ASAL USUL KEHIDUPAN
Asal Usul Kehidupan
▪ Masalah paling fundamental (dan paling sedikit diketahui)
dalam biologi ialah pertanyaan tentang asal usul kehidupan.
▪ Pertanyaan ini memang sangat sentral dalam bidang ilmu
dan filsafat dan bagi penyelidikan akan kemungkinan adanya
kehidupan ektraterestrial.
▪ Tentang asal usul kehidupan sejauh ini diajukan empat teori
yang dapat dikelompokkan menjadi empat, yakni (1)
penciptaan oleh kekuatan adikodrati, (2) kemunculan
spontan, (3) kehidupan bersifat abadi, dan (4) reaksi
kimiawi.
Kreasionisme
▪ Pandangan
kreasionisme
mengatakan
bahwa kehidupan merupakan hasil dari
karya adikodrati (supernatural) yang tak
dapat dijelaskan menurut hukum fisika
dan kimia.
▪ Hipotesis ini dianut oleh teologi dan
pandangan filosofis tradisional.
▪ Misalnya: Tuhan menciptakan langit dan
bumi serta seisinya.
Kemunculan spontan
▪Teori ini mengatakan bahwa kehidupan, khususnya
bentuk kehidupan yang sederhana, muncul secara
spontan dari benda mati (tidak hidup) secara
tiba-tiba (spontaneous generation).
▪ Teori ini dinamakan juga teori Abiogenesis
(Yunani: a = tidak; bio = hidup; genesis =
lahir/muncul).
▪Kemunculan itu terjadi bukan saja di masa lampau
tapi juga di masa sekarang.
Kehidupan bersifat kekal
▪
Hipotesis ini mengatakan kehidupan ada dari keabadian
bersama materi, dan sebab itu tidak memiliki awal.
▪
Kehidupan muncul di bumi pada saat awal mula bumi
atau sesudahnya.
▪
Hipotesis ini mulai berkembang menjelang akhir abad 19,
terutama bersamaan dengan munculnya pandangan S.A.
Arrhenius, seorang ahli kimia dari Swedia bahwa
kehidupan di bumi muncul dari panspermia, yakni
mikroorganisme atau spora yang dibawa dari angkasa
oleh tekanan radiasi dari planet ke planet atau sistem
tata surya ke sistem tata surya lainnya.
Reaksi kimiawi
▪ Hipotesis ini mengatakan bahwa kehidupan muncul pada awal bumi oleh serangkaian reaksi kimia progresif. Reaksi-reaksi itu mungkin atau dapat saja menuntut adanya satu atau lebih peristiwa-peristiwa kimia yang improbabel. ▪ Meskipun Darwin tidak fokus pada masalah asal usul kehidupan,
ilmuwan-ilmuwan lain cenderung menganut hipotesis ini, seperti T.H. Huxley, ahli biologi dan John Tyndall, ahli fisika dari Inggris.
▪ Pendapat Huxley dikemukakan dalam bukunya Protoplasm, the Physical Basis
of Life (1869), sedangkan pandangan Tyndall termuat dalam bukunya Belfast Address (1874). Huxley dan Tyndall berpendapat bahwa kehidupan dapat lahir
dari zat-zat kimia inorganik, tetapi pendapat mereka tentang bagaimana itu terjadi masih sangat kabur.
▪ Ungkapan “molekul organik” berarti bahwa ada sebuah kelas kimia khusus yang punya asal usul biologis yang unik, meskipun molekul-molekul organik secara rutin diproduksi dari bahan-bahan kimia inorganik sejak tahun 1828.
Kehidupan di Bumi
❑
Kita bergantung pada penyelidikan tentang kehidupan
di planet bumi untuk memahami hakikat kehidupan.
❑
Bahkan pertanyaan tentang apa itu kehidupan untuk
sementara berarti apa itu kehidupan di planet bumi.
❑
Kini sedang dipelajari jenis kehidupan ekstraterestrial
oleh ilmu exobiologi (astrobiologi), tetapi ini masih
pada taraf sangat awal.
❑
Di sini kita coba menjawab pertanyaan: kondisi dan
syarat-syarat apa yang memungkinkan eksistensi
kehidupan di planet bumi saat ini?
Pentingnya Asam Nukleat
▪ Banyak sifat dasar sel-sel dimungkinkan oleh adanya asam nukleat, protein-protein, dan interaksi antara molekul-molekul itu.
▪ Dalam daerah inti sel terdapat kromosom-kromosom, yang bentuknya seperti tenunan benang-benang.
▪ Selama pembelahan sel, dalam semua organisme, kromosom-kromosom memperlihatkan gerakan yang elegan sambil memisahkan diri sehingga setiap sel baru (daughter cell) yang berasal dari sel induk menerima tambahan kromosom.
▪ Pola pemisahan ini sesuai dengan pola pemisahan teoretis dari material genetik pada hukum genetika dasar.
▪ Kromosom terdiri dari asam nukleat dan protein-protein dalam suatu kombinasi yang disebut nucleoprotein.
▪ Asam nukleat yang terpisah dari proteinnya diketahui membawa informasi genetik dan mengatur metabolisme sel-sel yang berperan regulatoris sekunder.
▪ Pembawa informasi genetik dalam organisme lebih tinggi adalah asam nukleat yang disebut DNA, singkatan dari deoxyribonucleic acid.
▪ DNA terjadi sebagai bahan genetis pada kebanyakan virus dan semua organisme seluler. Ada virus yang tidak memiliki DNA, tapi bahan genetiknya dalam bentuk RNA.
▪ Tergantung pada organisme tertentu yang mengandung DNA, kebanyakan DNA terdapat dalam satu kromosom (seperti pada bakteri, alga biru hijau, dan virus) atau dalam beberapa kromosom (seperti pada makluk hidup lain).
▪ DNA juga terdapat pada banyak organisme sel seperti pasmids pada bakteri, chloroplast pada tumbuhan, dan mitochondria pada tumbuhan dan hewan.
▪ Molekul-molekul DNA terdiri dari nucleotide, yakni seri unit-unit yang saling terhubung satu sama lain. Tiap nucleotide DNA tersusun dari tiga sub-unit: deoxyribose (gula 5 karbon), sekelompok fosfat yang tersambung ke salah satu ujung molekul gula, dan satu dari beberapa nitrogen yang berisi basis-basis yang terhubung ke ujung lain dari molekul gula.