• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL EDUHEALTH ISSN Volume 5 Nomor 1, April 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL EDUHEALTH ISSN Volume 5 Nomor 1, April 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

J

URNAL

E

DU

H

EALTH

Volume 5 Nomor 1, April 2015

Hubungan Pengetahuan Dan Keyakinan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis-B

Uniject (Hb-U) Dengan Keputusan Mengikuti Program Imunisasi

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) Dengan

Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Pengaruh Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Terhadap Peningkatan Nilai Indeks Massa

Tubuh Pada Akseptor Kbdidesa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten

Jombang

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Kemampuan Teknikal Perawat

Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Penderita Stroke

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif

Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir

Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Pra

Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di Rumah Sakit Airlangga Jombang

Pengaruh Latihan Rom Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Pada Lansia Di Dusun Karang

Templek Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Multipara Tentang Cara Menyusui Yang Benar Di Bidan

Praktek Mandiri Lilis Zanuarsih Sumobito Jombang

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita Kusta Di Puskesmas

Jogoloyo Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang

Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik Dan Isometrik Predominan Untuk Menurunkan

Kadar Glukosa Darah Postpandrial Pasien Diadetes Mellitus

Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap Penurunan Nyeri

Haid (Dismenorea)

ISSN

2087-3271

Jombang

April 2015

Hal.

68-148

No. 1

Vol. 5

Jurnal

EduHealth

Diterbitkan oleh :

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

ISSN 2087-3271

(2)

DAFTAR ISI

No

Judul

Halaman

1.

Hubungan Pengetahuan Dan Keyakinan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis-B Uniject (Hb-U) Dengan Keputusan Mengikuti Program Imunisasi

Mukhoirotin, Slamet Puji Ismawanto

7 – 13

2.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene

(Kebersihan Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Ana Farida Ulfa dan M Badrus Salim

15 – 19

3.

Pengaruh Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Terhadap Peningkatan

Nilai Indeks Massa Tubuh Pada Akseptor Kbdidesa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang

Kurniawati dan Wulan Andrie

20 – 27

4.

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan

Kemampuan Teknikal Perawat Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Penderita Stroke

Abdul Ghofar dan Mokhamad Imam Subeqi

28 – 33

5.

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir

Zakiah dan Sri Banun Titi Istiqomah

34 – 40

6.

Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat

Kooperatif Anak Usia Pra Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di Rumah Sakit Airlangga Jombang

Umi Azizah Kusuma Ningrum dan Nasrudin

41 – 50

7.

Pengaruh Latihan Rom Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Pada Lansia Di

Dusun Karang Templek Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Junaidi Imron dan Susi Wahyuning Asih

51 – 59

8.

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Multipara Tentang Cara

Menyusui Yang Benar Di Bidan Praktek Mandiri Lilis Zanuarsih Sumobito Jombang

Dian Puspita Yani

(3)

9.

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita

Kusta Di Puskesmas Jogoloyo Kecamatan Sumobito

Kabupaten Jombang

Nasrudin

66 – 74

10. Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik Dan Isometrik

Predominan Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah

Postpandrial Pasien Diadetes Mellitus

Mukhamad Rajin, Zulfa Khusniyah, Andi Yudianto,

Muhammad Zulfikar Asumta

(4)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU

TENTANG ORAL HYGIENE (KEBERSIHAN MULUT)

DENGAN KEJADIAN STOMATITIS PADA BAYI

Ana Farida Ulfa

1

, M Badrus Salim

2

Prodi D3 Keperawatan FIK UNIPDU Jombang

Email:

anafaridaulfa@yahoo.com

ABSTRAK

Stomatitis atau oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan

pipi bagian dalam. Hal ini disebabkan karena kurang terjaganya kebersihan mulut.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya stomatitis adalah pengetahuan

ibu tentang perawatan bayi terutama oral hygiene.

Desain penelitian yang diguakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan

cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia

0-28 hari yang berkunjung di Poli Anak RSUD Kabupaten Jombang dengan

menggunakan consecutive sampling dan didapat sampel 30 responden yang

diteliti menggunakan quisioner dan lembar observasi. Untuk mengetahui hasil

pengetahuan ibu menggunakan rumus P=

x 100 % dan kejadian stomatitis

dengan observasi kemudian data ditabulasi dan diuji untuk mengetahui koefisien

korelasi menggunakan analisa statistik SPSS 16.

