Sistem Operasi
Silabus :
1.
Tujuan Mempelajari Sistem Operasi
2.
Pengantar Sistem Operasi
3.
Pengelolaan Memory (Memory Management)
4.
Pengelolaan Processor Utama (Processor Management)
5.
Pengelolaan Peralatan (Device Management)
TUJUAN MEMPELAJARI
SISTEM OPERASI (SO)
Tujuan tertinggi mempelajari Sistem Operasi adalah sebagai berikut :
1. Supaya mahasiswa dapat merancang atau membuat sendiri, serta juga dapat memodifikasi atau mengembangkan sistem operasi yang telah ada pada saat ini sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
2. Agar dapat menilai sistem operasi dan dapat memilih alternative Sistem Operasi yang mana harus digunakan pada komputer kita sesuai dengan tujuan berbasis komputer yang akan dibangun.
Pengantar Sistem Operasi
• Sistem operasi adalah Sebuah program yang bertindak sebagai perantara/interface antara pemakai (user) dengan komputer (hardware).
• Komputer = tubuh, SO = roh
• SO digunakan dalam hal
- Mengeksekusi program dan membantu menyediakan sarana serta
memberikan lingkungan bagi program yang mudah untuk berinteraksi dengan system resource sehingga pemakai (user) akhirnya dapat menjalankan/mengeksekusi program.
• Pengertian sistem operasi secara umum :
TUJUAN SISTEM OPERASI 1. Convenience
Sistem Operasi membuat komputer menjadi lebih mudah dan menarik serta nyaman untuk digunakan.
2. Efficiency
Sistem Operasi memungkinkan sumberdaya komputer digunakan secara efisien.
3. Rebustness
Sistem Operasi memiliki kehandalan sistem proteksi terhadap kesalahan dari user/sistem
4. Evolution
Sistem Operasi yang disusun/diprogram sedemikian rupa memungkinkan menerima perubahan/ pengembangan baru yang efektif dan efisien, dapat melakukan pengujian sistem tanpa mengganggu layanan yang telah ada.
Fungsi Dasar Sistem Komputer
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama : 1. Perangkat keras
CPU, RAM, storage (hardisk, floppy disk, CDROM, dsb), piranti I/O (printer, scanner,dsb)
2. Operating System
Mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware dari berbagai program aplikasi dan user
3. Program-program aplikasi
Pengaturan penggunaan system resources untuk pemecahan problem kebutuhan user (kompiler, sistem basis data, games, dan program-program untuk bisnis)
4. User
Sistem Komputer dibagi menjadi 4 (empat) komponen : Hardware, Sistem Operasi, Program Aplikasi dan User.
……...
User 1
User 2
User 3
User N
Compiler Assembler Text Editor Database System System dan Program-program aplikasi
Sistem Operasi
Layanan Sistem Operasi
• Menyediakan User interface
• Menyediakan Program execution
• Menyediakan I/O operations
• Menyediakan File-system manipulation
• Sebagai Communications
• Mampu melakukan Error detection
• Mampu melakukan Resource Sharing
• Ada fasilitas Security
•
Tugas Utama OS
- Sebagai
Resource Manager
(pengelola seluruh sumber
daya komputer)
–
Sebagai Penyedia sekumpulan layanan
(system calls) ke user sehingga memudahkan dan menyamakan pemanfaatan sumber daya komputer.•
Sumber Daya Komputer terdiri dari :
- Sumber daya fisik
- Sumber daya abstrak
•
Sasaran SO
Agar seluruh sumberdaya komputer dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien.
OS
External
Memory Processor
CPU Disk Controller Print Controller Tape-drive Controller
Memory Controller
Memory
Gambar Struktur Komputer
Drive Media Pembaca
Sistem Operasi Komputer
Sistem Operasi yang berlaku pada komputer adalah sebagai berikut : 1. Saran I/O dalam CPU dapat mengeksekusi secara bersamaan
2. Masing-masing device controller bertanggung jawab terhadap alat tertentu.
3. Masing-masing device controllrer mempunyai lokal buffer sendiri 4. CPU memindahkan data dari/ke memory utama ke/dari lokal
buffer.
