BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah
Seca
Secara ra demodemografi, berdasargrafi, berdasarkan kan data data senssensus us pendpenduduk tahun uduk tahun 19711971, , jumlajumlah h pendupenduduk duk Indonesia yang tergolong usia 60 tahun ke atas
Indonesia yang tergolong usia 60 tahun ke atas sebesar 5, juta atau !,5" jumlah sebesar 5, juta atau !,5" jumlah total penduduk#total penduduk# $erjadi peningkatan %! juta
$erjadi peningkatan %! juta penduduk lansia tiap dekade berikutnya# &ahkan, antara tahun penduduk lansia tiap dekade berikutnya# &ahkan, antara tahun '005%'005% '010 populasi lansia diprediksikan akan sama dengan balita, yakni kira%kira 19 juta ji(a atau '010 populasi lansia diprediksikan akan sama dengan balita, yakni kira%kira 19 juta ji(a atau ),5" jumlah penduduk Indonesia# *enyebaran, status, tingkat pendidikan, dan pekerjaan lansia ),5" jumlah penduduk Indonesia# *enyebaran, status, tingkat pendidikan, dan pekerjaan lansia sangat ber+ariasi -ardy(inoto . Setiabudhi, '005/#$ransisi demografi pada kelompok lanjut sangat ber+ariasi -ardy(inoto . Setiabudhi, '005/#$ransisi demografi pada kelompok lanjut usia lansia/ terkait dengan status kesehatan lansia yang lebih terjamin, sehingga usia harapan usia lansia/ terkait dengan status kesehatan lansia yang lebih terjamin, sehingga usia harapan hidup lansia lebih tinggi
hidup lansia lebih tinggi dibanding masa%masa sebelumnya# *ertambahan jumlah lansia didibanding masa%masa sebelumnya# *ertambahan jumlah lansia di
Indonesia dalam kurun (aktu tahun 1990 '0'5, tergolong tercepat di dunia #*ada tahun '00', Indonesia dalam kurun (aktu tahun 1990 '0'5, tergolong tercepat di dunia #*ada tahun '00', jumlah
jumlah lansia lansia di di Indonesia Indonesia berjumlah berjumlah 16 16 juta juta dan dan diproyeksikan diproyeksikan akan akan bertambah bertambah menjadi menjadi '5,5'5,5 juta
juta pada pada tahun tahun '0'0 '0'0 atau atau sebesar sebesar 11,7 11,7 " " penduduk penduduk dan dan ini ini merupakan merupakan peringkat peringkat keempatkeempat dunia, diba(ah ina, India dan 2merika Serikat &*S, '000/#2ngka harapan hidup penduduk dunia, diba(ah ina, India dan 2merika Serikat &*S, '000/#2ngka harapan hidup penduduk Indonesia berdasarkan data &iro *usat Statistik pada tahun 196) adalah !5,7 tahun, pada tahun Indonesia berdasarkan data &iro *usat Statistik pada tahun 196) adalah !5,7 tahun, pada tahun 19)0 3 55#0 tahun, pada tahun 19)5 3 5),19 tahun, pada tahun 1990 3 61,1' tahun, dan tahun 19)0 3 55#0 tahun, pada tahun 19)5 3 5),19 tahun, pada tahun 1990 3 61,1' tahun, dan tahun 19953 60,05 tahun serta tahun '000 3 6!#05 tahun &*S, '000/#
19953 60,05 tahun serta tahun '000 3 6!#05 tahun &*S, '000/#
*roses menua pada manusia merupakan suatu peristi(a alamiah yang tidak terhindarkan, *roses menua pada manusia merupakan suatu peristi(a alamiah yang tidak terhindarkan, dan menjadi manusia lanjut usia lansia/ yang sehat merupakan suatu rahmat 4angoenprasodjo, dan menjadi manusia lanjut usia lansia/ yang sehat merupakan suatu rahmat 4angoenprasodjo, '005/# 4enjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang%kadang tidak nampak mencolok, '005/# 4enjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang%kadang tidak nampak mencolok, penuaan
penuaan akan akan terjadi terjadi di di semua semua sistem sistem tubuh tubuh manusia manusia dan dan tidak tidak semua semua sistem sistem akan akan mengalamimengalami kem
kemundundurauran n padpada a (ak(aktu tu yanyang g samsama a *u*udjidjiastastutiuti, , '00'00/#/#*er*ertamtambahbahan an usiusia a menmenyebyebutkutkanan kemampuan fisik dan mental,termasuk kontak sosial otomatis berkurang# 2spek kesehatan pada kemampuan fisik dan mental,termasuk kontak sosial otomatis berkurang# 2spek kesehatan pada lansia seyogianya lebih diperhatikan mengingat kondisi anatomi
lansia seyogianya lebih diperhatikan mengingat kondisi anatomi dan fungsi organorgandan fungsi organorgan tub
tubuhnuhnya ya sudsudah ah tidtidak ak sessesempempurnurna a sepseperterti i ketketika ika berberusiusia a mudmuda#-a#-ubuubungangan n horhorisoisontantal l ataatauu kemasyarakatan juga tidak kalah pentingnya karena pera(atan dan perhatian terhadap diri sendiri kemasyarakatan juga tidak kalah pentingnya karena pera(atan dan perhatian terhadap diri sendiri semakin menurun kualitas dan kuantitasnya urkusuma, '001/#
semakin menurun kualitas dan kuantitasnya urkusuma, '001/# ec
ecendenderuerungangan n penpeningingkatkatan an poppopulaulasi si lanlansia sia tertersesebut but perperlu lu menmendapdapatkatkan an perperhathatian ian khukhusussus terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat terjaga kesehatanya# *emerintah telah terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat terjaga kesehatanya# *emerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang%undangan, yang diantaranya seperti tercantum merumuskan berbagai peraturan dan perundang%undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam ndang%ndang o#' $ahun 199' tentang esehatan, dimana pada pasal 19 disebutkan dalam ndang%ndang o#' $ahun 199' tentang esehatan, dimana pada pasal 19 disebutkan bah(a
bah(a kesehatan kesehatan manusia manusia lanjut lanjut usia usia diarahkan untuk diarahkan untuk memelihara memelihara dan dan meningkatkan kesehatanmeningkatkan kesehatan dan kemampuannya
agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal# 8leh karena itu berbagai upaya dilaksanakan untuk me(ujudkan masa tuayang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif untuk lanjut usia *emkot ogyakarta, '007/# *osyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan program *uskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada masyarakat
setempat, khususnya balita, (anita usia subur, maupun lansia# *elayanan kesehatan di posyandu lanjut usia metiputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan artu 4enuju Sehat 4S/ untuk mengetahui lebih a(al penyakit yang diderita atau ancaman salah satu kesehatan yang dihadapi# :enis pelayanan kesehatan yang diberikan
di posyandu lansia antara lain pemeriksaan akti+itas kegiatan sehari%hari,pemeriksaan status inental, pemeriksaan status gi;i, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan hemoglobin, kadar gula dan protein dalam urin, pelayanan rujukan ke puskesmas dan penyuluhan kesehatan# egiatan lain yang sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti *emberian 4akanan $ambahan
*4$/ dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gi;i lanjut usia dan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran *emkot ogyakarta, '007/#
egiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi bagi lansia kemudahan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga
dengan baik dan optimal# &erbagai
kegiatan dan program posyandu lansia tersebut sangat baik dan banyak memberikan manfaat bagi para orang tua di (ilayahnya# Seharusnya para lansia berupaya memanfaafkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal#
<ansia yang tidak aktif dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikha(atirkan dapat berakibat fatal dan mengancam ji(a mereka# *enyuluhan dan sosialisasi tentang manfaat posyandu lansia perlu terus ditingkatkan dan perlu mendapat dukungan berbagai pihak, baik
keluarga, pemeritah maupun masyarakat itu sendiri#
=ata kehadiran lansia di *osyandu lansia elurahan >andugunting# *ada kurun (aktu :anuari :uli '017 ditampilkan sebagai berikut3
$abel 1# $ingkat kehadiran lansia di *osyandu lansia el >andugunting periode :anuari Juli 2017
o Bulan Hadir Tidak hadir Persentase kehadiran
(%) :anuari ?ebruari 4aret 2pril 4ei :uni :uli >ata%rata
&erdasarkan tabel 1 menunjukkan bah(a dari total lansia yang terdaftar di *osyandu lansia @antungan 4akam -aji sebanyak 119 lansia, rata%rata kehadiran tiap bulan sebanyak !6 orang lansia atau ),91"# =ata tersebut juga mempunyai arti bah(a rata%rata tiap bulan jumlah kunjungan lansia ke posyandu kurang dari 50" dari total lansia yang terdaftar di posyandu el >andugunting#
etidakhadiran para lansia ke posyandu, menurut kader posyandu disebabkan oleh berbagai kondisi fisik yang terjadi pada lansia seperti sedang sakit, tidak adanya anggota keluarga yang mengantarkan ke posyandu, yang mengakibatkan rata%rata tiap bulan lansia yang datang posyandu dapat dikatakan sedikit, meskipun dari keterangan kader posyandu sebenarnya sikap
lansia terhadap posyandu adalah baik, dimana ada keinginan lansia yang berkunjung ke posyandu sesuai jad(al pelayanan posyandu# =ari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, peneliti mengamati bah(a kelengkapan alat pemeriksaan pada posyandu @antungan 4akam -aji adalah sudah baik, dimana pada saat pelayanan posyandu pemeriksaan kesehatan bagi para lansia seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan status gi;i, dan pemerikasan kadar gula telah dilakukan dengan baik# Sikap kader posyandu yang baik juga menjadikan lansia merasa diperhatikan, dengan demikian rasa senang dan rasa kekeluargaaan antara lansia dengan kader posyandu dapat dirasakan dimana kedua belah pihak saling berkomunikasi dengan baik mengenai masalah kesehatan# &erdasarkan latar belakang seperti faktor tingkat pengetahuan, sikap lansia, sikap kader posyandu, dan kelengkapan sarana alat kesehatan yang menjadikan para lansia mau berkunjung ke posyandu lansia# 8leh sebab itu penulis ingin meneliti mengenai faktor%faktor
yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
&erdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan permasalahan pada penelitian adalah faktor%faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji SukoharjoA
!. Tu"uan Penelitian #. Tu"uan Uu
$ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor%faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji SukoharjoA
$. Tu"uan husus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk3
1# 4engetahui pengaruh dukungan sosial terhadap pemanfaatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
'# 4engetahui pengaruh sikap lansia tentang fungsi dan manfaat posyandu terhadap pemanfaatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
# 4engetai pengaruh peran kader menurut persepsi lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
D. Man&aat Penelitian #. Bagi Lansia
*enelitian ini diharapkan dapat mendorong lanjut usia agar lebih aktif dalam berbagai kegiatan di posyandu lansia#
$. Bagi P'sandu
-asil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi posyandu lansia sehingga lebih mengefektifkan faktor%faktor yang dapat meningkatkan keaktifan lansia untuk memanfaatkan posyandu#
. Bagi Peneliti
4emberikan pengetahuan dan pengalaman baru dalam melakukan penelitian serta dapat mengetahui gambaran faktor%faktor yang mempengaruhi kecenderungan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu# -asil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi informasi dasar untukmelakukan penelitian selanjutnya tentang hubungan faktor%faktor yang mempengaruhi kecenderungan lansia dalam mengikuti kegiatan *osyandu#
*enelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebihkepada masyarakat tentang factor%faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia sehingga masyarakat dapat berperan dalam mendukung kegiatan posyandu lansia# -asil penelitian ini dapat menambah kesadaran akan arti pentingnya kesehatan, dimana posyandu merupakan salah satu tempat pemeriksaan kesehatan yang sangat penting di lingkungan masyarakat#
E. easlian Penelitian
easlian dari penelitian ini dapat diketahui dari penelitian serupa dengan penelitian yang di lakukan oleh penulis, diantaranya 3
1# Bisudiyanto, 2dam '00)/ C*engaruh *endidikan esehatan $entang *osyandu <ansia $erhadap *engetahuan =an Sikap ader =alam 4emberikan *elayanan =i *osyandu <ansia =i Bilayah erja *uskesmas aumanC =i dalam penelitian ini, digunakan metode Dksperimental
dengan rancangan penelitian
one group pretest – postest design
# :umlah sampel 60 orang responden# -asil penelitiannya adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia terhadap pengetahuan kader di *osyandu <ansia Bilayah erja *uskesmas auman ga(i# *engetahuan kader setelah pemberian pendidikan kesehatan lebih baik daripada sebelum pemberian pendidikan kesehatan, dan '/ terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia terhadap sikap kader dalam pemberian pelayanan di *osyandu <ansia Bilayah erja *uskesmas auman ga(i# Sikap kader setelah pemberian pendidikan kesehatan lebih baik daripada sebelum pemberian pendidikan kesehatan# *erbedaan penelitian yang dilakukan oleh Bisudiyanto adalah pada +ariabel penelitian yaitu pengetahuan dan sikap, jumlah respondensebanyak 60 orang, dan alat analisis yang digunakan menggunakan uji statistik
t-test.
Sedang penelitian yang akan dilakukan penulis menggunakan +ariabel sikap lansia, dukungan keluargadan peran kader, uji hipotesa menggunakan uji regresi binary logistik dengan responden sebanyak 5! responden#
'# Setya(an, D# '00)/ -ubungan 2ntara :enis elamin dan $ingkat *endidikan <ansia dengan eaktifan dalam &erpartisipasi *ada egiatan *osyandu <ansia III di =esa Saren Bilayah erja *uskesmas alijambe Sragen# Sampel berjumlah 59 responden# $eknik pengambilan sampel menggunakan
total Sampling.
*engujian statistik menggunakan ujiChi
Square# -asil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin dan tingkat pendidikan dengan keaktifan lansia dalam berpartisipasi pada *osyandu <ansia III di desa Saren Bilayah erja *uskesmas alijambe Sragen#*erbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut menggunakan +ariabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan# $eknik pengambilan sampel menggunakan
total Sampling,
Sementara peneliti menggunakan +ariabel sikap lansia, dukungan sosial, dan peran kader# *engambilansampel menggunakan
simple random sampling,
uji statistik menggunajan regresi binary logistik## $irtayasa, @=D *utra '00)/ -ubungan ebiasaan -idup dan =ukungan
eluarga <ansia =engan *emanfaatan *engobatan yeri =i *uskesmas >endang arang 2sem &ali# :umlah sampel penelitian sebanyak 50 responden lansia# 2nalisis data dengan uji
Chi
Square.
-asil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan hidup dengan kejadian nyeri pada lansia, dengan p E 0,016,(p < α/, ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
kejadian nyeri pada lansia, dengan p = 0,09, p < α/# *erbedaan penelitian adalah jumlah
responden yaitu penelitian diatas dengan jumlah 50 responden, sementara penelitian ini menggunakan 5! responden# *erbedaan lain adalah pengujian menggunakanChi
Square,sementara penelitian ini menggunakan uji regresi binary logistik#
BAB II
LANDA+AN TE,RI A. Dukungan +'sial #. Pengertian
onsep dukungan sosial melibatkan adanya komunikasi dan reaksi# =ukungan sosial merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal dimana lingkungan sosial memberikan bantuan berupa perhatian emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan penghargaan atau penilaian terhadap penyandang cacat tubuh# Sarafino 199!/ menetapkan adanya dimensi dalam dukungan sosial yaitu3 dukungan sosial yang melibatkan adanya keakraban dan penerimaan yang memberikan keyakinan dan dukungan yang membantu atau pemberian pelayanan dan bantuan secara langsung, serta dukungan informasi yang meliputi pemberian nasehat, pemecahan masalah yang dihadapi indi+idu dan penilaian terhadap perilaku indi+idu# @anster
cit.
ahyaningtyas, '00'/ mengemukakan bah(a dukungan sosial didefinisikan sebagai tersedianya hubungan yang bersifat menolong dan mempunyai nilai khusus bagi indi+idu yang menerimanya# 4enurutSarason 19)/, ikatan sosial tersebut adalah orang yang dipercaya dapat membantu, menghargai serta mencintai ketika seseorang menghadapi masalah sehingga indi+idu tersebut mengetahui bah(a orang lain memperhatikan, menghargai dan mencintai dirinya#
$. As-ek dukungan s'sial
Sarafino 199!/ menyatakan adanya beberapa aspek yang terlibat didalam pemberian dukungan sosial, diantaranya 3
a# 2spek emosional# 2spek ini melibatkan kelekatan, jaminan dan keinginan untuk percaya pada orang lain, sehingga seseorang menjadi yakin bah(a orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang#
b# 2spek instrumental# 2spek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah menolong orang lain, meliputi peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung yang lain termasuk didalamnya memberikan peluang (aktu#
c# 2spek informatif# 4eliputi pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi# $erdiri atas pemberian nasehat, pengarahan dan keterangan lain yang dibutuhkan#
d# 2spek penilaian# 2spek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, pertandingan sosial dan afirmasi persetujuan/#
&erdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bah(a untuk mengukur adanya dukungan sosial dapat dilihat dari aspek aspekyang berupa3
e# =ukungan emosional# =ukungan ini meliputi pemberian rasa cinta dankasih sayang, kepercayaan dan kesediaan untuk mendengarkan keluhan keluhan#
f# =ukungan *eralatan# &entuk dari dukungan ini dapat berupa bantuan materi dan bantuan fisik, misalnya bantuan uang, pertolongan serta sarana pendukung untuk menyelesaikan masalah#
g# =ukungan Informasi# =ukungan ini meliputi pemberian nasehat untuk mengatasi masalah ataupun bimbingan untuk mencari jalan keluar dalam pemecahan masalah#
h# =ukungan penilaian# &entuk dari dukungan ini dapat berupa penghargaan atas usahanya atau umpan balik tentang kemampuan atau prestasinya#
. ungsi dukungan s'sial
Beiss
cit
>u(aida '006/, menyebutkan enam fungsi sosial ditinjau dari fungsi sosial yang diperoleh indi+idu melalui hubungannya dengan orang lain sebagai berikut3a# elekatan, yaitu perasaan kedekatan emosi dan timbulnya rasa aman#
b# Integrasi sosial, yaitu perasaan memiliki sekelompok orang yang dapat berbagi tentang hal%hal yang umum dan akti+itas rekreasional#
c# *enghargaan, yaitu pengakuan terhadap kemampuan dan keterampilan seseorang#
d# Ikatan yang dapat dipercaya, jaminan bah(a seseorang dapat mengandalkan orang lain untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai keadaan# &iasanya bantuan ini diperoleh dari anggota keluarga, misalnya suami#
e# &imbingan, berisi nasihat dan informasi yang biasanya diperoleh dari guru atau figur orang tua# f# esempatan untuk mengasuh, yaitu perasaan ikut bertanggungja(ab atas kesejahteraan orang lain#
Sedangkan fungsi dukungan sosial menurut Bills
cit
>u(aida '006/, yaitu 3a#
Esteem Support.
=i dalam kehidupannya, indi+idu menghadapi berbagai tantangan yang mengancam harga dirinya sehingga timbul keraguan indi+idu tentang kapasitas kemampuan yang dimilikinya# Sumber interpersonal yang mampu mengatasi ancaman terhadap harga diri ini adalah memiliki seseorang atau beberapa orang tempat bercerita mengenai suatu permasalahan# nsur penting dari sumber dukungan sosial tersebut adalah rasa diterima dan dihargai oleh orang lain#8rang mendapat penerimaan dan persetujuan dari
signifcant others
, e+aluasi diri dan harga diri indi+idu akan meningkat#b#
Inormational Support.
:ika permasalahan dapat dengan cepat diselesaikan, maka kemungkinan indi+idu akan mulai mencari informasi tentang sifat masalah dan bimbingan tentang langkah langkah yang harus dilakukan# =ukungan informasi yang berupa pengetahuan baru, nasihat atau bimbingan# 4embantu indi+idu ketika melakukan pembatasan masalahc#
Instrumental Support.
Instrumentalsupport
dapat mencakup berbagai aktifitas seperti dapat membantu pekerjaan rumah tangga, bantuan keuangan atau memberikan barang yang dibutuhkan#d#
!oti"asional Support.
:aringan sosial dapat memberikan dukungan yang berupa semangat kepada seseorang untuk berusaha menemukan solusi atas permasalahannya, meyakinkan bah(a indi+idu tersebut akan sukses dan meyakinkan bah(a permasalahan tersebut akan dapatteratasi bersama#
*. +u/er 0su/er Dukungan +'sial
$hoits dalam <eli, 1999/ menyatakan bah(a dukungan sosial bersumber dari orang%orang yang memiliki hubungan yang berarti bagi indi+idu, seperti keluarga, teman, pasangan hidup, rekan kerja, saudara dan tetangga# ebutuhan%kebutuhan sosial lansia terpenuhi melalui kontak%kontak pribadi sekitar lingkungannya dan kebutuhan sosial yang pokok ini adalah dukungan sosial#
1. Man&aat dukungan s'sial
:ohnson dan :ohnson 1991/ menyatakan setiap orang (alaupun sudah baik penyesuaian dirinya, suatu saat akan mengalami stress dan membutuhkan orang lain, selain itu dukungan sosial dapat mengembangkan3
a# *rodukti+itas# =ilakukan dengan meningkatkan moti+asi, moral dan
kualitas kognitif serta kepuasan kerja# =ukungan sosial dibutuhkan untuk membantu berprestasi, keberhasilan dalam problem sol+ing dan kegigihan dalam menyelesaikan tugas meski diba(ah kondisi frustasi#
b# *enyesuaian yang sehat# 4eliputi kejenuhan identitas diri, peningkatan self estem, mencegah keadaan neurotisme dan psikopatologi, mengurangi stress serta menyediakan sumber%sumber lain seperti kepercayaan diri#
c# esehatan fisik# =ukungan sosial dihubungkan dengan hihup yang lebih lama dan lebih sukses, lebih sempurna pada proses penyembuhan dari sakit dan luka#
d# 4embangun manajemen stress# =engan menyediakan rasa peduli, daya informasi dan umpan balik# -al ini dibutuhkan untuk mela(an dan menyangga atau menahan benturan stress pada
indi+idu#
B. +ika-#. Pengertian
4enurut otoadmojo '00/, mendefinisikan sikap sebagai kesiapan seseoarang untuk bertindak tertentu pada situasi tertentu, dalam sikap positif# ecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangidan mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak sama dengan menyukai objek
tertentu# Sebagai makhluk indi+idual manusia mempunyai dorongan atau mood untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungandengan orang lain, manusia mempunyai dorongan sosial# =engan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi Balgito, '00/#
$. '-'nen
sika-4enurut i+en '00'/, sikap mempunyai beberapa komponen yaitu 3 a# omponen ognitif
*engetahuan tentang objek tertentu# b# omponen 2fektif
4elibatkan perasaan senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain sebagai akibat dari proses e+aluatif yang dilakukan#
c# omponen *erilaku
Sikap selalu diikuti dengan kecenderungan untuk berpola perilaku tertentu#
. Tingkatan
sika-4enurut otoadmodjo '00/, sikap juga memiliki tingkatan seperti halnya pengetahuan, yaitu3
a# 4enerima #ecei"ing/
=iartikan bah(a subjek orang/ mau dan memperhatikan rangsangan stimulus/ yang di berikan objek#
b# 4erespon #esponding/
Sikap indi+idu mampu memberikan ja(aban apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan#
c# 4enghargai $aluing/
Sikap indi+idu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah#
d# &ertanggung ja(ab #esponsi%le/ Sikap indi+idu akan bertanggung ja(ab dan siap menanggung resiko atau
segala sesuatu yang sudah dipilihnya#
*. Penilaian
sika-ntuk menilai sikap seseorang dapat menggunakan skala atau kuesioner# Skala penilaian sikap dapat mengandung serangkaian pertanyaan tentang permasalahan tertentu# >esponden yang akan
mengisi di harapkan menentukan sikap setuju terhadap pertanyaan tertentu# Skala pengukuran sikap oleh
&i'ert
dibuat dengan pilihan ja(aban sangat setuju terhadap suatu pernyataan dan sangat tidak setuju i+en, '00'/#1. akt'r ang e-engaruhi
sika-Sikap seseorang dipengaruhi oleh faktor intrinsik di dalam diri/, dan faktor ekstrinsik di luar/# ?aktor intrinsik meliputi kepribadian, intelegensi, bakat, minat, perasaan serta kebutuhan dan moti+asi seseorang# ?aktor ekstrinsik meliputi lingkungan, pendidikan, ekonomi, politik dan hukum Bidayatun, 1999/#
!. ader P'sandu
#. De&inisi ader P'sandu
4enurut B-8 199)/, kader kesehatan adalah laki%laki atau (anita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani, masalah%masalah kesehatan perorangan maupun yang amat dekat dengan tempat%tempat pemberian pelayanan kesehatan# ader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela =epkes, '00/
$. +arat en"adi ader
1# =ipilih dari dan oleh masyarakat setempat
'# 4au dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela # &isa membaca dan menulis huruf latin
!# Sabar dan memahami usia lanjut =epkes, '00/ . Peran kader P'sandu
ader kesehatan bertanggung ja(ab terhadap masyarakat setempat, mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem kesehatan# ader betanggung ja(ab kepada kepala desa dan super+isor yang ditunjuk oleh petugasFtenaga pelayanan pemerintah Sukarni, '00'/# 4enurut B-8 199/ kader mayarakat merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat#
2dapun peran kader dalam pelayanan kesehatan di posyandu lansia =epkes, '00/ adalah3 a# *endekatan kepada aparat pemerintah dan tokoh masyarakat3
1/ 2njangsana '/ Sarasehan
/ 4enghadiri pertemuan rutin kemasyarakatan setempat#
b# 4elakukan Sur+ey 4a(as =iri S4=/ bersama petugas untuk menelaah3
'/ *emetaan
/ 4engenal masalah dan potensi#
c# 4elaksanakan musya(arah bersama masyarakat setempat untuk
membahas hasil S4=, menyusun rencana kegiatan, pembagian tugas, dan jad(al kegiatan d# 4enggerakkan masyarakat3
1/ 4engajak usia lanjut untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan dikelompok usia lanjut '/ 4emberikan penyuluhanFpenyebarluasan informasi kesehatan, antara lain3 cara hidup bersih dan sehat, gi;i usia lanjut, kesehatan usia lanjut#
/ 4enggali dan menggalang sumberdaya, termasuk pendanaan bersumber masyarakat# e# 4elaksanakan kegiatan dikelompok usia lanjut 3
1/ 4enyiapkan tempat, alat%alat dan bahan '/ 4emberikan pelayanan usia lanjut3
a/ 4engukur tinggi dan berat badan
b/ 4encatat hasil pelayanan dalam buku register dan 4S c/ 4emberikan penyuluhan perorangan sesuai hasil layanan
d/ 4elakukan rujukan kepada petugas kesehatan F sarana kesehatan bila petugas kesehatan tidak hadir/#
e/ 4engunjungi sasaran yang tidak hadir dikelompok usia lanjut# f# 4elakukan pencatatan#
*. M'ti2asi kader
$ugas kader dalam memberikan penyuluhan kepada lansia, termasuk di dalam pemberian moti+asi# -andoko 1997/ menyatakan bah(a moti+asi mempunyai dua komponen yaitu3
a# omponen dalam inner component / 3 perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa puas, ketegangan fisik#
b# omponen luar
outer component
/ 3 apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah tingkah lakunya#4enurut =a+is 19)1 dalam <a 4onica, 199)/, moti+asi berasal dari kata motif, yang merupakan kebutuhan, keinginan, rangsangan atau impuls dalam diri seseorang yang menimbulkan perilaku# 4oti+asi merupakan sebagai suatu kondisi yang menggerakkan organisme indi+idu/ untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata lain motif itu menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar indi+idu itu berbuat, bertindak atau bertingkah laku#
*engertian motif dri"es/ merupakan satu kesatuan tenaga dalam diri indi+idu yang mendorong indi+idu tersebut untuk melakukan kegitan mencapai suatu tujuan Dffendi, 199/# 4oti+asi mendorong orang untuk berusaha mencapai sasaran atau tujuannya karena yakin dan sadar akan
kebaikan, kepentingan, dan manfaatnya# &erdasarkan teori kebutuhan 4aslo( bah(a moti+asi senantiasa menggerakkan kepada pemenuhan akan kebutuhan%kebutuhan yangbersifat sebagai berikut Dffendi, 1993/
a# *emenuhan kebutuhan fisiologis#
b# *emenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan# c# *emenuhan kebutuhan hidup bermasyarakat sosial/# d# *emenuhan kebutuhan akan pengakuan#
e# *emenuhan kebutuhan akan kepuasan#
4oti+asi sendiri bukan merupakan kekuatan yang netral atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor lain, misalnya pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik,
situasi lingkungan, citacita hidup dan sebagainya# &erdasarkan beberapa teori tentang moti+asi dapat dipahami bah(a pada indi+idu terdapat bermacam%macam motif yang mendorong dan menggerakkan manusia untuk melakukan kegiatan%kegiatan dalammencapai suatu tujuan serta memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya Dffendi, 199/# ?aktor%faktor yang dapat mempengaruhi moti+asi adalah 3
a# Dnergi, merupakan sumber energi yang mendorong tingkah laku#
b# &elajar, dinyatakan bah(a ada interaksi antar belajar dan moti+asi dalam tingkah laku#
c# Interaksi sosial, dinyatakan bah(a interaksi sosial seseorang dengan indi+idu lain akan mempengaruhi moti+asi bertindak#
d# *roses kognitif, yaitu informasi yang masuk pada seseorang diserap kemudian diproses dan pengetahuan tersebut untuk kemudian mempengaruhi tingkah laku 4artani, 199)/#
D. Lansia #. De&inisi
4enurut ndang%undang omor 1 $ahun 199) dalam &ab I pasal 1 ayat ' dijelaskan bah(a lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 enam puluh/ tahun ke atas ugroho, '000/# <anjut usia menurut -ardy(inoto 1999/ terdiri dari kategori, yaitu
oung old
70 75 tahun/,old
75 )0 tahun/ dan"er old
di atas )0 tahun/# 8rganisasi esehatan =unia B-8/ merumuskan batasan lanjut usia sebagai berikut3a# sia pertengahan
middle age
/ yaitu antara usia !5 59 tahun b# <anjut usia elderl
/ yaitu antara usia 60 7! tahunc# <anjut usia tua
old
/ yaitu antara usia 75 90 tahun d# sia sangat tua "er old
/ yaitu di atas usia 90 tahun$. Perasalahan Uu esehatan Lansia
a# 4udah jatuh# :atuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaringFterduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka# ?aktor instrinsik yang menyebabkan mudah jatuh antara lain gangguan jantung dan sirkulasi darah, gangguan sisitem anggota gerak, gangguan sistem saraf pusat, gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan psikologis, +ertigo dan penyakit%penyakit sistemik# Sedangkan faktor ekstrinsikpenyebab jatuh antara lain cahaya ruangan yang kurang terang, lantai licin, tersandung benda%benda, alas kaki kurang pas, tali sepatu, kursiroda dan turun tangga#
b# ekacauan mental akut# ekacauan mental pada lansia dapat disebabkan oleh keracunan, penyakit infeksi dengan demam tinggi, alkohol, penyakit metabolisme, dehidrasi, gangguan
fungsi otak, dan gangguan fungsi hati#
c# 4udah lelah, disebabkan oleh faktor psikologis berupa perasaan bosan, keletihan, dan depresi# ?aktor organik yang menyebabkan kelelahan antara lain anemia, kekurangan +itamin, osteomalasia, kelainan metabolisme, gangguan pencernaan dan kardio+askuler#
d# yeri dada, dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, aneurisme aorta, radang selaput jantung dan gangguan pada sistempernafasan#
e# Sesak nafas, terutama saat melakukan aktifitasFkerja fisik, dapat disebabkan oleh kelemahan jantung, gangguan sistem saluran nafas, berat badan berlebihan dan anemia#
f# *alpitasiFjantung berdebar%debar, dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung, keadaan umum badan yang lemah karena penyakit kronis, dan faktor psikologis#
g# *embengkakan kaki bagian ba(ah, dapat disebabkan oleh kaki yang lama digantung, gagal jantung, bendungan +ena, kekurangan +itamin &1, penyakit hati dan ginjal#
h# yeri pinggang atau punggung, dapat disebabkan oleh gangguan snedi atau susunan sendi pada tulang belakang, gangguan pankreas, kelainan ginjal, gangguan pada rahim, kelenjar prostat dan otot%otot badan#
i# @angguan penglihatan dan pendengaran, dapat disebabkan oleh presbiop, kelainan lensa mata, glukoma, dan peradangan saraf mata# @angguan pendengaran dapat disebabkan oleh kelainan degeneratif, misalnya otosklerosis#
j# Sulit tidur, dapat disebabkan oleh faktor ekstrinsik seperti lingkungan yang kurang tenang, dan faktor intrinsik seperti gatal%gatal, nyeri, depresi, kecemasan dan iritabilitas#
k# Sukar menahan buang air besar, dapat terjadi karena penggunaan obatobatan pencahar, keadaan diare, kelainan usus besar dan saluran pencernaan#
l# Dneuresis, sukar menahan buang air kecil atau sering ngompol dapat disebabkan oleh penggunaan obat%obatan, radang kandung kemih, kelainan kontrol pada kandung kemih, kelainan persyarafan kandungkemih serta akibta faktor psikologis#
m# &erat badan menurun, dapat disebabkan oleh nafsu makan menurun, penyakit kronis, gangguan saluran cerna, dan faktor%faktor sosioekonomis ugroho, '000/#
E. P'sandu Lansia #. De&inisi
*osyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana# *osyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian &S Dffendy, 199)/#
*osyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu (ilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan =inkes, '006/#
$. Penelenggara P'sandu
*enyelenggara posyandu menurut Dffendi 199)/ terdiri dari beberapa kategori sebagai berikut3 a# *elaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat diba(ah bimbingan *uskesmas
b# *engelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua >B yang berasal dari keder *, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di (ilayah tersebut Dffendi, 199)/#
. L'kasi P'sandu
Syarat lokasiFletak yang harus dipenuhi meliputi menurut Dffendi 199)/3 a# &erada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
b# =itentukan oleh masyarakat itu sendiri c# =apat merupakan lokal tersendiri
d# &ila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos >$F>B atau pos lainnya Dffendi, 199)/#
*. Tu"uan P'sandu Lansia
$ujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar menurut =epkes '006/ antara lain 3
a# 4eningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b# 4endekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan s(asta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
1. Mekanise Pelaanan P'sandu Lansia
=epkes '006/ posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja dalam pelayanan terhadap balita, posyandu lansia hanya menggunakan sistem pelayanan meja, dengan kegiatan sebagai berikut 3
b# 4eja II 3 4elakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, Indeks 4assa $ubuh I4$/# *elayanan kesehatan seerti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini# c# 4eja III 3 melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gi;i#
3. Bentuk Pelaanan P'sandu Lansia
*elayanan esehatan di *osyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan esehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan artu 4enuju Sehat 4S/ untuk mengetahui lebih a(al penyakit yang diderita deteksi dini/ atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi# :enis *elayanan esehatan yang diberikan kepada usia lanjut di *osyandu <ansia seperti pemeriksaan akti+itas kegiatan sehari%hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makanFminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besarFkecil dan sebagainya
=epkes, '006/#
a# *emeriksaan status mental# *emeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode ' dua/ menit#
b# *emeriksaan status gi;i melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kemudian dicatat pada grafik Indeks 4asa $ubuh I4$/#
c# *engukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit#
d# *emeriksaan hemoglobin menggunakan talGuist, sahli atau cuprisulfat
e# *emeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi a(al adanya penyakit gula diabetes mellitus/#
f# *emeriksaan adanya ;at putih telur protein/ dalam air seni sebagai deteksi a(al adanya penyakit ginjal#
g# *elaksanaan rujukan ke *uskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7#
h# *enyuluhan esehatan =epkes, '006/# egiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti *emberian 4akanan $ambahan *4$/ dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gi;i lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran# ntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di *osyandu <ansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu3 tempat kegiatan gedung, ruangan atau tempat terbuka/, meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan de(asa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, artu 4enuju Sehat 4S/ lansia =epkes, '006/#
. erangka Te'ri
@ambar 1# erangka teori
eterangan 3 =iteliti $idak diteliti <ansia 4asalah%masalah pada lansia3 % 4udah jatuh % yeri sendi % emunduran fungsi penglihatan, % pendengaran
*emanfaatan *osyandu <ansia *eran kader dalam
pelayanan Sikap dalam fungsi dan manfaat =ukungan sosial &entuk dukungan a# =ukungan emosional b# =ukungan penghargaan c# =ukungan instrumental3 d# =ukungan informatif3 ?aktor yang mempengaruhi sikap3 ?aktor internal 1# epribadian '# Intelegensi # &akat !# 4inat 5# ebutuhan 6# 4oti+asi ?aktor ekternal 1# <ingkungan '# *endidikan # Dkonomi arakteristik ader3
1# =ipilih dari dan oleh masyarakat setempat '# 4au dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela
# &isa membaca dan menulis huruf latin !# Sabar dan memahami usia lanjut
paya mengatasi masalah kesehatan &uruk &aik 1 4. erangka
'nse-4a/ar $. erangka k'nse-H. Hi-'tesis
&erdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep tersebut, hipotesis dalam penelitian ini adalah3
1# 2da pengaruh dukungan sosial dengan pemanfatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
'# 2da pengaruh sikap tentang fungsi dan manfaat posyandu dengan pemanfatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
# 2da pengaruh peran kader terhadap lansia dalam pemanfaatan posyandu lansia di =esa @antungan 4akamhaji Sukoharjo#
1 =ukungan sosial
' Sikap tentang fungsi dan manfaat posyandu
*eran kader
*emanfaatan posyandu lansia Hariabel bebas Hariabel terikat 1# $ingkat pendidikan lansia '# <okasi poyandu
Hariabel pengganggu '