• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNIPTEK 2015 ISBN: MEMBANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN CODEIGNITER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNIPTEK 2015 ISBN: MEMBANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN CODEIGNITER"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

INF-355

MEMBANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DENGAN

MENGGUNAKAN CODEIGNITER

Ani Yoraeni

STMIK Nusa Mandiri Jakarta Ani_yri@gmail.com

Fitranto Setoaji

STMIK Nusa Mandiri Jakarta fitranto.setoaji@hotmail.com

ABSTRAK -- Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website yang dinamis, tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis.

CMS termasuk relative baru dalam metode pengembangan web ataupun portal yang dinamis, dengan CMS ini diharapkan akan membantu institusi yang berkaitan dalam menyampaikan dan mengatur informasinya dengan mudah tanpa harus melibatkan web master.

Akhir-akhir ini banyak produk CMS bermunculan baik berupa open source ataupun komersil, sebut saja seperti Wordpress, Joomla, Drupal, dan lain-lain. Namun rata-rata CMS ini sulit untuk dikembangkan, terlebih untuk developer baru.

Oleh karena itu penulis mencoba untuk membangun konsep dasar CMS dengan menggunakan framework, yaitu Codeigniter. Dengan adanya CMS ini diharapkan akan mendukung perkembangan CMS yang mudah untuk dikembangkan di masa depan.

Kata kunci: Content Management System (CMS), Website, Framework

PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi, tuntutan penyediaan informasi menjadi sangat beragam. Banyak organisasi yang mulai menyadari pentingnya sebuah sistem aplikasi untuk terus meningkatkan kompetensi dalam dunia industri yang semakin kuat persaingannya. Seperti yang sudah kita rasakan akhir-akhir ini, kemajuan teknologi yang sangat cepat terutama di bidang pengembangan website, menyebabkan proses pembuatan website yang baik bukanlah suatu pekerjaan yang sulit lagi seperti yang

dibayangkan oleh banyak orang sebelumnya. Sekarang di mana-mana kita dapat melihat berbagai website bermunculan dengan segala corak dan ragamnya. Mulai dari website yang sangat sederhana dengan hanya mengandalkan beberapa halaman statis HTML, sampai dengan sebuah website dinamis yang menggunakan teknik pengembangan website yang mutakhir.

Dunia internet tidak lepas dari teknologi website atau lebih dikenal dengan sebutan web, web adalah salah satu fitur dari intenet disamping fitur-fitur lain seperti e-mail, remote ( SSH ), dan ftp. CMS (Content Management System) secara definisi dapat diartikan sebagai sebuah sistem atau aplikasi software yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola, mengupload, mengedit konten untuk ditampilkan pada sebuah web dan mengadakan perubahan isi konten sebuah website tanpa perlu harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis tanpa harus memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman web.

Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor maupun yang baru belajar web designer atau development atau orang awam sekalipun setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.

Secara umum, arti dari content management adalah menggunakan koneksi dengan halaman web sehingga proses maintenance (pemeliharaan) dapat dilakukan lewat browser (web-base). Sulit untuk

(2)

INF-356

mendefinisikan CMS secara utuh karena meliputi sifat dan berbagai fungsi yang sangat beragam. Karena sistem ini saling berkaitan dengan perusahaan pembuat software, opensource atau aplikasi-aplikasi di dunia, maka sistem ini akan selalu berkembang secara berkelanjutan yang pada prinsipnya sistem ini akan selalu dikembangkan menjadi sistem yang terintegrasi dengan sistem lainnya dan akan selalu disempurnakan. Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah aplikasi Content Management System (CMS) bisa digunakan sebagai media pembelajaran pembuatan situs dan seberapa mudah dan efisiensi menggunakan aplikasi Content Management System.

B. Maksud dan Tujuan

Dalam penelitian ini, penulis mempunyai maksud antara lain:

1. Memberi pengenalan pada framework dalam ruang lingkup web

2. Menjelaskan konsep dasar pembuatan CMS. 3. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam mengelola website

BAHAN DAN METODE

A. Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data dan informasi penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, dengan metode, antara lain : 1. Observasi

Melakukan pengamatan dan mengikuti perkembangan CMS seperti Wordpress, Joomla, Drupal dan lain-lain. Hasil dari pengamatan tersebut akan dicatat oleh penulis dan dari kegiatan pengamatan ini dapat diketahui proses dan kegiatan tersebut beserta kekurangannya.

2. Wawancara

Dalam hal melakukan teknik wawancara ini penulis melakukan suatu tanya jawab secara langsung yang dapat menunjang dalam pemberian data-data yang penulis butuhkan dalam penulisan ini.

3. Studi Pustaka

Dengan metode ini membantu penulis dalam hal pembuatan penelitian yang ditunjang dengan beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan materi yang dibuat dalam penyusunan penelitian ini. Pada metode ini penulis mendapat banyak bahan masukan tentang bagaimana merancang atau mengembangkan suatu sistem informasi menurut para ahlinya. Juga pada metode ini penulis membuka, mengambil dan mengutip dari beberapa kutipan para ahli.

Menurut Gunardi dan Lirva (2007:3) Content Management System (CMS) merupakan sebuah aplikasi sebagai pengelolaan isi atau konten. Bila dikaitkan dengan web maka CMS bisa didefinisikan sebagai software yang mampu mengelola isi atau konten dari sebuah website seperti melakukan publikasi, mengedit, ataupun menghapus konten.

CMS mengandung kata Content (isi) dan management yang artinya pengelolaan terhadap isi, seperti menambah, mengurutkan, merubah, dan menghapus seperti mengelola jenis konten atau informasi digital baik berupa teks, gambar, suara, maupun video secara mudah, cepat, dan rapi pada sebuah sistem yang berjalan di dalam website sesuai keinginan dari orang yang akan membuat aplikasi website tersebut yang disebut webmaster.

Pengelolaan ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang telah diberikan hak akses untuk melakukannya. Setiap orang penulis maupun editor,

(3)

INF-357

setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus, atau bahkan memperbahurui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.

CMS merupakan jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat dan akurat. Sebelumnya masih banyak dijumpai website yang sangat sederhana dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, pemilik website berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi atau ingin menambah konten atau artikel, pemilik web yang belum tahu banyak tentang pemrograman web terpaksa haruslah berhubungan dengan webmaster untuk menangaani hal ini. Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website. Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproses semuanya.

Oleh karena itu CMS menawarkan kemampuan untuk mengelola content website tanpa harus mempunyai pengetahuan pemrograman apa pun. CMS dirancang untuk memberikan kemudahan dalam mengelola konten website sesuai dengan keinginan pengguna CMS.

CMS juga cukup efisien karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah di lakukan, di samping itu, CMS juga fleksibel dalam mengatur alur kerja atau “workflow” dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalamai kemajuan yang cukup pesat.

B. Konsep Dasar Program

Suatu web site (world wide web) tidak terlepas dari perkembangan internet yang berawal dari cara berkomunikasi para ilmuwan dan peneliti di Amerika, namun saat sekarang ini telah berkembang menjadi media komunikasi global yang dipakai semua orang di dunia. Pertumbuhan ini membawa masalah penting mendasar, diantaranya kenyataan internet tidak diciptakan pada jaman graphical user interface (GUI) seperti saat ini. Internet dimulai pada masa dimana orang masih menggunakan alat-alat akses yang tidak user-friendly yaitu terminal berbasis text serta perintah-perintah command line yang panjang-panjang serta susah diingat, sangat berbeda dengan komputer dewasa ini yang menggunakan klik tombol mouse layar grafik berwarna yang sudah mempunyai tampilan yang menarik disertai konsep multimedia dari mulai teks, gambar, animasi, suara (audio) dan film (video), serta konsep hyperlink perhalaman. Bahkan terjadi manipulasi data antar komputer, penyimpanan data serta informasi yang sangat akurat tercepat dan terbaru dari seluruh dunia.

Penyajian suatu web harus terprogram dan sedinamis mungkin, dengan pemanfaatan aplikasi client-server dalam hal ini programmer akan mengalami kesulitan dalam proses pemeliharaannya karena pengunjung suatu web akan berinteraksi secara langsung dengan database jika nantinya web tersebut melakukan pengolahan query didalamnya. C. Metode Algoritma

Metode algoritma merupakan metode yang efektif yang ditujukan pada daftar yang terbatas dari kumpulan perintah yang telah didefinisikan untuk menghitung suatu fungsi. Dalam penyelesain masalah, ada kriteria-kriteria tertentu pada kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum mengeksekusi algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria. Dimulai dari nilai awal, kemudian kumpulan perintah yang pada saat dieksekusi akan memproses kondisi-kondisi yang telah ditetapkan hingga menghasilkan output dan kemudian menentukan kondisi akhir.

(4)

INF-358

Pada sistem komputer, algoritma merupakan gambaran langsung dari logika yang dituliskan oleh pembangun perangkat lunak agar lebih efektif dalam pencapaian target perangkat lunak tersebut, agar dapat memperoleh hasil keluaran dari masukan yang diberikan (terkadang null).

Menurut Heriyanto dan Abdul Kadir (2005:6) ada lima ciri-ciri penting yang harus dimiliki sebuah algoritma, yaitu berupa finiteness, definiteness, masukan, keluaran, dan efektivitas.

a. Pengujian Sistem

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

Dalam testing dan implemetasi terdapat 2 metode pengujian yang populer, yakni pengujian black box dan pengujian white box. Namun penulis menggunakan metode black box testing dalam pengujian program. Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Menurut Shalahuddin dan Rossa (2011), black box testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangakat lunak sesusai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

b. Peralatan Pendukung

Dalam penelitian ini perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) karena aplikasi CMS yang dihasilkan nanti menggunakan pendekatan berorientasi objek. Selain itu bahasa pemrograman yang digunakan juga telah mendukung konsep pemrograman berorientasi objek. UML adalah bahasa standar untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak. UML menggunakan notasi grafis untuk menggambarkan skenario dalam bentuk model yang dapat dipahami. Model-model yang terdapat pada UML (Unified Modelling Language). Antara lain Use case diagram, Activity diagram, Sequence diagram, dan Class diagram.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Kebutuhan Software

Proses analisa kebutuhan software dilakukan secara intensif untuk mengetahui perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Dari hasil analisa tersebut diharapkan software ini dapat membantu user dalam melakukan pekerjaan user.

Masalah yang ada dalam merancang sebuah

website dapat ditemukan pada sistem yang berjalan diantaranya adalah :

1. Cara pembuatan website secara konvensional yakni koding dari awal terlalu sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membangun sebuah

website sebagai media informasi

2. Tidak semua orang memiliki kemampuan yang cukup tentang web programming sehingga mustahil dilakukan oleh orang yang masih awam dalam membuat website.

3. CMS yang beredar sekarang ini sulit dimodifikasi sehingga pengguna terpaksa hanya memakai apa yang telah disediakan CMS dan tidak bisa sesuai dengan kebutuhan user.

Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem kedalam dua jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional dan jenis kedua kebutuhan nonfungsional. Diharapkan mempunyai diferensiasi dari CMS yang telah ada sehingga CMS ini bisa menjadi pilihan. 1. Kebutuhan Fungsional

(5)

INF-359

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi konsep CMS yang akan dibuat dan harus ada dalam sistem. Kriteria yang diharapkkan ada dalam CMS ini bisa adalah sebagai berikut:

a. CMS mempunyai dua bagian utama terpisah yakni backend yang bisa diakses oleh pengelola sebagai bagian management

content yang ingin ditampilkan dan bagian

frontend yaitu bagian tampilan yang diakses langsung oleh semua pengunjung.

b. CMS mempunyai bagian engine dan layout

yang terpisah sehingga pada saat ada perubahan layout, bagian engine tidak terpengaruh, begitu juga sebaliknya. Hal ini diharapkan siklus hidup CMS bisa lebih tahan lama.

2. Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, meliputi :

a. Operasional

1. Perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor Intel atau AMD

Athlon

b. Harddisk 320GB

c. RAM 1GB

2. 'Perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Windows 98, ME, NT, 2000 atau XP b. Xampp version 1.7 ke atas

dengan paket yang tersedia b. Sekuriti

1. Sistem aplikasi dilengkapi dengan password yang dibedakan halaman loginnya. c. Informasi

1. Digunakan untuk menginfiormasikan apabila

password yang dimasukkan oleh

pengguna salah.

2. Digunakan untuk menampilkan validasi pada saat registrasi member baru.

a. Desain

i. Rancangan Algoritma pada kasus

Framework CodeIgniter adalah aplikasi open

source yang berupa framework dengan model MVC

(Model, View, Controller) untuk membangun website

dinamis. Dengan menggunakan PHP CodeIgniter akan memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

MVC adalah sebuah pendekatan perangkat lunak yang memisahkan aplikasi logika dari presentasi. Ini meminimalkan script dari halaman-halaman web sejak script presentasi (HTML, CSS,

Javascript, dsb.) dipisahkan dari PHP scripting, istilah umum yang familiar adalah menghindari terjadinya

spaghetticode.

Model merepresentasikan struktur data yang

dibangun. Umumnya kelas model berisi fungsi-fungsi yang membantu developer untuk mengelola, memasukkan, mengupdate informasi dalam database.

View adalah informasi yang disajikan untuk user, berupa tampilan atau user interface. View

umumnya adalah tampilan sebuah halaman web itu sendiri, tetapi dalam CodeIgniter, view dapat juga menjadi bagian-bagian atau penggalan-penggalan halaman RSS, atau tipe-tipe halaman lainnya.

Controller bertugas sebagai penghubung

antara Model, View, dan beberapa resource lainnya yang dibutuhkan untuk memproses HTTP request

untuk meng- generate sebuah halaman web. b. Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap merealisasikan sistem yang baru dikembangkan supaya sistem siap dipergunakan/ dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah di tentukan sebelumnya.

REFERENSI

Boukar, Moussa Mahamat. 2012. Content Management System (CMS) Evaluation and Analysis. ISSN: 2298-0032. Journal of Technical Science and Technologies.

Erl, Thomas. 2009. SOA: SOA Desin Pattern. Prentice Hall.

Ghoreca, Vimal dan Chirag Bhatt. 2013. A Guide for Selecting Content Management System for Web

(6)

INF-360

Application Development. ISSN: 2321-7782. IJARCSMS Vol 1, issue 3, August 2013.

Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman Web dengan ASP.Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Krafzig, D., K. Banke, dan D. Slama, 2004. Enterprise SOA: Service-Oriented Architecture Best Practices. Prentice Hall PTR.

Shalahuddin dan Rossa. 2011 Rekayasa Perangkat Lunak . Bandung: Modula

Wahana Komputer. 2011. Mastering CMS Programming with PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.

Verma, Manisha, Rajesh Singh dan Prabhat Kumar. Optimizing and Content Management System Using Indexing. 2014. ISSN: 2278-1021. IJARCCE Vol 3, Issue 4, April 2014.

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KABT'PATEN BOLAAI\IG MONGONDOW $ELATAII.. DINAS PU

41 rehabilitasi tempat pengolahan ikan tradisional Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. Belanja

• Job yang telah habis quantum waktunya, akan masuk ke dalam antrian untuk selanjutnya proses dilanjutkan oleh job lain dengan quantum waktu yang

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kumpulan wacana humor yang mengandung pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama. Wacana humor tersebut bersumber

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh ElHameed (2012) tentang program perawatan diri pada pasien TB paru hasilnya adalah peningkatan yang signifikan pada

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 574/WlK.04/2000 tentang Organisasi-organisasi Internasional dan Pejabat

HIPERREALITAS DUNIA MAYA DALAM GAYA HIDUP GAMERS GAME ONLINE Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Tujuan dari pembahasan perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Kawasan Posong, Temanggung ini adalah untuk merencanakan sebuah desain yang optimal sebagai