• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTENSITAS BERORGANISASI INTRA KAMPUS TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INTENSITAS BERORGANISASI INTRA KAMPUS TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTENSITAS BERORGANISASI INTRA

KAMPUS TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Disusun Oleh:

Faika Ramadhani

NIM 1113018200016

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

Faika Ramadhani (1113018200016). “Pengaruh Intensitas Berorganisasi Intra Kampus terhadap Minat Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi, Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajar mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang aktif berorganisasi intra kampus khususnya Unit Kegiatan Mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini sebesar 73 orang. Teknik pengumpulan data utama menggunakan angket dan studi dokumen sebagai pelengkap dalam penelitian.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajas mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistic (Uji T), hasil nilai Thitung sebesar 3,724 dan Ttabel sebesar 1,993 . dengan kriteria pengujian jika Thitung

3,724 > Ttabel 1,993 maka H0 ditolak dan Hı diterima. Sehingga hasilnya yaitu

terdapat pengaruh antara intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajar mahasiswa UIN Syarif hidayatullah Jakarta. Lalu pada analisis determinasi diperoleh hasil sebesar 16,3% hal ini menunjukkan bahwa minat belajar dipengaruhi oleh intensitas berorganisasi hanya sebesar 16,3% dan 83,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Intensitas Berorganisasi Mahasiswa, Organisasi Intra Kampus, Minat Belajar

(8)

ii ABSTRACT

Faika Ramadhani (1113018200016). “The Influence Of Intra Campus Organization Intensity toward Student’s Study Interest in State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta”. Thesis, Department of Management Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2020

This research aims to determine the influence of intra campus organization intensity toward student’s study interest in state Islamic university syarif hidayatullah Jakarta. This research is Quantitative paradigm. All active student’s intra campus organization were employed as the population in this research. Then, 73 student’s were employed as the sample in this research. A questionnaire was used in the main data collection technique, and study document as complementary this research.

The results of this research there was influence of Intra Campus Organization Intensity toward Student’s Study Interest in State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. It can be see in the statistical testing (T test), the results of Tcount was 3,724 and Ttable was 1,993. By testing criteria if Tcount 3,724 > Ttable

1,993 H0 was rejected and Hı approved. Then determination analysys showed the

results is 16,3% the results is study interest is influenced by organization intensity only 16,3% and 83,7% is influenced by other factors. So the results showed there was influence of Intra Campus Organization Intensity toward Student’s Study Interest in State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keywords : Student Organization Intensity, Intra Campus Organization, Study Interest

(9)

iii

KATA PENGANTAR

ﻢﻳﺤﺭﻟﺍﻦﻣﺤﺭﻟﺍﷲﺍﻢﺳﺑ

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada ummatnya semoga kita semua senantiasa mendapat syafaat.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Intensitas Berorganisasi Intra Kampus terhadap Minat Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” merupakan salah satu syarat kelulusan penulis untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akan tetapi penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dari pembimbing guna menjadi acuan dan bekal pengalaman bagi penulis di masa yang akan datang.

Adapun keberhasilan penulis dalam melakukan penelitian hingga skripsi penulis selesai ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak selama penelitian berlangsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Amany Lubis, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan sekaligus dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(10)

iv

4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama menjalani perkuliahan

6. Seluruh staf kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Untuk kedua orang tuaku tersayang. Ayahanda Muhammad Akbar dan Ibunda Herwina Susanti dengan tulus penulis mengucapkan banyak terimakasih atas do’a, kasih sayang, perhatian, dan segala dukungan moril ataupun materil yang kalian berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sungguh tak mudah digambarkaan seberapa besar perjuangan yang telah diberikan kepada penulis 8. Adik Akmal Haikal dan Ali Shodri Farinal yang telah memberikan semangat

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku tersayang. Siti Fitria Rahmadhani, Yuniarti Utari, Darry Febrienda dan Febriani Kurnia Puteri terima kasih karena selalu ada untuk mendengarkan, memberi solusi dan memberi kegembiraan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Kalian adalah keluarga.

10. Partner terbaikku, Imam Maulana terima kasih karena selalu meluangkan waktu, tenaga, pikirian untuk memberi semangat, memberi motivasi dan bersedia menemani dalam proses penyelesaian skripsi ini

11. Rekanku. Angkatan Nusantara Resimen Mahasiswa Wira Dharma yang selalu memberikan semangat dan kegembiraan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Karibku, Emma Yuliana Nurbaithy, Uum Durratun Najah terimakasih untuk kalian yang selalu memberikan semangat, memberi energi positif kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2013, terlebih khusus untuk kelas MPA kalian semua telah memberikan motivasi dan warna dalam hidup penulis.

(11)

v

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis. Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-Nya, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sebagai karya ilmiah yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dengan kerendahan hati penulis berharap smeoga skirpsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan khususnya untuk penulis dan bagi pembaca.

Wassalmualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Jakarta, 20 Januari 2020

Penulis

(12)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 A.Latar Belakang ... 1 B.Identifikasi Masalah ... 7 C.Pembatasan Masalah ... 7 D.Rumusan Masalah ... 7 E. Tujuan Penelitian ... 7 F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 9

A.Kajian Teori ... 9

1. Intensitas Berorganisasi Intra Kampus ... 9

2. Minat Belajar ... 23

B.Penelitian yang Relevan ... 27

C.Kerangka Berpikir ... 28

D.Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

B.Metode Penelitian ... 31

C.Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 33

D.Variabel Penelitian ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 36

(13)

vii

G.Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

1. Letak Geografis Unit Kegiatan Mahasiswa ... 45

2. Bagan Struktur Organisasi Intra Kampus ... 48

3. Rekapitulasi Data Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa ... 49

4. Unit Kegiatan Mahasiswa ... 49

B.ANALISIS DATA ... 58

1. Intensitas Berorganisasi Intra Kampus (Variabel X) ... 58

2. Minat Belajar Mahasiswa (Variabel Y) ... 59

C.Uji Prasyarat ... 60 1. Uji Normalitas ... 60 2. Uji Homogenitas... 61 3. Analisis Determinasi ... 61 4. Uji T ... 61 5. Uji Hipotesis ... 62

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A.Kesimpulan ... 67

B.Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 72

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Contoh Klasifikasi Unit Kegiatan Mahasiswa ... 18

Tabel 3. 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 30

Tabel 3. 2 Rekapitulasi data anggota UKM UIN Syarif Hidayatullah ... 31

Tabel 3. 3 Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3. 4 Kisi- kisi Instrumen ... 37

Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Item Valid & Drop Variabel X ... 38

Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan Item Valid & Drop Variabel Y ... 40

Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 4. 1 Letak Ruangan Unit Kegiatan Mahasiswa ... 46

Tabel 4. 2 Rekapitulasi Data Pengurus dan Anggota UKM ... 49

Tabel 4. 3 Skor Hasil Angket Variabel X ... 58

Tabel 4. 4 Skor Hasil Angket Variabel Y ... 59

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas ... 61

Tabel 4. 7 Hasil Analisis Determinasi ... 61

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Ruang Sekretriat Unit Kegiatan Mahasiswa... 47 Gambar 3. 1 Prestasi UKM Paduan Suara Mahasiswa ... 53