Dengan uji koefisien korelasi didapatkan hasil 0,488, yang artinya mempunyai

hubungan cukup antara tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan

mulut) dengan kejadian stomatitis di Poli Anak RSUD Kabupaten Jombang.

Hal ini disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu sebagian besar sedang (60%),

dan kejadian stomatitis hanya sebagian kecil (27%). Dimana faktor-faktor lain

yang berpengaruh didalamnya adalah pendidikan, usia, pengalaman dan

informasi.

(5)

ABSTRACT

Stomatitis or oral thrush are white patches on the tongue, palate and inner cheek.

It is coused the lack of oral hygiene. Another factor that may influence the

stomatitis occurrences is mother’s knowledge level about infant care, especially

oral hygiene.

Research Design is a descriptive cross sectional analytic approach. The population

in this study were mothers with infants aged 0-28 days visit in Pediatric ward

public Hospital of Jombang by using consecutive sampling and obtained a sample

of 30 respondents surveyed using questionnaires and observation sheets. To know

the results of the knowledge of mothers using the formula P = x 100% and the

stomatitis occurences with observation and then the data were tabulated and tested

to determine the correlation coefficient using SPSS 16 statistical analysis.

With a correlation coefficient test showed 0.488, which means having enough the

relationship between mother's knowledge about oral hygiene (oral hygiene) and

stomatitis occurences at Pediatric ward public Hospital of Jombang.

This is caused by the mother's knowledge level of most of the medium (60%), and

stomatitis occurences only a small proportion (27%). Where other factors that

influence in it is education, age, experience and information.

(6)

PENDAHULUAN

Stomatitis atau sariawan mulut sering dijumpai pada bayi dan anak kecil yang minum susu dengan botol / dot atau anak kecil yang menghisap dot kampong (fonspeen) yang tidak di perhatikan kebersihannya (Ngastiah, 2005). Pada umumnya gangguan pada mulut bayi sering terjadi dimasyarakat akibat kurang terjaganya kebersihan bayi dan lingkungannya atau rendahnya pengetahuan orang tua mengenai perawatan bayi yang benar. Bayi dengan orang tua dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah maupun yang tinggi dapat mengalami gangguan pada mulut, apabila orang tuanya tidak mengetahui cara merawat bayi yang baik dan benar (Nursalam, Rekawati, Siti Utami, 2005). Orang tua sering kali meremehkan kebersihan mulut bayi karena dianggap sudah bersih terutama pada bayi yang belum punya gigi dan hanya mengkonsumsi susu dan ASI saja, padahal sisa susu dan ASI yang menempel pada mulut bayi dapat menimbulkan berbagai masalah pada mulut bayi.

Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membrane mukosa mulut. Stomatitis atau sariawan mulut (oral trush) sering terjadi pada masa bayi dan anak kecil yang minum susu yang kurang di perhatikan kebersihan mulutnya. Seiring dengan bertambahnya usia angka kejadian semakin kurang kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif atau di jaga kebersihan mulut (Nursalam, Rekawati, Sri Utami, 2005). Penyebab terjadinya stomatitis pada umumnya adalah jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan (saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan putting susu yang tidak bersih serta adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum yang tidak di bersihkan dapat menjadi stomatitis (Nursalam, Rekawati, Sri Utami, 2005).

Bila jamur candida albicans tersebut berkembang melebihi daya

tahan tubuh bayi, akan menimbulkan penyakit dan bila pada bayi baru lahir stomatitis tidak di obati akan menyebabkan nafsu makan berkurang, kesukaran minum, diare, infeksi usus, juga terjadi infeksi usus berulang bila kebersihan mulut kurang diperhatikan (Ngastiah. 2005).

