ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-Nya, Panduan Akademik Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Panduan Akademik ini terdiri atas 8 bab, yang membahas berbagai persoalan antara lain penerimaan
mahasiswa, administrasi mahasiswa, kurikulum, proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar, tesis, dan etika akademik. Panduan Akademik ini disusun untuk menjadi pedoman bagi civitas akademika di Magister Ilmu Hukum UNNES dalam kehidupan akademik akademis.Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya penulisan Panduan Akademik ini. Tentu saja di sana sini masih banyak kekurangan. Karena itu, tegur sapa dan saran konstruktif senantiasa kami harapkan. Selamat membaca!
Dekan,
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 10
1.1. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi ...1
1.1. Istilah dalam Buku Pedoman Akademik ...3
BAB II PENERIMAAN MAHASISWA ... 10
2.1. Ketentuan, Persyaratan, dan Prosedur Pendaftaran ...10
2.2. Program Penerimaan Mahasiswa Asing...12
BAB III ADMINISTRASI MAHASISWA ... 14
3.1. Registrasi Administratif ...14
3.2. Registrasi Akademik...20
11.3. Status Mahasiswa ...23
1.4. Administrasi Mahasiswa Pindahan dan Mengundurkan ...25
Diri ...25
BAB IV KURIKULUM ... 29
4.1. Struktur Kurikulum...29
4.2. Komponen Kurikulum ...29
iv
4.4. Tahun Akademik dan Sistem Kredit Semester ...39
4.5. Beban dan Masa Studi ...39
BAB V PROSES PEMBELAJARAN ... 40
5.1. Karakteristik Proses Pembelajaran ...40
5.2. Perencanaan Proses Pembelajaran ...42
5.3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ...44
5.4. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran ...46
5.5. Pelaporan dan Monitoring Pembelajaran ...49
BAB VI PENILAIAN HASIL BELAJAR ... 51
6.1. Pengertian ...51
6.2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar ...52
6.3. Sistem Penilaian Hasil Belajar ...54
6.4. Ketentuan Umum ...55
6.5. Penilaian (Ujian) Mata Kuliah ...57
6.6. Penilai (Ujian) Tesis ...58
6.7. Indeks Prestasi ...59
6.8. Peringatan Studi Mahasiswa ...59
BAB VII TESIS ... 61
7.1. Status dan Bobot ...61
7.2. Syarat Penulisan ...61
7.3. Substansi dan Metode ...61
v
2.1. Mekanisme Pengajuan Topik...62
5.1. Prosedur Pembimbingan ...63
5.2. Bahasa dan Tata Tulis ...63
5.3. Bentuk Fisik ...63
5.4. Sistematika ...64
5. Persyaratan dan Prosedur Ujian ...65
6. Penilaian ...66
7. Yudisium. ...68
8. Pengesahan ...69
BAB VIII ETIKA AKADEMIK ... 70
8.1. Pengertian Etika Akademik ...70
8.2. Sivitas Akademika: Dosen dan Mahasiswa ...70
8.3. Kewajiban Sivitas Akademika ...72
8.4. Larangan Sivitas Akademika ...74
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi 1.1.1. Visi
Menjadi Magister Ilmu Hukum yang unggul dalam pengembangan ilmu hukum yang berkeadilan berdasarkan Pancasila.
1.1.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Prodi Magister Ilmu Hukum tersebut, maka misi yang dibangun adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu
hukum di level pascasarjana yang unggul, inovatif, dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
2. Mengembangkan penelitian yang unggul di bidang hukum dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi, baik nasional maupun internasional.
3. Melaksanakan program-program pengabdian kepada masyarakat yang berbasis riset guna mewujudkan nilai keadilan berdasarkan Pancasila.
4. Memperkuat dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai instansi nasional maupun internasional
2
untuk menunjang penguatan keilmuan dan kelembagaan Magister Ilmu Hukum.
1.1.3. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan unggul dan berkarakter yang mampu menganalisis problematika hukum dan berperan aktif dalam penyelesaian masalah bangsa.
2. Menghasilkan karya-karya akademik di bidang hukum yang unggul, bereputasi tinggi, dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
3. Menyelenggarakan berbagai program pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada hasil penelitian sebagai upaya menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang dihadapi oleh masyarakat
4. Mewujudkan tata kelola Magister Ilmu Hukum yang berprinsip Good University Governance.
5. Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri dalam rangka penguatan program studi Magister Ilmu Hukum.
5.1.1. Tugas Pokok
Program Studi Magister Ilmu Hukum mempunyai tugas
pokok yaitu mengkoordinasikan dan melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian dalam jenjang strata dua (S2) Magister Ilmu Hukum.
3 5.1.2. Fungsi
Fungsi Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di Program
Studi Magister Ilmu Hukum;
2. Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu hukum; 3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum.
1.1. Istilah dalam Buku Pedoman Akademik
1) Fakultas adalah Fakultas Hukum pada Universitas Negeri Semarang.
2) Dekan adalah pemimpin tertinggi di tingkat fakultas dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan fakultas yang dipimpinnya, termasuk Program Studi Magister Ilmu Hukum.
3) Dekanat adalah pimpinan fakultas yang terdiri atas Dekan dan para Wakil Dekan di Fakultas Hukum. 4) Koordinator Program Studi adalah Koordinator Program
Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang.
5) Magister Ilmu Hukum adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum yang dikelola oleh Fakultas Hukum
4
Universitas Negeri Semarang.
6) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan materi perkuliahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang.
7) Gelar Akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang.
8) Bidang Akademik adalah bidang penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi Magister Ilmu Hukum yang mencakupi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
9) Tenaga Kependidikan adalah tenaga penunjang
akademik yang mencakup tenaga administrasi,
pustakawan, laboran, dan teknisi.
10) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk Ujiang Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 11) Kuliah adalah proses kegiatan pembelajaran secara tatap
muka terjadwal di kelas, kegiatan akademik terstruktur, kegiatan belajar mandiri, dan kuliah kerja lapangan. 12) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan
ko-5
kurikuler yang dilaksanakan di luar kelas.
13) Responsi adalah kegiatan tanya-jawab antara dosen dan mahasiswa tentang serangkaian butir pertanyaan atau soal yang dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara lisan dengan cakupan bahan ajar tertentu.
14) Kuis adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara tertulis atau lisan dengan cakupan bahan ajar tertentu, serta pelaksanaannya berdurasi tidak lebih dari 30 menit, dan dapat atau tidak diumumkan sebelumnya kepada mahasiswa.
15) Tes adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang bersifat baku atau dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara lisan atau tulis dengan cakupan bahan ajar tertentu.
16) Tugas Terstruktur adalah kegiatan yang hasilnya dapat berbentuk makalah, laporan buku, atau bentuk lain yang harus diselesaikan oleh mahasiswa secara mandiri
6 dan/atau kelompok.
17) Ujian adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelulusan atau penguasaan kompetensi tertentu dan terjadwal.
