• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA

PEGAWAI

(Studi Kasus Pada Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi

Kehutanan, Kementerian Kehutanan)

Effect On Employee Motivation Work Employee Performance

(Case Study On The Directorate General of Forestry Planning

Secretariat, Ministry of Forestry)

Titien Maryati

Program Studi Kehutanan , Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat JL.A. Yani Km 36 Banjarbaru

ABSTRACT. The purpose of this study was to determine the motivation to work either partially or simultaneously on the performance of employees in the Secretariat of the Director General of Forestry Planning, Ministry of Forestry. In support of this research conducted a quantitative method, the study population is the Directorate General of Forestry Planning Secretariat, Ministry of Forestry with the sample using the technique as much as 92 census respondents. Analysis technique using the correlation test, regression test, and test the hypothesis either partially (t test) and the joint hypothesis test (F test). The results of data processing between the motivation of the performance of the correlation value of 0.545, so there is a strong positive relationship between the variables in the regression equation Y = 35.991 + 0.448 X2, so the pure value of the variable performance regardless of the motivation variable of 35.991, while the contribution of variables motivated by 0.448, hypothesis test results look tcount 6.166> 2.000 then Ttable (ha) accepted by ρ = 0.000 <α = 0.05, thus the motivation to have a significant positive effect on performance. To see the test results of simultaneous correlation of 0.723, then there is a very strong positive relationship between the independent variables with the dependent variable.

Keywords: Influence, Work Motivation, Performance

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi kerja baik secara

parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan. Guna mendukung penelitian ini dilakukan metode kuantitatif, populasi penelitian adalah Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan dengan sample menggunakan teknik sensus sebanyak 92 orang responden. Teknik analisis menggunakan uji korelasi, uji regresi, dan uji hipotesis baik secara parsial (uji t) maupun uji hipotesis bersama (uji F).

Hasil pengolahan data antara motivasi dengan kinerja dengan nilai korelasi sebesar 0,545 sehingga ada hubungan positif kuat antara variabel dengan nilai persamaan regresi Y = 35,991 + 0,448X2, sehingga nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi

variabel motivasi sebesar 35,991, sedangkan nilai kontribusi variabel motivasi sebesar 0,448, hasil uji hipotesis terlihat thitung 6,166 > ttabel 2,000 maka (Ha) diterima dengan ρ = 0,000 < α = 0,05, dengan demikian motivasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Terhadap hasil uji

simultan terlihat nilai korelasi sebesar 0,723, maka terdapat hubungan positif sangat kuat antar variabel independen dengan variabel dependen.

Kata kunci: Pengaruh, Motivasi Kerja, Kinerja

Penulis untuk Korespondensi : e-mail harijanto_soerjono@yahoo.com

PENDAHULUAN

Motivasi pegawai merupakan salah satu

(2)

pegawai yang potensial. Motivasi juga berarti dorongan atau rangsangan seseorang untuk membangkitkan semangat kerja baik perorangan maupun kelompok. Lebih lanjut J. Moskowits dalam Hasibuan, mendefinisikan motivasi sebagai

inisiatif dan pengarahan tingkah laku.

GR. Terry dalam Irawan dkk

mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat diri seorang yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Dalam hal ini motivasi tampak dalam dua segi yang berbeda, yaitu : dari segi aktif/dinamis, bahwa motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya, sedangkan dari segi pasif/stalls bahwa motivasi tampak sebagai kebutuhan dan sekaligus juga sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.

Sedangkan kinerja mempunyai makna lebih luas lagi, tidak hanya menyatakan sebagai hasil kerja tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Sebagaimana pendapat Prawirosentono

yang mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat diciptakan oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun organisasi dan dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusia akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Hal ini dikemukakan oleh Malayu S.P.Hasibuan (1994) yaitu prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu.

Secara umum motivasi kerja adalah dorongan dalam diri seseorang yang berupaya memenuhi kebutuhan individualnya yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan daya perangsang yang diberikan organisasi/institusi kepada pegawainya, baik berupa fisiologis (sandang, pangan, papan) maupun psikologis sosiologis (keamanan, kenaikan jabatan, perlakuan yang wajar, dsb) yang merupakan pendorong agar setiap pegawai mau bekerja melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya penuh tanggung jawab, sehingga kinerja pegawai akan menjadi lebih baik.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diduga bahwa motivasi kerja memiliki hubungan yang erat dengan kinerja pegawai, karena tanpa adanya motivasi, maka kinerja pegawai menjadi tidak maksimal.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah benar bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan?. Sedangkan kegunaan atau manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah : a). Bagi Penulis, penelitian ini berguna

atau bermanfaat untuk menambah pengetahuan teoritis dan praktis tentang motivasi kerja serta kinerja pegawai bagi penulis.

b). Bagi Pegawai Sekretariat Jenderal Planologi Kehutanan Jakarta, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kemajuan dan pengembangan pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.

c). Bagi Masyarakat Umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum sebagai bahan referensi atau rujukan dalam meneliti topik yang sama yang saat ini sedang diteliti oleh penulis.

(3)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Sekretariat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Waktu penelitian mulai dari persiapan terhitung sejak bulan Februari s/d April 2012, yang diawali dengan melakukan observasi atau pra lapangan. Dari segi birokrasi peneliti tidak mengalami hambatan yang berarti. Selain itu juga pengamatan dapat berjalan secara alamiah. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek adalah pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan Jakarta, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, sedangkan penelitian asosiatif adalah hubungan antara dua variabel atau lebih.

Variabel motivasi menurut definisi konseptual adalah dorongan dalam diri seseorang yang berupa memenuhi kebutuhan individunya yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa. Sedangkan definisi operasional, motivasi kerja adalah total skor dorongan dalam diri seorang yang berupaya memenuhi kebutuhan individu dengan dimensi kebutuhan berpartisipasi, kebutuhan berafliasi dan kebutuhan berkuasa yang diukur dengan skala 5 menggunakan lima alternatif pilihan “Sangat Setuju” (SS), “Setuju”(S), “Cukup Setuju” (CS), “Tidak Setuju)” (TS), “Sangat

Tidak Setuju” (STS). Berdasarkan definisi di atas selanjutnya dioperasionalisasi seperti terlihat pada Tabel 1.

Kinerja pegawai menurut definisi konseptual (Variabel Kinerja) adalah penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai seseorang sesuai tanggunga jawab dibebankan dengan mengaku pada kualitas pekerjaan, kualitas pelayanan, dan kualitas pencapaian, sedangkan menurut definisi operasional, kinerja pegawai adalah total skor penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai seseorang sesuai tanggung jawab yang dibebankan dengan dimensi kualitas pekerjaan, kualitas pelayanan dan kuantitas pencapaian dengan skala 5 menggunakan lima alternatif pilihan “Sangat Setuju” (SS), “Setuju”(S), “Cukup Setuju” (CS), “Tidak Setuju)” (TS),“Sangat Tidak Setuju” (STS). Berdasarkan definisi di atas selanjutnya dioperasionalisasi seperti terlihat pada Tabel 2.

Variabel motivasi disusun atas 24 pertanyaan disebarkan kepada 30 responden, dihasilkan nilai total sebesar 2261 dengan nilai rata-rata sebesar 75, 36 dimana variance sebesar 142,7 dan nilai standar deviasi sebesar 11,94, pada hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabe 3.

Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap variabel Motivasi (X2) terlihat bahwa pada item dengan nomor 22 dan 24 terkondisi rhitung < rtabel maka item ini dinyatakan un-valid, dari 24 item pertanyaan diajukan 2 dinyatakan gagal dan 22 item lainnya dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas dihasilkan pada Tabel 4. Tabel 1. Indikator Penelitian Variabel Motivasi Kerja (X2)

Table 1. Indicator Variables Of Work Motivation

Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah

Motivasi kerja (X2)

Kebutuhan

berprestasi - Kemampuan - Sistem karir - Gaji - Fasilitas kerja - Lingkungan kerja 1.2 3.4 5.6 7.8 9.10 10 Kebutuhan

berafliliasi - Kerjasama - Prestasi

- Hubungan interpersonal

11.12 13.14.15

16.17 7

Kebutuhan

berkuasa omosi jabatan - Otoritas yang dimiliki - Pengakuan

18.19 20.21 22.23.24

7

(4)

Tabel 2. Indikator Penelitian Variabel Kinerja (Y)

Table 2. Indicators Of Research Performance Variables

Variabel Dimensi Indikator Nomor

Butir Jumlah

Kinerja (Y)

Kualitas Pekerjaan

- Kecakapan memecahkan masalah - Kemampuan yang dimiliki

- Pengalaman kerja 1.2 3.4.5 6.7 7 Kualitas Pelayanan - Menyelesaikan pekerjaan

- Kecapatan dalam merespon pekerjaan - Memahami pentingnya pelayanan

8.9 10.11.12

13.14 7

Kualitas

Pencapaian - Pencapaian pelayanan internal - Pencapaian pelayanan eksternal 15.16.17.18 19.20.21. 22

8

Jumlah Butir Instrumen Y 24

Tabel 3. Uji Validitasi dan Reliabilitas Motivasi (X2) Item-Total Statistic

Table 3. Validitasi Test and Reliability Statistics Motivations Total Items

Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted VAROOOO1 72.6000 130.800 .541 .899 VAROOOO2 72.7333 127.720 .646 .897 VAROOOO3 72.6667 127.540 .664 .896 VAROOOO4 72.3667 135.275 .373 .903 VAROOOO5 72.2333 134.668 .366 .903 VAROOOO6 72.7667 132.668 .391 .903 VAROOOO7 72.1667 129.937 .625 .897 VAROOOO8 72.1000 130.921 .623 .898 VAROOOO9 72.4333 132.806 .514 .900 VAROOO10 72.4333 132.668 .558 .899 VAROOO11 72.5667 126.530 .772 .894 VAROOO12 72.4667 129.361 .625 .897 VAROOO13 72.4667 128.878 .620 .897 VAROOO14 72.5000 128.466 .520 .900 VAROOO15 71.9333 132.685 .498 .900 VAROOO16 71.7667 131.978 .539 .899 VAROOO17 71.7000 129.045 .612 .897 VAROOO18 71.7000 127.252 .736 .895 VAROOO19 71.9667 131.275 .474 .901 VAROOO20 71.7667 133.220 .471 .901 VAROOO21 72.5000 129.293 .521 .900 VAROOO22 72.0333 139.068 .107 .910 VAROOO23 71.8000 138.441 .402 .906 VAROOO24 71.7667 138.530 .184 .906

Tabel 4. Reliability Statistic

Nilai reliabilitas hasil pengolahan terlihat sebesar 0,904 sehingga variabel Motivasi dinyatakan reliabel atau dinyatakan memiliki kehandalan. Pada variabel Kinerja disusun atas 22 item

pertanyaan dengan nilai total sebesar 2038 dimana nilai rata-rata sebesar 67,93 nilai variancce hasil sebesar 137,78 dan nilai standar deviasi sebesar 11,73, dari hasil pengolahan data dapat dilihat lebih lanjut pada Tabel 5. Berdasarkan hasil Cronbach’s

Alpha N of Items .904 24

(5)

pengolahan data terhadap variabel Kinerja (Y) terdapat 1 item dinyatakan tidak valid yakni pada nomor 22 terkondisi rhitung < rtabel maka untuk item ini selanjutnya dinyatakan un-valid, sehingga dari 22 item pertanyaan dinyatakan 1 gagal dan 21 lainnya

dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas dihasilkan pada Tabel 6.

Nilai reliabilitas hasil pengolahan terlihat sebesar 0,910 sehingga variabel Kinerja dinyatakan reliabel atau dinyatakan memiliki kehandalan.

Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja (Y) Item-Total Statistic

Tabel 5. Validity and Reliability Performance (Y) Of ItemTotal Statistics

Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted VAR00001 65.1667 124.971 .598 .905 VAR00002 65.3000 122.148 .690 .903 VAR00003 65.2333 122.116 .702 .902 VAR00004 64.9333 130.547 .378 .910 VAR00005 64.8000 129.890 .375 .910 VAR00006 65.3333 128.230 .376 .910 VAR00007 64.7333 125.857 .590 .905 VAR00008 64.6667 126.851 .584 .906 VAR00009 65.0000 128.069 .512 .907 VAR00010 65.0000 127.931 .556 .906 VAR00011 65.1333 121.982 .767 .901 VAR00012 65.0333 123.895 .666 .904 VAR00013 65.0333 123.757 .642 .904 VAR00014 65.0667 122.616 .570 .906 VAR00015 64.5000 127.293 .533 .907 VAR00016 64.3333 127.126 .545 .906 VAR00017 64.2667 124.409 .609 .905 VAR00018 64.3000 121.321 .731 .902 VAR00019 64.5333 126.189 .490 .907 VAR00020 64.4000 125.007 .568 .906 VAR00021 65.0667 124.547 .523 .907 VAR00022 64.7667 139.082 -.098 .920

Tabel 6. Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha N of Items .910 22

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Pada variabel Motivasi (X2) dihasilkan nilai total 6274 dengan nilai rata-rata 68,19 nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 41, nilai median 68 dan nilai modus 83. Melihat letak modus sebelah

mean, maka dapat dikatakan bahwa kurva distribusi agak kekiri atau kemiringan negatif atau angka tersebut menunjukkan

mean, median dan modus relatif cukup berdekatan, sehingga diharapkan distribusi populasinya normal.

Hasil perhitungan menghasilkan variance (ragam) 121,30 standar penyimpangan 11,01. Adapun secara lengkap hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil perhitungan skewness

(kemiringan) dan kurtosis data tersebut memberikan hasil bahwa nilai skewness 121 dan nilai kurtosis -0.429. Angka skewness tersebut memberikan makna kurva distribusi mempunyai kemiringan negatif, sehingga ekornya menjulur atau memanjangkan kekiri. Angka kurtosis -0.429 berarti lebih kecil dari 3 (tiga) yaitu kurva merupakan distribusi datar.

(6)

Pada variabel Kinerja (Y) nilai total 6125 dengan nilai rata-rata 66,67 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 40, nilai median 67,5 dan nilai modus 70. Melihat letak modus sebelah mean, maka dapat dikatakan bahwa kurva distribusi agak kekiri atau kemiringan negatif angka tersebut menunjukkan mean, median dan

modus relatif cukup berdekatan, sehingga diharapkan distribusi populasinya normal.

Hasil perhitungan menghasilkan ragam 82,15 dengan standar enyimpangan 9,05. Hasil pengolahan data secara rinci pada variabel Kinerja dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 7. Frekuensi Variabel Motivasi

Table 7. Variable Frequency Motivations

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 41.00 1 1.1 1.1 1.1 45.00 1 1.1 1.1 2.2 47.00 1 1.1 1.1 3.3 49.00 2 2.2 2.2 5.4 50.00 1 1.1 1.1 6.5 52.00 1 1.1 1.1 7.6 53.00 1 1.1 1.1 8.7 54.00 1 1.1 1.1 9.8 55.00 1 1.1 1.1 10.9 56.00 2 2.2 2.2 13.0 57.00 2 2.2 2.2 15.2 58.00 3 3.3 3.3 18.5 59.00 2 2.2 2.2 20.7 60.00 5 5.4 5.4 26.1 61.00 5 5.4 5.4 31.5 62.00 2 2.2 2.2 33.7 63.00 3 3.3 3.3 37.0 64.00 2 2.2 2.2 39.1 65.00 4 4.3 4.3 43.5 66.00 3 3.3 3.3 46.7 67.00 1 1.1 1.1 47.8 68.00 4 4.3 4.3 52.2 69.00 2 2.2 2.2 54.3 70.00 2 2.2 2.2 56.5 71.00 1 1.1 1.1 57.6 72.00 5 5.4 5.4 63.0 73.00 3 3.3 3.3 66.3 74.00 4 4.3 4.3 70.7 75.00 4 4.3 4.3 75.0 76.00 2 2.2 2.2 77.0 77.00 1 1.1 1.1 78.3 79.00 2 2.2 2.2 80.4 80.00 2 2.2 2.2 82.6 81.00 4 4.3 4.3 87.0 82.00 1 1.1 1.1 88.0 83.00 6 6.5 6.5 94.6 84.00 1 1.1 1.1 95.7 86.00 1 1.1 1.1 96.7 87.00 1 1.1 1.1 97.8 93.00 2 2.2 2.2 100.0 Total 92 100.0 100.0

Hasil perhitungan skewness

(kemiringan) dan kurtosis data tersebut memberikan hasil nilai skewness -0.711 dan nilai kurtosis 0.496. Angka skewness

tersebut memberikan makna kurva distribusi mempunyai kemiringan negatif, sehingga ekornya menjulur atau memanjang kekiri. Angka kortusis 0.496

berarti lebih kecil dari 3 (tiga) yaitu bahwa kurvanya merupakan distribusi datar.

Persepsi Responden

Pada variabel Motivasi jumlah pertanyaan yang diajukan seluruhnya 21 item pertanyaan dengan hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 9.

(7)

Tabel 8. Frekuensi Variabel Kinerja

Table 8. Variable Frequency Performance

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 40.00 1 1.1 1.1 1.1 41.00 1 1.1 1.1 2.2 43.00 1 1.1 1.1 3.3 46.00 1 1.1 1.1 4.3 52.00 1 1.1 1.1 5.4 53.00 1 1.1 1.1 6.5 54.00 4 4.3 4.3 10.9 55.00 1 1.1 1.1 12.0 57.00 4 4.3 4.3 16.3 58.00 1 1.1 1.1 17.4 59.00 6 6.5 6.5 23.9 61.00 4 4.3 4.3 28.3 64.00 5 5.4 5.4 33.7 65.00 7 7.6 7.6 41.3 66.00 3 3.3 3.3 44.6 67.00 5 5.4 5.4 50.0 68.00 4 4.3 4.3 54.3 69.00 1 1.1 1.1 55.4 70.00 8 8.7 8.7 64.1 71.00 3 3.3 3.3 67.4 72.00 6 6.5 6.5 73.9 73.00 5 5.4 5.4 79.3 74.00 2 2.2 2.2 81.5 75.00 3 3.3 3.3 84.8 76.00 4 4.3 4.3 89.1 79.00 4 4.3 4.3 93.5 80.00 4 4.3 4.3 97.8 81.00 1 1.1 1.1 98.9 82.00 1 1.1 1.1 100.0 Total 92 100.0 100.0

Tabel 9. Kumulatif Persepsi Responden pada Variabel Motivasi

Table 9. Cumulative Perception Of The Respondents On The Variables Of Motivation

No. Pernyataan Jawaban Nilai Ket

SS S CS TS STS 1 Sebagai pegawai saya

dituntut untuk terus mengembangkan

kemampuan dan hal ini tidak disuruh oleh atasan saya

1 28 35 23 5 237 Cukup setuju

2 Saya terus berupaya untuk terus mengembangan kemampuan yang ada pada diri saya karena saya optimis organisasi dimana

saya bertugas memperhatikan

keberlangsungan karier

3 18 36 30 5 260 Cukup setuju

3 Organisasi dimana saya bertugas menerapkan azas

keadilan atas pengembangan karier bagi

setiap pegawai

3 31 40 14 4 291 Cukup setuju

(8)

Tabel 10. Kumulatif Persepsi Responden pada Variabel Kinerja

Table 10. Cumulative Perception Of The Respondents On The Variables Of Performance

No. Pernyataan Jawaban Nilai Ket

SS S CS TS STS 1 Sebagai pegawai saya

memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan aturan-aturan yang diberikan pimpinan atau organisasi

7 25 34 22 4 285 Cukup setuju

2 Pimpinan memberikan petunjuk kepada bawahannya dalam rangka

mendukung pencapaian hasil yang lebih baik

11 19 34 24 4 285 Cukup setuju

3 Saya belum merasa puas terhadap kemampuan saya sehingga hal ini mendorong saya untuk terus meningkatkan kemampuan

1 17 29 37 8 242 Cukup setuju

4 Saya senatiasa terbuka dengan perubahan hal ini saya buktikan dengan terus menggali pengetahuan baik secara formal maupun informal

4 28 43 13 4 291 Cukup setuju

5 Saya sangat terbuka bila rekan memberikan masukan atau arahan hal ini saya pandang sebagai bagian dari proses pembelajaran

12 34 35 9 2 321 Setuju

6 Bila ada sesuatu yang dianggap baru khususnya berkenaan dengan teknologi saya berusaha untuk bisa walau saya harus menggali pengalaman dari orang lain

10 43 31 6 2 329 Setuju

7 Setiap kesalahan saya lakukan evaluasi hal ini untuk dijadikan pengalaman untuk bekerja lebih baik

6 32 41 11 2 305 Setuju

8 Saya senantiasa berupaya menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari ketentuan atau waktu yang ditentukan

4 25 43 14 6 283 Cukup setuju 9 Sebagai PNS saya tidak

perlu berambisi untuk bekerja lebih cepat, karena bekerja cepat atau lamban hal ini sama saja

1 32 42 10 7 286 Cukup setuju

10 Setiap instruksi pimpinan

saya jalankan secara baik 2 25 39 18 8 271 Cukup setuju 11 Saya memandang bahwa

setiap tugas saya pandang sebagai kewajiban yang wajib saya penuhi

0 15 40 29 8 246 Cukup setuju

12 Pekerjaan buat saya adalah beban, sehingga tidak perlu berfikir kuantitas pekerjaan

1 11 51 21 8 252 Cukup setuju

(9)

Hasil pengolahan data terhadap keseluruhan pernyataan responden untuk variabel Motivasi pimpinan kepada bawahannya terlihat bahwa hasil keseluruhan penilaian rata-rata responden sebesar 283 dengan demikian kategori penilaian responden pada variabel Motivasi berada pada kondisi cukup setuju atau kondisi cukup baik.

Hasil pengolahan data terhadap penilaian responden pada masing-masing dimensi pada variabel Motivasi terlihat bahwa kebutuhan berafiliasi menunjukkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan dimensi lainnya.

Hasil pengolahan data terhadap variabel Kinerja karyawan dengan

menggunakan 21 item pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 10.

Hasil pengolahan data terhadap keseluruhan pernyataan pada variabel Kinerja terlihat nilai keseluruhan dari persepsi responden, pada variabel kinerja terlihat nilai keseluruhan dari persepsi responden, pada variabel kinerja terlihat sebesar 306 dengan demikian penilaian responden terkategori cukup setuju.

Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengolahan data antara variabel Motivasi terhadap Kinerja dengan menggunakan perangkat lunak Statistic Product Service Solution (SPSS) dengan hasil dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Korelasi Motivasi terhadap Kinerja

Table 11 Corrrelation Of Motivation On Performance

Kinerja Motivasi

Pearson Correlation kinerja motivasi

1.000 .545 Sig. (1-tailed) Kinerja

Motivasi .000 . .000 . N kinerja motivasi 92 92 92 92 Dari hasil pengolahan data terlihat

bahwa nilai korelasi sebesar 0,545 atau (54.5%), dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel Motivasi ditingkatkan atau meningkat maka akan diikuti dengan penguatan terhadap variabel Kinerja.

Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 6,166 dimana ttabel sebesar 2,000, dengan demikian (thitung sebesar 6,166 > ttabel sebesar 2,000) maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, artinya ada hubungan antara Motivasi dengan Kinerja, nilai probabilitas hasil terlihat (ρ = 0,000 < α = 0,05), dengan demikian variabel Motivasi dinyatakan signifihan terhadap variabel Kinerja, sehingga hipotesis penelitian diterima, artinya variabel Motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja kerja.

Pembahasan Hasil Penelitian dan Pengujian

Berdasarkan hasil pengolahan uji statistik serta analisis terhadap pengaruh antar variabel dapat dilihat bahwa :

Penilaian responden pada variabel penelitian

Hasil pengolahan data terhadap penilaian responden pada variabel motivasi kerja dengan hasil sebesar 283, dengan demikian menunjukkan bahwa penilaian rata-rata responden terhadap variabel motivasi beada pada kategori cukup setuju atau cukup baik, artinya sebagian orang cukup mendukung pencapaian motivasi mereka, dari hasil penelusuran terhadap masing-masing dimensi pada variabel motivasi terlihat bahwa pada dimensi kebutuhan berprestasi sebesar 279, pada dimensi kebutuhan berkuasa sebesar 300, dengan demikian kecenderungan pegawai memperlihatkan bahwa mereka lebih cenderung berafiliasi bila dibandingkan dengan berkuasa atau berprestasi, dengan demikian kecenderungan motivasi kerja karyawan lebih cenderung mengembangkan konsep komunikasi bila

dibandingkan dengan keinginan untuk maju.

Hasil penilaian responden pada variabel kinerja kerja, terlihat bahwa pada pengolahan data terlihat nilai sebesar 306, dengan demikian menunjukkan persepsi

(10)

pegawai terhadap kinerja mereka cukup berada pada kategori cukup setuju, artinya sebagian besar responden memandang bahwa kinerja mereka sudah cukup baik, dari hasil penelusuran terhadap masing-masing dimensi dihasilkan nilai persepsi : bahwa pada dimensi kualitas pekerjaan dihasilkan nilai persepsi sebesar 294, terhadap penilaian responden pada dimensi kualitas pelayanan sebesar 266, sedangkan kualitas pencapaian sebesar 315 dengan demikian menunjukkan bahwa pada dimensi kualitas pencapaian cenderung lebih tingi dibandingkan dengan dimensi lainnya, dengan demikian orientasi tugas telah sepenuhnya terpenuhi dengan cukup baik oleh sebagian besar pegawai.

Uji Hipotesis

Hasil pengolahan data antara motivasi dengan kinerja dihasilkan korelasi positif kuat artinya bila variabel motivasi naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel kinerja atau sebaliknya.

Hasil uji persamaan regresi terlihat Y=35.991 + 0.448, menunjukkan bahwa nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi oleh variabel motivasi sebesar 35,991, sedangkan nilai regersi sebesar 0.448 menunjukkan adanya kontribusi variabel motivasi, hasil uji hipotesis terlihat thitung > ttabel maka (Ha) diterima, dengan demikian memperlihatkan bahwa hipotesis penelitian diterima bahwa ada pengaruh positif signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Dengan demikian menunjukkan bahwa manusia merupakan unsur yang paling utama bagi kelancaran manajemen dalam mencapai tujuannya, maka hal-hal yang berhubungan dengan motivasi sangat perlu mendapatkan perhatian dari setiap pimpinan dalam rangka menciptakan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini karena motivasi kerja sangat berkaitan dengan sikap dan tingkah laku seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap variabel-variabel yang dianalisis dapat disimpulkan yaitu, hasil pengolahan data antara motivasi dengan kinerja dengan nilai korelasi sebesar 0,545 sehingga ada hubungan positif kuat antar variabel dengan nilai persamaan regresi Y=35,991 + 0,448X, sehingga nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi variabel motivasi sebesar 35,991, sedangkan nilai kontribusi variabel motivasi sebesar 0.448, hasil uji hipotesis terlihat thitung 6,166 > ttabel 2,000 maka (Ha) diterima dengan ρ=0,000 < µ=0,05, dengan demikian motivasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja.

Terhadap hasil uji antara motivasi dengan kinerja juga diketahui adanya hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel motivasi naik maka akan diikuti penguatan variabel kinerja atau sebaliknya. Hasil uji persamaan regresi terlihat bahwa variabel motivasi memiliki regresi positif, artinya bahwa variabel motivasi kerja memiliki kontribusi terhadap variabel kinerja. Hasil uji hipotesis diperlihatkan

bahwa ada uji hipotesis penelitian terbukti bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Saran

Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesimpulan atas temuan penelitian maka saran-saran dalam penelitian ini adalah, terhadap variabel motivasi terlihat nilai terendah pada keinginan untuk mengembangkan kemampuan, baik kinerja atasan atau pimpinan wajib memberikan arahan atau pengertian-pengertian yang dapat membangun semangat untuk pengembangan kemampuan.

Terhadap variabel kinerja terlihat nilai terendah lebih pada indikator bahwa PNS lebih cenderung bekerja pada batasan kewajibannya saja, dengan demikian pada variabel ini sejalan dengan variabel datanya bahwa pimpinan menjadi bagian terdepan dalam memberikan pemahaman kepada pegawai untuk terus mengembangkan kemampuan dan terus memotivasi baik dalam bentuk finansial maupun dalam bentuk non finansial.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

J. Moskowits dalam Hasibuan, Manajemen

Sumber Daya Manusia, 2000,

Gunung Agung, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2000.

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber

Daya Manusia, 1994, Jakarta, CV.

Mas Agung.

Prawiro Sentono, Suyadi, Kebijakan Kinerja

Pegawai, Yogyakarta: Penerbit

BPFE Gadjah Mada, 2000.

GR. Terry, Office Management & Control, 1974, Illionis.

Gambar

Table 1. Indicator Variables Of Work Motivation
Tabel 2. Indikator Penelitian Variabel Kinerja (Y)
Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja (Y) Item-Total Statistic
Tabel 7. Frekuensi Variabel Motivasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

asuhan keperawatan pada kelompok kontrol dan menunjukkan bahwa p = 0,064&gt;0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan sangat

Konsepsi tindak pidana militer sebagai kompetensi absolut peradilan militer dalam perkara pidana dapat mengacu pada ketentuan Pasal 3 ayat 4 (a) TAP MPR Peran

Selain penelitian di atas masih ada penelitian lain membahas kematangan keberagamaan, seperti skripsi yang sudah saya baca, dari litelatur yang ada, penulis tidak

Setelah dilakukan analisis dan pemodelan enterprise architecture, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemodelan arsitektur enterprises dapat memberikan gambaran tahapan

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik lokal (Mojosari) betina afkir sebanyak 47 ekor yang terdiri atas 10 ekor itik Mojosari betina afkir yang dipelihara

Dengan adanya Landasan Teori dan Program ini, diharapkan rekan - rekan yang berkecimpung dalam bidang arsitektur pad a khususnya dan masyarakat pada umumnya, dapat

Adapun penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2008), yang meneliti hubungan peran keluarga dengan

Dari semua golongan usia, usia 15-18 dipilih sebagai sasaran perancangan karena usia 15-18 tahun merupakan masa potensial yang mana jika sudah menyukai sesuatu,