• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN

ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DAN

IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

(2)

DAMPAK INDUSTRI 4.0

DISRUPSI PEKERJAAN

Pekerjaan yang bersifat manual dan rutin dapat digantikan oleh mesin (otomasi)

Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan

bernalar dan interpersonal merupakan pekerjaan yang tidak banyak terdampak otomasi.

Permintaan pekerja dengan ketrampilan high

order skills

permintaan tenaga kerja untuk pekerjaan non rutin yang membutuhkan kemampuan

interpersonal dan analitis semakin meningkat

tren penurunan permintaan tenaga kerja untuk

(3)

Hasil PISA membuktikan kurang memadainya hasil belajar

pendidikan dasar dan menengah

Peserta PISA 1995 – 2020, Hasil Main Survey 2018 menunjukkan

o Membaca masih 70% di bawah kompetensi minimum

o Matematika masih 71% di bawah kompetensi minimum

o Sains masih 60 % di bawah kompetensi minimum

Konsisten sebagai

negara dengan peringkat hasil PISA terendah

dengan

skor PISA stagnan

selama 10 -15 tahun ke belakang, walau

selisih skor dengan rata- rata skor OECD

sudah sedikit meningkat

Kondisi emosi siswa :

41% siswa mengalami perundungan

Mereka merasa sedih merasa sedih, ketakutan, dan kurang puas dengan hidupnya.

Mereka juga memiliki kecenderungan membolos sekolah

29% siswa Indonesia setuju bahwa

kepandaian adalah sesuatu yang bisa berubah banyak

Mereka lebih rendah dalam mengekspresikan

ketakutan terhadap kegagalan, lebih

termotivasi dan ambisius, menjadikan

(4)

50+25 =….

Petani A memanen 50 butir jeruk sedangkan petani B memanen 25 butir jeruk. Berapakah jumlah seluruh jeruk yang dipanen? Ali menggunakan kalkulator untuk menjumlahkan 50+25, namun ia salah memencet angka 25 menjadi 35. Apakah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil penjumlahan yang seharusnya? Badu menggunakan kalkulator miliknya untuk menjumlahkan angka 50 + 25. Tetapi tombol 5 pada

kalkulator Badu rusak, bilangan apa sajakah yang dapat digunakan Badu untuk

memproleh hasil yang sama dengan 50+25?

Badu menggunakan kalkulator miliknya untuk menjumlahkan angka 50 + 25. Tetapi tombol 5 pada kalkulator Badu rusak. Badu bermaksud meminjam kalkulator Ali. Ali mengatakan bahwa Badu tetap dapat

menggunakan kalkulator rusak miliknya.

Apakah Ali benar? Jelaskan alasanmu!

Level kognitif semakin tinggi,

Membuat keputusan yang lebih kompleks

(5)

Asesmen Nasional mendorong guru untuk mengembangkan kompetensi kognitif

yang mendasar sekaligus karakter murid secara utuh

Mengapa mengukur literasi dan numerasi? Mengapa juga mengukur karakter?

7

● Literasi membaca dan numerasi adalah dua kompetensi minimum bagi murid untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.

● Menurut studi nasional dan internasional, tingkat literasi murid Indonesia masih rendah.

● Pendidikan bertujuan mengembangkan

potensi murid secara utuh.

● Asesmen nasional mendorong

mengembangkan sikap, nilai (values), dan

perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.

Agar berdampak positif, hasil asesmen perlu ditindaklanjuti.

● Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis

masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020)

(6)

ASESMEN NASIONAL 2021 ADALAH PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN PADA SELURUH

SEKOLAH, MADRASAH, DAN PROGRAM KESETARAAN JENJANG DASAR DAN

MENENGAH.

Asesmen Kompetensi Minimum

Mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif

Survei Lingkungan Belajar

Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran Survei Karakter

Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif

Mutu diukur menggunakan 3 instrumen.

Murid/warga belajar

● Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa Kelas 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak)

● Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan

● Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Guru

Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.

Kepala Satuan Pendidikan

Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.

(7)

HASIL ASESMEN NASIONAL 2021 DIGUNAKAN SEBAGAI PEMETAAN AWAL (

BASELINE

)

MUTU SISTEM

Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk menilai prestasi murid ataupun kinerja guru

dan sekolah.

Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk

melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.

Murid, orangtua, guru, dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan

khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.

PEMETAAN MUTU SISTEM PENDIDIKAN

Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020)

(8)

PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL DIKOORDINASI OLEH KEMENDIKBUD

BEKERJA SAMA DENGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KANWIL DAN KANTOR

KEMENAG.

Asesmen Nasional dilaksanakan

menggunakan komputer dan secara

daring

Murid mengerjakan pada sesi dengan

jadwal yang ditentukan dan dengan

diawasi.

Guru dan kepala satuan pendidikan

mengerjakan survei secara mandiri

dengan periode waktu yang cukup

panjang.

Pemetaan dan penyiapan komputer dan

sarana pendukung.

Pemetaaan sekolah secara spasial untuk

sharing resources

.

Penyiapan teknisi TIK terutama untuk

jenjang SD.

(9)

Hari ke-1

Jenjang

Hari ke-2

SD/MI

tes literasi 75 menit

tes numerasi 75 menit

survey karakter 20 menit

survey lingkungan belajar 20 menit

SMP/MTs

SMA/MA

SMK

tes literasi 90 menit

tes numerasi 90 menit

survey karakter 30 menit

survey lingkungan belajar 30 menit

(10)

Rancangan Jadwal Pelaksanaan

Asesmen Nasional

(

AKM, Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar)

(11)

AKM Nasional AKM Kelas

Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem pendidikan

Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 ditentukan oleh Kemdikbud

Pelaksanaan terstandar oleh Pusat

Fungsi formatif untuk memahami hasil belajar individu peserta didik

Peserta didik kelas 2-12 sesuai kebutuhan diagnosa guru

Pelaksanaan oleh guru di kelas

Pemerintah Menyediakan AKM Kelas untuk Membantu Guru

Melakukan Diagnosa di Level Individu Murid

13

AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat didiagnosa oleh guru menggunakan AKM Kelas.

Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid (teaching at the right level)

(12)

Literasi Membaca

Kemampuan untuk memahami,

menggunakan, mengevaluasi,

merefleksikan berbagai jenis teks

untuk menyelesaikan masalah dan

mengembangkan kapasitas individu

sebagai warga Indonesia dan warga

dunia agar dapat berkontribusi secara

produktif kepada masyarakat.

Numerasi

Kemampuan berpikir

menggunakan konsep, prosedur,

fakta, dan alat matematika

untuk menyelesaikan masalah

sehari-hari pada berbagai jenis

konteks yang relevan untuk

individu sebagai warga negara

Indonesia dan dunia.

(13)

TUJUAN AKM

¡

Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi

yang diharapkan

¡

Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan

kualitas belajar-mengajar

¡

Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi murid.

¡

Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun

strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian murid.

¡

“Teaching at the right level”

dapat diterapkan, merancang pembelajaran dengan memperhatikan

tingkat capaian murid akan memudahkan murid menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan

pada suatu mata pelajaran

(14)

KOMPONEN AKM

Literasi Membaca

Konten Teks Informasi Teks Sastra Proses kognitif Menemukan informasi

Interpretasi dan integrasi Evaluasi dan Refleksi

Konteks Personal Sosial budaya Saintifik

Numerasi

Konten Bilangan Pengukuran dan Geometri

Data dan Ketidakpastian Aljabar Proses kognitif Pemahaman Aplikasi Penalaran Konteks Personal Sosial budaya Saintifik

Objektif

Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban

benar)

Pilihan Ganda kompleks

(jawaban benar lebih dari 1)

Menjodohkan

Isian Singkat (angka,

nama/benda yang sudah fixed)

Non- Objektif (essay)

Bentuk Soal

(15)

KOMPONEN AKM

Literasi Membaca Numerasi

Konten Teks informasi, teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.

Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan,

dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal).

Teks Sastra, teks yang bertujuan untuk

memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca.

Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas

permukaan dalam kehidupan sehari-hari.

Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan

debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.

Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta penyajian data maupun peluang

Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.

(16)

PROSES KOGNITIF

Literasi Membaca

Numerasi

Menemukan informasi, mencari, mengakses

serta menemukan informasi tersurat dari wacana

Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta

alat matematika.

Interpretasi dan integrasi, memahami informasi

tersurat maupun tersirat, memadukan

interpretasi antar bagian teks untuk

menghasilkan inferensi.

Penerapan, mampu menerapkan konsep

matematika dalam situasi nyata yang bersifat

rutin.

Evaluasi dan refleksi, menilai kredibilitas,

kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta

mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di

luar teks.

Penalaran, bernalar dengan konsep matematika

untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.

(17)

KONTEKS

Literasi Membaca dan Numerasi

Personal,

berkaitan dengan

kepentingan diri secara pribadi.

contoh:

hobi, cita-cita, peristiwa atau

pengalaman pribadinya, memilih

/menentukan gaya hidup, pekerjaan

/profesi, dan lain-lain yang bersifat

personal (individual)

.

Sosial Budaya

, berkaitan dengan

kepentingan antarindividu, budaya

dan isu kemasyarakatan

contoh:

mengenai informasi kondisi kultural

suatu masyarakat atau suatu bangsa.

Saintifik

, berkaitan dengan isu,

aktivitas, serta fakta ilmiah baik

yang telah dilakukan maupun

futuristic

.

contoh:

ilmu ruang angkasa, ilmu

medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu

fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu

biologi, dan lain-lain yang terkait dengan

ilmiah dan teknologi

(18)

CONTOH SOAL AKM

LITERASI MEMBACA

JENIS TEKS INFORMASI,

KONTEKS SAINTIFIK

¡ Isi wacana memberikan contoh penelitian ilmiah sederhana

beserta catatan penting dalam melakukan penelitian.

¡ Siswa dengan literasi membaca yang baik tidak hanya paham

dengan isi wacana, namun juga mampu merefleksi isi

wacana tersebut untuk mengenali langkah penelitian ilmiah yang benar.

¡ Soal-soal literasi membaca konteks SAINTIFIK pada contoh

diharapkan mampu menumbuhkan “scientific thinking” tentang prosedur penelitian ilmiah

(19)

CONTOH SOAL AKM LITERASI MEMBACA

JENIS TEKS INFORMASI, KONTEKS SAINTIFIK

(20)

CONTOH SOAL AKM LITERASI MEMBACA

JENIS TEKS INFORMASI, KONTEKS SAINTIFIK

Teks menyajikan beragam contoh perilaku sistematis dalam penelitian ilmiah dan saran mencatat prosedur penelitian.

Murid diukur kemampuan menginterpretasi serta mengintegrasikan beragam contoh perilaku

sistematis tersebut serta mengidentifikasi manfaat pencatatan prosedur.

(21)

CONTOH SOAL AKM LITERASI MEMBACA

JENIS TEKS INFORMASI, KONTEKS SAINTIFIK

Teks menyajikan contoh-contoh

pentingnya memastikan kondisi yang sama antara obyek percobaan

tanaman A dengan tanaman B, baik jenis tanaman maupun umur tanaman. Soal menyajikan kasus lain tentang media tanaman yang berbeda. Siswa diukur kemampuannya merefleksikan isi wacana untuk menjustifikasi

kebenaran sebuah simpulan penelitian.

(22)

Contoh Soal AKM Numerasi

24

(23)

Siswa memiliki kompetensi untuk menyajikan data dalam beragam bentuk,

menginterpretasi data, selain itu siswa dituntut mampu bernalar terhadap

informasi yang dimiliki untuk memberikan sebuah justifikasi.

25 Asesmen Nasional

Contoh Soal AKM Numerasi

(24)

PELAPORAN HASIL AKM

¡

Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat

kompetensi yang berbeda.

¡

Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang:

1) Perlu Intervensi Khusus,

2) Dasar,

3) Cakap,

4) Mahir.

(25)

Tingkat Kompetensi Literasi Membaca

Perlu Intervensi Khusus

Murid belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun

membuat interpretasi sederhana.

Dasar

Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat

interpretasi sederhana.

Cakap

Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat

simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks

Mahir

Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara

penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks

(26)

Tingkat Kompetensi Numerasi

Perlu Intervensi Khusus

Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas

.

Dasar

Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.

.

Cakap

Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam

Mahir

Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.

(27)

PEMANFAATAN HASIL AKM

¡

AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun

pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran

mata pelajaran.

¡

Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran

untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

(28)

DISAJIKAN BACAAN BERISI MATERI BARU MENGENAI KOPERASI: MENJELASKAN

DEFINISI, FUNGSI, MANFAAT DAN BERAGAM CONTOH BAIK.

1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan, murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual dan pendampingan khusus.

2. Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.

3. Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi.

4. Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.

(29)

GURU FISIKA MELAKUKAN AKTIVITAS PERCOBAAN DAN MURID AKAN MELAKUKAN

PENCATATAN DATA, PENYAJIAN DATA, MELAKUKAN INTERPRETASI SERTA MENARIK

KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN

1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus memiliki penguasaan konsep matematika yang sangat minimal. Murid ini perlu didampingi mulai dari pencatatan data serta dilakukan diskusi untuk memvalidasi hasil pencatatan data. Diskusi dapat dilakukan dengan teman yang kompetensi numerasinya cakap ataupun mahir.

2. Murid di tingkat Dasar sudah menguasai konsep dasar, namun masih kesulitan untuk menerapkan dalam situasi yang relevan. Murid perlu diberi contoh cara menyajikan data atau menuangkan data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian yang tepat dan akurat. Interpretasi holistik mengenai data sebelum menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi bersama.

3. Murid di tingkat Cakap sudah memahami konsep dan mampu menerapkan konsepnya, namun perlu diasah kemampuan bernalarnya untuk mengetahui adanya kesalahan pada data atau anomali data. Murid dapat ditugaskan untuk membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Murid dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomaly

4. Murid di tingkat Mahir mampu menerapkan konsep matematika yang dimiliki dalam beragam konteks serta bernalar untuk

menyelesaikan masalah. Murid ini dapat ditugaskan untuk membandingkan data dirinya, data kelompok lainnya dan data dari sumber lainnya (misal, jurnal ilmiah yang relevan) kemudian membuat generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan menganalisis

(30)

PELAJARAN KETERAMPILAN: PRAKTEK MEMASAK CIRENG, GURU MEMBERIKAN TEKS RESEP

CARA MEMBUAT CIRENG

1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus masih kesulitan untuk memahami resep secara utuh. Murid diasah kemampuan literasi membacanya tidak hanya dengan membuat cireng, namun juga membuat catatan

singkat/rangkuman sederhana mengenai cara membuat cireng berdasarkan resep dari guru

2. Murid di tingkat Dasar sudah mampu memahami resep, namun belum memiliki pemahaman yang komprehensif. Murid pada tingkat ini selain membuat cireng dapat ditugaskan membuat catatan singkat/ rangkuman cara

membuat cireng yang disertai dengan penanda bagian penting atau bagian yang dapat dimodifikasi pada saat membuat cireng.

3. Murid di tingkat Cakap sudah memahami secara komprehensif isi resep, namun belum mampu merefleksi dan mengevaluasi. Murid dapat diberi kebebasan untuk memodifikasi resep/cara membuat cireng, kemudian

ditugaskan untuk membuat laporan perbandingan antara cara membuat cireng dengan resep hasil modifikasi dan resep dari guru.

4. Murid di tingkat Mahir sudah mampu mengevaluasi dan merefleksi resep guru. Murid di tingkat ini sebelum membuat cireng ditugaskan untuk mencari resep cireng lainnya, membandingkan resep-resep, kemudian memutuskan langkah-langkah pembuatan cireng yang akan dijadikan resep untuk dipraktikkan. Hasil telaah beberapa resep tersebut dilaporkan beserta alasan pengambilan keputusan dalam membuat cireng.

(31)

GURU OLAHRAGA MEMBERIKAN TEKS MENGENAI ATURAN PENENTUAN PEMENANG

1.

Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus diberi beberapa contoh hasil pertandingan yang lengkap.

Murid diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam satu grup dan menentukan pemenangnya.

2.

Murid di tingkat Dasar diberi contoh hasil pertandingan satu grup yang rumpang dan kondisi

pemenang. Murid diminta menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang tersebut.

3.

Murid di tingkat Cakap diberi hasil pertandingan dua grup yang rumpang serta kondisi pertandingan

babak selanjutnya. Murid diminta menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang.

4.

Murid di tingkat Mahir diminta mengestimasi kemungkinan pemenang di babak selanjutnya

(32)

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Cara Penilaian Kinerja Penyedia Jasa Sesaat Jasa Konsultansi   Konstruksi Bersifat Umum Layanan Usaha Manajemen  .. Penyelenggaraan

Setelah dua kali berganti nama menjadi PT Asuransi Jiwa Eka Life pada tahun 1989 dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas pada 2007, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (juga dikenal sebagai

Observasi sekolah Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktik dan memperoleh

Agar lebih mempermudah suatu perusahaan dalam mengimplementasikan pertukaran data secara elektronis dengan format dokumen XML, perlu dibuat sebuah aplikasi yang

Setelah konsep ini tersusun, administrator pendidikan membentuk kembali sebuah tim yang disebut tim kerja (anggotanya para ahli pendidikan/kurikulum, ahli disiplin ilmu

-Anak Mampu Membandingkan mangga ciptaan Tuhan dengan buatan manusia Melalui kegiatan bermain anak terbiasa bersyukur kepada tuhan dengan adanya mangga dengan mengucapkan kalimat

Untuk audit sistem informasi dilakukan dengan menggunakan framework COBIT yang merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam melakukan audit dan telah mendapat

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pelarut yang tepat dalam proses ekstraksi antosianin dari buah arben serta kemungkinan aplikasi ekstrak pigmen tersebut