PERENCANAAN PENGADAAN RAK REKAM MEDIS DI RSUD DR SOERATNO GEMOLONG SRAGEN
Kurnia Sandy Saputro1, Dian Budi Santoso2 1,2 Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
sanchezsandy48@gmail.com1, dianbudisantoso@gmail.com2 ABSTRAK
Latar Belakang: Bertambahnya berkas rekam medis yang ada melebihi kapasitas rak, serta sudah tidak ada ruang kosong untuk pertambahan ketebalan dokumen rekam medis. keadaan ruangan yang masih cukup luas menyebabkan perlunya dilakukan penambahan rak. Kebutuhan rak yang memadai akan menciptakan sistem penyimpanan yang baik sehingga akan mempermudah petugas dalam pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.
Tujuan: Untuk merencanakan Pengadaan Rak Rekam Medis di RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen pada tahun 2017- 2021.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian fenomonologis. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 petugas filing dan vendor/ penyedia rak rekam medis.
Hasil: Kebutuhan rak rekam medis untuk 5 tahun mendatang berdasarkan jenis roll o’pack yang digunakan di RSUD dr Soeratno gemolong sragen masih membutuhkan 5 unit roll o’pack. Menurut survey dan wawancara secara langsung dengan vendor roll opack pada tanggal 25 mei 2016 yaitu vendor distributor TOKO MEBEL JEMPOL Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.80, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57151, Indonesia. Sebagai alternatif 1 dan vendor penyedia pusatlemari.com sebagai alternatif 2 Terkait harga dan spesifikasi yang diperlukan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen yaitu model I unit single, 1 unit single dynamic dan 2 double dynamic. Untuk alternatif 1 didapat hasil Rp24.000.000 perunit sedangkan alternatif 2 didapat hasil Rp28.080.000 perunit.
Kesimpulan: Kebutuhan rak rekam medis untuk 5 tahun mendatang berdasarkan jenis roll o’pack yang digunakan di RSUD dr Soeratno gemolong sragen masih membutuhkan 5 unit roll o’pack. Biaya yang harus dikeluarkan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen untuk melakukan pembelian roll opack untuk kebutuhan 5 tahun mendatang yaitu untuk alternatif 1 didapat hasil Rp24.000.000 perunit sedangkan alternatif 2 didapat hasil Rp28.080.000 perunit.
Kata Kunci: rencana pengandaan, rak, filing, biaya, rekam medis
ABSTRACT
Background: Increase of existing medical record files exceeds shelf capacity, and there is no free space for increasing the thickness of medical record documents. The condition of the room that is still large enough to cause need to be done the addition of the shelf. Adequate shelf requirements will be create a good storage system that will facilitate the officer in the retrieval and return of medical record files and can improve the quality of service to patients.
Objective: Planning the Procurement of Medical Record Rack in RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen in the year 2017- 2021.
Method: This research uses descriptive method with qualitative approach and phenomonological research design. The subject of this research is 2 filing officer and vendor / provider of medical record rack
Result: The need of medical record rack for the next 5 years based on the type of o'pack roll used in RSUD dr Soeratno gemolong sragen still need 5 units of o'pack roll. According to survey and direct interview with vendor of roll opack on 25 May 2016 that is distributor of TOKO MEBEL JEMPOL Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.80, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta, Central Java 57151, Indonesia. As an alternative 1 and vendor provider pusatlemari.com as an alternative 2 Related prices and specifications needed RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen is the model I single unit, 1 unit of single dynamic and 2 double dynamic. For alternative 1 obtained result Rp24.000.000 perunit while alternative 2 got result Rp28.080.000 perunit.
Conclusion: Based on the type of p’pack roll used in RSUD dr Soeratno gemolong sragen still need 5 units of o'pack rol for medical record rack for the next 5 years . The cost must be issued RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen to make a roll opack purchase for the next 5 years that is for alternative 1 obtained results Rp24.000.000 perunit while the alternative 2 obtained results Rp28.080.000 perunit. Keywords: tagging plan, shelf, filing, cost, medical record
2 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sub unit rekam medis dalam rumah sakit yang menunjang terciptanya pelayanan rekam medis adalah ruang penyimpanan (filing). Berkas rekam medis yang disimpan meliputi rekam medis rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat bersifat sangat rahasia dan mempunyai aspek hukum. Oleh karena itu keamanan fisik menjadi tanggung jawab rumah sakit, sedangkan aspek isi dari rekam medis merupakan milik pasien. Pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis pada standar operasional prosedur tentang penyimpanan berkas rekam medis di ruang penyimpanan(Budi, 2008). Berkas rekam medis yang semakin bertambah menyebabkan kapasitas rak file menjadi cepat penuh, yang menyebabkan dokumen tidak tertata rapi sebagai mana mestinya. Ruang filing yang masih cukup luas untuk menampung penambahan rak rekam medis di lantai 2 serta adanya perencanaan ruang filing di lantai 1 menyebabkan petugas dan kepala rekam medis mengusulkan penambahan rak untuk 5 tahun mendatang. Hal ini tidak didasari oleh kebijakan khusus RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen.melainkan pendapat dari kepala ruangan rekam medis terkait teori lama simpan berkas rekam medis. Kebutuhan rak yang memadai akan menciptakan sistem penyimpanan yang baik sehingga akan
mempermudah petugas dalam
pengambilan dan pengembalian berkas
rekam medis serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien. Dari studi pendahuluan dan latar belakang tersebut maka judul dari penelitian ini “Perencanaan Pengadaan Rak Rekam Medis di RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen”.
B. Tujuan Penelitian
Untuk Merencanakan Pengadaan Rak
Rekam Medis di RSUD dr.
Soeratno Gemolong Sragen lima tahun kedepan dengan cara:
1. Menghitung kebutuhan rak filing berkas rekam medis rawat inap aktif di RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen 5 tahun kedepan.
2. Merekomendasikan biaya kebutuhan rak filing berkas rekam medis rawat inap aktif untuk proyeksi selama 5 tahun kedepan.
METODE
A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Dalam Penelitian ini peneliti mendeskripsikan kebutuhan rak di RSUD Gemolong Sragen dalam bentuk hitungan kemudian akan dikuatkan dalam bentuk keterangan. Sedangkan pendekatan kualitatif pada penelitian ini, penulis melakukaan wawancara terhadap petugas rekam medis untuk
3 mengetahui bagaimana kondisi rak berkas rekam rawat inap saat ini serta melakukan studi dokumentasi dengan
vendor/ penyedia roll o’pack. 2. Rancangan penelitian
Dengan rancangan penelitian ini, alasan peneliti menentukan latar belakang penelitian sesuai dengan cara pandang yang dilihat oleh informan. . Pengumpulan data untuk menganalisis jumlah kebutuhan rak
sesuai dengan hasil penelitian, serta rekomendasi jenis dan biaya kebutuhan rak sesuai dengan keadaan rak sebelumnya.
B. Subjek dan Objek 1. Subjek penelitian
Subjek yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah 2 orang responden yaitu petugas terkait bagian filing, dan kepala rekam medis sebagai triangulasi sumber di RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen, serta vendor penyedia roll o’pack terkait. 2. Objek penelitian
Objek yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah ketebalan berkas rekam medis. Objek tersebut diambil dari berkas rekam medis menggunakan teknik Accidental Sampling. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 124 berkas rekam medis kunjungan rawat inap yang terdapat selama 6 hari kerja, mulai senin 22 mei- sabtu 27 mei 2017.
C. Teknik Pengambilan Data
1. Observasi
Teknik observasi dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan daftar hal- hal yang berkaitan dengan sistem penyimpanan berkas rekam medis di RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen. 2. Wawancara
Wawancara yang terdapat pada penelitian ini adalah sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti yang diajukan kepada subjek yaitu kedua petugas rekam medis di bagian filing serta kepala bagian rekam medis sebagai triangulasi sumber. 3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mencari referensi
yang mendukung dengan hal yang terkait penambahan rak penyimpanan yaitu daftar kunjungan pasien rawat inap tahun 2016 dan gambar- gambar rak rekam medis yang digunakan di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen, serta daftar harga rak rekam medis(roll
o’pack) yang digunakan
vendor/penyedia rak rekam medis. D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Pengamatan/ Checklist observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar hal- hal yang diamati dalam melakukan penelitian, yang meliputi keadaan yang terdapat di ruang filing dan hal- hal yang mendukung terkait penambahan rak penyimpanan.
4 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada subjek yaitu kedua petugas rekam medis di bagian filing. 3. Daftar dokumentasi
Daftar dokumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah cara mencari dokumen pendukung tentang data kunjungan pasien untuk merencanakan kebutuhan rak rekam medis, mengambil foto di ruang penyimpanan berkas rekam medis serta dokumen daftar harga rak oleh vendor/penyedia rak yang berkaitan.
4. Meteran dan penggaris
Untuk mengukur panjang rak filing serta tebal berkas rekam medis.
5. Alat tulis
Untuk mencatat hal- hal penting yang berkaitan dengan wawancara dan observasi.
6. Perekam suara
Untuk merekam responden pada saat wawancara supaya informasi yang dikumpulkan lebih lengkap.
E. Analisis Data
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih beberapa hasil wawancara yang telah dilakukan dan mendukung penelitian ini.
2. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk teks, gambar dan tabel. Data dalam bentuk teks berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penghitungan dan rekomendasi biaya rak. Selain disajikan dalam bentuk
teks, data tersebut juga disajikan dalam bentuk gambar.
3.Conclusion Drawing (Penarikan
Kesimpulan)
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
1. perhitungan jumlah kebutuhan rak rekam medis untuk 5 tahun mendatang berdasarkan jenis roll o’pack yang digunakan di RSUD dr Soeratno gemolong yaitu membutuhkan 8 unit
Roll O’pack (219 meter panjang
jajaran). Karena di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen sudah terdapat 3 unit roll O’pack, maka kekurangan nya adalah 5 unit.
2. Biaya yang harus dikeluarkan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen untuk melakukan pembelian roll opack untuk kebutuhan 5 tahun mendatang yaitu alternatif1
Vendor distributor TOKO MEBEL JEMPOL
Harga per unit roll o’pack melalui alternative ini adalah Rp 24.000.000. Untuk melakukan pembelian roll opack
kebutuhan 5 tahun mendatang sebanyak 5unit roll o’pack yang dibutuhkan yaitu 24.000.000 x 5unit = Rp120.000.000,00.
Alternatif 2
Pusatlemariarsip.com
Harga per unit roll o’pack melalui alternatif ini adalah Rp28.080.000.
5 Untuk melakukan pembelian roll opack
kebutuhan 5 tahun mendatang sebanyak 5unit roll o’pack yang dibutuhkan yaitu Rp28.080.000 x 5unit = Rp144.400.000.
B. Pembahasan
1. Menghitung kebutuhan rak filing berkas rekam medis rawat inap aktif RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen 5 tahun kedepan
Perhitungan kebutuhan rak berkas rekam medis yang telah dilakukan peneliti sesuai dengan teori Watson (1992), tetapi yang dihitung hanya kebutuhan rak rekam medis rawat inap. Karena di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen menggunakan sistem penyimpanan desentralisasi, yaitu suatu sistem penyimpanan dengan cara memisahkan milik seorang pasien antara dokumen rekam medis rawat jalan, dokumen rekam medis gawat darurat dan dokumen rekam medis rawat inap pada folder tersendiri dan atau ruang atau tempat tersendiri (Budi, 2008).
Berdasarkan teori lama simpan dalam Permenkes RI 269/PER/III/2008 tentang rekam medis pasal 8 menyebutkan bahwa rekam medis pasien di rumah sakit sekurang- kurangnya untuk jangka waktu lima tahun terhitung dari hari terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Berkas rekam medis yang lebih dari lima tahun, akan disimpan di ruang penyimpanan berkas rekam medis inaktif. Oleh
karena itu peneliti melakukan perhitungan kebutuhan rak filing berkas rekam medis rawat inap untuk lima tahun kedepan sesuai dengan teori lama simpan berkas rekam medis. Menurut Budi (2008) Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan (a) memudahkan dan mempercepat ditemukannya kembali, (b) mudah mengambil dari tempat penyimpanan, (c) mudah mengembalikannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. JCAHO (Joint Commision on Acreditation of Healthcare Organizations) mengatakan bahwa rekam medis harus dipelihara untuk setiap individu yang diperiksa atau diobati di rumah sakit melalui layanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Huffman, 1994). Ketersediaan rak penyimpanan berkas rekam medis rawat inap aktif di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen saat ini belum mencukupi. Karena berkas rekam medis tersimpan padat dan sudah tidak terdapat space pada panjang jajaran rak. Keadaan ini tidak dipenggaruhi oleh faktor tidak dilakukannya penyusutan, mengingat kegiatan tersebut masih aktif dilakukan. Hal ini menyebabkan berkas rekam medis di letakkan tidak sesuai tepatnya. Kondisi ini menghambat pengembalian dan pengambilan berkas. Untuk mengatasi kekurangan dan mencapai tujuan penyimpanan berkas rekam
6 medis, diperlukan penambahan jumlah rak rekam medis. Kebutuhan rak rekam medis dihitung menurut teori IFHIMA (2012) dengan menentukan panjang jajaran. Terdapat langkah- langkah yang dilakukan yaitu menentukan banyaknya rekam medis yang disimpan sepanjang 1 meter, panjang jajaran rekam medis disesuaikan dengan perencanaan waktu simpan, panjang 1 rak penyimpanan disesuaikan dengan bentuk rak, kemudian menentukan jumlah rak yang dibutuhkan.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan rak rekam medis untuk tahun 2017- 2021 mendatang yang berdasarkan spesifikasi roll o’pack yang digunakan di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen menghasilkan 8 unit Roll O’pack (217 meter panjang jajaran). Karena di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen sudah terdapat 3 unit roll O’pack, maka kekurangannya adalah 5 unit.
2. Menentukan Rekomendasi Biaya Kebutuhan Rak Berkas Rekam Medis Rawat Inap Untuk Proyeksi Selama 5 Tahun Kedepan
Setelah mengetahui kebutuhan roll
o’pack di RSUD dr Soeratno Gemolong
Sragen, Peneliti melakukan survey dan wawancara singkat terkait studi
dokumentasi secara langsung dengan
vendor roll opack , pada tanggal 23 mei 2017yaitu PT. ALBA UNGGUL METAL Jl. Industri Raya III Blok AC No. 2 Kawasan Industri Jatake Cikupa Kota
Tangerang, Banten dengan vendor distributor TOKO MEBEL JEMPOL Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.80, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57151, Indonesia. Terkait harga dan spesifikasi yang diperlukan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen yaitu model I unit single, 1 unit single dynamic dan 2 double dynamic. Selain itu peneliti melakukan perbandingan biaya dengan vendor penyedia lain yaitu menggunakan pusatlemari.com.
Melalui vendor penyedia Toko Jempol terdapat rincian harga per unit roll o’pack sebesar Rp 24.000.000 perunit. Sedangkan setelah melalui vendor penyedian pusatlemari.com terdapat rincian harga per unit roll o’pack sebesar Rp 28.080.000 perunit.
Menurut Bustami, B dan Nurlela (2006) Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam akuntasi biaya, yang dilaporkan adalah anggaran dan pelaksanaannya (Siregar, 2013). Anggaran adalah rencana manajemen yang tertulis dan dinyatakan dalam satuan rupiah
7 (Siregar, 2013). Jadi biaya anggaran kebutuhan rak rekam medis adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang untuk mencapai tujuan membeli rak rekam medis, yang ditulis dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
Sedangkan Menurut Departemen pendidikan Nasional (2008), proyeksi mengandung makna yaitu perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada (sekarang). Proyeksi kebutuhan rak selama 5 tahun yang akan datang adalah perkiraan jumlah kebutuhan rak rekam medis 5 tahun yang akan datang, dengan menggunakan data keadaan rak rekam medis saat ini di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen.
Jadi biaya anggaran kebutuhan rak
filing berkas rekam medis rawat inap aktif untuk proyeksi selama 5 tahun kedepan yang harus direncanakan oleh unit rekam medis RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen untuk melakukan pembelian roll opack yaitu
1. Alternatif 1
Melalui vendor penyedia Toko Jempol terdapat rincian harga per unit roll o’pack sebesar Rp 24.000.000 perunit. Untuk melakukan pembelian roll opack
kebutuhan 5 tahun mendatang sebanyak 5unit roll o’pack yang dibutuhkan yaitu 24.000.000 x 5unit = Rp120.000.000,00.
2. Alternatif 2
Sedangkan setelah melalui vendor penyedian pusatlemari.com terdapat rincian harga per unit roll o’pack sebesar Rp 28.080.000 perunit. Untuk melakukan pembelian roll
opack kebutuhan 5 tahun
mendatang sebanyak 5unit roll
o’pack yang dibutuhkan yaitu
28.080.000 x 5unit =
Rp144.400.000,00.
Menurut Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan. Sesuai dengan teori diatas bahwa perencanaan anggaran pembelian roll
‘opack dilakukan sesuai keputusan
konsumen. Kegiatan ini akan lebih baik dilakukan secara bertahap dan dapat dilakukan tiap tahun, mengingat penyusutan berkas rekam medis aktif dilakukan serta untuk mempersiapkan perencanaan anggaran pembelian. Sehingga terdapat rincian pembelian: 1. Alternatif 1
Harga perunit roll o’pack adalah Rp24.000.000, pembelian dapat dilakukan secara bertahap yaitu per tahun membeli satu unit roll o’pack.
8 Jadi biaya perencanaan anggaran yang harus dikeluarkan pertahun adalah Rp24.000.000 yang akan dilakukan selama 5 tahun kedepan. 2. Alternatif 2
Harga perunit roll o’pack adalah Rp28.080.000, pembelian dapat dilakukan secara bertahap yaitu per tahun membeli satu unit roll o’pack. Jadi biaya perencanaan anggaran yang harus dikeluarkan pertahun adalah Rp28.080.000 yang akan dilakukan selama 5 tahun kedepan. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan mengenai biaya untuk kebutuhan rak rekam medis rawat inap untuk proyeksi kebutuhan rak selama 5 tahun kedepan yaitu 2017-2021 di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Kebutuhan roll o’pack penyimpanan berkas rekam medis rawat inap aktif untuk proyeksi 5 tahun kedepan di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen saat ini membutuhkan 8 unit
roll o’pack (217 meter panjang
jajaran). dengan spesifikasi yaitu Panjang rak 100 cm; Lebar rak: 2 muka 80 cm,1muka 40 cm; Tinggi rak 225 cm; Jumlah shaf 5; Tinggi sub rak 40 cm; Lebar shaf 40 cm; Panjang per shaf 100 cm. RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen sudah terdapat 3 unit roll o’pack, sehingga membutuhkan 5unit roll o’pack.
2. Biaya kebutuhan roll o’pack Rawat Inap sesuai dengan alternatif 1 yaitu Rp24.000.000 pertahun yang akan dilakukan selama lima tahun kedepan. sedangkan Biaya kebutuhan roll o’pack Rawat Inap sesuai dengan alternatif 2 yaitu Rp28.080.000 pertahun yang akan dilakukan selama lima tahun kedepan.
B. Saran
1. Sebaiknya kepala ruang rekam medis mengusulkan untuk pembelian rak dilakukan secara bertahap dalam 5 tahun kedepan. Seiring kunjungan pasien rawat jalan baru, IGD, rawat inap terjadi
peningkatan dan dengan
pertimbangan dilakukan penyusutan. 2. Sebaiknya pembelian roll o’pack
menggunakan alternatif 1, karena harganya lebih terjangkau serta lokasinya yang lebih dekat. Mengingat pembelian roll o’pack dilakukan secara bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
Ariesanti, M. G. (2015). Perhitungan
Kebutuhan Rak dan
Perencanaan Pengadaan Rak Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. Jurnal Rekam Medis. Yogyakarta.
Budi, SC.(2011). Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis.Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media.
Buingin, M.B.(2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia
9 Pusat Bahasa. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Dytarum, S.C. (2013). Tinjauan Kebutuhan
Rak Filing Di Rumah Sakit
Umum Pku Muhammadiyah
Delanggu Tahun 2016. Jurnal
Rekam Medis. Surakarta
IFHIMA. 2012 Education Module 3: Record Identification Systems, Filing and
Retention of Health Records.
Diakses dari
www.ifhima.org/learning-center/pada tanggal 1 Juni 2016.
Engel. James.F.Roger. D.Black Well And Paul.W.Miniard, 1995.,Perilaku Konsumen.Jakarta.Bina Rupa Aksara.
IFHRO (International Federation Of Health Record Organization). (2006) Education Module for Health Record Practice. Diakses dari http://ifhro.org tanggal 22 Desember 2015.
Huffman, E.K. (1994) Health Information
Management; Tenth Edition.
Illionis: Physician Record Company.
Juaharina, T.(2016). Perencanaan Kebutuhan Rak dan Kebutuhan
Luas Ruang Penyimpanan
Berkas Rekam Medis 5 Tahun ke depan di RSUD Kabupaten
Temanggung. Jurnal Rekam
medis. Yogyakarta.
Kholis, N.H.(2016). Tinjauan Kebutuhan Rak dan Ruang Penyimpanan Rekam Medis dalam Sistem Terminal Digit Filing di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah
Gamping Tahun 2016. Jurnal
Rekam medis. Yogyakarta. Moeloeng, L. (2007). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyadi. (1993), Akuntansi Biaya. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Universitas Gunadarma.
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan Revisi II. Jakarta: Rineka cipta.
______________. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan Jakarta:
Rineka cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
Soewadji J. (2012). Pengantar metodologi
penelitian. Jakarta: Mitra
wacana media
Siregar, B., Suripto,B., Hapsoro, D., Widodo, E.L., Herowati, E., Kusumasari, L., Nurofik. (2013) Akuntansi Biaya. Edisi 2. Yogyakarta: Salemba Empat. Sujarweni W. (2014). Metodologi
penelitian. Yogyakarta:Pustaka
Baru Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Suwartono. (2013). Dasar- dasar
metodologi penelitian.
Purwokerto: CV andi offset Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit