• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/01/I/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/01/I/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KECELAKAAN KAPAL

TENGGELAMNYA KLM. BINTANG HARAPAN BARU DI PERAIRAN PASIR PADI PANGKAL BALAM

Pada tanggal 26 Januari 2014, pukul 12.30. WIB, KLM. Bintang Harapan Baru, GT. 294 dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, berangkat dari Pelabuhan Sei Lais Palembang tujuan Pangkal Balam dengan muatan pupuk dan tawas seberat 550 ton dan 1.000 lembar spare bags, sesampainya di perairan Tanjung Tiung kapal terkena ombak besar 2 sampai 3 meter dan air masuk kapal, Nakhoda memerintahkan untuk memompa air, tanggal 28 Januari 2014, pukul 05.30.WIB, kapal tiba di Muara Sungai Baturusa, Nakhoda memutuskan untuk berlindung di Pulau Panjang karena air sedang surut, tanggal 29 Januari 2014, pukul 03.15 WIB, masuk ke Pangkal Balam, tiba-tiba air besar masuk ke kamar mesin yang mengakibatkan mesin dan lampu mati, kemudian kapal dikandaskan di perairan Pasir Padi, pada posisi 02º - 07,055’ S/ 106º - 11,987’ T.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa manusia, namun kapal tenggelam dan muatan tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/15/DN-14, tanggal 25 Maret 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal karamnya KLM. Bintang Harapan Baru untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) KL.205/1/01/Ksop.Pklblm-14, tanggal 03 Februari 2014, dibuat oleh Nahkoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkal Balam;

(2)

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkal Balam terhadap :

a. Nakhoda, Aspi Mukhti; b. Mualim, Andi Azman Z.; c. KKM, Abu Bakar;

d. Masinis, Subari; e. Juru Mudi, M. Rusli.

3. Berita Acara pendapat resume Nomor KL. 205/1/02/Ksop.Pklblm-14, tanggal 08 Februari 2014, dibuat oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkal Balam;

4. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur International (1969) No.443/Na dikeluarkan di Banyuwangi, oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Wangi, tanggal 01 Agustus 2008; b. Surat Laut, Nomor PK.674/399/SL-PM/DK-09, diberikan di Jakarta, oleh

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 25 Maret 2009;

c. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) Berukuran Tonase Kotor sampai dengan 500 GT, Nomor PK.001/9/6/KSOP.SKA/2013, dterbitkan di Sunda Kelapa oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sunda Kelapa, tanggal 04 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Februari 2014;

d. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 2167/L/SDPPI/2013, oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, tanggal 11 Maret 2013, dan berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2014;

e. Daftar Awak Kapal dan Daftar Pengawal Barang, dibuat oleh Nakhoda dan PT. Muarah Raya Cabang Palembang, tanggal 26 Januari 2014;

f. Manifest, dibuat oleh Nakhoda dan PT. Muarah Raya Cabang Palembang, tanggal 26 Januari 2014;

g. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/15//1/AD-SKA/2012,

diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa, tanggal 04 Oktober 2012;

h. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor G.I.I/KM.17/29/I/2014, dikeluarkan di Sei Lais, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Palembang, tanggal 26 Januari 2014.

(3)

5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. SK MPR TK I, atas nama Aspi Mukhti, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, tanggal 02 Juli 2003;

b. SK MPR TK II, Nomor N.01/MPRTK.II/VI/SME.2012, atas nama Andi Azman Zangin, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, tanggal 12 Juni 2012;

c. SK JMPR TK I, atas nama Abu Bakar, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, tanggal 03 Mei 2001;

d. SK JMPR TK I, atas nama Subari, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, tanggal 03 Mei 2001.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Bintang Harapan Baru

Jenis : Kapal Layar Motor

Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YC 5628

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2005 di Banyuwangi/Kayu

Isi kotor : GT. 294

Isi bersih : NT. 162

Tanda selar : GT. 294 No. 443/Na

Tenaga Penggerak Utama : Layar dibantu mesin merk Nissan 310 TK

Ukuran Pokok

Panjang : 41,86 meter

Lebar : 9,60 meter

Dalam : 3,83 meter

Lambung Timbul Musim Panas : 70 cm dengan koreksi air tawar 6 cm Sarat terbesar : 3, 045 meter

