• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM MALUKU TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM MALUKU TAHUN 2020"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP

KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM MALUKU

TAHUN 2020

(2)

ii

DAFTAR ISI

Daftar Isi ii

Kata Pengantar iii

Ikhtisar Eksekutif iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Umum 1

B. Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku

4

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7

A. Rencana Strategis 7

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 14

BAB III Akuntabilitas Kinerja 22 A. Capaian dan Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2020 22

BAB IV PENUTUP 36

A. Kesimpulan 36

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala kemudahan dan petunjuk-Nya dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Tahun 2019. Sebagai perwujudan penerapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Tahun 2020 sebagai bentuk pertanggungjawaban, akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja.

Laporan ini disajikan untuk memberikan gambaran akuntabilitas kinerja yang menyeluruh mengenai tiga aspek pembahasan yaitu capaian sasaran strategis, capaian indikator kinerja, dan akuntabilitas keuangan. Setiap aspek pembahasan diulas sesuai dengan kondisi yang sebenarnya agar dapat memberi gambaran capaian kinerja pada periode tertentu. Disamping itu Laporan Kinerja dimaksudkan sebagai sarana pengendalian, penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku pada masa mendatang.

Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyusunan Laporan Kinerja ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penanggung jawab dan pelaksana kegiatan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, serta pemangku kepentingan khususnya pihak-pihak yang membutuhkan.

Kepala Kantor Wilayah,

Andi Nurka

(4)

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Seiring dengan semangat reformasi, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintahan terutama pola manajemennya. Salah satu perubahan yang dimaksud adalah penerapan paradigma Pemerintahaan yang baik (Good Governance) yang merupakan syarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia. Tuntutan publik menghendaki agar pemerintah dapat menerapkan paradigma kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip yang mendasarinya yaitu adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku sebagai lembaga teknis Kementerian Hukum dan HAM yang dalam keberhasilan pencapaian tujuan dan sasarannya dituntut untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan yang berhubungan Pemasyarakatan, Keimigrasian, Pelayanan Hukum, dan Hak Asasi Manusia yang ada di Maluku untuk memenuhi/melayani kebutuhan masyarakat dan memajukan provinsi melalui peningkatan kinerjanya.

LAKIP 2019 Wilayah Kementerian Hukum dan HAM merupakan laporan kinerja tahunan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berisi pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan/sasaran strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2016-2019. Tujuan pembuatan LAKIP tahun 2020 ini sebagai evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui visi, misi, tujuan dan sasaran strategis.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Pemerintahan yang baik akan terwujud apabila penyelenggaraannya menerapkan prinsip – prinsip profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokratisasi, efisiensi, efektifitas dan penegakan supremasi hukum. Komitmen yang diterapkan untuk menyelenggara kan pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Disisi lain, sebagai sebuah konsekuensi perubahan sosial dan hukum di masyarakat yang sedemikian cepatnya, berkonsekuensi kepada lahirnya masyarakat yang semakin kritis

terutama terkait dengan kebijakan pemerintah, meningkatnya isu-isu HAM, demokratisasi, tuntutan tinggi dalam good governance.

Sebagaimana ditehaui bahwa, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang tugas pokoknya menyelenggara kan sebagian urusan pemerintahan di Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang berkewajiban melakukan respon positif dan dituntut harus mampu memberikan solusi terbaik secara cepat isu-isu tersebut, terlebih pada saat sekarang

(6)

2

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI bergerak di sektor hulu dan hilir dalam proses hukum yaitu sejak pembuatan konsepsi, perancangan dan pengharmonisan peraturan perundang-undangan hingga penegakan hukum. Dalam kondisi yang demikian, sudah barang tentu tuntutan akan kinerja birokrasi pemerintah yang unggul telah menjadi suatu keharusan dan selalu menjadi perhatian publik.

Untuk itu dalam konteks perwujudan visi dan misi serta tujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, tentu eksistensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, termasuk di Maluku menjadi sedemikian penting. Keberadaan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku yang merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berkedudukan di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mempunyai pesan dan andil besar dalam keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara umum. Kantor Wilayah melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di wilayah bersangkutan dan dalam menjalankan tugasnya harus dapat bekerja sama secara sinergis dengan instansi terkait.

(7)

Oleh karena itu, seluruh kegiatan yang telah terprogramkan dan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku harus dapat dipertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dengan membuat laporan pertanggungjawaban dan evaluasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Penyusunan LAKIP ber orientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sesuai visi, misi tujuan atau sasaran dan program yang realitas dengan memperhitungkan potensi,

peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Dalam penyusunan LAKIP dibutuhkan sistem akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah yang merupakan suatu sistem dimana setiap instansi merencanakan sendiri, melak sanakan, mengukur dan memantau kinerjanya sendiri serta melaporkan kepada instansi yang lebih tinggi dan menjadi alat penilai terhadap kuantitas dan kualitas kerja.

Berdasarkan sasaran-sasaran tersebut, Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2020.

(8)

4

B. STURKTUR ORGANISASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM MALUKU

Sebagai unit / satuan kerja yang menjalankan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di wilayah propinsi Maluku, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku menjalankan visi dan misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagai berikut:

Visi : Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum

Misi : 1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas; 3. Mewujudkan penegakan

hukum yang berkualitas; 4. Mewujudkan

penghormatan,

pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan 6. Mewujudkan aparatur

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang profesional dan berintegritas.

Struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku terdiri atas 4 Divisi, dengan uraian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Kepala Divisi Administrasi; 2. Kepala Divisi Pemasyarakatan; 3. Kepala Divisi Keimigrasian; dan 4. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan

Hak Asasi Manusia.

Keempat divisi tersebut diatas dibagi menjadi 9 bagian/ bidang dan 18 subbagian/ subbidang, dengan rincian sebagai berikut:

1. Divisi Administrasi, terdiri dari 2 bagian, yaitu:

A. Bagian Umum

1) Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha, dan Rumah Tangga 2) Subbagian Pengelolaan

Keuangan dan Barang Milik Negara

B. Bagian Program dan Hubungan Masyarakat

1) Subbagian Program dan Pelaporan

2) Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi

(9)

2. Divisi Pemasyarakatan, terdiri dari 2 bidang, yaitu:

A. Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi

1) Subbidang Pembinaan, Teknologi Informasi, dan Kerja Sama

2) Subbidang Bimbingan dan Pengentasan Anak

B. Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan

1) Subbidang Pelayanan Tahanan, Perawatan Kesehatan, dan Rehabilitasi 2) Subbidang Pengelolaan

Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan

3. Divisi Keimigrasian, terdiri dari 2 bidang, yaitu:

A. Bidang Perijinan dan Informasi Keimigrasian

1) Subbidang Perijinan Keimigrasian

2) Subbidang Informasi Keimigrasian

B. Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian

1) Subbidang Intelijen Keimigrasian

2) Subbidang Penindakan Keimigrasian

4. Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, terdiri dari 3 bidang, yaitu:

A. Bidang Pelayanan Hukum

1) Subbidang Pelayanan Administrasi Hukum Umum 2) Subbidang Pelayanan

(10)

6

B. Bidang Hukum

1) Subbidang Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah

2) Subbidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum, dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

C. Bidang Hak Asasi Manusia

1) Subbidang Pemajuan Hak Asasi Manusia

2) Subbidang Pengkasian, Penelitian, dan Pengembangan Hukum dan HAM

(11)

A. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Startegis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2015 – 2020, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan yang memuat penjabaran dari visi, misi, tujuan, arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja dan kerangka pendanaan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang telah disusun berpedoman pada Menengah Nasioanl (RPJMN) Tahun 2015 – 2020.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka setiap instansi pemerintah diharapkan untuk dapat membuat perencanaan yang startegis sebagai suatu proses yang berorientasi pada hasil (outcome) yang ingin di capai selama kurun waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun ke depan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Atas dadar hal tersebut, dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya setiap instansi pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

(12)

8

diembannya dengan membuat laporan terkait hasil kinerjanya. Untuk itulah diperlukan laporan kinerja yang akuntabel sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

Dalam penyusunan laporan kinerja harus tergambar siklusnya yaitu dari segi perencaaan, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja serta capaian kinerja. Hal inilah yang dinamakan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Agar ke Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat terwujud dengan baik harus dipenuhi dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas penye lenggaraan negara;

2. Komitmen Pimpinan dan seluruh jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

3. Menunjukan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetepkan;

4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasi dan manfaat yang diperoleh;

5. Jujur, obyektif, transparan dan akurat;

6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

(13)

Rumusan sasaran dan target kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah) yang memuat tentang indikator kinerja (outcome) untuk unit utama (eselon I) dan (output) untuk unit/satuan kerja mandiri (Kanwil dan Satker) sebagaimana ditetapkan dalam renacana strategis (Renstra) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Komponen-komponen pendukung penting yang perlu diperhatikan dalam renstra adalah: 1. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang dicapai dengan menyusun kebijakan, program serta kegiatan. Sasaran merupakan serangkaian proses dan hasil yang akan dicapai oleh masing-

masing unit kerja dalam rumusan yang lebih terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Agar sasaran dapat tercapai maka fokus pengerahan seluruh sumber daya Kementerian yang mendukung pencapaian sasaran harus dilaksanakan sesuai skala prioritas perencanaan. Sasaran yang harus digunakan adalah sasaran strategis Kementerian Hukum dan HAM yang terdapat dalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM. Sasaran tersebut adalah:

a) Kesesuaian arah politik legislasi dengan arah pembangunan hukum nasional pada tahap pra legislasi, legislasi dan pasca legislasi;

b) Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan administrasi hukum dan layanan

(14)

10

jasa hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

c) Efektifitas penyelenggaraan forum mahkumjakpol baik ditingkat nasional, propinsi maupun di kabupaten kota;

d) Berkurangnya pelanggaran hukum di bidang keimgrasian dan HKI;

e) Efektifitas peran central authority dalam mendukung kerjasama hukum timbal balik;

f) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem pemasyarakatan;

g) Terwujudnya masyarakat yang sadar dan cerdas hukum dan memperluas akses keadilan bagi masyarakat miskin;

h) Terimplimentasinya kebijakan, penghormatan, perlindungan dan pemenu han HAM sesuai dengan rencana aksi nasional hak asasi manusia (RAN HAM);

i) Manajemen organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang transparan dan akuntabel berdasarkan semangat refor masi birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

j) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(15)

2. Program

Program adalah pen jabaran kebijakan Kementerian Negara/Lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Kementerian Negara/ Lembaga. Dalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2015 – 2020 telah ditetapkan 12 Program yang diemban oleh Kementerian hukum dan HAM yaitu: a) Program dukungan mana jemen

dan pelaksanaan tugas teknis lainnya;

b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

c) Program peningkatan dan pengawasan aparatur Kementerian Hukum dan HAM;

d) Program Administrasi Hukum Umum;

e) Program pembinaan dan penyelenggaraan

pemasyarakatan;

f) Program peningkatan pelayanan dan penegakan hukum keimigrasian;

g) Program pembinaan dan penyelenggaraan HKI;

h) Program pembentukan hukum; i) Program pemajuan HAM;

j) Program pembinaan hukum nasional;

k) Program penelitian dan pengembangan Kemenkumham; l) Program pendidikan dan pelatihan

(16)

12

3. Kegiatan

Kegiatan adalah bagian program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja pada Kementerian Negara/ Lembaga sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk perlatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)

dalam bentuk barang/jasa. 4. Indikator

Kualitatif yang meng gambarkan tingkat pencapaian suatu program atau kegiatan yang telah

ditetapkan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindi kasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Setiap indikator kinerja sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis.

Proses penetapan indikator kinerja merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja, atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi. Penetapan indikator kinerja

(17)

program/sasaran dan kegiatan didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dari sasaran yang di tetapkan serta data pendukung yang harus diorganisir. Indikator kinerja dimaksud adalah

a) Spesifik dan jelas;

b) Dapat diukur secara obyektif; c) Relevan dengan tujuan dan

sasaran yang ingin di capai; dan d) Tidak bias.

5. Target

Target adalah sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Target dapat berupa angka mutlak atau angka persentase. Tergantung dari bahasa indikator yang akan dicapainya. Target dapat ditetapkan pada akhir tahun anggaran atau pada awal tahun anggaran.

(18)

14

B. PERJANJIAN KINERJA

Dalam mengoperasionalkan Rencana Strategis 2015 – 2020, yang selanjutnya dibagi kedalam target – target tahunan dan dituangkan ke dalam Perjanjian Kinerja Tahunan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam periode tersebut. Oleh karena itu Kantor Wilayah Hukum dan HAM Maluku mempunyai peran strategis dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sebagai ikhtiar melaksanakan tujuan besar kementerian serta pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku, maka disusunlah perencaaan kinerja.

Perjanjian Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan oleh Rencana Strategis. Selanjutnya

perjanjian tersebut akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Perjanjian Kinerja tersebut dilaksanakan sesuai dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran, selain itu sebagai bentuk komitmen bagi instansi untuk dapat melaksanakannya dalam tahun tertentu. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja tersebut, berisi tentang informasi sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2020, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya, Program, dan Kegiatan. Kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen, antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan

(19)

integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku yang memiliki

4 (empat) Divisi, pada tahun 2020 ini telah membuat dan menandatangani Perjanjian kinerja dengan Kepala Kantor Wilayah. Dokumen perjanjian tersebut berisikan penugasan dari Kepala Kantor Wilayah sebagai pemberi amanah kepada para Kepala Divisi dalam hal ini kepada Kepala Divsi Administrasi, Kepala Divisi Keimigrasian, Kepala Divisi Pelayananan Hukum dan HAM dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Keempat Divisi tersebut sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program / kegiatan dengan sasaran yang sesuai dengan Unit Eselon I masing-masing.

Berikut ini adalah dokumen atau / data Rincian Kinerja jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku Tahun 2020:

(20)

16

a) Divisi Administrasi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Layanan Dukungan

Manajemen Satuan Kerja 1 Layanan Layanan Perkantoran 1 Layanan

b) Divisi Pemasyarakatan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Program Pembinaan dan Penyelenggaraan

Pemasyarakatan

Pembinaan UPT

Pemasyarakatan 18 UPT

c) Divisi Imigrasi

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Program Peningkatan dan Penegakan Hukum Keimigrasian Pembinaan dan Pengawasan UPT Keimigrasian 8 Kegiatan 2 Penyelenggaraan Penegakan Hukum Keimigrasian 12 LHK

d) Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Program Penelitian dan Pengembangan

Layanan Penelitian dan Pengembangan

1 Layanan 2 Program Pembinaan

Hukum Nasional

Kegiatan Bantuan Hukum Litigasi

57 Orang Kegiatan Bantuan Hukum

Non Litigasi 8 Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Bantuan Hukum 1 Kantor Wilayah Penyuluhan Hukum dan

Pembentukan Desa / Kelurahan Sadar Hukum di Daerah

1 Kantor Wilayah

(21)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) Fasilitasi Perencanaan Pembentukan Produk Hukum di Daerah 1 Kantor Wilayah Layanan Informasi Hukum

Melalui Sistem JDIHN

1 Kantor Wilayah 3 Program Pemajuan Hak

Asasi Manusia

Pelindungan dan pemenuhan Haka SASI Manusia di Wilayah

4 Rekomenda

si Pembangunan Hak Asasi

Manusia di Wilayah 4 Instansi Pemerintah 4 Program Pembentukan Hukum Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah

12 Raperda Pembinaan Perancang Peraturan Perundang – Undangan di Daerah 22 Orang 5 Penyelenggaraan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah Layanan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah 5 Permoho nan Penegakan Hukum di Daerah 2 Lokus 6 Program Administrasi Hukum Umum

Layanan AHU pada Kantor Wilayah 3 Laporan Layanan MKNW, MPW, dan MPD Notaris 12 Dokumen Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku yang memiliki 4 (empat) Divisi, pada tahun 2020 ini telah membuat dan menandatangani Perjanjian kinerja dengan Kepala Kantor Wilayah. Dokumen perjanjian tersebut berisikan penugasan dari Kepala Kantor Wilayah sebagai pemberi amanah kepada para Kepala Divisi dalam hal ini kepada Kepala Divsi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, Kepala Divisi Pelayananan Hukum dan

HAM dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Keempat Divisi tersebut sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program / kegiatan dengan sasaran yang sesuai dengan Unit Eselon I masing-masing.

Melalui perjanjian ini diharapkan akan terwujud komitmen dan kesepakatan antara pemberi amanah dan penerima amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

(22)

18

Tujuan perjanjian ini adalah sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi; sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; sebagai dasar melakukan monitoring dan evaluasi atas kemajuan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Maluku. Perjanjian Kinerja pada masing-masing Divisi dapat dilihat dalam lampiran.

Pelaporan Kinerja sebagaimana dimaksud, Kantor

Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku dalam tahun 2020 ini diperoleh berdasarkan hasil dari pengukuran kinerja pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk persentase, angka dan jumlah. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian dihitung dengan rumus bahwa "semakin tinggi realisasi menggambarkan tingkat capaian semakin baik". Sesuai dengan target, yang telah ditetapkan capaian kinerja

(23)

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku.

Realisasi anggaran Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Maluku dalam tahun 2020 ini diperoleh berdasarkan hasil dari pengukuran kinerja pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk persentase, angka dan

jumlah. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian dihitung dengan rumus bahwa "semakin tinggi realisasi menggambarkan tingkat capaian semakin baik". Sesuai dengan target, yang telah ditetapkan capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku dapat lihat pada tabel dibawah ini : 1) Divisi Administrasi

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

Layanan Dukungan Manajemen Satuan Kerja

1 Layanan Layanan Perkantoran 1

Layanan No Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Realisasi (%)

1 12.534.202.000 11.686.451.096 847.750.904 93.24 Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020 2) Divisi Pemasyarakatan

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1

Program Pembinaan dan Penyelengga

raan Pemasyarakatan

Pembinaan UPT

Pemasyarakatan 18 UPT No Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Realisasi (%)

1 942.964.000 810.716.183 132.247.817 85.98 Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020 3) Divisi Imigrasi

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Program Peningkatan dan Penegakan Hukum

Keimigrasian

Pembinaan dan Pengawasan UPT Keimigrasian

8 Kegiatan

2 Penyelenggaraan Penegakan

Hukum Keimigrasian 12 LHK No Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Realisasi (%)

1 1.534.622.000 967.069.799 567.552.201 63.02 Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020

(24)

20

4) Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Program Penelitian dan Pengembangan

Layanan Penelitian dan Pengembangan

1 Layanan 2 Program Pembinaan

Hukum Nasional

Kegiatan Bantuan Hukum Litigasi

57 Orang Kegiatan Bantuan Hukum

Non Litigasi 8 Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Bantuan Hukum 1 Kantor Wilayah Penyuluhan Hukum dan

Pembentukan Desa / Kelurahan Sadar Hukum di Daerah 1 Kantor Wilayah Fasilitasi Perencanaan Pembentukan Produk Hukum di Daerah 1 Kantor Wilayah Layanan Informasi Hukum

Melalui Sistem JDIHN

1 Kantor Wilayah 3 Program Pemajuan Hak

Asasi Manusia

Pelindungan dan pemenuhan Haka SASI Manusia di Wilayah

4

Rekomendasi Pembangunan Hak Asasi

Manusia di Wilayah 4 Instansi Pemerintah 4 Program Pembentukan Hukum Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah

12 Raperda Pembinaan Perancang Peraturan Perundang – Undangan di Daerah 22 Orang 5 Penyelenggaraan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah Layanan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah 5 Permoho nan Penegakan Hukum di Daerah 2 Lokus 6 Program Administrasi Hukum Umum

Layanan AHU pada Kantor Wilayah

3 Laporan Layanan MKNW, MPW,

dan MPD Notaris

(25)

No Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Realisasi (%) Keterang an 1 Program Penelitian dan Pengembangan 71.320.000 71.018.000 302.000 99.58 2 Program Pembinaan Hukum Nasional 876.786.000 771.773.050 105.012.950 88.02 3 Program Pemajuan Hak Asasi Manusia 277.281.000 277.281.000 0 100 4 Program Pembentukan Hukum 140.256.000 136.459.300 3.796.700 97.29 5 Penyelenggaraa n Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah 504.732.00 350.760.500 153.971.500 69.49 6 Program Administrasi Hukum Umum 1.810.000.0 00 1.200.253.1 00 609.746.900 66.31 Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020

(26)

22

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan

yang telah ditetapkan melalui sistem

pertanggungjawaban secara periodik. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan HAM RI yang berkedudukan di Propinsi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM RI dengan berdasarkan dari kebijakan Menteri

(27)

Hukum dan HAM RI yaitu perundang-undangan yang berlaku. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan. LAKIP tahun 2020 disusun dengan berpedoman peraturan yang berlaku diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Capaian Kinerja Maluku dalam periode tahun 2020. Pengukuran kinerja ditentukan dengan mempertimbang kan jumlah dana yang terserap dalam pencapaian sasaran kinerja, dan diperoleh angka realisasi dan persentase pencapaian target capaian.

Untuk dapat menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan berdasarkan kesesuaian dengan program, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi

dan misi Kantor

Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, perlu dilakukan pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

Berdsarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah danPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(28)

24

Kinerja Kanwil Kementerian Sasaran dan Kinerja Kegiatan. Untuk mengetahui tingkat pencapaian Kinerja Sasaran dilakukan dengan cara membandingkan target dan realisasi. Begitu pula dengan Kinerja Kegiatan, dimana tingkat pencapaiannya diukur dengan membandingkan target dengan realisasi yang menjadi indikator kinerja yaitu meliputi:

a) Input : segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran berupa dana, SDM, dan sebagainya;

b) Output : segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegaitan yangdapat berupa fisik dan non fisik;

c) Outcome : indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan (efek langsung).

Pengukuran kinerja tahun 2020 merupakan realisasi dari rencana kinerja tahun 2020 dan diperoleh angka realisasi dan presentasi pencapaian rencana tingkat capaian / target berdasarkan indikator kinerja outcome.

(29)

Divisi Administrasi mempunyai tugas membantu kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan pembinaan administrasi dan pelaksanaan teknis di wilayah berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI. Selama periode tahun 2020 Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja satu tahun anggaran tersebut. Melalui seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Divisi Administrasi selama periode tahun 2020 dan sesuai rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diatas didapatkan disimpulkan bahwa seluruh indikator kinerja kegiatan dan target kinerja telah terpenuhi sebagai berikut:

Sesuai laporan dalam aplikasi OM SPAN , realisasi anggaran Divisi Administrasi pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(30)

26 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Layanan Dukungan Manajemen Satuan Kerja 1 Layanan 1.686.451.096 93.24 Layanan Perkantoran 1 Layanan

Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020 Berdasarkan rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja pada Divisi Administrasi menunjukkan realisasi anggaran tahun 2020 sebesar 93,53% dengan deviasi 6,76%, yang artinya sebesar 6,76% realisasi anggaran tidak terealisasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak terealisasinya kegiatan diantaranya belum efektif dan efisiennya penyusunan RKA-KL, dimana anggaran pemeliharaan keperluan rumah tangga belum maksimal penggunaannya. Selain itu penggunaan aplikasi SMART, E-MONEV, dan E-PERFORMANCE belum optimal oleh karena itu perlu diselenggarakan lagi sosialisasi terkait aplikasi SMART, E-MONEV, dan E-PERFORMANCE terutama dalam ketepatan waktu pengisian pada jajaran Kantor Wilayah.

Selain itu dalam hal pelaksanaan kegiatan ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dikarenakan adanya pandemic Covid-19 yang melanda, selain itu dikarenakan Gedung Kantor Wilayah yang masih pinjam pakai menyulitkan dalam hal administrasi BMN yang ada. Hal ini semua akan berdampak pada kinerja Divisi Administrsi baik dari segi capaian output/target kinerja maupun dari segi keuangan telah sesuai rencana.

Divisi Pemasyarakatan yang memiliki fokus utama sasaran kegiatan yaitu meningkatkan penyelenggaraan pembinaan UPT Pemasyarakatan di wilayah, telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam indikator kinerja. Kegiatan yang dimaksud berkaitan dengan pelaksanaan sistem pemasyarakatan diantaranya yaitu pembinaan dan pemenuhan hak atas Warga Binaan Pemasyarakatan, menindaklanjuti pemeriksaan pengaduan terkait pelayanan pemasyarakatan baik dari internal pemasyarakatan maupun eksternal pemasyarakatan, serta rangkaian kegiatan dalam rangka menghadapi isu-isu aktual terkait pemasyarakatan yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi.

(31)

Berikut adalah uraian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku selama periode tahun 2020.

Sesuai laporan dalam aplikasi OM SPAN , realisasi anggaran Divisi Pemasyarakatan pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Program Pembinaan dan Penyelengga raan Pemasyaraka tan Pembinaan UPT Pemasyaraka tan 18 UPT 810.716.183 85.98

Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020 Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dan data capaian kinerja Divisi Pemasyarakatan dalam kurun waktu tahun 2020 menunjukkan bahwa deviasi sebesar 14,02% pada tahun 2020 yang artinya sebesar 14,02% tidak dapat terealisasikan. Terdapat 18 UPT Pemasyarakatan di wilayah yang telah disupervisi dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan di wilayah sesuai standar, hal ini dibuktikan dengan pelayanan pemberian remisi kepada WBP pada seluruh

(32)

28

Lapas/Rutan di Maluku dan dihadirinya Rapat Kerja Teknis Pemasyarakatan oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Maluku, serta telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi di beberapa UPT Pemasyarakatan.

Selain itu Penentuan klasifikasi narapidana untuk penempatan dalam kategori Lapas Minimum, Lapas Medium, Lapas Maksimum dan Lapas Super

Maximum Security belum bisa dilaksanakan secara maksimal dikarenakan belum adanya pedoman dalam penentuan kategori klasifikasi tersebut. Serta keterbatasannya Pembimbing Kemasyarakatan yang ada pada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku. Sarana dan prasarana penunjang pelaksaaan kegiatan pembinaan juga belum bisa dilaksanakan, dikarenakan hingga saat ini sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang penunjukkan kategori Lapas belum bisa diterapkan dalam waktu dekat dikarenakan Lapas-Lapas yang telah ditunjuk belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

(33)

Divisi Keimigrasian yang melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Imigrasi di wilayah memiliki peran dalam bidang Pembinaan dan Pengendalian Teknis Operasional Imigrasi bidang Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi dan Rumah Detensi Imigrasi di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku. Dalam rangka peningkatan dan optimalisasi tugas dan fungsi keimigrasian di daerah, Divisi Keimigrasian telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan indikator kinerja kegiatan (IKK) selama periode tahun 2020. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan terlaksananya beberapa kegiatan selama periode tahun 2020, maka diperoleh data capaian kinerja Divisi Keimigrasian sebagai berikut.

Sesuai laporan dalam aplikasi OM SPAN , realisasi anggaran Divisi Keimigrasian pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target

Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Program Peningkatan dan Penegakan Hukum Keimigrasian Pembinaan dan Pengawasan UPT Keimigrasian 8 Kegiatan 967.069.799 63.02 2 Penyelenggaraan Penegakan Hukum Keimigrasian 12 LHK

Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020 Dari data rekapitulasi realisasi anggaran dalam kurun waktu tahun 2020 dapat disimpulkan capaian realisasi anggaran pada Divisi Keimigrasian sebesar 63,02% dengan deviasi minus sebesar 36,98%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 36,98% anggaran belum terealisasi dikarenakan maksimum pencairan sudah tidak bisa di lakukan dari Unit Eeselon 1 Ditjen Imigrasi. Permasalahan mendasar yang selama ini di alami adalah letak atau wilayah geografis Maluku yang berpulau-pulau sehingga sulitnya pengawasan di daerah-daerah serta wilayah perbatasan pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Negara lain. Selain itu sebagian pemilik penginapan dan hotel di wilayah Maluku belum melakukan pelaporan terkait Orang Asing yang menginap melalui aplikasi APOA (Aplikasi Pengawasan Orang Asing). Oleh karena itu perbaikan yang akan berdampak pada kinerja Divisi Keimigrasian baik dari segi capaian output/target kinerja maupun dari segi keuangan akan terus di gaungkan untuk kemajuan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku pada khususnya dan Kementerian Hukum dan HAM pada umumnya.

(34)

30

Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang pelayanan hukum dan hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal/Kepala Badan terkait. Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mempunyai 6 program kerja yang masing-masing terdapat sasaran kegiatan yang harus terlaksana dengan berpatokan pada indikator kinerja kegiatan. Berikut adalah kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Divisi Pelayanan Hukum dan HAM selama periode tahun 2020, maka diperoleh data capaian kinerja Divisi Pelayanan Hukum dan HAM sebagai berikut:

Sesuai laporan dalam aplikasi OM SPAN , realisasi anggaran Divisi Pelayanan Hukum dan HAM pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Program Penelitian dan Pengembang an Layanan Penelitian dan Pengembang an 1 Layanan 71.320.000 99.58 2 Program Pembinaan Hukum Nasional Kegiatan Bantuan Hukum Litigasi 57 Orang 876.786.000 88.02 Kegiatan Bantuan Hukum Non Litigasi 8 Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Bantuan Hukum 1 Kantor Wilayah Penyuluhan Hukum dan Pembentukan Desa / Kelurahan Sadar Hukum di Daerah 1 Kantor Wilayah

(35)

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Fasilitasi Perencanaan Pembentukan Produk Hukum di Daerah 1 Kantor Wilayah 3 Program Pemajuan Hak Asasi Manusia Layanan Informasi Hukum Melalui Sistem JDIHN 1 Kantor Wilayah 277.281.000 100 Pelindungan dan pemenuhan Haka SASI Manusia di Wilayah 4 Rekomend asi 4 Program Pembentukan Hukum Pembanguna n Hak Asasi Manusia di Wilayah 4 Instansi Pemerintah 140.256.000 97.29 Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah 12 Raperda 5 Penyelenggar aan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah Pembinaan Perancang Peraturan Perundang – Undangan di Daerah 22 Orang 504.732.00 69.49 Layanan Kekayaan Intelektual di Kantor Wilayah 5 Permoho nan Penegakan Hukum di Daerah 2 Lokus 6 Program Administrasi Hukum Umum Layanan AHU pada Kantor Wilayah 3 Laporan 1.810.000.000 66.31

(36)

32 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi (Rp) Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Layanan MKNW, MPW, dan MPD Notaris 12 Dokumen

Sumber Data: Data Aplikasi OM SPAN per 18 Desember 2020

Program Administrasi Hukum Umum

Rekapitulasi realisasi anggaran pelaksanaan kegiatan pada Program Administrasi Hukum Umum tahun 2020 yakni sebesar 66,31% dengan deviasi minus sebesar 33,69%. Hal ini menunjukkan bahwa 33,69% anggaran belum terealisasi. Artinya kegiatan pada Program Administrasi Hukum Umum selama periode tahun 2020 telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan. Namun jika dilihat dari realisasi anggaran berdasarkan laporan dari aplikasi SAS dan rencana realisasi anggaran (disbursement plan) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ada beberapa kegiatan belum berjalan optimal atau belum terlaksana sehingga terdapat anggaran yang belum terserap dikarenakan pandemic covid-19 yang melanda. Selain itu Notaris di Provinsi Maluku belum tersebar secara merata untuk setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku sehingga pemberian layanan kenotariatan kepada masyarakat belum maksimal dan notaris tertumpuk di Kota Ambon.

(37)

Program Pembinaan / Penyelenggaraan Kekayaan Intelektual

Program Pembinaan / Penyelenggaraan Kekayaan Intelektual memiliki dua indikator kinerja yang harus dipenuhi dalam kurun waktu satu tahun. Apabila dilihat dari segi keuangan sebesar 69,49%. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa deviasi sebesar 30,51% disebabkan karena pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal kalender kerja yang telah ditetapkan terutama kegiatan promosi dan desiminasi pelayanan KI yang memiliki anggaran besar hal ini karena adanya pembatasan dikarenakan pandemic covid-19 yang melanda. Serta Kurangnya pemahaman instansi terkait, masyarakat dan pelaku Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terkait pentingnya.

Program Pembentukan Hukum

Berdasarkan rekapitulasi realisasi anggaran tahun 2020 pelaksanaan kegiatan pada Program Pembentukan Hukum tahun 2020 menunjukkan sebesar 97,29%, dengan deviasi minus sebesar 2,71%, yang artinya sebesar 2,71% anggaran belum terealisasi. Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu penerbitan Surat Perintah yang memakan waktu agak lama pada akhirnya mengganggu pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran yang sudah direncanakan. Serta belum adanya keseragaman pada setiap pemerintahan daerah terkait kedudukan Perancang Peraturan Perundang-undangan dan adanya pandemic covid-19 yang membatasi perancang dalam pembahasan semua kegiatan pembentukkan hukum.

(38)

34

Program Pemajuan HAM

Berdasarkan Program Pemajuan HAM rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dan capaian realisasi anggaran tahun 2020 sebesar 100%. Dimana Program Pemajuan HAM telah melaksanakan beberapa kegiatan guna memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Indikator kinerjanya yaitu Layanan Informasi Hukum Melalui Sistem JDIHN dan Pelindungan dan pemenuhan Haka SASI Manusia di Wilayah telah dilaksanakan. Apabila dilihat dari segi keuangan, realisasi anggaran tahun 2020 pada Program Pemajuan HAM telah terealisasi dengan baik dari target rencana realisasi anggaran yang telah ditetapkan, terlihat dari perbandingan data realisasi anggaran yang ada.

Program Pembinaan Hukum Nasional

Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dan data capaian realisasi anggaran Program Pembinaan Hukum Nasional dalam kurun waktu tahun 2020 sebesar 88,02% dengan deviasi 11,98%, artinya sebesar 11,98% anggaran belum terealisasi. Belum terealisasinya anggaran disebabkan oleh proses pencairan dan proses verifikasi anggaran berkas permohonan bantuan hukum kurang sinergi, dikarenakan dalam proses pencairan anggaran melibatkan koordinasi dengan Pimti selaku penandatangan berkas permohonan ke KPPN, yang tidak senantiasa berada di tempat tugas (Kantor Wilayah) dikarenakan tugas/agenda kegiatan diluar Kantor Wilayah.

(39)

Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Hukum dan HAM

Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dan data capaian realisasi anggaran tahun 2020 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Hukum dan HAM sebesar 0,42% dengan deviasi sebesar 0,42%. Salah satu indikator yang telah dilaksanakan yaitu mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan hukum dan HAM. Selama kurun waktu tahun 2020 telah dilaksanakan beberapa kegiatan pengambilan data kepada narapidana dalam rangka memenuhi indikator tersebut. Serta minimnya sarpras terutama kendaraan roda 4 untuk optimalisasi koordinasi baik dibidang pelayanan Yankomas maupun dalam koordinasi Pengumpulan data KabKota Peduli HAM

(40)

36

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mempertanggung jawabkan kegiatan dan anggarannya, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku telah menyusun Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2020. LKIP tahun 2020 menyajikan informasi mengenai capaian kinerja seluruh rangkaian program dan kegiatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku, baik dari

aspek finansial maupun non-finansial, selama tahun 2020 secara komprehensif sebagai wujud pertanggung jawaban publik

(public accountability).

LAKIP ini disusun berdasarkan dokumen Perencanaan Kinerja dan dokumen Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku tahun 2020 yang mengacu sepenuhnya pada Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2020. Pelaksanaan program dan kegiatan yang tidak sesuai rencana

(41)

juga diakibatkan dari isu strategis dan kondisi yang dihadapi saat ini. Secara umum isu strategis dan kondisi yang dihadapi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, adalah sebagai berikut:

1. Beberapa pelaksanaan tusi terlambat bahkan belum terlaksana, terkendala oleh kurangnya pemahaman SDM dan pedoman pelaksanaan tusi yang belum terbit.

2. Kurangnya koordinasi yang baik antar pegawai dan pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku serta pihak eksternal lainnya yang menyebabkan pelaksanaan tugas dan fungsi kurang optimal.

3. Keterbatasan SDM baik dalam bentuk jumlah maupun kualitas

dan kapasitas dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan.

4. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal kalender kerja (disbursement plan) yang telah ditetapkan.

5. Terdapat kendala pada realisasi anggaran dikarenakan keterlambatan dokumen pertanggung jawaban keuangan yang diserahkan kepada pelaksana kegiatan.

Semua pelaksanaan program dan kegiatan dengan komitmen yang baik dalam pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan menjadi kunci tercapainya semua program dan kegiatan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku.

(42)

38

B. SARAN

Peningkatkan capaian kinerja dan upaya pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan merupakan prioritas utama bagi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku. Merujuk capaian dan realisasi anggaran tahun 2020 yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, berikut merupakan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku:

1. Dalam rangka memperkuat pelaksanaan tusi yang diemban oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, perlu kiranya memperkuat koordinasi dengan Unit Esselon I, sehingga dapat lebih efektif dan terarah dalam merumuskan perencanaan program dan kegiatan, terutama terkait pada pedoman pelaksanaan tusi;

2. Peningkatan koordinasi diantara seluruh pegawai dan pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku serta melakukan koordinasi yang intensif dengan unit-unit kerja yang berada dalam lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku dan

stakeholder lainnya, instansi pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan kegiatan;

3. Melakukan upaya pemberdayaan dan pengelolaan SDM secara efektif yaitu dengan menata pengorganisasian dan penempatan pegawai secara tepat sesuai kebutuhan; dan mengembangkan sistem teknologi informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Maluku agar terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat;

4. Melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan jadwal kalender kerja (disbursement plan) yang telah disepakati, melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan agar tetap berjalan sesuai dengan rencana kinerja yang telah ditetapkan dalam disbursement plan;

5. Para pelaksana kegiatan diharapkan segera memenuhi dan melengkapi dokumen pertanggung jawaban keuangan, sehingga dapat segera dibuat SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dan dilaporkan pada KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) setempat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Tahun 2020 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja,

(43)

baik dalam bentuk teknis maupun administratif. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan di dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM.

Sangat disadari bahwa Laporan Kinerja ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku.

Di masa mendatang, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku akan melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan Laporan Kinerja ini agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang ingin kita wujudkan bersama. Kiranya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Tahun 2020 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan di dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kepada perbincangan yang telah dilakukan, ia jelas menunjukkan bahawa penerapan nilai-nilai Islam sangat perlu dalam kalangan pelaku yang terlibat

S DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG DAHLIA RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO DI RUANG DAHLIA RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTOA. Oleh:

Dari uraian di atas, peneliti memandang bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan hal yang penting untuk diterapkan karena dapat menunjang pencapaian tujuan umum

Untuk penyelenggaraan program-program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) maka dibutuhkan Kriteria Kesiapan ( Readiness Criteria ) yang mencakup antara

dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sadar atau tidak sadar. untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau

Tahap produksi mengkombinasikan semua yang sudah disiapkan di tahap perancangan dalam suatu authoring system. Tahap ini berkaitan dengan masalah teknis, dimana

kelompok, dan masyarakat dan perubahan konteks waktu dan tempat. Kelima, tujuan pendidikan Islam tentulah sejalan dengan tujuan penciptaan manusia itu sendiri seperti