5. I/O adalah dari device ke lokal buffer dari controller
Fungsi Komputer
Pengolahan Instruksi pada sistem komputer terdiri dari 2 (dua)
langkah yaitu :
1. Instruksi baca (fetch) CPU ke Memory
Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
1. Generasi I (Tahun 1940-an s/d 1950-an)
SO Pertama kali diimplementasikan oleh the General Motor Research Laboratories pada IBM 701 (system batch). Pemrosesnan dilakukan satu persatu.
2. Generasi II (Tahun 1960-an)
Sudah dapat memproses lebih dari 1 (satu) pada suatu waktu (multiprogramming).
3. Generasi III (1970-an)
Data file sudah berbentuk deskripsi dan dikodekan
4. Generasi IV (1980-an)
Pembuatan Sistem Komputer sudah mengarah ke Desktop/PC
5. Generasi V (1990-an)
Macam-macam Sistem Operasi
• DOS• Windows 3XX • Windows 98
• Windows 2000 Server • Windows Profesional • Windows ME
• Windows NT • Windows XP
• Windows FD
• Windows Home Edition • Windows LH
• Windows Vista • Linux read
• Linux Fedora 1 • Linux Fedora 2 • Linux Fedora 3
• Linux Fedora 4
Peranan Sistem Operasi
• Bertindak sebagai “Pemerintah”
Sistem Operasi Dalam Berbagai Sudut Pandang
Hardware Sistem Operasi
Aplikasi
Utilitas
Pemakai dan Administrator Sistem
Pemrogram
PROCESS STATE-DIAGRAM
new
ready
waiting
running
terminated interrupt
Proses state :
•
Bila proses dieksekusi kemungkinan terjadi perubahan
“
State
”
•
State dari proses menjadi bagian dari aktifitas yang sedang
dilakukan proses, state terdiri dari :
–
New
: proses sedang dibuat
–
Running
: proses bisa dieksekusi, karena CPU tidak
sedang mengerjakan tugas lain.
–
Waiting
: proses sedang menunggu beberapa event yang
akan terjadi seperti penyelesaian I/O atau
menerima sinyal.
–
Ready
: proses menunggu jatah waktu dari processor
SUB MODUL PROGRAM SO
•
Memory Management
•
Processor Management
•
Device Management
•
Information/File Management
MEMORY MANAGEMENT
Memory management bertujuan untuk optimalisasi penggunaan
ruang-ruang main memory di dalam mengalokasikan job-job
atau proses.
19
Fungsi :
1. Mengatur track yang ada pada memory dan mencatat status
dari memory apakah sedang digunakan atau dalam keadaan
free
2. Pada kasus multiprogramming manajemen berguna untuk
menentukan kasus mana yang dapat menggunakan memory
terlebih dahulu.
3. Mengalokasikan memory pada saat processor membutuhkan.
4. Memberitahukan pada memory saat processor tidak
MEMORY MANAGEMENT
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam hal pengalokasian
job dalam memory diantaranya :
•
SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
•
PARTITION ALLOCATION
- Static Partition Allocation
- Dynamic Partition Allocation
* First Fit
* Best Fit
* Worst Fit
•
RELOCATABLE PARTITION ALLOCATION
•
PAGE
•
DEMAND PAGE
•
SEGMENT
SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
21
- OS mengatur memory hanya sebagai ruang tunggal
(single) yang letaknya bersebelahan (contiguous)
dengan ruang yang ditempati modul program OS. - Memory hanya ditempati oleh 1 job saja yang
bersebelahan dengan OS (bukan multi programming)
OS Job A
Free area
Bagan Memory
Diketahui :Ukuran memory 1 MB = 1024 Kb Misalnya dimasukan :
Job A = 485 Kb Job B = 100 Kb Job C = 50 Kb
Free Area
Kelemahan SCA :
1. Pemakaian memory tidak optimal karena banyak terjadinya
fragmentasi
2. Banyak menimbulkan
waiting time
(waktu tunda)
3. Tidak bisa untuk kasus multi programming
4. Kerja processor tidak optimal
OS
Fragmentasi
Merupakan sisa memory yang terbentuk setelah pengalokasian job, yang dikenal dengan istilah :
• Internal fragmentasi
• Eksternal fragmentasi
23 Fragmentasi terjadi karena kapasitas
job yang akan masuk ke dalam ruang memory berkapasitas lebih kecil dari ruang memory itu sendiri
Partition Allocation
Untuk mengatasi kelemahan SCA maka dibuatlah sistem pembagian memory dalam bentuk partisi-partisi.
• Memory disekat/dibagi ke dalam beberapa ruangan (PARTISI)
Kelebihan PA :
• Dapat digunakan untuk kasus multi programming
• Mengurangi terjadinya fragmentasi
• Mengurangi Waiting Time
Ada 2 (dua) teknik pembentukan partisi : - Static
- Dynamic
Kelemahan PA :
• Kinerja Processor menjadi lambat
• Banyak terjadi fragmentasi internal karena penggunaan partisi tidak optimal
Static Partition Allocation
25
Pembentukan Partisi sebelum terjadinya penglokasian job
Jumlah dan ukuran partisi tetap
Satu job hanya dalam satu partisi
Satu partisi hanya untuk 1 job
Kemungkinan fragmentasi sangat besar job <> partisi Contoh :
Akan dialokasikan job-job dengan ukuran : - Job A = 75 Kb
- Job B = 120 Kb - Job C = 140 Kb
Static Partition Allocation
Contoh :
Sebuah memory dengan kapasitas 700 Mb akan dialokasikan job-job sebagai berikut : Job A = 150 Mb, Job B = 200 Mb, Job C = 100 Mb, dan Job D = 50 Mb. Kapasitas Memory untuk OS = 100 Mb, sedang sisa ruang memory terbentuk 3 (tiga) partisi dengan ukuran yang sama besar.
a. Tentukan besarnya kapasitas fragmentasi internal dan fragmentasi eksternal
Dynamic Partititon Allocation
• Keadaan awal memory seperti Single Contiguous Allocation (SCA)
• Pembentukan partisi terjadi bersamaan dengan teralokasinya job
• Jumlah Partisi dan ukuran tidak tetap
• First Fit pengalokasian berdasarkan alamat terendah
• Best Fit berdasarkan sisa memory terkecil
• Worst Fit berdasarkan sisa memory terbesar Contoh :
27
OS
1000 Kb
Latihan :
1. Suatu memori berkapasitas 2 MB dibagi atas 6 partisi yang masing-masing berukuran 275 Kb (sisa ruang memory digunakan oleh OS). Ada beberapa job/proses yang akan antri masuk kedalam memori yaitu Job1 = 205 Kb, Job2 = 175 Kb, Job3 = 197 Kb, Job4 = 250 Kb,
Job 2 terminated, Job5 = 88 Kb, Job6 = 136 Kb, Job 1 terminated, Job7 = 275 Kb dan Job8 = 126 Kb. Tentukan bagan memory dengan metode pemartisian statis.
2. Gambarkan perubahan memory yang terjadi jika pengalokasian job yang digunakan oleh sistem operasi adalah dynamic partition allocation (first fit, best fit, worst fit), dimana ukuran memory adalah sebesar 1000 kb dan sistem operasi membutuhkan memory sebesar 150 kb, dimana event yang terjadi adalah sebagai berikut :
Relocatable Partition Allocation
• Mengumpulkan semua partisi yang berisikan job ke sebuah area yang berdekatan, sehingga seluruh partisi kosong juga terkumpul dalam area yang lain
• Proses ini disebut dengan proses “COMPACTION” atau
“RECOMPACTION” jika dilakukan berulang
• Mengakibatkan free area
yang tersedia lebih besar
• Namun tidak selalu menjamin bahwa semua job yang tadinya tidak bisa dialokasikan, akan langsung bisa dia alokasian setelah proses compaction
Relocatable Partition Allocation
Kelemahan :
1. Instruksi operating system lebih rumit, karena harus memindahkan alamat.
2. Memperlambat waktu pemrosesan karena menyita waktu processor 3. Ada kemungkinan free partisi yang terbentuk tetap tidak bisa
ditempati, karena job yang akan dialokasikan relatif lebih besar.
