• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Semirata 2013 FMIPA Unila |217

Jenis-Jenis Semut (Hymenoptera: Formicidae) Pada Tumbuhan

Macaranga

spp. (Euphorbiaceae) di Hutan Pendidikan dan

Penelitian Biologi Universitas Andalas

Diyona Putri

1*)

, Henny Herwina

1

) dan Siti Salmah

1)

1) Laboratorium Riset Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis, Padang, 25163,

Koresponden: dyon.putri@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) pada tumbuhan Macaranga spp. (Euphorbiaceae) di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas, Padang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2012 dengan menggunakan metoda Direct Collection dan Colony Collection. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 13 jenis semut yang tergolong ke dalam sembilan genera, delapan tribe dan empat subfamili. Subfamili yang paling banyak jumlah jenisnya adalah Myrmicinae (lima jenis) sedangkan subfamili yang paling sedikit adalah Dolichoderinae dan Ponerinae yang masing-masingnya terdiri dari satu genus dan satu jenis. Jenis yang paling banyak ditemukan jumlah individunya adalah Crematogaster (Decacrema) sp. (4791 individu), sedangkan jenis yang paling sedikit adalah Technomyrmex sp., Diacamma holocericum (Roger) dan Polyrhachis jerdonii (Forel) (didapatkan satu individu untuk masing-masing jenis).

Kata Kunci: Jenis Semut, Macaranga, Direct Collection, Colony Collection. PENDAHULUAN

Semut dilaporkan bersimbiosis dengan lebih dari 465 jenis tanaman dari 52 famili dan literatur mengenai hubungan antara semut dengan tanaman cukup banyak ditemukan. Macaranga (Euphorbiaceae) adalah tanaman yang hanya terdapat di Asia tropis dan terdiri dari berbagai macam spesies, mulai dari yang tidak dikunjungi semut sampai dengan myrmecophytes (jenis tumbuhan yang berasosiasi dengan semut). Jenis Macaranga myrmecophytic biasanya berhubungan dengan semut dari genus Crematogaster yang hidup di dalam ruas batang.

Pada penelitian yang telah dilakukan di Peninsular Malaysia dijelaskan bahwa persentase pertumbuhan Macaranga meningkat dengan kehadiran semut yang berada pada tumbuhan tersebut dibandingkan dengan yang tidak, serta terdapat perbedaan yang signifikan dari

hewan herbivora yang menggangu tumbuhan Macaranga antara pohon Macaranga yang bersimbiosis dengan semut dan pohon tanpa semut.

Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas, tergolong hutan hujan tropik dataran rendah yang terletak pada ketinggian 250-450 meter dari permukaan laut dan memiliki luas ± 150 hektar. HPPB berbatasan dengan Sungai Limau Manis di sebelah Selatan dan berbatasan dengan Desa Batu Busuk di sebelah Utara serta berbatasan dengan jajaran Bukit Rimbo Kamulau di sebelah Timur (Gambar 1). Informasi tentang semut pada Macaranga di Indonesia belum banyak tersedia, termasuk di Sumatera Barat dan HPPB, sehingga penelitian mengenai jenis-jenis semut yang terdapat pada tumbuhan Macaranga di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas perlu dilakukan.

(2)

METODA PENELITIAN

Gambar 1. Peta dan Jalur Pengamatan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas (1: Jalur bendungan, 2: Stasiun HPPB, 3: Sungai, 4: Jalur Kamp 1, 5: Plot permanen, 6: Jalur puncak ixora).

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda Direct Collection dan Colony Collection. Proses pengambilan sampel Direct Collection dilakukan pada tiga jalur pengamatan di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) yaitu areal bendungan, plot permanen, dan kamp 1 (Gambar 1).

Rata-rata suhu dan kelembaban pada saat pengambilan sampel adalah 29,080C dan 69,10%. Setiap individu semut yang

ditemukan pada tumbuhan Macaranga spp. (Euphorbiaceae) disepanjang jalan setapak pada masing-masing jalur pengamatan dikoleksi menggunakan pinset dan aspirator kemudian dimasukkan ke dalam vial yang telah berisi alkohol 70%. Colony Collection merupakan pengambilan sampel dengan melakukan pencarian koloni semut yang berada pada tumbuhan Macaranga spp. (Euphorbiaceae) kemudian semut dimasukkan ke dalam plastik berukuran 5 kg untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium. Individunya, lalu dibuat tabel daftar jenis dan individu per subfamili.