Usaha yang dapat di lakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada setiap individu maupun bayi yaitu dengan cara menjaga kebersihan masing – masing individu atau biasa disebut personal hygine. Personal hygine adalah tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang yang meliputi usaha-usaha memelihara kebersihan rambut, tangan atau kuku, telinga, mulut dan gigi, hidung, kulit

serta kebersihan

lainnya.(Notoatmodjo,2003)

Dari hasil study pendahuluan di Poli Anak RSUD Jombang didapat data pada bulan Januari – November 2011 terdapat 231 bayi usia 0-28 hari yang menderita stomatitis, dan dari 7 ibu yang

mempunyai bayi usia 0 - 28 hari 5 diantaranya tahu tentang oral hygine

tapi tidak berani melakukan,

Melihat fenomena tersebut di atas, peneliti ingin meneliti “ Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis di Poli Anak RSUD Kabupaten Jombang.”

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan variabel dependent hanya satu kali. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang oral hygine ( kebersihan mulut ) dan variabel dependentnya adalah kejadian stomatitis di poli anak RSUD Kabupaten Jombang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 0 - 28 hari yang sedang berobat di Poli Anak

(7)

RSUD Kabupaten Jombang. Menggunakan Consecutive sampling, penelitian ini di lakukan tanggal 12 – 17 Pebruari 2013, dengan besar sampel yang didapatkan 30 responden. Analisa data pada variabel tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene diberikan skor 1 bila jawaban benar dan 0 bila jawaban salah, sedangkan untuk variabel kejadian stomatitis pada bayi bila ada >2 tanda-tanda stomatitis diberi kode 1, dan bila tidak ada tanda-tanda stomatitis atau hanya ada 1 tanda stomatitis diberi kode 2. Selanjutnya dilakukan uji Spearmen Rho agar diperoleh hasil koefisien korelasi (hubungan) antara tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian.

Tabel 1 Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) kriteria kulitas Frekuensi Prosentase % Baik Sedang Kurang 8 18 4 26,7 % 60,0 % 13,3 % Jumlah 30 100 % Sumber : Quesioner

Hasil distribusi data sebagian besar ibu memiliki pengetahuan sedang tentang oral hygiene ( kebersihan mulut ), sebanyak 18 responden ( 60,00% ). Tabel 2 Distribusi Kejadian Stomatitis

Pada Bayi Kejadian stomatitis Frekuensi Posentase % Stomatitis Tidak stomatitis 8 22 26,7 % 73,3 % Jumlah 30 100 % Sumber : Quesioner

Hasil distribusi data sebagian besar bayi tidak mengalami stomatitis, sebanyak 22 responden ( 73,3% ).

.

Tabel 3 Distribusi Hubungan Antara Pegetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Depend

ent Kejadian stomatitis

Total ( % ) Indepen

dent Stomatitis Tidak stomatitis

Pengetah uan Baik Sedang Kurang - 5 (16,7%) 3 (10,0%) 8 (26,7%) 13 (43,3%) 1 (3,3%) 8 (26,7%) 18 (60,0%) 4 (13,3 %) Total 8 ( 26,7% ) 22 ( 73,3% ) 30 ( 100% ) Sumber : Quesioner

(8)

Data di atas menunjukkan bahwa untuk yang pengetahuan baik tidak ada kejadian stomatitis, sedangkan pengetahuan kategori sedang lebih banyak bayi yang tidak mengalami stomatitis 13 (43,3 %), dari pada yang mengalami stomatitis 5 (16,7 %), kemudian untuk yang pengetahuan kategori rendah, bayi yang menderita stomatitis 3 (10,0 %) dan tidak stomatitis 1 (3,3 %). Dengan uji statistic menggunakan Spearmen Rho diperoleh hasil koefisien korelasi (hubungan) adalah 0,488 artinya bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis yang berarti ada hubungan cukup.

PEMBAHASAN

Data penelitian didapatkan sebagian besar dari responden memiliki tingkat pengetahuan sedang tentang oral hygiene pada bayi. Hal ini karena sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan cukup, yaitu 11 responden (37%) berpendidikan SMU / SMK / MA, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Selain itu hasil kuisioner menggambarkan kebanyakan responden memiliki usia diatas 26 tahun, dan hanya 8 responden (27%) yang memiliki usia 20 – 25 tahun, semakin bertambah usia seseoarang, maka bertambah pula pengetahuan yang dimilikinya, hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi (Notoatmodjo, 2003). Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu berada pada kategori sedang adalah pengalaman, lebih dari separuh responden memiliki bayi yang sudah pernah terjadi stomatitis yaitu 18 (60%), artinya sebagian besar responden memiliki pengalaman tentang kejadian stomatitis pada bayinya. Rogers (1947) menjelaskan tentang pengetahuan yang

didasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengalaman akan lebih langgeng dari pada perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Faktor yang juga mempengaruhi lainnya adalah informasi, lebih dari separuh responden pernah mendapat informasi tentang oral hygiene yaitu 17 responden (56%), jadi dari segi informasi sudah cukup didapat oleh responden, sehingga pengethuan responden dapat bertambah, karena informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Kejadian stomatitis pada bayi adalah, bayi yang tidak terkena stomatitis lebih banyak dari pada yang terkena stomatitis sebanyak 22 (73%). Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar pengetahuan ibu tentang oral hygiene adalah sedang yaitu 18 responden (60%) , yang berarti semakin baik pengetahuan responden maka semakin jarang kejadian stomatitis, sebagaimana menurut Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan faktor utama terhadap perubahan perilaku yang mengarahkan pada peningkatan status kesehatan.

Hasil analisa dengan menggunakan cross tabulation dan diuji dengan uji statistik Spearmen Rho didapat hasil koefisien korelasi (hubungan) adalah 0,488 artinya bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis. Seperti pada tabel 4.3 bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang, banyak yang terjadi stomatitis yaitu 3 responden (10%) daripada yang tidak stomatitis 1 (3%) dan responden yang pengetahuannya baik tidak terjadi stomatitis. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku (Notoatmodjo, 2003), sehingga semakin baik tingkat pengetahuan responden maka semakin jarang kejadian stomatitis. Selain itu responden sudah memiliki pengalaman dari anak yang

(9)

sebelumnya untuk perilaku perawatan kebersihan mulut bayinya yang lebih baik, pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003)

KESIMPULAN DAN SARAN

Pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) pada bayi usia 0 – 28 hari di poli anak RSUD Kabupaten Jombang adalah lebih dari separuh memiliki pengetahuan sedang yaitu 18 (60%).

Kejadian stomatitis pada bayi usia 0 – 28 hari di poli anak RSUD Kabupaten Jombang adalah sebagian besar bayi tidak terjadi stomatitis yaitu 22 (73%). Hubungan antara pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis pada bayi usia 0 – 28 hari adalah ada hubungan dengan koefisien korelasi 0.488 yang berarti ada hubungan cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Putra

Kusyati, Eni. 2006. Ketrampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: EGC

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: Salemba Medika Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit

Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo. 2003. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam, Rekawati, Sri Utami. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi & Anak ( Untuk Perawat dan Bidan ). Jakart: Salemba Medika

Nursalam, Siti Pariani. 2001. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto

Ramali, Ahmad. 2000. Kamus Kedokteran: Arti &

Keterangan Istilah. Jakarta: Sagung Seto

Tarwoto, Watonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Gambar

Tabel 3 Distribusi Hubungan Antara Pegetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan  Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Referensi

Dokumen terkait

 Nyamuk jantan mandul dilepas pada titik/lokasi yang telah ditentukan, dilakukan setiap minggu dengan jumlah yang tetap berdasarkan analisa studi dinamika populasi pada

Artikel tidak sedang dalam proses atau pertimbangan publikasi oleh jurnal lain dan tidak akan dikirimkan ke jurnal lain selama proses penelaahan oleh jurnal ini berlangsung;..

Di Burkina Faso pada tahun 2007 dilakukan pendistribusian kelambu melalui pelayanan kesehatan ibu hamil (Beiersmann et al., 2010). Pada studi pendahuluan di Subdit Malaria

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan

BLUD merupakan sebuah Lembaga yang memiliki perspektif bisnis dan sosial, sesuai dalam Upaya meningkatkan kualitas produk, serta meningkatkan akses pasar dan modal komoditas

Jaminan Persalinan adalah Program Jaminan Persalinan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik bidang kesehatan yang digunakan untuk mendekatkan akses dan

Analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan transaksi pembayaran atau jatuh tempo dari tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal transaksi pembayaran atau

Tumbuhan pantuk atau ransa (Astrocaryum sp.) paling banyak dimanfaatkan sebagai makanan. Daun, batang muda atau umbut, dan tunas merupakan bagian tumbuhan yang