• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AMIN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AMIN)"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

STANDAR

AUDIT MUTU INTERNAL

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

TAHUN 2015

(4)

F

KATA PENGANTAR

S

egala Puji mari kita panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan kita nikmat

Iman, Islam dan Ilmu. Shalawat serta Salam

senantiasa tercurah kepada junjungan alam

Rasulullah SAW.

Salah satu kegiatan penting dalam Sistem

Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi

(SPMI) adalah pemantauan, evaluasi dan audit. Untuk

meningkat-kan akuntabilitas lembaga ada kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

sedangkan dalam usaha peningkatan dan pengembangan yang

ter-encana kita memerlukan audit akademik. Kegiatan ini dinamakan

Audit Mutu Internal disingkat AMIN.

Audit Mutu Internal menjadi kegiatan yang sistematis dan

independen untuk memastikan kerja akademik sesuai rencana

yang ditetapkan. Pada organisasi tata kerja IAIN Palangka Raya,

organ pengelola akademik adalah Fakultas/Pascasarjana, Jurusan,

Program Studi, Unit, Lembaga, Bagian yang ada dalam wilayah

bidang akademik. Dalam usaha mencapai visi dan misi Institusi,

semua organ itu harus menetapkan standar pengelolaan yang

ide-al. Audit Mutu Internal (AMIN) bertugas memastikan kesesuaian

kerja dan standar yang ditetapkan. Buku Standar Audit Mutu

(5)

In-ternal IAIN Palangka Raya ini bertujuan menstandarkan kerja

au-dit dan menyediakan petunjuk kerja yang jelas hingga setiap

taha-pan kerja dapat dilakukan dengan baik sesuai tujuan.

Dalam proses penyusunannya, Tim Penyusun mempelajari

banyak referensi dari standar audit diberbagai perguruan tinggi

dan melalui pelatihan Audit Mutu Internal yang diselenggaran

secara In-House Training oleh Kantor Jaminan Mutu (KJM)

Universitas Gadjah Mada (UGM). Tentu saja masih banyak

keku-rangan yang ditemukan. Revisi dan perbaikan tidak tertutup

di-masa depan. Semoga Allah SWT memudahkan kita meningkatkan

kualitas dan mutu akademik IAIN Palangka Raya.

Palangka Raya, 7 Desember 2015

R e k t o r,

Dr, Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H

NIP. 19750109 199003 1 002

(6)

KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA Nomor: 223 Tahun 2015

TENTANG

PENGESAHAN STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

Bismillahirrahmanirrahim

Rektor Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya Memutuskan

Menimbang : a. Bahwa adanya perubahan di tataran nasional, re-gional, dan global saat ini dan masa yang akan da-tang menuntu penyesuaian pada Sistem Penja-minan Mutu Internal Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya lebih meningkatkan perannya se-bagai lembaga pendidikan tinggi;

b. Bahwa untuk memberikan arahan bagi kebijakan pelaksanaan dan pengembangan tugas pokok dan fungsi Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya dalam proses peningkatan mutu pendidikan perlu disesuaikan;

c. Bahwa berdasar Surat Keputusan Senat Nomor 166 Tahun 2015 tentang Pedoman Mutu IAIN Palangka Raya;

(7)

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

b. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 91 PP Nomor 19 Tahun 2012 tentang Sistem Pengendalian dan Pengawasan Mutu Pendidikan;

c. Undang-Undang Sisdiknas dan pasal 86 ayat (3) PP Nomor 19 Tahun 2012 tentag SNP yang sela-jutnya disebut SPME;

d. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 91 PP. Nomor 19 Tahun 2012 pasal 5.a ayat 6 tentang SPMI; e. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 91 PP Nomor 19

Tahun 2013 tentang SNP;

f. Permendiknas Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standarisasi Nasional Pendidikan Tinggi;

g. Peraturan Presiden RI Nomor 144 Tahun 2014 tentang Perubahan Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya;

h. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja IAIN Palangka Raya; dan

i. Keputusan Menteri Agama RI Nomor

B.II/3/01152.I Tentang Penetapan Rektor IAIN

Memperhatikan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

(8)

Ditetapkan di : Palangka Raya Pada tanggal : 9 Desember 2015

R e k t o r,

Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H NIP. 19750109 199903 1 002 b. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 20 Tahun

2014 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Ang-garan dan Pelaksana Tugas Rektor Pengguna Anggaran di lingkungan Kementerian Agama; dan c. Saran dan pendapat unsur Pimpinan IAIN

Palang-Menetapkan :

Pertama : Mengesahkan Standar Audit Mutu Internal (AMIN) Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana

(9)

F

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

SURAT KEPUTUSAN ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II DESKRIPSI UMUM ... 3

BAB III PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL ... 17

BAB IV PROSEDUR IMPLEMENTASI AUDIT MUTU INTERNAL ... 24

BAB V PROSEDUR IMPLEMENTASI AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT FAKULTAS ... 28

BAB VI PROSEDUR IMPLEMENTASI AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT PROGRAM STUDI ... 31

BAB VII PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT LEMBAGA, BAGIAN DAN UNIT AKADEMIK ... 36

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

V

isi dan Misi IAIN Palangka Raya untuk beralih status

menjadi Universitas Islam Negeri Palangka Raya merupakan salah satu cita-cita besar kelembagaan. Banyak variabel yang harus diperhatikan untuk menggapai cita-cita tersebut. Setiap variabel penentu perubahan memerlukan pengelolaan dan perbaikan yang sistematis. Tata kelola kelembagaan adalah titik penting perubahan. Peningkatan tata kelola tidak terlepas dari penjaminan mutu. Peningkatan mutu pengelolaan perguruan tinggi merupakan tanggungjawab seluruh organ akademik ditingkat rektorat, fakultas hingga organ yang terkecil semacam program studi dan organisasi kemahasiswaan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di IAIN Palangka

Raya diterapkan untuk memastikan kesesuaian dengan

pelaksanaannya oleh unit kerja akademik. Sistem kerja yang ada dalam tiap unit harus mengikuti standar yang telah ditetapkan. Kepatuhan terhadap Visi dan Misi lembaga yang tertuang dalam dokumen akademik dan dokumen mutu menjadi keharusan bagi tiap organ akademik.

Sasaran mutu akademik yang ditetapkan rektor menjadi

(11)

tanggungjawab bersama. Tiap unit akademik memiliki tanggung jawab peningkatan mutu. Saling sinergi antar unit harus terjalin dengan konsisten. Konsisteni ini memerlukan komitmen dari siapapun yang menjadi penanggungjawab dan yang terlibat di dalamnya mulai unsur dosen, tenaga kependidikan mahasiswa, hingga alumni.

Efektifitas kerja akademik dikendalikan melalui audit mutu internal. Dengan cara ini pengelola untuk mengetahui bahwa pelaksanaan standar mutu akademik telah berjalan dengan efektif, serta terdapat upaya upaya peningkatan standar mutu akademik. Identifikasi lingkup perbaikan dan pengembangan berkelanjutan

dalam konsep Kaizen, Continuous Improvement. Pelaksanaan

(12)

BAB II

DESKRIPSI UMUM

1. Istilah Yang Digunakan

a. Audit Mutu Internal IAIN Palangka Raya (AMIN-IAIN Palangka

Raya) adalah pengujian sistematik dan mandiri untuk menetapkan apakah kegiatan mutu dan hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan-pengaturan yang disebutkan diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan;

b. Sistem Mutu ialah sistem yang mencakup struktur dan fungsi

organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk melaksanakan manajemen mutu.

c. Organ Pengelola Akademik IAIN Palangka Raya ialah fakultas/

pengelola, pascasarjana, Jurusan/ Program Studi, lembaga, Bagian Tata Usaha Akademik yang bertugas menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi;

(13)

d. Auditor ialah orang yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan audit mutu.

e. Klien ialah orang atau organisasi yang mempunyai hak

untuk mengatur atau hak kontrak untuk meminta audit.

f. Klien dalam kegiatan AMIN ini adalah LPM atau Fakultas/

Pascasarjana yang sistem mutu akademiknya diaudit berdasarkan standar mutu yang telah ditentukan.

g. Teraudit (auditee) ialah organisasi/unit kerja/orang yang

diaudit.

h. Ketua Auditor ialah adalah orang yang ditunjuk untuk

mengelola audit dan memimpin pelaksanaan audit dengan dibantu beberapa auditor.

i. Kriteria Audit mengacu pada kebijakan, prosedur atau

persyaratan yang digunakan sebagai referensi.

j. Bukti audit mengacu pada catatan, pernyataan, fakta atau

informasi lainnya yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diperiksa (catatan: bukti audit dapat bersifat kualitas atau kuantitas).

k. Temuan audit adalah hasil dari evaluasi bukti audit yang

dikumpulkan yang berlawanan dengan kriteria audit.

l. Kesimpulan audit adalah hasil gabungan dari proses audit yang

dibuat oleh tim audit, berdasarkan pertimbangan tujuan audit dan semua temuan audit.

m. Observasi (OB) ialah pernyataan tentang temuan selama audit, didasarkan atas bukti objektif yang menunjukkan ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang memerlukan penyempurnaan dalam waktu singkat.

n. Bukti Objektif ialah informasi yang bersifat kualitatif ataupun

kuantitatif yang berupa catatan ataupun pernyataan tentang fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan implementasi

(14)

elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran dan dapat diverifikasi.

o. Ketidaksesuaian (KTS) ialah tidak terpenuhinya persyaratan

mutu atau unsur sistem mutu yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Audit

a. Mengetahui kesesuaian atau ketidaksesuaian dari

persyaratan sistem manajemen mutu dan peraturan yang berlaku.

b. Mengevaluasi kapabilitas dari sistem manajemen mutu.

c. Mengevaluai efektifitas penerapan sistem manajemen mutu.

d. Mengidentifikasi peluang perbaikan sistem manajemen

mutu.

3. Persyaratan Audit

a. Audit bisa dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

b. Mempunyai dokumen mutu

c. Klien menyediakan sumber daya yang memadai

d. Teraudit menunjukkan kerja sama yang baik.

e. Tidak ada tekanan dalam bentuk apapun kepada auditor.

4. Alasan Audit

Alasan dilakukannya audit adalah:

a. Mempersiapkan akreditasi Institusi dan program studi

b. Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol dan prosedur

penjaminan mutu.

c. Meyakinkan bahwa institusi akuntabel pada mutu dan

standar yang telah ditentukan.

d. Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan

(15)

e. Merupakan sarana untuk peningkatan dan pengembangan mutu.

5. Karakteristik Auditor AMIN

a. Auditor tidak dibenarkan mengaudit pekerjaan yang

sedang menjadi tanggung jawabnya.

b. Auditor tidak bias terhadap teraudit

c. Auditor memiliki Pengetahuan yang luas atas topik-topik

yang ditugaskan dan bila diperlukan dapat melibatkan pakar atau pengamat yang dapat diterima oleh klien, teraudit and ketua tim audit.

d. Auditor mempunyai pengalaman mengenai lokasi audit.

6. Prinsip Dasar Audit

a. Sikap dasar: Auditor harus mempunyai sifat profesional;

b. Penyajian yang wajar: Auditor harus memberikan laporan

yang benar berdasar fakta;

c. Ketelitian: Auditor harus cermat dalam menggali informasi

sehingga menghasilkan kesimpulan audit yang

validIndependen: Auditor harus mempunyai sikap netral dan bebas dari bias dan hal-hal yang dapat mempengaruhi objektivitas saat membuat kesimpulan audit.

d. Bukti: Auditor harus memberikan penjelasan yang rasional

dalam menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya. 7. Klasifikasi Audit

Tipe audit:

a. Audit internal; dan

b. Audit eksternal.

Tingkatan audit

(16)

b. Audit produk; dan

c. Audit proses.

8. Audit internal

Audit yang dilakukan untuk menentukan kesesuaian terhadap persyaratan sistem manajemen organisasi sendiri oleh auditor internal dari organisasi tersebut, sehingga dapat dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang penyempurnaan.

9. Audit Eksternal

a. Audit pihak kedua

Audit yang dilakukan pihak luar organisasi, misalnya: audit terhadap supplier/sub-kontrak.

b. Audit pihak ketiga

Audit yang dilakukan oleh pihak eksternal/badan audit independen. Misalnya, audit untuk mendapatkan sertifikat ISO, audit untuk akreditasi prodi/AIPT.

10. Audit Sistem

Audit system Merupakan pemeriksaan yang mendalam terhadap sistem mutu untuk menentukan efektifitas dan kesesuaian terhadap standar. Pemeriksaan ini didesain untuk memastikan:

a. Bahwa dokumentasi sistem mutu telah memenuhi kebutuhan

proses layanan secara memadai;

b. Bahwa prosedur-prosedur yang terdokumentasi adalah

mudah dimengerti dan diimplementasi.

c. Bahwa sumber daya cukup dan SDM kompeten.

11. Audit produk

(17)

produk dan elemen sistem mutunya untuk mengevaluasi terhadap standar atau spesifikasi produk. Produk: (a) produk dalam proses; (b) produk akhir; (c) produk di pasar. Audit produk

bukan alat untuk verifikasi “akseptabilitas produk” tetapi

verifikasi terhadap efektifitas kemampuan proses untuk menghasilkan produk yang “dapat diterima”.

12. Audit proses

Merupakan pemeriksaan terhadap proses untuk menentukan apakah proses sesuai dengan persyaratan. Proses adalah serangkaian tindakan yang dilakukan, sebagai hasil dari menerima input dalam bentuk material/informasi, untuk menghasilkan suatu output dalam bentuk material/informasi. 13. Siklus Audit

1) Menetapkan tujuan audit.

2) Merencanakan audit tahunan.

3) Menetapkan sasarana dan lingkup audit.

4) Membentuk tim audit.

5) Mengkaji ulang dokumen dan menyiapkan daftar pengecekan

(audit kecukupan/desk evaluation).

6) Menyelenggarakan rapat tim audit.

7) Menetapkan jadwal audit.

8) Melaksanakan audit di tempat objek audit (audit kepatuhan).

9) Menyusun laporan audit (temuan berupa KTS, OB dan PTK)

10) Melakukan kaji ulang oleh manajemen. 14. Lingkup Audit

Lingkup audit meliputi semua persyaratan sistem yang

(18)

a. Dokumen sistem mutu

b. Organisasi

c. Komitmen (tanggung jawab) manajemen

Sumber daya, meliputi:

a. Sumber daya manusia

b. Infrastruktur

c. Proses pengendaliannya

d. Evaluasi dan perbaikan

15. Tahapan Audit

Audit dilakukan 2 tahapan:

1) Audit Kecukupan, adalah audit terhadap kecukupan

kebijakan dan prosedur organisasi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan standar sistem audi mutu. Audit ini

dilakukan di kantor (desk evaluation).

2) Audit Kepatuhan adalah audit untuk memeriksa atau

memastikan apakah setiap prosedur atau instruksi Kerja (IK) dilaksanakan secara tertib dan benar. Audit ini dilakukan di

tempat teraudit (visitasi).

16. Frekuensi Audit

a. Audit internal dilakukan secara rutin dan teratur, minimal

sekali setahun. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan frekuensi audit ialah:

b. Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh Rektor

didasarkan pada Standar AMIN.

c. Perubahan data, manajemen, organisasi, kebijakan, teknik

dan teknologi yang dapat mempengaruhi sistem mutu dan mengubah hasil audit terdahulu.

17. Telaah awal sistem mutu teraudit

(19)

awal/ menelaah guna menentukan pemenuhan persyaratan sistem mutu teraudit.

b. Jika hasil kajian awal/telaah awal terhadap sistem mutu

tidak memenuhi persyaratan, langkah audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.

18. Rekrutmen Auditor

Perekrutan Auditor dilakukan melalui mekanisme berikut:

1) LPM berkonsultasi dengan Rektor dan Wakil Rektor Bidang

Akademik dan Pengembangan Kelembagaan mengenai kebu-tuhan dan kriteria Auditor AMIN.

2) LPM menyampaikan surat pemberitahuan kepada Dekan/

Direktur Pascasarjana tentang kebutuhan Auditor dari per-wakilan tiap Fakultas/Program Pascasarjana sesuai kriteria yang ditetapkan.

3)

Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana bersama senat

Fakultas/ Pascasarjana membahas dan mengajukan nama calon auditor sesuai kriteria.

4) Ketua LPM menerima berkas Auditor yang diajukan dan

me-rencanakan pelatihan sertifikasi Auditor Internal atau mengi-rimkan calon Auditor untuk mengikuti pelatihan tersebut diluar IAIN Palangka Raya.

5) Setelah lulus mengikuti Pelatihan SPMI dan Sertifikasi

Audi-tor, calon Auditor dianggap layak untuk menjadi Auditor AMIN.

6) Fakultas melalui Komite Penjaminan Mutu Fakultas dapat

pula mengusulkan dan mengirimkan dosen yang dianggap layak untuk mengikuti Pelatihan Sertifikasi Auditor yang dil-aksanakan diluar IAIN Palangka Raya.

19. Kriteria Syarat dan Kualifikasi Auditor AMIN

(20)

1) Memiliki pengetahuan tentang area yang diaudit

2) Menguasai teknik-teknik audit

3) Memiliki karakteristik postif sebagai auditor

4) Mampu bekerjasama dalam tim

5) Memiliki persyaratan sebagai auditor, sebagai berikut:

a) Pendidikan dan Pelatihan:

 Auditor minimal berpendidikan Strata 2;

 Auditor memiliki sertifikat Lulus Pelatihan

 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan

 Auditor telah memiliki sertifikat lulus pelatihan

audit mutu internal Auditor yang diakui oleh IAIN Palangka Raya.

Atribut Personal

 Jujur dan terbuka;

 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan;

 Memiliki kemampuan analitis dan keteguhan hati;

 Memiliki kemampuan untuk memahami

pelaksanaan audit yang kompleks;

 Memiliki kemampuan memahami peran unit

organisasi;

 Memiliki kemampuan berkomunikasi;

 Memiliki pengetahuan dan ketrampilan manajemen

yang diperlukan dalam melaksanakan audit;

 Auditor menerapkan atribut tersebut diatas untuk

Mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara wajar;

 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan;

 Melaksanakan audit dengan benar;

 Mengevaluasi secara konsisten pengaruh

pengamatan audit dan interaksi personal selama audit;

(21)

diperoleh hasil audit terbaik;

 Melaksanakan proses audit tanpa penyimpangan;

 Menaruh perhatian penuh dan mendukung

proses audit;

 Tanggap dalam menghadapi situasi yang sulit;

 Mengambil kesimpulan audit yang dapat

diterima;

 Tetap berpegang pada kesimpulan yang telah

dihasilkan; dan

 Meningkatkan Kompetensi.

Auditor meningkatkan kompetensinya dengan:

 Memutakhirkan pengetahuannya tentang syarat

syarat, standar sistem mutu, metode dan prosedur audit;

 Berpartisipasi dalam kursus penyegaran bila

diperlukan; dan

 Hasil evaluasi kinerja auditor secara berkala oleh

LPM. 20. Pemilihan Tim Audit

Pemilihan tim audit dibentuk berdasarkan:

a. Kecakapan/pengetahuan tentang audit;

b. Pengalaman audit;

c. Keakraban dengan proses atau teknologi yang akan dihadapi;

dan

d. Kemampuan bekerjasama.

21. Kriteria Pemilihan Ketua Tim Audit AMIN

Ketua tim audit dipilih oleh LPM dari para auditor yang memenuhi kualifikasi dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:

(22)

dalam kursus penyegaran bila diperlukan;

b. Calon menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara

efektif, baik secara lisan maupun tertulis. 21. Uraian Tugas Auditor AMIN.

Uraian tugas Auditor AMIN sebagai berikut:

a. Merencanakan audit, mengatur piranti kerja untuk anggota

tim dan mengarahkan tim audit;

b. Membuat jadwal audit yang disepakati oleh teraudit;

c. Melaporkan dengan segera setiap ketidaksesuaian dan

hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan audit kepada ketua AMIN;

d. Melaporkan hasil audit kepada ketua AMIN;

e. Mengkaji ulang kelengkapan dokumen mutu akademik yang

berlaku (audit system);

f. Menggali dan menganalisis bukti yang relevan agar dapat

menyimpulkan pelaksanaan sistem mutu yang diaudit;

g. Mempelajari indikasi yang dapat mempengaruhi hasil audit

atau mungkin memerlukan audit lebih lanjut;

h. Pada saat kegiatan konsultasi dapat menjawab pertanyaan

tentang;

i. prosedur, dokumen, atau informasi lain yang

menggambarkan atau mendukung unsur-unsur sistem mutu yang diperlukan, diketahui, tersedia, dipahami dan digunakan oleh teraudit;

j. Semua dokumen dan informasi lain yang digunakan untuk

menggambarkan sistem mutu yang memadai untuk mencapai tujuan mutu;

k. Menginformasikan kepada penanggungjawab unit kerja yang

akan diaudit tentang tujuan dan lingkup;

l. Menyepakati jadwal audit yang ditawar oleh tim audit,

menunjuk staf yang bertugas mendampingi tim audit;

(23)

n. Menyediakan dokumen dan ruang yang diperlukan oleh tim audit untuk menjamin efektivitas dan efisiensi proses audit;

o. Membuka akses ke fasilitas dan bukti material yang diminta

auditor;

p. Melakukan kerjasama sinergis dengan auditor agar tujuan

audit tercapai, menerima laporan hasil audit melalui rektor atau dekan; dan

q. Menentukan dan berinisiatif melaksanakan tindakan koreksi

berdasarkan laporan audit. 22. Penentuan Jadwal Audit

Jadwal audit mencakup:

a. Area/bagian/unit yang diaudit (prodi, laboratorium, kelas,

dan lain-lain);

b. Tanggal dan hari pelaksanaan audit;

c. Ruang lingkup audit (dokumen, organisasi, komitmen

manajemen, SDM, dan lain-lain); dan

d. Auditor yang bertugas.

23. Persiapan Audit

Persiapan audit dituangkan dalam rencana audit sebagai berikut:

a. Rencana audit disusun oleh Ketua Tim Audit dan

dikomunikasikan kepada klien, auditor dan teraudit;

b. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar dapat diubah

berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama audit dan memungkinkan penggunaan sumberdaya yang efektif.

c. Rencana audit meliputi:

1) Tujuan dan lingkup audit;

2) Identifikasi individu yang bertanggung jawab langsung

pada tujuan dan lingkup audit;

3) Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain

(24)

manual mutu dan manual prosedur teraudit;

4) Identifikasi anggota tim audit;

5) Tanggal dan tempat audit dilakukan;

6) Identifikasi unit organisasi teraudit;

7) Waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit;

8) Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan

teraudit; dan

9) Jadwal penyerahan laporan audit.

d. Jika teraudit keberatan terhadap rencana audit yang

disampaikan, harus segera memberitahukan kepada ketua tim audit.

e. Penugasan Tim Audit

f. Masing-masing anggota tim audit mengaudit sistem mutu

unit kerja dan atau bagian fungsional yang telah ditentukan.

g. Pemeriksaan hasil audit sebelumnya. Apabila telah dilakukan

audit sebelumnya maka pastikan beberapa hal berikut:

1) Apakah tindakan sudah efektif?

2) Apakah bukti-bukti penerapan sudah lengkap?

3) Apakah masalah yang sama tidak terjadi berulang?

24. Pembuatan Daftar Pengecekan (Checklist)

Daftar checklist merupakan alat audit;

a. Checklist disusun berdasarkan standar

b. Checklist disusun disekitar proses layanan.

c. Checklist disusun berdasarkan persyaratan produk.

25. Syarat Checklist

a. Lengkap, maksudnya checklist harus dibuat dengan mengacu

pada persyaratan standar mutu, persyaratan sistem operasi, persyaratan pelanggan, persyaratan lain yang relevan.

b. Akurat, maksudnya checklist tidak boleh mengalami distorsi/

pengaburan dari sumbernya.

(25)

dimengerti. 26. Dokumen Kerja

Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas tim audit adalah:

a. Daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit;

b. Dokumentasi bukti pendukung. Dokumen kerja tidak

membatasi aktivitas atau tugas audit tambahan yang mungkin diperlukan sebagai akibat informasi yang terkumpul selama audit. Dokumen kerja yang melibatkan informasi rahasia harus dijaga oleh organisasi audit.

(26)

BAB III

PELAKSANAAN AUDIT MUTU

INTERNAL

1. Pelaksanaan Audit

a. Pertemuan Pembukaan

Tujuan pertemuan pembukaan untuk:

1) Memperkenalkan anggota tim audit kepada pimpinan

teraudit;

2) Menelaah lingkup dan tujuan audit;

3) Menyampaikan ringkasan metode dan prosedur;

4) yang digunakan dalam melaksanakan audit;

5) Menegaskan hubungan formal antara tim audit dan

teraudit;

6) Mengkonfirmasikan ketersediaan sumber daya yang

diperlukan;

7) Mengkonfirmasikan jadwal pertemuan-pertemuan dan

penutupan audit; dan

(27)

8) Mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak jelas. b. Pemeriksaan Lapangan

Bukti dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi. Jika ada indikasi yang mengarah kepada ketidaksesuaian dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar pengecekan dan diselidiki lebih lanjut. Hasil wawancara harus diuji dengan mencari informasi tentang hal yang sama dari sumber lain yang independen. Selama kegiatan audit, ketua tim audit dapat mengubah tugas kerja tim audit dan rencana audit dengan persetujuan teraudit. Hal ini diperlukan untuk menjamin pencapaian tujuan audit yang optimal. Jika tujuan audit tidak tercapai, ketua tim audit memberitahukan alasannya kepada teraudit.

c. Hasil pengamatan audit

Semua hasil pengamatan audit didokumentasikan. Setelah

semua aktivitas diaudit, tim audit menelaah semua hasil pengamatannya untuk menentukan adanya ketidaksesuaian yang akan dilaporkan. Hasil pengamatan ditelaah oleh ketua tim audit dengan pimpinan teraudit. Semua ketidaksesuaian dari hasil pengamatan harus disepakati oleh ketua tim audit dan pimpinan teraudit.

d. Pertemuan Penutupan

Sebelum menyiapkan laporan audit, tim audit mengadakan pertemuan tertutup dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini ialah untuk menyampaikan hasil audit.

Catatan-catatan dalam pertemuan penutupan di

dokumentasikan.

e. Persiapan laporan audit

(28)

audit yang bertanggungjawab atas keakuratan dan kelengkapannya.

f. Isi laporan

Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap. Laporan audit harus dibubuhkan tanggal dan ditandatangani oleh ketua tim audit dan pimpinan teraudit. Laporan audit berisi hal- hal berikut:

1) Tujuan dan lingkup audit;

2) Rincian rencana audit, identitas anggota tim audit dan

perwakilan teraudit, tanggal audit dan identitas unit kerja teraudit;

3) Identitas dokumen standar yang dipakai dalam

audit antara lain standar akademik dan manual mutu akademik teraudit;

4) Penilaian tim audit mengenai kesesuaian teraudit dengan

standar sistem mutu yang berlaku dan dokumen terkait;

5) Kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan;

6) Daftar penerima laporan audit;

7) Ketidaksesuaian terhadap standar;

8) Ketidaksesuaian terhadap dokumentasi; dan

9) Aspek dari operasi atau proses yang cenderung

mengarah pada ketidaksesuaian. g. Temuan ketidaksesuaian

Yang dimaksud dengan temuan ketidaksesuaian adalah:

1) Segala sesuatu yang memiliki potensi dan menyimpang

terhadap standar

(29)

produk/jasa. h. Klasifikasi temuan

1) Minor, ketidaksesuaian yang memiliki dampak t e r b a t a s t e r h a d a p s i s t e m m u t u ( c o n t o h , ketidaksempurnaan dan ketidakkonsistenan)

2) Major, ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem mutu (contoh, pelanggaran terhadap sistem mutu atau tidak dipenuhinya persyaratan).

3) Observasi, merupakan temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan sistem mutu dan dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian. i. Kaidah PLOR (Problem, Location, Objective, Reference)

1) Pernyataan temuan harus mengikuti kaidah PLOR

2) Harus menyebutkan masalah yang ditemukan (Problem)

3) Harus menyebutkan lokasi penemuan problem (Location)

4) Harus menyebutkan bukti temuan (Objective)

5) Harus menyebutkan dokumen yang mendasari temuan

(Reference). j. Laporan Audit

Sebelum membuat laporan audit dilakukan pertemuan tim auditor,

1) Dipimpin oleh ketua tim auditor;

2) Melengkapi formulir ketidaksesuaian;

3) Meninjau semua ketidaksesuaian;

4) Melakukan tinjauan secara kolektif terhadap

ketidaksesuaian untuk mengidentifikasi temuan Major;

5) Mempersiapkan kesimpulan audit;

(30)

k. Laporan audit harus:

1) Berdasarkan fakta

2) Ringkas dan jelas

3) Tidak memasukkan opini/pendapat pribadi dan/atau

kelompok

4) Tidak memasukkan sebab-sebab ketidaksesuaian

l. Distribusi Laporan

1) Laporan audit dikirim oleh ketua tim AMIN ke Rektor

melalui Ketua LPM.

2) Laporan audit dijamin kerahasiaannya oleh tim AMIN

dan LPM.

3) Jika laporan audit tidak dapat diterbitkan sesuai

jadwal yang disepakati, maka perlu disepakati jadwal baru penerbitan, dengan menyampaikan alasan penundaan kepada ketua AMIN .

m. Kelengkapan Pelaksanaan Audit

Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit telah diserahkan kepada Rektor melalui Ketua LPM.

n. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi

Tindakan koreksi adalah tindakan untuk meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian terhadap standar/rencana dan mencegah pengulangan ketidaksesuaian dikemudian hari dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan

(continuous improvement)

o. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)

1) Tinjauan manajemen adalah suatu rapat dengan periode

(31)

lanjut temuan, dipimpin langsung oleh Rektor, dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen.

2) Rektor/Dekan memerintahkan teraudit untuk melakukan

tindakan koreksi. Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam periode waktu yang disepakati oleh pimpinan teraudit setelah konsultasi dengan ketua AMIN.

p. Materi Rapat Tinjauan Manajemen

Materi Rapat Tinjauan Manajemen berupa:

1) Hasil/temuan audit;

2) Umpan balik dari pelanggan (dosen, mahasiswa, tenaga

kependidikan, alumni);

3) Kinerja layanan atau kinerja dosen;

4) Analisa kesesuaian kompetensi, atau kesesuaian layanan

lainnya;

5) Status Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi

(PTK);

6) Tindak Lanjut dari Tinjauan Manajemen sebelumnya;

Perubahan sistem mutu; dan

7) Usulan peningkatan sistem mutu.

q. Hasil tinjauan manajemen

Hasil tinjauan manajemen yang diharapkan dapat berupa:

1) Peningkatan efektifitas sistem mutu dan prosesnya.

2) Peningkatan hasil layanan yang menuju terpenuhinya

persyaratan pelanggan (mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan lain-lain)

(32)

r. Tanggungjawab

Pihak yang bertanggungjawab terhadap pengumpulan materi rapat adalah Ketua Audit dan Pengendalian Mutu.

(33)

BAB IV

PROSEDUR IMPLEMENTASI AUDIT

MUTU INTERNAL

Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan Audit Mutu Internal

Uraian dan penjelasan bagan alir pelaksanaan Audit Mutu Internal diatas adalah sebagai berikut:

Rektor Menugaskan Wakil Rektor I Menugaskan LPM tentang tim SK Rektor

AMIN

Tim AMIN melaksanakan

Audit

Tim AMIN melaporkan hasil Audit ke Rektor melalui LPM

Permintaan

tindakan Kepala/ Dekan/

Direktur

Ketua Jurusan/Ketua Program untuk memperbaiki kinerja atau

meningkatkan standar mutu sesuai dengan standar yang ditetapkan

Berlanjut pada siklus berikutnya

(34)

Perintah Audit dari

Rektor

Rektor menugaskan Wakil Rektor I kemudian menunjuk LPM untuk membentuk Tim AMIN

Penunjukan ketua

tim

AMIN oleh Kepala LPM

LPM melalui Kepala Pusat Audit menunjuk Ketua tim AMIN untuk melaksanakan audit. Pembentukan tim AMIN dengan persetujuan teraudit

Ketua tim AMIN membentuk tim AMIN sejumlah minimal 3 orang auditor yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota, dan meminta persetujuan teraudit berdasarkan Standar AMIN .

Penerbitan SK Rektor tentang Tim

AMIN

Rektor menerbitkan Surat Tugas untuk

tim AMIN berdasarkan Standar AMIN Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMIN

Tim AMIN menyusun tujuan,

kewenangan dan tanggung-jawab AMIN sesuai dengan Standar Audit dan ruang lingkupnya merujuk surat tugas Rektor berdasarkan Standar AMIN.

Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMIN

Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AMIN disahkan oleh Rektor berdasarkan Standar AMIN.

(35)

Penyusunan rencana dan jadwal AMIN

Tim AMIN menyusun rencana dan jadwal

AMIN bersama teraudit.

Penyerahan

dokumen yang diperlukan kepada

ketua tim AMIN

Teraudit menyerahkan dokumen yang

diperlukan kepada ketua tim AMIN sesuai dengan waktu yang telah disepakati rapat auditor dengan Dekan/Direktur, Kajur/ Kaprodi.

Rapat persiapan tim AMIN untuk Audit Kecukupan

Pembagian tugas tim AMIN untuk audit

sistem.

Pelaksanaan Audit

Sistem

Melaksanakan audit dokumen yang

tersedia sesuai dengan standar yang

disepakati dan menyusun daftar

pengecekan untuk persiapan audit

kepatuhan. Penyampaian jadwal audit kepatuhan (visitasi)

Ketua Tim AMIN mengkomunikasikan

jadwal visitasi kepada teraudit untuk disetujui

Pelaksanaan audit

kepatuhan

Berdasarkan daftar pengecekan bukti

dikumpulkan melalui wawancara,

pemeriksaan dokumen, pengamatan

aktivitas dan keadaan di lokasi secara

komprehensif. Ketidaksesuaian yang

signifikan dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar pengecekan.

(36)

Diskusi hasil

temuan audit

Semua hasil temuan audit didiskusikan dengan teraudit untuk mendapatkan persetujuan. Ketidak-sesuaian minor (OB/ Observasi) dan ketidak-sesuaian mayor (KTS) harus segera diperbaiki dalam jangka waktu yang disepakati.

Pembuatan

laporan audit

Laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan yang telah disetujui oleh teraudit.

Penyerahan

laporan audit

Laporan diserahkan oleh tim AMIN kepada Rektor melalui Kepala LPM dan selanjutnya Rektor mengirim laporan hasil audit kepada Dekan disertai Permintaan Tindakan Koreksi (PTK).

Pembubaran tim

AMI

Tim AMIN dibubarkan oleh Rektor atas permintaan LPM dengan SK Pemberhentian

(37)

BAB V

PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI

AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT

FAKULTAS

1. Tujuan Audit di Tingkat Fakultas

a. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik

fakultas yang dilakukan pengelola Fakultas/Pascasarjana (Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Kabag Tata

Usaha) dan Komite Penjaminan Mutu Fakultas/

Pascasarjana (KPMF/PS) terhadap kebijakan akademik, pedoman pendidikan, standar akademik, peraturan akademik, dan manual mutu akademik IAIN Palangka Raya.

b. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu

akademik fakultas terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur akademik institusi (IAIN Palangka Raya). 2. Ruang Lingkup Audit

a. Meneliti keberadaan dan kinerja Komite Penjaminan Mutu

Fakultas/Program Pascasarjana, organisasi penjaminan mutu akademik ditingkat fakultas, sesuai dengan Manual Mutu Akademik.

(38)

b. Meneliti pelaksanaan kegiatan akademik ditingkat fakultas.

c. Meneliti pelaksanaan sistem penjaminan mutu di tingkat

fakultas.

d. Meneliti dokumen-dokumen berikut:

1) Pedoman Akademik Fakultas;

2) Standar Akademik Fakultas;

3) Manual Mutu Akademik Fakultas;

4) Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu

Akademik Internal di tingkat Fakultas; dan

5) Dokumen-dokumen akademik persiapan borang

akreditasi;

6) Daftar Pengecekan Implementasi Sistem Penjaminan

Mutu di Tingkat Fakultas;

7) SK Pengangkatan Penanggungjawab Pelaksana sistem

penjaminan mutu akademik; dan

8) SK pengangkatan koordinator, sekretaris, dan anggota

Komite Penjaminan Mutu Fakultas Program Pascasarja-na (KMFPS) dan Gugus PenjamiPascasarja-nan Mutu Program Studi (GPMPS);

e. Perumusan dan pengesahan Kebijakan Akademik dan

pe-doman akademik fakultas;

f. Penyusunan Manual Mutu Akademik di tingkat fakultas;

g. Kesesuaian Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur

Implementasi Penjaminan Mutu Akademik Internal di tingkat fakultas dengan acuannya, yaitu Kebijakan Akademik;

h. Penyusunan evaluasi diri dan rencana tindak lanjut untuk

peningkatan mutu proses pembelajaran dan pelaporan ke Dekan;

(39)

i. Kendala untuk melaksanakan Standar Mutu Akademik Fakultas dan Manual Prosedur Mutu Akademik Fakultas.

j. Cara mengatasi kendala tersebut;

k. Memeriksa butir Standar Mutu Akademik Fakultas yang

belum dilaksanakan dan rencana pelaksanaannya; dan

l. Memeriksa kelengkapan dokumen pendukung borang

akreditasi berdasarkan poin-poin pada 7 (tujuh) standar akreditasi BAN-PT.

3. Implementasi Sistem Audit Mutu Internal di Tingkat Fakultas/ Pascasarjana

Implementasi sistem AMIN melalui mekanisme berikut:

a. Perencanaan pelaksanaan AMIN bersama Tim AMIN.

b. Pelaksanaan AMIN sesuai siklus audit oleh Tim AMIN .

c. Pelaporan AMIN dan permintaan tindakan koreksi (PTK)

oleh Tim AMIN kepada Rektor.

d. Pelaksanaan laporan tindakan koreksi sesuai dengan

PTK.

e. Pelaporan hasil tindakan koreksi kepada Rektor.

f. Pelaporan hasil evaluasi diri, hasil audit dan tindak lanjut

PTK kepada Senat Fakultas oleh Dekan.

g. Rekomendasi oleh Senat Fakultas untuk peningkatan mutu

(40)

BAB VI

PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI

AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT

PROGRAM STUDI

1. Tujuan Audit di Tingkat Program Studi

a. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik

internal tingkat program studi yang dilakukan pengelola Pro-gram Studi (Ketua dan Sekretaris) dan Gugus Penjaminan Mutu Program Studi (GPMPS) terhadap standar mutu akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat fakultas;

b. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu

akademik internal tingkat jurusan/program studi terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat fakultas;

c. Meneliti kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi

sesuai dengan yang ditetapkan oleh program studi;

(41)

d. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses pembelajaran di program studi terhadap Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi;

e. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum dengan

kompetensi program studi;

f. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses

pembelajaran program studi terhadap pencapaian

kompetensi lulusan program studi; dan

g. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumberdaya

pembelajaran. 2. Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup audit adalah meneliti pada:

a. Spesifikasi Program Studi (SP), termasuk di dalamnya

Kompetensi Lulusan (KL); Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) program studi yang sesuai dengan Standar Akademik (SA), Manual Mutu Akademik (MM), dan Manual Prosedur (MP) tingkat fakultas;

b. proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, KL, MP, dan

IK;

c. penyempurnaan SP, KL, MP, dan IK secara berkelanjutan;

d. Kurikulum program studi;

e. Pelaksanaan pembelajaran program studi;

f. Sumber daya pembelajaran program studi;

g. Kemajuan belajar mahasiswa (student progression);

h. Upaya perbaikan mutu (quality improvement) berdasarkan

hasil evaluasi diri berkelanjutan.; dan

i. Kelengkapan berkas 7(tujuh) Standar pada Borang Akreditasi

(42)

Sedangkan daftar pengecekan dilakukan pada:

a. Kompetensi lulusan dan spesifikasi program studi;

b. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi;

c. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran semester;

d. Laporan Rencana Tindakan Koreksi proses pembelajaran dan

pelaksanaannya;

e. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran;

f. Laporan penilaian program studi dan kegiatan program studi;

g. Tujuan pendidikan program studi;

h. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal

(kurikulum nasional, standar pendidikan nasional/

internasional);

i. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan misi program studi;

j. Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi

program studi;

k. Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang

disajikan dalam bentuk peta kurikulum;

l. Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas

akademika, tenaga penunjang dan penguji eksternal;

m. Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya;

n. Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan terakhir

metode pembelajaran dan ilmu pengetahuan;

o. Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi dalam

mengembangkan kemampuan mahasiswa;

p. Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji

internal dan eksternal untuk membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi lulusan;

(43)

kompetensi lulusan;

r. Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa

mahasiswa mencapai standar kompetensi minimal program studi;

s. Tindakan kaji ulang untuk mencapai standar kompetensi

minimal program studi;

t. Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi

kurikulum dan kompetensi lulusan program studi;

u. Penerapan hasil-hasil penelitian dosen dalam pembelajaran;

v. Mutu media ajar mendukung proses pembelajaran;

w. Partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran; dan

x. Peningkatan mutu pembelajaran melalui program

pengembangan staf, kajian pembelajaran oleh mitra (peer

-review), pengajar yang efektif, program magang dan tutorial

untuk staf junior. integrasi tim;

Sedangkan, efektivitas pembelajaran dinilai dari:

a. Keluasan dan kedalaman materi, tempo dan tantangan yang

diberikan dalam proses pembelajaran;

b. variasi metode pembelajaran;

c. substansi ilmu;

d. keterampilan spesifik dan praktis;

e. kesesuaian fasilitas sumber belajar dengan beban

mahasiswa;

f. Strategi yang menunjang kegiatan akademik yang

konsisten dengan profil mahasiswa dan tujuan program pendidikan;

g. Peraturan penerimaan mahasiswa baru dan program

(44)

h. Efektivitas alam pembimbingan akademik, umpan balik, dan mekanisme supervisi;

i. Staf akademik pelaksana program pendidikan adalah orang

yang kompeten;

j. Program pengembangan profesional staf akademik untuk

meningkatkan kepakaran dan profesionalisme sebagai dosen;

k. Dukungan teknis dan administrasi yang memadai untuk

staf akademik;

l. Strategi penyediaan sumber-sumber belajar;

m. Fasilitas proses pembelajaran memadai; dan

n. Sumber belajar (buku, jurnal ilmiah, laboratorium, dan

(45)

BAB VII

PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI AUDIT

MUTU INTERNAL TINGKAT LEMBAGA,

BAGIAN DAN UNIT AKADEMIK

1. Tujuan Audit

a. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik

internal tingkat lembaga, bagian, maupun unit pelaksana akademik yang dilakukan pengelola terhadap standar mutu akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat institusi;

b. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu

akademik internal tingkat lembaga, bagian, maupun unit pelaksana akademik yang dilakukan pengelola terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan mutu akademik internal di tingkat institusi;

c. Meneliti kepastian bahwa hasil kerja sesuai dengan yang

(46)

ditetapkan institusi;

d. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses kerja

akademik di lembaga, bagian, maupun unit pelaksana akademik yang dilakukan pengelola terhadap Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi;

e. Untuk memastikan konsistensi kerja akademik sesuai

rencana strategis yang disusun;

f. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses kerja

akademik sesuai dengan target kerja institusi dalam Renstra Institut; dan

g. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumber daya.

2. Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup audit adalah meneliti pada:

a. Spesifikasi Standar Mutu Pengelolaan, Manual Prosedur

Pengelolaan, Instruksi Kerja;

b. Meneliti penyempurnaan SP, KL, MP, dan IK secara

berkelanjutan;

c. Pelaksanaan program kerja;

d. Sumber daya;

e. Progres kinerja;

f. Upaya perbaikan mutu (quality improvement) berdasarkan

hasil evaluasi diri berkelanjutan; dan

g. Kelengkapan berkas pendukung 7 Standar pada Borang

Akreditasi Institusi, (borang Fakultas dan Program Studi jika ada).

Sedangkan daftar pengecekan dilakukan pada:

a. Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi;

(47)

c. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran semester;

d. Laporan Rencana Tindakan Koreksi proses pembelajaran dan

pelaksanaannya;

e. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran;

f. Laporan penilaian program studi dan kegiatan program studi;

g. Tujuan pendidikan program studi;

h. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal

(kurikulum nasional, standar pendidikan nasional/

internasional);

i. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan misi program studi;

j. Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi

program studi;

k. Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang

disajikan dalam bentuk peta kurikulum;

l. Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas

akademika, tenaga penunjang dan penguji eksternal;

m. Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya;

n. Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan terakhir

metode pembelajaran dan ilmu pengetahuan;

o. Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi dalam

mengembangkan kemampuan mahasiswa;

p. Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji internal dan

eksternal untuk membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi lulusan;

q. Penilaian hasil belajar mahasiswa menunjukkan pencapaian

kompetensi lulusan;

r. Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa

(48)

studi;

s. Tindakan kaji ulang untuk mencapai standar kompetensi

minimal program studi;

t. Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi

kurikulum dan kompetensi lulusan program studi

u. Penerapan hasil-hasil penelitian dosen dalam pembelajaran

v. Mutu media ajar mendukung proses pembelajaran

w. Partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran; dan

x. Peningkatan mutu pembelajaran melalui program

pengembangan staf, kajian pembelajaran oleh mitra (peer

-review), pengajar yang efektif, program magang dan tutorial

(49)

F

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance)

Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Departemen Pendidikan Nasional. Indonesia.

Anonimous, 2005. Praktek Baik Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan

Tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen

Pendidikan Nasional. Indonesia.

Anonimous, 2003. Dokumen AMAI UGM.Yogyakarta. Indonesia.

Anonimous, 2013. Dokumen AMI Universitas Brawijaya. Malang.

(50)
(51)

LAMPIRAN

STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL

(52)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

1 1.1.a Kejelasan dan kerealistikan visi, misi,

tujuan, dan sasaran Program Studi 2

1.1.b Strategi pencapaian sasaran dengan

rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.

3 1.2 Sosialisasi yang efektif tercermin dari

tingkat pemahaman pihak terkait.

4

2.1 Tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.

5 2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif.

6

2.3 Sistem pengelolaan fungsional dan

operasional program studi mencakup:

plan-ning, organizing, staffing, leading, controlling

yang efektif dilaksanakan.

7

2.4 Pelaksanaan penjaminan mutu di program studi Pelaksanaannya antara lain dengan adan-ya: kelompok dosen bidang ilmu yang menilai mutu soal ujian, silabus, dan tugas akhir, serta

penguji luar (external examiner)

Contoh Daftar Pertanyaan Audit:

Hari/Tanggal : Auditee :

Jam : Auditor :

Fak/Prodi : a. Anggota :

Lingkup Audit : b. Anggota :

C. Anggota :

FORMULIR No. DokumenBerlaku Sejak FO23 November 2016-IAIN PRY-LPM-QP-012 DAFTAR PERTANYAAN Revisi 01

(53)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

8 2.5 Penjaringan umpan balik dan tindak

lanjut-nya.

Sumber umpan balik antara lain dari: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni, (4) pengguna lulusan. Umpan balik digunakan untuk perbaikan kuriku-lum, pelaksanaan proses pembelajaran, dan peningkatan kegiatan program studi.

9 2.6 Upaya-upaya yang telah dilakukan

penye-lenggara program studi untuk menjamin

keber-lanjutan (sustainability) program studi ini antara

lain mencakup:

a. Upaya untuk peningkatan animo calon

mahasiswa

b. Upaya peningkatan mutu manajemen

c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan

d. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil

kerjasama kemitraan

e. Upaya dan prestasi dalam memperoleh

dana hibah kompetitif.

10 3.1.1.a Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung

Rasio =

11 3.1.1.b Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi : calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi

Rasio =

12 3.1.1.c Rasio mahasiswa baru transfer terhadap

mahasiswa baru bukan transfer.

Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut:

TMBT = total mahasiswa baru transfer untuk

pro-gram S1 reguler dan S1 non-reguler

13 TMB = total mahasiswa baru bukan transfer untuk

program S1 reguler dan S1 non-reguler RM=

(54)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

14 3.1.1.d Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) selama lima tahun terakhir.

15

3.1.2 Penerimaan mahasiswa non-reguler selayaknya tidak membuat beban dosen san-gat berat, jauh melebihi beban ideal (sekitar 12 sks).

16 3.1.3 Penghargaan atas prestasi mahasiswa di

bidang nalar, bakat dan minat

17

3.1.4.a Persentase kelulusan tepat waktu

(KTW)

Rumus perhitungan:

KTW =

Catatan:

Huruf-huruf d dan f pada rumus dapat dilihat

pada tabel butir 3.1.4

18

3.1.4.b Persentase mahasiswa yang DO atau

mengundurkan diri (MDO).

Rumus perhitungan:

MDO=

Catatan:

huruf-huruf a, b, c pada rumus dapat dilihat

pada tabel butir 3.1.4.

19 3.2.1 Mahasiswa memiliki akses untuk

mendapatkan pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan.

20 Jenis pelayanan kepada mahasiswa antara lain:

a. Bimbingan dan konseling b. Minat dan bakat (ekstra kurikuler) c. Pembinaan soft skill

d. Layanan beasiswa e. Layanan kesehatan

(55)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

21 3.2.2 Kualitas layanan kepada mahasiswa

Untuk setiap jenis pelayanan, pemberian skor sebagai berikut: 4 : sangat baik 3 : baik 2: cukup 1: kurang 0: sangat kurang SL =

22 3.3.1.a Upaya pelacakan dan perekaman data

lulusan

23 3.3.1.b Penggunaan hasil pelacakan untuk

perbaikan:

(1) proses pembelajaran, (2) penggalangan dana, (3) informasi pekerjaan, (4) membangun jejaring.

24 3.3.1.c Pendapat pengguna (employer)

lu-lusan terhadap kualitas alumni. Ada 7 jenis kompetensi.

Skor akhir = [4 x (a) + 3 x (b) + 2 x (c) + (d)] / 7

25 3.3.2 Profil masa tunggu kerja pertama

RMT = rata-rata masa tunggu lulusan

mem-peroleh pekerjaan yang pertama

26 3.3.3 Profil kesesuaian bidang kerja dengan

bidang studi

PBS = persentase kesesuaian bidang kerja

dengan bidang studi (keahlian) lulusan

27 3.4.1 Partisipasi alumni dalam mendukung

pengembangan akademik program studi dalam bentuk:

a. Sumbangan dana

b. Sumbangan fasilitas

c. Keterlibatan dalam kegiatan akademik

d. Pengembangan jejaring

e. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan

(56)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

28 3.4.2 Partisipasi lulusan dan alumni dalam

mendukung pengembangan non-akademik program studi dalam bentuk:

a. Sumbangan dana

b. Sumbangan fasilitasKeterlibatan dalam

kegiatan non akademik

c. Pengembangan jejaring

d. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan non

akademik.

29 4.1 Pedoman tertulis tentang sistem seleksi,

perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan

30 4.2.1 Pedoman tertulis tentang sistem

moni-toring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan

31 4.2.2 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat

32 4.3.1.a Dosen tetap berpendidikan (terakhir)

S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

KD1 = Persentase dosen tetap berpendidikan

(terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

33 4.3.1.b Dosen tetap yang berpendidikan S3

yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

KD2 = Persentase dosen tetap yang

berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

34 4.3.1.c Dosen tetap yang memiliki jabatan

lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

KD3 = Persentase Dosen tetap yang memiliki

jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

35 4.3.1.d Dosen yang memiliki Sertifikat

Pendidik Profesional

KD4 = Persentase dosen yang memiliki

(57)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

36 4.3.2 Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang

PS (RMD)

Catatan:

- Jumlah mahasiswa reguler diambil dari tabel 3.1.1., yaitu jumlah dari kolom (7) dan kolom (8) pada baris TS.

- Jumlah mahasiswa non-reguler diambil dari tabel 3.1.2, yaitu jumlah dari kolom (7) dan kolom (8) pada baris TS

- Jumlah dosen tetap diambil dari tabel 4.3.1. 37 4.3.3 Rata-rata beban dosen per semester,

atau rata-rata FTE (Fulltime Teaching

Equivalent)

RFTE = rata-rata FTE

38 4.3.4 & 4.3.5 Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah yang diajarkannya

39 4.3.4 & 4.3.5 Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar

PKDT = Persentase kehadiran dosen tetap

dalam perkuliahan (terhadap jumlah kehadiran yang direncanakan)

40 4.4.1 Persentase jumlah dosen tidak tetap,

terhadap jumlah seluruh dosen (= PDTT)

41 4.4.2.a Kesesuaian keahlian dosen tidak tetap dengan mata kuliah yang diampu.

42 4.4.2.b Pelaksanaan tugas/ tingkat kehadiran dosen tidak tetap dalam mengajar.

43 PKDTT = Persentase kehadiran dosen tidak

tetap dalam perkuliahan (terhadap jumlah kehadiran yang direncanakan)

44 4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar (sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak tetap).

JTAP = Jumlah tenaga ahli/pakar.

Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk pengayaan pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar, tidak bekerja secara rutin.

(58)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus 45 4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar (sebagai

pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak tetap).

JTAP = Jumlah tenaga ahli/pakar.

Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk pengayaan pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar, tidak bekerja secara rutin. 46 4.5.2 Peningkatan kemampuan dosen tetap

melalui program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS.

Perhitungan skor sebagai berikut:

Apabila dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS > 90%

atau dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS > 40%, maka skor pada butir ini = 4.

Jika tidak, gunakan aturan di bawah:

N2 = Jumlah dosen yang mengikuti tugas

bela-jar jenjang S2 pada bidang keahlian yang sesuai dengan PS dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

N3 = Jumlah dosen yang mengikuti tugas

bela-jar jenjang S3 pada bidang keahlian yang sesuai dengan PS dalam kurun waktu tiga tahun terakhir

SD = (0.75 N2 + 1.25 N3)

47 4.5.3 Kegiatan dosen tetap yang bidang keahl-iannya sesuai dengan PS dalam seminar

ilmi-ah/ lokakarya/ penataran/ workshop/

pagelaran/ pameran/peragaan yang tidak hanya melibatkan dosen PT sendiri. Perhitungan skor sebagai berikut: Misalkan:

a = jumlah makalah atau kegiatan (sebagai penyaji)

b = jumlah kehadiran (sebagai peserta) n = jumlah dosen tetap

(59)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus 48 4.5.4 Prestasi dalam mendapatkan penghargaan

hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik dari tingkat nasional dan internasional; besaran dan proporsi dana penelitian dari sumber institusi sendiri dan luar institusi.

Catatan: selama tiga tahun terakhir

49 4.5.5 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi

50 4.6.1.a Pustakawan dan kualifikasinya Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:

A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4

X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan S2 atau

S3.

X2 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D4 atau

S1.

X3 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D1, D2,

atau D3.

51 4.6.1.b Laboran, teknisi, operator, programer Catatan:

Agar dibandingkan dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam PS yang bersangkutan. 52 4.6.1.c Tenaga administrasi

Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:

D = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3 + X4)/4

Misalkan:

X1 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan

D4 atau S1 ke atas.

X2 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan

D3.

X3 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan

D1 atau D2

X4 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan

SMU/SMK

53 4.6.2 Upaya yang telah dilakukan PS dalam mening-katkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidi-kan. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan:

Pemberian kesempatan belajar/pelatihan Pemberian fasilitas, termasuk dana

(60)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus 54 5.1.1 Kompetensi lulusan

5.1.1.a Kelengkapan dan perumusan kompetensi

55 5.1.1.b Orientasi dan kesesuaian dengan visi dan

misi

56 5.1.2 Struktur Kurikulum

5.1.2.a Kesesuaian matakuliah dan urutannya dengan standar kompetensi

Catatan:

Untuk menilai kesesuaian mata kuliah dan urutannya, bila perlu asesor memperhatikan silabus/materi mata kuliah

57 5.1.2.b Persentase mata kuliah yang dalam

penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada

tugas-tugas (prektikum/praktek, PR atau makalah) ≥

20% à PTGS

Cara penghitungan:

Jumlah mata kuliah yang diberi tanda √ pada kolom

(7) dibagi dengan jumlah total mata kuliah wajib dan pilihan.

58 5.1.2.c Mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi

mata kuliah, silabus dan SAP

PDMK = Persentase mata kuliah yang memiliki

deskripsi, silabus dan SAP.

57 5.1.3 Fleksibilitas mata kuliah pilihan

BMKP = Bobot mata kuliah pilihan dalam sks

RMKP = Rasio sks mata kuliah pilihan yang disediakan/

dilaksanakan terhadap sks mata kuliah pilihan yang harus diambil

Catatan:

Bagi PS yang memiliki jalur pilihan/peminatan/ konsentrasi, matakuliah yang khas jalur pilihan/peminatan/ konsentrasi dianggap sebagai mata kuliah pilihan.

58 5.1.4 Substansi praktikum dan pelaksanaan praktikum.

Catatan:

Peer group diharapkan menentukan modul-modul praktikum yang harus dilakukan, syarat minimal maupun yang lebih baik.

59 5.2.a Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir

(61)

No Referensi (Butir Mutu) 7 Standar Akreditasi Prodi BAN-PT Hasil Observasi Y T Catatan Khusus

61 5.3.1.a Pelaksanaan pembelajaran memiliki

mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki setiap semester tentang: (a) kehadiran mahasiswa

(b) kehadiran dosen (c) materi kuliah

Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut: NA =

Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut:

1: Tidak ada monitoring

2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 4: Ada monitoring dan evaluasi secara kontinu

62 5.3.1.b Mekanisme penyusunan materi perkuliahan

63 5.3.2 Mutu soal ujian

64 5.4.1.a Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen

Pembimbing Akademik (PA) per semester (=RMPA)

65 5.4.1.b Pelaksanaan kegiatan pembimbingan

akademik

66 5.4.1.c Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan

per mahasiswa per semester (= PP)

67 5.4.2 Efektivitas kegiatan perwalian

68 5.5.1.a Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan

penggunaan

69 5.5.1.b Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing

tugas akhir (=RMTA)

70 5.5.1.c Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan

selama penyelesaian TA (=RBTA)

71 5.5.1.d Kualifikasi akademik dosen pembimbing

tugas akhir

72 5.5.2 Rata-rata waktu penyelesaian penulisan tugas

akhir (=RPTA)

73 6.1 Keterlibatan program studi dalam perencanaan

target kinerja, perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.

74 6.2.1 Penggunaan dana untuk operasional

(pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah).

Gambar

Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan Audit Mutu Internal

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STIKOM InterStudi akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja program studi, bagian dan lembaga

Dari fenomena yang telah disampaikan diatas mendasari penulis untuk melakukan penelitian berjudul “Analisis Positioning Menu Breakfast Restoran Waralaba Siap Saji

Nomor 1 s.d 5 diperoleh informasi, dari 26 (dua puluh enam) calon pelanggan sebagian besar sudah mengetahui bahwa sabun mandi herbal adalah sabun kesehatan

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STT-PLN akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja, program studi, bagian dan lembaga pada

bahwa Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar kepada Perusahaan Daerah Air Minum Wai

(2) Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Sekretaris Pusat Penjaminan Mutu, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada

Presentasinya, mengenai penggunaan teknik rapid manufaktur untuk membuat cetakan implant untuk tulang tengkorak (Gambar 10), menunjukkan bahwa prosedur ini mempunyai keuntungan yang

Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol,