• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Ir. Sartono, M. Si NIP R E N S T R A D I S D I K B U D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Ir. Sartono, M. Si NIP R E N S T R A D I S D I K B U D"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu disusun berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016–2021 dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2011–2030 Kabupaten Tanah Bumbu,

serta Renstra Kementerian Pendidikan Nasional. Yang telah direvisi.

Rencana Strategis Tahun 2016

– 2021 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Tanah Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan

kegiatan dalam bentuk rencana yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai

selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan

memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada atau

mungkin timbul, nilai–nilai dan faktor–faktor penentu keberhasilan tujuan

pembangunan pendidikan dan Kebudayan yang realistis dengan mengantisipasi

perkembangan masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai. Dengan

demikian, Renstra ini berfungsi sebagai pedoman arah dalam upaya mencapai

tujuan pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Tanah Bumbu

dan menjadi media komunikasi lintas fungsional semua elemen di SKPD Dinas

Pendidikan dan kebudayaan dalam melaksanakan dan menjabarkan tugas dan

fungsinya.

Oleh karena itu Renstra ini perlu difahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta oleh para pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam menyusun rencana, pelaksanaan, dan pengendalian

program pembangunan bidang pendidikan dan Kebudayaan secara sinergis dan

berkesinambungan.

Batulicin, Januari 2017

Kepala Dinas Pendidikan

Dan Kebudayaan

Ir. Sartono, M. Si

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik

Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahawa salah satu tujuan Negara Republik

Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu setiap warga

Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai

dengan minat bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras,

etnis dan gender. Pemerataan pendidikan yang bermutu akan membekali

masyarakat dengan intelektualitas dan keterampilan hidup agar mampu

menjadi pelaku dalam pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur

dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan

Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan

koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan

memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Tanah Bumbu bersama-sama dengan para pejabat struktural dan

staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Rencana Strategis Tahun

2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang

(3)

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan

Selatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Nasional;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan

Penerapan standar Pelayanan Minimal;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

(4)

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang , Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;

18. Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2006-2025.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor

…Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2016-2021.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan adalah:

(5)

kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2016-2021 dapat

tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi

dengan instansi terkait, monitoring, analisis, dan evaluasi kegiatan baik

secara internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders)

tentang rencana pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Pendidkan dan Kebudayaan dalam

upaya

meningkatkan

kualitas

perencanaan,

pengelolaan

dan

pelaksanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu adalah :

1. Merencanakan

pelaksananan

dan

pengelolaan

pembangunan

pendidikan dan kebudayaan pada lingkungan yang semakin kompetitif.

2. Sebagai pedoman pembangunan dan pengembangan pendidikan dan

kebudayaan lima tahunan

3. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

4. Sebagai acuan dalam mengelola keberhasilan organisasi secara

sitematik, terarah, terkendali dan berkesinambungan.

5. Sebagai landasan pengembangan pemikiran, sikap, dan tindakan

pelaksana dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan.

6. Sebagai landasan peningkatkan pelayanan dan pengelolaan pendidikan

dan kebudayaan menuju terciptanya pelayanan prima.

7. Sebagai alat/sarana koordinasi dan komunikasi antar pemangku

kepentingan (stakeholders).

(6)

Sistematika penulisan Renstra Dinas Penidikan dan Kebudayaan 2016-2021

ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun

2010, yaitu:

BAB I. :

Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penyusunan.

BAB II. :

Gambaran Pelayanan

Pada bagian ini mendeskripsikan bagaimana gambaran

pelayanan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

menyangkut Tugas Pokok dan Fungsi, kapasitas dan jenis

pelayanan.

BAB III. :

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Pada bagian ini uraian tugas pokok dan fungsi dipertegas

dalam bentuk pembahasan isu-isu strategis, target capaian,

program proritas serta analisis isu strategis.

BAB IV. :

Visi dan Misi

Pada bagian ini menyajikan visi dan misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

BAB V

:

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Pada bagian ini dijelaskan tentang rencana program, kegiatan,

indikator kinerja termasuk sasaran yang akan dicapai dan

dikaitkan dengan pendanaan indikatif setiap program dan

kegiatan.

BAB VI :

Indikator Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bagian ini berisi tentang penjabaran indikator kinerja sesuai

dengan tujuan dan sasaran untuk direalisasikan selama lima

tahun ke depan.

(7)

Pada bagian ini dikemukakan hal-hal penting yang menjadi

perhatian berkaitan dengan pelaksanaan, pengendalian dan

evaluasi renstra.

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah

Bumbu disusun berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2016

tentang tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi

Perangkat Daerah, dengan uraian sebagai berikut.

1. Kepala Dinas

a. Tugas:

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pendidikan.dan Kebudayaan

b. Fungsi:

1) Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan dan

kebudayaan sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi yang

ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

2) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan bidang

pendidikan dasar;

3) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan

bidang pendidik dan tenaga kependidikan;

4) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan

bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;

5) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan bidang

kebudayaan

6) Pengelolaan urusan ketatausahaan;

(9)

Tugas Sekretaris adalah melaksanakan pembinaan administrasi yang

meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja Dinas,

keuangan, umum dan kepegawaian, keprotokolan, informasi, dan

pelaporan serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada

semua unsur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan

membawahi sub-sub bagian berikut :

a) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dengan tugas pokok dan

fungsi

melaksanakan

pengumpulan

dan

pengelolaan

data,

penyusunan

program

dan

rencana

kerja

dinas,

dan

menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan dinas.

b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok dan

fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat,

rumah

tangga,

perlengkapan,

pendistribusian,

keprotokolan

kehumasan dan ketatalaksanaan serta pengelolaan kepegawaian.

c) Sub Bagian Informasi dan Pelaporan dengan tugas pokok dan fungsi

melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data, dalam rangka

pelaksanaan kegiatan informasi dan pelaporan kegiatan unsur-unsur

organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Bidang Pendidikan Dasar

Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok dan fungsi

melaksanakan

penyiapan

perumusan

kebijakan

teknis

dan

penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan dasar dengan

membawahi seksi-seksi berikut ini:

a) Seksi Kurikulum mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan

program, petunjuk teknis, dan pengordinasian penyelenggaraan

kegiatandi bidang kurikulum.

b) Seksi Kelembagaan dan Kesiswaan mempunyai tugas menyiapkan

bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan dibidang kelembagaan dan kesiswaan.

(10)

c) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan

program,

petunjuk

teknis

dan

pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan di bidang sarana dan prasarana

pendidikan dasar.

4. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas penyiapan

perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang

pendidik dan tenaga kependidikan dengan membawahi seksi-seksi

berikut ini:

a) Seksi Pendidik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan

program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan

kegiatan di bidang kebutuhan, pembinaan karir dan mutasi pendidik.

b) Seksi Tenaga Kependidikan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan

program,

petunjuk

teknis

dan

pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan di bidang tenaga kependidikan.

c) Seksi

Pengembangan

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan

mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan program, petunjuk

teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang

pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Bidang Kebudayaan

(Bidang Kebudayaan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan

teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang kebudayaan dengan

membawahi seksi-seksi berikut ini.

a) Seksi Seni dan Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan

program,

petunjuk

teknis

dan

pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan di bidang Seni dan Budaya.

b) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan

program,

petunjuk

teknis

dan

pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan di bidang sarana dan prasana kesenian

(11)

6. Bidang PAUD dan Dikmas

Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan

penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat dengan membawahi seksi-seksi berikut ini:

a) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas menyiapkan

bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan dibidang pendidikan anak usia dini.

b) Seksi Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan

penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan dibidang pendidikan masyarakat.

c)

Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan

program,

petunjuk

teknis

dan

pengoordinasian

penyelenggaraan kegiatan di bidang sarana dan prasarana

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga memiliki Unit Pendidikan Kecamatan (UPK)

di masing-masing Kecamatan yang dikepalai oleh Kepala UPK, Kepala TU

UPK dan dibantu oleh beberapa orang staf. UPK berfungsi sebagai

perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam

memaksimalkan pelayanan mengingat sebaran sekolah yang dilayani cukup

luas. Jumlah UPK yang dikelola ada 10 Unit.

Dalam memberikan pembinaan langsung ke masing-masing jenjang sekolah

dilakukan oleh Pengawas dan oleh Penilik Pendidikan Non Formal di

lembaga pendidikan.

Tabel 2.1

Data Pokok pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah

Bumbu

No

Komponen

Jumlah

(12)

• Pegawai Negeri Sipil

40 org

• Pegawai Tidak Tetap (PTT)

33 org

2.

Unit Pendidikan Kecamatan (UPK)

10 buah

• Pegawai Negeri Sipil

31 org

• Pegawai Tidak Tetap (PTT)

51 org

3.

Pengawas/Penilik

• Pengawas TK/SD

25 org

• Pengawas SMP

12 org

(13)

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPALA

DINAS

SEKRETARIS

KABID PAUD DAN DIKMAS KABID KEBUDAYAAN KABID SEKOLAH DASAR KASI KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN

KASI SARANA DAN PRASARANA

KASI PENDIDIK

KASI SENI DAN BUDAYA

KASI SARANA DAN PRASARANA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KASI KURIKULUM

KABID PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KASI TENAGA KEPENPENDIDIKAN KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN KASUBBAG INFORMASI DAN PELAPORAN KASI PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN KASI PAUD

KASI DIKMAS

KASI SARANA DAN PRASARANA

(14)

2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kondisi sarana prasarana termasuk aparatur pengelola sangat menentukan

kualitas pendidikan dan kebudayaan. Sehingga kualitas sarana prasarana

terus diupayakan ketersediaannya. Saat ini Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan mengelola beragam aset yang sebagian besar tersebar pada

sekolah-sekolah di semua jenjang pendidikan.

1. Tingkat TK/RA/BA

Tabel 2.2

Data Pokok PAUD/TK/RA/BA

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah :

1. PAUD Terpadu

67

2. TK

132

3. KB

50

4. TPA

2

2.

Siswa

13.148

3.

Guru

1374

4.

Sarana

Ruang Kelas

647

Ruang Guru

25

Ruang Kepala Sekolah

15

(15)

2. Tingkat SD/MI

Tabel 2.3

Data Pokok SD/MI

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah

208

2.

Siswa

35237

3.

Guru

2609

4.

Sarana

Ruang Kelas

1631

Ruang Guru

126

Ruang Perpustakaan

99

Ruang Kesehatan

60

Ruang Kepala Sekolah

102

Gudang

95

Serba guna

35

Sarana Olahraga

89

Laboratorium

10

3. Tingkat SLTP/MTs

Tabel 2.4

Data Pokok SLTP/MTs.

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah

81

2.

Siswa

13.894

3.

Guru

775

4.

Sarana

Ruang Kelas

421

Ruang Guru

56

Ruang Perpustakaan

42

(16)

Ruang Kesehatan

21

Ruang Kepala Sekolah

63

Sarana Ibadah

54

Serba guna

10

Sarana Olahraga

45

Ruang Laboratorium

49

Data Pokok Pendidikan Non Formal (KF, Paket A, Paket B dan Paket C)

Tabel 2.5

Data Aset Pada Jalur Pendidikan Non Formal

No

Variabel

2015/2016

KF

Paket A

Paket B

Paket C

JLH

1.

Warga Belajar

1425

1160

180

329

3094

2.

Kelompok Belajar

105

7

9

15

136

3.

PKBM

9

5

7

10

31

4.

Tutor

105

16

54

95

270

5.

Pengelola

105

5

9

10

129

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Kinerja pelayanan diukur berdasarkan capaian indikator sasaran yang telah

dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 2016 - 2021, dimana sasaran telah dijabarkan dalam beberapa

program dan kegiatan, dengan maksud agar setiap kegiatan yang hendak

dilakukan dapat lebih disesuaikan dengan lingkungan. Kegiatan-kegiatan

inilah yang kemudian akan menjadi isi dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

pada tahun berikutnya.

(17)

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan

prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah

target kinerja yang ditetapkan. Target kinerja ini merupakan komitmen dari

pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang

diinginkan dari setiap sasaran dan kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya

pada akhir tahun 2021, target kinerja (performance plan) akan dibandingkan

dengan realisasinya (performance result), sehingga diketahui celah kinerja

(performance gap). Celah kinerja ini kemudian dianalisis untuk diketahui

penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang

terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang

(performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran, indikator

yang dipakai adalah indikator absolut. Jadi, nilai capaian sasaran bukan lagi

hasil operasi aritmatika. Capaian absolut sasaran ini sendiri secara

logika-apriori dideduksikan dari hubungan sebab-akibat antara sasaran dengan

kegiatan pendukungnya dengan pembobotan bertingkat mulai dari kegiatan,

meningkat ke program, akhirnya hingga ke sasaran. Oleh karena itu,

pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran

keberhasilan suatu kegiatanmenggunakan indikator kinerja yaitu berupa

indikator kinerja input, output dan outcome. Dalam kaitan deduktif, maka

capaian indikator sasaran umumnya dikaitkan dengan capaian outcome

kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.

Capaian indikator kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan

mengacu pada Renstra 2011–2015, diuraikan sebagai berikut :

(18)

Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan

Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2011 s.d 2015

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015 T R % T R % T R % T R % T R % Meningkatnya Angka Melek Huruf

96,90 Angka Melek Huruf 95,33% 95,70% 100% 95,95% 95,82% 99,86% 96,41% 95,87% 99,43% 96,53% 96,00% 99,55% 96,90% 96,02% 99,09% Meningkatnya Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,3 thn Angka Rata-rata Lama Sekolah 7,70% 7,30% 95% 7,56% 7,40% 94,87% 7,63% 7,54% 98,82% 8.00 th 7.93 th 99,12% 8.30 th 7.98 th 87,47% Meningkatnya APK PAUD Mencapai 54% APK PAUD 41,90% 51,20% 122% 44,65% 52,44% 117,45% 47,32% 53,99% 114,09% 50,16% 55,20% 110,00% 54,00% 59,81% 110,80% Meningkatnya APK SMP/MTsI

Mencapai 100% APK SMP/MTsI 96,94% 86,59% 89,32% 97,71% 89,32% 91,41% 98,47% 89,80% 91,20% 99,24% 92,80% 93,51% 100,00% 93,01% 93,01% Meningkatnya APK SMA/SMK/MA Mencapai 75% APK SMA/SMK/MA 61,84% 60,76% 98,25% 62,64% 66,95% 106,88% 64,01% 63,80% 99,67% 70,02% 68,44% 97,74% 75% 72,23% 96,31% Meningkatnya APM SD/MI Mencapai 100% APM SD/MI 89,25% 98,25% 110% 98,85% 98,98% 100,13% 99,20% 99,27% 100,07% 99,30% 99,33% 100,03% 100,00% 99,35% 99,35% Meningkatnya APM SMP/MTS Mencapai 80.10% APM SMP/MTs 61,09% 61,09% 100,00% 63,14% 63,14% 100,00% 64,50% 63,14% 97,89% 70,65% 72,84% 103,00% 80,10% 73,64% 91,94%

(19)

Meningkatnya APM SMA/SMK/MA Mencapai 60,87% APM SMA/SMK/MA 45,28% 42,28% 93,37% 46,05% 46,05% 100,00% 50,65% 46,85% 92,49% 54,40% 56,40% 103,67% 60,87% 60,51% 99,41% Meningkatnya Kelulusan SD/MI Mencapai 100% Presentasi Kelulusan SD/MI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 99,98% 99,98% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Kelulusan SMP/MTs Mencapai 100% Presentasi Kelulusan SMP/MTs 100,00% 99,62% 99,62% 100,00% 99,85% 99,85% 100,00% 99,86% 99,86% 100,00% 99,92% 99,92% 100,00% 99,12% 99,12% Meningkatnya kelulusan SMA/SMK/MA Mencapai 100% Prosentasi kelulusan SMA/SMK/MA 100,00% 99,45% 99,45% 100,00% 99,64% 99,64% 100,00% 99,34% 99,34% 100,00% 98,54% 98,54% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Rasio/ Perbandingan Siswa SMA/SMK 50:50 Prosentasi Rasio/ Perbandingan SMA/SMK/MA 43:57% 51:49% 49 45:55% 49:51% 108,89% 46 : 54 46 : 54 100,00% 48:52:00 46:53:00 110,00% 50:50% 42:58% 116:84% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru TK/RA/BA/KB Mencapai 10% Prosentasi Guru TK/RA/BA/KB Berkualifikasi S1 3,74% 3,22% 86,10% 4,24% 3,72% 87,73% 5,62% 5,46% 97,15% 7,92% 26,55% 335,00% 10,00% 41,57% 415,70% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SD/MI Mencapai 50% Prosentasi Guru SD/MI Berkualifikasi S1 33,16% 33,72% 101,69% 38,16% 34,32% 89,94% 45,18% 44,65% 98,83% 45,20% 61,24% 135,00% 50,00% 79,29% 158,58% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SMP/MTs Mencapai 94% Prosentasi Guru SMP/MTs Berkualifikasi S1 84,26% 82,72% 98,17% 88,20% 86,70% 98,30% 92,65% 91,54% 98,80% 92,90% 92,19% 99,34% 94,00% 93,47% 99,44% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SMA/SMK/MA Mencapai 98% Prosentasi Guru SMA/SMK/MA Berkualifikasi S1 93,71% 87,23% 93,09% 95,28% 89,68% 94,12% 96,78% 94,85% 98,05% 96,95% 97,47% 100,53% 98,00% 98,29% 100,30%

(20)

Meningkatnya Guru

Bersertifikasi Prosentasi Guru Bersertifikasi 34,13% 23,21% 68,00% 41,85% 29,91% 71,47% 49,56% 40,01% 80,73% 49,80% 43,02% 86,38% 50,00% 50% 45% Meningkatnya Prosentase SD/MI Memiliki Perpustakaan Mencapai 45% Prosentase SD/MI Memiliki Perpustakaan 23,88% 25,37% 106,24% 23,88% 29,85% 125,00% 24,01% 29,90% 124,32% 35,00% 49,03% 117,00% 45,00% 49,52% 102,56% Meningkatnya Prosentase SMP/MTs Memiliki Perpustakaan Mencapai 75% Prosentase SMP/MTs Memiliki Perpustakaan 56,14% 24,81% 44,19% 56,14% 25,64% 45,67% 57,80% 56,96% 95,59% 65,00% 58,02% 89,26% 75,00% 59,03% 78,71% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Memiliki Perpustakaan Mencapai 80% Prosentase SMA/SMK/MA Memiliki Perpustakaan 35,29% 34,82% 98,67% 35,29% 39,39% 111,62% 50,79% 48,64% 92,00% 60,00% 51,35% 85,58% 80,00% 54,05% 67,56% Meningkatnya Prosentase TK/KB/RA Terakreditasi Minimal B Prosentase TK/KB/RA Terakreditasi Minimal B 2,68% 2,62% 97,76% 4,03% 2,81% 69,71% 4,87% 4,73% 96,71% 7,12% 22,91% 321,00% 20,25% 23,20% 114,60% Meningkatnya Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 20,37% 21,78% 106,9% 22,22% 20,91% 92,21% 7,80% 7,32% 91,28% 10,15% 10,09% 490,00% 45,00% 48,19% 107,10% Meningkatnya Prosentase SMP/MTS Terakreditasi Minimal B Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 3,98% 4,80% 120,6% 6,47% 5,28% 81,61% 25,12% 21,51% 83,68% 35,50% 45,67% 128,00% 50,00% 21,63% 43,26% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 14,71% 15,21% 103,4% 17,65% 5,28% 81,61% 19,32% 18,91% 94,36% 57% 64,86% 137,00% 71,43% 70,27% 98,38%

(21)

Meningkatnya Prosentase Siswa SMK diterima DUDI Prosentase Siswa Lulusan SMK diterima DUDI 20,00% 13,00% 65,00% 40,00% 10,00% 25,00% 40,00% 13,00% 32,50% 40,00% 13,81% 27,62% 50,00% 27,92% 55,84% Meningkatnya Prosentase SD/MI Melaksanakan MBS Mencapai 10% Prosentase SD/MI Melaksanakan MBS 1,99% 1,72% 86,43% 3,98% 2,02% 50,75% 4,75% 15,68% 330,11% 5,98% 34,13% 186,00% 10% 36,05% 360,50% Meningkatnya Prosentase SMP/MTs Melaksanakan MBS Mencapai 35% Prosentase SMP/MTs Melaksanakan MBS 10,53% 9,83% 93,35% 12,28% 10,26% 83,55% 14,21% 12,85% 90% 18,28% 41,97% 167% 35,00% 46,98% 134,20% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS Mencapai 35% Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 25,00% 28,72 114,88 30,00% 30,98% 103,27% 35,00% 23,52% 67% 40% 72,97% 59,38% 50% 75,67% 84,08%

(22)

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek

pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan akan dianalisis pengelolaan pendanaan pelayanan

SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya

yang dituangkan dalam tabel 2.8

(23)

Tabel 2.7

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Langsung 99.506.040.500 68.388.634.100 85.626.737.000 123.666.398.750 103.803.972.600 70.673.830.831 108.863.159.864 94.965.576.396 82,54 88,03 91,49 20,00 Belanja Tidak Langsung 115.997.164.500 157.525.351.757 175.576.412.205 208.845.760.138 235.422.600.513 169.594.555.680 195.394.736.497 223.090.873.101 96,59 93,56 94,76 Total 215.503.205.000 225.913.985.857 261.203.149.205 332.512.158.888 339.226.573.113 240.268.386.511 304.257.896.361 318.056.449.497 91,99 91,50 93,76

(24)

2.4 Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan strategis Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu timbul baik dari sudut

kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal..

1. Isu-isu strategis internal antara lain:

a. Sarana Prasarana yang belum memadai.

b. Sistem kerja yang belum optimal.

c. Administrasi yang belum tertib.

d. Pengetahuan dan pemahaman tehadap perudang-undangan relatif rendah.

e. Semangat dan etos kerja belum maksimal.

Selain terdapat isu-isu iternal dalam organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

terdapat pula isu-isu eksternal yang turut menjadi kajian perencanaan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Isu-isu strategis eksternal antara lain:

a. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara optimal dalam

pembangunan pendidikan.

b. Masih sangat terbatasnya biaya operasional pendidikan di sekolah.

c. Belum meratanya pendidikan disemua jenjang.

d. Dampak modernisasi dan globalisasi semakin nyata.

e. Perkembangan dan perubahan kurikulum belum mampu diikuti dengan cepat

f. Akses informasi dan komunikasi di bidang pendidikan masih sangat terbatas

3. Analisa SWOT

Perencanaan stategik instansi Pemerintah memerlukan intergrasi antara

keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Lain agar mampu menjawab

(25)

kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (threats) yang

ada. Analisis SWOT yang dipergunakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

di dasarkan kepada potensi, peluang dan kendala yang ada yakni:

a. Kekuatan (Strengths)

1) Adanya tenaga pendidik yang sedang melanjutkan pendidikan ke tingkat

S1 dan S2.

2) Adanya

kesadaran

Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

untuk

meningkatkan Kualifikasi.

3) Adanya pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

4) Adanya paradigma baru pendidikan yang memberdayakan sekolah dan

masyarakat dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan.

5) Tingginya kepedulian Pemerintahan Kabupaten dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

6) Data kebudayaan cukup lengkap.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Masih rendahnya fungsi Manajerial Kepala Sekolah.

2) Masih rendahnya kesedian Guru PNS untuk bertugas di daerah T3.

3) Belum tertibnya administrasi kependidikan.

4) Belum meratanya Sarana dan fasilitas pendidikan.

5) Kurangnya sarana informasi dan akses pendidikan.

6) Sarana dan prasarana peleksanaan kegiatan belum tersedia secara

lengkap.

c. Peluang (Opportunities)

1) Adanya tatanan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi asas

gotong royong dan kebersamaan santun dan saling menghargai.

Kehidupan beragama yang rukun dan damai

2) Meningkatnya sumbangsih dan partisipasi masyarakat terhadap

pendidikan.

3) Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

(26)

5) Mulai membaiknya perkembangan ekonomi masyarakat.

6) Letak Kabupaten Tanah Bumbu strategis serta pintu transit menuju Kaltim,

Jatim dan Sulsel.

d. Ancaman (Threats)

1) Adanya kawasan rawan bencana terutama dengan terjadinya perubahan

global cuaca.

2) Nilai budaya semakin terkikis oleh modernisasi dan globalisasi.

3) Adanya kecenderungan penyalahgunaan narkoba, dan obat-obatan

terlarang serta kemudahan memperoleh informasi yang berbau pornografi

dan kekerasan dikalangan generasi muda.

4) Melemahnya sikap/nilai patriotism di kalangan siswa dan generasi muda.

5) Meningkatnya persaingan kerja dengan masuknya tenaga kerja asing yang

lebih professional dan menguasai ketrampilan dan teknologi .

6) Kecenderungan kalangan generasi muda lebih tertarik pada seni budaya

pop atau kontemporer.

4. Kondisi yang Diinginkan

Setelah menganalisas kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang

ada, maka sangat perlu menentukan langkah pembangunan pendidikan dan

kebudayaan agar mencapai hasil maksimal. Langkah-langkah dimaksud

dituangkan dalam program dan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

sebagai implementasi Visi dan Misi Kabupaten Tanah Bumbu dalam bidang

Pendidikan dan Kebudayaan. Langkah strategis yang harus dilakukan adalah:

1. Meningkatkan pendidikan dan kebudayaan dalam rangka pembentukan watak

dan moral peserta didik serta segenap insan pendidikan.

2. Meningkatkan angka partisipasi pada semua jenjang (APK dan APM).

3. Meningkatkan kualitas pada jenjang pendidikan PAUD, Dikdas, dan Dikmas

dengan menitik beratkan pada pengembangan kurikulum, proses

pembelajaran, sarana pendidikan, ketenagaan dan pendanaan.

4. Melaksanakan pelayanan administrasi pendidikan dengan berbasis pada

pelayanan prima dengan mengedepankan ketepatan dan kecepatan akses

(27)

5. Menyediakan layanan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan

yang seluas-luasnya pada jenjang pendidikan PAUD, Dikdas, dan Dikmas.

6. Perluasan akses pendidikan dengan mengupayakan pembangunan dan

rehabilitasi sekolah dengan mengacu pada standar minimum sarana

prasarana.

7. Penataan dan Pemerataan penempatan tenaga guru dengan tetap

memperhatikan kelayakan dan kesejahteraan.

8. Meningkatkan profesionalisme, kompetensi, daya saing pendidik dan tenaga

kependidikan serta mengupayakan Kesejahteraan dengan criteria kinerja dan

tempat bertugas.

9. Menyiapkan dana operasional sekolah pada jenjang pendidikan PAUD dan

Dikdas .

10. Meningkatkan kualitas lulusan pada jenjang pendidikan PAUD, Dikdas dan

Dikmas dalam mengupayakan peningkatan daya serap lulusan ke jenjang

pendidikan berikutnya.

11. Meningkatkan peran serta dan keikut-sertaan siswa dalam kegiatan

peningkatan mutu di tingkat provinsi dan atau nasional.

12. Ekspose dan promosi potensi budaya yang dimiliki.

13. Pembinaan dan pengelolaan kekayaan budaya.

14. Pemeliharaan aset sejarah dan kepurbakalaan.

(28)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi SKPD

Capaian pembangunan pendidikan dan kebudayaan telah menunjukkan hasil

yang menggembirakan hal ini terlihat dari beberapa indikator. Indikator ini dijelaskan

secara rinci pada bab berikutnya. Namun dibalik keberhasilan itu dunia pendidikan

dan kebudayaan masih dihadapkan pada beberapa permasalahan menyangkut

kondisi sosial ekonomi. Beberapa permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Jumlah penduduk yang terus meningkat dengan akibat meningkatnya kebutuhan

akan layanan pendidikan.

2. Rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan

pendidikan.

3. Masih ditemukan adanya penduduk usia sekolah yang tidak menempuh

pendidikan meskipun telah disediakan pendidikan gratis dan beasiswa kaspin.

4. Tarjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dengan penguasaan

iptek di satuan pendidikan.

5. Pembinaan dan pengelolaan kekayaan seni dan budaya belum terselenggara

secara maksimal.

6. Pemeliharaan aset sejarah dan kepurbakalaan belum terselenggara secara

maksimal.

3.2. Telaah Visi dan Misi Renstra Kementerian

Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter

dengan berlandaskan gotongroyong.

Misi :

1. Mewujudkan Pelaku pendidikan dan Kebudayaan yang kuat

2. Mewujudkan akses yang luas. Merata dan berkeadilan

(29)

birokrasi dan pelibatan publik.

3.3. Telaah Visi dan Misi Renstra Provinsi Kalimantan Selatan

Visi dan Misi Gubernut Kalimantan Selatan

Visi “ Kalsel Mapan (Mandiri dan terdepan) lebih sejahtera, berkeadilan,Mandiri dan

berdaya saing

Misi :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis, Sehat, Cerdas dan

Terampil

2. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumberdaya lokal

dengan memperhatikan kelestarian lingkungan

3. Mengembangkan

infrastruktur

wilayah

yang

mendukung

percepatan

pengembangan ekonomi dan sosial budaya

4. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasiskan kearifan lokal, dan

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang professional dan berorientasi pada

pelayanan public

3.4. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, maka visi dan

misi dalam RPJMD adalah :

Visi : Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai poros maritim utama serta

pusat perdagangan, Industri, dan Pariwisata di Kalimantan berbasis pada

keunggulan lokal dan potensi strategis daerah menuju Tanah Bumbu yang maju,

sejahtera dan berintelektual tinggi

Misi :

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point

guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritime serta menyelenggarakan

pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian

masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan kegiatanindustri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan

melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bg pelaku industry guna

menopang daya saing masyarakat lokal ditengah arus regional dan nasional.

(30)

3. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi

yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal

untuk menghadirkan kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan program penguatan kualitas sumber daya manusia yang

memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi asean (MEA)

dengan basis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan dan birokrasi yang baik, efektif dan

bersih.

Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Waki Bupati dalam RPJMD Kabupaten

Tanah Bumbu 2016-2021, tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berada pada

lingkup misi ke empat.

3.5. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Perencanaan Tata Ruang Wilayah adalah suatu proses yang melibatkan banyak

pihak dengan tujuan agar penggunaan ruang itu memberikan kemakmuran yang

sebesar-besarnya kepada masyarakat dan terjaminnya kehidupan yang

berkesinambungan. Penataan ruang menyangkut seluruh aspek kehidupan

masyarakat dan terjaminnya kehidupan yang berkesinambungan. Tujuan penataan

ruang adalah menciptakan hubungan yang serasi antara berbagai kegiatan di

berbagai subwilayah agar tercipta hubugan yang harmonis dan serasi, dengan

demikian hal itu mempercepat proses tercapainya kemakmuran dan kelestarian

lingkungan hidup. Keserasian struktur ruang menggambarkan pola pemanfaatan

ruang dan kaitan antara berbagai ruang berdasarkan pemanfaatannya serta hirarki

dari pusat pemukiman dan pusat pelayanan. Eksploitasi sumber daya secara

berlebihan akibat tata ruang yang tidak berkeadilan akan menyebabkan kerusakan

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan hidup sebagai

sumber kehidupan, akibatnya generasi muda akan kehilangan kesempatan untuk

menikmati kehidupan yang lebih baik dan memperoleh layanan pendidikan yang

bermutu sehingga akan melahirkan generasi yang tidak memiliki pengetahuan dan

kemampuan.

(31)

1. Gambaran Pelayanan SKPD

Pembangunan pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan

berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Kebudayaan adalah suatu hal yang sangat Prinsip, suatu yang

tidak terpisahkan dalam menyokong keberhasilan berbagai aspek Pembangunan

, termasuk soal Pembangunan Sumber Daya Manusia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi yang diamanatkan untuk

mengelola dan memberikan pelayanan dibidang pendidikan, dan Kebudayaan

dituntut menentukan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang pendidikan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Disdikbud

mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan

b. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan sarana, prasarana dan

bantuan pendidikan.

c. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan pendidikan di

PAUD, Dikdas dan Dikmas.

d. Pembinaan dan Pengembangan kelompok seni dan budaya.

e. Pemeliharaan situs sejarah dan purbakala.

2. Sasaran Jangka Menengah Renstra Kabupaten

Sebagai salah satu misi pemerintah Tanah Bumbu di bidang pendidikan dan

kebudayaan yakni Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas,

berbudaya dan berdaya saing dengan peningkatan akses layanan pendidikan

yang terjangkau, maka sasaran yang hendak dicapai dalam jangka menengah

adalah Tersedianya layanan PAUD dan Dikmas, serta terjaminnya kepastian

(32)

dengan ditunjang tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan berkualitas dan

sarana yang lengkap, dengan sistem tata kelola yang handal.

3. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD

Perencanaan pemanfaatan ruang wilayah adalah agar pemanfaatannya dapat

memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Ada beberapa hal yang menjadi alat

pembenar terhadap campurtangan pemerintah dalam mengatur penggunaan

lahan Tata Ruang antara lain:

a. Perlunya ketersediaan lahan untuk kepentingan umum.

b. Adanya faktor eksternal dalam kaitan dengan manusia yakni dampak dari

kegiatan tersebut terhadap lingkungan sekitar.

c. Diperlukan ketepatan Informasi tentang kondisi saat ini sebagai dasar

perencanaan yang akan dilaksanakan pada saat yang akan datang.

d. Dibutuhkan regulasi penguasaan lahan.

Penataan Ruang dan Wilayah diarahkan pada tercapainya sasaran sasaran:

a. Mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.

b. Menyediakan lahan untuk kepentingan umum.

c. Menciptakan dan menjaga kelestarian, keindahan, dan kenyamanan

lingkungan.

d. Agar efisien dalam penyediaan sarana dan melindungi masyarakat kecil.

e. Menghindari penggunaan lahan yang tidak memberikan sumbangan yang

optimal.

Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan, rencana tata ruang dan wilayah

(RTRW) akan dapat menjamin tersedianya lahan dan wilayah yang cukup dan

representatif untuk pengembangan pendidikan, yakni adanya kepastian hukum

terhadap status lahan satuan pendidikan..

(33)

Fenomena kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terus terjadi tahun-tahun

belakangan ini bukan saja telah menjadi bencana daerah, nasional tetapi sudah

menjadi becana internasional karena kerusakan komponen sumber daya alam

hususnya hutan yang sangat mempengaruhi perubahan iklim karena pemanasan

global. Maka pengelolaan dan pemanfaatan Sumber daya alam harus

memperhatikan prinsip-prinsip

keadilan

demokratis

dan berkelanjutan.

Pemanfaatan Sumber daya alam bukan hanya berorientasi pada pencapaian

pertumbuhan ekonomi semata, karena hal ini akan berakibat terhadap kerusakan

dan degradasi kuantitas dan kualitas lingkungan. Kerusakan lingkungan tentu

akan berdampak langsung dalam dunia pendidikan karena ada hubungan timbal

balik antara manusia dengan lingkungannya inilah yang disebut ekologi dimana

konsep sentral dari ekologi adalah ekosistem yang bekerja secara teratur sebagai

satu kesatuan yang saling mempengaruhi dan saling ketergantungan.

Lingkungan yang baik akan menunjang tercapainya program-program

pendidikan, dan akan melahirkan siswa yang cerdas, yang dapat memelihara

kelestarian alam.

(34)

BAB IV

VISI DAN MISI

4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

4.1.1 Visi

Terwujudnya Sumber Daya Manusia cerdas, berkarakter, berbudaya, dan berdaya

saing.

4.1.2. Misi

KODE

MISI

M1

Peningkatan Perluasan Akses Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Masyarakat

M2

Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Masyarakat

M3

Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya daerah berbasis

pada kearifan lokal

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

4.2.1 Tujuan

T1

Meningkatkan Akses Layanan Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Masyarakat

T2

Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Masyarakat

T3

Mengembangkan kualitas seni dan budaya daerah serta melestarikan

sejarah dan kepurbakalaan.

4.2.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan di atas perlu ditetapkan beberapa sasaran strategis

untuk mengukur sejauhmana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Sasaran

strategis dari masing-masing tujuan yang telah ditetapkan di atas dapat

(35)

KODE Sasaran

Strategis

Indikator kinerja

ST1

Meningkatnya

Akses Layanan

Pendidikan

- APK PAUD

- APK SD/MI

- APK SMP/MTs

- APK Non Formal

- APS SD/MI

- APS SMP/MTs

- APM SD/MI

- APM SMP/MTs

- Persentase desa memiliki minimal 1 lembaga PAUD

ST2

Meningkatnya

Kualitas Layanan

Pendidikan

- Rata-rata Lama Sekolah

- Harapan Lama Sekolah

- Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1 PAUD

- Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1

- Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1

-

Persentase Guru PAUD Lulus UKG

-

Persentase Guru SD Lulus UKG

-

Persentase Guru SMP Lulus UKG

- Jumlah Guru Bersertifikat Pendidik

- Jumlah Guru Mengikuti Diklat khusus Pembina OSN

- Jumlah Guru Mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah

- Jumlah Guru Memperoleh Penghargaan

- Jumlah SD dengan Capaian IP SPM diatas 60%

- Jumlah SMP dengan Capaian IP SPM diatas 60%

-

Persentase PAUD minimal terakreditasi B

- Persentase SD minimal terakreditasi B

- Persentase SMP minimal terakreditasi B

- Persentase PKBM minimal terakreditasi B

- Persentase LKP minimal terakreditasi B

- Nilai rata-rata UASBN SD

- Nilai rata-rata Ujian Nasional SMP

- Nilai Indeks Integritas UN SMP

- Angka Putus SD

- Angka Putus SMP

ST3

Meningkatnya

kualitas seni,

budaya daerah,

sejarah dan

kepurbakalaan

- Jumlah Group Kesenian

- Jumlah Pagelaran Seni Budaya

- Jumlah Seni Budaya Lokal

- Jumlah Peninggalan Sejarah Daerah

- Jumlah Situs Purbakala

(36)

4.3 Strategi dan Kebijakan

1. Melanjutkan upaya pemenuhan hak penduduk untuk memperoleh akses

pendidikan dijenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Masyarakat

dengan strategi sebagai berikut :

a) Penyediaan bantuan untuk penduduk kurang mampu melalui program

Kartu sehat dan Pintar (Kaspin).

b) Penyediaan bantuan operasional Pendidikan (BOP) dalam menjamin

kelangsungan proses kegiatan belajar dan operasional sekolah.

c) Penyediaan dan pembangunan ruang kelas tambahan untuk

meningkatkan daya tampung sekolah.

d) Peningkatan ketersediaan PAUD, SD, SMP dikecamatan-kecamatan

terutama ke desa-desa melalui pembangunan USB, RKB, Rehabilitasi

Ruang kelas, terutama bagi daerah-daerah padat penduduk dan daerah

yang masih terbatas ruang sekolah (Daerah 3T).

e) Membangun kerjasama dengan pihak swasta dalam keterlibatan

membantu menyediakan sarana pembelajaran.

f)

Peningkatan pemahaman masyarakat pentingnya pendidikan untuk

mendorong partisipasi sekolah penduduk usia sekolah.

2. Meningkatkan mutu pendidikan PAUD melalui strategi :

a. Penguatan fungsi pengawas/penilik lembaga dalam memberikan

pembinaan baik administrasi maupun SDM.

b. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk

meningkatkan kompetensinya.

c. Penerapan kurikulum berbasis karakter disemua lembaga.

3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan melalui :

a. Peningkatan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) disemua lembaga

dan jenjang pendidikan.

b. Peningkatan jumlah lembaga terakreditasi pada jenajng PAUD dan

Pendidikan Dasar baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.

c. Peningkatan kompetensi siswa sesuai minat bakat dibidang sains,

olehraga dan seniPeningatan mutu, validitas dan kredibelitas penilaian

(37)

e. Penguatan pelaksanaan kurikulum.

f. Meningkatkan profesionalitas, kualitas, kompetensi guru melalui Uji

Kompetensi Guru (UKG), diklat, peningkatn kualifikasi akademik, sertifikasi

dan pengembangan professional berkesinambungan (PPB).

g. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana terutama perpustakaan,

berbagai jenis laboratorium, buku-buku pelajaran dan sarana pendukung

lainnya.

h. Penguatan proses akreditasi satuan pendidikan.

4. Peningkatan pengelolaan pendidikan yang profesional, akuntabel dan efisien

dengan strategi sebagai berikut :

a. Penguatan peran Komite sekolah dalam menyusun, melaksanakan dan

mengawasi kegiatan operasional sekolah.

b. Penguatan kemampuan manajerial Kepala Sekolah dalam mengelola

kegiatan operasional sekolah.

c. Penguatan kerjasama dengan masyarakat.

d. Penguatan penyampaian informasi melalui penyampaian informasi terkait

pelaksanaan manajemen sekolah.

5. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya daerah berbasis pada

kearifan lokal sebagai berikut :

a. Meningkatkan kapasitas keikutsertaan kebudayaan daerah lokal

Kabupaten Tanah Bumbu pada even dan pergelaran seni budaya nasional

dan internasional.

b. Meningkatkan kapasitas layanan dalam membangun sektor pada

kebudayaan daerah.

c. Pemeliharaan, pembinaan, pelestarian, dan pemanfaatan kebudayaan

daerah.

(38)

Tabel 4.1

Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD berdasarkan IKU

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2016 s.d 2021

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

1

a.

-

Meningkatkan

Akses

Pendidikan

Meningkatnya Akses

Layanan Pendidikan

1. APK PAUD

59,81

60,52

65,99

68,50

72,93

75,72

78,00

b.

2. APK SD/MI

117,10

117,18

117,22

117,44

117,52

117,58

117,6

0

c.

3. APK SMP/MTs

93,01

94,20

95,52

96,22

97,45

98,25

100,0

0

d.

4. APK Non Formal

1,57

2,30

3,50

4,60

5,00

e.

5. APS SD/MI

99,35

99,45

99,55

99,65

99,75

99,80

100,0

0

f.

6. APS SMP/MTS

73,64

77,89

82,24

86,46

88,97

93,61

97,28

g.

7. APM SD/MI

99,35

99,40

99,45

99,50

99,55

99,60

100,0

0

(39)

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

2.

i.

9. Persentase desa minimal

memiliki 1 lembaga PAUD

91,28

93,29

93,96

95,30

96,64

97,99

100,0

0

j.

-

Meningkatkan

Mutu

Pendidikan

Meningkatnya Kualitas

Layanan Pendidikan

1. Rata-rata lama sekolah

7,38

8,78

9,58

10,38

11,18

11,98

12,00

1.

2.

2. Harapan lama sekolah

11,2

11,38

11,52

11,72

11,91

12,07

12,25

3.

4.

3. Persentase Guru PAUD

berkualifikasi S1 PAUD

41,57

51,31

61,05

70,79

80,52

90,26

100,0

0

5.

6.

4. Persentase Guru SD/MI

berkualifikasi S1

79,29

82,74

86,19

89,65

93,10

96,55

100,0

0

7.

8.

5. Persentase Guru SMP/MTs

berkualifikasi S1

93,47

94,56

95,65

96,74

97,82

98,91

100,0

0

9.

10.

6. Persentase Guru PAUD Lulus

UKG

59,10

65,92

72,73

79,55

86,37

93,18

100,0

0

11.

12.

7. Persentase Guru SD Lulus

UKG

45,26

54,38

63,51

72,63

81,75

90,88

100,0

0

13.

14.

8. Persentase Guru SMP Lulus

UKG

60,49

70,41

76,33

82,25

88,16

94,08

100,0

0

15.

16.

9. Jumlah Guru Bersertifikat

Pendidik

1100

1150

1200

1250

1300

1400

1500

17.

18.

10. Jumlah Guru Mengikuti

Diklat khusus Pembina OSN

30

50

120

200

200

200

200

19.

20.

11. Jumlah Guru Mengikuti

Diklat Calon Kepala Sekolah

186

231

271

321

371

421

471

21.

22.

12. Jumlah Guru Memperoleh

Penghargaan

18

18

18

18

18

18

18

6.

7.

13. Jumlah SD dengan Capaian IP

(40)

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

9.

10.

14. Jumlah

SMP dengan Capaian

IP SPM diatas 60%

27

30

33

35

37

40

42

11.

12.

15. Persentase PAUD minimal

terakreditasi B

23,2

29,63

38,29

45,91

50,31

58,62

75,00

13.

14.

16. Persentase SD minimal

terakreditasi B

48,19

54,14

63,64

71,52

79,01

87,01

100,0

0

14.

15.

17. Persentase SMP terakreditasi

minimal B

50,00

58,33

66,67

75,00

83,33

91,67

100,0

0

16.

17.

18. PKBM yang terakreditasi

0

1

3

5

7

9

12

16.

17.

19. Lembaga kursus dan Pelatihan

yang terakreditasi

0

0

1

2

3

4

5

12.

13.

20. Nilai rata-rata ujian SD

69,58

70,00

71,50

72,00

73,00

74,50

75,00

15.

16.

21. Nilai rata-rata ujian SMP

56,77

58,41

60,05

61,70

63,34

64,99

65,00

17.

18.

22. Nilai Indeks Integritas UN SMP

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,0

0

19.

20.

23. Angka Putus SD

0,16

0,08

0,09

0,08

0,05

0,05

0,00

21.

22.

24. Angka Putus SMP

0,41

0,39

0,29

0,20

0,14

0,05

0,00

3

23.

24.

-

Meningkatnya

kualitas seni,

budaya

daerah,

sejarah dan

kepurbakalaa

Meningkatnya kualitas

seni, budaya daerah,

sejarah dan

kepurbakalaan

1. Jumlah Group Kesenian

105

108

110

115

120

125

130

25.

2. Jumlah Pagelaran Seni Budaya

12

17

20

22

24

26

28

26.

3. Jumlah Seni Budaya Lokal

15

15

16

18

20

22

22

(41)

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(42)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran-sasaran melalui strategi dan kebijakan

ditetapkan beberapa program dan kegiatan berdasarkan skala prioritas. Secara garis

besar, ada beberapa program yang ditetapkan antara lain:

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana.

3. Program peningkatan disiplin aparatur.

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

5. Program pendidikan anak usia dini.

6. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

7. Program pendidikan menengah.

8. Program pendidikan non formal.

9. Program pendidikan luar biasa.

10. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

11. Program manajemen pelayanan pendidikan.

12. Program Pengembangan Nilai Budaya

13. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program-program kerja di atas dijabarkan dalam rincian kegiatan dengan estimasi

capaian-capaian kegiatan yang diinginkan selama 5 (lima) tahun. Untuk lebih

jelasnya detail dari program dan capaian kegiatan, dengan beberapa indikator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif, dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut.

Gambar

Tabel 2.3  Data Pokok SD/MI
Tabel 5.1.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN  N
TABEL 5.1.2. INDIKATOR KINERJA  N
TABEL 5.1.3. PENDANAAN INDIKATIF  N

Referensi

Dokumen terkait

Letak periode dan golongan suatu atom dapat diketahui melalui konfigurasi elektron dengan memanfaatkan informasi nomor atom yang merujuk pada jumlah elektron....

Buatlah aplikasi mobile yang dapat membaca beberapa file (dalam hal ini help.txt dan pesan.txt) dalam satu aplikasi yang mana apabila salah satu menu tersebut dipilih untuk

Skala usaha industri pengolahan ikan adalah skala mikro, kecil dan menengah dengan total tenaga kerja rata-rata dibawah 20 orang, Dari sisi regulasi 5 kabupaten dan kota

Sasaran dalam kebijakan baru tersebut adalah siapa saja yang hendak masuk ke Jepang selain beberapa golongan yakni mereka yang memiliki izin tinggal khusus

Ikan hasil tangkapan dalam keadaan hidup dan tidak menimbulkan kerusakan habitat dan kematian bagi individu lain yang bukan target penangkapan, hal ini disebabkan oleh

Penambangan yang paling sederhana dan karena itu dapat diusahakan secara perorangan atau keluarga, ialah penggalian tanah untuk bahan mentah dalam pembuatan genting, bata dan

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka peran dari penggunaan papan luncur terhadap latihan renang gaya bebas teknik pemula adalah sebagai alat untuk membantu

Penyaluran dana Program Talenta Inovasi Indonesia disalurkan melalui kontrak / perjanjian pelaksanaan pekerjaan antara Direktorat Sumber Daya, Direktorat