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Anggota UKM FLAT ... 74

Lampiran 2 Data Anggota UKM LDK ... 76

Lampiran 3 Data Anggota UKM PRAMUKA ... 80

Lampiran 4 Data Anggota UKM KOPMA ... 81

Lampiran 5 Data Anggota UKM RANITA ... 82

Lampiran 6 Data Anggota UKM PSM ... 83

Lampiran 7 Angket Uji Coba Variabel X ... 85

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X ... 88

Lampiran 9 Angket Uji Coba Variabel Y ... 90

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Y ... 93

Lampiran 11 Instrumen Angket Penelitian Variabel X ... 95

Lampiran 12 Instrumen Angket Penelitian Variabel Y ... 98

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel X ... 101

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Y ... 103

Lampiran 15 Hasil Angket Uji Validitas Variabel Y ... 104

Lampiran 16 Hasil Uji Variliditas Variabel Y ... 105

Lampiran 17 Tabel Distribusi T ... 106

Lampiran 18 Surat Bimbingan Skripsi ... 107

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ... 108

Lampiran 20 Surat Persetujuan Penelitian ... 109

Lampiran 21 Tabel Uji Referensi ... 110

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perguruan tinggi memiliki peran dalam pengembangan potensi akademik, non akademik mahasiswa dan sivitas kampus. Perguruan tinggi sebagai laboratorium ilmu pengetahuan diharapkan berperan dalam menghasilkan temuan-temuan, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk dijadikan sebuah penelitian ataupun hasil kerja di dunia pendidikan.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, perguruan tinggi akan menciptakan generasi- generasi yang ilmu dan pengetahuannya akan dikembangkan oleh proses penyampaian ilmu pengetahuan yang didapatkan dari dosen sebagai pengajar dan mahasiswa sebagai peserta didik, peran perguruan tinggi ini sangat berkaitan dengan masa depan bangsa dan negara karena dari sinilah kader-kader generasi penerus bangsa akan menciptakan hal baru yang lebih bermanfaat untuk masa depan. Dengan adanya proses internalisasi nilai-nilai dari dosen kepada mahasiswa tentu akan membuat dosen dan mahasiswa saling berkontribusi dalam melakukan sebuah pembelajaran dan penelitian.

Level sebagai mahasiswa ini sudah menjadi bagian dari peserta didik yang memiliki akademis tinggi dan berwawasan global, hal ini akan memotivasi mahasiswa untuk menjadi lebih baik dan menekuni banyak hal yang ditemukannya pada dunia nyata. “Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang ditengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk ikut serta menanggulangi

berbagai masalah masyarakat.”1 Perkembangan ilmu pengetahuan akan terus

tumbuh secara terus-menerus dan akan membuat mahasiswa lebih peduli dengan lingkungan sekitar, begitu juga dengan permasalahan sosial yang sering

1 Melwin Syafrizal Daulay, Pedoman Praktis Manajemen Organisasi Kemahasiswaan

Administrast dan Manajemen Organisasi, (Yogyakarta,STMIK AMIKOM YOGYAKARTA,

(18)

kerap terjadi pada masa kini akan membuat mahasiswa memperhatikan dan menjadikan hal tersebut pertimbangan untuk terjun mengenal bahkan membantu menyelasaikan masalah-masalah sosial yang ada.

Pembelajaran yang ada di kampus idealnya harus selalu berkesinambungan dan terus menerus diikuti oleh mahasiswa. Secara tidak langsung mahasiswa bertanggung jawab atas tugas-tugasnya di perkuliahan seperti mengikuti pembelajaran, konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, mengerjakan tugas perkuliahan, sehingga akan tercapai prestasi yang baik dengan mendapatkan nilai yang memuaskan. Kampus telah menyediakan berbagai program serta perkuliahan untuk mendukung keberlangsungan proses akademik yang akan dijalankan, sebagai mahasiswa hal ini tentu akan lebih mudah karena mahasiswa hanya tinggal mengurus dan mengikuti alur yang telah diarahkan oleh kampus saja.

Sejalan dengan adanya program perkuliahan serta kegiatan yang diadakan oleh kampus mahasiswa juga harus bisa membawa diri untuk menjadi subjek dalam terlaksananya program tersebut. Dengan adanya program, kegiatan dan proses perkuliahan yang telah dirancang oleh kampus mahasiswa haruslah memiliki keinginan dan motivasi untuk mengikutinya dengan sungguh-sungguh karena motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa akan berdampak baik untuk keberlangsungan proses perkuliahan, perkembangan prestasi dan juga diri mahasiswa itu sendiri. Motivasi akan menimbulkan minat yang tinggi dan akan membuat mahasiswa menekuni dan merasa ingin melakukan hal tersebut secara terus-menerus.

Belajar akan sangat berpengaruh terhadap seberapa besar minat yang dimiliki seseorang bergitu juga dengan mahasiswa sebagai peserta didik yang tugasnya adalah belajar akan terlihat seberapa besar belajar yang dilakukan dalam perkuliahan karena minat yang mereka miliki akan sangat berdampak terhadap proses dan prestasi dalam perkuliahan. Banyak mahasiswa yang memiliki minat ataupun bakat tetapi dalam pembelajaran tidak sedikit juga mahasiswa yang memiliki minat yang kurang, karena minat mereka disalurkan

(19)

kepada hobi seperti berorganisasi dan akan memprioritaskan minat yang membuat mereka nyaman dan santai untuk dilakukan.

Minat tidak akan terbentuk secepat dan tanpa adanya faktor-faktor yang mendasari mendasari terbentuknya minat pada diri seseorang. Minat ditimbulkan karena ada faktor pada diri seseorang dan juga dari luar , artinya minat tersebut akam terbentuk karena ada faktor yang mendasari seperti faktor yang ada pada diri sendiri misalnya faktor keinginan, motivasi, kebiasaan dan lainnya, begitu pula dengan faktor dari luar yang mendasari adanya minat belajar seperti lingkungan sekolah, pembelajaran yang kurang kondusif, sarana yang tidak mendukung, motivasi guru,teman dan keluarga dan lainnya masih banyak lagi

Kegiatan yang mahasiswa lakukan di kampus meliputi melaksanakan perkuliahan didalam kelas, mengikuti kegiatan jurusan, fakultas bahkan universitas. Hal tersebut merupakan bagian wajib yang harus dilakukan dalam proses perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga akan mengembangkan dirinya didalam organisasi yang telah disediakan oleh kampus sebagai wadah pengembangan minat dan bakat. Tidak sedikit dari mahasiswa yang membuat dirinya terjun ke dalam sebuah organisasi intra kampus. Karena adanya organisasi intra kampus ini akan memperluas pengetahuan mahasiswa dalam memanajemen dan berinteraksi dengan orang banyak, di organisasi mahasiswa akan mendapatkan ilmu yang berbeda dengan yang mereka dapatkan di perkuliahan. Organisasi intra yang ada dikampus telah sengaja dibentuk sesuai dengan minat & bakat yang mahasiswa inginkan. Bukan hanya untuk mengembangkan potensi diri tetapi juga menjadi agen perubahan yang menjadi contoh untuk mahasiswa lainnya karena anggota organisasi tentunya punya nilai lebih dalam hal berorganisasi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Musab Komaini selaku ketua Unit Kegiatan Mahasiswa LDK UIN Jakarta, yakni :

“...Kegiatan rutin sepekan sekali dalam bentuk mentoring dan halaqoh dan merupakan kegiatan wajib. Kegiatan rutinnya sesuai anggota dan ditanyakan bisanya kapan,waktu luangnya kapan agar tidak mengganggu kuliah. Karena

(20)

tujuan da’wah bukan semata-mata hanya berorganisasi kita juga memberikan contoh kepada orang lain,kelas kita, lingkungan kita buat perubahan justru aktivis harus menjadi agent of change memberikan perubahan yang baik, citra positif kepada masyarakat kampus agar masyarakat kampus tau dengan dia menjadi seorang aktivis dia juga bisa menjadi orang yang berprestasi juga....”2

Pernyataan yang singkat tersebut menjelaskan bahwa ada kesadaran dari diri mahasiswa akan sebuah perubahan yang akan terjadi bila mahasiswa dapat mengembangkan diri dengan baik, karena organisasi akan berguna untuk menunjang perkembangan potensi yang ada pada diri mahsiswa itu sendiri. Kegiatan yang rutin diadakan oleh UKM ini akan menunjang kemampuan diri mahasiswa bukan hanya dalam berorganisasi tetapi juga menjadi aktivis yang pintar, dan menjadi contoh untuk mahasiswa dan masyarakat kampus bahwa mahasiswa aktivis akan memiliki nilai tambah dalam berorganisasi.

