• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PEMANFAATAN SERAT BATANG PINANG RAJA (ROYSTONEA REGIA) SEBAGAI BAHAN SPESIMEN PEREDAM SUARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PEMANFAATAN SERAT BATANG PINANG RAJA (ROYSTONEA REGIA) SEBAGAI BAHAN SPESIMEN PEREDAM SUARA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

110

KAJIAN PEMANFAATAN SERAT BATANG PINANG RAJA (

ROYSTONEA

REGIA

) SEBAGAI BAHAN SPESIMEN PEREDAM SUARA

Mulia1, Safri Gunawan2, Supriadi1, RiaDiniWanty Lubis3, Hendra Susilo1 1

Jurusan Teknik Mesin, SekolahTinggiTeknologiSinarHusni 2

Pendidikan Teknik Mesin/Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 3

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara *E-mail: muliast77@gmail.com.

ABSTRAK

Penelitian inimembahas pemanfaatan serat batang pinang raja (Roystonea Regia) sebagai spesimen peredam suara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui koofisien absorbsi suara menggunakan inpedence tube dan laju temperatur menggunakan DTA. Komposisi Material yang digunakan sebgai spesimen peredam suara yaitu 50% serat batang pinang raja dengan mesh 32, poli isosianat 22,23 %, gypsum 16,67 % dan poliol 11.11 %. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai absorbsi suara sebesar 0,6016 pada frekuensi 1500Hz. Hasil pengujian DTA dengan heating speed 10o C/menit diperoleh bahwa material peredam suara mulai terbakar pada temperatur 475oCdengan waktu 45,5 menit. Setelah dilakukan pengujian dengan variasi komposisi dan meshing diperoleh nilai koefisien absorbsi suara terbesar pada komposisi yang telah diuji, sehingga layak untuk dijadikan sebagai material peredam suara.

Kata kunci: batang pinag raja, DTA, koefisien absorbsi suara, impedence tube

ABSTRACT

This study discusses the use of the areca nut stem fiber (Roystonea Regia) as a sound-absorbing specimen. The purpose of this study was to determine the sound absorption coefficient using an impedance tube and the temperature rate using DTA. The composition of the materials used as sound-absorbing specimens was 50% areca nut stem fiber with 32 mesh, 22.23% polyisocyanate, 16.67% gypsum, and 11.11% polyol. The results obtained showed a sound absorption value of 0.6016 at a frequency of 1500Hz. The results of the DTA test with a heating speed of 10oC/minute showed that the soundproofing material began to burn at a temperature of 475oC in 45.5 minutes. After testing with variations in composition and meshing, the largest sound absorption coefficient value is obtained in the composition that has been tested, so it is feasible to be used as a sound-absorbing material.

Keynote:Roystonea Regia, DTA, sound absorption coefficient, impedance tube PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologitelahmenemukan beberapa material pengurangan kebisingan yaitudari material berpori, material berserat, resonator dan panel. Banyak bahan berpori dan berserat yang dapat digunakan sebagai komposit pengurangan kebisingan. Dasawarsa terakhir, penggunaan serat alami banyak digunakankarena kualitas kerapatannya yang rendah, harga yang murah, terbarukan, biaya produksi yang rendah, memilikisifatmekanik dansifat fisik yang baik, danketersediaannyaberlimpah.

Pemanfaatan serat alam yang

telahditelitidengan pemanfaatan limbah

tanaman berumur panjang seperti pinang dan

kelapa yang dapat mengurangi efek

pemanasan global. Salah satu serat alami yang menjadi tujuan penelitian adalah serat roystonea regia yang dalam perdagangan dunia dikenal dengan Areca Catechu L. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara dan sebagian besar tumbuh di India[1].

Serat ampas tebu dengan resin poliester-MEKPO, juga telah diteliti sebagai koefisien

(2)

111

absorbsi bunyi dengan impedensi akustik dan cocok digunakan pada ruangan audio karena memiliki nilai koefisien absorbsi yang cukup tinggi pada frekuensi 1000 Hz[2]. Penelitian lain juga dilakukan pada ampas singkong dengan matrik lem PVC, ampas singkong potensial digunakan sebagai bahan penyerap bunyi berdasarkan ISO 11654 suatu material dapat dijadikan peredam suara jika material tersebut memiliki koefisien absorbsi bunyi minimum 0,15[3].

Plastik atau logam yang diperkuat serat biasanya dianggap sebagai bahan ekologis,

karena kekuatan spesifiknya yang

didefinisikan sebagai kekuatan per satuan massa jauh lebih besar daripada bahan logam, dan berat struktur dan mesin untuk transportasi yang dibuat oleh FRP dapat dikurangi secara signifikan sehingga bahwa konsumsi bahan bakar fosil bisa dihemat dan akibatnya emisi CO2 ke atmosfer bisa sangat berkurang [4].

Komposisi kimiawi serat mempengaruhi sifat mekanik, penyerapan air, morfologi dan ikatan, yang berdampak langsung pada aplikasinya sebagai penguat pada fabrikasi komposit polimer. Sifat serat Sekam Buah Pinang terdaftar dan dibandingkan dengan serat alami lainnya[5].

Batang pinang raja telah diteliti dengan variasi mesh 10, 14, dan 32 dengan komposisi serat 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh koefisen serap bunyi terbaik diperoleh pada komposisi 50% serat dan mesh 32[6].Pemanfaatan serat alam sebagai pelopor material komposit dalam rekayasa keteknikan sudah banyak dikembangkan untuk beberapa aplikasi, seperti serat batang pinang raja sebagai peredam suara pada cap mobil [6]danpengembangan serat alam dari limbah TKKS (Tandan Kosong Kelapa sawit) untuk bumper mobil [7].

Dari hasiluraianpenelitian yang

telahdipaparkan, peneliti ingin meneliti pemanfaatan serat batang pinang raja dengan komposisi 50% serat dan meshing 32 menjadi

spesimen peredam

suarauntukmendapatkannilaikoefisienabsorbsi

suaradanlajutemperature hingga material

hinggaterbakar.

METODOLOGI PENELITIAN A. Material

danMetodePembuatanSpesimen A.1 Proses pembuatan spesimen

Proses pembuatan spesimen peredam suara dari serat batang pinang raja dapat dilihat seperti pada Gambar 1.dibawah ini.

Gambar 1. Proses pencetakan produk peredam suara

Kemudian campuran dimasukkan ke dalam cetakan

d

Diaduk kembali Penambahan polyol

Penambahan isosianat

Pasang alat pengunci cetakan

Beri penekanan pada alat pengunci cetakan

Hasil specimen Serat, polyurethane dan

gipsum ditimbang

Serat + gipsum Diaduk sampai homogen

(3)

112

Komposisi serbuk batang pinang raja,

poliuretan dan gipsumterlihatsepertipadaTabel 1 berikut.

Tabel 1.Komposisispesimen

No. Serbuk % (gr)

Poliuretan dan gipsum Poli isosianat % (gr) Poliol % (gr) Gipsum % (gr) Total (gr) 1 50 22,22 11,11 16,67 100

A.2 Impedance Tube

Impedance tube yang

digunakanpadapenelitianinisepertiterlihatpada Gambar 2.Dengan spesifikasi sebagai berikut; 1)Pipa paralon merk Maspion.

2)Panjang tabung 140cm. 3) Diameter dalam tabung 4 inch 4)Tebal 5 mm

Gambar 2. Impedance Tube

Pengukuran koefisien serap bunyi

dihitung sesuai standar ISO 10543-2:1998 dan ASTM E-1050 untuk tabung impedansi 2 mikropon. Untuk menghitung koefisien serap bunyi digunakan persamaan sebagai berikut: 1. Hitung tekanan suara pada masing-masing

mikropon dengan rumus:

𝑝1= 𝐴𝑒−𝑗𝑘 𝑥1+ 𝐵𝑒𝑗𝑘 𝑥1 (1) 𝑝2= 𝐴𝑒−𝑗𝑘 𝑥2 + 𝐵𝑒−𝑗𝑘 𝑥2 (2) 𝐻21 =𝑃1 𝑃2 (3) 𝐻21 = 𝐴𝑒−𝑗𝑘 𝑥1+ 𝐵𝑒𝑗𝑘 𝑥1 𝐴𝑒−𝑗𝑘 𝑥2+ 𝐵𝑒−𝑗𝑘 𝑥2 (4)

2. Hitung faktor refleksi dan koefisien serap bunyi dengan rumus:

𝑟 =𝐻21− 𝑒 −𝑗𝑘𝑠 𝑒𝑗𝑘𝑠 − 𝐻 21 𝑒2𝑗𝑘 𝑥1 (5) α = 1 − r 2 (6) Keterangan:

P1 dan P2 = tekanan bunyi

k = bilangan gelombang

A dan B = amplitudo tekanan bunyi maksimal dan minimal

x1 dan x2 = jarak sampel dengan mikrofon 1 dan

2

1

j

s = jarak antara mikrofon 1 dan mikrofon 2 r = refleksi bunyi

α = koefisien absorpsi

A.3 Differential Thermal Analyze

Differential Thermal Analysis adalah analisis termal yang menggunakan referensi sebagai acuan perbandingan hasilnya, material referensi ini biasanya material inert. Material sampel dan referensi dipanaskan secara bersamaan dalam satu tempat, perbedaan temperatur material sampel dengan temperatur referensi direkam selama siklus pemanasan dan pendinginan. DTA digunakan untuk studi sifat termal dan perubahan fasa yang tidak mengakibatkan perubahan entalpi. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengujian DTA yaitu berat sampel, ukuran partikel, laju pemanasan, kondisi atmosfer, dan kondisi material itu sendiri [8].

Prinsip dasar analisis termal adalah

pengamatan pengaruh panas terhadap

perubahanfisik dari bahan AlFeNi yang diukur

sebagai fungsi temperatur dan waktu.

Analisissampel dengan alat DTA yang berupa aliran panas ditampilkan berupa termogram puncak endotermik dan eksotermik dimana

temperatur mulai terbentuknya puncak

disebut sebagai onset temperatur dan titik akhir tebentuknya puncak disebut dengan top temperatur yang menunjukkan sebagai

besarnya temperatur reaksi. Sedangkan

luas puncak yang terbentuk menunjukkan entalpi yang dibutuhkan atau dilepaskan oleh bahan[9].

(4)

113

Kurva DTA hanya dapat digunakan untuk keperluan identifikasi tetapi biasanya aplikasi dari metode ini adalah penentuan diagram fase, pengukuran perubahan temperatur dan tempertatur dekomposisi material seperti pada Gambar 3.

Gambar3. Thermal Analyzer DT-30

Adapun spesifikasi dari DTA yang digunakan adalah sebagai berikut:

Range Pengukuran Temperatur

Temperatur lingkungan sampai 1500°C

Signal output Analog and digital

Laju Pemanasan 0.1 to 50.0°C/min, and

0.1 to 50.0°C /hour

Hold time 0 to 999min, 0 to 999

hour Format Program Temperatur 99 steps maximum File Program Temperatur Up to 100 files

Sample Solid dan liquid

Dimensi W173 x D540 x H400mm

Power supply AC100V, 120V, 220V, 240V, 1.2kVA, 50/60Hz

B. Eksperimental Set-up

Prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Siapkansemuaperalatanuji. diatursesuaigambar set up peralatanpengujian. 2. Masukkanspesimenujidalamtabungimpedan si, yaituditengahruangujidenganposisitegaklur usterhadaparahruangtabungsepertipadaGam bar4. Gambar4. Spesimencontohdimasukkanpadaalatuji 3. Pengukurandilakukanpadafrekuensi125Hz, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 1500Hz, dan 2000 Hz.

4. Hubungkan mikropon 1 dan mikropon 2 pada pre-amp mic channel 1 dan 2. Untuk frekuensi dibawah 228Hz yaitu frekuensi 125Hz dipakai mikropon 1 dan 2. Seperti pada Gambar 5 .

Gambar5. Posisi mikropon 2dan1 5. Hubungkan output chanel pre-amp mic ke

chanel 1 dan chanel 2 pada labjack.

6. Hubungkan labjack ke port USB pada laptop lalu buka Software DAQFaqtory

untuk menganalisis sinyal.

7. Pada DAQFaqtory buka program sound recorder 4ch.

8. Untuk membangkitkan sinyal bunyi, buka program ToneGen. Bunyi yang dikeluarkan berupa pure tone.

9. Atur frekuensi pada toneGen lalu buka kembali DAQFaqtory untuk melihat grafik

tegangan suara pada masing-masing

mikropon.

10. Klik start/stop save untuk logging data. Data grafik akan otomatis tersimpan dalam

drive (D:) pada laptop.

11. Ambil nilai tegangan rata-rata pada masing-masing mikropon (A dan B) untuk dihitung koefisien absorpsinya.

12. Ulangi prosedur diatas untuk frekuensi dan sampel yang berbeda.

(5)

114

13. Masukkan data yang telah dihitung ke dalam tabel dan di plot kedalam bentuk grafik agar dapat melihat perbandingan koefisien serap bunyi pada frekuensi yang berbeda dan pada masing-masing sampel.

HASIL DAN DISKUSI

Berdasarklanuraianpenjabaran di atas, penelitianinidikembangkanuntukmendapatkan hasildaribesarankoefisienabsorbsidanlaju temperature, untukmendapatkantujuantersebutdilakukanden ganmelakukanpengujiandenganmenggunakani mpedence tube dan DTA (Differential thermal Analysis).

Hasilpengujiankoefisienabsorbsidiperoleh

denganmenggunakanalatujiImpedence tube

pada specimen uji yang

dikembangkandalampenelitianini (seratpinang raja, poliurethandan gypsum sebagaimatriks).

Adapunhasil yang

diperolehdapatdilihatpadaTabel 2. di bawahini Dari hasil pengujian koefisien absorpsi suara pada spesimen material peredam suara dari serat batang pinang raja dengan menggunakan poliuratan dan gipsum sebagai matrik diatas, dapat diamati hubungan ukuran

serbuk dan komposisi serbuk terhadap

koefisien absorpsi rata-rataseperti tertera pada Tabel 2. dan Gambar 5.

Tabel 2. Koefisienabsorpsisuara rata-rata spesimenmaterial

peredamsuaradariseratbatangpinang raja denganmenggunakanpoliurethandangipsumseba

gaimatrik

No. Serbuk Koefisien absorpsi (α) rata-rata

30% 40% 50% 60% 70% 1 Mesh 10/32 0,2382 0,3793 0,4193 0,5279 0,3399 2 Mesh 14/32 0,3988 0,4131 0,3305 0,3305 0,3613 3 Mesh 32 0,3558 0,4647 0,6016 0,4915 0,4279

Dari data di atasdapat diamati,

untukmendapatkannilaiabsorbsidaripengemba

ngan material

inidiperolehdenganmelakukanvariasiterhadapu

kuran meshing

serbukdanvariasipersentasekomposisiserbuk,

dannilai absorbs yang

maksimalditunjukkanpadaukuranserbukmnggu nakan mesh 32 danpadakomposisiserbuk 50%, dimanahasilmaksimal di 0,6016.

Gambar 5. Grafik hubungan ukuran dan komposisi serbuk dengan koefisien absorpsi

suara rata-rata.

PadaGambar5. menunjukkan hubungan koefisien absorpsi suara rata-rata dengan komposisi serbuk bervariasi yang mempunyai ukuran besar serbuk yang berbeda, terlihat bahwa:

1. Ukuran besar serbuk sama pada komposisi serat yang berbeda akan menghasilkan koefisien absorpsi suara yang berbeda pada pada frekuensi yang berbeda.

2. Ukuran besar serbuk berbeda pada

komposisi serbuk yang sama akan

menghasilkan koefisien absorpsi suara yang berbeda pada frekuensi yang sama.

HasilLajuTemperaturdiperolehdenganpeng ujianmenggunakan DTA (DifferentialThermal Analysis), sesuai data yang dihasilkanbahwauntuk material pada mesh 32

dankomposisiserat 50 %,

makaunutkpengujianinijugadilakukanpengajia

ndengankondisibatastersebut. Data yang

diperolehdapatdilihatpadaGambar6.dibawahini :

Gambar 6. Gambar grafik hasil pengujian (DTA) pada serat + poliuretan + gipsum

Temperatur: 20 s/d 6000C Material : Serat + PU + Gipsum Thermocouple/mv : PR/15 mv DTA range : ± 250 µv Heating speed: 100C/menit

(6)

115

Pengujian dengan alat DTA, pemanasan sampai temperatur 600oC terhadap material peredam suara dari serat batang pinang raja dengan menggunakan poliuretan dan gipsum sebagai matrik, serat mesh 32 dengan kandungan 50% serat.

Material mengalami tiga kali perubahan yaitu: 1. Terjadi berubahan pada temperatur 61oC

yang arah peaknya ke kanan, ini

menandakan terjadinya perubahan pada material, sifat reaksi perubahan ini adalah

endoterm, biasanya pada daerah ini

terjadinya penguapan molekul-molekul

airdan zat mudah menguap.

2. Terjadi perubahan Pada (temperatur 310oC, arah peak nya kekiri, ini menandakan terjadinya perubahan pada material, sifat reaksi perubahan ini adalah eksoterm tetapi material belum terbakar. Terjadi perubahan pada temperatur 475oC, arah peak nya

kekiri, ini menandakan terjadinya

perubahan pada material, sifat reaksi perubahan ini adalah eksoterm dan material sudah terbakar.

Dari uraian hasil analisa sifatthermal

diatas dapat dikatakan bahwa pemakaian

polyuretan dan gipsum dapat merubah

temperatur transisi zat, yaitu terjadi peningkatan temperatur transisi dari 275oC menjadi 310oC dan dari 400oC menjadi 655oC.Materialperedaman suara dari serat batang pinang raja dengan menggunakan poliuretan dan gipsum sebagai matrik ini akan terbaca jika dipanaskan sampai temperatur 574oC, dan layak dipakai sampai temperatur 318oC.

KESIMPULAN

Material kompositseratbatangpinang raja

denganmatrikspoliurethan yang

dapatdigunakansebagai specimen

peredamsuaraadalahdengan mesh 32 danserat

50%.Selainitudiperkuatdarianalisis data

bahwapenambahanmatriks yang

dikembangkanpadakompositinimenambahnilai laju temperature panaspadabahan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. A. Z. N. M. H. M. G. a. S. R. M. S. Mahzan, "Study on Sound Absorption Properties of Coconut Coir Fibre,"

International Journal of Integrated Engineering (Issue on Mechanical, Materials and Manufacturing Engineering), pp. 29-34, 2015.

[2] E. Fajri Ridhola, "PENGUKURAN

KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS

TEBU SEBAGAI PENGENDALI

KEBISINGAN," JURNAL ILMU FISIKA (JIF), vol. 7, pp. 1-6, 2015.

[3] Y. Rezita, "Koefisien Absorbsi Bunyi dan Impedansi Akustik dari Ampas Singkong (Manihot esculenta) dengan Menggunakan Metode Tabung," Jurnal Fisika Unand,

vol. 8, 2019.

[4] H. H. A. Suardi, "Identification of tensile strength properties of abaca fiber by

weakest-linkage approach-statistic

property of fiber diameter," 10th International Conference Numerical Analysis in Engineering, vol. 308, 2018. [5] R. E. R. V. S. S. G. R. T. J. S. Binoj,

"Morphological, Physical, Mechanical, Chemical and Thermal Characterization of Sustainable Indian Areca Fruit Husk Fibers (Areca Catechu L.) as Potential Alternate for Hazardous Synthetic Fibers," Journal of Bionic Engineering, vol. 13, p. 156–165, 2016.

[6] M. S. G. R. D. W. L. Ikhwansyah, "Utilisation of polyurethane composit with 50% composition of roystonea regia fiber as noise reduction panel on car hood," 10th International Conference Numerical Analysis in Engineering, vol. 308, 2018. [7] B. S. S. G. Ria Dini Wanti Lubis,

"Simulasi Respon Mekanik Komposit Busa Polimer Diperkuat Serat Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2O3," Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi, vol. 3, p. 29–37, 2020.

(7)

116

[8] T. Y. A. S. W. Fitria Hidayanti,

"PERANCANGAN ALAT PERAGA

DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS

UNTUK ANALISIS TITIK LELEH

MATERIAL INDIUM, TIMAH DAN SENG," Journal of Sainstek, vol. 8, pp. 113-127, 2016.

[9] S. I. Yanlinastuti, " PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT

DIFFERENTIAL THERMAL

ANALYZER," Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN, vol. 05, 2010.

Gambar

Gambar 1. Proses pencetakan produk peredam suara
Tabel 1.Komposisispesimen
Gambar 5. Grafik hubungan ukuran dan  komposisi serbuk dengan koefisien absorpsi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Salah satu puskesmas yang ada di Kota Mataram adalah Puskesmas Dasan Agung memiliki prevalensi balita stunting sebesar 27,28%, sehingga perlu dikaji faktor risiko

Awal Muncul Tunas Planlet Nanas Hasil analisis awal muncul tunas planlet tumbuh tanaman nanas menunjukan bahwa perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh jenis BAP Benzyl Amino

Berdasarkan hasil perhitungan material dengan dampak terbesar terhadap lingkungan adalah kain katun mori pada proses penyiapan kain dengan nilai 3,869924

Dalam pembelajaran PKn di Indonesia masih didominasi oleh sistem konvensional di mana guru mendominasi sebagai satu-satunya sumber belajar dengan pola tekstual sehingga siswa kurang

Upaya pelayanan kesehatan pada era BPJS menjadikan puskesmas sebagai ujung tombak merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan dari

khususnya dan para pembaca umumnya.. Pengaruh Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Sikap Tawadu Anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Dengan demikian berita, artikel, profil dan cerpen yang seperti ini tetap dimasukkan pada kategori pro diskriminasi, dengan pertimbangan bahwa ada bias gender yang