LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
Daftar Pertanyaan kepada Unit IV Cybercrime Subdit II Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah mengenai tindak pidana pornografi di media sosial. Pertanyaannya antara lain:
1. Siapakah nama dan beserta jabatan Kepala Unit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah?
2. Gambaran Umum mengenai Unit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah?
3. Dalam media sosial, seperti Twitter, Bigo Live, dan Instagram banyak sekali pelaku yang melakukan tindak pidana pornografi di media sosial. Apakah bagian Cybercrime ini mengetahuinya atau tidak?
4. Adakah data yang menunjukkan jumlah pelaku tindak pidana pornografi di media sosial dari tahun ke tahun di Kota Semarang dan sekitarnya? 5. Bagaimanakah cara penyelidikan unit Cybercrime terhadap masalah
pornografi di media sosial? Dan sejauh mana unit Cybercrime menindaklanjuti tindakan kejahatan pornografi di media sosial?
6. Bagaimana penegakan hukum terhadap permasalahan pornografi di media sosial baik dari pengawasan, pencegahan, serta penegakan hukum itu sendiri?
7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh unit Cybercrime ketika melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pornografi di media sosial?
Lampiran II
1. Siapakah nama beserta jabatan kepala di Unit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah?
2. Gambaran umum mengenai unit Cybercrime Disatreskrimsus Polda jateng?
Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng merupakan unit bagian pada satuan kerja Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng. Pada Unit4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng ini
#!$# "&%"'#"&! '"$ ("')1**"& &(''%&%!&(&$# $""(""(%##"%+"'#&' '"$%*%("')1**"& &(''%&%!&(&$# '" $%"%(&"'#& '"$%*% ("')1**"& &(''%&%!&(&$# %$%+"'##&$('%#& '""'%("'1**"& &(''%&%!&(&$# '" %$*&(& #!2 '""'%("'1**"& &(''%&%!&(&$# '" %%"&'*"& '""'%("'1**"& &(''%&%!&(& $# '" %$*+(*"(%##& '""'%("'1**"& &(''%&%!&(&$# '"
di kepalai oleh Kepala Unit (Kanit) yang membawahi 6 (enam) anggota. Untuk tugas dan tanggungjawab dari Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng yaitu bertugas menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan tindakpidana khusus (tindak pidana yang berhubungan dengan Informasi dan TransaksiElektronik).
3. Dalam media sosial, seperti twitter Blackberry Messenger (BBM) dan
Instagram banyak sekali pelakuyang melakukan tindak pornografi di media sosial. Apakah bagian Cybercrime inimengetahuinya atau tidak? Kami dari Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng juga mengetahui bahwa pada media sosial seperti Twitter, Bigolive dan
Instagram sering disalah gunakan oleh pengguna akun media sosial tersebut untuk melakukan tindakan pornografi. Padahal dalam kegiatan tersebut terdapat ketentuan pidana bagi siapa yang melanggarnya sebagaimana sudah diatur dalam Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 undang RI No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan bunyi pasal “Setiap orangdengansengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikandan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan” dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah).
Kemudian dari Unit 4 (Cybercrime )Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng tidak diam saja untuk melakukan upaya-upaya pencegahan seperti penyuluhan melalui radio dan kami juga melakukan upaya penyelidikan untuk mengetahui siapakah para pengguna media sosial yang menyalah gunakan untuk tindakan kesusilaan / pornografitersebut.
Namun pada proses penyelidikan / pencarian untuk mengungkap terkait pengguna media sosial tersebut banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas Unit4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus PoldaJateng.
4. Adakah data yang dapat menunjukkan jumlah pelaku tindak pidana pornografi di media sosial dari tahun ke tahun di Kota Semarang dan sekitarnya ?
Jika ada bisadicantumkan. Untuk data jumlah pelaku tindak pidana pornografi di media sosial pada tahun 2016 yaitu sejumlah 7 (tujuh) kasus. (untuk data pelaku tindak pidana pornografi di media sosial tidak dapat dipublikasikan).
5. Bagaimanakah cara penyelidikan Unit Cybercrime terhadap masalah pornografi di media sosial ? Dan sejauh mana unit Cybercrime menindak lanjuti tindakan kejahatan pornografidimedia sosial?
Untuk cara penyelidikan dari Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng terhadap masalah pornografi di media sosial
Sedangkan untuk tindak lanjut petugas Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng atas tindakan kejahatan pornografi di media sosial yaitu Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng melayani setiap pengaduan masyarakat yang mengadukan kejadian tindakan pornografi untuk dilakukan tindakan secarahukum.
6. Bagaimanakah penegakan hukum terhadap permasalahan pornografi di media sosial baik dari pengawasan, pencegahan serta penegakan hukum itu sendiri?
Penegakan hukum terhadap permasalahan pornografi di media sosial baik dari pengawasan, pencegahan serta penegakan hukum itu sendiri yaitu Unit 4 (Cybercrime) Subdit II Ditreskrimsus Polda Jateng melakukan sosialisasi melalui media televisi dan radio untuk menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari tindakan / kegiatan yang berkaitan dengan pornografi. Selanjutnya dari segi penegakan hukum yaitu melakukan pelayanan kepada masyarakat berupa melakukan penanganan setiap pengaduan masyarakat yang mengadukan kejadian tindakan pornografi untuk dilakukan tindakan secara hukum. 7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh unit Cybercrime ketika
melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pornografi di media sosial?
a. Dari segi personil yaitu Unit Cybercrime Polda Jateng sendiri masih membutuhkan penambahan personil untuk menangani
kasus-kasus Cybercrime dan masih membutuhkan pelatihan-pelatihan tentang Cybercrime dengan tujuan untukmendukung dalam pengungkapan kasus-kasus Cybercrime;
b. Dari segi media sosial sendiri yang digunakan oleh pelaku kejahatan pornografi seperti Twitter, Bigolive dan Instagram, untuk melakukan pengungkapan petugassangat membutuhkan data IP Address (log ip adrdress) untuk melacak pengguna media tersebut. Akan tetapi dalam hal ini dari pihak penyedia media sosial sendiri hanya akan memberikan data IP Address (log IP
Address) yang berkaitan dengan kejahatan pornografi anak, narkoba dan terorisme. Selain kasus tersebut dari pihak penyedia tidak akan memberikan data IP Address (log IP Adrdress). Selain itu para pelaku kebanyakan menggunakan ip address Anonymous atau IP Address yang tidak sebenarnya, sehingga menyulitkan dalam upaya pelacakan.
! "#$ "$ "%% " " &%& #" +"+,--.+.+/ 0.+)1+2(++()3+(2+41)1+0++(+() 56 .6 !"### ! 76$%%$!&'&(( % ! 6!"%)%%* "%+%,-$,-! - 6%%,&'&(( % 6%% $&'& (( % ! 56 " #"## - 6!+++%" $ )+# % , $ 6./0%1/.23"2%%1%% ,# # , 76,#"" $ , 76,#"" "# #!### ,6, 4%+"+"5%#5%26 "2(%272282 $56-%" %# #"## #,#.#! 56-%%,!$ 096(/0(8'7/'&'&/:;&'<'0'7 % !6- 4%+% ! ##%#"#"" 6, %%-&'& (( % -,6= %#%##%##" -,6. ! - #"# %## ,.6-+++" %=+ "#""2-%!!!$ , ,6" " "" , $6! 4+++%#$## -#>## 6!+++"""%# #%"##+#". 6!./0%10" 2 $"2%%1%% ,# !# $ 6!%!%"%%=**+=# ## "#,# %# # #" !-6! 4+% ,#%#"#""## 6 4+% ##%#"#"" 6! 4)"+% , -,.6!%=+ $ , #"###2! ,$ 6!*#). "# 6 $, 6%" %#%#,#$# %# %#%"# %#" ! , 6 4".+% #%# %#%"# %#" % !6!%%!,&'&(( % ! 6!./0%1096(/0(2!'<'0(0?'2@'9%*1%% ,# # $ !! 6! 4=%+% #%# "#". !- 4 % 222%>22$-2! ! .6%8!&(7A%B$-$ !-- 6! 4")+% !,!76!%%,,! &'& (( % !$6+.. % $.#%"#%# !$ 6 +++"#% , ""#"#""# ,6" "% ! %#%#. 56/0%.2C(7'@2/6(78%*1%% -# # , 6" %#%#%##,# D%+% , 6 06%= " #"#)#.% -56/0%.<E@'08E&(7A%*1%% -# !# ,6%# ! %#%## 2 , %" % , $,$$$-$, $ 6 .#" -#"## 6 4+% #### ,6 4%+" %+"5%#%2(2%28"2:"" .)%" 2 -2 2> !- 6%" %#"#$$%, 6 4%" %" ! # 6+ "##" -- 4)+% !# # D%+% 6 4%+. +% ##)#%##% $-6 $ 4%=F+% #%#"#+## % - -76 $"" ! -"##GH --6 4. +% # -- 6 %"# %#" -!76 % # .#%# - , 6 $ +++%%"# .# ##"# %# --6 $%. ! #%#%#%# --6 !%"-!# )+# %."#"# %#%# -,,6 $/0%.'%6 %1%% -# ,#, -6 4+.+% "#%#%"# %# .% -$ #" , 6 4 +% % )%