Pemilik : Carterr Karso

Nakhoda : Aspi Mukhti

Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang

(4)

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 26 Januari 2014 pukul 12.30 WIB, KLM. Bintang Harapan Baru, GT. 294 dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, berangkat dari Pelabuhan Sie Lais Palembang tujuan Pelabuhan Pangkal Balam dengan keadaan cuaca laut berombak 1 (satu) meter;

b. KLM. Bintang Harapan Baru mengangkut pupuk KCL 256 ton, pupuk urea 200 ton, pupuk kieserite 50 ton, tawas 44 ton dan spare bag 1.000 lembar, dengan draft depan 3,5 meter, draft belakang 3,75 meter, draft rata-rata 3,625 meter;

c. Setelah kapal berlayar lebih kurang 2 (dua) hari memasuki perairan Tanjung Tuing, keadaan cuaca memburuk, laut berombak 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) meter, air masuk ke dalam kapal dan kemudian diatasi dengan cara mengoperasikan pompa sebanyak 4 (empat) unit, dan kapal terus berlayar tiba di Muara Sungai Baturusa pukul 05.30 WIB, tanggal 28 Januari 2014;

d. Oleh karena saat itu air sedang surut, sehingga kapal tidak dapat masuk, maka diputuskan kapal berlindung di Pulau Panjang dan esok harinya baru masuk Pelabuhan Pangkal Balam;

e. Tanggal 29 Januari 2014, pukul 03.15. WIB, KLM. Bintang Harapan Baru, mulai bergerak masuk Pelabuhan Pangkal Balam. Setelah berlayar lebih kurang 1 (satu) jam menuju buoy hijau, air semakin deras masuk dan menggenangi kamar mesin, meskipun sudah ditambah pompa, namun tidak bisa mengatasi kebocoran tersebut, sehingga KKM menyarankan kepada Nakhoda agar mencari daerah aman untuk mengkandaskan kapal, karena mesin dan lampu mati kapal hanyut dan tenggelam pada posisi 02º - 07,055’S/106º - 11,987’.

3. Dalam peristiwa Tenggelamnnya KLM. Bintang Harapan Baru, pada tanggal 29 Januari 2014, pukul 04.30 WIB, di perairan sekitar Buoy Hijau Pelabuhan Pangkal Balam, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Aspi Mukhti. b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Andi Azman Zangin; 2) KKM, Abu Bakar;

3) Masinis I, Subari; 4) Juru Mudi, M. Rusli.

(5)

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru, tanggal 29 Januari 2014, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal tanggal 21 Oktober 2014 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, yang bersangkutan tidak hadir, dan sidang ke II tanggal 03 November 2014 Tersangkut juga tidak hadir. Berdasarkan Sidang Pemeriksaan Lanjutan dan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dan dokumen-dokumen yang ada, dapat diperoleh keterangan sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Aspi Mukhti, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Teladas Lampung

Tgl/Bln/Thn : 17 Juli 1965 Agama : Islam

Alamat : Jl. Papanggo II Gg Melati no. 5. RT.011/003 Kelurahan Papanggo, Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara

Pendidikan

Kepelautan : MPR Tk. I tahun 2003 . Pengalaman berlayar :

Nakhoda, KLM. Bintang Harapan Baru, Oktober 2013 s/d kejadian. b. Tanggal 26 Januari 2014, KLM. Bintang Harapan Baru dengan Awak

Kapal 10 (sepuluh) orang, muatan pupuk KCL 256 ton, pupuk urea 200 ton, pupuk kieserite 50 ton, tawas 44 ton dan spare bag 1.000 lembar, dengan draft depan 3,5 meter, draft belakang 3,75 meter, mean draft 3,625 meter, bertolak dari Pelabuhan Sei Lais menuju Pelabuhan Pangkal Balam, kapal mengalami kebocoran saat di sekitar perairan Tanjung Tuing namun pelayaran tetap dilanjutkan dengan pompa air yang jalan terus;

c. Tanggal 28 Januari 2014, pukul 06.00 WIB KLM. Bintang Harapan Baru tiba di buoy hijau, karena air sudah surut maka diputuskan untuk tidak masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam dan berlindung di Pulau Panjang;

d. Tanggal 29 Januari 2014, pukul 03.15 WIB KLM. Bintang Harapan Baru menuju Pelabuhan Pangkalbalam, lebih kurang 1 (satu) jam ketika kapal berlayar menuju buoy Hijau kapal mengalami kebocoran dan air deras masuk ke dalam kapal, KKM melaporkan kepada Tersangkut Nakhoda agar mencari daerah aman untuk mengkandaskan kapal;

(6)

e. Kapal dock terakhir pada tanggal 10 Februari 2013 sampai dengan tanggal 17 Februari 2013 di Bagan Siapi-api.

2. Saksi Mualim I, Andi Azman Zangin, dalam keadaan sehat di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Palopo Tgl/Bln/Thn : 07 Juli 1970 Agama : Islam

Alamat : Jl. Kom Yos Sudarso Gg Anggur RT.001/007 No.42 Pontianak Barat Kalimantan Barat

Pendidikan

Umum : SPM, ijazah tahun 1989, di Palopo. Kepelautan : MPR Tk II Tahun 2012 di Semarang. Pengalaman Berlayar :

1) Kelasi, KM. Dasa Satu tahun 1990 s/d 1991.

2) Juru Mudi, KM. Dasa Depuluh. Tahun 1991 s/d 1993. 3) Mualim II, Sea Safari V, tahun 1997 s/d 2000.

4) Mualim III, Sea Safari 8, tahun 2000 s/d 2005.

5) Mualim I, KLM. Bintang Harapan Baru, 2012 s/d Kejadian.

b. Tanggal 26 Januari 2014, pukul 12.30 WIB, KLM. Bintang Harapan Baru bertolak dari Pelabuhan Sungai Lais dengan tujuan Pelabuhan Pangkal Balam, ketinggian ombak saat itu 1 (satu) meter, draft depan 3,5 m dan draft belakang 3,75 m;

c. Saat berada di sekitar perairan Tanjung Tuing, air masuk ke dalam kapal karena ombak ketinggian lebih kurang 2-3 meter, Saksi mengatasi air yang masuk dengan cara mengoperasikan pompa sebanyak 4 (empat) unit;

d. Tanggal 28 Januari 2014, pukul 05.30 WIB, KLM. Bintang Harapan Baru tiba di muara Sungai Baturusa, akan tetapi karena air surut maka diputuskan untuk masuk ke pelabuhan pada keesokan harinya dan kapal berlindung di Pulau Panjang;

e. Tanggal 29 Januari 2014, pukul 03.15 WIB kapal bergerak masuk pelabuhan, lebih kurang 1 jam kemudian tiba-tiba KKM melapor ke anjungan bahwa air banyak masuk ke kapal dan mesin induk mati; f. Selanjutnya KKM menganjurkan ke Tersangkut Nakhoda untuk

mencari daerah aman, dan akhirnya Tersangkut Nakhoda mengkandaskan kapal ke pantai demi keamanan ABK dan kapal; g. Setelah kapal kandas, Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian

tersebut kepada agen dan kemudian kapal ditarik KM. Berlian I ke Pelabuhan dan membongkar muatan.

(7)

3. Saksi KKM, Abu Bakar, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Bojonegoro Tgl/Bln/Thn : 24 Desember 1966 Agama : Islam

Alamat : Ngemplak RT.012/004 Ngemplak Baureno Bojonegoro Pengalaman berlayar :

KKM, KLM. Bintang Harapan Baru, Januari 2013 s/d kejadian.

