dari jumlah proton. Inti stabil terbesar adalah memiliki jumlah proton 83 dan nomor massa 126 yaitu Inti Atom Bismuth ( Bi ).

3. Semua Inti yang memiliki jumlah proton Z > 83, semuanya bersifat Tidak Stabil. Inti Inti Atom yang tidak Stabil Untuk menstabilkan diri akan memancarkan Sinar sinar yang disebut dengan Sinar Radioaktif. Inti Inti yang tidak stabil semuanya bersifat

Radioaktif artinya dapat mengalami pemancaran Sinar radioaktif secara Spontan untuk menjadi Inti yang Stabil.

Rutherford mengamati Sinar Radioaktif dengan melewatkan sinar sinar tersebut pada medan magnet yang arah medannya menjauhi pembaca / kertas, dan menyimpulkan Ada 3 Jenis Sinar Radioaktif yaitu :

1. Sinar  :

Sinar ini waktu melewati medan magnet dibelokkan ke Kiri ( Lihat Gambar ). Untuk menentukan arah gerak ini digunakan “ Kaidah Telapak Tangan

Kanan “ pada Gaya Lorentz.

Sinar ini bermuatan positif yang besarnya sama dengan Unsur Helium ( 2 He4 ) atau 2 4

E = m.c

2

Zmp Zme A Z mn mi

m      . . ( ). sma

2 . ). ( . .m Zm A Z m m c Z Epe   ni  u.m2.s-2

Z.mp Z.me (A Z).mn mi

.931 E      Mev

Z.mp (A Z).mn mi

.931 E     Mev

Energi Ikat pernukleon :

A E

(3)

2. Sinar  :

Sinar ini waktu melewati medan magnet dibelokkan ke Kanan ( Lihat Gambar ). Sinar ini bermuatan negatif yang besarnya sama dengan electron -10 3. Sinar  :

Sinar ini waktu melewati medan magnet

tidak dibelokkan ( Lihat Gambar ).

Sinar ini bersifat netral ( tidak Bermuatan ). Sinar  merupakan satu-satunya sinar radioaktif yang termasuk salah satu jenis Gelombang Elektro Magnetik.   x x x x x x  x x x x x x x x x x x x

Karena Sinar Radioaktif bermuatan, maka juga akan dibelokkan di dalam medan listrik. Dengan ilustrasi seperti gambar berikut :

- - - - -    + + + + + + + + Dimana :

a. Unsur-unsur di atas Pita kestabilan dengan jumlah proton Z < 83, unsure ini kelebihan netron sehingga untuk menjadi unsure stabil akan merubah netron menjadi proton dengan memancarkan

sinar :

n p + -1

b. Unsur-unsur di Bawah pita kestabilan dengan jumlah proton z < 83, unsure ini kelebihan Proton, sehingga untuk menjadi stabil akan merubah proton menjadi netron dengan memancarkan

positron :

p n + +1

Positron adalah partikel yang memiliki

massa sama dengan electron tetapi bermuatan listrik positif.

c. Unsur-unsur diatas pita kestabilan dengan Z > 83, unsure unsure ini kelebihan proton dan netron sehingga untuk menjadi stabil akan memancarkan sinar .

Sinar Radioaktif memiliki Daya tembus dan kemampuan Mengionisasi yang memiliki urutan sebaga berikut :

 Daya Tembus terhadap suatu bahan dari yang paling Kuat ke paling lemah berurutan adalah :

Sinar , sinar , dan sinar 

 Daya Ionisasi dari yang paling Kuat sampai paling lemah berurutan adalah :

Sinar , sinar , dan sinar 

RADIO AKTIVITAS

Radioaktivitas adalah sifat spontan suatu

unsure yang memancarkan sinar sinar Radioaktif tertentu dalam prosesnya menjadi Unsur unsur yang stabil disertai dengan terjadinya disintegrasi atau peluruhan.

Zat zat yang dapat mengalami Radioaktivitas disebut dengan Zat Radioaktif.