Kehadiran organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi akan memacu mahasiswa untuk mengikuti dan mengikuti organisasi tersebut sesuai dengan minat dan bakatnya. “Organisasi kemahasiswaan ada dikarenakan kesamaan keyakinan, minat dan bakat anggota, biasanya bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat tersebut dalam suatu wujud kegiatan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu prestasi, sebagai kebutuhan fisik, rohani ataupun

sekedar penyalur hobi.”3 Hal tersebut menunjukkan bahwa organisasi

kemahasiswaan akan diikuti oleh mahasiswa yang ingin memperdalam dan menyalurkan minat dan bakatnya begitu juga dengan penekunan hobi yang mahasiswa miliki. melalui organisasi ini mahasiswa akan lebih memahami cara berinteraksi dengan masyarakat, mempelajari hal yang tidak di peroleh pada perkuliahan, dan organisasi kemahasiswaan ini akan menambah ilmu baru dalam pengembangan potensi diri mahasiswa.

2 Wawancara dengan Musab Koimani, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa LDK UIN Jakarta, pada 13 Desember 2017.

(21)

Pada saat ini di perguruan tinggi banyak bermunculan organisasi intra kampus yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melarukan minat, bakat dan keterampilannya, seperti kelompok pencinta alam, fotografi,marawis dan lainnya. Bagi sebagian mahasiswa kehadiran organisasi tersebut dapat dijadikan menjadi daya tarik tersendiri sehingga terkadang mereka lebih aktif mengikuti organisasi dibanding mengikuti perkuliahan. Hal tersebut tentu dipengaruhi beberapa faktor baik itu karena keinginan mengetahui hal baru, menyukai tantangan, hobi dan sudah mengikuti salah satu organisasi dari semenjak sekolah, bahkan mungkin saja minat yang tumbuh tersebut karena melihat dominannya mahasiswa mengikuti salah satu organisasi intra kampus yang cukup populer atau bisa dibilang hanya sekedar ikut-ikutan saja.

Hal di atas menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa yang timbul pada diri seseorang yang akan menimbulkan rasa ingin tahu dan perhatian lebih pada objek tertentu. Minat yang ada pada diri mahasiswa yang aktif pada suatu organisasi akan menjadi tolok ukur pada dirinya untuk lebih menaruh perhatian lebih terhadap hobi dan keinginan. Minat juga akan timbul pada kegiatan pembelajaran atau perkuliahan bagi mahasiswa.

Realita saat ini yang terjadi pada mahasiswa aktif pada organisasi intra kampus khususnya UKM masih sangat banyak mahasiswa yang lulus tidak tepat pada waktunya dalam artian lulus pada tahun yang sangat lama bahkan ada yang terancam DO (Drop Out). Hal tersebut pasti dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya minat belajar atau mengikuti perkuliahan pada mahasiswa didasari oleh beberapa faktor diantaranya pembelajaran dikelas yang kurang menarik, pembelajaran dikelas yang tidak kondusif, sarana yang tidak mendukung mungkin juga dosen yang kurang menarik bagi mahasiswa sehingga pembelajaran kurang dipahami oleh mahasiswa. Begitu juga dengan sangat aktifnya mahasiswa dalam organisasi juga menjadi salah satu faktor dari kurang nya minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, karena dengan keaktifan mahasiswa dalam organisasi tentu tidak semua mahasiswa bisa membagi waktunya dengan baik. Hal ini dibuktikan juga dengan data lulusan

(22)

mahasiswa FITK angkatan 2013, yang harusnya lulus pada tahun 2017 ternyata sangat sedikit mahasiswa yang lulus pada tahun tersebut. Dari seluruh jumlah mahasiswa baru angkatan 2013 FITK dengan jumlah sekitar 1200, yang lulus pada tahun 2017 hanya sekitar 100-200 mahasiswa, jika dipresentasekan hal

tersebut perikiraan hanya 20% dari jumlah mahasiswa keseluruhan.4

Paparan data di atas menjadi gambaran bahwa mahasiswa banyak yang tidak lulus tepat waktu dengan faktor yang bermacam-macam. Tidak sedikit dari mahasiswa yang aktif pada organisasi intra kampus atau di dunia kampus bisa disebut dengan aktivis organisasi, dengan keaktifan mahasiswa pada organisasi ini akan membuat mahasiswa sangat menekuni kegiatan secara terus menerus dan hal ini malah sebaliknya dengan harapan bahwa organisasi intra kampus dicanangkan untuk menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa ternyata masih banyak mahasiswa aktivis memiliki minat yang masih rendah terhadap pembelajaran khususnya untuk melaksanakan perkuliahan. Karena dengan adanya rasa minat yang tinggi pada organisasi mahasiswa akan terus memacu mahasiswa untuk mengikuti segala kegiatan yang ada pada organisasi tersebut dan akan mempriorotaskannya lebih dari minat mahasiswa terhadap proses perkuliahan hal ini tentu juga sangat berpengaruh dengan pencapaian lulusan mahasiswa.

Berdasarkan uraian berbagai permasalahan-permasalahan di atas penulis mencoba untuk mengkaji lebih jauh melalui sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Intensitas Berorganisasi Intra Kampus terhadap Minat Belajar Mahasiswa UIN Jakarta”

(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengidentifikasi adanya beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Proses Perkuliahan belum dianggap cukup oleh sebagai mahasiswa untuk pengembangan diri

2. Belum adanya keseimbangan antara berorganisasi dengan proses perkuliahan akibatnya terbengkalai dalam menyelesaikan proses perkuliahan.

3. Intensitas berorganisasi intra kampus yang kurang seimbang dengan minat belajar mahasiswa karena belum dapat memanajemen waktu dengan baik

4. Terdapat sebagian mahasiswa belum mampu memanajemen waktu dalam mengikuti perkuliahan dan berorganisasi.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi permasalahannya tentang Intensitas berorganisasi intra kampus yang kurang seimbang dengan minat belajar mahasiswa karena belum dapat memanajemen waktu dengan baik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, terdapat maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh antara intensitas berorganisasi dan minat belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

2. Bagaimana pengaruh antara intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.

(24)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak terkait khususnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini, diantaranya :

1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan referensi ilmiah terhadap

khasanah keilmuan khususnya dalam bidang manajemen pendidikan.

2. Bagi peneliti lain diiharapkan dapat menjadi tambahan informasi untuk

penelitian selanjutnya.

(25)

9

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Intensitas Berorganisasi Intra Kampus a. Pengertian Intensitas

Kata intensitas merupakan pengadobsian kata dari bahasa inggris yaitu “Intensity” yang berarti kuat, keras atau hebat. Kata intensive selanjutnya dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kata intensif atau intensitas, yang mempunyai arti sungguh-sungguh, giat, atau hebat dalam melakukan suatu hal .5

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia intensitas berarti keadaan

tingkatan atau ukuran.6 Sedangkan dalam Kamus Psikologi intensitas

berarti kuatnya tingkah laku atau pengalaman, atau sikap yang dipertahankan.7

Ajzen, dkk (1991) menyatakan bahwa intensitas adalah besarnya usaha individu dalam melakukan tindakan. Menurut Kartono dan Gulo (2000), intensitas adalah besar dan kecilnya kekuatan suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dibutuhkan untuk merangsang salah satu indra, ukuran fisik dari energi atau data indra.8

Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa intensitas adalah ukuran atau tingkatan dalam hal ini bisa digambarkan sebagai ukuran kesungguhan, giat dan tekun dalam mengerjakan sesuatu. Dalam artian

5 Hasan Alwy, dkk, Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008) h.384)

6 Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2003) h.383.

