• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Robot Lengan Beroda Dengan Kamera Untuk Aplikasi Pengambilan Obyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengendalian Robot Lengan Beroda Dengan Kamera Untuk Aplikasi Pengambilan Obyek"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN ROBOT LENGAN BERODA DENGAN KAMERA UNTUK

PENGAMBILAN OBYEK

Ahmad Dic ky Dzulka rnain(1), Bima Sena Bayu Dewantara(2), A.R Anom Besari(2) (1)

Mahasiswa Program Studi Te knik Ko mputer, (2) Dosen Progra m Studi Te knik Ko mputer Politeknik Ele ktronika Negeri Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nope mber (ITS) Surabaya

Ka mpus ITS, Suko lilo, Surabaya 60111

ABSTRAK

Penggunaan robot dalam kehidupan manusia semakin berta mbah tiap tahunnya, hal in i karena penggunaan robot dapat me mbantu me ringankan peke rjaan manusia. Da la m proyek akh ir in i a kan dike mbangkan robot mobile yang dapat melaku kan tugas yang diberikan, yakni ma mpu mengamb il obyek yang telah ditentukan, penggunaan pengolahan citra juga semakin berke mbang dala m teknologi ko mputerisasi dan juga sangat me mbantu dala m menyelesaikan tugas manusia, bahkan terkadang sangat sulit dilakukan manusia. Penggunaan dua metode pendeteksian obyek dapat mendukung dari sistim in i untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,

template metching yang digunakan untuk pendeteksian obyek yang telah dipilih, dan viola-jones yang digunakan sebagai bantuan untuk mendapatkan hasil yang maksima l. Hasil pendeteksian yang digunakan untuk

track ing mencapai 90%, pada rencana pengembangan kedepanya diharapkan munculnya suatu robot yang menerap kan pengolahan citra, untuk diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Kata kunci : pengolahan citra, robot lengan, autonomus mobile robot(amr), templat matching, viola-jones, invers kinematics

1. PENDAHULUAN

Banyaknya penggunaan kamera dig ital sebagai alat pendukung dalam hal-ha l keseharian manusia, tak luput dari ma raknya penelitian pengembangan dari metode pengolahan citra digital, mu la i dari bidang robotika, medis, kea manan serta entertainment.

Dala m b idang perindustrian pemanfaatan robot sangat banyak dilakukan, penggunaan robot berdasarkan dari sifat robot itu sendiri yang tidak mengenal lelah, dan me miliki toleransi kesalahan yang kecil, sehingga sangat bagus untuk men ingkatkan daya produktifitas industri. Da la m industry perakitan mobil misalnya, robot lengan me mpunyai andil yang sangat besar, dimana robot lengan ini dimanfaatkan untuk mela kukan tugas -tugas yang apabila dilaku kan manusia akan la mbat ataupun sangat berbahaya. Banyak terjadi kecala kaan ke rja yang dihasilkan dari kela laian manusia. Ha l in i dika renakan dala m bekerja manusia me mpunyai tingkat ke jenuahan serta tingkat ke lelahan, hal in i menyebabkan men ingkatnya human error yang dihasilkan, yang akan berimbas pada tingkat produktifitas suatu industry.

Dala m proyek akh ir ini penulis leb ih menge mbangkan pengolahan citra dala m sub bidang robotika, dimana diaplikasikan da la m pengendalian robot lengan yang digunakan dalam pengambilan suatu obyek. Penggunaan kamera sebagai sensor yang akan me mberikan input berupa gambar bergera k.

Pengolahan citra akan di manfaat kan sebagai metode pengenalan obyek, yang selanjutnya obyek akan di identifikasikan sehingga

robot dapat mengunci keberadaan obyek, antara lain dari sisi letak obyek terhadap robot, me manfaatkan metode viola jones sebagai metode identifikasi obyek. Sete lah obyek teridentifikasi, ma ka robot akan bergerak ke obyek, dala m jara k yang telah ditentukan antara obyek dan robot, selanjutnya kamera digunakan sebagai sensor dari pengendalian robot lengan, mulai dari posisi dari letak lengan sampai dengan keadaan end effector / gripper.