Persamaan Inti untuk partikel yang mengalami peluruhan : a. Peluruhan  : ZXA Z-2YA-4 + 24 + Energi b. Peluruhan  : ZXA Z+1YA + -1  + Energi c. Peluruhan  : ZXA ZXA + 0 0 + Energi

Pasda peluruhan , terjadi pengurangan Energi dalam Inti, tetapi unsurnya tetap.

Jika seberkas Sinar Radioaktif dilewatkan pada suatu keping / lempengan benda, maka sinar tersebut akan mengalami Pelemahan, sehingga

Intensitasnya berkurang yang memenuhi persamaan :

dengan :

I0 = Intensitas mula mula sebelum melewati keping.

I = Intensitas setelah melewati keeping X = tebal kepingnya.

e = bilangan natural ( 2,71828 )

 = koefisien pelemahan oleh bahan keping tertentu. X . 0

.

e

I

I

 I I0

(4)

HVL ( Half Value Layer ) atau Lapisan harga Paroh yaitu suatu lapisan yang menunjukkan tebal suatu keping yang menyebabkan Intensitas Sianr Radioaktif menjadi tinggal setengah nya dari intesitas semula.

Dirumuskan :

Peluruhan adalah peristiwa terpecahnya suatu

Inti secara spontan membentuk inti baru yang lebih kecil.

Konstanta Disintegrasi ( ) yaitu kemungkinan

suatu inti untuk meluruh dalam satu satuan waktu tertentu.

Jika Jumlah Inti mula mula N0 dan setelah megalami peluruhan jumlah Inti yang tertinggal / sisa adalah N, maka akan terdapat hubungan :

dimana :

N0 = Jumlah inti mula –mula N = Jumlah inti setelah peluruhan  = Konstanta peluruhan

t = lamanya peluruhan terjadi e = bilangan natural ( 2,71828 )

Waktu Paruh ( T ) :

Waktu yang diperlukan dalam peluruhan sehingga jumlah inti sekarang tinggal setengah dari inti mula-mula..

Maka jika t = T, berlaku N = ½.N0, dan persamaan diatas berubah menjadi :

T = waktu paruh satuannya bisa dalam sekon, menit, jam, hari, tahun ….

 = konstanta peluruhan / disintegrasi.

Dengan pemahaman waktu paruh ( T ), kita akan memperoleh persamaan baru :

dengan :

t = lamanya inti mengalami peluruhan T = Waktu paroh.

Karena terdapat kesebandingan antara massa dengan jumlah unsure yang menyusunnya, maka kita dapat menuliskan persamaan :

Aktivitas Inti ( R ) adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu satu detik.

Aktivitas inti sebanding dengan jumlah Inti , maka dinyatakan :

R = .N Sehingga juga berlaku :

Grafik Peluruhan Inti dinyatakan :

Deret Radioaktif :

Merupakan kumpulan proses suatu unsure tak stabil untuk menjadi unsure stabil yang terjadi secara spontan.

Kita mengenal empat “ Deret Radioaktif “ Alam yang diberi nama sesuai dengan Unsur pertama Zat radioaktif nya, yaitu :

1. Deret Thorium. Unsure awalnya 90Th232, dan berakhir pada unsure stabil 82Pb208. 2. Deret Neptunium. Unsure awalnya 93Np237,

dan berakhir pada unsure stabil 83Bi209 3. Deret Uranium., unsure awalnya 92U238, dan

berakhir pada unsure stabil 82Pb206

4. Deret Aktinium, unsure awalnya 92U235, dan berakhir pada unsure stabil 82Pb207

Jika diringkas akan diperoleh Kesimpulan : Nomor massa Deret Radioaktif Induk akhir 4.n 4.n + 1 4.n + 2 4.n + 3 Thorium Neptunium Uranium Aktinium 90Th 232 93Np 237 92U238 92U235 82Pb208 83 Bi 209 82Pb206 82Pb207 n = bilangan bulat.