18) Ujian Harian adalah kegiatan yang dilaksanakan secara lisan atau tulis atau perbuatan yang diadakan setelah berakhirnya satu atau beberapa perkuliahan belajar. 19) Ujian Tengah Semester adalah tes atau pengukuran hasil
belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen dengan cakupan materi kuliah yang disajikan pada pertengahan semester.
20) Ujian Akhir Semester adalah pengukuran hasil belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen pada akhir semester dengan materi bahan ajar yang telah disampaikan selama satu semester.
21) Biji adalah jumlah jawaban betul pada suatu kuis, atau tes, atau ujian yang bersifat objektif atau uraian atau gabungan keduanya yang dicapai mahasiswa.
22) Nilai adalah simbol akademik tentang pencapaian suatu predikat kualitatif yang dilambangkan dengan A (baik sekali), atau AB (lebih dari baik), atau B (baik), atau BC (lebih dari cukup), atau C (cukup), atau CD (kurang dari cukup), atau D (kurang), atau E (gagal) yang penetapannya dihitung dengan formula tertentu.
7
tentang kelulusan belajar mahasiswa yang dilakukan secara adil dan lugas selama masa studi tertentu pada mata kuliah, atau program, atau kegiatan akademik formal yang memiliki kredit tertentu yang dilambangkan dengan simbol kualitatif A, AB, B, BC, C, CD, D, E. 24) Yudisium adalah pengumuman hasil studi mahasiswa
berdasarkan penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah ditempuh mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkrip akademik serta lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang dilakukan oleh pejabat berwenang.
25) Registrasi Mahasiswa adalah bentuk pelayanan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan status terdaftar kepada mahasiswa sehingga, dengan demikian mahasiswa berhak mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta berhak menggunakan semua fasilitas yang ada di Universitas Negeri Semarang. 26) Mahasiswa Aktif adalah mahasiswa yang telah terdaftar
secara administratif yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan terdaftar secara akademik yang dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS).
27) Mahasiswa tidak Aktif adalah mahasiswa yang cuti (berhenti kuliah sementara) atau tidak terdaftar pada suatu semester.
8
mahasiswa yang telah terdaftar pada suatu perguruan
tinggi yang karena sesuatu alasan mengajukan
permohonan untuk pindah menjadi mahasiswa Unnes. 29) Tesis adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian
kepustakaan dan atau penelitian lapangan sebagai unjuk kemampuan merumuskan konsep atau teori pada program Magister Ilmu Hukum UNNES dengan bobot 8 sks.
30) Seminar Usulan Penelitian (SUP) adalah seminar yang diselenggarakan untuk mengevaluasi proposal usulan penelitian tesis yang diajukan oleh mahasiswa Magister Ilmu Hukum UNNES.
31) Seminar Hasil Penelitian (SHP) adalah seminar yang diselenggarakan untuk mengevaluasi hasil penelitian tesis yang telah dilakukan oleh mahasiswa Magister Ilmu Hukum UNNES.
32) Ujian Tesis adalah ujian yang diselenggarakan untuk mengevaluasi dan memberi penilaian terhadap hasil penulisan tesis mahasiswa Magister Ilmu Hukum UNNES.
33) Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati sivitas akademika baik dalam berpikir, berperilaku dan bersikap tindak sebagai seorang intelektual guna mengemban tugas-tugas keilmuan di Universitas Negeri Semarang.
9
34) Etika Kehidupan Kampus adalah perangkat pedoman yang memuat ketentuan yang mengatur hak, kewajiban, larangan, dan sanksi yang berlaku bagi setiap warga Unnes, termasuk (1) dosen, (2) tenaga penunjang akademik, (3) tenaga administrasi, dan (4) mahasiswa.
10
BAB II PENERIMAAN MAHASISWA
Penerimaan mahasiswa merupakan proses awal bagi calon mahasiswa Magister Ilmu Hukum untuk mengikuti pendidikan strata dua (S2) di Program Studi Magister Ilmu Hukum UNNES melalui ujian mandiri.
2.1. Ketentuan, Persyaratan, dan Prosedur Pendaftaran 2.1.1. Ketentuan Umum
Calon mahasiswa Magister Ilmu Hukum Unnes harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Memiliki Ijazah S1 semua jurusan dari PTN atau PTS dalam dan luar negeri yang ijazahnya diakui oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2. Berindeks Prestasi minimal 2,75 atau berpengalaman
kerja yang memadai.
3. Mengikuti ujian mandiri yang diselenggarakan oleh PPS UNNES.
4. Memiliki minat dan motivasi untuk menempuh studi di Magister Ilmu Hukum UNNES.
5. Sanggup mematuhi Tata Tertib Kehidupan Kampus dan memenuhi semua persyaratan yang berlaku sebagai mahasiswa UNNES.
11 2.1.2. Persyaratan Administratif;
Calon mahasiswa Magister Ilmu Hukum harus menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Salinan (fotocopy) ijazah dan transkrip akademik S1 yang telah dilegalisasi sebanyak 2 lembar;
2. Pas photo terbaru dan berwarna dengan ukuran 3 x 4 sejumlah 4 lembar;
3. Surat Rekomendasi Akademik dari 2 orang dosen yang pernah membimbing/mengampu;
4. Surat Izin dari pimpinan instansi/lembaga tempat bekerja (bagi yang sudah bekerja);
5. Bagi pelamar Beasiswa BPP-DN, mengisi dan melampirkan Blangko Pengajuan BPP-DN.
2.1.3. Prosedur Pendaftaran
Calonmahasiswamengisiformulirpendaftaransecaraonlinepad asitusSeleksiMandiriUnnes (SM-Unnes)
http://daftar.unnes.ac.id. untuk;
1. Memperoleh nomor PIN dan formulir pendaftaran. 2. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran.
3. Melakukan pendaftaran ulang (verifikasi) di Kampus PPs UNNES Bendan Ngisor, Semarang, Jawa Tengah dengan menyerahkan Kelengkapan Berkas yang dibutuhkan. 4. Mendapatkan Nomor Tes Ujian Mandiri Program
12
2.2. Program Penerimaan Mahasiswa Asing 2.2.1. Persyaratan Umum
Untuk dapat mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Unnes, warga negara asing dipersyaratkan:
1. Memenuhi persyaratan akademik yang berlaku bagi WNI
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki sumber pembiayaan untuk menjamin
kelangsungan belajar
4. Mematuhi peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku di UNNES.
2.2.2. Persyaratan Administratif
Untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Unnes, perndaftar mengajukan permohonan kepada rektor dengan melampirkan:
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotokopi ijazah dan transkrip yang telah disahkan oleh yang berwenang
3. Surat pernyataan sponsor atau penanggung jawab mengenai dukungan biaya
4. Surat rekomendasi yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Indonesia di wilayah negara asing yang bersangkutan 5. Fotokopi paspor dengan masa berlaku minimal satu
13
6. Surat pernyataan tidak akan bekerja, terlibat kegiatan politik, dan bersedia mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; pasfoto dua lembar berukuran 3 x 3 cm
7. Surat pernyataan kesehatan dari dokter yang berwenang.
2.2.3. Kewajiban
WNA yang dinyatakan diterima sebagai mahasiswa Unnes wajib:
1. Melaksanakan pembayaran uang pendaftaran
2. Melaksanakan registrasi administratif dan registrasi akademik
3. Mengurus dan memperoleh izin belajar dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Mengurus dan memperoleh izin tinggal
5. Menyampaikan laporan kepada Kedutaan Besar
14
BAB III ADMINISTRASI MAHASISWA
Registrasi administratif dan registrasi akademik adalah bentuk layanan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan status terdaftar kepada mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut berhak
mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta
menggunakan fasilitas di Universitas Negeri Semarang. 3.1. Registrasi Administratif
3.1.1. Mahasiswa Baru 3.1.1.1. Persyaratan
Persyaratan untuk melakukan registrasi administratif bagi mahasiswa baru adalah sebagai berikut:
1. Diterima sebagai calon mahasiswa baru pada Program Studi Magister Ilmu Hukum berdasarkan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh UNNES.
