• Tidak ada hasil yang ditemukan

METIARA MULIA CAHYAWARI J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METIARA MULIA CAHYAWARI J"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN TINGKAT

KEPUASAN DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAPDI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

METIARA MULIA CAHYAWARI J 310 090 058

PROGRAM STUDI S1 GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

(2)
(3)

3 HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN TINGKAT

KEPUASAN DENGAN SISA MAKANAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAPDI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Metiara Mulia Cahyawaria a

Prodi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102

Program settings DM Diit given to the patient , but there are still many people with diabetes who have not been able to implement diet program that has been given . This can be seen by many plate waste still on diet DM . Important component in the success of the implementation of hospital food is plate waste patient oriented . To reduce food waste by improving the quality of patient food service and satisfaction with the food served.

This study aimed to determine the relationship between service quality and satisfaction with plate waste diabetes mellitus type II patients hospitalized in the RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

This study is an observational study using cross-sectional approach . The study was conducted for 3 months . The number of samples in this study of 30 patients with type II DM in accordance with the criteria . Data collection was done by the method Comstock ( 3 x 24 hours ) to determine the plate waste , while data quality food service and satisfaction levels using questionnaires . The statistical test used is the Pearson Product Moment.

The characteristics of the respondents in the group description type II diabetes that is characteristic of the age of most of the respondents (76.7 %) were aged > 45 years , most of the sex of the respondents (60 %) were women , most educational of respondents (53,3%) are the basic education , work most of the respondents (36.6 %) were housewives , plate waste found in many types of staple food and vegetable (53.3%) , and vegetable of (66.7%) , assessment of the quality of food service most of the respondents (53.3 %) were categorized as good , and the assessment of the level of satisfaction of the majority of respondents (60%) are satisfied.

There is a relationship between service quality meals with plate waste ( p = 0.023) . There is a relationship between the level of satisfaction with

the plate waste (p = 0.008).

Keywords : Plate Waste , Food Service Quality , Satisfaction Bibliography : 52 : 1981-2012

(4)

4 PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Sebagian besar, yaitu sekitar 90% tergolong DM tidak tergantung insulin atau DM tipe 2 dan 10% DM tergantung insulin atau DM tipe 1. Meningkatnya pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama dikota-kota besar, menyebabkan prevalensi penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hiperlipidemia, diabetes dan lain-lain, akibat dari meningkatnya kemakmuran di negara bersangkutan (Soegondo, 2005).

Negara berkembang seperti DM tipe 2 merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan tetapi sangat potensial untuk dapat dicegah dan dikendalikan melalui 4 pilar pengelolaan DM yang meliputi edukasi, diet, olahraga dan terapi pengobatan. (Subekti, 2006).

Hasil penelitian (Utari, 2009) program pengaturan Diit DM diberikan kepada para penderita, tetapi masih banyak penderita DM yang belum dapat melaksanakannya program diit yang telah diberikan. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya sisa makanan pada diit DM di Puskesmas Gondangrejo, sisa makanan merupakan makanan yang tidak habis dimakan dan dibuang sebagai sampah. Sisa makanan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain mutu makanan dan mutu alat makan. Mutu makanan dapat dilihat dari penampilan makanan dan rasa makanan,sedangkan mutu alat makan dapat berpengaruh karena penggunaan dan pemilihan alat

karena penggunaan dan pemilihan alat makan yang tepat dapat berpengaruh terhadap penampilan makanan, kelas perawatan akan berpengaruh terhadap variasi menu (mempengaruhi selera makan) dan alat saji makanan sehingga akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien (Heryawanti,2004). Menurut Heryawanti (2004) bahwa mutu makanan perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap makanan yang disajikan oleh rumah sakit.

Salah satu citra yang menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit adalah penilaian masyarakat terhadap mutu makanan yang disajikan. Upaya untuk meningkatkan mutu makanan di rumah sakit telah dilakukan, namun dijumpai adanya ketidak puasan pasien terhadap makanan yang disajikan. Adapun faktor penyebab terjadinya sisa makanan diit DM yaitu jadwal makan, makanan dari luar RS, cita rasa makanan dan kebiasaan makan.

Hasil penelitian pendahuluan sisa makanan di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta

didapatkan rata-rata sisa makanan 34,78% dari 23 responden DM. Sisa makanan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan gizi di rumah sakit. Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis ingin meneliti hubungan antara kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan dengan sisa makanan pasien diabetes mellitus tipe II di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan dengan sisa makanan pasien DM tipe II rawat inap Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

(5)

5 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross Sectional. Peneliian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada bulan April sampai Juli 2013. Populasi adalah semua pasien DM tipe 2 dewasa yang dirawat inap. Subjek dalam penelitian ini adalah 30 pasien yang memenuhi criteria inklsusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling.

Data karakteristik responden, kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan diperoleh dengan wawancara langsung pasien dengan menggunakan kuesioner. Data sisa makanan diperoleh dengan menggunakan form comstcok 3 x 24jam.

Hasil uji kenormalan data dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorof Smirnov, menunjukkan semua data berdistribusi normal maka digunakan uji statistik Pearson Product Moment.

A. Karakteristik Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 30 pasien DM tipe 2 rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Karakteristik subjek dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

1. Umur

Berdasarkan hasil penelitian sebagaian besar subjek berumur ≥ 45 tahun (76,7%) dapat dilihat pada Tabel 1.

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian sebagian jumlah subjek penelitian

perempuan sebanyak 60% Tabel 1.

Distribusi Subjek Berdasarkan Kelompok Umur

No Umur Jumlah Persentase

1. 2. 30-45 Tahun >45 Tahun Jumlah 7 23 30 23,3% 76,7% 100% Tabel 2.

Distribusi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. 2. Laki-laki Perempuan Jumlah 12 18 30 40% 60% 100%

(6)

6 3. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil data karakteristik subjek menurut tingkat pendidikan dapat dilihat

pada Tabel 3 menunjukkan bahwa presentase terbesar subjek adalah pendidikan dasar 53,3%.

Tabel 3.

Distribusi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. 2. Dasar Lanjut Jumlah 16 14 30 53,3% 46,7% 100% 4. Pekerjaan

Berdasarkan data karakteristik subjek menurut jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.

Pekerjaan subjek penelitian sebagian adalah ibu rumah tangga sebanyak 36,6 %.

5. Sisa Makanan

Distribusi subjek menurut sisa makanan selama di rawat berdasarkan rata-rata sisa makanan selama 3 hari dapat dilihat pada Tabel 5

menunjukkan rata-rata sisa makanan pasien bersisa banyak (>25%) pada jenis makanan pokok dan lauk nabati yaitu sebesar 53,3%, serta sayur bersisa 66,7%. Tabel 4.

Distribusi Subjek Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 5. Swasta Wiraswasta PNS/Pensiunan Petani Ibu rumah tangga

Jumlah 9 5 2 3 11 30 30% 16,7% 6,7% 10% 36,6% 100% Tabel 5.

Distribusi Subjek Berdasarkan Sisa Makanan

Jenis Makanan

Makanan Pokok Sisa Makanan Sedikit

(≤25%) Sisa Makanan Banyak (>25%)

n % n % Makanan pokok 14 46,7% 16 53,3% Lauk Hewani 17 56,7% 13 43,3% Lauk Nabati 14 46,7% 16 53,3% Sayur 10 33,3% 20 66,7% Buah 22 73,3% 8 26,7% Snack 21 70% 9 30%

(7)

7 6. Kualitas Pelayanan Makanan

Distribusi kualitas pelayanan makanan terhadap diet DM dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 6 menunjukkan

bahwa sebagian besar subjek dalam penelitian ini mempunyai tanggapan terhadap kualitas pelayanan makanan baik yaitu sebanyak 53,3%.

7. Tingkat Kepuasan

Distribusi tingkat kepuasan terhadap diet DM dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 7

menunjukkan bahwa sebagian besar subjek dalam penelitian ini mempunyai tanggapan terhadap tingkat kepuasan yaitu puas sebanyak 60%.

B. Analisis Hubungan

1. Hubungan Kualitas Pelayanan Makanan dengan Sisa Makanan Hasil analisis hubungan

antara kualitas pelayanan makanan dengan sisa makanan

pasien DM di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta dapat dilihat pada Tabel 8

menunjukkan bahwa pada subjek dengan sisa makanan sedikit menilai kualitas pelayanan makanan baik lebih besar (75%) dibandingkan dengan yang menilai kualitas pelayanan makanan tidak baik. Sedangkan pada subjek dengan sisa makanan banyak yang menilai kualitas pelayanan

yang menghidangkan makanan. Kualitas pelayanan makanan yang baik dapat dilihat dari sisa makanan yang disajikan dihabiskan atau tidak oleh pasien.

Menurut Utari (2009) karakteristik kualitas makanan yaitu rasa makanan, penampilan makanan, performa penyaji. Cita rasa suatu makanan mempengaruhi terjadinya Tabel 6.

Distribusi Subjek Berdasarkan Kualitas Pelayanan Makanan No Kualitas Pelayanan Makanan Jumlah Persentase

1. 2. Baik Tidak Baik Jumlah 16 14 30 53,3% 46,7% 100% Tabel 7.

Distribusi Subjek Berdasarkan Tingkat kepuasan

No Tingkat Kepuasan Makanan Jumlah Persentase 1. 2. Puas Tidak Puas Jumlah 18 12 30 60% 40% 100% Tabel 8.

Distribusi Sisa Makanan menurut Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan Makanan Sisa Makanan Jumlah Sig. (p) Sisa Makanan Sedikit (≤25%) Sisa Makanan Banyak (>25%) n % n % n % 0,023 Baik 12 75% 4 25% 16 100% Tidak baik 5 35,7% 9 64,3% 14 100%

(8)

8 makanan tidak baik lebih besar

(64,3%) daripada yang menilai kualitas pelayanan makanan baik.

Menurut Siswanto (2009) kualitas pelayanan makanan dapat ditentukan dengan beberapa indikator diantaranya variasi menu makanan, cara penyajian, ketepatan waktu penyajian, kebersihan alat dan makanan yang dihidangkan, sikap dan perilaku petugas

sisa . Aroma makanan dan rasa makanan yang enak dapat menimbulkan atau meningkatkan selera makan sehingga mengurangi sisa makan.

Aroma merupakan daya tarik untuk membangkitkan selera makan (Moehyi,2002). Hal ini didukung oleh penelitian Ajuningsasi (2010) yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan makanan yang disajikan dengan sisa makanan.

2. Hubungan Tingkat Kepuasan dengan Sisa Makanan Hasil analisis hubungan antara

tingkat kepuasan makanan dengan sisa makanan

pasien DM di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 12 menunjukkan bahwa pada subjek dengan sisa makanan sedikit menunjukkan bahwa subjek yang menilai tingkat kepuasan puas lebih besar (72,2%) dibandingkan dengan yang menilai tidak puas terhadap kepuasan makanan. Sedangkan pada subjek dengan sisa makanan banyak yang menilai tingkat kepuasan tidak puas lebih besar (66,7%) daripada yang menilai tingkat kepuasan yang puas.

Menurut Kotler (2003) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.

Akan tetapi apabila hasil tersebut jauh di bawah harapan, seseorang akan merasa tidak puas . pasien mau menghabiskan makanan yang disajikan dan dapat mempercepat proses penyembuhan sehingga sisa makanan pasien sedikit.

Menurut Istianto (2011), terdapat 5 dimensi yang memengaruhi perasaan kepuasan pasien, yaitu: mutu makanan, ketepatan waktu penyajian, reliabilitas pelayanan, temperatur makanan serta sikap petugas penyaji makanan. Kepuasan terhadap makanan yang disajikan dikatakan bermutu baik jika makanan tersebut mempunyai cita rasa yang tinggi, penampilan, dan penyajian yang menarik, maka

Hal ini didukung dengan penelitian Uji (2007) yang menunjukan ada hubungan Tabel 9.

Distribusi Sisa Makanan menurut Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Sisa Makanan Jumlah Sig. (p) Sisa Makanan Sedikit (≤25%) Sisa Makanan Banyak (>25%) n % n % n % 0,008 Puas 13 72,2% 5 27,8% 18 100% Tidak Puas 4 33,3% 8 66,7% 12 100%

(9)

9 Kepuasan dirasakan oleh

seseorang yang telah mengalami suatu hasil yang sesuai dengan harapannya. Jadi kepuasan merupakan fungsi dari tingkat harapan yang dirasakan dari hasil kegiatan. Apabila suatu hasil kegiatan melebihi harapan seseorang, orang tersebut akan dikatakan mengalami tingkat kepuasan yang tinggi. Apabila hasil kerja tersebut sama dengan yang diharapkan, seseorang dikatakan puas.

bermakna antara nafsu maka, porsi, suhu,sikap petugas dengan kepuasan penyediaan makanan pagi, siang, sore dan total ditunjukan dengan kegiatan pencatatan sisa makanan diketahui bahwa dari 100 orang pasien yang dirawat dengan rata-rata sisa makanan sebesar 30%. Penelitian Nareswara (2011) juga menunjukan ada hubungan bermakna antara kepuasan terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Berdasarkan data karakteristik sampel, sebagian besar pasien memiliki usia >45 tahun sebanyak 76,7%. Jenis kelamin sampel penelitian sebagian besar perempuan sebanyak 60%. Tingkat pendidikan sebagian besar sampel adalah dasar sebanyak 53,3%. Pekerjaan sampel penelitian sebagian besar sebagai ibu rumah tangga sebanyak 36,6%.

2. Subyek yang menilai kualitas pelayanan makanan dengan kategori baik sebesar 53,3%. 3. Subyek yang menilai ingkat

kepuasan dengan kategori puas sebesar 60%.

4. Ada hubungan antara kualitas pelayanan makanan dengan sisa makanan.

5. Ada hubungan antara tingkat kepuasan dengan sisa makanan.

B. Saran

1. Bagi RS PKU Muhammadiyah Surakarta

a. Diharapkan adanya motivasi terhadap pasien agar mau menghabiskan makanannya karena dapat mempercepat proses penyembuhan

sehingga dapat

menurunkan angka prosentase sisa makanan rumah sakit.

b. Diharapkan adanya peninjauan kembali menu untuk makanan lunak khususnya bubur dengan kombinasi sayuran yang sesuai, sehingga dapat

menurunkan prosentase sisa makanan untuk sayur.

2. Bidang Pendidikan

a. Diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dapat

menggunakan responden dengan jumlah yang lebih banyak agar dapat mengurangi bias penelitian.

b. Diharapkan adanya penelitian lain dengan variabel bebas yang berbeda untuk dapat mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sisa makanan

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan

Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Abdelhafez, A, Al Qurashi, L. 2012. Analysis of Factors Affecting tehe Satisfaction Levels of Patients Toward Food Services at General Hospitals in Makkah, Saudi Arabia. American Journal of Medicine and Medical Sciences.

Abdullah, D., and Rozario, F. 2009. Influence of service and product quality towards customer satisfaction : A case study at the staff cafeteria in the Hotel Industry.

Adi, A.C., Waskitorini, H. 2003. Hubungan antara Faktor Menu, Pasien dan Lingkungan dengan Besarnya sisa Makanan (studi di RSUD Kertosono Nganjuk), abstrak, Bagian Gizi Kesmas FKM Unair.Yogyakarta

Ajuningsasi, R. 2010. Hubungan Aspek Kualitas Dan Kuantitas

Makanan Dengan Sisa

Makanan Pasien Di Bapelkes Rsu Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Skripsi :Universitas Airlangga.

Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia

American Diabetes Association. 2003. Treatment of Hypertension in Adults with Diabetes. Diabetes Care. 26: S80-S82.

Irawan, D. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia. Istianto, H. 2011.Analisis Pengaruh

Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Ketty Resto. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akutansi.Vol.1 No 3.

Jang. 2007. Does Food Quality Really Matter in Restaurants? Its

Impact on Customers

Satisfaction and Behavioral Intention. Jurnal of Hospitaly and Tourism Research.

Khomsan A., Baliwati, YF., Driwiani, CM. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Lemeshow, S., Esmen Jr. D.W., dan Klar, J. 2007. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada Universitas press.

Mifisoni, S. 2009. Nutritional Habits of the Inhabitants of the Island of Vis. CoU. Antropol, 33 (4): 1273-1279

Moehyi. 2002. Penyelenggaraan Makanan dan Diit untuk Penyembuhan Penyakit. Jakarta: Gramedia.

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada Univesity. Press Yogyakarta.

(11)

11 Ariefuddin MA, Kuntjoro T,

Prawiningdyah Y.2009. Analisis sisa makanan lunak

rumah sakit pada

penyelenggaraan makanan dengan system outsourcing di RSUD Gunung Jati Cirebon. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2009; 5(3):133-42. Aula, L. 2011. Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan

Terjadinya Sisaakanan pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Jakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Azizah, U. 2004. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Pasien dengan Sisa Makanan Pada Pasien Rawat Inap Non Diit RSUD Banjarnegara FIK Universitas Diponegoro Semarang

Budhiarti, S. 2009. Hubungan

Pengetahuan Gizi dan Persepai Pasien Tentang Makanan dengan Sisa Makanan di RSUD Salatiga. Skripsi. FIK UNDIP. Comstock, E.M, Pieree, R.G. and

Mackieman,Y.D. 1981. Measuring Individual Plate Waste in School Lunches. J.Arm.Diet.Assoc.

Cox, D dan Annie, S. 2009. Pemilihan Makanan. Dalam: Buku Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2001. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: DepKes RI

Dewi, A.K.P. 2013. Penerimaan Pasien Rawat Inap Terhadap Makanan Biasa Dan Hubungannya

Nuryati, P. 2008. Hubungan Antara Waktu Penyajian, Penampilan Dan Rasa Makanan Dengan Sisa Makanan Pada Pasien Rawat Inap Dewasa Di Rs Bhakti Wira Tamtama Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Perkeni. 2011. Konsesus Pengelolaan

DM di Indonesia. Jakarta: PERKENI.