ALAT ALAT DETEKSI SINAR RADIOAKTIF. Sinar sinar Radioaktif Tidak dapat dilihat dengan mata, untuk itu untuk mengetahui keberadaanya diperlukan suatu alat yang mampu Mendeteksi sinar sinar tersebut, diantara beberapa alat itu adalah :

t . 0

.

e

N

N

 

0,693

T

T t 0 2 1 . N N          0,693 HVL T t 0 2 1 . m m        T t 0 2 1 . R R        ½.N0 N0 T t N

(5)

1. Emulsi Film :

Terbuat dari sebuah plat film dengan emulsi khusus yairu yang mengandung perak tinggi dilapiskan pada sekeping gelas. Partikel Radioaktif yang melaluinya akan meninggalkan jejak, kemudian dapat dilihat jejak tersebut setelah film dicuci dan dapat diamati karakteristik jejaknya sehingga dapat diketahui jenis partkel yang melewatinya, sedangkan partikelnya sendiri tak dapat di tangkap.

2. Pencacah Geiger – Muller :

Alat ini terdiri dari tabung kaca yang dindingnya dilapisi logam sehingga berfungsi sebagai Katoda dan di tengah tabung dipasang kawat halus sebagai Anoda. Dalam Tabung dimmasukkan gas pada tekanan tertentu, kemudian saat tabung didekatkan pada zat Radioaktif maka sinar Radioaktif akan memancar melalui Tabung dan mengionisasi Gas dalam tabung. Hasil Ionisasi akan menghasilkan Ion positif akan menuju ke Katoda dan Ion negatif ke Anoda sehingga akan menghasilkan pulsa listrik, yang kemudian diperkuat pulsa tersebut dengan sebuah Amplifier sehingga suaranya dapat didengar melalui speaker atau pulsa listrik ini dihubungkan dengan alat pencacah / penghitung sehingga jumlah pulsa listrik dapat dihitung. Makin banyak sinar radioaktif yang masuk akan makin banyak pulsa listrik yang dihitung.

3. Kamar Kabut Wilson :

Alat in terdiri dari sebuah tabung keeping gelas dilengkapi dengan piston penghisap. Dalam tabung diisi udara jenuh dengan uap air. Jika penghisap diturunkan / ditarik keluar dnegan cepat maka udara menjadi lebih dingin menjadi udara super jenuh. Jika didekatkan pada zat radioaktif, maka sinar radioaktif yang di hasilkan masuk tabung menjadi Inti pengembunan sehingga menghasilkan tetes-tetes air. Dengan menerangi kamar kabut dengan cahaya lampu , maka jejak dari sinar tersebut dapat dilihat.

4. Detektor Sintilasi :

Sintilasi berarti percikan cahaya.

Alat ini memanfaatkan zat yang berpendar saat ditembak dengan sinar radioaktif ( bersifat Fluoresensi ), sehingga menghasilkan foto electron. Cahaya dari layar fluoresensi ditembakkan pada dinode dinode yang perperan sebagai Photomultiplier. Dinode merupakan sebuah anoda yang dapat melipat gandakan fotoelektron yang keluar dari katoda sehingga hasil yang berlipatganda ini di deteksi dengan alat Pencacah atau speaker, dan lainnya.

REAKSI INTI

Kita sudah mengetahui adanya Reaksi Kimia yaitu reaksi yang terjadi jika atom atom bergabung membentuk senyawa atau molekul baru, dimana pada reaksi ini interaksi terjadi pada tingkat awan electron ( kulit atom ).

Reaksi Inti merupakan suatu perubahan yang

terjadi di dalam Inti atom, dimana Suatu atom dapat berubah menjadi atom lain karena ditembak dengan suatu partikel tertentu sehingga terjadi perubahan komposisi di dalam Inti atom. Reaksi Inti selalu terjadi pada suhu yang tinggi.

Pada Reaksi Inti berlaku :

1. Hukum Kekekalan Nomor atom 2. Hukum Kekekalan Nomor massa. 3. Hukum Kekekalan Momentum. 4. Hukum Kekekalan Energi. Contoh reaksi Inti :

1. 7N14 + 24 8O17 + 1p1 +E 2. 4Be9 +24 6C12 + 0n1 + E 3. 3Li7 + 1H1 2He4 + 2He4 + E 4. 5B10 + 0n1 3Li7 + 2He4 + E 1p1 = 1H1 = sebuah proton. 0n1= netron REAKSI FISI :

Yaitu reaksi Inti yang terjadi jika sebuah Inti berat terpecah menjadi dua inti ringan yang nomor atom dan nomor massanya hampir sama, disertai dengan pemancaran radiasi dan energi. Pada reaksi ini sebuah atom berat ditembak dengan neutron dengan energi tertentu sehingga menghasilkan inti ringan dan beberapa neutron baru dan menghasilkan energi.. Neutron baru akan mengenai inti atom berat lainnya sehingga terjadi reaksi berantai yang dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan Energi yang sangat tinggi. Dalam reactor Atom Produksi neutron ini dapat di kendalikan sehingga Reaksi terkendali. Contoh Reaksi Fisi :

92U235 + 0n1 56Ba144 + 36Kr89 + 3. 0n1 + E 54Xe140 + 38Sr94 + 2. 0n1 + E 54Xe137 + 38Sr95 + 4. 0n1 + E 57 La147 + 35Br87 + 2. 0n1 + E

(6)

Reaksi Fusi :

Reaksi inti yang terjadi jika dua inti ringan bergabung menjadi inti baru sambil melepaskan Energi. Reaksi ini hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi.

Reaksi Fusi merupakan Sumber Energi yang ada di Matahari dan Bintang bintang.

Contoh Reaksi Fusi : 1. Reaksi Bom Hidrogen :

1H2 + 1H3 2He4 + 0n1 + Energi Hasil Reaski ini tidak bersifat Radioaktif sehingga disebut Bom Bersih

1H2 = deutron = deuterium 1H3 = Triton = tritium

2. Reaksi dalam Matahari dan Bintang bintang 1H1 + 1H1 1H2 + 10 + Energi 1H1 + 1H2 2He3 +  + Energi 2He3 + 2He3 2He4 + 2. 1H1 + Energi 3. Beberapa Reaski Fusi lain beserta Energi

yang di hasilkan.

1H2 + 1H2 2He3 + 0n1 + 3,27 Mev 1H2 + 1H2 1H3 + 1H1 + 4,03 Mev 1H2 + 1H3 2He4 + 0n1 + 17,6 Mev 1H2 + 2He3 2He4 + 1H1 + 183 Mev REAKTOR NUKLIR ATAU REAKTOR ATOM Reaksi Fisi pertama kali ditemukan tahun 1939 oleh Otto Hahn dan Fritz Straussman yang kemudian tiga tahun kemudian dapat dibuat Reaksi Fisi yang terkendali di dalam suatu tempat yang disebut Reaktor Atom, oleh

Enrico Fermi.

Bagan dari Reaktor Nuklir dapat dilukiskan :

Keterangan :

1. Perisai Radiasi ( Shielding ) :

Berfungsi menahan radiasi yang dihasilkan reaksi Fisi agar tidak berbahaya bagi pekerja dan lingkungan

2. Moderator / Pendingin :

Berfungsi menurunkan energi neutron sekaligus sebagai pendingin. Dapat terbuat dari bahan Air ringan ( H2O ) atau air berat ( D2O ), grafit dan berilium.

3. Batang Kendali :

Berfungsi sebagai pengendali jumlah neutron / menyerap neutron sehingga reaksi Fisi dapat terkendali. Terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan menyerap neutron tinggi.

4. Teras Reaktor :

Sebagai wadah / tempat dari bahan Radioaktif / atau bahan bakar.

5. Bahan Bakar :

Berupa zat radioaktif. 6. Pemindah Panas :

Panas yang dihasilkan dipindahkan melalui pipa dan kisi-kisi pemindah panas sehingga panas dapat diatur.

7. Pompa / Kipas :

Mengalirkan Moderator agar suhunya dapat diturunkan.

Macam macam Reaktor : 1. Reaktor Daya :

Reaktor ini berfungsi menghasilkan energi seperti untuk PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir )

2. Reaktor Penelitian :

Reaktor ini digunakan sebagai tempat penelitian di berbagai bidang seperti fisika, kimia, biologi, kedokteran, pertanian, industri, dll

3. Reaktor Produksi Isotop :

Berfungsi menghasilkan radioisotop yaitu isotop yang bersifat radioaktif, yang banyak berfungsi dibidang pertanian, kedokteran, farmasi, biologi dan industri.

Di Indonesia baru memiliki Reaktor Penelitian dan Produksi Isotop yaitu :

1. Di Bandung, dan di Yogyakarta dengan nama Triga Mark II.

Triga = Training Research and Isotop

Production by General Atomic.

Daya yang dihasilkan di Bandung 1 Mwatt dan di Yogyakarta 0,25 Mwatt.

2. Di Serpong, dengan nama Reaktor MPR 30 ( Multi Purpose Reactor ) dengan Daya 30 Mwatt. 1 2 3 4 5 6 7

(7)

Manfaat Radioisotop : 1. Dalam bidang Industri :

Untuk mengetahui cacat pada lempengan logam. Radioisotop yang sering dipakai Co-60 dan Ir-192, juga untuk mengawetkan makanan.

2. Dalam Bidang Hidrologi :

- Dapat digunakan untuk menentukan kecepatan aliran debit aliran dengan cara memasukkan radioisotop pada aliran, kemudian dirunut / di deteksi dengan alat perunut.

- Mendeteksi kebocoran pipa ( caranya sama diatas ), dengan Na-24

- Mengukur kandungan air tanah.

- Mengukur tinggi permukaan cairan dalam wadah tertutup.

3. Dalam Bidang Pertanian :

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis 2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit

unggul, contoh : Padi

3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang

4. Dalam bidang kedokteran :

1. I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak

2. Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

3. Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

4. Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

5. Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru 6. P-32 Penyakit mata, tumor dan hati 7. Fe-59 Mempelajari pembentukan sel

darah merah

8. Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa 9. Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas 10. Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan

paru-paru

11. Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening

12. C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia 13. Co-60 Membunuh sel-sel kanker 5. Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis. 2. Mempelajari reaksi pengesteran. 3. Mempelajari mekanisme reaksi

fotosintesis. 6. Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam

2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam

3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil 5. Untuk mempelajari pengaruh oli dan

aditif pada mesin selama mesin bekerja 7. Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14 Beberapa Radioisotop hasil dari Pusat Penelitian Teknologi Nuklir adalah :

Na24, P32, Cr51, Tc99,I131. *********

Gambar

Grafik Gaya Ikat Inti dinyatakan :          F           r 1,2x1015. A1/3r  meter   1,2.A1/3r  Fermi
Grafik Peluruhan Inti dinyatakan :

Referensi

Dokumen terkait

Model kepemimpinan ini cenderung bersifat transaksional karena hanya didasarkan pada tugas dan hubungan kerja bawahan yang memiliki timbal balik dengan kebutuhan dasar mereka,

menggunakan instrumen ini untuk mendapatkan maklumat mengenai tahap penguasaan pelajar iaitu pemahaman dan penggunaan tajuk tersebut. Instrumen ujian dijalankan terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Komposisi spesies tumbuhan sepanjang pantai Desa Kerobokan-Desa Sangsit, dan Desa Giri Mas adalah sebanyak 21 spesies yang terdiri

Cukup rendahnya kadar kelarutan dalam NaOH 1% yang dimiliki oleh batang pandan mengkuang mengindikasikan bahwa batang pandan mengkuang dapat dijadikan sebagai bahan baku pulp dan

Dengan ini kami mengembangkan dari dua penelitian sebelumnya yang dapat menampilkan ketinggian air, debit air, dan lokasi banjir berada kedalam website untuk admin

Jika lokasi dimana PDSDA-PAI dijalankan memiliki GPS untuk survey, maka direkomendasikan untuk melakukan identifikasi titik-titik koordinat bumi dari bangunan dan saluran

RUPTUR PERINEUM DISENGAJA ( EPISIOTOMI) Penyembuhan luka perineum akan lebih sempurna bila pinggirnya lurus dan otot- otot mudah dijahit. Pada persalinan spontan

Perbedaan kerapatan energi gelombang sistem oscilatting water column (OWC) Semakin besar tinggi gelombang yang ada di perairan, semakin besar pula energi potensial dan daya