2. LATAR B ELAKANG

Penelit ian mengenai pengolahan citra dan pengaplikasiannya semakin ma rak, terutama pengaplisaanya dalam b idang robotika, sehingga muncullah subbab pegolahan citra dala m bidang robotika, yakni robot vision. Penelitian ini me madukan dua metode pengenalan obyek, yakni

template metching dan viola-jones. Da la m penyelesaian tugas untuk pengambilan obyek yang telah didefinisikan ma ka digunakan robot lengan yang digerakkan dengan menggunakan invers k inemaic,

Tugas yang diberikan pada robot adalah menga mbil obyek yang telah di defin isikan, dimana dala m penelitian in i dibatasi tiga obyek yang me miliki ke miripan, obyek yang akan d ia mbil adalah yang telah didefinisikan oleh user dan akan digunakan sebagai template dala m pengenalan menggunakan template matching, yang akan menghasilkan nila i tit ik tengah yang digunakan sebagai acuan untuk robot dalam bergera k. Selanjutnya dalam o rientasi piksel yang dideteksi sesuai dengan ukuran templatenya akan dila kukan

(2)

pendeteksian wajah sebagai alat bantu mengetahui jara k yang yang akan digunakan sebagai ukuran jara k robot dengan obyek.

Penggunaan dua metode itu adalah mema kan

source processor yang besar, hal ini menjad ikan pengolahan menjadi sedikt i berat, sehingga diharuskan dalam penggunaan dua metode ini menggunakan ko mputer yang me mpunyai prosesor yang bagus, seperti teknologi prosesor ber inti ganda.

3. PERANCANGAN SIS TEM

Secara garis besar penelitian in i terdiri dari dua bagian besar, yakni proses yang dilakukan oleh software pada komputer dala m mengolah citra yang di berikan, selanjutnya proses dalam mikro kontroler yang akan menerje mah kan perintah dari ko mputer dan akan meneruskan pada aktuator dala m me la kukan pengamb ilan obyek; roda sebagai aktuator yang akan menggerakkan robot untuk mendekat i obyek, dan robot lengan yang digunakan untuk pengambilan obyek.

3.1 Pembuatan Mekanik Robot

Pe mbuatan mekanik atau pembuatan robot ditentukan dari tugas dari robot, seperti halnya robot lain robot ini bertipe gera k differential

me mpunyai e mpat roda, dua bagian kanan dan dua pada bagian kiri, setiap bagian dihubungkan dengan v-belt yang membuat roda depan dan belakang pada tiap bagian bergerak dalam arah yang sama.

Robot keseluruhan akan memba wa robot lengan, ka mera baterai, dan rangkaian pendukungnya, oleh karena itu robot menggunakan motordc yang memiliki torsi besar, sehingga robot tidak akan terla lu dipengarui oleh beban yang ditanggung, begitupun roda yang dibuat bergerigi yang me mberikan daya cengkra m yang baik pada permu kaan lunak yang tidak rata seka lipun.

Ga mbar 1. Sistim penggerak robot.

Ga mbar 2. Robot lengan

Penggunaan yang me mpunyai berat 650gra m men jadikan fra me robot yang kuat dan tebal.

Ga mbar 3. Robot tampak depan

3.2 Proses Pengenalan obyek

Pada proses ini obyek akan di seleksi secara

online. Jadi te mplate akan berisi oleh ga mbar yang sesungguhnya pada kondisi saat itu juga, template yang diberikan a kan disimpan da la m file te mplate, selanjutnya akan dilakukan perh itungan template matching dengan perhitungan pendekatan nilai korelasi, ket ika t itik p iksel yang dicari dengan luas template yang diberikan akan me mberikan nila i yang kecil dibandingkan dengan nilai kore lasi yang sebelumnya ma ka n ila i posisi piksel a kan ditandai, tanda akan digunakan sebagai titik dimana obyek berada.

Pencarian nilai kore lasi dapat dila kukan dengan persamaan berikut.

Persamaan 3.1 Korelasi piksel Dimana.

T = grayscale te mplate image I = grayscale image searh window

x’= gray piksel x pada temp late y’= gray piksel y pada temp late x = gray piksel x pada image y = gray piksel y pada image

Jika terdapat niali kore lasi yang lebih kecil dari n ila i kore lasi yang sebelumnya, ma ka nila i dari x,y yang disimpan sebagai penanda letak image yang ditemukan a kan deperbaharui sesuai pada letak p iksel yang dicari. Nila i dari kore lasi akan dinormalisasi, sehingga data tidak akan terlalu besar.

Nila i x,y yang telah d itentukan sebagai titik posisi awal, digunakan sebagai nilai posisi awal te mpat deteksi obyek yang dicari, dan akan diberikan tanda berupa kotak berwarna b iru, dimana peru musan kotak tersebut adalah:

Lebar = x + lebar te mp late Tinggi = y + tinggi te mplate

(3)

Persamaan 3.2 kondisi kotak penanda syarat yang diharuskan dalam te mplate matching

1. Besar image yang akan di la kukan pencarian ( search window ) harus lebih besar atau min ima l sama dengan besar image yang akan dicari (template). 2. Minima l lebar dan tinggi image :

- Lebar = Lebar(image) – lebar(te mp late) + 1

- Tinggi = Tinggi(image) – lebar(te mp late) +1 Dari persamaan tersebut didapatkan bahwa ukuran dari template tidak akan berubah -ubah, sehingga menjadikan metode template matching tidak bisa digunakan dalam pengukuran jara k obyek dari robot. Untuk pengukuran jarak obyek dari robot meggunakan metode viola-jones

yang akan mendeteksi wajah yang telah diletakan pada obyek yang telah di te mplatkan.

Ga mbar 4. Obyek yang dijadikan te mplate

Ga mbar 5 Diagra m a lir te mp late matching

Dala m setiap perubahan frame yang telah dideteksi temp late akan diperbaharui secara otomatis, hal ini dimaksudkan agar template dapat sesuai dengan kondisi yang paling terbaru dari jendela pencarian, karena jika t idak d iperbarui ma ka temp late tidak akan dapat mewa kili dari kondisi saat itu, jika obyek d i dekat kan atau dijauhkan, karena te mplate matching sangat sensitif dengan template yang diberikan, jika terjadi perbedaan yang signifikan dengan template ma ka obyek tidak akan terdeteksi, walaupun itu berbeda dala m ukuran.

Langkah selanjutnya adalah pencarian obyek berupa gambar wajah da la m daerah kotak yang telah dijadikan template. Hal ini sangat me mbantu karena menjad ika proses pencarian wakah menjad i cepat, karena bidang pencarian men jadi lebih kec il yakni hanya seukuran dari template saja.

Algorit ma Viola-Jones merupakan algorit ma yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi wajah. Proses pendeteksian wajah dila kukan dengan mengklasifikasikan sebuah gambar setelah sebelumnya sebuah pengklasifikasi dibentuk dari data lat ih. Data latih yang digunakan oleh algorit ma in i berju mlah 5000 citra wajah dan 9400 c itra non-wajah sehingga menghasilkan akurasi sistem sebesar 95% dengan data positif salah sebesar 1 : 14084.

Klasifikasi c itra dilaku kan berdasarkan nila i dari sebuah fitur. Penggunaan fitur dilakukan karena pe mrosesan fitur berlangsung lebih cepat dibandingkan pemrosesan citra perpiksel. Terdapat 3 jenis fitur berdasarkan ju mlah persegi panjang yang terdapat di dalamnya, seperti yang dapat dilihat pada gambar d i bawah ini :

Ga mbar 6. Fitur dari Haar filter

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa fitur (a ) dan (b) terdiri dari dua persegi panjang, sedangkan fitur (c) dan (d) terdiri dari tiga persegi panjang dan fitur (e) e mpat persegi panjang. Cara menghitung nila i dari fitur in i adalah mengurangkan nilai piksel pada area hita m dengan piksel pada area putih. Untuk me mpe rmudah proses penghitungan nilai fitur, algorit ma Vio la-Jones menggunakan sebuah media berupa citra integral.

(4)

Ga mbar 7. Area perhitungan citra integral Permasalahan yang terdapat dalam penghitungan fitur ini adalah Vio la – Jones me miliki 60.000 jenis fitur yang berbeda. Jumlah ini terla lu besar sehingga tidak mungkin d ila kukan penghitungan untuk semua fitur. Hanya fitur-fitur tertentu sajalah yang dipilih untuk diikutsertakan. Pe milihan fitur-fitur ini dilaku kan menggunakan algorit ma Ada-Boost.