Pohan, I. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, editor : Palupi Widyastuti, EGC, Jakarta.

Prabowo,

H.

2011.

Hubungan

Presepsi

Pasien

dengan

Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Gizi Pada RSUD

Dr,Soediran

Ms.Wonogiri. FIK.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Priyanto, O. 2009. Faktor yang

Berhubungan Terjadinya Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas 3 di RSUD Kota Semarang. Skripsi. FIK UNDIP. Purwati, S. 2001. Perencanaan Menu

Untuk Penderita Kegemukan. Penerbit. PT. Swadaya. Jakarta.

Puspita,D., Rahayu,R. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Menyisakan Makanan Pasien Diit DM. Jurnal Kesehatan Masyarakat: Universitas Negeri Semarang. Renangtyas, D. 2004. Pengaruh

Penggunaan Modifikasi Standar Resep Lauk Nabati Tempe terhadap Daya Terima dan Persepsi Pasien Rawat Inap. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol.1. no.1.

(12)

12 Dengan Sisa Makanan di RSU

Kardinah Tegal (Studi Di Bangsal Kebidanan Dan Bedah).http://www."

m.undip.ac.id

Euis. 2007. Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Gibney, MJ., Margetts, BM., Kearney, JM., Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Hartwell, H.J., Edwarts, J.S.A, Symonds. 2006. Food Service in Hospital: Development of a Theoretical Modedl Foe Patient Experience And Satisfaction Using on Hospital in the UK National Health Service as a Case Study. Journal of Food Service.2006: 17, p.226-238. Hensley, M. 2004.The Relatif

Importantas of Food, Atmosphere and Fainess of Wait: The Case of a Full Servise Restaurant, Cornell Hotel and Restaurant administrasion Quarterly.

Heryawanti, T; Endy P P; Toto S. 2004. Pengaruh Alat Penyajian Disposable Terhadap Sisa Makanan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 1: 2, November, 2004. P 87 - 95.

IDF. One adult in ten will have diabetes by 2030. 5th edition Diabetes Atlas, 2011.

Nafiah, U. 2011. Hubungan Persepsi Pasien tentang Penyajian Makanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di

Siswanto, B. 2009. Penerapan Metode Service Quality dan House of Quality untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Gizi Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit X.Institusi Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Siswiyardi. 2005. Beberapa Faktor

Pelayanan Gizi Rumah Sakit Yang Berhubungan Dengan Tingkat Konsumsi Energi Dan Protein Pasien Dari Makanan Luar Rumah Sakit (Studi pada pasien rawat inap RSU Sragen ). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Soegondo S. 2005. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini dalam Penatalaksanaan

Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Subekti, I. 2006. Hidup Sehat dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Sujaya, I Nyoman. 2009. “Pola

Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. PT. Gramedia : Jakarta

Tjiptono .2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Tjokroprawiro, A. 2011. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Uji, E. 2007. Faktor-faktor yang

(13)

13 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Skripsi. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nareswara, A. 2011. Hubungan

Kepuasan Pasien Dari Aspek Kualitas Makanan Rumah Sakit Dengan Sisa Makanan di RSUD Kota Semarang. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka : Jakarta

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Kepuasan Pasien Terhadap Penyediaan Makanan di Ruang Rawat Inap Kelas III RS Persahabatan Jakarta. Tesis.Program Pasca Sarjana UGM.

Utari, R. 2009. Evaluasi Pelayanan Makanan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar. Karya tulis ilmiah FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.

WHO. 2000. Pencegahan Diabetes Mellitus. 21-37

Wicaksono, RP. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Politik Sebagai Bagian dari Pendidikan Orang Dewasa.. Semarang: Toha

Hasil yang diperoleh dalam penelit ian ini yait u penyusunan perencanaan pem belajaran seperti t ujuan pem belajaran, m et ode, m edia/ alat peraga, m at eri ajar dan

Konsep perencanaan redesain gedung DPRD Sukoharjo adalah berdasarkan fungsi dan sifat dari lembaga DPRD yang terbuka, transparan dan berwibawa yang diterapkan

Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan yang berfungsi sebagai kantor DPRD Sukoharjo sebagai wadah yang memiliki kesan terbuka lingkungan sekitar dalam hal

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun

[r]

Berdasarkan uraian singkat diatas, maka dirumuskan masalah dalam skripsi ini adalah “Bagaimana bentuk pelaksanaan perlindungan hukum yang diberikan bagi para pekerja

Tingginya laju dekomposisi serasah daun Sonneratia diduga berkaitan dengan kandungan fosfor yang tinggi dibandingkan Rhizophora karena serasah yang memiliki