Kelebihan :
Latihan :
Gambarkan perubahan yang terjadi pada memory jika terjadi event-event seperti dibawah ini dengan menggunakan metode dynamic partition allocation (First Fit, Best Fit dan Worst Fit) :
PAGE
• Page job yang dibagi kedalam ukuran yang sama
• Block memory yang dibagi ke dalam ukuran yang sama
• Satu block hanya untuk satu page
• Sebuah page dapat dialokasikan ke dalam lebih dari satu block
PAGE
Kelebihan :
1. Mengurangi fragmentasi
2. Meningkatkan level multiprogramming
3. Penggunaan processor dan memory lebih optimal
Kekurangan :
1. Ruang memory banyak ditempati oleh PMT
PAGE
Pada teknik page ini masih terdapat masalah fragmentasi, khususnya internal fragmentasi. Fragmentasi yang terjadi karena :
1. Ukuran page lebih kecil dari ukuran block
2. Ukuran page lebih besar dari ukuran block
DEMAND PAGE
•
Page yang dialokasikan ke dalam block hanyalah page yang
dibutuhkan oleh processor
•
Page yang tidak dibutuhkan akan disimpan di dalam auxilliary
memory
•
Sering terjadi PAGE REMOVAL
•
Page Reference
•
Page Fetch
•
Page Replacement
•
Page Faulted
•
Page Successive
35
Teknik Pengalokasian Block pada Demand Page
• First In First Out (FIFO)
Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang pertama kali masuk ke dalam block.
• Least Recently Used (LRU)
Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang telah lama digunakan oleh processor.
• Optimal Replacement (OR)
Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM) adalah page yang masih lama lagi akan dialokasikan / digunakan oleh processor. Perbandingan tersebut dilakukan dengan melihat page reference yang ada.
Contoh :
Dimana PMT masing-masing job adalah :
a. PMT Job X alokasi page pada block 11, 3, 5, 1 b. PMT Job Y alokasi page pada block 2, 0
c. PMT Job Z alokasi page pada block 4, 6, 8
Gambarkan bentuk bagan memory setelah dialokasikan Job X, Y dan Z. Tentukan berapakan jumlah block kosong dan total ukuran block kosong tersebut.
2. Berdasarkan soal no. 1, setelah job X, Y, dan Z dialokasikan ada Job W datang yang terdiri dari 5 page (0, 1, 2, 3, 4) dengan ukuran yang sama masing-masing 150 Kb. Job tersebut juga akan dialokasikan pada block kosong menggunakan Demand Page dengan Page Reference sebagai berikut : 0 1 3 4 2 0 1 2 3 0 4 2 1 3 1 4 3 2 1 3. Tentukan jumlah Page Successive dan Page Replacement yang terjadi dengan menggunakan salah satu teknik (FIFO/LRU/OR).
SEGMENT
Pada teknik ini digunakan cara program overlays, artinya ketika program ditulis, dibagi-bagi menjadi suatu program utama (main program) dan beberapa program bagian (program overlay)
Main memory dibagi ke dalam beberapa area yang disebut dengan SEGMENT yaitu :
PROCESSOR MANAGEMENT
• Long Term Scheduler (LTS)
penjadwalan Job
jarang, karena jarak kedatangan job bisa dalam waktu bermenit-menit
• Short Term Scheduller (STS)
penjadwalan processor
paling sedikit setiap 10 milidetik
39
CPU
I/O Waiting Queue
Ready queue
I/O
END STS
PROCESSOR MANAGEMENT
Sistem Penjadwalan Processor
• First Come First Serve (FCFS)
• Shortest Job First (SJF)
• Preemptive Shortest Job First (PSJF)
• High Penalty Ratio Next (HPRN)
• Round Robin (RR)
• Penjadwalan untuk lingkungan mutli programming
Variabel yang digunakan dalam penjadwalan
• Arrival Time (AT) Waktu kedatangan
• Start Time (ST) Waktu sebuah job mulai diproses
• Run Time (RT) Lamanya sebuah job diproses
• Wait Time (WT) Waktu tunggu sebuah job
• Finish Time (FT) Waktu proses selesai dikerjakan
• Turn Arround Time (TAT) Lamanya job berada dalam memory
• Average Turn Arround Time (Avr TAT) Waktu rata-rata job berada dalam Memory
First Come First Serve
• Job yang pertama datang akan dilayani pertama kali
Shortest Job First
Preemptive Shortest Job First
• Berdasarkan Run time terkecil, yang dibandingkan pada 2 masa : - Di awal kedatangan
- Saat job lain datang
• Hak preemptive hak sebuah job menghentikan proses job lain
• Jika sisa RT Job yang sedang diproses (mis : Sisa RT Job A > RT Job B yang baru datang) Job A masuk ke dalam antrian dan Job B diproses.
• Sebaliknya (mis : Sisa RT Job A < RT Job B yang baru datang) Job B masuk ke dalam antrian dan proses terhadap Job A
dilanjutkan.
Preemptive Shortest Job First
44
Job AT RT ST FT TAT A 8.00 40‟
B 8.15 15‟ C 8.10 25‟
∑TAT ∑Job
800 10 20 30 40 50
A B C Job
Waktu AVR TAT =
High Penalty Ratio Next
• Job dengan nilai Penalty Ratio tertinggi akan mendapat prioritas untuk terlebih dahulu diproses
• Penalty Ratio = TAT / RT
• Penalty Ratio = (RT + WT) / RT
• Jika nilai PR sama FCFS
High Penalty Ratio Next
46
Job AT RT ST FT TAT A 8.00 20‟
B 8.15 15‟ C 8.10 25‟
∑TAT ∑Job
800 10 20 30 40 50
A B C Job
Waktu AVR TAT =
Round Robin
• Setiap Job seolah-olah memiliki hak preemptive
• Setiap Job memiliki TIME SLICING (QUANTUM WAKTU) yang sama
• Job yang telah habis quantum waktunya, akan masuk ke dalam antrian untuk selanjutnya proses dilanjutkan oleh job lain dengan quantum waktu yang sama
Latihan/PR :
Job D datang pada jam 08.20 dengan runtime
sebesar 30 menit, 10 menit sebelum Job D telah
datang job E dengan runtime 20 menit lebih besar
daripada runtime job D. Job A datang pada jam
08.40 dengan runtime sama besar dengan runtime
Job D. Ternyata 5 menit sebelum job E datang
telah datang pula Job C dengan runtime 20 menit,
sedangkan job B datang lebih awal 40 menit dari
job A dengan runtimenya 40 menit.
Tentukan Average Turn Arround Time (AVR-TAT)
dari job-job di atas dengan metode : FCFS, SJF,
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
• Multiprogramming processor dapat melayani pemrosesan lebih dari satu job pada saat yang bersamaan
• Diterapkannya teknik Time Slicing
• Disebut juga dengan Elapsed Time
setiap satu satuan waktu processor akan terbagi-bagi untuk job yang ada.
mis : dalam 10 menit, jika ada 1 job, maka keseluruhan waktu processor adalah untuk job tsb. Jika ada 2 job, maka
masing-masing job akan mendapat ½ dari 10 menit, jika ada 3 job, masing-masing job akan mendapat 1/3 dari 10 menit, dst
Bagian-bagian tersebut dikenal dgn istilah HEADAWAY PER JOB
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :
Job AT RT ST FT TAT A 8.10 40‟
B 8.00 60‟ C 8.30 50‟
Job C - B -
A -
Waktu 08.00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 09.„ 00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 10.„00 10 „ 20 „ 30 „
AVR TAT = ∑TAT
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Jam Even Jml. Job yang di Proses
Elapsed Time
Headway/ Job
Job RT/Sisa RT
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Di dalam melakukan penjadwalan pada lingkungan multi programming perlu diperhatikan jumlah memory yang dibutuhkan oleh job dan disesuaikan dengan jumlah memory yang tersedia.
Ada kemungkinan sebuah job yang sudah datang tidak dapat langsung diproses karena memory yang dibutuhkan tidak tersedia atau sedang digunakan oleh job lain, sehingga job tersebut harus menunggu sampai ada job yang selesai dan melepas ruang memory yang digunakan.
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :
Job C - B -
A -
Waktu 08.00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 09.„ 00 10 „ 20 „ 30 „ 40 „ 50 „ 10.„00 10 „ 20 „ 30 „
AVR TAT =
∑TAT ∑Job Job AT RT MN ST FT TAT
A 8.10 40‟ 60 kb B 8.00 60‟ 80 kb C 8.30 50‟ 90 kb
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Jam Even Jml. Job yang di Proses
Elapsed Time
Headway/ Job
Job Memory Need
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Latihan :
Job AT RT MN ST FT TAT A 8.40 30‟ 10 kb
B 8.00 40‟ 50 kb C 8.05 20‟ 90 kb D 8.20 30‟ 30 kb E 8.10 50‟ 80 kb
DEVICE MANAGEMENT
•
Fungsi :
-
Mengirim perintah ke I/O device agar menyediakan layanan- Menangani interupsi I/O device
- Menangani kesalahan pada I/O device - Menyediakan interface ke pemakai
DEVICE MANAGEMENT
Karena tugas utama ke empat modul os adalah melakukan sinkronisasi, apabila tidak terjadi sinkronisasi, maka akan timbul :
1. Race Condition
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses meminta satu aktifitas pemrosesan resource yang sama pada waktu yang bersamaan.
OS Proses A Proses B
…
Proses N
DEVICE MANAGEMENT
2. Deadly Embrace
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses saling menunggu dan tidak mengetahui kapan mendapatkan resource yang dibutuhkan (device), melakukan operasi pemesanan (request) dan melepas (release) resource/device yang ada. disebut dengan
Management Disk
• Salah satu contoh I/O Device adalah diskette yang merupakan media penyimpanan eksternal.
• Tiap kali melakukan pengaksesan akan terjadi pergerakan mekanik dari head drivenya untuk mencari lokasi (track/silinder) di permukaan disk yang berisi data yang akan diakses.
• Semua ini dikendalikan oleh modul OS yaitu device manajemen
• OS mengontrol pergerakan mekanik dari head drive untuk membaca lokasi (track/silinder) tempat data disimpan.
• Logika :
* FCFS * Shortest Seek First * Look * Circular-Look
* Scan * Circular-Scan
Management Disk
• FCFS
Yaitu Nomor track yang dilayani adalah berdasarkan urutan terdepan pada daftar antrian track yang dibentuk oleh modul OS
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
Management Disk
• SHORTEST SEEK FIRST
Yaitu Head akan menuju kearah track yang berada dekat dengan track yang sedang diakses, sehingga setiap kali melakukan pengaksesan terhadap track berikutnya harus selalu dilakukan perbandingan atau pembedaan track yang dilewati.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
36 20 55 70 85 12 63 46 30 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
Management Disk
• LOOK
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar urutan sehingga setiap track yang dilalui akan di akses. Kemudian head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar dan setiap track yang dilalui akan langsung diakses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
Management Disk
• Circular-LOOK (C-LOOK)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari media penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terkecil dari media penyimpanan kemudian mengakses track yang belum dilalui.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
Management Disk
• SCAN
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar urutan sehingga setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar urutan dan setiap track yang dilalui akan langsung di akses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
Management Disk
• Circular-SCAN (C-SCAN)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari urutan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian head akan menuju ke arah track terkecil dari urutan, kemudian mengakses track yang belum dilalui.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head pada track 50 (RWH=50).
Jawab :