HASIL DAN PEMBAHASAN Secara keseluruhan telah didapatkan 13 jenis semut yang tergolong ke dalam sembilan genera, delapan tribe dan empat subfamily semut pada 48 sampel pohon Macaranga di HPPB (Tabel 1 dan 2). Semut tersebut ditemukan pada enam jenis tumbuhan Macaranga (Macaranga depresa (Mull. Arg), Macaranga gigantea (Reichb.F. & Zoll.), Macaranga hypoleuca (Reichb.F. & Zoll.), Macaranga javanica (BI.) Mull. Arg, Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg, dan Macaranga triloba (BI.) Mull. Arg), seperti yang juga dilaporkan oleh Utama (2012).

Tabel 1. Jumlah individu semut pada tiap jenis tumbuhan Macaranga yang dikoleksi dengan metoda Direct Sampling di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas (1; Macaranga depresa, 2; Macaranga gigantea, 3; Macaranga hypoleuca, 4; Macaranga javanica, 5; Macaranga tanarius, 6; Macaranga triloba)

No Subfamili Jenis Macaranga Total Tribe 1 2 3 4 5 6 Jenis Dolichoderinae Dolichoderini 1 Dolichoderus sp. 24 24 2 Technomyrmex sp. 1 1 Formicinae Camponotini 3 Polyrhachis abdominalis (F. Smith) 2 2 4 P. Jerdonii (Forel) 1 1 1 2 3 6 5 4

U

(3)

Semirata 2013 FMIPA Unila |219 Lasiini 5 Paratrechina longicornis (Latreille) 30 30 Plagiolepidini 6 Anoplolepis gracilipes (F. Smith) 5 5 Myrmicinae Solenopsidini 7 Monomorium floricola (Jerdon) 24 24 Ponerinae Ectatommini 8 Gnamptogenys menadensis (Mayr) 2 2 Ponerini 9 Diacamma holocericum (Roger) 1 1 Total individu 1 35 53 1 90 Total jenis 1 4 3 1 9

Tabel 2. Jumlah individu semut pada tiap jenis tumbuhan Macaranga yang dikoleksi dengan metoda Colony Collection di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas (1; Macaranga depresa, 2; Macaranga gigantea, 3; Macaranga hypoleuca, 4; Macaranga javanica, 5; Macaranga tanarius, 6; Macaranga triloba).

No Subfamili Jenis Macaranga Total Tribe 1 2 3 4 5 6 Jenis Myrmicinae Crematogastrini 1 Crematogaster (Decacrema) sp. 571* 1 18 449 3752 4791 2 C. (Physocrema) sp. 65 14 30 109 3 C. (Physocrema) Yamanei Hosoishi 48 25 14 238* 3 328 4 C. (Orthocrema) sp. 198 1192 1390 Total individu 818 90 14 32 449 5215 6618 Total jenis 3 2 1 2 1 4 4

Gambar 2. Jumlah tribe, genera dan jenis yang ditemukan pada tiap subfamili semut pada Macaranga spp. di HPPB.

(4)

Subfamili Myrmicinae memiliki jenis yang paling banyak yaitu dua genera dan lima jenis. Satu jenis Myrmicinae ditemukan dengan menggunakan Direct Collection dan empat jenis Myrmicinae ditemukan dengan Colony Collection (Tabel 1 dan 2, Gambar 2). Kemudian subfamili Formicinae sebanyak tiga genera dan empat jenis (Tabel 1, Gambar 2).

Subfamili yang paling sedikit adalah Dolichoderinae dan Ponerinae yang masing-masingnya terdiri dari dua genus dan dua jenis (Tabel 1 dan 2, Gambar 2). Subfamili Myrmicinae dilaporkan memiliki jumlah genera yang paling banyak di dunia yaitu lebih dari 900 jenis yang telah dideskripsikan baik di daerah tropis, subtropis, maupun daerah temperate.

