• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2),"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel diterima : 14 Agustus 2017 176 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER MEDICATION ADHERENCE REPORT SCALE (MARS) TERHADAP PASIEN DIABETES

MELLITUS

Riza Alfian, Aditya Maulana Perdana Putra Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

E-mail : riza_alfian89@yahoo.com ABSTRAK

Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Ketidakpahaman terhadap tujuan pengobatan dapat menyebabkan ketidakpatuhan untuk minum obat. Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi atau penggunaan obat yang diberikan dapat menyebabkan kegagalan terapi. Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus perlu diketahui. Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus dapat diukur menggunakan kuesioner MARS dan dijadikan sebagai tolak ukur terkait jenis terapi dan intervensi yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner MARS dengan maksud agar kuesioner tersebut dapat diaplikasikan pada pasien diabetes mellitus di Indonesia

Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner MARS. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 25 pasien diabetes mellitus di RSUD Ulin Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan usia 18-65 tahun, minimal satu kali pernah menjalani terapi obat, mendapatkan obat oral, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan kondisi tuli dan buta huruf. Uji validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach alpha coefficient.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi skor tiap pertanyaan dengan skor total menunjukkan nilai korelasi lebih dari 0,396. Pertanyaan nomor 1,4, dan 5 digolongkan memiliki korelasi yang kuat dengan skor total pertanyaan kuesioner MARS. Pertanyaan nomor 2 dan 3 digolongkan memiliki korelasi yang sedang terhadap skor total pertanyaan kuesioner MARS. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha Coefficient 0,803. Berdasarkah hasil uji validitas dan reliabilitas, kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus.

(2)

ABSTRACT

Diabetes mellitus is one of the degenerative diseases that can lead to decreased quality of life. Uncomprehension of medicinal purposes may lead to noncompliance to take medication. Patient non-compliance with therapy or given drug use may lead to treatment failure. Levels of adherence to taking drugs for diabetes mellitus patients should be known. Levels of adherence to the treatment of patients with diabetes mellitus can be measured using a MARS questionnaire and serve as a benchmark for the type of therapy and interventions given. The purpose of this study was to test the validity and reliability of MARS questionnaires with the intention that the questionnaire can be applied to patients with diabetes mellitus in Indonesia

This type of research is descriptive observasional. The research instrument used is MARS questionnaire. The number of samples involved in this study were 25 patients with diabetes mellitus at Ulin Hospital Banjarmasin. Sampling using consecutive sampling method. The sampling inclusion criteria were patients with diabetes mellitus aged 18-65 years, at least once having undergone drug therapy, received oral medication, and were willing to follow the study. Sample exclusion criteria were diabetes mellitus patients with deaf and illiterate conditions. Test the validity of the questionnaire in this study using Pearson Product Moment correlation test. Test the reliability of the questionnaire in this study using Cronbach alpha coefficient test.

The results showed that the value of the correlation score of each question with a total score shows a correlation value of more than 0.396. Questions 1.4, and 5 are classified as having a strong correlation with the total score of MARS questionnaire questions. Questions 2 and 3 are classified as having a moderate correlation to the total score of MARS questionnaire questions. The results of the reliability test show that the value of Cronbach Alpha Coefficient 0.803. Based on the results of validity and reliability test, MARS Indonesian version of the questionnaire is valid and reliable to be used to measure the level of adherence to take medication of diabetes mellitus patient.

Keywords: Diabetes Mellitus, The adherence, MARS questionnaire.

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Menurut laporan International Diabetes Federation (2013), Indonesia termasuk 10 negara terbesar di dunia dengan penderita diabetes mellitus terbanyak. Indonesia ada di peringkat ke-7 dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang.

Pada tahun 2015, Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas diantara negara-negara dengan jumlah penderita DM terbanyak dunia. World Health Organisation (WHO) memperkirakan jumlah penderita

(3)

diabetes mellitus di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 8,4 juta penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di tahun 2030 (Perkeni 2006).

Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi penderitanya karena diabetes mellitus adalah merupakan salah satu penyakit kronis. Sebagian besar penderita diabetes mellitus tidak paham tentang tujuan terapi diabetes mellitus sehingga tidak sadar akan bahaya komplikasi yang bisa muncul akibat penyakit diabetes mellitus. Komplikasi yang muncul terutama adalah terjadinya kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke (Priyanto, 2009).

Ketidakpahaman terhadap tujuan pengobatan dapat menyebabkan pasien diabetes mellitus menjadi tidak patuh untuk minum obat. Akibat dari ketidakpatuhan dan ketidaktahuan pasien terhadap terapi atau penggunaan obat yang diberikan adalah adanya kegagalan terapi. Pasien harus tahu bahwa tujuan pengobatan diabetes mellitus adalah untuk mengontrol kadar gula darah agar senantiasa berada dalam rentang normal. Demi tercapainya pengontrolan kadar

gula darah yang baik, maka pasien diabetes mellitus diharapkan untuk patuh minum obat (Alfian, 2015).

Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus perlu diketahui. Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus dapat dijadikan sebagai tolak ukur terkait jenis terapi dan intervensi yang diberikan. Tingkat kepatuhan minum obat dapat diukur dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat adalah dengan pengukuran kadar obat di dalam darah. Metode tidak langsung yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat adalah dengan menggunakan hitung jumlah obat dan penggunaan kuesioner (Osterberg & Blaschke, 2005). Pengukuran tingkat kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner dianggap lebih praktis, murah, dan efisien. Kuesioner dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kepatuhan dan pola pengobatan yang sudah dijalani pasien. Salah satu jenis kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien adalah kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) (Lu et al., 2015).

(4)

Kuesioner MARS terdiri dari 5 pertanyaan yang dapat menggambarkan tingkat kepatuhan minum obat pasien menjadi tingkat kepatuhan tinggi, tingkat kepatuhan sedang, dan tingkat kepatuhan rendah (Farmer et al., 2006).

Kuesioner MARS yang akan digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus di Indonesia perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kedua uji tersebut diperlukan karena adanya perbedaan bahasa ketika translasi sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan pemahaman mengenai maksud pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner MARS dengan tujuan agar kuesioner tersebut dapat diaplikasikan pada pasien diabetes mellitus di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan pada waktu tertentu. Data karakteristik sampel yang dikumpulkan berupa usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Data yang dikumpulkan adalah data primer hasil

jawaban pasien dari kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner MARS. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 25 pasien diabetes mellitus di RSUD Ulin Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan usia 18-65 tahun, minimal satu kali pernah menjalani terapi obat, mendapatkan obat oral, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi sampel adalah pasien diabetes mellitus dengan kondisi tuli dan buta huruf. Uji validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Pertanyaan dianggap valid apabila nilai R hitung lebih besar dari R tabel (N=25, R tabel =0,396). Uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach alpha coefficient. Kuesioner dianggap reliabel apabila nilai Cronbach alpha coefficient di atas 0,6.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian diawali dengan pengumpulan data karakteristik sampel penelitian. Data karakteristik sampel penelitian dikumpulkan dari hasil wawancara secara langsung dan pengisian data sampel pada kuesioner.

(5)

Jumlah sampel yang terlibat pada penelitian ini adalah 25 orang pasien diabetes mellitus yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Data karakteristik sampel penelitian dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Data Karakteristik Sampel Penelitian Karakteristik Parameter N = 25 % Usia 31-40 3 12,0 41-50 5 20,0 51-60 9 36,0 61-65 8 32,0

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 19 6 24,0 76,0 Pendidkan

SD 10 40,0

SLTP 4 16,0

SLTA 7 28,0

PT 4 16,0

Berdasarkan data karakteristik pada tabel I, sampel penelitian didominasi oleh usia 51-60 tahun (36%) dan usia 61-65 tahun (32%). Hal ini disebabkan karena penyakit diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang dapat merusak organ secara pelan sedikit demi sedikit. Peningkatan keparahan diabetes mellitus berbanding lurus dengan semakin bertambahnya usia karena semakin bertambahnya usia dan lama menderita diabetes mellitus maka kualitas organ terutama pembuluh darah akan semakin buruk. Semakin bertambahnya usia maka kemampuan sel pankreas untuk memproduksi insulin menurun sehingga kapasitas pengangkutan gula darah dari dalam

pembuluh darah menuju sel berkurang (Ekpenyong et al., 2012). Jenis kelamin sampel pada penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin perempuan (76%). Hal ini disebabkan karena pada perempuan memiliki Kadar LDL dan trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Jumlah lemak pada laki-laki berkisar antara 15-20% dari berat badan total dan pada perempuan berkisar antara 20-25%. Tingginya kadar lemak tersebut dapat menurunkan sensitifitas reseptor insulin sehingga dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh (Trisnawati, 2013). Sampel pada penelitian didominasi oleh tingkat pendidikan SD. Tingkat pendidikan yang rendah berbanding lurus dengan rendahnya pemahaman pasien terhadap

(6)

tujuan terapi diabetes mellitus (Trisnawati, 2013).

Jenis validitas pada penelitian ini adalah validitas isi. Pertanyaan pada kuesioner MARS dianggap valid apabila pertanyaan tersebut benar-benar merepresentasikan maksud pertanyaan seharusnya yang ditujukan pada kuesioner. Uji validitas isi dilakukan dengan menggunakan korelasi antara skor tiap pertanyaan dengan skor total dari seluruh pertanyaan menggunakan uji

statistika Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil uji Korelasi Pearson, pertanyaan pada kuesioner dianggap valid apabila nilai R hitung lebih besar dari R tabel. Nilai R tabel untuk sejumlah 25 sampel adalah 0,396. Apabila nilai R hitung lebih rendah daripada nilai R tabel maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid dan tidak bisa digunakan (Sari et al., 2015). Hasil uji validitas kuesioner MARS dapat dilihat pada tabel II.

Tabel II. Hasil Uji Validitas Kuesioner MARS

No Item pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi Kesimpulan

1 Saya lupa minum obat 0,829 Valid

2 Saya mengubah dosis minum obat 0,682 Valid

3 Saya berhenti minum obat sementara 0,583 Valid 4 Saya memutuskan untuk minum obat dengan dosis lebih kecil 0,812 Valid 5 Saya minum obat kurang dari petunjuk sebenarnya 0,829 Valid

Nilai korelasi skor tiap pertanyaan dengan skor total menunjukkan nilai korelasi lebih dari 0,396. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan pada kuesioner MARS versi Indonesia valid dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus. Hasil penelitian ini serupa dengan yang dilakukan oleh Tommelein et al., (2014)

yang menyatakan bahwa kuesioner MARS juga valid untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien penyakit paru obstruksi kronik dalam menggunakan sediaan inhalasi di salah satu Rumah Sakit di Belgia. Pertanyaan nomor 1,4, dan 5 digolongkan memiliki korelasi yang kuat dengan skor total pertanyaan kuesioner MARS. Pertanyaan nomor 2 dan 3 digolongkan memiliki korelasi

(7)

yang sedang terhadap skor total pertanyaan kuesioner MARS.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji statistika Cronbach Alpha Coefficient. Hasil dari uji Cronbach Alpha Coefficient akan menunjukkan apakah kuesioner tersebut sudah reliabel atau belum. Kuesioner dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha Coefficient ³ 0,70 (Budiman & Riyanto, 2013). Hasil uji reliabilitas kuesioner MARS dengan metode Cronbach alpha coefficient dapat dilihat pada tabel III

Tabel III. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner MARS Cronbach's Alpha N of Items

0,803 5

Berdasarkan tabel III, dapat dilihat bahwa hasil uji statistika Cronbach alpha coefficient kuesioner MARS ³ 0,70. Hal ini mengindikasikan bahwa kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia reliabel untuk digunakan mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus.

KESIMPULAN

Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid

dan reliabel untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus

PENGHARGAAAN

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan dana hibah dari Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, R., 2015, Layanan Pesan Singkat Pengingat untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat dan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Melitus di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, Media Farmasi, Vol.12, No.1 Hal : 129-138 Budiman, Riyanto, A., 2013, Kapita

Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika Press, Jakarta

Ekpenyong, C.E., Akpan, U.P., Ibu, J.O., Nyebuk, D.E., 2012, Gender And Age Specific Prevalence And Associated Risk Factors Of Type 2 Diabetes Mellitus In Uyo Metropolis, South Eastern Nigeria, Diabetologia Croatica, 41:1, 17-28

Farmer, A., Kinmonth, A.L., Sutton, S., 2006, Measuring beliefs about taking hypoglycaemic medication among people with

(8)

Type 2 diabetes, Diabet. Med, 23, 265–270

IDF, 2013, IDF Diabetes Atlas Sixth Edition , International Diabetes Federation.

Lu, Y., Xu, J., Zhao, W., Han, H.R., 2015, Measuring Self-Care in Persons With Type 2 Diabetes: A Systematic Review, Evaluation & the Health Professions 1-54

Osterberg, L., Blaschke, T., 2005, Adherence to medication, N Eng, J, Med; 353: 487-97 Perkeni, 2006, Konsensus Pengelolaan

dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, Perkeni, Jakarta, Indonesia. Priyanto, 2009, Farmakoterapi dan

Terminologi Medis, Leskonfi, Jakarta, Indonesia

Sari, A., Lestari, N.Y., Perwitasari, D.A., 2015, Validasi St European Quality Of Life-5 Dimensions (EQ-5D) Versi Indonesia Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta Validation Of European Quality Of Life ST-5 Dimensions (EQ-5D) Indonesia Versions Of Hypertension Patients In Health Care Center Kotagede II Yogyakarta, Pharmaciana, Vol. 5, No. 2, 131-138

Tommelein, E., Mehuys, E., Tongelen, I.V., Bruselle, G., Boussery, K., 2014, Accuracy of the Medication Adherence Report Scale (MARS-5) as a Quantitative Measure of Adherence to Inhalation Medication in Patients With

COPD, Annals of

Pharmacotherapy, Vol. 48(5) 589–595

Trisnawati, S., 2013, Faktor Resiko Diabetes melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, Skripsi, Universitas Udayana: Denpasar

Gambar

Tabel II. Hasil Uji Validitas Kuesioner MARS  No  Item pertanyaan  Nilai Koefisien

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru,

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM, KEPATUHAN MINUM OBAT, RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN REHOSPITALISASI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF I. Kuesioner

dari pasien tidak patuh dengan tingkat kepatuhan dalam minum obat yang.

Smantummkul (2014) menyatakan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien yang menderita hipertensi menunjukan bahwa pasien yang tingkat kepatuhannya tinggi dalam

“ Gambaran Penerapan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Dengan Gangguan Halusinasi Di Puskesmas Purbaratu Kota

Tabel 3 menunjukkan bahwa setengah dari responden pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Mandau Kabupaten Bengkalis memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi , dan

Jenis data merupakan data sekunder berupa rekam medis pasien anak dengan kasus keracunan di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit tersier Kota Yogyakarta periode

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah simplisia umbi paku atai merah (UPAM), aquadest, etanol 70%, n-heksan, kloroform, etil asetat,.. DPPH