• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Dosen pengampu mata kuliah Bapak Arie Rachmat Riyadi, M.Pd

Oleh Fikri Nurjaman

1603557

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

1.

Apa yang membedakan istilah bimbingan dan konseling?

Jawab:

Definisi atau pengertian Bimbingan menurut para ahli

a. Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

b. Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29). c. Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan

yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

d. Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.

e. Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai "The help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problems". Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).

f. Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

g. Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab

(3)

sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).

h. Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17). Sedangkan Definisi Konseling Menurut Para Ahli sebagai berikut :

a. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut.

b. Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan.

c. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976; 19) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.

d. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.

e. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan secara intensif dan sistematis dari seorang konselor kepada

(4)

kliennya dalam rangka pemecahan suatu masalah agar klien mendapat pilihan yang baik. Disamping itu juga diharapakan agar klien dapat memahami dirinya (self understanding) dan mampu menerima kemampuan dirinya sendiri.

2.

Mengapa (khususnya) di Indonesia selalu digunakan

bimbingan dan konseling. Bukan hanya konseling saja?

Jawab:

Karena Bimbingan dan Konseling di Indonesia menekankan bahwa proses membimbing siswa harus menyangkut aspek bimbingan dan konseling, karena bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan secara intensif dan sistematis dari seorang konselor kepada kliennya dalam rangka pemecahan suatu masalah agar klien mendapat pilihan yang baik. Disamping itu juga diharapakan agar klien dapat memahami dirinya (self understanding) dan mampu menerima kemampuan dirinya sendiri.

Karena bimbingan berlaku seumur hayat sementara koseling hanya berlaku saat terjadi masalah saja sehingga di Indonesia diberlakukan bimbingan dan konseling, tidak hanya konseling.

3.

Mengapa bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar

perlu diselenggarakan sampai-sampai dibuat landasan

hukumnya?

Jawab:

Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya (self realization). Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang (Mungin Eddy Wibowo, 1986:39).

Perlunya Bimbingan dan Konseling di SD jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang melatar belakangi perlunya bimbingan yakni tinjauan secara umum, sosio kultural dan aspek psikologis.

Secara umum, latar belakang perlunya bimbingan berhubungan erat dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional, yaitu: meningkatkan kualitas sumber daya

(5)

manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Untuk mewujudkan tujuan tersebut sudah barang tentu perlu mengintegrasikan seluruh komponen yang ada dalam pendidikan, salah satunya komponen bimbingan. Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi perlunya proses bimbingan adalah adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga berdampak disetiap dimensi kehidupan. Hal tersebut semakin diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, sementara laju lapangan pekerjaan relatif menetap.

4.

Hal apa saja yang menjadi perhatian bimbingan dan

konseling di Sekolah Dasar. Hubungannya dengan

peserta didik?

Jawab:

Pelaksanaan bidang Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan layanan pendidikan di sekolah. Hal ini dikarenakan secara umum pendidikan di sekolah mencakup tiga bidang yaitu pengajaran, supervisi, dan administrasi serta layanan khusus yang mencakup bidang Bimbingan dan konseling.

Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Dalam konteks tersebut, hasil studi lapangan (2007) menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah, besarnya kebutuhan peserta didik akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun manajemen. Tujuan penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah adalah tercapainya perkembangan yang optimal bagi setiap individu sesuai dengan kemampuannya, agar dapat menyesuaikan diri kepada lingkungan, tujuan tersebut terutama tertuju pada siswa sebagai individu yang diberi bantuan. Akan tetapi tujuan bimbingan di sekolah tidak terbatas bagi murid saja, melainkan juga bagi sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta

(6)

didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu ‘dipanggil’ saja”,

melainkan untuk seluruh peserta didik.

Penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah terutama dibebanan kepada Guru Pembimbinga (SLTP, SMU dan SMK) dan kepada Guru Kelas. sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi ’Konselor.” Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktur (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6). Pengakuan secara eksplisit dan kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang lainnya tidak menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor, memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting layanan spesifik yang mengandung keunikan dan perbedaan.

5.

Bagaimana seharusnya bimbingan konseling di Sekolah

Dasar diselenggarakan?

Jawab:

Pelayanan bimbingan perlu dilakukan disekolah karena berguna sebagai upaya pengembangan pribadi dan potensi.Siswa SD sering menemui hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan sehingga mereka banyak berg antung kepada orang lain, terutama orang tua dan guru. Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu pada perkembangan peserta didik SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma. Layanan bimbingan dan konseling di SD meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/ penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Belkin (1975) menekankan enam prinsip untuk menegakkan dan menumbuhkembangkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Prinsip tersebut antara lain: memulai karier sejak awal, konselor harus mempertahankan sikap professional, bertanggung jawab untuk memahami peranannnya,bertanggung jawab kepada semua siswa, memahami dan mengembangkan kompetensi, bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah.

6.

Apa manfaat seorang calon guru Sekolah Dasar harus

mempelajari bimbingan dan konseling?

Jawab:

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku

(7)

dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik”.Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.Dengan memahami psikologi

pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.

3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.

4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.

5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.

(8)

7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.

Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim (2002) mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain.

7.

Apa kendala kendala yang menghambat penyelenggaraan

bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar?

Jawab:

Kendala-kendala yang menghambat penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling antara lain:

1. Bimbingan dan konseling sering disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. Seharusnya BK dilaksanakan sebagai penunjang keberhasilan siswa.

2. Konselor sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Petugas BK adalah teman sekaligus kawan sebagai pembimbing ke arah tingkah laku yang lebih baik. 3. Bimbingan dan konseling semata mata sebagai proses pemberian nasehat. Tidak

hanya memberi nasehat Pelayanan BK meliputipemberian informasi, penempatan penyaluran, bimbingan belajar, pengalihtanganan.

4. Bimbingan dan konseling hanya dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat insidental. Dalam proses pelaksanaan BKdapat menjangkau dimensi waktu yang luas, yaitu lalu, sekarang dan akan datang.

5. Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien atau peserta didik tertentu saja. Tidak tepat karena pelayanan BK tebuka untuk semua individu tanpa membedakan golongan kelamin, ekonomi, agama, suku kelas sosial yang dimiliki siswa.

6. Bimbingan dan konseling melayani “Orang Sakit” dan atau “Kurang Normal”. Sebenarnya BK adalah proses melayani orang normal yang mengalami masalah tertentu.

7. Bimbingan dan konseling bekerja sendiri. Dalam kegiatanya konselor membutuhkan bantuan pihak lain untuk mengatasi masalah klien.

(9)

8. Konselor harus aktif, sedangkan pihak luar pasif. Semestinya semua pihak Konselor, klien dan pihak luar harus sama-sama aktif dalam proses pemberian bimbingan.

9. Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja. Hal in sangat tidak benar BK harus dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

10. Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama.Proses penangananya tidak berpusat konselor harus mendalami masalah yang dialami klien secara lebih lanjut baik sebelum maupun sesudah.

11. Menyamakan pekerjaaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter atau psikiater. Hal ini tentu salah dokter/psikiater menyembuhkan pasien/klien dengan memberikan resep dan obat, sementar konselor dengan penguatan tingkah laku dan perbaikan kepribadian.

12. Mengapa hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera dilihat. Sebenarnya hasil BK tidak dapat langsung dilihat hasilnya karena membutuhkan proses yang tidak sebentar.

13. Menyamaratakan cara memecahkan masalah bagi semua klien. Paha mini tidak benar seharusnya cara pemecahan setiap klien berbeda, tergantung kepribadian klien, masalah klien dan kemampuan konselor.

14. Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada penggunaan instrumentasi bimbingan dan konseling misalnya tes, inventori, angket, dan alat pengungkap lainnya. Paha mini tentu keliru karenaInstrumen utama konseling adalah ketrampilan yang dimiliki diri.

15. Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya mengenai masalah-masalah yang ringan saja. Paham yang salah seharusnya konselor tidak perlu menetapkan suatu masalah menjadi berat/ringan yangpaling terpenting fokus dalam menangani setiap masalah.

8.

Asas-asas penyelenggaran bimbingan dan konseling di

Sekolah Dasar, mencakup apa saja? Uraikan dengan

contoh?

Jawab:

Asas-Asas Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling

1. Asas kerahasiaan adalah hal yang disampaikan klien ke konselor tidak boleh disampaikan pada orang lain. Contoh seorang siswa bercerita masalahnya ke guru BK maka sang guru BK tidak boleh menceritakan masalah tersebut kepada orang lain.

2. Asas kesukarelaaan adalah klien dan konselor tidak boleh merasa terpaksa atau atas dasar kesukarelaan. Contohnya siswa menceritakan semua masalahnya tanpa paksaan atau atas dasar kesukarelaan.

(10)

Contohnya seorang siswa menceritakan masalah yang dirasakan saat ini bukan masalah yang sudah lama terjadi.

4. Asas keterbukaan adalah masing-masing pihak konselor dan klien tebuka dalam memecahkan masalah. Contohnya siswa menceritakan semua masalah yang dihadapinya dan guru atau konselor menjelaskan semua solusi baik yang baik dan yang buruknya.

5. Asas kemandirian adalah setelah dibimbing klien tidak tergantung pada konselor ataupun pada orang lain. Contohnya setelah dibimbing oleh guru BK siswa yang mendapat bimbingan tidak ketergantungan dan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri di kemudian hari.

6. Asas kegiatan adalah Kegiatan dilakuakan oleh klien dan konselor untuk dapat membuahkan hasil. Contohnya siswa yang meminta bimbingan agar masalah yang dihadapinya selesai dan memiki titik terang.

7. Asas kedinamisan adalah menghendaki perubahan pada diri klien ke arah yang lebih maju. Contohnya siswa yang telah melakukan bimbingan diharapkan memiliki perbedaan ke arh yang lebih baik, misalnya yang malas jadi rajin.

8. Asas kenormatifan adalah bimbingan tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku. Contohnya seorang pembimbing daam membimbing siswanya tidak boleh bertentangan dengan hukum, misalnya memukul dll.

9. Asas keahlian adalah bimbingan konseling diselenggarakan oleh tenaga ahli profesional yang dididik. Contohnya seorang anak meminta bimbingan kepada guru BK di sekolahnya.

10. Asas alih tangan adalah apabila konselor tidak

mampu menangani,klien diserahkan kepada tenaga yang lebih ahli. Contohnya ketika guru tidak sanggup mengatasi masalahh yang dihadapi siswanya maka guru tersebut bisa menyerahkan anak tersebut kepada psikiater yang telah memiliki pengalaman.

11. Asas tut wuri handayani adalah ada manfaat yang dirasakan meskipun diluar proses pemberian bantuan. Contohnya setelah melaksanakan bimbingan siswa bisa merasakan manfaat meskipun sudah tidak melakanakan bimbingan.

9.

Setelah mempelajari bimbingan dan konseling di Sekolah

Dasar apa yang anda peroleh sebagai calon guru Sekolah

Dasar yang Profesional?

Jawab:

Setelah mempelajari bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar sebagai calon guru kita mempunyai bekal untuk menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik sehingga kita bisa membantu menyelesaikan segala permasalahannya yang dihadapinya.

(11)
(12)

Daftar referensi

Mari belajar BK. (2014).Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Ahli. Diperoleh 3 Mei 2017, dari http://www.maribelajarbk.web.id/2014/11/pengertian-bimbingan-dan-konseling-menurut-ahli.html

Bloger. (Anisa Samawati L di 7/05/2014 03:09:00 PM ).perlunya calon guru mempelajari BK. Diperoleh 3 Mei 2017, dari http://anisasamawatilatiefah.blogspot.co.id/2014/07/perlunya-calon-guru-perlu-memahami.html

Scrapblog.( Tuesday, June 17, 2014).Bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Diperoleh 3 Mei 2017, dari http://febrinatothedream.blogspot.co.id/2014/06/bimbingan-dan-konseling-di-sekolah-dasar.html

Referensi

Dokumen terkait

penelitiannya bahwa leverage sebagai sinyal kalau perusahaan dalam kondisi baik, hal ini karena leverage yang tinggi memiliki resiko kebangkrutan juga

One-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keterlaksanaan, lembar tes keterampilan proses sains, dan lembar angket

Keputusan penyapihan yang dilakukan oleh ibu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesibukan ibu yang bekerja, pengetahuan ibu, status kesehatan ibu dan bayi, status

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Pembanding 10 ton jerami dengan 5 ton pupuk kandang ayam per hektar yang diberi 0.4 pupuk kandang per hektar per hektar yang dicairkan sebagai dekomposer berpotensi

Fungsi Boron bagi tanaman selain yang telah dijelaskan di atas, menurut hasil rangkuman Fageria dan Gheyi (1999) dalam Fageria (2009) dikelompokkan sebagai berikut: (1)

Pada tingkat kepolisian tindakan yang dilakukan dilakukan dalam penegakkan hukum terhadap pe- nyalahgunaan Narkotika dan Psi- kotropika di Kota Jambi sudah

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik guna meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran matematika; dan 2)