Pada penelitian ini ditemukan delapan tribe. Tribe Crematogastrini memiliki jenis yang paling banyak yaitu satu genera dan empat jenis, sedangkan tribe yang paling sedikit adalah Lasiini, Plagiolepidini, Solenopsidini, Ectatommini dan Ponerini hanya didapatkan satu genera dan satu jenis untuk masing-masing tribe. Genus yang paling banyak didapatkan pada penelitian ini adalah Crematogaster yang berjumlah empat jenis (Tabel 2). Sedangkan genus yang paling sedikit adalah Anoplolepis, Diacamma, Dolichoderus, Gnamptogenys, Monomorium, Paratrechina dan Technomyrmex yang masing-masingnya hanya ditemukan satu jenis (Tabel 1 dan 2). Metoda Direct Collection dapat mengoleksi lebih banyak jenis semut pada Macaranga di HPPB (sembilan jens, Tabel 1), sementara itu pengoleksian dengan menggunakan Colony Collection hanya mendapatkan empat jenis semut yang semuanya tergolong pada jenis-jenis dari genus Crematogaster (Tabel 2). Kehadiran koloni Crematogaster pada Macaranga juga ditemukan di Malaysia, dimana Crematogaster dan Camponotus merupakan semut yang mendiami tumbuhan

Macaranga. Semua jenis Crematogaster yang ditemukan pada penelitian ini juga terlihat bersarang pada Macaranga spp. Beberapa penelitian melaporkan bahwa genus Crematogaster merupakan semut yang berasosiasi dengan tumbuhan myrmecophytic seperti tumbuhan Macaranga di Malaysia.

Jenis semut paling banyak didapatkan pada Macaranga gigantea yaitu sebanyak enam jenis (Polyrhachis abdominalis, Paratrechina longicornis, Crematogaster (Physocrema) sp., Crematogaster (Physocrema) Yamanei Hosoishi, Gnamptogenys menadensis, dan Diacamma holocericum). Pada jenis Macaranga javanica dan Macaranga triloba masing-masingnya didapatkan lima jenis semut. Pada Macaranga depresa didapatkan empat jenis semut. Pada Macaranga hypoleuca dan Macaranga tanarius didapatkan masing-masinya satu jenis semut (Tabel 1 dan 2). Perbedaan jenis semut yang didapatkan tidak dipengaruhi oleh jumlah sampel pohon pada tiap jenis Macaranga dan diperkirakan dipengaruhi oleh perbedaan morfologi masing-masing Macaranga (tinggi pohon dan diameter batang).

Beberapa genera yang bersifat invasive (spesies yang mengindikasikan suatu kawasan telah terganggu oleh aktivitas manusia) ditemukan pada penelitian ini diantaranya adalah Anoplolepis, Monomorium, dan Parathrechina. Genera ini ditemukan pada jalur kamp 1, dimana terlihat adanya kerusakan hutan yang ditandai dengan banyaknya penebangan hutan secara liar di lokasi ini. Semut yang bersifat invasive biasanya dapat dijadikan sebagai spesies indicator. Keberadaan jenis vegetasi lain yang berada di sekitar tumbuhan Macaranga diperkirakan juga dapat mempengaruhi jenis-jenis semut yang didapatkan pada saat pengambilan sampel misalnya Dolichoderus sp., Polyrhachis

(5)

Semirata 2013 FMIPA Unila |221 abdominalis, Polyrhachis jerdonii,

Technomyrmex sp., dimana jenis-jenis tersebut tidak ditemukan bersarang pada tumbuhan Macaranga. Kehadiran jenis semut tersebut diperkirakan untuk proses mencari makanan (foraging).

KESIMPULAN

Dari Penelitian mengenai jenis-jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) pada tumbuhan Macaranga spp. (Euphorbiaceae) di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas dengan menggunakan metoda Direct Sampling dan Colony Collection didapatkan 13 jenis semut yang tergolong ke dalam sembilan genera, delapan tribe dan empat subfamily pada enam jenis tumbuhan Macaranga spp. Disarankan untuk mengkaji lebih detail tentang Biologi Crematogaster spp. yang mendominasi jumlah jenis pada Macaranga spp. di HPPB.