2. Menyerahkan dokumen kelengkapan registrasi yang terdiri atas:
a. Bukti pembayaran yang mencantumkan nama, nomor pendaftaran, validasi setoran, dan cap stempel Bank.
b. Kartu Tanda Peserta Tes.
c. Salinan (photocopy) KTP/SIM, pas foto berwarna terbaru (doft) ukuran 3x3 sebanyak 6 lembar.
15
d. Materai Rp. 6.000,- satu lembar;
e. Surat pernyataan (menggunakan formulir yang disediakan UNNES).
3.1.1.2. Prosedur
Prosedur yang harus ditempuh oleh mahasiswa baru agar tercatat sebagai mahasiswa S2 Magister Ilmu Hukum UNNES adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang diterima melakukan pembayaran sesuai dengan tarip yang telah ditentukan di Bank yang telah ditunjuk dan dapat dilakukan secara online. 2. Mahasiswa datang ke Fakultas Hukum UNNES sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan menunjukkan bukti bayar dari Bank dan Nomor Tes untuk dicetakkan biodata serta menerima berkas registrasi. 3. Pihak Fakultas melakukan koordinasi dengan BAKK. 4. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik)
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) mencocokkan data calon mahasiswa yang akan melakukan registrasi dengan data online di SIKADU;
b) mencetak biodata mahasiswa baru;
c) melakukan pelayanan entry edit biodata registrasi on line;
16 pembuatan KTM;
e) menerima dan memeriksa kelengkapan berkas manual mahasiswa baru:
(1) bukti tanda peserta tes,
(2) bukti pembayaran SPP dan pembayaran lainnya yang telah dicap lunas oleh Bank, (3) surat pernyataan mentaati semua peraturan
yang berlaku yang telah ditandatangani di atas meterai,
(4) fotokopi ijazah sarjana (S1) yang telah dilegalisasi,
(5) formulir data pribadi, dan
(6) hasil cetak formulir registrasi yang telah diisi mahasiswa secara online melalui Sikadu. (7) BAAKK mencetak KTM.
(8) Mahasiswa terdaftar secara administrastif dan menerima KTM.
3.1.1.3. Diagram Alur
Untuk memahami prosedur alur registrasi bagi mahasiswa baru secara lebih mudah, uraian mengenai prosedur alur registrasi di atas digambarkan dalam bentuk diagram alur sebagai berikut:
18 3.1.2. Mahasiswa Lama
3.1.2.1. Persyaratan
Persyaratan untuk melakukan registrasi administratif bagi mahasiswa lama adalah sebagaiberikut:
1. memiliki Kartu Tanda Mahasiswa;
2. membayar biaya pendidikan semester sesuai dengan ketentuan melalui Bank yang ditunjuk;
3. bagi mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi pada semester sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan menunjukkan Surat Pengantar Membayar dari Dekan Fakultas Hukum.
1.1.2.2. Prosedur
Prosedur yang harus ditempuh oleh mahasiswa lama agar tetap tercatat sebagai mahasiswa UNNES adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan pembayaran SPP dan Sardik, serta pembayaran lainnya yang telah diatur oleh Unnes melalui Bank yang ditunjuk.
2. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang pada semester sebelumnya, maka mahasiswa wajib membayar SPP semester yang tidak diikutinya melalui Bank yang ditunjuk.
3. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik) membuat edaran dan pengumuman informasi jadwal
19 pelaksanaan registrasi.
4. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik) mencetak dan menggandakan daftar mahasiswa untuk dikirim ke Fakultas, jurusan, Lembaga, UPT, Biro, dan Kepala Bagian Keuangan BAPK, Kepala Bagian Pendidikan dan Kerjasama, BAKK dan Ketua BPTIK. 5. Mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran SPP
dan Sardik serta pembayaran lainnya memperoleh status terdaftar secara administratif.
1.1.2.3. Diagram Alur
Untuk memahami prosedur/alur registrasi secara lebih mudah, uraian mengenai prosedur/alur registrasi di atas digambarkan dalam bentuk diagram alur sebagai berikut.
20 3.2. Registrasi Akademik 3.2.1. Ketentuan
Registrasi akademik adalah kegiatan mahasiswa untuk memprogram mata kuliah yang dilakukan secara online melalui Sikadu.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang telah melakukan registrasi administratif pada semester berjalan.Bukti registrasi akademik adalah Kartu Rencana Studi (KRS).
3.2.2. Prosedur
1. Prodi S2 Magister Ilmu Hukum menawarkan mata kuliah melalui Sikadu.
2. Mahasiswa melakukan pemesanan mata kuliah melalui Sikadu.
3. Mahasiswa mengisi KRS.
4. Pembimbing Akademik melakukan pengecekan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa.
5. Mahasiswa melakukan pertemuan pembimbingan
akademik dengan Pembimbing Akademik.
6. Pembimbing Akademik memberikan persetujuan dan melakukan validasi secara online melalui Sikadu.
7. Fakultas mencetak KRS dan mendistribusikannya kepada mahasiswa.
8. Mahasiswa meminta pengesahaan KRS kepada
Pembimbing Akademik.
21
Program Studi Magister Ilmu Hukum.
10. Mahasiswa memberikan salinan KRS kepada
Pembimbing Akademik. 11. Mahasiswa memiliki KRS.
11.2.1. Diagram Alur
Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur alur registrasi akademik adalah: prodi magister ilmu hukum, pembimbing akademik, mahasiswa, dan BPTIK. Alur registrasi akademik digambarkan dalam flowchart (diagram alur) sebagai berikut.
23 11.3. Status Mahasiswa
Status mahasiswa program Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas mahasiswa aktif, mahasiswa aktif nol SKS, mahasiswa cuti kuliah, dan mahasiswa tidak aktif.
11.3.1. Mahasiswa Aktif
Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah terdaftar secara administratif di Sikadu pada semester berjalan dan terdaftar secara akademik yang dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS).
11.3.2. Mahasiswa Aktif Nol Sks
Mahasiswa aktif nol sks adalah mahasiswa yang sudah melakukan registrasi administratif tetapi tidak melakukan registrasi akademik sampai dengan batas waktu yang ditentukan sesuai dengan Kalender Akademik. Mahasiswa tersebut dapat:
1. melakukan kegiatan perkuliahan sebagai pendengar dengan seijin dosen pengampu;
2. melakukan bimbingan tesis sepanjang yang bersangkutan telah memprogram pada semester sebelumnya;
3. menggunakan fasilitas dan pelayanan yang tersedia di
lingkungan kampus termasuk perpustakaan,
24 3.2.1. Mahasiswa Cuti Kuliah
Mahasiswa cuti kuliah adalah mahasiswa yang berhenti kuliah sementara dan telah mengajukan cuti kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang akan mengambil cuti kuliah pada suatu
semester berkewajiban melakukan registrasi
administratif sesuai dengan jadwal registrasi. Mahasiswa tersebut dibebaskan dari kewajiban membayar SPP, Sarana Pendidikan, dan iuran kemahasiswaan.
2. Masa cuti kuliah diperhitungkan sebagai masa studi. 3. Masa cuti kuliah untuk jenjang program studi Magister
Ilmu Hukum diatur seperti pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 3.3.3
Masa Cuti Maksimal
No Jenjang Prodi Lama Cuti
Maksimal
Keterangan
1 Magister (S2) 2 Semester Pada Semester
2 dan atau 3
4. Mahasiswa baru (semester satu) tidak diizinkan mengambil cuti kuliah.
5. Mahasiswa yang sedang cuti kuliah tidak diizinkan menggunakan fasilitas UNNES, mengikuti kegiatan
25
akademik, dan/atau kegiatan kemahasiswaan.
1.3.4. Mahasiswa Tidak Aktif
Mahasiswa tidak aktif adalah mahasiswa yang tidak
melakukan registrasi administratif padasuatu semester dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang berstatus tidak aktif tidak diijinkan mengikuti kegiatan akademik dan/atau kemahasiswaan dalam bentuk apapun. Apabila yang bersangkutan tetap mengikuti kegiatan, keikutsertaannya dinyatakan tidak sah dan batal.
2. Mahasiswa dengan status tidak terdaftar dalam waktu dua semester turut atau tiga semester tidak berturut-turut dibatalkan status kemahasiswaannya, kecuali yang
bersangkutan tinggal menyelesaikan tesis atau
mengajukan alasan yang oleh Rektor dinilai dapat dipertanggungjawabkan.
1.4. Administrasi Mahasiswa Pindahan dan Mengundurkan Diri
Mahasiswa pindahan dibedakan menjadi dua yaitu
mahasiswa pindah program studi dan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain.
26
1.4.1. Mahasiswa Pindahan dari Perguruan Tinggi Lain
Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain adalah mahasiswa yang telah terdaftar pada suatu perguruan tinggi yang karena sesuatu alasan mengajukan permohonan untuk pindah menjadi mahasiswa Magister Ilmu Hukum Unnes. Ketentuan untuk mengajukan permohonan diterima sebagai mahasiswa Magister Ilmu Hukum UNNES adalah sebagai berikut:
1. Pemohon berasal dari program studi yang telah terakreditasi dengan peringkat akreditasi sekurang-kurangnya sama dengan program studi Magister Ilmu Hukum UNNES.
2. Pemohon sebagaimana dimaksud pada butir (a) dapat dipertimbangkan untuk diterima apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) meninggalkan perguruan tinggi asal tidak karena akibat pelanggarantata tertib, peraturan perguruan tinggi yang bersangkutan dan persoalan sejenis; b) terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada perguruan
tinggi asal serendah-rendahnya semester II;
c) tidak dinyatakan droup out dari perguruan tinggi asal; d) meninggalkan perguruan tinggi asal karena sesuatu alasan yang kuat atau dalam keadaan darurat yang didukung dengan bukti-bukti sah tertulis;
27
asal dihitung sebagai bagian dari masa studi secara keseluruhan.
2. Waktu pindah dilaksanakan pada awal semester; 3. Pengakuan hasil belajar di perguruan tinggi asal
dilaksanakan dengan cara alih kredit menurut ketentuan yang berlaku di Program MIH Unnes; 4. Mahasiswa pindahan wajib membayar biaya
pendidikan menurut ketentuan yang berlaku;
5. Permohonan pindah dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada Rektor Unnes dengan tembusan
kepada Dekan Fakultas Hukum dengan
melampirkan:
a) bukti terdaftar pada perguruan tinggi asal; b) surat izin pindah dari perguruan tinggi asal;
c) transkrip studi (daftar mata kuliah dan nilai) resmi; d) fotokopi sah sertifikat akreditasi BAN-PT untuk
program studi yang bersangkutan;
e) surat keterangan yang mendukung alasan kepindahan; f) surat pernyataan kesanggupan memenuhi tata tertib
dan peraturan yang berlaku di UNNES;
1.4.2. Mahasiswa Mengundurkan Diri
Mahasiswa dengan alasan tertentu mengundurkan diri sebelum masastudinya habis, berhakmemperoleh surat keterangan pernah kuliah dengan prosedur sebagai berikut:
28
1. Koordinator Program Studi Magister Ilmu Hukum meneruskan permohonan pengunduran diri mahasiswa kepada Dekan Fakultas Hukum.
2. Dekan Fakultas Hukum meneruskan permohonan
pengunduran diri mahasiswa tersebut kepada Rektor. 3. Rektor menyetujui permohonan pengunduran diri tersebut
dan menerbitkan surat keterangan pernah kuliah yang
dilampiri dengan transkrip nilai yang diperoleh
mahasiswa.
4. Mahasiswa yang telah memperoleh surat keterangan pernah kuliah tidak dapat diterima kembali menjadi mahasiswa Unnes.
5. Surat keterangan pernah kuliah yang dilampiri dengan transkrip nilai sebagaimana dimaksud dalam ketentuan nomor (4) dapat diberikan bagi mahasiswa yang telah menempuh studi sekurang-kurangnya satu (1) semester.
29
BAB IV KURIKULUM 4.1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Magister Ilmu Hukum UNNES, didesain untuk menghasilkan lulusan Magister Ilmu Hukum Unnes yang cerdas, kompetitif dan menjadi pribadi yang berkarakter (CAKAP). Profil lulusan Magister Ilmu Hukum Unnes adalah :
1. mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berkait dengan ilmu hukum, dengan memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar hukum serta mengembangkan pendekatan, metode dan sumberdaya hukum. 2. menemukan solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan hukum.
3. ketajaman analisis dan memiliki kecukupan pertimbangan dalam menghadapi persoalan-persoalan hukum di masyarakat. 4. berperan aktif dalam mengembangkan hukum melalui kegiatan penelitian dan pembelajaran.
4.2. Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum Magister Ilmu Hukum UNNES tersusun atas kelompok Matakuliah yang tergabung dalam kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya.
30 Kompetensi Utama meliputi:
1. Menguasai bidang ilmu dan Teori Hukum atau jurisprudence secara mendalam dan utuh serta berbagai teori filsafat tentang ilmu dan hukum, sehingga dapat menjadi dasar untuk berpikir kritis terhadap penerapan hukum positif Indonesia.
2. Menguasai teori bidang hukum tertentu yang menjadi bahan kajian utama secara mendalam dan utuh sebagai pengembangan dari bidang hukum dasar anatara lain Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, dan Hukum Agraria.
3. Menguasai metode penelitian normatif dan sosiologis baik dengan pendekatan inter maupun multi-disipliner. 4. Menguasai teknik penulisan karya ilmiah hukum dalam
bentuk tesis sesuai dengan etika akademik.
5. Mampu menguasai teori hukum dengan lebih baik berbasis nilai konservasi.
6. Mampu menganalisis permasalahan masyarakat di bidang hukum dengan lebih komprehensif dengan mengembangkan nilai konservasi.
7. Mampu mengaplikasikan teori di bidang hukum dan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan publik dengan terampil dan lebih optimal berbasis nilai konservasi.
31
8. Mampu menyusun konsep penyelesaian masalah hukum
dengan mengembangkan dan/atau melalui
pengembangan ilmu hukum dan hukum posistif serta melakukan penalaran hukum.
9. Mampu merumuskan ide secara argumentatif dan kreatif di bidang ilmu hukum dan/atau hukum positif.
10. Mampu melakukan penelitian hukum dengan pendekatan inter atau multi disipliner, secara mandisi atau kolaboratif, sehingga menghasilkan produk penelitian yang menjadi bagian dari peta penelitian bidang ilmu hukum dan/hukum positif Indonesia.
11. Kompetensi Pendukung meliputi:
a) Mempunyai pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan sosial dalam masyarakat.
b) Mampu melakukan tugas lain dengan lebih baik terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
c) Mampu mengembangkan pemikiran logis kritis sistematis dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah tata cara dan etika ilmiah dalam bentuk tesis
32
dan mempublikasikan tulisan dalam bentuk jurnal terakreditasi tingkat nasional dan mendapatkan pengakuan internasional berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara.
d) Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan
melaui pengembangan pengetahuan dan
keahliannya.
e) Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argument saintifik secara bertanggungjawab dan berdasarkan etika akademik dan masyarakat luas.
f) Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi objek penelitiannya dan memposisikan kedalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin maupun multi-disiplin.
g) Mampu mengambil keputusan dalam konteks
penyelesaian masalah pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data. h) Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan kolega, sejawat didalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.
33
i) Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
j) Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Kompetensi Lainnya meliputi:
1. Berakhlak mulia dan memiliki integritas tinggi berbasis nilai konservasi.
2. Mampu bersikap, berperilaku dan berkepribadian santun dalam menunjang profesinya berbasis nilai konservasi.
3. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama moral dan etika.
5. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara dan kemajuan peradabanberdasarkan Pancasila.
6. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada Negara dan bangsa.
34
7. Menghargai keaneka ragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinil yang lain.
8. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
9. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
10. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik. 11. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan
dibidang keahliannya secara mandiri.
12. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
4.3. Status Mata Kuliah
Status mata kuliah dalam kurikulum terdiri atas: 1) Mata kuliah wajib universitas
2) Mata kuliah wajib fakultas 3) Mata kuliah wajib program studi 4) Mata kuliah pilihan program studi
Mata kuliah wajib universitas untuk mahasiswa program studi jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
1.Tesis
Mata kuliah wajib fakultas untuk mahasiswa program studi jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
35 1. Teori Hukum
2. Politik Hukum
3. Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Hukum 4. Seminar Usulan Penelitian Tesis
5. Sosiologi Hukum 6. Filsafat Hukum
Mata kuliah wajib dan pillihan program studi untuk mahasiswa program jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
Kosentrasi Hukum Agraria dan Lingkungan 1. Politik dan Perkembangan Hukum Agraria 2. Politik dan Perkembangan Hukum Lingkungan 3. Ekologi dan Huku Lingkungan
4. Pendaftaran Tanah dan Perbandingan Hukum Agraria 5. Hukum Tata Ruang dan Perencanaan Lingkungan 6. Hukum Tata Guna Tanah dan Reformasi Agraria 7. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan 8. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. Tindak Pidana di Bidang Lingkungan (*)
10. Hukum Kondiminium (*) 11. Hukum Kehutanan (*)
Kosentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana 1. Perkembangan Teori-Teori Hukum Pidana 2. Hukum, Moral dan Sistem Peradilan Pidana
36 3. Kriminologi
4. Hukum Pidana dan Tindak Pidana Korupsi 5. Kebijakan Penanggulangan Kejahatan dan HAM 6. Hukum Pidana Internasional
7. Viktimologi
8. Politik Hukum Pidana
9. Aspek Pidana dan Hukum Lingkungan (*) 10. Aspek Pidana dan Perlindungan Konsumen (*) 11. Hukum Kedokteran Forensik (*)
Konsentrasi Hukum Kenegaraan dan Konstitusi 1. Teori dan Hukum Konstitusi
2. Perspektif Negara Hukum dan Demokrasi
3. Hukum Otonomi Daerah dan Administrasi Negara 4. Hukum, Moral dan Politik Kenegaraan
5. Perbandingan Hukum Tata Negara dan Konstitusi 6. Teori Perundang-undangan
7. Politik Hukum Pendidikan 8. Birokrasi dan Good Goverment
9. Partai Politik dan Pemilihan Umum (*) 10. Hukum dan Hak Asasi Manusia (*) 11. Hukum Lingkungan dan Konservasi (*)
37 Sebaran Mata Kuliah Per Semester
39
4.4. Tahun Akademik dan Sistem Kredit Semester
Tahun Akademik dibagi menjadi dua semester, yaitu semester gasal dan semester genap, yang dilaksanakan 16 minggu. Sistem kredit semester dalam penyelenggaraan perkuliahan teori atau seminar, 1 sks terdiri atas 50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri.
4.5. Beban dan Masa Studi
1. Beban studi pada jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES 46 sks yang dijadwalkan untuk 3 semester dan dapat ditempuh paling lama 10 semester, termasuk penyusunan tesis.
2. Penentuan jumlah beban studi didasarkan sistem paket dimana semester satu 14 sks, semester dua 16 sks dan semester tiga 18 sks, yang terbagi 6 sks untuk masing masing konsentrasi.
3. Mahasiswa wajib mengambil tesis 6 sks.
4. Mahasiswa yang kembali aktif dari status cuti atau status tidak aktif dapat menempuh mata kuliah sesuai dengan paket kurikulum yang ditentukan.
40
BAB V PROSES PEMBELAJARAN
Program Studi Magister Ilmu Hukum melengkapi target capaian pembelajaran sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaran
program terhadap para pemangku kepentingan.Capaian
pembelajaran lulusan program studi selain merupakan rumusan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan harus dimiliki oleh semua lulusannya, juga merupakan pernyataan mutu lulusan. Untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan, pelaksanaan
pembelajaran pada program studi wajib memenuhi standar proses pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada suatu program studi. Standar proses pembelajaran mencakup: karakteristik proses pembelajaran; perencanaan proses pembelajaran; pelaksanaan proses pembelajaran; dan beban belajar mahasiswa.
5.1. Karakteristik Proses Pembelajaran
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
1. Sifat interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
2. Sifat holistik berarti bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif
41
dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
3. Sifat integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
4. Sifat saintifik berarti bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
5. Sifat kontekstual memiliki arti bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. 6. Sifattematikmenyatakanbahwacapaianpembelajaranlulusa
ndiraihmelaluiproses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkandengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
7. Sifat efektif memiliki arti bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun
42 waktu yang optimum.
8. Sifat kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Berpusat pada mahasiswa berarti bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan. 5.2. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah Program Studi Magister Ilmu Hukum disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS). Rencana pembelajaran semester (RPS) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi.Rencana pembelajaran semester (RPS) paling sedikit memuat:
1. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;
43 kuliah;
3. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
4. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
5. Metode pembelajaran;
6. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
7. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
8. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan 9. Daftar referensi yang digunakan.
Rencana pembelajaran semester (RPS) pada Program Studi Magister Ilmu Hukum akan ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, dosen secara mandiri atau bersama dalam satu kelompok keahlian dalamsuatu program studi wajib mengembangkan bahan ajar kuliah yang dilengkapi dengan media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah materi perkuliahan yang disusun berdasarkan rancangan yang terdapat pada RPS, dan merupakan uraian lebih lanjut dari RPS tersebut yang berprinsip pada segi ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan
44
kontekstual, dan menyeluruh. Sedangkan media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang terdiri atas audio visual, grafis, internet, dan atau media lainnya. Evaluasi pembelajaran terdiri atas pengembangan kisi-kisi, penyusunan soal dan kunci jawaban, serta rambu-rambu penskoran.
5.3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran pada Program Studi Magister Ilmu Hukum berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan berdasarkan RPS sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran.
Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. Selain itu, proses pembelajaran wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang telah ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Metode pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain:
1. Pembelajaran kolaboratif 2. Pembelajaran kooperatif 3. Pembelajaran berbasis projek 4. Pembelajaran berbasis masalah 5. Simulasi
45 6. Studi kasus
7. Pembelajaran discovery
8. Pembelajaran laboratorium, atau
9. Metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran.Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar dan praktikum, atau praktik lapangan.Selain diwadahi dengan bentuk pembelajaran tersebut juga wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian.Bentuk pembelajaran pada Program Studi Magister Ilmu Hukum berupa penelitian merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa, yang diwujudkan dalam Tesis.
Pelaksanaan proses pembelajaran Program Studi Magister Ilmu Hukum melalui kegiatan kurikuler untuk setiap mata kuliah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Dalam satu semester pembelajaran efektif dilakukan selama 16 (enam belas) minggu, termasuk di dalamnya evaluasi pembelajaran berupa Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Beban belajar mahasiswa untuk setiap mata kuliah dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks), di mana satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan
46 belajar per minggu per semester.
2. Pada pertemuan pertama perkuliahan harus disampaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
3. Bahasa Pengantar yang digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran adalah bahasa Indonesia baku yang baik dan benar. Dalam hal proses pembelajaran pada program studi bahasa daerah, bahasa asing, atau kelas khusus, dosen dapat menggunakan bahasa sesuai dengan kekhususannya.
5.4. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum harus memenuhi prinsip-prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara terintegrasi. Prinsip edukatif merupakan
penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu
memperbaiki perencanaan dan cara belajar, dan mampu meraih capaian pembelajaran lulusan. Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan
yang dinilai.Prinsip akuntabel merupakan penilaian
47
jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Teknik penilaian yang dapat digunakan selama proses pembelajaran terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Sedangkan instrumen penilaian dapat berupa penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Untuk penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.
Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian tersebut.Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan sebagaimana telah dicantumkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).Mekanisme penilaian pembelajaran terdiri atas: 1. menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran; 2. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian;
3. memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
48
4. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.
Pelaksanaanpenilaiandilakukansesuaidenganrencanapembelajarandal amRPS.Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan penilaian harus memenuhi prosedur penilaian yang mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. Tahap perencanaan dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.
2. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh dosen pengampu atau tim dosen pengampu; dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan. 3. Penilaianpembelajaranberupakomponenpenilaianhasilbelajar
mahasiswayang diwadahi dalam nilai harian, nilai ujian tengah semester, dan nilai ujian akhir semester.
4. Penilaian yang berkaitan dengan Tesis diatur dalam ketentuan tersendiri.
5. Ujian akhir semester dilakukan secara terprogram oleh Fakultas Hukum sesuai dengan kalender akademik pada tahun berjalan.
49
6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan penilaian pembelajaran, dosen berkewajiban memasukkan nilai akhir mahasiswa untuk setiap pembelajaran di SIKADU serta memastikan kesahihannya pada tenggang waktu yang telah ditentukan dalam kalender akademik.
5.5. Pelaporan dan Monitoring Pembelajaran
Monitoring pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh Program Studi Magister Ilmu Hukum untuk menjaga kualitas pelaksanaan pembelajaran.
1. Pelaporan kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah.
2. Monitoring pembelajaran dilakukan oleh ketua program studi, wakil dekan yang terkait bidang akademik, dekan, wakil rektor bidang akademik secara periodik dan berjenjang.
3. Pelaporan pembelajaran oleh dosen pengampu berupa
Laporan Pelaksanaan Perkuliahan Harian (LPPH)
dilakukan secara dalam jaringan (daring) melalui Sistem Administrasi Proses Pembelajaran (mulang.unnes.ac.id) atau secara luar jaringan (luring) dengan menggunakan lembar jurnal perkuliahan yang disediakan.
4. LPPH harus diisi oleh dosen pengampu, yang berupa presensi kehadiran mahasiswa, dan materi pembelajaran
50
yang diberikan. Setiap LPPH harus mendapatkan verifikasi dan validasi dari salah satu mahasiswa peserta kuliah yang hadir dan dilakukan selambat-lambatnya satu hari setelah proses pembelajaran berlangsung.
5. Pada akhir semester, universitas menyediakan angket untuk mengukur kinerja dosen dalam pembelajaran dan kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik yang wajib diisi oleh mahasiswa secara daring di SIKADU sebelum yang bersangkutan melihat data hasil studi.
6. Hasil monitoring dianalisis dan dilaporkan oleh Badan Penjaminan Mutu sebagai evaluasi akademik.
51
BAB VI PENILAIAN HASIL BELAJAR
Untuk mengukur keberhasilan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum dalam studinya dilakukan kegiatan penilaian.Penilaian hasil belajar mencakupi penilaian mata kuliah dan penilaian tesis.
6.1. Pengertian
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar mahasiswa secara berkesinambungan. Evaluasi hasil belajar dilakukan melalui proses pengukuran (measurement) dan penilaian (assessment).
Pengukuran hasil belajar mahasiswa adalah upaya untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi mahasiswa atas suatu mata kuliah atau bidang tertentu setelah yang bersangkutan melaksanakan kegiatan belajar dan/atau praktik dengan cara dan dalam kurun waktu tertentu. Pengukuran hasil belajar mahasiswa dilaksanakan dengan menggunakan alat, yaitu tes dan/atau nontes.
52
Penilaian adalah upaya sistematis dalam menghimpun, mengolah, menyusun, dan menilai data dan informasi yang handal dan sahih mengenai kompetensi mahasiswa yang diperoleh melalui pengukuran. Penilaian hasil belajar mahasiswa adalah proses pengambilan keputusan untuk menentukan keberhasilan belajar dan/atau praktik mahasiswa.
6.2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilaksanakan melalui berbagai bentuk penilaian dan/atau ujian sebagaimana disebutkan pada ketentuan umum.
2. Tujuan umum penilaian hasil belajar mahasiswa adalah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menentukan kelulusan mahasiswa pada akhir masa perkuliahan.
3. Tujuan khusus penilaian hasil belajar mahasiswa adalah sebagai berikut :
a. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengukur penguasaan materi dan pencapaian kompetensi atas suatu mata kuliah setelah mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar dengan cara dan dalam kurun waktu tertentu.
b. Ujian proposal tesis bertujuan untuk menilai kelayakan proposal yang disusun mahasiswa dan memberikan masukan untuk perbaikan proposal, terutama yang
53
menyangkut permasalahan, kajian pustaka, kerangka teoretis, kerangka berpikir, dan metode penelitian. c. Ujian draft tesis (seminar hasil penelitian) bertujuan
untuk menilai kelayakan draft tesis yang disusun mahasiswa dan memberikan masukan untuk perbaikan draft tesis sehingga layak dimajukan dalam ujian tesis,
terutama yang menyangkut konsistensi antara
permasalahan, rumusan masalah, kajian pustaka, kerangka teoretis, kerangka berpikir, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan pemecahan masalah, serta simpulan dan saran.
d. Ujian tesis bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah melalui penerapan konsep-konsep teori dan metode penelitian, terutama yang menyangkut permasalahan, rumusan masalah, kajian pustaka, kerangka teoritis, kerangka
berpikir, metode penelitian, pembahasan hasil
penelitian, serta simpulan dan saran.
e. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan dan mutu pembelajaran serta kemajuan belajar mahasiswa sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
54 6.3. Sistem Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP).
2. Komponen penilaian hasil belajar mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan terdiri atas nilai ujian harian (NH), nilai ujian tengah semester (NUTS), dan nilai ujian akhir semester (NUAS).
a. Nilai ujian harian (NH) adalah rata-rata nilai yang diperoleh mahasiswa peserta kuis, atas tugas terstruktur, dan/atau hasil ujian harian.
b. Nilai ujian tengah semester (NUTS) adalah hasil penilaian yang diperoleh mahasiswa peserta ujian tengah semester.
c. Nilai ujian akhir semester (NUAS) adalah hasil penilaian yang diperoleh mahasiswa peserta ujian akhir semester. 3. Bobot nilai tiap-tiap komponen penilaian hasil belajar dari
kegiatan perkuliahan adalah a, b, dan c, atau dapat ditentukan sendiri oleh dosen sesuai dengan karakteristik mata kuliah. 4. Nilai akhir (NA) hasil belajar mahasiswa setelah proses
perkuliahan dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut
5. Nilai akhir mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan ditransfer ke nilai huruf sebagaimana diatur dalam tabel di bagian ketentuan umum (6.4).
NA = (NH x a) + (NUTS x b) + (NUAS x c) a + b + c
55
6. Nilai hasil belajar mahasiswa yang belum memenuhi salah satu syarat atau unsur penilaian dinyatakan dengan huruf K. a. Masa berlaku nilai K adalah satu bulan sejak tanggal
pengumuman (yudisium) hasil studi pada tiap semester. b. Jika sampai dengan tenggat waktu tersebut tidak terjadi
pengubahan nilai, maka nilai K tersebut akan secara otomatis berubah menjadi E dengan bobot nilai 0 (nol). 7. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan untuk
mengikuti ujian akhir semester dinyatakan gagal dan kepadanya diberikan nilai E.
6.4. Ketentuan Umum
1. Selama mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum, mahasiswa wajib menempuh tahapan penilaian belajar.
(a) Penilaian Mata Kuliah (b) Penilaian Proposal Tesis (c) Penilaian (Ujian) Tesis.
2. Penilaian prestasi mahasiswa untuk suatu mata kuliah digunakan ketentuan sebagai berikut.
56 RENTANG
NILAI NILAI BOBOT KRITERIA
ANGKA HURUF NILAI
86 – 100 A 4,00 Sangat baik
81 – 85 AB 3,50 Lebih dari baik
71 – 80 B 3,00 Baik
66 – 70 BC 2,50 Lebih dari cukup
61 – 65 C 2,00 Cukup
56 – 60 CD 1,50 Kurang dari cukup
51 – 55 D 1,00 Kurang
≤ 50 E 0,00 Tidak lulus
Bagi mahasiswa program Magister untuk dinyatakan lulus dalam suatu mata kuliah harus memperoleh nilai sekurang-kurangnya C. Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada keterangan di bawah ini.
a. Nilai lulus suatu mata kuliah untuk Program Magister sekurang-kurangnya C.
b. Mahasiswa Program Magister yang telah memperoleh nilai lulus mata kuliah tertentu dan memiliki IPK minimal 3,00 tidak diperbolehkan memperbaiki nilai mata kuliah.
c. Nilai K diberikan apabila mahasiswa belum melengkapi tugas atau belum menempuh ujian.
d. Nilai K berlaku dalam jangka waktu satu bulan. Apabila jangka waktu terlampaui dan tidak ada penyelesaian, nilai K
57
secara otomatis berubah menjadi E.
e. Hasil belajar mahasiswa selama mengikuti suatu program pada setiap akhir semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi dan pada akhir studi dinyatakan dalam bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
6.5. Penilaian (Ujian) Mata Kuliah
1. Penilaian (ujian) mata kuliah dilaksanakan oleh tiap-tiap dosen pengampu
2. Mekanisme pelaksanaan penilaian (ujian) mata kuliah diatur dan dikoordinasikan oleh Dekan dan Ketua Program Studi. 3. Penilaian (ujian) mata kuliah dapat dilaksanakan apabila
telah memenuhi ketentuan tatap muka sebagai berikut. Tabel 6.5
Ketentuan Tatap Muka Dan Syarat Minimal Mengikuti Ujian
No Jumlah Tatap Muka
(Termasuk Ujian) Syarat Minimal Kehadiran Mahasiswa untuk Mengikuti Ujian 1 16 12 2 15 11 3 14 10
Mahasiswa yang telah mengikuti ujian mata kuliah dan/atau praktik berhak mendapatkan nilai hasil belajar.Nilai hasil belajar mata kuliah
58
dan/atau praktik merupakan akumulasi dari nilai yang berasal dari komponen ujian harian (NH), ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir semester (UAS).
4. Mahasiswa dapat melakukan perbaikan nilai dengan mengulang mata kuliah dan/atau praktik dengan ketentuan nilai tertinggi menjadi nilai akhir.
6.6. Penilai (Ujian) Tesis
1. Tiap-tiap mahasiswa Program Magister wajib mengikuti penilaian (ujian) proposal tesis dan ujian tesis.
2. Pelaksanaan penilaian (ujian) proposal tesis dan ujian tesis dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi.
3. Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian (ujian) proposal tesis, dan ujian tesis diatur oleh Dekan Fakultas Hukum dan Ketua Program Studi.
4. Susunan Panitia Ujian Proposal Tesis terdiri atas: a) Ketua (Ketua/Sekretaris Program Studi) b) Penguji I (ditentukan oleh Program Studi) c) Penguji II (Pembimbing I)
d) Penguji III (Pembimbing II)
5. Susunan Panitia Ujian Tesis terdiri atas:
a) Ketua (Koordinator/Asisten Program Studi) b) Sekretaris (Sekretaris Program Studi) c) Penguji I (ditentukan oleh Program Studi) d) Penguji II (Pembimbing I)
59 e) Penguji III (Pembimbing II). 6.7. Indeks Prestasi
1. Keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP).
2. Pencapaian hasil belajar mahasiswa pada suatu akhir semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IP Semester).
3. Pencapaian hasil belajar mahasiswa sejak semester pertama sampai dengan semester terakhir atau semester tertentu dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IP Kumulatif). 4. IP Semester dan IP Kumulatif dihitung dengan formula:
6.8. Peringatan Studi Mahasiswa
1. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang pada akhir semester satu, dua, dan tiga harus memenuhi persyaratan kelulusan jumlah SKS adalah 13 SKS, 26 SKS, dan 39 SKS serta IP Semester 3,00.
2. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang belum memenuhi persyaratan jumlah SKS maupun IP Semester pada tiap akhir semester diberi teguran lisan oleh Ketua Program Studi.
IP = Jumlah bobot nilai x sks mata kuliah Jumlah total sks
60
3. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang telah mendapat teguran lisan dan pada akhir semester berikutnya secara berturut-turut tidak dapat memenuhi persyaratan jumlah SKS maupun IP Semester, mahasiswa yang bersangkutan diberi peringatan tertulis pertama oleh Ketua Program Studi dengan persetujuan Dekan Fakultas Hukum. 4. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang telah
mendapat peringatan tertulis dan pada akhir semester berikutnya secara berturut-turut tidak dapat memenuhi persyaratan jumlah SKS maupun IP Semester, mahasiswa yang bersangkutan diberi peringatan tertulis kedua oleh Dekan Fakultas Hukum.
5. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang mendapat peringatan tertulis kedua dan mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat memenuhi persyaratan di atas, mahasiswa dinyatakan tidak dapat melanjutkan kuliah pada Dekan Fakultas Hukum dan Dekan Fakultas Hukum
melaporkan kepada Rektor dan selanjutnya Rektor
61
BAB VII TESIS
7.1. Status dan Bobot
1. Tesis adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa.
2. Tesis disusun atas dasar kajian kepustakaan dan/atau penelitian lapangan, sebagai unjuk kemampuan meneliti pada program studi MagisterIlmu Hukum
3. Tesis memiliki bobot 8 sks (termasuk bobot untuk Seminar Usulan Penelitian Tesis).
4. Masa berlaku matakuliah tesis adalah satu tahun terhitung mulai semester pada waktu mahasiswa mengisikannya dalam KRS.
5. Apabila belum lulus, mahasiswa wajib memprogramnya lagi dalam KRS.
7.2. Syarat Penulisan
1. Tesis mulai ditulis oleh mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum setelah yang bersangkutan menyelesaikan 30 sks.
2. Sebagian referensi yang digunakan dalam penulisan Tesis adalah jurnal ilmiah.
7.3. Substansi dan Metode
62
berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode dan kaidah keilmuan yang berlaku.
2. Tesis harus mempunyai nilai manfaat untuk pengembangan ilmu, baik teori maupun aplikasinya.
2.1. Topik
1. Topik merupakan kajian aktual dan bersumber pada permasalahan yang relevan dengan Ilmu Hukum.
2. Topik yang dipilih mahasiswa disahkan oleh Koordinator Program Studi, dan selanjutnya dikembangkan bersama dosen pembimbing.
2.1. Mekanisme Pengajuan Topik
1. Mahasiswa mengajukan topik penelitian kepada Koordinator Program Studi.
2. Koordinator Program Studi mengusulkan Pembimbing kepada Dekan setelah mempertimbangkan topik penelitian yang diajukan mahasiswa.
3. Topik penelitian dikembangkan menjadi usulan Tesis dibawah supervisi Pembimbing.
4. Usulan Tesis diseminarkan.
5. Mekanisme pengajuan topik, pembimbingan, dan ujian Tesis melalui Sistem Informasi Skripsi, Tesis dan Disertasi (Sitedi) pada situs http://skripsi.unnes.ac.id.
63 5.1. Prosedur Pembimbingan
1. Mahasiswa wajib menjalani pembimbingan untuk
penyelesaian usulan Tesis menjadi Tesis
2. Penulisan Tesis dibimbing oleh dua orang pembimbing. 3. Proses bimbingan didokumentasikan secara online melalui
Sitedi.
4. Pembimbingan dinyatakan selesai setelah mendapatkan persetujuan dan pengesahan para pembimbing.
5. Tesis diujikan sesuai dengan ketentuan pada program studi Magister Ilmu Hukum.
5.2. Bahasa dan Tata Tulis
1. Tesis ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik.
2. Naskah Tesis diketik pada program pengolah kata menggunakan huruf tegak yang berjenis Times New Roman (ukuran 12) dan jarak antarbaris 2 spasi.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai bahasa dan tatatulis merujuk pada kaidah selingkung sebagaimana diatur dalam Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Magister Ilmu Hukum
5.3. Bentuk Fisik
1. Tesis ditulis pada kertas HVS 80 gram berukuran A4. 2. Sampul Tesis menggunakan hard cover dengan warna dasar
64
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk Tesis diatur dalam Pedoman Penulisan Tesis
5.4. Sistematika
1. Tesis terdiri atas bagian awal (prawacana), bagian pokok (nas), dan bagian akhir (koda).
2. Bagian awal Tesis terdiri atas: a. sampul berjudul
b. lembar berlogo; c. judul dalam;
d. persetujuan pembimbing; e. pengesahan kelulusan;
f. pernyataan (keaslian karya ilmiah); g. motto dan persembahan (apabila ada); h. sari penelitian;
i. kata pengantar; j. daftar isi;
k. daftar singkatan teknis dan tanda (apabila ada); l. daftar tabel (apabila ada);
m. daftar gambar (apabila ada); n. daftar lampiran (apabila ada). 3. Bagian pokok Tesis terdiri atas:
a. pendahuluan, yang berisi: (1) latar belakang, (2) permasalahan; (3) tujuan, (4) manfaat hasil penelitian;