• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI PERFORMANCE TEST OF STONE MEDIA ON PRE-SEDIMENTATION BASIN. Oleh : Edwin Patriasani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI PERFORMANCE TEST OF STONE MEDIA ON PRE-SEDIMENTATION BASIN. Oleh : Edwin Patriasani"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI

PERFORMANCE TEST OF STONE MEDIA ON PRE-SEDIMENTATION BASIN

Oleh :

Edwin Patriasani Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc

(2)

L

ATAR

B

ELAKANG

Dalam air sungai terdapat kandungan suspended solid (SS)

yang menyebabkan kekeruhan pada air baku.

 Pada umumnya, kendala yang dihadapi pada unit Instalasi

Pengolahan Air Minum (IPAM) saat ini adalah kurang maksimalnya kinerja unit prasedimentasi untuk meremoval kekeruhan dan konsentrasi zat organik saat musim penghujan, dimana air baku yang diolah memiliki nilai kekeruhan yang tinggi.

(3)

R

UMUSAN

M

ASALAH

 Permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah

pengaruh penambahan media batu pada bak prasedimentasi terhadap efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik pada air baku serta bagaimanakah pengaruh ketebalan media batu terhadap efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik dalam memodifikasi unit prasedimentasi dengan menggunakan media batu.

(4)

T

UJUAN

P

ENELITIAN

 Mengetahui pengaruh penambahan media batu pada bak

prasedimentasi terhadap efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik pada air baku.

 Mengetahui pengaruh ketebalan media batu terhadap

efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik dalam memodifikasi bak prasedimentasi dengan menggunakan media batu.

(5)

M

ANFAAT

P

ENELITIAN

 Memberikan informasi mengenai modifikasi unit

prasedimentasi dengan menggunakan media batu dalam menaikkan efisiensi removal nilai kekeruhan dan

konsentrasi zat organik.

 Memberikan informasi mengenai pengaruh ketebalan media

batu dalam memodifikasi unit prasedimentasi terhadap efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik.

(6)

R

UANG

L

INGKUP

 Menggunakan pengendapan sistem batch sebagai

penelitian pendahuluan dengan column settling test.

 Pada reaktor bak prasedimentasi menggunakan

pengendapan kontinyu.

 Variabel dari penelitian adalah

1. Diameter media batu yang ditambahkan pada bagian zona

pengendapan bak prasedimentasi sebesar 0,5 cm; 1,0 cm; dan 1,5 cm

2. Kekeruhan pada air baku dengan nilai kekeruhan 450

(7)

 Parameter yang diteliti adalah nilai kekeruhan dan

konsentrasi zat organik dari efluen reaktor bak prasedimentasi.

 Jenis batu yang digunakan pada penelitian kali ini adalah

batu pantai.

 Pengambilan sampel dilakukan setiap hari pada pukul

08.00-16.00 tiap 2 jam sekali hingga media batu mengalami breakthrough.

 Debit yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

(8)

T

INJAUAN

P

USTAKA

 Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat

tersuspesi seperti lempung, lumpur, zat organik, dan lain-lain, yang memiliki ukuran antara 10nm - 10 μm. Kekeruhan tidak berbahaya bagi kesehatan tetapi tidak bagus jika dilihat dari segi estetika. (Sumestri, 1987)

 Kandungan zat organik ini bisa berasal dari berbagai bahan

kimia organik yang mungkin berasal dari pembuangan pupuk pertanian atau limbah domestik. Karena tidak dimungkinkan untuk mengontrol setiap tindakan manusia, maka perlu adanya penanganan tertentu untuk menanganinya, dalam hal ini berkaitan dengan penyediaan air minum (Reynold & Richards, 1995).

(9)

Column Settling Test

Kedalaman kolom pengendapan (H) yang digunakan

untuk partikel diskrit adalah 1-2 m, dengan diameter

kolom (D) adalah 150-300 mm. Sedangkan pengambilan

titik sampling dilakukan pada setiap interval tertentu.

Data yang diperoleh dari tes kolom pengendapan adalah:

Variasi kedalaman pengambilan sampel (h)

Variasi waktu pengambilan sampel (t)

(10)

Prasedimentasi

Bangunan pendahuluan ini berfungsi sebagai tempat

pengendapan partikel diskrit (pengendapan type I),

seperti lempung, pasir, dan zat padat lainnya yang bisa

mengendap secara gravitasi. Dalam pengoperasiannya

prasedimentasi dapat mengurangi zat padat sebesar

50% - 90% (tipikal 60% - 80%). (Kawamura, 2000)

(11)

Agar desain bak prasedimentasi rectangular yang optimal dapat tercapai, maka bak prasedimentasi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Zona inlet mampu membuat aliran air yang laminer masuk

ke zona pengendap (Nre < 2000) agar dapat mencegah terjadinya aliran singkat/short circuiting, turbulensi dan mengurangi efisiensi removal (Nfr > 10-5).

Zona Outlet mampu mengalirkan effluent secara baik

dengan menjaga aliran laminer sehingga zat padat yang telah mengendap tidak terbawa keluar bangunan.

 Zona Lumpur pada dasar bak mampu menampung

(12)

Mekanisme Filtrasi

Pada proses filtrasi terdapat beberapa fenomena penting saat filtrasi dengan media berbutir, yaitu:

 Mechanical Straining  Sedimentasi  Adsorpsi  Aktivitas kimia  Aktivitas Biologi (Huisman, 1977).

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

P

ENGENDAPAN

K

ONTINYU

(26)
(27)
(28)

Pelaksanaan Proses Pengendapan Kontinyu

 Pengisian bak penampung dengan air baku.

 Mengatur debit dari kran pada masing-masing bak

penampung yang masuk ke dalam reaktor sebesar 0,004 L/detik

 Proses pengisian air baku kedalam reaktor.

 Proses pengambilan sampel dilakukan pertama kali saat

air baku mulai keluar di efluen reaktor.

 Proses pengendapan kontinyu ini dilakukan selama 24

jam hingga media batu mengalami breakthrough.

(29)

Tabel 4.3 Nilai Kekeruhan Efluen Reaktor dengan Menggunakan Air Baku 450 NTU dan Diameter Batu 0,5; 1,0; 1,5 cm

(30)
(31)

Tabel 4.4 Nilai Kekeruhan Efluen Reaktor dengan Menggunakan Air Baku 750 NTU dan Diameter Batu 0,5; 1,0; 1,5 cm

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

 Dari perolehan data tersebut, nilai efisiensi removal

kekeruhan pada reaktor bak prasedimentasi dengan penambahan media batu menjadi lebih tinggi dibandingkan nilai efisiensi removal kekeruhan tanpa menggunakan batu, Hal ini disebabkan karena media batu yang ditempatkan pada zona pengendap reaktor dapat mendegradasi partikel penyebab kekeruhan di dalam air baku yang digunakan. Selain itu, terdapat mikroorganisme yang tumbuh pada butiran media sehingga ikut berperan dalam menurunkan kekeruhan dalam air sehingga efisiensi removal kekeruhan menjadi meningkat.

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

 Dari hasil penelitian, nilai efisiensi removal konsentrasi zat

organik pada reaktor bak prasedimentasi dengan penambahan media batu menjadi lebih tinggi dibandingkan nilai efisiensi removal konsentrasi zat organik tanpa menggunakan batu. Hal ini disebabkan karena pada reaktor bak prasedimentasi dengan penambahan media batu terdapat aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berkembang biak dengan bahan inorganik dan organik yang terdeposit pada filter sebagai makanannya. Makanan ini sebagian digunakan untuk proses hidupnya (disimilasi) dan sebagian digunakan untuk proses pertumbuhan (asimilasi). Kehidupan mikroorganisme pada media ini berupa biofilm yang menempel pada permukaan media yang dapat mendegradasi bahan organik di dalam air sampel.

(55)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dari penelitian kali ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

 Efisiensi removal nilai kekeruhan pada modifikasi bak

prasedimentasi menggunakan media batu dapat mencapai 92,89% dan efisiensi removal konsentrasi zat organik mencapai 41,51%, dimana terjadi peningkatan efisiensi removal dibandingkan penelitian pada bak prasedimentasi konvensional tanpa penambahan media batu yang memiliki efisiensi removal nilai kekeruhan sebesar 64,44 % dan efisiensi removal konsentrasi zat organik sebesar 24,24%.

(56)

 Ketebalan media batu memberikan pengaruh terhadap

efisiensi removal nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik pada modifikasi bak prasedimentasi dengan menggunakan media batu, dimana media batu berdiameter 0,5 cm dapat meremoval nilai kekeruhan dan konsentrasi zat organik lebih besar dibandingkan dengan media batu berdiameter 1 cm dan 1,5 cm.

(57)

SARAN

Saran – saran yang perlu untuk penelitian selanjutnya adalah :

 Melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

parameter kimia, seperti penurunan konsentrasi nitrat dan phospat.

 Melakukan penelitian dengan varias lain seperti dengan

menggunakan variasi debit pada influen reaktor.

(58)

Gambar

Tabel 4.3 Nilai Kekeruhan Efluen Reaktor dengan Menggunakan  Air Baku 450  NTU dan Diameter Batu 0,5; 1,0; 1,5 cm
Tabel 4.4 Nilai Kekeruhan Efluen Reaktor dengan Menggunakan   Air Baku 750 NTU dan Diameter Batu 0,5; 1,0; 1,5 cm

Referensi

Dokumen terkait

Paling tidak Lapas dengan bantuan berbagai pihak mampu melakukan evaluasi secara portofolio, yaitu sistem penilaian/evaluasi yang lebih memfokuskan pada penilain proses

Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan, biaya-biaya untuk

Hetharie (2011) menyatakan aspek lingkungan fisik dalam halini stimulus yang diberikan dari pihak matahari departmentstore kota ambon berpengaruh positif terhadap

Dalam melakukan kegiatan penyaluran zakat BMT-UGT Sidogiri pusat berupa zakat konsumtif, zakat produktif dan beasiswa pendidikan. Selain itu ada yang berupa

dengan melakukan observasi pada objek penelitian guna menemukan permasalahan- permasalahan yang akan diidentifikasi. Objek penelitian ini adalah sistem informasi yaitu

Dengan demikian, skor rata- rata siswa 70 dapat dipahami bahwa rata- rata kemampuan siswa dalam menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskripsi berada pada

Hasil penelitian yang dilaksanakan pada ekosistem pegunungan di Desa Rejeki Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi tahun 2014, ditemukan tujuh spesies nyamuk Anopheles dan

 Fungsi Limiter pada FM reciever adalah untuk menghilangkan variasi amplitudo dari signal FM yang tidak