b. Saksi sudah bekerja sebagai KKM di KLM. Bintang Harapan Baru lebih kurang 1 tahun dan menyatakan bahwa kondisi seluruh permesinan saat berangkat dari Sei Lais pada tanggal 26 Januari 2014 sampai dengan saat kandas dalam keadaan baik, pada saat berlayar ombak 2,5 meter, angin kencang dari arah Utara

c. Saksi menyatakan kapal telah menjalani dock pada tanggal 10 Februari sampai dengan tanggal 17 Februari 2013 dengan kondisi lambung baik;

d. Tanggal 27 Januari 2014, pukul 20.00 WIB, kapal sudah mulai mengalami kebocoran, Saksi sementara berhasil mengatasi kebocoran dengan menghidupkan 5 (lima) unit pompa, sampai dengan tanggal 29 Januari 2014 waktu dini hari, kebocoran air yang masuk ke dalam kapal tidak dapat diatasi walaupun telah menggunakan 5 (lima) unit pompa;

e. Saksi kemudian melapor kepada Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Nakhoda berencana mengkandaskan kapal namun tidak berhasil Karena mesin kapal mati dan kapal terdorong ke tempat dangkal dan akhirnya kapal kandas di muara Sungai Baturusa lebih kurang 1 (satu) jam dari Bouy Hijau;

f. Pada kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa, namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam beserta muatannya. 4. Saksi Masinis I, Subari, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Bojonegoro

Tgl/Bln/Thn : 12 Desember 1962 Agama : Islam

Alamat : Kaupang RT.009/003 Banjar Anyar, Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur

(8)

Pendidikan

Kepelautan : JMPR TK I, ijazah tahun 2001, di Semarang. Pengalaman berlayar :

Masinis I, KLM. Bintang Harapan Baru, Januari 2013 s/d kejadian. b. Tanggal 26 Januari 2014, pukul 12.30 WIB kapal bertolak dari

Palembang, keadaaan cuaca cukup baik, ombak 0,5 meter, setelah pelayarannya 1 hari, kapal mulai terasa bocor, namun hal ini dapat diatasi dengan cara menghidupkan 4 (empat) unit pompa;

c. Tanggal 28 Januari 2014, pukul 05.30 WIB, kapal tiba di Muara Sungai Baturusa, angin kencang dari Utara dan ombak lebih kurang 1,5 meter, kapal tidak langsung masuk ke Pelabuhan dan berlindung di Pulau Panjang;

d. Tanggal 29 Januari 2014, pukul 02.30 WIB, kapal mulai bergerak masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam, cuaca pada saat itu masih buruk, saat bertolak dari Pulau Panjang, 4 (empat) unit pompa tidak berhasil lagi mengatasi kebocoran dan Awak Kapal menambah 2 (dua) unit pompa lagi guna mengatasi kebocoran;

e. Dalam pelayarannya ternyata 6 (enam) unit pompa tidak mampu mengatasi kebocoran, Tersangkut Nakhoda berencana mengkandaskan kapal ke pantai namun upaya ini tidak berhasil karena mesin induk telah terlebih dahulu mati karena air sudah memenuhi kamar mesin.

5. Saksi Juru Mudi, M. Rusli, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Ujung Pandang Tgl/Bln/Thn : 13 September 1964 Agama : Islam

Alamat : Kali Baru Barat RT.004/008 No. 35 Kali Baru Jakarta Utara

Pengalaman berlayar :

Juru Mudi, KLM. Bintang Harapan Baru, Januari 2013 s/d kejadian. b. Pada saat kapakl bertolak dari Palembang cuaca cukup baik, saat

keluar dari Sungsang menuju laut ombak 1 meter, setelah berlayar 24 jam ombak laut mulai besar diperkirakan 2,5 meter -3 meter, pada saat itu kapal mulai bocor, pompa air sebanyak 4 unit digunakan untuk mengeluarkan air yang masuk;

c. Tanggal 28 Januari 2014 kapal sampai di perairan Tanjung Tuing, akan tetapi karena air surut maka kapal berlindung ke Pulau Panjang dan masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam keesokan harinya;

(9)

d. Tanggal 29 Januari 2014 pukul 03.10 WIB, KLM. Bintang Harapan Baru mulai bergerak masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam, 1,5 jam setelah berlayar KKM melaporkan bahwa air sudah masuk ke kamar mesin, dan penambahan 2 (dua) unit pompa tidak berhasil mengatasi kebocoran, akhirnya Tersangkut Nakhoda memutuskan mengkandaskan kapal untuk menyelamatkan Awak Kapal.

6. Saksi Penandatangan SPB, E. H Susanto, ST., S. Sos, M. Si, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Palembang Tgl/Bln/Thn : 16 Februari 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Taqwa Mata Merah Komp. GPA G3 RT/RW. 24/5 Kalidoni, Palembang

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1991, di Palembang; 2) SMP, ijazah tahun 1994, di Palembang; 3) SMA, ijazah tahun 1997, di Palembang; 4) DIII, ijazah tahun 2000, di Medan; 5) S1 Teknika, ijazah tahun 2006, di Medan; 6) S2 MAP, ijazah tahun 2012, di Palembang. Kepelautan : ATT III, Ijazah tahun 2003, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) CPNS KSOP Palembang tahun 2007 ; 2) PNS KSOP Palembang tahun 2008.

3) Kawilker Sungai Lais tahun 2012 s/d sekarang

b. Saksi menjelaskan bahwa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sudah dikeluarkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ada, dalam penerbitan SPB pelaksanakan cek fisik dilakukan oleh anggota, sedangkan Saksi memeriksa dokumen kapal;

c. Saksi dalam 1 bulan mengeluarkan Nota Keberangkatan Kapal (NKK) minimal 25 kapal maksimal 80 kapal, di kantor Wilker Sungai Lais hanya ada 4 empat orang pegawai, administrasi 1 (satu) orang dan 3 (tiga) orang pemeriksa kapal termasuk Saksi;

d. Saksi mempunyai kewenangannya penerbitan susunan perwira dan NKK hanya untuk KLM, Saksi juga mempunyai kewenangan untuk perpanjangan buku pelaut.

(10)

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan lainnya, sehubungan dengan kandasnya KLM. Bintang Harapan Baru pada tanggal 29 Januari 2014, pukul 04.30 WIB, di perairan sekitar Buoy Hijau Pelabuhan Pangkal Balam telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KLM. Bintang Harapan Baru bertolak dari Sei Lais pada tanggal 26 Januari 2014 jam 10:00 WIB dengan draft depan 3,5 meter dan draft belakang 3,75 meter. Dok terakhir di Bagan Siapi-api tanggal 10 Pebruari 2013 sampai dengan 17 Pebruari 2013, pemeriksaan Nautis Teknis terakhir dilaksanakan tanggal 03 Juli 2013 di Sunda Kelapa. b. Surat - Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh Carterr Karso berkedudukan di Jakarta, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 443/Na, Surat laut Nomor PK.674/399SL-PM/DK-09, Sertifikat Keselamatan bagi kapal layar motor (KLM) berukuran Tonase kotor (GT) sampai dengan 500 Nomor PK.001/9/6 KSOP.SKA/2013, dalam pelayarannya dari Sungai Lais Palembang menuju Pangkal Balam, kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Sungai Lais Palembang Nomor B.I.I/KM.17/29/1/2014, tanggal 26 Januari 2014.

c. Awak Kapal.

Berdasarkan daftar Awak Kapal, kapal diawaki 10 (sepuluh) orang, dan sesuai dengan surat keterangan Susunan Perwira Nomor OK.304/15/1/AD-SKA/2012, tanggal 04 Oktober 2012, yang dikeluarkan oleh kantor Adpel Sunda Kelapa, kapal diawaki dengan susunan perwira Dek dan Mesin terdiri dari

Bagian Dek

Nakhoda : Aspi Mukhti ijazah MPR Tk I, tahun 2003; Mualim – I : Sudarman ijazah MPR TK II, tahun 2012;

(11)

Bagian Mesin

K K M : Abu Bakar ijazah JMPR TK I, tahun 2001; Masinis II : Subari ijazah JMPR TK I, tahun 2001. Dengan demikian mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, serta diawaki secara cukup dengan kompetensi awak kapal sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 11 September 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 29 Januari 2014, pukul 04.30 WIB, di sekitar Bouy Hijau Pangkal Balam adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah - Berawan

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut - Utara 7.8–11.0/11.3 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut 10.3 – 11.0 Cm/dt

Tinggi Gelombang : Utara – Timur Laut, 0.5 – 0.9 M Jarak Penglihatan : 6.0 – 9.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam BAPP maupun keterangan dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal menerangkan bahwa KLM. Bintang Harapan Baru bertolak dari Palembang dengan keadaan cuaca laut berombak 1 (satu) meter, setelah kapal berlayar lebih kurang 2 (dua) hari memasuki perairan Tanjung Tuing, keadaan cuaca memburuk, laut berombak 2 sampai dengan 3 meter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

(12)

a. Keadaan Muatan.

KLM. Bintang Harapan Baru Surat Ukur International (1969) No. 443/Na, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Wangi, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 41,86 meter Lebar : 9,60 meter Dalam : 3,83 meter

Sertifikat Keselamatan Kapal Layar Motor (KLM) yang menerangkan Garis Muat No.PK.001/9/6/KSOP.SKA/2013, tanggal 04 Juli 2013 diterbitkan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Sunda Kelapa, menerangkan sebagai berikut:

- Lambung Timbul musim panas : 70 cm ( 0,658 M) - Pengurangan Lambung untuk Air Tawar : 6 cm

- KLM. Bintang Harapan Baru tercatat Draft Depan = 3,50 M

Draft Belakang = 3,75 M

Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

Draft rata-rata = 3, 625 M

Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 3,830 - 3,625 = 0,205 M

Telah terjadi over draft sebesar = 0,7 – 0,205 = 0, 495 M

KLM. Bintang Harapan Baru dari kondisi di atas mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas.

KLM. Bintang Harapan Baru sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah mengalami kebocoran kapal mengalami perubahan stabilitas sehingga kapal kemudian tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan untuk KLM. Bintang Harapan Baru sebelum dan sesudah kejadian tidak dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima.

(13)

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Pelayaran KLM. Bintang Harapan Baru yang bertolak dari Palembang tanggal 26 Januari 2014, perlengkapan navigasi lengkap sesuai persyaratan, bernavigasi secara wajar dalam kondisi cuaca yang pada awalnya ketinggian ombak 1 (satu) meter yang kemudian memburuk ketinggian ombak menjadi 2 – 3 meter.

b. Ketinggian ombak 2 – 3 meter terhadap kapal berukuran GT. 294 (41,86 x 9,60 x 3,83 m) merupakan keadaan laut yang dapat membahayakan kapal (tinggi gelombang 3 m dibandingkan kedalaman kapal 3,83 m) terlebih lagi lambung bebas yang sekurang-kurangnya 0,70 meter pada pelayaran ini hanya tersisa lambung bebas 0,205 meter dan konstruksi kapal dengan bahan utama dari kayu dengan pakal di antara/sambungan antar papan memungkinkan masuknya air ke dalam kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru, adalah sebagai berikut :

a. Hempasan ombak dengan ketinggian ombak 2 – 3 meter terhadap kapal dengan bahan baku utama kayu dapat mengakibatkan lepasnya pakal sehingga menimbulkan kebocoran;

b. KLM. Bintang Harapan Baru over draft sebesar 0, 495 M sehingga dengan kondisi sisa lambung bebas 0,205 meter yang seharusnya sekurang-kurangnya 0,70 meter dapat menyebabkan air masuk ke dalam kapal dari atas;

c. Tersangkut Nakhoda tidak mempertimbangkan tinggi gelombang dapat menghempas kapal yang akan berakibat lepasnya pakal dan masuknya air dari deck, sehingga Tersangkut Nakhoda seharusnya tidak memaksakan melanjutkan pelayaran atau kembali kepelabuhan tolak atau berlindung pada daerah aman terdekat.

(14)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru disebabkan karena faktor alam dan faktor kapal yang over draft.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Setelah kapal kemasukan air diadakan pemompaan dengan 4 (empat)

unit pompa kemudian ditambah menjadi 6 (enam) pompa, tetapi tidak mampu menanggulangi air yang masuk;

b. Memperhatikan kondisi kapal yang makin parah dan penyelamatan kapal dan crew kapal maka Nakhoda memutuskan untuk mengarahkan kapal ke tempat yang dangkal di muara pelabuhan Pangkal balam untuk dikandaskan, namun sebelum sampai ke tujuan mesin mati, kapal hanyut dan tenggelam;

c. Dengan kejadian tersebut Tersangkut Nakhoda melapor ke agen tentang kondisi kapal dan lokasi kapal tenggelam;

d. Dalam kecelakaan tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru tidak ada korban jiwa, namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam bersama muatannya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kecelakaan kapal tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru, pada tanggal 29 Januari 2014, pukul 04.30 WIB di Perairan sekitar Buoy Hijau Pelabuhan Pangkal Balam, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda tidak melaksanakan Kecakapan Pelaut Yang Baik yaitu memaksakan pelayarannya ke pelabuhan tujuan sehingga melanggar prinsip navigasi mencapai tujuan dengan selamat (save); b. Tersangkut Nakhoda tidak melakukan pertimbangan kondisi kapal

yang menjadi tanggung jawabnya terhadap kondisi laut untuk tidak memaksakan pelayaran dengan mengubah haluan ke daerah aman terdekat.

(15)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KLM. Bintang Harapan Baru dinilai telah tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik (good seamanship), dan dinilai telah tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan. Tidak ada.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tersangkut Nakhoda tidak hadir dalam 2 (dua) kali persidangan pemeriksan lanjutan kecelakaan kapal.

D. PUTUSAN.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a ) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat (1) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Mahkamah Pelayaran telah memanggil Tersangkut Nakhoda secara patut, namun Tersangkut Nakhoda telah tidak hadir mememenuhi panggilan tersebut dan pemeriksaan lanjutan dilaksanakan secara in absensia.

II. Menyatakan bahwa tenggelamnya KLM. Bintang Harapan Baru, pada tanggal 29 Januari 2014, pukul 04.30 WIB di Perairan sekitar Buoy Hijau Pelabuhan Pangkal Balam disebabkan karena faktor alam dan faktor kapal yang over draft

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KLM. Bintang Harapan Baru, nama Aspi Mukhti, tanggal lahir 17 Juli 1965, memiliki Sertifikat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat II tahun 2003, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

(16)

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 08 Januari 2015 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ……… Capt. Yan Risuandi, M. Sc

Anggota : ……… Dr. Capt. Djemmy R. S., S.H, M. H., M. Mar.

Anggota : ……… Rusman Hoesien, ATT – I., M. Sc

Anggota : ……… Ir. Budi Prasetyo

Anggota : ………... Edi Sunaryo, S.H. M. H.

Referensi

Dokumen terkait

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau simbol perusahaan melainkan harus mampu mempresentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo

Promosi dengan jalur periklanan memerlukan orang- orang yang kreatif agar dapat memikat massa untuk tertarik pada produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan

dalam matriks.Kebutuhan ruangan merupakan masukan ketiga.Masukan ini mengambil bentuk tataletak yang telah ada.Untuk tataletak yang baru, harus dikembangkan sebuah

Ruang lingkup pekerjaan secara garis besar adalah pengumpulan data-data lapangan dan data pendukung dalam rangka penyusunan perencanaan teknis, pembuatan gambar desain serta

Adanya sistem produksi berdasarkan pesanan (job order) dalam memproduksi susu pasteurisasi, membawa kerugian bagi KPBS Pangalengan baik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun

Sekar Tanjung ingin membuktikan bahwa bisnis pengolahan susu secara modern tak hanya bisa dijalannkan oleh perusahaan susu skala besar, tetapi koperasi pun dapat

Merancang interior galeri kebaya di tengah jaman yang modern ini merupakan tantangan yang besar dimana harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang ini dengan

Multi Jaya Majumandiri, perusahaan yang sudah berumur hampir 20 tahun ini tidak mempunyai identitas visual yang menarik serta identitas visualnya juga tidak tetap/berubah