7 Ashari M.Hafi, Kamus Psychology (Surabaya : Usaha Nasional, 1996) h.297.

8 Riko Fektori, ”Hubungan Intensitas Mengikuti Organisasi Mahasiswa dengan Motivasi

(26)

Intensitas adalah ukuran bagaimana seseorang mengerjakan sesuatu tinggi rendahnya seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Intensitas juga memiliki beberapa aspek, di bawah ini adalah aspek intensitas menururt Ajzen dkk (Imamah Zuhroh : 2017), meliputi :

1. Perhatian merupakan ketertarikan individu terhadap organisasi atau beberapa kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi intra kampus perhatian ini merupakan latar belakang individu mengikuti intra kampus.

2. Penghayatan dapat berupa pemahaman penyerapan informasi yang dilihat dan dialami selama mengikuti organisasi, kemudian informasi tersebut dipahami, diamati, dan disimpan sebagai pengetahuan yang baru bagi individu yang bersangkutan.

3. Durasi, merupakan lamanya selang waktu yang dibutuhkan individu untuk melakukan perilaku yang menjadi target. Durasi berhubungan dengan seberapa lama kemampuan penggunaan waktu untuk melakukan kegiatan.

4. Frekuensi merupakan banyaknya pengulangan perilaku yang menjadi target. Hal ini berkaitan dengan seberapa sering mahasiswa mengikuti organisasi intra kampus.

Berdasarkan paparan di atas intensitas memiliki indikator yang mencakupi beberapa aspek seperti perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi. Hal tersebut yang menggambarkan seberapa tinggi dan rendahnya intensitas atau tingkatan. Dalam hal ini intensitas yang dimaksud adalah seberapa tingkat seringnya seorang mahasiswa aktif dan berkontribusi dalam kegiatan dan aktivitas.

b. Organisasi Intra Kampus

1) Pengertian Organisasi Intra Kampus

Organisasi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani “Organon” yang berarti alat atau Instrumen, karena memang sebenarnya organisasi diggunakan oleh manusia utuk mencapai tujuan.berbagai permasalahan

(27)

yang dihadapi manusia dapat diselesaikan dengan ikut menjadi anggota organisasi.9

Organisasi merupakan wadah yang menjadi hal favorit bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Selain hobi yang bisa ditemukan di organisasi intra kampus relasi juga banyak ditemukan di organisasi ini. Mahasiswa akan mengembangkan keingintahuan mereka didalam organisasi dan akan menggali lebih dalam jika organisasi sesuai dengan minat dan bakat.

Setiap organisasi harus mempunyai tiga (3) unsur yaitu sekelompok orang, kerjasama dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Sedangkan organisasi intra kampus adalah organisasi yang dibentuk oleh kampus yang bertujuan agar mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan minat, bakat dan hobinya. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang dirancang diluar kegiatan akademik yang bertujuan melengkapi (bukan sekedar tambahan kegiatan akademik

dalam mencapai tujuan nasional).10

Paparan diatas menggambarkan bahwa organisasi intra kampus dibentuk agar melengkapi tujuan dari universitas atau Tri dharma perguruan tinggi yang dibentuk menjadi tolok ukur bagi mahasiswa untuk menjalankan tugas dan kegiatan yang dilaksanakan di kampus. Dalam organisasi intra kampus mahasiswa akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan yang bukan hanya tentang berorganisasi tapi begitu juga dengan ilmu kepemimpinan, manajemen organisasi dan memahami

9 Siswanto dan Agus Sucipto,Teori & Perilaku Organisasi Sebuah Tinjauan Integratif, (Malang,UIN Malang Press, 2008) h.54.

10 Melwin Syafrizal Daulay, Pedoman Praktis Manajemen Organisasi Kemahasiswaan (Yogyakarta, STMIK Amikom yogyakarta :2004) h.5.

(28)

tanggung jawab dengan jabatan yang akan diberikan ketika aktif dalam organisasi

Besarnya intensitas yang dimiliki oleh seseorang dalam berorganisasi terlihat dari bagaimana seseorang tersebut rutin mengikuti kegiatan dalam organisasi. Semakin tinggi tingkat intensitas aktifnya.

Seseorang dalam berorganisasi semakin besar pula rasa peduli terhadap organisasi begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat intensitas aktifnya seorang dalam berorganisasi rendah pula rasa peduli dan terlibat dirinya dalam kegiatan organisasi.

“Organisasi tidak statis, tetapi dapat berkembang dan berubah. Demikian pula, pada sebuah tim efektifitas organsasi tergantung pada keterampilan yang dipunyai oleh anggota organisasi dan personal attitude serta komitmen yang tinggi dan psychological energy dalam kerja mereka”.11

Teori di atas mengambarkan bahwa sebuah organisasi bersifat dinamis dalam artian tidak tetap begitu juga dengan kegiatan yang ada didalamnya tentu sesuai dengan apa yang terdapat di dalam organisasi tersebut baik anggota organisasi, penyesuaian waktu dan juga kondisi.

Organisasi akan membentuk anggotanya berinteraksi secara terus-menerus agar tercapainya tujuan organisasi dengan kata lain komitmen kerja pada diri anggotanya pun juga salah satu yang sangat penting. Tujuan yang telah dibentuk oleh organisasi tentu tidak akan tercipta apabila kegiatan-kegiatan didalamnya tidak berjalan dengan berkesinambungan dengan artian kegiatan organisasi akan menuntut komitmen yang sangat intens bai mahasiswa.

Mahasiswa sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan orang lain di sekitarnya, tanpa adanya orang lain manusia tidak akan bisa hidup

(29)

artinya manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini akan membentuk manusia sosial dengan bermacam-macam interaksi dengan lingkungan yang berbeda-beda. Interaksi manusia terhadap berbagai macam bentuk, sifat dan karakter manusia akan membentuk diri manusia menjadi lebih baik dan berkembang, dengan keterlibatan diri seseorang terhadap bersosialisasi dalam berorganisasi tentu akan membentuk interaksi yang positif bagi diri seseorang. organisasi adalah salah satu wadah untuk mahasiswa mengembangkan minat, bakat dan bersosialisasi.

Paparan di atas menjelaskan bahwa organisasi adalah satu kumpulan atau instrumen yang didalamnya terdapat orang-orang yang ingin membentuk suatu tujuan bersama. Sejalan dengan adanya penjelasan tentang interaksi di atas tadi berorganisasi juga merupakan sebuah wadah untuk berinteraksi sesama manusia yang merupakan ciri kehidupan manusia.

c. Manfaat Organisasi Intra Kampus

Salah satu dimensi manusia tersebut adalah makhluk organisasional. Ia dikenal sebagai makhluk organisasional karena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Bahkan struktur fisik manusia sendiri sesungguhnya adalah suatu sistem yang tersusun dari sub-sistem anggota tubuh yang semuanya sebagai suatu sub-sistem tubuh yang memiliki fungsi masingmasing dan terorganisasi secara sempurna hingga

menghasilkan sosok manusia yang sempurna.12 Organisasi juga dibentuk

karena orang menginginkannya.13

12 Fathor Rachman, “ Manajemen Organisasi dan Pengorganisasian dalam Perspektif

Al-quran dan Hadith” Vol.1 No.2, 2015, h.2.

13 Manahan P Tampubolon, Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior) Perspektif

(30)

Keberadaan manusia di dunia tidak lepas dari berorganisasi yakni bahwa manusia akan terus menjalani hidupnya sebagai makhluk sosial yang selalu menjalin koneksi, relasi dengan orang lain dan lingkungannya. Organisasi akan menjadi wadah yang menarik untuk bersosialisasi tergantung pada individu yang menjalaninya. Organisasi akan bermanfaat pula jika individu yang menjalani dapat mengambil manfaat dari organisasi tersebut. Organisasi juga dibentuk karena melihat dari kebutuhan lingkungan, disekitarnya dan untuk era yang kedepannya akan lebih maju dari berbagai aspek.

Mengapakah manusia memerlukan organisasi? Apa faedahnya manusia berorganisasi atau apakah keuntungannya manusasi menjadi anggota suatu organisasi? Jawabannya adalah, karena organisasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Organisasi mengatakan bahwa

organisasi memberikan faedah atau manfaat kepada para anggotanya.14

Mahasiswa yang sangat ingin mengembangkan hobi, minat, dan bakat mereka pastinya akan datang ke kampus bukan hanya mengikuti perkuliahan saja sangat banyak dari mereka yang berminat mengikuti organisasi yang telah ditawarkan oleh kampus bahkan mengikutinya secara intensif. Hal ini akan membangun jiwa sosialiasasi pada diri mahasiswa tentu dengan berinteraksi dengan orang banyak yang akan mereka temui di organisasi yang telah mereka pilih.

Berorganisasi akan sangat bermanfaat jika seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti mengasah ilmu pengetahuan, mendapatkan hal baru tentu didalam organisasi akan banyak manfaat dan faedah yang akan didapatkan karena apa yang didapatkan di organisasi belum tentu akan didapatkan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.

(31)

Organisasi juga memeiliki daya tahan hidup, ketahanan organisasi merupakan suatu kemampuan dari suatu organisasi untuk tetap berdiri, dan bertahan. Suatu organisasi uang memiliki daya tahan hidup biasanya mempunyai manajemen yang baik dalam organisasinya dan disamping itu

terdapat hubungan yang baik secara kontinu dengan lingkungnya.15

Penjelasan di atas secara tidak langsung juga menggambarkan bahwa berorganisasi akan membuat seseorang belajar memanajemen suatu organisasi dan juga memanajemen diri sendiri dengan lingkungan di organisasi tersebut. Dengan adanya orang-orang yang dapat memanajemen organisasi dengan baik tentu organisasi juga akan ikut maju dan mencapai tujuannya dengan baik.

Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi yang harus dikoordinasikan supaya terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi sosial berlangsung. Interaksi sosial ini tidak saja dipengaruhi oleh struktur organisasi dan indivisu-indivisu yang mengisi struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya, politik, teknik produksi, dan lingungan organisasi. 16

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa tujuan organisasi terkait dengan bagaimana individu didalamnya menjalin interaksi sosial dan juga beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Jika individu didalamnya dapat berinteraksi dengan baik maka akan tercapailah tujuan organisasi yang baik pula. Tujuan yang tercapai tentu akan menimbulkan manfaat yang baik untuk seluruh anggota organisasi dan juga masyarakat kampus.

Agar keberadaan seseorang dalam suatu organisasi memiliki arti, kita harus mempunyai sesuatu yang dapat disumbangkan ke dalamnya. Ketika

15 Ibid.,73.

16 Stim Dosen Administrasi UPI,Manajemen Pendidikan, (Bandung,Alfabeta, 2010) h.79.

(32)

kita menggabungkan usaha (keterampilan dan pemikiran), hasil itu adalah

suatu yang tidak seorang pun dari kita dapat melakukannya sendiri,17

Hal di atas menjelaskan seseorang akan bermanfaat dalam organisasi jika mereka menyumbangkan ide, kreativitas dan keinginan dalam mengembangkan organisasi tersebut. Tentu hal ini akan sangat bermanfaat baik bagi individu dan juga organisasi. Hal tersebut akan membuat berorganisai menjadi lebih mengasah kemampuan kreativitas, menemukan ide-ide baru dalam sebuah organisasi.

Dalam sebuah artikel di sebuah web dari salah satu kampus di Jakarta, mengatakan ada beberapa manfaat dan tujuan berorganisasi diantaranya adalah, meningkatkan softskill, membangun jaringan, menyalurkan minat

dan bakat, menambah pengalaman, mengasah kepekaan sosial.18

Artikel di atas menambah penjelasan bahwa manfaat dan tujuan dari berorganisasi bukan hanya sekedar menyalurkan hobi dan minat saja tetapi juga mengasah segala kemampuan dari orang yang ikut serta dalam organisasi tersebut baik itu dari pengetahuan, mental dan fisik dari individu itu sendiri.

d. Macam- macam Organisasi Intra Kampus

Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana

17 Manahan P Tampubolon, Op. Cit., h. 17.

18 https://www.google.com/amp/s/www.educenter.id/kenapa-mahasiswa-aktif-berorganisasi-itu-perlu-ini-5-alasannya/amp/ (diakses pada 26 Desember 2018, pukul 14.56).

(33)

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan peningkatan

ilmu dan pengetahuan, serta integritas kepribadian mahasiswa.19

Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 mengenai organisasi mahasiswa di perguruan tinggi, menyatakan pengertian dari kegiatan ekstrakurikuler intra kampus adalah sebagai berikut: Kegiatan intra kampus adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat.

Layanan pengembangan potensi bakat dan minat mahasiswa di bidang kepemimpinan dapat disalurkan melalui organisasi-organisasi badan eksekutif mahasiswa tingkat rektorat maupun fakultas sampai kepada himpunan mahasiswa jurusan/program studi. Bakat dan minat mahasiswa lainnya seperti kesenian, dan kebudayaan, jurnalistik, olahrgana, pencinta alam, dan lain sebagainya dapat disalurkan melalui unit kegiatan

mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi.20

Dibawah ini adalah beberapa klasifikasi Unit Kegiatan Mahasiswa di beberapa kampus yang ada di jakarta :

19 Siska Sinta Pratiwi, “Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”

Vol.6, No.1, 2017, h. 56.

20 Marzuki Mahmud, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012) cet. 1, h.77.

(34)

Tabel 2.1

Contoh Klasifikasi Unit Kegiatan Mahasiswa

NO Klasifikasi

UKM UPN UNJ UIN

1. Olahraga Basket, Bulutangkis, Sepak Bola UKO UNJ (Unit Kegiatan Olahraga ) FORSA (Forum Olahraga Mahasiswa)

2. Beladiri Jujitsu, Tarung

Derajat

UKO UNJ Perisai Diri,

Pencak Silat, 3. Jurnalistik Aspirasi, Fotografi Fotografi, Sinematografi, Radio UNJ, Lembaga pers, kelompok peneliti, Lembaga Kajian mahasiswa Kalacitra, LPM Institut 4. Kerohanian KMK, PMK Agape, USWAH LDK UNJ, Persekutuan mahasiswa Kristen, Keluarga mahasiswa katolik, keluarga mahasiswa hindu budha LDK, HIQMA

(35)

5. Mapala dan Sosial GIRIGAHANA Keluarga mahasiswa pencinta alam Eka citra, Kelompok sosial pencinta anak RANITA, ARKADIA

6. Bela negara Resimen

Mahasiswa Resimen Mahasiswa, Pramuka Racana UNJ PRAMUKA, Resimen Mahasiswa 7. Seni, musik dan keterampilan PSM, TEATER, UPN BAND, Master Of Ceremony Unit Kesenian Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa PSM, TEATER SYAHID, RIAK, KOPMA 8. Kesehatan Korps Sukarela PMI Korps Suka rela 9. Bahasa FLAT

UPN (Universitas Pembangunan Nasional) yang terletak di Veteran Pondok labu Jakarta Selatan memiliki 16 Unit Kegiatan Mahsiswa terdiri dari Basket, Bulu tangkis, Sepak bola, jujitsu, tarung derajat, aspirasi, fotografi, KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik, master of Ceremony, Paduan Suara, (PMK AGAPE) Persatuan Mahasiswa Kristen, Resimen

Mahasiswa, teater, UPN Band, Uswah.21

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang terletak di Rawamangun, Jakarta Timur juga memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa berjumlah 17 yang

21 https://www.upnvj.ac.id/id/fasilitas-layanan/unit-kegiatan-mahasiswa.html, (diakses pada 09 Februari 2019, pukul 23.18).

(36)

mana diantaranya adalah Unit Kesenian Mahasiswa UNJ, Unit Kegiatan Olahraga UNJ, Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Eka Citra, Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi, Sinematografi Mahasiswa, Radio Siara Education, Lembaga Kajian Mahasiswa, Lembaga Pers Mahasiswa, Kelompok Peneliti muda, Korps PMI, Kelompok sosial pencinta anak, Koperasi Mahasiswa, Pramuka Racana, Resimen mahasiswa, Lembaga Dakwah Kampus, Persekutuan Mahasiswa Kristen, Keluarga mahasiswa katolik, Keluarga mahasiswa hindu-budha. Khusus di Unit kegiatan olahraga UNJ terbagi ke banyak olahrga yang berjumlah 29 cabang olahraga.22

Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa dari 2 kampus yang ada di jakarta diatas sangat memberi gambaran bahwa banyak organisasi mahasiswa yang terbagi kedalam banyak klasifikasi dan mahasiswa bebas menyalurkan keinginanm minat dan bakat ke organisasi manapun yang ada dikampus mereka.

e. Indikator Intensitas Berorganisasi

Indikator menurut KBBI adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan. Yang artinya indikator adalah suatu gambaran yang akan menjelaskan suatu pentunjuk dan gambaran tentang sesuatu misalnya indikator pendidikan, indikator penelitian dan lain-lain.

Intensitas aktifnya mahasiswa dalam organisasi berkaitan tentang seberapa besar kontribusi mahasiswa tersebut dalam organisasi seperti mengikuti kegiatan, rapat ataupun pelatihan yang dilaksanakan organisasi. Keaktifan dalam organisasi memang dapat berpengaruh positif akan tetapi

(37)

juga dapat berpengaruh negatif bagi mahasiswa yang tidak dapat membagi

waktunya dengan baik.23

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik partisipasi peserta didik dalam kegiatan maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sadiran 2001). Mahasiswa yang aktif dalam organisasi mahasiswa tingkat fakultas yang berkecimpung di

organisasi sebagai pengurus dan bertanggung jawab atas tugasnya.24

Aktifnya mahasiswa dalam organisasi tentu ada dampak positif dan negatif baik bagi individu, akademik dan juga lingkungan. “ Bahwa ada masalah yang sering dihadapi bagi siswa yang aktif dalam kegiatan organisasi sebagai berikut, (1). Kurang pandainya membagi waktu dengan baik untuk belajar, sehingga ada beberapa mata kuliah tertentu yang tidak tuntas/ tidak lulus, (2). Lebih cenderung mengutamakan kegiatan organisasi daripada belajar didalam kelas atau aktif dalam kegiatan akademik kampus, (3). Cenderung merasa malas dalam belajar karena kondisi fisik yang lelah, (4). Menjadi sangat dikelas meski untuk hal-hal yang tidak perlu dikeritisi dan (5). Menjadi lebih sulit untuk diatur. “25

Paparan di atas menjelaskan bahwa aktifnya seseorang dalam organisasi memiliki dampak positif dan negatif. Tetapi, di atas menjelaskan dampak negatif yang dialami ketika seseorang sangat aktif dalam organisasi khususnya siswa dalam hal ini bisa dikaitkan juga pada mahasiswa yang notabene nya masih sama-sama menempuh pendidikan. Meskipun mungkin kegiatan organisasi diadakan setelah jam belajar tetapi banyak dari mahasiswa juga susah membagi waktu dengan kegiatan

23 Erny Untari, “ Korelasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Organisasi Sekolah dan Gaya

Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Ngawi Tahun Ajaran 2014/2015” Vol.XV No.2, 2015, h.42.

24 Rosi Kurniawati dan Tino Leonardi, ”Hubungan Antara Metakognisi dengan Prestasi

Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang Aktif Berorganisasi di Organisasi Mahasiswa Tingkat Fakultas” Vol.2 No.01, 2013, .h.17.

25 Nasaruddin dan Rezki Amaliyah, ”Pengaruh Keaktifan dalam Organisasi terhadap

(38)

akademik yang harusnya sebagai tujuan paling utama yang dilaksanakan jika ke kampus. Intensitas juga sangat dekat artinya dengan keaktifan. Hal ini bisa digambarkan jika seseorang yang aktif di sebuah organisasi dengan sangat intensnya akan menguras waktu dalam partisipasi kegiatan, mental, fisik dan juga pikiran.

Dari penjelasan point nomor 2 dan 4 mahasiswa akan merasa lelah dan juga mengutamakan kegiatan organisasi karena banyak dari kegiatan yang organisasi adakan banyak dan mahasiswa pun merasa bertanggung jawab untuk mengikutinya. Harusnya dari kemahasiswaan mengawasi dan tahu seberapa tingkat sering dan intens nya organisasi mengadakan kegiatan seperti penjelasan ini.

Lembaga-lembaga perwakilan mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa tetap harus dibawah kendali rektorat maupun fakultas melalui pembantu rektor dan pembantu dekan bidang akademik kemahasiswaan agar tidak melakukan tindakan-tindaka anarkis da dekstruktif yang merugikan pihak perguruan tinggi, lembaga perwakilan, unit kegiatan mahasiswa dan mahasiswa itu sendiri baik secara individual maupun

secara kelompok.26

Paparan diatas menggambarkan bahwa bidang kemahasiswaan haruslah mengontrol kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh organisasi kampus agar tidak merugikan pihak kampus, ataupun individu mahasiswa itu sendiri. Karena jika tidak diawasi oleh oihak kampus kegiatan yang diadakan oleh organisasi bisa saja merugikan dan menjadikan mahasiswa kelelahan dan malas untuk melakukan proses akademik dan menunda kelulusan yang menjadi tujuan utama dari universitas juga.

(39)

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecendrungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap. untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapat tujuan pembelajaran.27

Penjelasan di atas menggambarkan bahwa minat adalah sebuah rasa yang dimiliki seseorang yang menimbulkan perhatian dan keingin tahuan terhadap suatu hal ditunjukkan dengan adanya ketekunan, kecendrungan melakukannya dan ingin terus terlibat, memiliki, atau mengikuti sesuatu.

Definisi belajar menurut Slameto adalah, suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interakasi

dengan lingkungannya.28

Minat belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa senang dan memberi perhatian pada mata kuliah serta kemauan dalam belajar yang Jadi belajar merupakan suatu usaha untuk suatu perubahan tingkah laku yang baru,yang terbentuk dari adanya suatu interaksi di lingkungan siswa. Kemudian perubahan dari adanya kegiatan belajar tidak hanya ditandai dengan bertambahnya ilmu saja, melainkan perubahan pada tingkah laku siswa juga merupakan adnya perubahan dari proses belajar. Hal ini sesuai dengan tanggapan Sudirman, yaitu “perubahan tidak hanya berkaitan degan penambahan ilmu pengetahuan saja,tetapi juga berbentuk kecakapan,

27 Afiatin Nisa, ”Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial” Vol.II No.1, 2015, .h.5.

28 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta

(40)

keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, dan penyesuaian diri.29

menimbulkan sikap keterlibatan setiap orang yang ingin belajar.30

Di atas telah dijelaskan bahwa minat dan belajar suatu hal yang saling berkaitan. Minat belajar adalah suatu rasa yang ditunjukkan oleh seeorang dalam hal belajar dan antusiasme seseorang terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran hal ini berhubungan dengan bagaimana seseorang didalam kelas dan terlibat dalam pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.

Mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi akan cenderung tekun, ulet, semangat dalam belajar, pantang menyerah dan senang menghadapi tantangan. Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki minat belajar

rendah umumnya akan malas belajar.31

b. Macam-macam Minat Belajar

Minat bisa digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain berdasarkan timbuinya minat dan berdasarkan arahnya minat. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu

1) Minat primitif

Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan lainnya. 2) Minat sosial

Minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak langsung berhubungan dengan kita sendiri. Misalnya minat belajar, individu punya pengalaman masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi,

29 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) cet. 10, h. 21.

30 Virgana, ”Hasil Belajar Integral Ditinjau dari Metode Belajar dan Minat Belajar

Mahasiswa Unindra Semester Genap 2013/2014” Vol.II No.1, 2015, .h.41.

(41)

jadi ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini memiliki arti yang sangat penting bagi harga dirinya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Minat tidak terbentuk begitu saja dalam siri seseorang, melainkan muncul dari pengaruh faktor intern dan ekstern (Dalyono 2007:56). Faktor intern merupakan faktor yang mampu menumbuhkan minat seseorang karena adanya kesadaran dari diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain seperti faktor emosional, persepsi, motivasi, bakat dan penguasaan lmu pengetahuan.

Sedangkan faktor ekstern yaitu faktor yang mampu menumbuhkan minat seseorang akibat adanya peran orang lain dan lingkungan yang ada di

sekitar seperti faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.32

1) Faktor Internal

a) Kebutuhan Seseorang akan melakukan sesuatu jika ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang mau dicapainya. Kebutuhan sebagai faktor yang sedang berkembang dan menjadi tolak ukur tinggi rendahnya minat terhadap suatu objek.

2) Faktor Eksternal

Bahan Belajar. Bahan yang menarik minat siswa akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Sabaliknya, bahan pelajaran yang tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan leh siswa. Pelajaran yang dikemukakan oleh Slameto itu minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak

32 Anis Ardiyani dan Lyna Latifah, ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Menjadi Guru Akuntansi pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Negeri Semarang” Vol.3 No.2, 2014, .h.233.

(42)

akan belajar dengan sebaik-azas, karena tidak ada daya tarik bagi siswa.

3) Guru Guru atau dosen adalah penanggung jawab dalam proses pembelajaran. Menurut Kurt Singer guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid- muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang bisa dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah, disiplin, dan disenangi siswa sangat besar pengaruhnya dalam

4) Lingkungan sekitar UKM suasana dimana tempat paling nyaman bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga mahasiswa yang mengikuti UKM lebih cenderung sering melakukan aktivitas di UKM. Sama halnya dengan organisasi, mahasiswa yang ingin mengikuti organisasi pastinya sangat membutuhkan organisasi dan menjadikan hal tersebut bagian dari kebutuhan mereka karena dengan organisasi mereka beranggapan dapat menyalurkan minat dan bakat.

Dengan keinginan mahasiswa mengikuti organisasi dan menjadikan organisasi sebagai kebutuhan tentu akan mempengaruhi minat belajar mahasiswa yang dilaksanakan di kelas.

(43)

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Endah Triana (2011) yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Kebiasaan Belajar Tehadap Prestasi Belajar Mahasiswaa Jurusan Pendidikan Geografi hu Angkatan 2008 dan 2009 Univeritas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitian ini yaitu, kebiasaan belajar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar mahasiswa daripada pengaruh keaktifan organisasi ektrakurikuler terhadap prestasi belajar mahasiswa,yaitu sebesar 1,24 %

2. Penelitian Ahmad Idzom Ubaidillah (2014) yang berjudul “Hubungan Antara Keaktifan Beorganisasi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Angkatan 2009-2011 Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Hasil dari penelitian ini yaitu, tingkat pendidikan antara keaktifan berorganisasi dengan prestasi akademik mahasiswa angkatan 2009-2011 jurusan kependidikan islam fakultas tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tergolong sebagai positif yang sangat kuat. Dengan demikian, jika kekatifan mahasiswa naik, maka prestasi akademik siswa juga ikut naik pula, begitu sebaliknya.

3. Penelitian Amzar Yulianto (2015) yang berjudul “Pengaruh keaktifan siswa berorganisasi terhadap peningkatan soft skill prestasibelajar siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan tahun ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian ini yaitu, terdapat pengaruh positif dan signifikan keaktifan siswa berorganisasi terhadap peningkatkan soft skills siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan tahun ajaran 2014/2015.

(44)

C. Kerangka Berpikir

Mahasiswa sebagai peserta didik dalam perguruan tinggi menjadi salah satu objek terkuat untuk menjadikan perguruan tinggi lebih maju dan terus meningkatkan prestasi-prestasi Univeristas. Dengan mahasiswa yang memiliki pengetahuan luas, menempatkan diri sebagai peserta didik dijenjang yang paling tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Tridharma perguruan Tinggi.

Organisasi sebagai wadah untuk mahasiswa menyalurkan keinginan, menambah pengetahuan dan juga wadah untuk hobi dan juga minat menjadi salah satu perhatian yang sangat menarik bagi mahasiswa. Diibaratkan jika mahasiswa ke kampus hanya untuk kuliah saja tidak cukup maka tidak sedikit dari mahasiswa yang memilih untuk berkecimpung didalam organisasi kampus.

Mahasiswa yang memiliki keinginan berkuliah tentu memiliki keinginan pula untuk belajar giat agar selesai tepat waktu , IPK tinggi, lulus dengan nilai cumlaude, dan mendapatkan pekerjaan yang baik atau ingin melanjutkan perkuliahan ke jenjang yang lebih tinggi lagi dengan prestasi yang terbaik. Namun dengan sejalannya perkuliahan yang dihadapi mahasiswa di kampus dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi seperti keuangan perkuliahan, kerja sambil kuliah, kemampuan bahasa yang kurang, ingin mengikuti organisasi yang sesuai hobi dan minat sehingga mereka mimiliki waktu ekstra untuk membagi antara kuliah dan kegiatan tersebut.

Seperti mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi intra kampus kadang organisasi menutut waktu, biaya yang lebih hingga membuat mahasiswa keteteran dalam membagi waktunya. Dengan demikian dapat diduga semakin intensif mahasiswa mengikuti organisasi semakin rendah pula minat belajar dalam perkuliahan, antusias dalam mata kuliah dan sebagainya.

(45)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik).33 Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel akibat. Namun demikian, ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan satu variabel dari dua sampel. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuan untuk dapat

merumuskan hipotesis ini.34 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini ialah:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh antara intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hı : Terdapat pengaruh antara intensitas berorganisasi intra kampus terhadap minat belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta 2006), h.179.

34 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 2002), h.66.

(46)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jl Ir H. Juanda Ciputat Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian yang direncanakan mulai dari Desember 2018-2019 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Waktu Des -Jan Feb Mar- Jun

Jul Ags Sep Okt Nov

1 Observasi Pendahuluan 2 Pengesahan Proposal 3 Perbaikan bab 1,2 dan 3 4 Penyusunan Instrumen Penelitian 5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan dan Analisis data 7 Penyusunan Hasil Penelitian

(47)

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif yaitu mengukur dua variabel berbeda dengan data yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh intensitas berorganisasi intra kampus dan minat belajar mahasiswa.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu populasi terget dan populasi terjangkau. Untuk populasi terjangkau yaitu seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk populasi terget dalam penelitian ini ialah mahasiswa 2015/2016 yang aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dibawah ini merupakah jumlah mahasiswa yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa:

Rekapitulasi Data Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Tabel 3.2

No Unit Kegiatan Mahasiswa L P Jumlah

1 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) 74 85 159

2 Himpunan Qari-Qari’ah Mahasiswa

( HIQMA ) 20 22 42

3 Lembaga Pers Mahasiswa

(INSTITUT) 7 14 21

4 TEATER SYAHID 13 32 45

5 Paduan Suara Mahasiswa (PSM) 25 63 88

6 Federasi Olahraga Mahasiswa

(48)

7

Kelompok Pecinta Alam- Arti Keagungan dan Keindahan Alam (KPA-ARKADIA)

33 19 52

8 PRAMUKA 25 15 40

9 Resimen Mahasiswa (MENWA) 9 15 24

10

Komunitas Musik

Mahasiswa-Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (KMM-RIAK)

19 10 29

11 Korps Suka Rela- Palang Merah

Indonesia (KSR-PMI) 4 24 28

12 Koperasi Mahasiswa (KOPMA) 11 17 28

13

Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan (KMPLHK-RANITA)

13 12 25

14 Bahasa Foreign Languages

Association (BAHASA FLAT) 20 29 49

15 Komunitas Mahasiswa Fotografi

(KMF) Kalacitra 7 8 15

Jumlah 720

Sumber data : Database Unit Kegiatan Mahasiswa35

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa adalah 720 orang. Jadi, populasi target pada penelitian ini adalah sebanyak 720 orang.

(49)

2. Sampel

Untuk teknik sampel yang digunakan ialah stratified random sampling.

Stratified random sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila

populasi yang menjadi anggota atau unsur terdiri atas tingkatan-tingkatan atau strata.36

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.37 Contoh berstrata dalam

penelitian ini didalam satu organisasi terdapat beberapa mahasiswa dari tahun angkatan yang berbeda-beda begitu juga terdapat struktur jabatan yang telah ditentukan di organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa.

Untuk menentukan sampel yang populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Tetapi

jika populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.38

Populasi yang dituju pada penelitian ini adalah anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang berjumlah 720 orang mahasiswa, atas pertimbangan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti menetapkan jumlah sampel 10% dari populasi, yaitu 0,10 x 720 = 72. Karena teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, maka jumlah sampel harus proporsional sesuai dengan populasi. Jika berjumlah 72 orang responden yang tersebar di 15 UKM, maka dari 15 UKM tersebut harus diambil sampel secara acak proporsional sesuai dengan populasi. Berikut ini adalah cara menentukan ukuran sampel dari tiap UKM:

1. UKM LDK, jumlah populasinya 159. Maka ukuran sampelnya adalah: 159

720 x 72 = 16

2. UKM HIQMA, jumlah populasinya 42. Maka ukuran sampelnya adalah: 42

720 x 72 = 4

36Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 96.

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 92.

(50)

3. UKM LPM INSTITUT, jumlah populasinya 21. Maka ukuran

sampelnya adalah: 21

720 x 72 = 2

4. UKM TEATER, jumlah populasinya 45. Maka ukuran sampelnya adalah: 45

720 x 72 = 5

5. UKM PSM, jumlah populasinya 88. Maka ukuran sampelnya adalah:

88

720 x 72 = 9

6. UKM FORSA, jumlah populasinya 75. Maka ukuran sampelnya adalah: 75

720 x 72 = 8

7. UKM ARKADIA, jumlah populasinya 52. Maka ukuran sampelnya adalah: 52

720 x 72 = 5

8. UKM PRAMUKA, jumlah populasinya 40. Maka ukuran sampelnya adalah: 40

720 x 72 = 4

9. UKM MENWA, jumlah populasinya 24 . Maka ukuran sampelnya adalah: 24

720 x 72 = 3

10. UKM KMM RIAK, jumlah populasinya 29, Maka ukuran sampelnya adalah: 29

720 x 72 = 3

11. UKM KSR PMI, jumlah populasinya 28, maka ukuran sampelnya adalah: 28

720 x 72 = 3

12. UKM KOPMA, jumlah populasinya 28, maka ukuran sampelnya adalah : 28

720 x 72 = 3

13. UKM RANITA, jumlah populasinya 25, maka ukuran sampelnya adalah : 25

720 x 72 = 3

14. UKM FLAT, jumlah populasinya 49, ,maka ukuran sampelnya adalah : 49

720 x 72 = 5

15. UKM KALACITRA, jumlah populasinya 15, maka ukuran

sampelnya adalah: 15

(51)

Sampel Penelitian Tabel 3.3

No Jurusan Jumlah Responden

1 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) 16

2 Himpunan Qari-Qari’ah Mahasiswa

(HIQMA ) 4

3 Lembaga Pers Mahasiswa (INSTITUT) 2

4 TEATER SYAHID 5

5 Paduan Suara Mahasiswa (PSM) 9

6 Federasi Olahraga Mahasiswa (FORSA) 8

7

Kelompok Pecinta Alam- Arti

Keagungan dan Keindahan Alam (KPA-ARKADIA)

5

8 PRAMUKA 4

9 Resimen Mahasiswa (MENWA) 3

10

Komunitas Musik Mahasiswa-Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (KMM-RIAK)

3

11 Korps Suka Rela- Palang Merah

Indonesia (KSR-PMI) 3

12 Koperasi Mahasiswa (KOPMA) 3

13

Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan (KMPLHK-RANITA)

3

14 Bahasa Foreign Languages Association

(BAHASA FLAT) 3

15 Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF)

Kalacitra 2

(52)

D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas

Variabel bebas atau variabel independen (x) dalam penelitian ini adalah intensitas berorganisasi intra kampus.

2. Variabel terikat

Variabel terikat atau variabel dependen (y) dalam penelitian ini adalah minat belajar mahasiswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah studi dokumen dan angket.

1. Studi dokumen

Studi dokumen membantu penulis untuk mengumpulkan data-data seperti peraturan-peraturan, foto-foto ataupun database dari tempat penelitian.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.39 Desain angket yang digunakan

dalam penelitian adalah berdasarkan model skala Likert. Berikut adalah kisi-kisi istrumen :

Gambar

Gambar 4. 1 Ruang Sekretriat Unit Kegiatan Mahasiswa............................ 47  Gambar 3
Tabel Uji Referensi

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Al-Ra>zi> dalam ayat menjelaskan tentang 4 pendorong bergaul dengan kafir, dan satu pendorong akan menjadi faktor untuk lainnya; pertama, bergaul karena kedekatan

Koloni-koloni yang diisolasi hanya yang memberikan daerah bening tersebut membentuk suatu zat yang dapat mempertahankan hidupnya dari kompetisi nutrien dari

pengambilan sampah, fasilitasi kegiatan dan pemasaran hasil olahan sampah kerjasama pihak ketiga, peningkatan pelayanan kebersihan pasar, mempersiapkan bentuk kelembagaan

dirancang dan diorganisir sedemikian rupa, agar mampu membentuk kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, para guru sebagai manajer kurikulum di sekolah

Hal ini berarti bahwa semakin banyak investor yang berperilaku herding dengan membeli saham tertentu dalam waktu yang bersamaan, maka akan semakin tinggi pula

Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabael bebas terhadap satu variabel terikat (Ghozali, 2005), Di dalam

Jesperson (1949) mengobservasi gaya percakapan para perempuan dan laki-laki dan menemukan bahwa laki-laki lebih suka memakai istilah-istilah baru, ekspresi bahasa

Rencana Kinerja Direktorat Industri Kimia Hulu Tahun 2019 merupakan bagian dari perencanaan jangka menengah pengembangan Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil