• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR SO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAHAN AJAR SO"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Operasi

Silabus :

1.

Tujuan Mempelajari Sistem Operasi

2.

Pengantar Sistem Operasi

3.

Pengelolaan Memory (Memory Management)

4.

Pengelolaan Processor Utama (Processor Management)

5.

Pengelolaan Peralatan (Device Management)

(2)

TUJUAN MEMPELAJARI

SISTEM OPERASI (SO)

Tujuan tertinggi mempelajari Sistem Operasi adalah sebagai berikut :

1. Supaya mahasiswa dapat merancang atau membuat sendiri, serta juga dapat memodifikasi atau mengembangkan sistem operasi yang telah ada pada saat ini sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2. Agar dapat menilai sistem operasi dan dapat memilih alternative Sistem Operasi yang mana harus digunakan pada komputer kita sesuai dengan tujuan berbasis komputer yang akan dibangun.

(3)

Pengantar Sistem Operasi

• Sistem operasi adalah Sebuah program yang bertindak sebagai perantara/interface antara pemakai (user) dengan komputer (hardware).

• Komputer = tubuh, SO = roh

• SO digunakan dalam hal

- Mengeksekusi program dan membantu menyediakan sarana serta

memberikan lingkungan bagi program yang mudah untuk berinteraksi dengan system resource sehingga pemakai (user) akhirnya dapat menjalankan/mengeksekusi program.

• Pengertian sistem operasi secara umum :

(4)

TUJUAN SISTEM OPERASI 1. Convenience

Sistem Operasi membuat komputer menjadi lebih mudah dan menarik serta nyaman untuk digunakan.

2. Efficiency

Sistem Operasi memungkinkan sumberdaya komputer digunakan secara efisien.

3. Rebustness

Sistem Operasi memiliki kehandalan sistem proteksi terhadap kesalahan dari user/sistem

4. Evolution

Sistem Operasi yang disusun/diprogram sedemikian rupa memungkinkan menerima perubahan/ pengembangan baru yang efektif dan efisien, dapat melakukan pengujian sistem tanpa mengganggu layanan yang telah ada.

(5)

Fungsi Dasar Sistem Komputer

Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama : 1. Perangkat keras

CPU, RAM, storage (hardisk, floppy disk, CDROM, dsb), piranti I/O (printer, scanner,dsb)

2. Operating System

Mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware dari berbagai program aplikasi dan user

3. Program-program aplikasi

Pengaturan penggunaan system resources untuk pemecahan problem kebutuhan user (kompiler, sistem basis data, games, dan program-program untuk bisnis)

4. User

(6)

Sistem Komputer dibagi menjadi 4 (empat) komponen : Hardware, Sistem Operasi, Program Aplikasi dan User.

……...

User 1

User 2

User 3

User N

Compiler Assembler Text Editor Database System System dan Program-program aplikasi

Sistem Operasi

(7)

Layanan Sistem Operasi

• Menyediakan User interface

• Menyediakan Program execution

• Menyediakan I/O operations

• Menyediakan File-system manipulation

• Sebagai Communications

• Mampu melakukan Error detection

• Mampu melakukan Resource Sharing

• Ada fasilitas Security

(8)

Tugas Utama OS

- Sebagai

Resource Manager

(pengelola seluruh sumber

daya komputer)

Sebagai Penyedia sekumpulan layanan

(system calls) ke user sehingga memudahkan dan menyamakan pemanfaatan sumber daya komputer.

Sumber Daya Komputer terdiri dari :

- Sumber daya fisik

- Sumber daya abstrak

Sasaran SO

Agar seluruh sumberdaya komputer dapat dimanfaatkan

secara efektif dan efisien.

(9)

OS

External

Memory Processor

(10)

CPU Disk Controller Print Controller Tape-drive Controller

Memory Controller

Memory

Gambar Struktur Komputer

Drive Media Pembaca

(11)

Sistem Operasi Komputer

Sistem Operasi yang berlaku pada komputer adalah sebagai berikut : 1. Saran I/O dalam CPU dapat mengeksekusi secara bersamaan

2. Masing-masing device controller bertanggung jawab terhadap alat tertentu.

3. Masing-masing device controllrer mempunyai lokal buffer sendiri 4. CPU memindahkan data dari/ke memory utama ke/dari lokal

buffer.

5. I/O adalah dari device ke lokal buffer dari controller

(12)

Fungsi Komputer

Pengolahan Instruksi pada sistem komputer terdiri dari 2 (dua)

langkah yaitu :

1. Instruksi baca (fetch) CPU ke Memory

(13)

Sejarah Perkembangan Sistem Operasi

1. Generasi I (Tahun 1940-an s/d 1950-an)

SO Pertama kali diimplementasikan oleh the General Motor Research Laboratories pada IBM 701 (system batch). Pemrosesnan dilakukan satu persatu.

2. Generasi II (Tahun 1960-an)

Sudah dapat memproses lebih dari 1 (satu) pada suatu waktu (multiprogramming).

3. Generasi III (1970-an)

Data file sudah berbentuk deskripsi dan dikodekan

4. Generasi IV (1980-an)

Pembuatan Sistem Komputer sudah mengarah ke Desktop/PC

5. Generasi V (1990-an)

(14)

Macam-macam Sistem Operasi

DOS

Windows 3XX Windows 98

Windows 2000 Server Windows Profesional Windows ME

Windows NT Windows XP

Windows FD

Windows Home Edition Windows LH

Windows Vista Linux read

Linux Fedora 1 Linux Fedora 2 Linux Fedora 3

Linux Fedora 4

Peranan Sistem Operasi

• Bertindak sebagai “Pemerintah”

(15)

Sistem Operasi Dalam Berbagai Sudut Pandang

Hardware Sistem Operasi

Aplikasi

Utilitas

Pemakai dan Administrator Sistem

Pemrogram

(16)

PROCESS STATE-DIAGRAM

new

ready

waiting

running

terminated interrupt

(17)

Proses state :

Bila proses dieksekusi kemungkinan terjadi perubahan

State

State dari proses menjadi bagian dari aktifitas yang sedang

dilakukan proses, state terdiri dari :

New

: proses sedang dibuat

Running

: proses bisa dieksekusi, karena CPU tidak

sedang mengerjakan tugas lain.

Waiting

: proses sedang menunggu beberapa event yang

akan terjadi seperti penyelesaian I/O atau

menerima sinyal.

Ready

: proses menunggu jatah waktu dari processor

(18)

SUB MODUL PROGRAM SO

Memory Management

Processor Management

Device Management

Information/File Management

(19)

MEMORY MANAGEMENT

Memory management bertujuan untuk optimalisasi penggunaan

ruang-ruang main memory di dalam mengalokasikan job-job

atau proses.

19

Fungsi :

1. Mengatur track yang ada pada memory dan mencatat status

dari memory apakah sedang digunakan atau dalam keadaan

free

2. Pada kasus multiprogramming manajemen berguna untuk

menentukan kasus mana yang dapat menggunakan memory

terlebih dahulu.

3. Mengalokasikan memory pada saat processor membutuhkan.

4. Memberitahukan pada memory saat processor tidak

(20)

MEMORY MANAGEMENT

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam hal pengalokasian

job dalam memory diantaranya :

SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION

PARTITION ALLOCATION

- Static Partition Allocation

- Dynamic Partition Allocation

* First Fit

* Best Fit

* Worst Fit

RELOCATABLE PARTITION ALLOCATION

PAGE

DEMAND PAGE

SEGMENT

(21)

SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION

21

- OS mengatur memory hanya sebagai ruang tunggal

(single) yang letaknya bersebelahan (contiguous)

dengan ruang yang ditempati modul program OS. - Memory hanya ditempati oleh 1 job saja yang

bersebelahan dengan OS (bukan multi programming)

OS Job A

Free area

Bagan Memory

Diketahui :

Ukuran memory 1 MB = 1024 Kb Misalnya dimasukan :

Job A = 485 Kb Job B = 100 Kb Job C = 50 Kb

Free Area

(22)

Kelemahan SCA :

1. Pemakaian memory tidak optimal karena banyak terjadinya

fragmentasi

2. Banyak menimbulkan

waiting time

(waktu tunda)

3. Tidak bisa untuk kasus multi programming

4. Kerja processor tidak optimal

(23)

OS

Fragmentasi

Merupakan sisa memory yang terbentuk setelah pengalokasian job, yang dikenal dengan istilah :

• Internal fragmentasi

• Eksternal fragmentasi

23 Fragmentasi terjadi karena kapasitas

job yang akan masuk ke dalam ruang memory berkapasitas lebih kecil dari ruang memory itu sendiri

(24)

Partition Allocation

Untuk mengatasi kelemahan SCA maka dibuatlah sistem pembagian memory dalam bentuk partisi-partisi.

• Memory disekat/dibagi ke dalam beberapa ruangan (PARTISI)

Kelebihan PA :

• Dapat digunakan untuk kasus multi programming

• Mengurangi terjadinya fragmentasi

• Mengurangi Waiting Time

Ada 2 (dua) teknik pembentukan partisi : - Static

- Dynamic

Kelemahan PA :

• Kinerja Processor menjadi lambat

• Banyak terjadi fragmentasi internal karena penggunaan partisi tidak optimal

(25)

Static Partition Allocation

25

 Pembentukan Partisi sebelum terjadinya penglokasian job

 Jumlah dan ukuran partisi tetap

 Satu job hanya dalam satu partisi

 Satu partisi hanya untuk 1 job

 Kemungkinan fragmentasi sangat besar  job <> partisi Contoh :

Akan dialokasikan job-job dengan ukuran : - Job A = 75 Kb

- Job B = 120 Kb - Job C = 140 Kb

(26)

Static Partition Allocation

Contoh :

Sebuah memory dengan kapasitas 700 Mb akan dialokasikan job-job sebagai berikut : Job A = 150 Mb, Job B = 200 Mb, Job C = 100 Mb, dan Job D = 50 Mb. Kapasitas Memory untuk OS = 100 Mb, sedang sisa ruang memory terbentuk 3 (tiga) partisi dengan ukuran yang sama besar.

a. Tentukan besarnya kapasitas fragmentasi internal dan fragmentasi eksternal

(27)

Dynamic Partititon Allocation

• Keadaan awal memory seperti Single Contiguous Allocation (SCA)

• Pembentukan partisi terjadi bersamaan dengan teralokasinya job

• Jumlah Partisi dan ukuran tidak tetap

• First Fit  pengalokasian berdasarkan alamat terendah

• Best Fit  berdasarkan sisa memory terkecil

• Worst Fit  berdasarkan sisa memory terbesar Contoh :

27

OS

1000 Kb

(28)

Latihan :

1. Suatu memori berkapasitas 2 MB dibagi atas 6 partisi yang masing-masing berukuran 275 Kb (sisa ruang memory digunakan oleh OS). Ada beberapa job/proses yang akan antri masuk kedalam memori yaitu Job1 = 205 Kb, Job2 = 175 Kb, Job3 = 197 Kb, Job4 = 250 Kb,

Job 2 terminated, Job5 = 88 Kb, Job6 = 136 Kb, Job 1 terminated, Job7 = 275 Kb dan Job8 = 126 Kb. Tentukan bagan memory dengan metode pemartisian statis.

2. Gambarkan perubahan memory yang terjadi jika pengalokasian job yang digunakan oleh sistem operasi adalah dynamic partition allocation (first fit, best fit, worst fit), dimana ukuran memory adalah sebesar 1000 kb dan sistem operasi membutuhkan memory sebesar 150 kb, dimana event yang terjadi adalah sebagai berikut :

(29)

Relocatable Partition Allocation

• Mengumpulkan semua partisi yang berisikan job ke sebuah area yang berdekatan, sehingga seluruh partisi kosong juga terkumpul dalam area yang lain

• Proses ini disebut dengan proses “COMPACTION” atau

“RECOMPACTION” jika dilakukan berulang

• Mengakibatkan free area

yang tersedia lebih besar

• Namun tidak selalu menjamin bahwa semua job yang tadinya tidak bisa dialokasikan, akan langsung bisa dia alokasian setelah proses compaction

(30)

Relocatable Partition Allocation

Kelemahan :

1. Instruksi operating system lebih rumit, karena harus memindahkan alamat.

2. Memperlambat waktu pemrosesan karena menyita waktu processor 3. Ada kemungkinan free partisi yang terbentuk tetap tidak bisa

ditempati, karena job yang akan dialokasikan relatif lebih besar.

Kelebihan :

(31)

Latihan :

Gambarkan perubahan yang terjadi pada memory jika terjadi event-event seperti dibawah ini dengan menggunakan metode dynamic partition allocation (First Fit, Best Fit dan Worst Fit) :

(32)

PAGE

• Page  job yang dibagi kedalam ukuran yang sama

• Block  memory yang dibagi ke dalam ukuran yang sama

• Satu block hanya untuk satu page

• Sebuah page dapat dialokasikan ke dalam lebih dari satu block

(33)

PAGE

Kelebihan :

1. Mengurangi fragmentasi

2. Meningkatkan level multiprogramming

3. Penggunaan processor dan memory lebih optimal

Kekurangan :

1. Ruang memory banyak ditempati oleh PMT

(34)

PAGE

Pada teknik page ini masih terdapat masalah fragmentasi, khususnya internal fragmentasi. Fragmentasi yang terjadi karena :

1. Ukuran page lebih kecil dari ukuran block

2. Ukuran page lebih besar dari ukuran block

(35)

DEMAND PAGE

Page yang dialokasikan ke dalam block hanyalah page yang

dibutuhkan oleh processor

Page yang tidak dibutuhkan akan disimpan di dalam auxilliary

memory

Sering terjadi PAGE REMOVAL

Page Reference

Page Fetch

Page Replacement

Page Faulted

Page Successive

35

(36)

Teknik Pengalokasian Block pada Demand Page

• First In First Out (FIFO)

Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang pertama kali masuk ke dalam block.

• Least Recently Used (LRU)

Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang telah lama digunakan oleh processor.

• Optimal Replacement (OR)

Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang masih lama lagi akan dialokasikan / digunakan oleh processor. Perbandingan tersebut dilakukan dengan melihat page reference yang ada.

(37)

Contoh :

Dimana PMT masing-masing job adalah :

a. PMT Job X alokasi page pada block 11, 3, 5, 1 b. PMT Job Y alokasi page pada block 2, 0

c. PMT Job Z alokasi page pada block 4, 6, 8

Gambarkan bentuk bagan memory setelah dialokasikan Job X, Y dan Z. Tentukan berapakan jumlah block kosong dan total ukuran block kosong tersebut.

2. Berdasarkan soal no. 1, setelah job X, Y, dan Z dialokasikan ada Job W datang yang terdiri dari 5 page (0, 1, 2, 3, 4) dengan ukuran yang sama masing-masing 150 Kb. Job tersebut juga akan dialokasikan pada block kosong menggunakan Demand Page dengan Page Reference sebagai berikut : 0 1 3 4 2 0 1 2 3 0 4 2 1 3 1 4 3 2 1 3. Tentukan jumlah Page Successive dan Page Replacement yang terjadi dengan menggunakan salah satu teknik (FIFO/LRU/OR).

(38)

SEGMENT

Pada teknik ini digunakan cara program overlays, artinya ketika program ditulis, dibagi-bagi menjadi suatu program utama (main program) dan beberapa program bagian (program overlay)

Main memory dibagi ke dalam beberapa area yang disebut dengan SEGMENT yaitu :

(39)

PROCESSOR MANAGEMENT

• Long Term Scheduler (LTS)

 penjadwalan Job

 jarang, karena jarak kedatangan job bisa dalam waktu bermenit-menit

• Short Term Scheduller (STS)

 penjadwalan processor

 paling sedikit setiap 10 milidetik

39

CPU

I/O Waiting Queue

Ready queue

I/O

END STS

(40)

PROCESSOR MANAGEMENT

Sistem Penjadwalan Processor

• First Come First Serve (FCFS)

• Shortest Job First (SJF)

• Preemptive Shortest Job First (PSJF)

• High Penalty Ratio Next (HPRN)

• Round Robin (RR)

• Penjadwalan untuk lingkungan mutli programming

Variabel yang digunakan dalam penjadwalan

• Arrival Time (AT)  Waktu kedatangan

• Start Time (ST)  Waktu sebuah job mulai diproses

• Run Time (RT)  Lamanya sebuah job diproses

• Wait Time (WT)  Waktu tunggu sebuah job

• Finish Time (FT)  Waktu proses selesai dikerjakan

• Turn Arround Time (TAT)  Lamanya job berada dalam memory

• Average Turn Arround Time (Avr TAT)  Waktu rata-rata job berada dalam Memory

(41)

First Come First Serve

• Job yang pertama datang akan dilayani pertama kali

(42)

Shortest Job First

(43)

Preemptive Shortest Job First

• Berdasarkan Run time terkecil, yang dibandingkan pada 2 masa : - Di awal kedatangan

- Saat job lain datang

• Hak preemptive  hak sebuah job menghentikan proses job lain

• Jika sisa RT Job yang sedang diproses (mis : Sisa RT Job A > RT Job B yang baru datang)  Job A masuk ke dalam antrian dan Job B diproses.

• Sebaliknya (mis : Sisa RT Job A < RT Job B yang baru datang)  Job B masuk ke dalam antrian dan proses terhadap Job A

dilanjutkan.

(44)

Preemptive Shortest Job First

44

Job AT RT ST FT TAT A 8.00 40‟

B 8.15 15‟ C 8.10 25‟

∑TAT ∑Job

800 10 20 30 40 50

A B C Job

Waktu AVR TAT =

(45)

High Penalty Ratio Next

• Job dengan nilai Penalty Ratio tertinggi akan mendapat prioritas untuk terlebih dahulu diproses

• Penalty Ratio = TAT / RT

• Penalty Ratio = (RT + WT) / RT

• Jika nilai PR sama  FCFS

(46)

High Penalty Ratio Next

46

Job AT RT ST FT TAT A 8.00 20‟

B 8.15 15‟ C 8.10 25‟

∑TAT ∑Job

800 10 20 30 40 50

A B C Job

Waktu AVR TAT =

(47)

Round Robin

• Setiap Job seolah-olah memiliki hak preemptive

• Setiap Job memiliki TIME SLICING (QUANTUM WAKTU) yang sama

• Job yang telah habis quantum waktunya, akan masuk ke dalam antrian untuk selanjutnya proses dilanjutkan oleh job lain dengan quantum waktu yang sama

(48)
(49)

Latihan/PR :

Job D datang pada jam 08.20 dengan runtime

sebesar 30 menit, 10 menit sebelum Job D telah

datang job E dengan runtime 20 menit lebih besar

daripada runtime job D. Job A datang pada jam

08.40 dengan runtime sama besar dengan runtime

Job D. Ternyata 5 menit sebelum job E datang

telah datang pula Job C dengan runtime 20 menit,

sedangkan job B datang lebih awal 40 menit dari

job A dengan runtimenya 40 menit.

Tentukan Average Turn Arround Time (AVR-TAT)

dari job-job di atas dengan metode : FCFS, SJF,

(50)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

• Multiprogramming  processor dapat melayani pemrosesan lebih dari satu job pada saat yang bersamaan

• Diterapkannya teknik Time Slicing

• Disebut juga dengan Elapsed Time

 setiap satu satuan waktu processor akan terbagi-bagi untuk job yang ada.

 mis : dalam 10 menit, jika ada 1 job, maka keseluruhan waktu processor adalah untuk job tsb. Jika ada 2 job, maka

masing-masing job akan mendapat ½ dari 10 menit, jika ada 3 job, masing-masing job akan mendapat 1/3 dari 10 menit, dst

Bagian-bagian tersebut dikenal dgn istilah HEADAWAY PER JOB

(51)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Contoh :

Job AT RT ST FT TAT A 8.10 40‟

B 8.00 60‟ C 8.30 50‟

Job C - B -

A -

Waktu 08.00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 09.„ 00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 10.„00 10 „ 20 30

AVR TAT = ∑TAT

(52)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Jam Even Jml. Job yang di Proses

Elapsed Time

Headway/ Job

Job RT/Sisa RT

(53)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Di dalam melakukan penjadwalan pada lingkungan multi programming perlu diperhatikan jumlah memory yang dibutuhkan oleh job dan disesuaikan dengan jumlah memory yang tersedia.

Ada kemungkinan sebuah job yang sudah datang tidak dapat langsung diproses karena memory yang dibutuhkan tidak tersedia atau sedang digunakan oleh job lain, sehingga job tersebut harus menunggu sampai ada job yang selesai dan melepas ruang memory yang digunakan.

(54)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Contoh :

Job C - B -

A -

Waktu 08.00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 09.„ 00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 10.„00 10 „ 20 30

AVR TAT =

∑TAT ∑Job Job AT RT MN ST FT TAT

A 8.10 40‟ 60 kb B 8.00 60‟ 80 kb C 8.30 50‟ 90 kb

(55)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Jam Even Jml. Job yang di Proses

Elapsed Time

Headway/ Job

Job Memory Need

(56)

Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

Latihan :

Job AT RT MN ST FT TAT A 8.40 30‟ 10 kb

B 8.00 40‟ 50 kb C 8.05 20‟ 90 kb D 8.20 30‟ 30 kb E 8.10 50‟ 80 kb

(57)

DEVICE MANAGEMENT

Fungsi :

-

Mengirim perintah ke I/O device agar menyediakan layanan

- Menangani interupsi I/O device

- Menangani kesalahan pada I/O device - Menyediakan interface ke pemakai

(58)

DEVICE MANAGEMENT

Karena tugas utama ke empat modul os adalah melakukan sinkronisasi, apabila tidak terjadi sinkronisasi, maka akan timbul :

1. Race Condition

Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses meminta satu aktifitas pemrosesan resource yang sama pada waktu yang bersamaan.

OS Proses A Proses B

Proses N

(59)

DEVICE MANAGEMENT

2. Deadly Embrace

Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses saling menunggu dan tidak mengetahui kapan mendapatkan resource yang dibutuhkan (device), melakukan operasi pemesanan (request) dan melepas (release) resource/device yang ada. disebut dengan

(60)

Management Disk

• Salah satu contoh I/O Device adalah diskette yang merupakan media penyimpanan eksternal.

• Tiap kali melakukan pengaksesan akan terjadi pergerakan mekanik dari head drivenya untuk mencari lokasi (track/silinder) di permukaan disk yang berisi data yang akan diakses.

• Semua ini dikendalikan oleh modul OS yaitu device manajemen

• OS mengontrol pergerakan mekanik dari head drive untuk membaca lokasi (track/silinder) tempat data disimpan.

• Logika :

* FCFS * Shortest Seek First * Look * Circular-Look

* Scan * Circular-Scan

(61)

Management Disk

• FCFS

Yaitu Nomor track yang dilayani adalah berdasarkan urutan terdepan pada daftar antrian track yang dibentuk oleh modul OS

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

45 20 53 70 85 12 60 47 35 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

(62)

Management Disk

• SHORTEST SEEK FIRST

Yaitu Head akan menuju kearah track yang berada dekat dengan track yang sedang diakses, sehingga setiap kali melakukan pengaksesan terhadap track berikutnya harus selalu dilakukan perbandingan atau pembedaan track yang dilewati.

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

36 20 55 70 85 12 63 46 30 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

(63)

Management Disk

• LOOK

Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar urutan sehingga setiap track yang dilalui akan di akses. Kemudian head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar dan setiap track yang dilalui akan langsung diakses.

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

45 20 53 70 85 12 60 47 35 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

(64)

Management Disk

• Circular-LOOK (C-LOOK)

Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari media penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terkecil dari media penyimpanan kemudian mengakses track yang belum dilalui.

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

45 20 53 70 85 12 60 47 35 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

(65)

Management Disk

• SCAN

Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar urutan sehingga setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar urutan dan setiap track yang dilalui akan langsung di akses.

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

45 20 53 70 85 12 60 47 35 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

(66)

Management Disk

• Circular-SCAN (C-SCAN)

Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari urutan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terkecil dari urutan, kemudian mengakses track yang belum dilalui.

Contoh :

Lokasi/track yang akan diakses adalah :

45 20 53 70 85 12 60 47 35 75

Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

Gambar

Gambar Struktur Komputer
Tabel Informasi :
Tabel Informasi :

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

yang lain yang tidak membutuhkan alat bahan yang mahal, atau waktu yang lebih singkat, atau kegiatan yang cukup dengan observasi atau diskusi di kelas.. 1) Para siswa

Menyatakan bahwa kuat arus yang masuk melalui suatu penghantar sama dengan kuat arus yang keluar dari penghantar tersebut.

Selanjutnya pengguna juga dapat masuk ke mode jelajah (Gambar 7), yang berisi sama seperti materi dari mode kelas, hanya saja pada mode jelajah tidak terdapat test, rapor,

• Melalui rasa artistiknya disadari atau tidak kritikus mempengaruhi orang lain untuk merasakan sama sebagaimana yang ia alami ketika berhadapan dengan bangunan atau

mempunyai daya tahan atau daya sembuh dari serangan serangga dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang sama.... • Teetes

Q2 dan Q2a digunakan sebagai clock phase multiplying dan terdapat perbedaan waktu yang diharapkan sama dengan tlag agar sama waktunya pada saat stage selanjutnya, selisih

Selanjutnya pengguna juga dapat masuk ke mode jelajah (Gambar 7), yang berisi sama seperti materi dari mode kelas, hanya saja pada mode jelajah tidak terdapat test, rapor,

Unit Pengolahan Udara Bertekanan Air Service Unit Udara bertekanan kempa yang akan masuk dalam sistem pneumatik harus harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara