PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN VOKASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Ketua Tim Publikasi Hasanah Nur
Ketua Tim Editor Anas Arfandi Sekertaris Hendrajaya Tim Editor Sabran Zulhaji Ummiati Rahmah Dyah Darma Andayani
Mantasia Harifuddin
Lay Out Mustari Lamada
ISBN: 978-602-6883-88-9 ©2017 Universitas Negeri Makassar
Seluruh Artikel di dalam prosiding seminar nasi onal pendidikan vokasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar 2017 bukan merupakan opini dan pemikiran dari Editor. Isi dan materi dari artikel merupakan tanggung jawab dari penulis.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang terus mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan ijinNya Seminar Nasional dengan tema “Revitalisasi Pendidikan Teknologi, Kejuruan Dan Vokasi Di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, dapat terlaksana dengan baik dan Prosiding ini dapat diterbitkan. Tema tersebut dipilih dengan alasan untuk memberikan perhatian dunia akademik tentang pentingnya mengoptimalkan peran pendidikan vokasi dalam menghadapi perkembangan sosial, ekonomi dan politik secara nasional dan global, khususnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Para akademisi, praktisi (guru) maupun mahasiswa telah banyak melakukan penelitian tentang pendidikan terutama pendidikan vokasi, namun belum didiseminasikan dan dipublikasikan secara luas kepada masyarakat. Atas dasar tersebut, Seminar Nasional ini menjadi salah satu ajang bagi para Akademisi nasional untuk mempresentasikan penelitiannya, sekaligus bertukar informasi dan memperdalam masalah penelitian, serta mengembangkan kerjasama yang berkelanjutan. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa, guru dan peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari seluruh Indonesia, yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang pendidikan, kewirausahaann, rekayasa, dan kebijakan dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Prosiding ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. yang
telah memberikan dukungan dan memfasilitasi dalam kegiatan ini serta menjadi Pembicara Kunci Seminar Nasional Fakultas Teknik kali ini.
2. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. H. Muhammad
Yahya, M.Kes., M.Eng. atas segala support dan motivasi dalam kegiatan ini.
3. Seluruh pembicara tamu, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. dan Dr. Ir. M.
Bakrun, MM.
4. Bapak/Ibu/Mahasiswa seluruh panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga,
serta pemikiran demi kesuksesan acara ini.
5. Bapak/Ibu seluruh dosen, guru dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil
penelitian dan pemikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita semua dan upaya kita bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.
Makassar, 8 September 2017 Ketua Panitia
JADWAL SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN VOKASI
Universitas Negeri Makassar, 9 September 2017
TIME ACTIVITY PRESENTER PIC
07.30 – 08.30 Pendaftaran Peserta Sie. Seminar
08.30 – 09.05 Pembukaan Master of Ceremony (MC) Sie. Acara
09.05 – 09.10 Lagu Indonesia Raya Paduan Suara FT UNM Sie. Acara
09.10 – 09.20 Pembacaan ayat suci
Al-Qur’an Hasanul Sie. Acara
09.20 – 09.30 Pembacaan Doa Hasrul Bakri, S.Pd., MT. Sie. Acara
09.30 – 09.40 Laporan Ketua Panitia Dr. Ir. Hasanah Nur, MT. MC
09.40 – 09.50 Sambutan Dekan FT
UNM
Prof. Dr. H. Muhammad
Yahya, M.Kes. M.Eng. MC
09.50 – 10.00
Sambutan Rektor UNM Sekaligus Membuka Acara dan Pembicara Kunci
Prof. Dr. H. Husain Syam,
M.TP. MC
10.00 – 10.10 Tarian Tari Tradisional MC
10.10 – 10.20 Penyerahan Cindera
Mata oleh Rektor UNM
Prof. Dr. H. Husain Syam,
M.TP. MC
10.20 – 10.30 Istirahat Panitia
10.30 – 12.00 Sesi Narasumber Utama 1. Dr. Ir. Bakrun, MM.
2. Prof. Dr. Muchlas Samani
Moderator: Dr. Muh. Rais, MP., MT. Notulen: Dr. Irma Aswani Ahmad, M.T
12.00 – 12.30 Diskusi dan Tanya
jawab Peserta 12.30 – 13.30 ISHOMA Panitia 13.30 – 15.30 Pemaparan Makalah Paralel (5 Kelas) Kelas A , B, C, D, E Moderator dan Notulen 16.30 – 15.40 Istirahat Panitia 15.40 – 16.00 Penutupan dan Penyerahan Sertifikat MC
DAFTAR ISI PROSIDING
Halaman
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Jadwal Seminar Nasional iii
Makalah Pembicara Kunci:
H. Husain Syam Bakrun
Muchlas Samani
Makalah Sesi Paralel:
1. Mithen, Anas Arfandi 1
2. M. Ichsan Ali; Moh. Ahsan S. Mandra; Mario S. Mandra 7 3. Nurlita Pertiwi; Irma Aswani Ahmad; Nur Anny S. Taufieq 15
4. Rika Riwayani; Hasriati Hasan 20
5. Zulhaji; Moh. Ahsan S. Mandra; Kahar 26
6. Ahmad Rifqi Asrib, Haedir 32
7. Syamrurijal; Muh. Yusuf Mappeasse 37
8. Sukarsih; Slamet Widodo; Irmayanti 43
9. Dwiyatmi Sulasminah; Usman; Resky Adriana 50
10. Fathahillah; Suhartono 62
11. Haruna 67
12. Cindy Annike Chrisan Paranoan; Lahming; Kadirman 74 13. Risal Mantofani Arpin; Riana T Mangesa; Hasanah Nur 81
14. Jamaluddin; Ervi Novitasari; Abdul Muis M. 89
15. Lanuihsan; Hasanah Nur; A. Muh.Irfan 99
16. Kurniati Kasmar; Abdul Muis Mappalotteng 105
17. Faizal Amir; Muhammad Ardi 117
18. Mingsep Sampebua 124
19. Syafiuddin Parenrengi 132
20. Musyrifah, Hasanah Nur 140
21. Muhammad Nasir Malik; Veronika Asri 149
22. Darlan Sidik; Tasri Ponta 158
23. Dyah Vitalocca, Mardiana 170
24. Ruslan, Lu’mu 174
25. Dyah Darma Andayani; Nurlita Pertiwi 181
26. A. Muhammad Idkhan; Asmah Adam 187
28. Moh. Ahsan S. Mandra 197
29. Muhammad Riska; Irmayanti 201
30. Erna Puspitasari Jumassiri; Satria Gunawan Zain 208
31. Haryati; Syahrul 217
32. Mustari Lamada; Sugeng A. Karim 225
33. Hamidah Suryani; Ratnawati T 230
34. Slamet Widodo 238
35. Onesimus Sampebua 245
36. Panennungi T.; Anwar Fatah 251
37. Andi Sukainah; Kadirman; Mentari Putri B. 255
38. H. Muddassir; Syarifuddin Kasim 263
39. Yunus Tjandi; Soetyono Iskandar 271
40. Irmayanti; Veronika Asri T. 280
41. Mustahir; Patang; Abd. Muis Mappalotteng 285
42. Raeny Tenriola Idrus; Armiwaty 289
43. Haerani; Rusdi Alam 295
44. Kurniati 301
45. Veronika Asri T.; Dyah Vitalocca; Alimuddin S. Miru 308
46. Amir Muhiddin 314
47. Rusdianto; Syarifa Ajrinah; Arinda Wahyuni; Edward Syarif 319
48. St. Aisyah 324
49. Rahmansah; Bakhrani Rauf 329
50. Srikandi 339
51. Nur Fatimah Wardani Rahman; Gufran Darma Dirawan; Hasanah Nur 344
52. Asiani Abu 351
53. A. Nur Maida 358
54. Muhammad Ardi; Faizal Amir; Rahmansah 370
55. Yasdin; Bakhrani Rauf 377
56. Rosmiaty, Rika Riwayani 381
57. Heru Winarno 389
58. Samnur; Anwar Fatah; dan Sunardi 399
59. Andi Muhammad Irfan; Nurlaela; Sunardi 409
60. Amiruddin; Sunardi; Irmayanti 416
PENINGKATAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN SISWA SMK
DENGAN MATERI
GREEN CONCRETE
Nurlita Pertiwi1, Irma Aswani Ahmad2, Nur Anny S. Taufieq3 1,2,3 Universitas Negeri Makassar
1
nurlita.pertiwi@unm.ac.id
ABSTRAK
Pengetahuan lingkungan bagi siswa SMK sangat penting bagi peningkatan kompetensi tenaga kerja dibidang konstruksi. Salah satu materi pengetahuan lingkungan yang terkait dengan bahan bangunan adalah green concrete. Green concrete adalah konsep perencanaan bahan penyusun beton yang ramah lingkungan seperti reduksi volume semen dan reduksi penggunaan sumber daya alam. Materi reduksi semen bertujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa dalam mencari bahan alternatif yang bersifat seperti semen. Materi reduksi penggunaan sumber daya alam tidak terbarukan bertujuan meningkatkan motivasi siswa untuk menemukan bahan penyusun yang ramah lingkungan. Bahan penyusun ramah lingkungan adalah bahan yang tidak terpakai seperti abu sekam padi, blotong, slag dan fly ash. Dengan materi green concrete, siswa SMK memiliki pengetahuan dan sikap lingkungan yang diterapkan pada industri konstruksi.
Kata kunci : green concrete, pengetahuan lingkungan dan sikapPendahuluan
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai suatu bagian pengembangan sumber daya manusia dalam memberikan bekal memasuki dunia kerja di industri. Pendidikan menjadi media tarnsfer knowledge tidak
sekedar bertujuan meningkatkan
pengetahuan, akan tetapi juga
meningkatkan keterampilan. Pengethauan dan keterampilan menjadi potensi bagi
sumber daya manusia untuk
menunjukkan kinerja dan
produktivitasnya. (Slamet, 2011)
Dinamika teknologi pada industri konstruksi berkembang dengan pesat serta membutuhkan tenaga kerja yang profesional. Tenaga kerja yang handal dan sesuai dengan perkembangan zaman
memiliki kemampuan mengelola
pekerjaan konstruksi dengan cermat.
Pengelolaan secara cermat ditandai
dengan perencanaan bahan yang
ekonomis serta menunjang tercapainya lingkungan yang berkelanjutan
SMK adalah lembaga pendidikan
formal yang bertanggung jawab
menyediakan tenaga kerja pada industri.
(Arfandi, 2013). Pada bidang idustri konstruksi, SMK menyediakan tenaga kerja melalui spektrum bangunan gedung. Pada spektrum ini, salah satu subyek pembelajaran adalah pengenalan bahan bangunan. Salah satu syarat keahlian lulusan SMK bangunan adalah mampu
merencanakan bangunan dengan
memanfaatkan materia secara cermat dan mendukung pembengunan berkelanjutan.
Teknologi terkini tentang
penggunaan bahan bangunan adalah
green concrete. Green concrete
merupakan konsep yang diperkenalkan pada tahun 1998 di Denmark, Konsep ini mempertimbangkan aspek lingkungan dalam penggunaan material konstruksi. Aspek lingkungan yang dimaksud adalah proses pembuatan material yang ramah lingkungan serta pemanfaatan bahan limbah. Beton Hijau pada dasarnya serupa dengan jenis beton konvensional,
namun dalam proses produksinya
memerlukan jumlah minimal energi serta tidak memberi dampak negatif pada lingkungan. (Glavind & Munch-Petersen, 2000). Secara umum terdapat enam aspek
lingkungan dari pemanfaatan green concrete.
Tabel 1. Aspek lingkungan pemanfataan green concrete No Tujuan Penggunaan material 1 Pengurangan emisi CO2 Menghemat semen 2 Minimalisasi penggunaan energi 3 Penggunaan limbah sebagai bahan pereduksi semen 4 Penggunaan produk sisa anorganik Meminimalisir limbah 5 Produksi dan penggunaannya mendukung lingkungan kerja Kualitas material 6 Struktur tidak berbahaya
Aspek lingkungan dalam
perencaaan material bahan bangunan adalah salah satu komptensi yang harus diketahui oleh siswa SMK. Pembelajaran bahan bangunan harus disertai dengan pengtahuan tentang green concrete.
Masalah dalam penelitian ini adalah
mengkaji model pengenalan green
concrete bagi siswa SMK sebagai upaya peningkata kompetensi lulusan. Hasil kajian ini diharapkan menjadi acuan bagi guru SMK dalam merancang model pembelajaran.
METODE
Penelitian ini merupakan study literature sebagai acuan dalam menyusun
model pembelajaran pendidikan
lingkungan bagi siswa SMK. Literature yang dimaksud terbagi atas tiga bagian yaitu kajian green concrete dengan berbahan dasar potensi lokal, kajian kompetensi guru dan siswa SMK dalam memperkenalkan konsep ligkungan serta
kajian model pembelajaran pada
pendidikan vokasi.
HASIL dan PEMBAHASAN
Kajian Green Concrete dengan
Berbahan Dasar Potensi Lokal
Berbagai kajian tentang potensi lokal untuk green concrete adalah: 1) Bahan lokal sebagai pozzolan; 2) Bahan lokal sebagai bahan pengganti agregat Kajian Kompetensi Guru dan Siswa SMK dalam Memperkenalkan Konsep Ligkungan
Guru sebagai salah satu faktor penentu dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Olehnya, kompetensi guru dalam merencanakan bahan ajar sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan suatu pendidikan tertentu.
Selanjutnya dalam
Undang-UndangNo. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diuraikan bahwa untuk mampu melaksanakan tugas profesinya dengan baik, seorang guru harus memiliki empat kompetensi inti yaitu komptensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi
profesional.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik sebagai
modal utama guru dalam pengelolaan pembelajaran. Aktialisasi potensi diri guru harus tercipta dalam setiap tahapan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belaja. Dalam kaitan dengan
pengenalan green concrete, guru harus
mampu mengintegrasikan konsep
lingkungan dalam pembelajaran bahan bangunan.
2. Kompetensi Kepribadian
Kebijakan nasional tentan
kompetensi guru juga mensyaratkan kemampuan guru untuk bersikap dewasa dan mampu mengkomunikasikan tujuan pembelajaran secara baik. Dalam konteks pengenalan green concrete, guru harus memiliki sikap lingkungan secara baik. Sikap tersebut ditandai dengan keinginan untuk iut serta terlibat dalam upaya reduksi emisi atau penjagaan kualitas lingkungan.
3. Kompetensi Sosial
Seorang guru juga harus mrmiliki kompetensi social atau kemampuan menjadi bagian dari masyarakat. Dalam kaitan pengenalan green concrete, guru haus mampu membuat utaian lisan ataupu tulisan tentang tujuan green concrete serta cara pembuatanna.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah
kemampuan penguasaan meteri
pembelajaran secara luas dan mendalam. Dalam kaitan pengenalan Green conceret, guru harus dapat membimbing peserta
didik untuk berinovasi dalam
memanfaatlan bahan lokal untuk
menghasilkan beton yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Kajian Model Pembelajaran pada Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan
model pendidikan yang menekankan pada
keahlian praktikal. Dalam konteks
pengenalan green concrete, keahlian siswa tidak dapat berdiri sendiri tetapi juga harus diawali dengan pengembangan pengetahuan dan sikap siswa terhadap
permasalahan lingkungan. Olehnya,
pengengambangan model pembeajaran dengan dengan materi green concrete harus secara komprehensif. Capaian pembelajaran dpata dibagi atas tiga komponen yaitu pengetahuan, sikap lingkunagn serta keterampilan siswa dalam menggunakan green concrete.
Pengembangan model pembela-jaran dapat dilakukan dengan model 4D yang merupakan singkatan dari Define, Design, Development and Dissemination. (Breit, Vogel, Häubi, Märki, & Raps, 2008)
1. Define (Pendefinisian)
Sebagai langkah awal dalam
pengembangan model, kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat
pengembangan atau biasa juga
disebut dengan istilah need
assessment. Secara terstruktur terdapat lima uraian kegiatan yaitu Front and analysis, learner analysis, task analysis, Concept analysis dan Specifying instructional objectives.
Kegiatan pendefinisian dalam
pengembangan model pembelajaran
dengan materi green concrete
diuraikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tahapan kegiatan pendefinisian
Tahapan Uraian
Front and analysis
Diagnosis awal dalam
menentukan pencapaian
pengetahuan, sikap dan
keterampilan siswa dalam memanfaatkan green concrete Learner
analysisi
Penelusuran karakteristik
peserta didik tentang
pengetahuan lingkungannya, kemampuan dan motivasi belajar serta latar belakang
pengalaman siswa dalam
membuat beton. Task
analysis
Menganalisis tugas-tugas
pokok yang harus dikuasai peserta didik sehingga syarat kompetensi minimal dapat tercapai.
Concept analyiss
Penyusunan concept dan
langkah pembelajaran yang rasional
Specifying instruction al
objectives
Menulis tujuan pembelajaran
serta mendeskripsikan
perubahan sikap dan perilaku
dalam pemanfaatan green
Dalam konteks pengenalan materi green concrete, bahan ajar yang dapat digunakan adalah modul pembelajaran, buku, LKS dan job sheet. Analisis materi mencakup lima bagian yaitu penelusuran bahan dasar green concrete, pengenalan
karakteristik bahan, perencanaan
material, pembuatan green concreta serta perawatan beton.
2. Design (Perancangan) yang terbagi
atas empat kegiatan, yaitu:
constructing criterion referenced test, media selection, format selection, initial design.
Tahapan Uraian
constructing criterion referenced test
Penyusunan test untuk mengukur komptensi awal siswa Media selection Pennetuanmedia pembelajaran yang sesuai dengan materi green concrte dan karakteristik peserta didik. Format selection Pemilihan bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan dengan media pembelajaran yang digunakan. Initial design Mensimulasikan
penyajian materi green concrete yang telah dirancang dengan subyek adalah teman sejawat
3. Develop (Pengembangan)
Tahap ini mencakup dua kegiatan
yaitu: expert appraisal dan
developmental testing. Expert
appraisal merupakan teknik penilaian
kelayakan rancangan produk.
Selanjutnya developmental testing
merupakan kegiatan uji coba
rancangan produk pada sasaran subjek yang sesungguhnya.
4. Disseminate (Penyebarluasan) mencakup empat kegiatan yaitu:
validation testing, packaging,
diffusion and adoption. Dalam
konteks pengembangan green
concrete tahapan disseminate
diuraikan pada tabel :
Tahapan Uraian
Validation testing
produk yang sudah direvisi pada tahap pengembangan kemudian
diimplementasikan pada sasaran yang
sesungguhnya
Packaging Pengemasan model
pembelajaran dapat dilakukan dengan mencetak buku panduan penerapan model
pembelajaran
Diffusion Penyebaran model
pembelajaran pada SMK
Adoption Kegiatan SMK yang
menerapkan materi green concrete dalam
pembelajaran bahan bangunan
KESIMPULAN
Upayan peningkatan pengetahuan lingkungan siswa smk dengan materi green concrete dapat dikembangkan
dengan tiga pendekatan yaitu kajian
green concrete dengan berbahan dasar potensi lokal, kajian kompetensi guru
dan siswa SMK dalam
memperkenalkan konsep ligkungan serta , pengembangan model pembejaran. Capaian yang hendak dicapai dengan
upaya ini adalah peningkatan
pengetahuan dan sikap lingkungan siswa tentang pemanfaatan green concrete. Selain itu, ketarampilan siswa dalam pemanfaatan green concrete juga sebagai suatu pendukung profesionalismenya.
DAFTAR PUSTAKA
Arfandi, A. (2013). Relevansi
Kompetensi Lulusan Diploma Tiga Teknik Sipil di Dunia Kerja. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(3).
Breit, M., Vogel, M., Häubi, F., Märki, F., & Raps, M. (2008). 4D design and simulation technologies and process design patterns to support lean construction methods. Tsinghua
Science & Technology, 13, 179–184. Glavind, M., & Munch-Petersen, C. (2000). Green’concrete in Denmark.
STRUCTURAL
CONCRETE-LONDON-THOMAS TELFORD
LIMITED-, (1), 19–26.
Slamet, P. H. (2011). Peran pendidikan
vokasi dalam pembangunan
ekonomi. Jurnal Cakrawala