Algorit ma Ada-Boost berfungsi untuk mencari fitur-fitur yang me miliki tingkat pe mbeda yang tinggi. Ha l ini d ilakukan dengan mengevaluasi setiap fitur terhadap data latih dengan menggunakan nilai dari fitur tersebut. Fitur yang memiliki batas terbesar antara wajah dan non -wajah d ianggap sebagai fitur terbaik.

Kara kteristik dari a lgorit ma Vio la-Jones adalah adanya klasifikasi bertingkat. Klasifikasi pada algorit mna ini terd iri dari 3 tingkatan dimana tiap tingkatan mengeluarkan subcitra yang diyakini bukan wajah. Hal in i dila kukan karena lebih mudah untuk menila i subcitra tersebut bukan wajah ketimbang men ila i apakah subcitra tersebut berisi wajah. Di ba wah ini adalah a lur ke rja dari klasifikasi bert ingkat.

Ga mbar 8 klasifikasi be rtingkat

Pada klasifikasi t ingkat perta ma, tiap subcitra akan diklasifikasi menggunakan satu fitur. Klasifikasi ini kira-kira a kan menyisakan 50% subcitra untuk diklasifikasi di tahap kedua. Se iring dengan bertambahnya tingkatan klasifikasi, ma ka diperlukan syarat yang lebih spesifik sehingga fitur yang digunakan menjad i leb ih banyak. Ju mlah subcitra yang lolos klasifikasi pun akan berkurang hingga mencapai ju mlah sekitar 2%.

Kine mat ika balik adalah salah satu cara perhitungan dalam kine matika robot lengan, dimana akan menghasilkan n ila i sudut yang di peroleh dari perhitungan nilai t itik akh ir yang diinginkan (end efector). Hasil dari perhitungan berupa satuan sudut yang akan dikerja kan oleh tiap derajat kebebasan (DOF).

Ga mbar 9 Unsur kine matika dan dina mika robot lengan

Persamaan 2.2 kinemat ika balik 3 derajat kebebasan

4 UJ I COBA DAN ANALISA

Pengujian dila kukan dala m keadaan ideal, dala m art ian cahaya la mpu dan kondisi permukaan norma l, pengujian bertujuan menguji metode dala m me la kukan tugas yang dikerjakan.

Ga mbar 10. Hasil deteksi template matching dan

viola-jones

Penggunaan obyek yang akan deteksi adalah berbentuk sepeti pada gambar 4, dengan penambahan foto wajah berukuran 3x4 c m.

Table 1. Data pengujian terhadap jarak

Jarak(c m) Te mpl ate matc hing Viola-jones 20 √ √ 25 √ √ 30 √ √ 35 √ √ 40 √ √ 45 √ √ 50 √ √ 55 √ X 60 √ X

(5)

65 √ X

70 X X

Dari hasil pengujian diatas didapat bahwa jara k t idak banyak berpengaruh pada template matching karena template diberbaharui secara berkala seja lan dengan perubahan frame. Sebaliknya dengan viola-jones, metode ini berpengaruh pada jarak, dikarenakan pada jarak yang jauh gambar wajah yang ada pada obyek men jadi kecil, menjadi lebih kecil dari fitur haar yang dibuat dan lebih kec il dari ukuran dari image wajah yang telah dibela jarkan.

Hal yang me mungkinkan hilangnya hasil pendeteksian adalah ketika saat pergantian frame, dan tepat pada posisi robot bergerak, ma ka fra me yang dihasilkan akan men jadi bura m karena blur

yang timbul. Sehingga akan menjad ikan kesalahan dala m pendeteksian, karena itu penggunaan dari ka mera yang baik sangat berpengaruh pada hasil penggunaan track ing obyek.

Tegangan dan arus baterai yang digunakan juga berpengaruh pada keberhasilan, ka rena pergerakan robot menjadi leb ih pelan dan sering terjadi e rror ket ika menga mbil obyek.

Kecepatan prosesor juga me mpengaruhi dari keberhasilan, pasalnya semua arah dan pergerakan mengamb il dari perh itungan dari pendeteksian obyek pada pengolahan citra. Ketika perhitungan dari prosesor la mbat karena source

prosesor yang kecil akan berefek pada pengiriman perintah yang lambat, dan robot akan terlalu berbelok misalkan, dan robot akan kehilangan benda yang dideteksi pada search window.

5. KES IMPULAN

Pada penelitian ini, penggunaan metode ini yang secara bersamaan akan menghasilkan nila i yang cukup bagus untuk digunakan sebagai alat penunjuk arah pada robot, jika penggunaannya dihubungkan dengan menggunakan kontrol maka robot akan menjad i sangat baik. Untuk masalah hilangnya obyek yang dideteksi dapat dilakukan dengan penandaan posisi terakhir dari obyek, jika posisi terakhir ada pada sebelah kiri, ma ka robot seharusnya bergerak kearah kanan, begitupun

sebaliknya. Keberhasilan metode ini menjad ikan teknik pencocokan kore lasi dapat digunakan dalam pendeteksian obyek, tetapi dalam penggunaan untuk track ing kurang bagus, dikarenakan proses perhitungan harus dilakukan pada semua piksel

source yang tersedia.

REFERENS I

[1]Bastian Le ibe, Konrad Schindler,Luc Van Goo l.2008.” Coupled Detection and Trajectory Estimation for Multi-Object Track ing”.

ETHZurich,Switze rland.

[2]Erhan Çoka l, Abdülkad ir Erden.2006.”Development of an Image Processing System for a Special Purpose Mobile Robot Navigation”. Middle East

Technical University, Turkey

[3]Fahad Fazal Elahi Gu raya,Pierre-YvesBay le,Faouzi Alaya Cheikh.2009.” People Track ing via a Modified VIOLA JONES”.

Depart ment of Co mputer Sc ience and Media Technology,GjovikUniversity Co llege Gjovik.Norway.

[4]Garry Bradski, Adrian Kaehler.2008.” Learning OpenCV”.O’Reilly Media.

[5]Lauw Lim Un Tung, res mana lim,budiman lewa.2002. “ robot mobile dengan sensor k amera untuk menelusuri jalur pada maze”.Yogyakarta

[6]Mehmet Serdar Gu zel.2009.” Mobile Robot Navigation using a Vision Based Approach”.

School of Mechanical and Systems Engineering Newcastle University.

[7]Resmana Lim, Yu lia, Roy Otniel Pantouw.”

pelacakan dan pengenalan wajah menggunakan webcam & metode gabor filter”. Fakultas

Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika – Universitas Kristen Petra.

[8]Sig it Riyanto, achmad basuki.2006. “ indicator music melalui ek spresi wajah”.Surabaya.

[9]Wibowo Wahyu tri.2006. “ identifik asi isyarat tangan untuk aplik asi robot gegana

.Surabaya.Tugas Akhir.

Budia rto Widodo.2010. “ detek si dan track ing obyek buatan XML berbasis openCV”.Ilmuko mputer.

Gambar

Table 1. Data pengujian terhadap jarak  Jarak(c m)  Te mpl ate  matc hing  Viola-jones  20  √  √  25  √  √  30  √  √  35  √  √  40  √  √  45  √  √  50  √  √  55  √  X  60  √  X

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai pendekatan yang dikemukakan oleh ahli yang mencakup supervisi klinis, pendekatan direktif, pendekatan nondirektif, pendekatan kolaboratif, pendekatan

Rancangan sistem pakar yang dibuat ini bertujuan untuk membantu wanita dalam menentukan jenis kulit wajahnya, agar dapat memilih produk kosmetik yang tepat sesuai dengan jenis

Hasil studi ini tidak berbeda dengan studi yang dilakukan Takeyama dkk, (12) ternyata pemberian asap rokok (8 rokok per hari selama 5 hari) pada tikus dewasa jantan galur

Pada umumnya lebar bagian tapak dapat diambil sebesar (0,45 s/d 0,75) H, dimana H adalah tinggi dinding penahan yang dihitung dari dasar tapak ke ujung atas dinding

Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaminan Jambi yang meliputi nama bagian pelaminan, warna, motif dan teknik sulaman, teknik pemasangan,

Melihat banyaknya pendapat mengenai faktor- faktor yang dapat mempengaruhi manajer melakukan tindakan manajemen laba, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata dan perbedaan yang tidak nyata.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemanasan, suhu penyimpanan dan interaksi