• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi Tindak Komisif Pada Debat Cagub Dan Cawagub DKI Jakarta 2017 Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sekolah Menengah Kejuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Realisasi Tindak Komisif Pada Debat Cagub Dan Cawagub DKI Jakarta 2017 Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sekolah Menengah Kejuruan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

REALISASI TINDAK KOMISIF PADA DEBAT CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA 2017 DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh

ERIA WINDA WAHDANIA

A 310 130 032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

REALISASI TINDAK KOMISIF DEBAT CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA 2017 DAN IMPLEMENTASINYA

ABSTRAK

Penelitian ini mendiskripsikan bentuk tindak tutur komisif dalam wacana debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017, strategi tindak tutur komisif dalam wacana debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017, dan mendiskripsikan implikasi tindak tutur komisif dalam wacana debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta sebagai bahan ajar Sekolah Menengah Kejuruan. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik simak dan catat. Analisis data menggunakan metode padan sub-jenis kelima yaitu metode pragmatis dengan alat penentu wicara. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bentuk tindak komisif berniat paling tinggi diantara bentuk tindak komisif lainnya. Strategi bertutur yang digunakan pasangan calon lebih sering adalah strategi bertutur langsung. Penelitian ini dapat pula diimplementasikan terhadap bahan ajar SMK dalam mata pelajaran berkomentar dalam diskusi atau seminar, fungsinya adalah sebagai pemberi contoh tanggapan atau komentar yang baik dan benar.

Kata Kunci: tindak tutur, komisif, debat, bahan ajar

ABSTRACTS

This research describes form of commissive speech acts in discourse debate Cagub and Cawagub DKI Jakarta 2017, the strategy of commissive speech acts in discourse debate Cagub and Cawagub DKI Jakarta 2017 and describe the implications of commissive speech acts in discourse debate Cagub and Cawagub DKI Jakarta as teaching materials Senior High School. Techniques of collecting data using techniques refer and record. Data analysis using the fifth sub-type fifth method is pragmatic method with speech determinator. Data validity using triangulation. The results of this study show that the most intensive form of combat action among other forms of comic action. Speaking strategies used by candidate pairs more often are direct-talking strategies. This research can also be implemented on high school teaching materials in commenting subjects in discussions or seminars, its function is as an example of good or correct responses or comments

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang memiliki daya ikat kepada penuturnya untuk melaksanakan segala hal yang disebutkan dalam ujarannya misalnya berjanji, bersumpah, mengancam atau yang lainnya (Rohmadi, 2010: 35). Dengan adanya tindak komisif yang dituturkan para pasangan calon dalam debat Cagub dan Cawagub bisa memperoleh simpati dan dukungan dari masyarakat DKI Jakarta.

Peneliti tertarik untuk mengkaji tindak tutur komisif dalam debat, khususnya debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017 karena peneliti melihat bahwa tuturan yang disampaikan paslon dapat mempengaruhi masyarakat Jakarta khususnya. Peneliti juga beranggapan bahwa debat ini masih hangat dan layak untuk diteliti lebih jauh mengenai tindak komisif yang banyak terdapat dalam ujaran paslon. Penelitian ini menekankan pada tindak komisif pada tuturan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017 dalam debat pra pemilu yang diadakan KPU setempat.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tindak tutur komisif dalam debat berkaitan dengan materi mengomentari pendapat seseorang dalam diskusi. Seperti yang tertulis dalam kompetensi dasar kelas X semester 2, KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan atau isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak, dan simpulan).Sehingga penelitian ini dapat diimplikasikan pada bahan ajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK dengan memperhatikan kesesuaian KI dan KD nya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk tindak komisif debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, strategi bertutur pasangan calon dan implikasinya terhadap bahan ajar Sekolah Menengah Kejurua kelas X.

(7)

3 2. METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pada langkah awal peneliti mengumpulkan fakta/data pada suatu latar alamiah. Latar alamiah yang dimaksud di sini adalah tuturan-tuturan dalam debat cagub dan cawagub DKI Jakarta tahun 2017 yang dijadikan sebagai sumber data langsung. Selain itu penelitian ini menghasilkan data yang berupa kata-kata lisan atau tuturan-tuturan di dalam video debat yang kemudian ditranskripsi sehingga menjadi data tertulis. Peneliti terlebih dahulu menyimak video debat secara streaming. Setelah menyimak video tersebut, peneliti mengunduhnya dari internet dan melakukan transkripsi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dilanjutkan dengan teknik catat. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sub-jenis kelima yaitu metode pragmatis dengan alat penentu wicara (Sudaryanto 2015: 15)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data, maka pembahasan akan meliputi 3 hal yakni: Bentuk tindak komisif debat Cagub dan Cawagub DKI 2017, Strategi bertutur yang digunakan pasangan calon dan Implementasi penelitian sebagai bahan ajar pelajaran bahasa Indonesia di SMK. Berikut akan dipaparkan mengenai bentuk tindak komisif, strategi bertutur kemudian implementasi dalam pembelajaran.

3.1 Bentuk Komisi Berniat

Tindak komisif berniat merupakan salah satu jenis tindak komisif yang akan mengikat penutur terhadap tindakan masa depan.

(1) Eksplikatur :Saya akan menjadi yang terdepan untuk bersama sama rakyat membangun Jakarta yang kita idam idamkan

(8)

4

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan niat membangun Jakarta yang lebih baik Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (1) merupakan tuturan berniat, penutur menggunakan kata “akan” yang mengikat nya pada kegiatan masa depan. Maksud dari penutur adalah untuk meyakinkan masyarakat yang dalam hal ini sebagai mitra tutur, penutur juga memiliki niatan untuk membangun Jakarta lebih baik lagi bersama rakyat. Strategi yang digunakan adalah strategi bertindak tutur secara langsung dengan maksud meyakinkan masyarakat.

(2) Eksplikatur : Dan kita akan menyiapkan 5ribu rupiah untuk seluruhnya bukan hanya busway, naik angkot naik mikrolet pindah tiket terusan tanpa harus bayar sampai tempat tujuan dan itu dilakukan secara terintergrasi dengan demikian semua akan mendapatkan manfaat.

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan berniat mempermudah biaya transportasi umum

Status Sosial : Laki laki, 47 tahun, Anies Baswedan

Tuturan (2) yang disampaikan penutur merupakan komisif berniat. Penutur berniat menyiapkan biaya transportasi umum dengan nominal 5 ribu rupiah sesuai tempat tujuan meskipun berganti kendaraan. Strategi bertindak yang dilakukan adalah strategi bertindak langsung dengan maksud meyakinkan masyarakat menggunakan transportasi umum.

(3) Eksplikatur : Dan juga kita ingin membangun jalur-jalur khusus sepedah termasuk memberikan intensi yang positif bagi para pejalan kaki

Maksud Tuturan : Pn memiliki niat untuk membangun ruas jalan demi kenyamanan masyarakat DKI

Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (3) tersebut merupakan tindak komisif kategori berniat. Penutur menggunakan kata “ingin” yang artinya ia berniat. Berniat dalam konteks ini adalah berniat dalam perluasan ruas jalan bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda. Strategi

(9)

5

bertutur yang digunakan ialah strategi bertutur langsung dengan maksud mempengaruhi masyarakat.

(4) Eksplikatur : Jika terpilih menjadi gubernur maka kita akan merevitalisasi ruang-ruang terbuka hijau yang sudah ada saat ini

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan niat melakukan revitalisasi ruang hijau terbuka

Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (4) merupakan bentuk komisi berniat. Penutur mengikat dirinya untuk melakukan revitalisasi pada lahan hijau terbuka jika terpilih menjadi gubernur. Hal tersebut dibuktikan dengan tuturan “Jika terpilih menjadi gubernur maka kita akan merevitalisasi ruang-ruang terbuka hijau yang sudah ada saat ini” maksud penutur adalah meyakinkan masyarakat jika penutur terpilih maka penutur memiliki niat daam revitalisasi lahan hijau. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud mempengaruhi

3.2 Bentuk Komisif Berjanji

Tuturan komisif berjanji menunjukkan kesanggupan penutur melakukan apa yang diharapkan mitra tutur.

(5) Eksplikatur : Kami yakin PU juga bekerja dengan baik. Kita lagi kerjakan pengelolaan air limbahnya maka capai target akan tercapai

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta bahwa PU yang dipekerjakan telah bekerja dengan baik dan akan mencapai target yang di tentukan Status Sosial : Laki laki, 50 tahun, Basuki Tjahya Purnama Tuturan (5) yang disampaikan penutur tersebut termasuk bentuk tindak komisif berjanji. Kata “yakin” dalam tuturan “Kami yakin PU juga bekerja dengan baik. Kita lagi kerjakan pengelolaan air limbahnya maka capai target akan tercapai “ digunakan penutur menunjukkan kesanggupannya untuk mencapai target dalam pekerjaan PU.

(10)

6

Strategi bertutur yang disampaiakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud meyakinkan masyarakat.

(6) Eksplikatur : Kami meyakini semua bisa di tata, kita bisa menata Jakarta, membangun Jakarta tanpa harus menggusur warga nya begitu saja

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan berjanji tidak menggusur tempat tinggal warga Jakarta

Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (6) merupakan tindak komisif berjanji. Penutur memberikan janji kepada masyarakat Jakarta tidak menggusur rumah yang mereka tempati. Penggunaan kata “yakin” membuktikan adanya tindak komisi berjanji. Penutur menjelaskan kesanggupan tidak menggusur untuk mempengaruhi masyarakat agar tidak takut pada gusuran saat penataan kota. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung

(7) Eksplikatur : Insyaallah kedepan birokrasi kita akan menjadi lebih baik

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan berjanji memberikan pelayanan birokrasi yang lebih baik

Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (7) merupakan tindak komisif berjanji. Penggunaan kata Insyaallah dalam tuturan “Insyaallah kedepan birokrasi kita akan menjadi lebih baik “ dimanfaatkan penutur untuk menggambarkan kesanggupannya memperbaiki birokrasi di Jakarta. Strategi bertindak tutur yang digunakan adalah strategi bertindak langsung dengan maksud meyakinkan masyarakat

(8) Eksplikatur : Dan kita harus hindarkan dari membangun cultur serba takut

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan berjanji menghindarkan rasa serba takut Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (8) mengandung bentuk tindak komisif berjanji. Penutur menggunakan kata “harus” yang menggambarkan kesanggupan akan tuturan yang di tuturkan untuk

(11)

7

meyakinkan mitra tutur. Strategi bertindak yang digunakan adalah strategi bertindak tidak langsung karena menyindir pemerintah saat ini membiasakan rasa takut pada pegawai. Maksud tuturan adalah meyakinkan masyarakat

3.3 Bentuk Komisif Menawarkan

Tindak komisif menawarkan adalah tuturan yang disampaikan penutur berisi tentang apa yang ia miliki dan bertujuan agar digunakan mitra tutur.

(9) Eksplikatur : Good government itu pendekatan 90 an sekarang kita masuk nya era open government dimana pemerintah dan masyarakat bekerja bersama membangun wilayah, negara dan lain lain

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan menawarkan system pemerintahan yang melibatkan masyarakat dan pemerintah bekerja bersama

Status Sosial : Laki laki, 47 tahun, Anies Baswedan

Tuturan (9) yang disampaikan penutur merupakan komisif menawarkan. Penutur menawarkan pemerintahan dengan system Open Government yang akan melibatkan masyarakat dan pemerintahan secara bersama-sama. Strategi bertindak yang digunakan adalah strategi bertindak tidak langsung karena menyindir paslon lain yang akan menggunakan pendekatan Good Government dengan maksud mengkritik

(10) Eksplikatur : Libatkan para penyandang disabilitas, lihat praktek terbaik dunia, lalu tunjukkan komitmen dalam semua perencanaan dan pelaksanaan bahwa setiap kebijakan dikota ini adalah kebijakan untuk semua.

Maksud Tuturan : Pn mencoba memberikan tawaran dalam pengambilan kebijakan dengan melibatkan masyarakat dan diutamakan pada kebijakan yang ramah pada disable.

Status Sosial : Laki laki, 47 tahun, Anies Baswedan

Tuturan (10) merupakan bentuk komisif menawarkan. Penutur mencoba menawarkan untuk melibatkan kaum disable dalam pengambilan kebijan pemerintah. Hal tersebut tergambar dalam tuturan “Libatkan para penyandang disabilitas, lihat praktek terbaik

(12)

8

dunia, lalu tunjukkan komitmen dalam semua perencanaan dan pelaksanaan bahwa setiap kebijakan dikota ini adalah kebijakan untuk semua” maksud dari penutur adalah kebijakan yang di ambil merupakan kebijakan semua orang, termasuk disable sehingga mereka perlu dilibatkan dan mendapatkan fasilitas umum yang selayaknya. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud menawarkan.

(11) Eksplikatur :Problem kemacetan di Jakarta karena kita semua mayoritas menggunakan kendaraan pribadi. Karena itu solusinya adalah dengan memasilitasi kendaraan publik masal bukan hanya kendaraan publik, kendaraan publik masal kalau kendaraan publik saja bisa ojek itu kendaraan publik tetapi tidak masal

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan menawarkan system transportasi masal yang dapat terjangkau masyarakat

Status Sosial : Laki laki, 47 tahun, Anies Baswedan

Tuturan (11) yang disampaikan penutur merupakan komisif menawarkan. Penutur menawarkan fasilitas kendaraan publik masal dalam mengurangi kemacetan di Jakarta. Strategi bertindak yang dilakukan adalah strategi bertindak secara tidak langsung, penutur menyindir pemerintah yang kurang menambah fasilitas kendaraan publik masal dan penggunaan kendaraan pribadi masyarakat yang memicu tingginya kemacetan.

(12) Eksplikatur : Kita bangun transit hup yang memadai, intermodal transportasi juga dapat terjadi dan pada akhirnya sasaran kita adalah mengurangi waktu tempuh pada saat-saat big hours. Dan juga kita ingin membangun jalur-jalur khusus sepedah termasuk memberikan intensi yang positif bagi para pejalan kaki

Maksud Tuturan : Pn mencoba meyakinkan masyrakat DKI Jakarta dengan menawarkan beberapa hal yang dapat mengurangi kemacetan di DKI Jakarta

(13)

9

Tuturan (12) merupakan bentuk komisif menawarkan. Penutur mencoba memberikan tawaran yang dapat digunakan mitra tutur yakni dengan membangun beberapa alternatif dalam pengurangan kemacetan. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud member tawaran.

3.4 Tindak Tutur Komisif Mengancam

Tindak komisif mengancam merupakan sebuah tuturan yang sifatnya menyusahkan atau merugikan mitra tutur. Dalam konteks tetentu dapat digunakan sebagai pertanda atau peringatan.

(13) Eksplikatur : Jangan korupsi, warga jakarta butuh pelayanan yang cepat tepat, proesional dan bebas dari pungli, oleh karena itu apabila ada dari mereka mereka yang lambat untuk mengeksekusi kebijakan dengan menyesal dengan senang hati juga kami akan ganti

Maksud Tuturan : Pn mencoba menegaskan kepada mitra tutur bahwa tidak ada pegawai yang diperbolehkan dalam pungli, korupsi dan sebagainya.

Status Sosial : Laki-laki, 54 tahun, Djarot Syaiul

Tuturan (13) merupakan bentuk tindak komisif mengancam. Pn memberikan ketegasan dengan mengguanakan kata “Jangan” kepada mitra tutur. Strategi bertindak tutur yang dilakukan adalah strategi bertindak langsung dengan maksud melarang.

(14) Eksplikatur : Jangan main main bagi Bandar dan pengedar tidak ada kata ampun, sekali lagi tidak ada kata ampun.

Maksud Tuturan : Pn memperingatkan Bandar narkoba untuk tidak mengedarkan kembali narkoba di Jakarta

Status Sosial : Laki laki, 38 tahun, Agus Harimukti

Tuturan (14) merupakan bentuk tindak komisif mengancam. Ketegasan di gambarkan penutur melalui tuturan “Jangan main main bagi Bandar dan pengedar tidak ada kata ampun, sekali lagi tidak ada kata ampun”. Maksud dari penutur adalah memperingatkan, menegaskan bahwa tidak ada ampun bagi Bandar narkoba di

(14)

10

Jakarta. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud memperingatkan.

(15) Eksplikatur : Kalau ditemukan 2x saja pemakaian narkoba ditempat hiburan, kami tutup dan tidak boleh membuka usaha sejenis!

Maksud Tuturan : Pn memperingatkan pemilik usaha hiburan untuk tidak terdapat penyalahgunaan narkoba Status Sosial : Laki laki, 50 tahun, Basuki Tjahya Purnama Tuturan (15) merupakan bentuk tindak komisif mengancam. Penutur menegaskan larangan penggunaan narkoba ditempat tempat hiburan. Bukti ketegasan tergambar pada tuturan “Kalau ditemukan 2x saja pemakaian narkoba ditempat hiburan, kami tutup dan tidak boleh membuka usaha sejenis!”, maksud dari penutur adalah melarang masyarakat, khususnya anak menggunakan narkoba sehingga penutur member ketegasan menutup tempat hiburan jika tertangkap adanya penyalahgunaan narkoba. Strategi bertutur yang digunakan adalah strategi bertutur langsung dengan maksud melarang.

3.5 Implementasi Tindak Tutur Komisif dalam DCC sebagai Bahan Ajar SMK

Tindak tutur komisif dalam wacana debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta 2017 ini implementasinya sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lebih dikhususkan lagi kelas X pada kurikulum K13. Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X semester 2, pada KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan atau isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak, dan simpulan). Debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu contoh debat yang dapat dipertunjukkan. Secara umum hal tersebut akan mempermudah pemahaman siswa menganalisis karena memperoleh contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Guru dapat menjadikan skripsi yang berjudul “Realisasi Tindak Komisif Pada Debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta 2017 dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sekolah Menengah Kejuruan” sebagai bahan ajar.

(15)

11 3.6 Kutipan dan Acuan

Dalam penelitian ini ditemukan beberapa temuan dari hasil pembahasan, diantaranya: tindak tutur komisif adalah salah satu jenis tindak tutur yang mengikat penutur untuk melakukan apa yang ia tuturkan. Tindak komisif yang ditemukan dalam penelitian ini ada 4 yakni berniat, berjanji, menawarkan dan mengancam. Strategi bertutur yang digunakan pasangan calon adalah strategi bertutur langsung atau tidak langsung. Penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas X semester 2 yang berfungsi sebagai alat peraga atau contoh agar memperjelas pelajaran dan mempermudah siswa mencapai indikator. Kemudian berkaitan dengan penelitian yang terdahulu maka diuraiakan beberapa perbedaan dari hasil temuan yang peneliti temukan dengan yang peneliti terdahulu temukan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Abuya (2012) dengan judul “A Pragma-stylistic Analysis of President Goodluck Ebele Jonathan Inaugural Speech” yakni sama sama meneliti dengan kajian pragmatik khususnya tentang tindak tutur.

Persamaan penelitian ini dengan Akinkuolere (2012) yang berjudul “A Pragmatic Analysis of Victory and Inaugural Speeches of President Umaru Musa Yar’Adua” yakni sama sama mengkaji tentang tindak tutur.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sherry (2012) yang berjudul “Tindak Tutur Ilokusi dalam Buku Humor Membongkar Gurita Cikesa Karya Jaim Wong Gendeng dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” adalah sama sama mengkaji pragmatik khususnya terkait dengan tindak tutur dan diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Rusminto (2013) dengan judul “Tindak Ilokusi Film Serdadu Kumbang dan Implikasinya Terhadap

(16)

12

Pembelajaran Sastra Indonesia” yakni sama sama mengkaji bidang pragmatik terkhusus pada tindak tutur ilokusi yang kemudian diimplikasikan terhadap pembelajaran.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Siagian (2013) dengan judul “Analisis Tindak Tutur Mario Teguh dalam Acara Golden Ways di Metro Tv (Kajian Pragmatik)” adalah sama sama mengkaji bidang pragmatik khusunya tindak tutur.

Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan Sari (2014) yang berjudul “Commisive Speech Act In The Second Us Presidential Debate” yakni sama sama mengkaji tindak tutur komisif pada debat.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Utomo (2015) dengan judul “Bentuk dan Strategi Bertindak Tutur Komisif Jokowi dalam Wacana Debat Capres 2014” yakni sama sama mengkaji tentang tindak komisif pada debat

Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Wiranty (2015) yang berjudul “Tindak Tutur dalam Wacana Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata (Sebuah Tinjauan Pragmatik)” adalah sama sama mengkaji tentang pragmatik khusunya tindak tutur.

Persamaan peelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Soleimani (2016) dengan judul “Preadential Election Candidates o Iran: A Comparasion o Speech Acts ith The Poll Outcomes” adalah sama sama mengkaji tentang tindak tutur.

Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan Sudana (2016) yang berjudul “Illocutionary Acts of Conversation Between Man and Zombie in Movie Warm Bodies” adalah sama sama mengkaji tentang tindak tutur ilokusi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Widodo (2017) dengan judul “Tindak Tutur Guru dan Siswa SMP pada Pembelajaran Bahasa

(17)

13

Indonesia dan Implikasinya” adalah sama sama mengkaji tentang tindak tutur yang diimplikasikan.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis terhadap tindak tutur komisif pada tuturan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta pada debat tahun 2017 ditemukan 4 bentuk tindak komisif yakni komisif berniat, komisif berjanji, komisif menawarkan dan komisif mengancam. Bentuk tindak komisif yang dituturkan para pasangan calon cenderung pada komisif berniat dan berjanji. Strategi bertindak tutur yang dilakukan oleh pasangan calon terdiri dari 2 yakni strategi bertutur langsung yang mana tuturan dan maksud sama dan strategi bertutur tidak langsung karena mengandung beberapa sindiran dalam tuturan yang diucapkan penutur. Penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas X semester 2 yang berfungsi sebagai alat peraga atau contoh agar memperjelas pelajaran dan mempermudah siswa mencapai indikator .

Daftar Pustaka

Abuya, Eromosele John. 2012. “A Pragma-stylistic Analysis of President Goodluck Ebele Jonathan Inaugural Speech”. dalam English Language Teaching; Vol. 5, No. 11. Canadian Center of Science and Education

Akinkuolere, Olajoke Susan & Omoniyi Moses Ayeomoni. 2012. “A Pragmatic Analysis of Victory and Inaugural Speeches of President Umaru Musa Yar‟Adua”. dalam Theory and Practice in Language Studies, Vol. 2, No. 3, pp. 461-468. Manufactured in Finland.

Megawati, Erna. 2016. “Tindak Tutur Ilokusi pada Interaksi Jual Beli di Pasar Induk Kramat Jati” jurnal Deiksis, Volume 08 No.02, Mei 2016 . hal. 157-171. Paina. 2010. “Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Kajian Sosiopragmatik” Disertasi.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Partana, Paina. 2010. “Pola Tindak Tutur Komisif Berjanji Bahasa Jawa” Jurnal Widyaparwa, Volume 38, No.1 Juni 2010

(18)

14

Prayitno, Harun Joko. 2009. “Perilaku Tindak Tutur Berbahasa Pimpinan dalam Wacana Rapat Dinas: Kajian pragmatik dengan Pendekatan Jender” dalam Jurnal Terakreditasi Kajian Linguistik dan Sastra, Volume 21, No.2 Desember 2009. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMS

Prayitno, Harun Joko. 2011. “Teknik dan Strategi Tindak Kesantunan Direktif di Kalangan Anak SD Berlatang Belakang Budaya Jawa” Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, Volume 23, No.2 Desember 2011 Hal: 204-218. Progdi PBSID, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka

Rusminto, Nurlaksana Eko, dkk. 2013. “Tindak Ilokusi Film Serdadu Kumbang dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia”. dalam jurnal J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), Volume 1, No.2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Sari, Novika Negrika. 2014. “Commisive Speech Act In The Second Us Presidential

Debate”. Thesis. Universitas Braijaya

Sherry, dkk. 2012. “Tindak Tutur Ilokusi dalam Buku Humor Membongkar Gurita Cikesa Karya Jaim Wong Gendeng dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 1, No.1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang

Soleimani, Hassan. 2016. “Preadential Election Candidates of Iran: A Comparasion of Speech Acts with the Poll Outcomes. dalam Jurnal Theory and Practice in Language Studies, Vol.6, No.4, pp. 706-715. Payame Noor University Sudana, I Gede Putu, dkk. 2016. “Illocutionary Acts of Conversation Between Man

and Zombie in Movie Warm Bodies”. dalam jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud , Vol 16.1 Juli 2016

Sudaryanto. 2015. Metode dan Tehnik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata dharma University Press

Siagian, Novalina. 2014. “Analisis Tindak Tutur Mario Teguh dalam Acara Golden Ways di Metro Tv (Kajian Pragmatik”. dalam Jurnal Sasindo, volume 3, No. 1

Utomo, Andi Rianto Catur. 2015. “Bentuk dan Strategi Bertindak Tutur Komisif Jokowi dalam Wacana Debat Capres 2014”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

(19)

15

Widodo, Mulyanto & Septia Uswatun Hasanah. 2017. “Tindak Tutur Guru dan Siswa SMP pada Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Implikasinya”. dalam jurnal J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), volume 5 no 1, Februari 2017

Wiranty, Wiendi. 2015. “Tindak Tutur dalam Wacana Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata (Sebuah Kajian Pragmatik)”. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, volume 4, no 2, Desember 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pluit Indah Raya - Pluit Timur, Jakarta Utara 177 Mangga Dua Mall (M2M) Hokben Lantai 1Mangga Dua Mall Jl.. Arteri Mangga Dua,

Fokus Penelitian fenomenologis ini adalah memahami bagaimana proses terbentuknya penyesuaian diri wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Cina dalam latar

Herbert Mc.Closky dalam Miriam Budiardjo mendefinisikan partisipasi politik dengan kegiatan-kegiatan sukarela ( voluntary ) dari warga masyarakat melalui cara mereka

Jika tanah tersebut dijual dengan harga Rp200.000,00 per meter persegi maka uang yang diperoleh Bu Indri dari hasil penjualan tanah tersebut adalah …... Luas belah ketupat

Campak merniliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing-masing mempunyai ciri khusus: (1) stadium masa tunas berlangsung kira-kira 10-12 hari, (2)

1) hasil pengujian kotoran organik pada agrerat ringan tidak boleh memperlihatkan warna yang lebih gelap dari pada warna standar, kecuali kalau dapat dibuktikan bahwa perubahan

Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka

Dalam gerakan olahraga renang, power dibutuhkan seorang perenang ketika melakukan start, tolakan yang dilakukan dari balok start apabila dapat membawa tubuh