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Rijal Satria (Kagoshima University) atas bantuan dalam pengidentifikasian dan arahan serta saran yang telah diberikan untuk penelitian ini. Terima kasih juga kepada Agung Putra Utama yang telah membantu dalam pengoleksian dan pengidentifikasian tumbuhan Macaranga serta kepada Ravelino Nesty dan Aulia Muhradi Delta yang telah membantu dalam pengoleksian sampel di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Agosti, D., J. D. Majer, L. E. Alonso dan T. R. Schultz. 2000. Ants Standard Methods For Measuring and Monitoring Biodiversity. Smithonian Institution Press. Washington, U. S. A.

Bolton, B. 1994. Identification Guide to the Ant Genera of the World. Hardvard University Press. London.

Eguchi, K. 2001. A Revision of Bornean Species of The Ants genus Pheidole (Insecta: Hymenoptera: Formicidae: Myrmicinae). Tropics, Monograpics Series No.2 ISSN 0917-415X.

Fiala, B. dan U. Maschwitz. 1990. Studies on the South East Asian ant-plant association Crematogaster borneensis/Macaranga: adaptations of the ant partner. Insectes Sociaux. 37: 212-231.

Fiala, B., U. Maschwitz, T. Y. Pong, A. J. Helbig. 1989. Studies of a South East Asian ant-plant association: protection of Macaranga trees by Crematogaster borneensis. Zoologisches Institut der Universitfit, Siesmayerstrasse Federal Republic of Germany and Forest Research Institute Malaysia, Kepong, Selangor, Malaysia. Oecologia 79: 463-470.

Heil, M., B. Fiala dan K. L. Eduard. 1998. Reduce Chitinase Activities in Ant Plants of Genus Macaranga. Lehrstuhl fur Zoologie III, Theodor-Boeri-Institut, Biozentrum, Am Hubland, D-97074 Wurzburg, Germany.

Narendra, A. dan S. Kumar. 2006. On A Trail With Ants: A Handbook Of The Ants Of Peninsular India. Tholasi Prints India. Bangalore. India.

Ong, S. L. 1978. The ant-association in M. triloba. Ph. D. Thesis. Kuala Lumpur. Tamin, R. dan M. Rahman. 1992. Studi

Jenis-Jenis Tumbuhan Berbahaya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas. Limau Manis. Padang. Laporan Penelitian Depdikbud. Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang.

Utama, A. P. 2012. Studi Morfometrik Daun Macaranga Thou. Di Hutan

(6)

Pendidikan dan Penelitian Biologi. Skripsi Sarjana Biologi. FMIPA. Universitas Andalas. Padang. (Unpublished).

Yoshiaki, H. 2003. Identification Guide To The Ant Subfamily Of Borneo. Tools for Monitoring Soil Biodiversity in The ASEAN Region. Darwin Initiative.

Gambar

Gambar 1. Peta dan Jalur Pengamatan Hutan  Pendidikan  dan  Penelitian  Biologi  Universitas  Andalas (1: Jalur bendungan, 2: Stasiun HPPB,  3:  Sungai,  4:  Jalur  Kamp  1,  5:  Plot  permanen,  6: Jalur puncak ixora).
Gambar  2.  Jumlah  tribe,  genera  dan  jenis  yang  ditemukan  pada  tiap  subfamili  semut  pada  Macaranga spp

Referensi

Dokumen terkait

Kesulitan ini menimbulkan gagasan untuk melakukan penelitian perbaikan pengkalusan padi, agar akurasi inisiasi kalus lebih tinggi, sehingga eksplan untuk

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Sukoharjo melalui model pembelajaran berbasis projek(Project Based Learning)

Akan tetapi Kota Probolinggo yang masuk dalam peta tapal kuda dimana daerah tapal kuda dalam pemilihan umum PKB yang keluar sebagai suara terbanyak, hal yang ini tidak

Rancangan Undang-Undang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Filipina mengenai Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/ Menkes/ SK/ I/ 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/

dapat menjelaskan peranan mikroflora rongga mulut pada organ- organ bibir, mukosa mulut, lidah, palatum, faring dan faring Metoda : Kuliah, diskusi. Media

Rawang Open Badminton Tournament 2010 2 Naib Johan Bergu Lelaki Junior – Piala Take-away + Tunai RM350.00.. Separuh Akhir Bergu Lelaki Junior – Piala Take-away + Tunai RM150.00

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agus Hariyanto (2012) yang menyatakan bahwa suku bunga SBI berpengaruh negatif dan