• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

1

A. PENDAHULUAN

Laporan ini memuat hasil peninjauan midterm sebagaimana diatur dalam Article 7.4 WTO Agreement on Safeguards (AoS) dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 (PP34/2011) yang menjadi dasar keputusan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk melakukan peninjauan midterm (Midterm Review) terhadap impor “barang dari kawat besi atau baja berbentuk kotak/box, dengan diameter kawat 2 mm – 5 mm dan mempunyai ukuran mesh 50 mm – 120 mm yang berbentuk hexagonal dengan lilitan tunggal dan ganda, disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastik/PVC, dengan nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00. Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan (TPP) dalam bentuk tarif atas barang dimaksud sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.011/2012 berlaku sejak 20 November 2012 sampai dengan 20 November 2016.

A.1 Prosedur

1. Berdasarkan Article 7.4 AoS dan Pasal 87 PP 34 Tahun 2011, apabila jangka waktu pengenaan TPP lebih dari 3 tahun, KPPI melakukan peninjauan midterm atas TPP dan dapat merekomendasikan kepada Menteri Perdagangan untuk menghentikan pengenaan TPP atau menurunkan besaran Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan/atau meningkatkan jumlah kuota paling lambat pada pertengahan jangka waktu pengenaan.

2. Pada tanggal 14 April 2014, KPPI memulai penyelidikan peninjauan kembali dan mengirimkan kuesioner kepada Pemohon untuk diisi dan diserahkan kembali ke KPPI sesuai jadwal yang telah ditentukan.

A.2 Barang Yang Diproduksi Oleh Industri Dalam Negeri

3. Barang yang diproduksi oleh Industri Dalam Negeri selain Barang Yang Diselidiki adalah chain link mesh, fencing (kawat harmonika dan pagar), galvanized welded

(2)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

2

A.3 Periode Midterm Review

4. Periode penyelidikan adalah tahun 2011 sampai dengan 2014 (Jan-Jun).

B. BARANG YANG DISELIDIKI

B.1. Uraian Barang Yang Diselidiki

5. Barang Yang Diselidiki adalah barang yang berbentuk kotak atau matras atau silinder yang terbuat dari kawat besi atau baja, dengan diameter ketebalan paling kecil 2 mm sampai dengan paling besar 5 mm, yang dianyam dengan lilitan ganda sehingga membentuk lingkaran heksagonal sebesar paling kecil 50 mm sampai dengan paling besar 120 mm, yang disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastik/PVC, dengan nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00.

C. PENYESUAIAN STRUKTURAL

6. KPPI telah melakukan peninjauan sejauh mana Pemohon melakukan upaya penyesuaian struktural sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan penjualan dan memenuhi konsumsi nasional, Pemohon memperluas jalur distribusi mereka dengan menambah luas cakupan daerah dalam rangka melancarkan pasokan ke pasar domestik.

b. Pemohon memperluas jaringan distribusi melalui pembangunan gudang persediaan yang tersebar di wilayah-wilayah pemasaran yang strategis agar barang di Indonesia yaitu di Medan, Surabaya, dan Sulawesi.

c. Untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan layanan purna jual, Pemohon Memberikan pelatihan secara berkala terhadap tenaga kerja di bidang produksi.

(3)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

3

D. IMPOR

D.1 Impor Absolut

Tabel 1: Impor Barang Yang Diselidiki Secara Absolut

Uraian Tahun 2011 2012 2013 2013 (Jan-Jun) 2014 (Jan-Jun) Jumlah (Ton) 5.696 6.390 5.560 2.729 1.941 Peningkatan (%) 12 (13) (29) Tren (%) (1) -

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

7.

Dari Tabel 2 di atas, terlihat bahwa tren impor dari tahun 2011 ke tahun 2013 mengalami penurunan hanya sebesar 1%. Impor pada tahun 2013 setelah pengenaan TPP mengalami penurunan sebesar 13% dari tahun 2012 dan pada periode Jan-Jun 2013 ke Jan-Jun 2014 terjadi penurunan sebesar 29%.

D.2 Impor per Negara

Tabel 2: Impor per Negara

Satuan: Ton Negara Tahun Tren (11-13) 2011 2012 2013 (Jan-Jun) 2013 (Jan-Jun) 2014 Republik Rakyat Tiongkok (RRT) 2.402 4.321 4.676 2.363 1.269 39,5 Singapura 2.795 179 344 111 359 (64,9) Negara Lainnya 499 1.890 540 254 314 4,0 Total 5.696 6.390 5.560 2.729 1.941 (1,2)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

(4)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

4

8. Selama periode 2011-2013, volume impor dari Negara RRT mengalami peningkatan dengan tren sebesar 39,5%. Pangsa impor dari Negara RRT adalah sebesar 84,1% di tahun 2013. Pada pertengahan tahun 2014, jumlah volume impor menunjukkan penurunan sebesar 46,3% dibandingkan dengan periode tahun 2013. Sementara volume impor dari Singapura mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2012 sebesar 93,6% dan tren volume impor dari Singapura selama tahun 2011-2013 mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 64,9%. Pangsa impor dari Singapura di tahun 2013 adalah sebesar 6,2%.

Tabel 3: Perkembangan Pangsa Pasar Negara Eksportir Besar Satuan: %

Uraian Negara Tahun Tren

(11-13) 2011 2012 2013 RRT 42,2 67,6 84,1 41,2 Singapura 49,1 2,8 6,2 (64,5) Negara Lainnya 8,8 29,6 9,7 5,0 Total 100 100 100 -

Sumber: BPS dan diolah

9. Selama kurun waktu 2011-2013, pangsa pasar RRT mengalami peningkatan yang cukup pesat, sedangkan pangsa pasar Negara Singapura mengalami penurunan dengan tren sebesar 64,5% dan pangsa pasar negara lainnya mengalami peningkatan dengan tren sebesar 5,0%.

E. KINERJA PEMOHON

10. Dalam rangka midterm review, KPPI memeriksa dan melakukan analisa terhadap data dan informasi yang tersedia dan terkait dengan faktor yang relevan dengan kinerja terkini Pemohon.

(5)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

5

Tabel 4: Penjualan Domestik, Produksi, dan Laba/rugi

Satuan: Indeks

Sumber: Pemohon

11. Penjualan domestik mengalami penurunan di tahun 2013 sebesar 18 poin indeks dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan saat bersamaan produksi mengalami juga mengalami penurunan sebesar 16 poin indeks. Pada pertengahan tahun 2014, selanjutnya penjualan domestik dan produksi juga mengalami penurunan.

12. Selama penurunan penjualan domestik dan produksi, terjadi penurunan keuntungan yang signifikan di tahun 2013 sebesar 58 poin indeks dibandingkan dengan tahun 2012.

Tabel 5: Produktivitas, Kapasitas Produksi, Kapasitas Terpakai, and Tenaga Kerja

Satuan: Indeks Sumber: Pemohon No. Uraian Tahun Perubahan 12-13 (%) Tren 11-13 (%) 2011 2012 2013 2014 (Jan-Jun) 1. Penjualan Domestik 100 124 106 74 (14,4) 2,8 2. Produksi 100 119 103 78 (13,0) 1,7 3. Laba/rugi 100 154 96 100 (37,3) (1,9) No. Uraian Tahun Perubahan 12-13 (%) Tren 11-13 (%) 2011 2012 2013 2014 (Jan-Jun) 1. Produktivitas 100 106 85 77 (20,3) (8,0) 2. Kapasitas Produksi 100 100 100 100 - - 3. Kapasitas terpakai 100 121 104 79 (13,8) 2,1 4. Tenaga kerja 100 111 100 100 (10,0) 0

(6)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

6

13.

Produktivitas mengalami penurunan sebesar 21 poin indeks dari tahun 2012

ke tahun 2013, penurunan produktivitas terus terjadi pada tahun 2014

(Jan-Jun). Terjadinya penurunan produktivitas diakibatkan oleh penurunan

kapasitas terpakai dikarenakan Pemohon tidak dapat meningkatkan volume

Produksi dan volume jual.

14.

Jumlah tenaga kerja tetap stabil karena Pemohon harus mempertahankan

tenaga kerjanya agar proses produksi tetap berjalan, meskipun terjadi

penurunan volume produksi.

Tabel 6: Laba/Rugi

Satuan: Indeks

Sumber: Pemohon

15.

Walaupun pengenaan TPP telah dikenakan pada akhir tahun 2012, namun

Pemohon mengalami penurunan keuntungan sebesar 58 poin pada tahun

2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Keuntungan yang didapat pada

tahun 2014 (Jan-Jun) cenderung menurun.

Tabel 7: Persediaan

Satuan: Indeks

Sumber: Pemohon

16.

Volume Persediaan relatif stabil selama Tahun 2011 ke Tahun 2013 namun

pada Tahun 2014 (Jan-Jun) terjadi peningkatan. Peningkatan ini diakibatkan

penurunan penjualan

.

Uraian

Tahun

Perubahan

12-13

(%)

Tren

11-13

(%)

2011

2012

2013

2014

(Jan-Jun)

Laba/Rugi

100

154

96

67

(37,3)

(1,9)

Uraian

Tahun

Perubahan

12-13

(%)

Tren

11-13

(%)

2011

2012

2013

2014

(Jan-Jun)

Persediaan

100

96

97

112

0,9

(1,6)

(7)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110 – Indonesia

7

F. ANALISA TEMUAN

Selama pengenaan TPP yang diberlakukan dari tanggal 20 November 2012,

volume impor mengalami penurunan sebesar 13% pada tahun 2013. Namun

kinerja Pemohon masih mengalami penurunan diantaranya penjualan domestik,

produksi, produktivitas, kapasitas terpakai, dan keuntungan, hal ini menunjukkan

belum pulihnya kinerja Pemohon.

F.1 Pengamatan atas Efektifitas BMTP

Berdasarkan analisa impor, kinerja Pemohon, dan penyesuaian struktural yang dilakukan Pemohon, dapat disimpulkan bahwa BMTP telah cukup efektif menurunkan volume impor. Efektifitas BMTP terhadap penurunan volume impor tersebut tidak signifikan sehingga kinerja pemohon masih belum dapat pulih sepenuhnya dari ancaman kerugian serius dan sulit untuk melakukan penyesuaian struktural untuk kembali bersaing di pasar domestik.

F.2 Pengamatan atas Perlunya BMTP dilanjutkan

Berdasarkan butir F.1 di atas, KPPI merekomendasikan agar pengenaan BMTP yang sedang berjalan masih perlu dilanjutkan untuk memulihkan kinerja Pemohon sampai periode pengenaan TPP berakhir.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari peninjauan Midterm, KPPI membuktikan bahwa pengenaan TPP masih penting untuk dilanjutkan tanpa perlu melakukan liberalisasi untuk merubah besaran dan jangka waktu pengenaan BMTP yang tertera di dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.011/2012.

Gambar

Tabel 1: Impor Barang Yang Diselidiki Secara Absolut
Tabel 3: Perkembangan Pangsa Pasar Negara Eksportir Besar      Satuan: %
Tabel 5: Produktivitas, Kapasitas Produksi, Kapasitas Terpakai, and Tenaga Kerja Satuan: Indeks        Sumber: Pemohon    No
Tabel 6: Laba/Rugi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penerapan strategi pembelajaran yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran modeling the way yang dapat

Tujuan uji tekan adalah untuk mengukur kuat tekan uniaksial sebuah Tujuan uji tekan adalah untuk mengukur kuat tekan uniaksial sebuah conto batuan dlam geometri

Juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif); nilai koefisien

Kroeger (2004:227) mengungkapkan bahwa verba-verba dalam KVB biasanya bersama- sama mengungkapkan peristiwa tunggal, akan tertapi karena verba-verba tersebut bersama-sama

Berdasarkan persepsi pengunjung yang diperoleh dari hasil kuisioner, faktor tingkat kenyamanan dari parameter keindahan pada Taman Pejuang Letjen Karjono (65,30%), Taman

Strategi Langkah Aksi Tahun Evaluasi Awal Selesai Menjalin kerjasama baru Membuat MoU dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi / Instansi lain 2012 2012 Akhir 2012

Di berbagai kota, rumah sakit swasta besar dimiliki oleh lembaga-lembaga keagamaan misalnya: Rumah Sakit (RS) Bethesda di Yogyakarta, RS PGI Cikini di Jakarta, RS Charitas

penguapan terlebih dahulu karena sumber panas bumi dalam kondisi water dominated .Sistem binary yaitu sistem yang memanfaatkan panas bumi dengan cara mentransfer