II.. PPeennggeerrttiiaann Sec
Sectio tio caescaesarea area adaadalah lah pempembedbedahan ahan untuntuk uk melmelahiahirkarkan n janjanin in dendengangan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
III.I. JJeeninis – s – JeJeninis Os Oppereraasi si SSececttio io CaCaesesarareaea
Abdomen (sectio caesarea abdominalis)Abdomen (sectio caesarea abdominalis)
a.
a. Sectio caesarea transperitonealis:Sectio caesarea transperitonealis: 1)
1) SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri).SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri). Dil
Dilakuakukan kan dendengan gan memmembuabuat t saysayatan atan memmemanjanjang ang padpada a korkorpus pus uteuteriri kira-kira 10 cm.
kira-kira 10 cm.
•
• Kelebihan:Kelebihan:
Mengeluarkan janin dengan cepat.Mengeluarkan janin dengan cepat.
Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik.Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik.
Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal.Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal.
•
• Kekurangan:Kekurangan:
Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak adaInfeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada
reperitonealis yang baik. reperitonealis yang baik.
Untuk persalinUntuk persalinan an yang berikutnyang berikutnya ya lebih sering terjadi lebih sering terjadi rupturupturere
uteri spontan. uteri spontan. 2)
2) SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmenSC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim).
bawah rahim).
Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm.
bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm.
•
• Kelebihan:Kelebihan:
Penjahitan luka lebih mudah.Penjahitan luka lebih mudah.
Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik.Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik.
umpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahanumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan
penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum. penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum.
Perdarahan tidak begitu banyak.Perdarahan tidak begitu banyak.
•
• Kekurangan:Kekurangan:
Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapatLuka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat
me
menynyebebababkakan n ututeri eri ututerierine ne pepecah cah sesehihingngga ga memengngakakibibatkatkanan perdarahan banyak.
perdarahan banyak.
Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.
b.
b. SC ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis denganSC ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdominal.
demikian tidak membuka cavum abdominal.
VVagina (section agina (section caesarea vaginalicaesarea vaginalis)s)
Men
Menuruurut t saysayatan atan padpada a rahrahim, im, secsectio tio caescaesarea area dapdapat at dildilakuakukan kan sebsebagaagaii berikut:
berikut: 1.
1. Sayatan memanjang (longitudinal).Sayatan memanjang (longitudinal). 2.
2. Sayatan melintang (transversal).Sayatan melintang (transversal). 3.
3. Sayatan huruf T (T insicion).Sayatan huruf T (T insicion).
IIIIII.. IInnddiikkaassii
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal ya
yang ng peperlrlu u tintindadakakan n SC SC prprososes es pepersrsalialinanan n nonormrmal al lamlama/ a/ kekegagagagalan lan prprososeses persalinan normal (Dystosia):
persalinan normal (Dystosia): -- FFeettaal dl diissttrreessss..
-- HHiis s lleemmaahh//memellememahah..
-- Janin dalam posisi sungsang atau melintang.Janin dalam posisi sungsang atau melintang. -- BBayayi bi besesar ar (B(BBBL L > 4> 4,2 ,2 kgkg).).
-- PPllaasseenntta a pprreevviiaa.. -- KKaallaaiinnaan ln leettaakk..
-- Disproporsi Cevalo-Pelvik (ketidakseimbangan antar ukuran kepala danDisproporsi Cevalo-Pelvik (ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul).
panggul).
-- RRupuptuture re uuteteri ri memengnganancacam.m. -- HHyyddrroocceepphhaalluuss..
-- PPrrimimi i mmuudda a atataau u ttuua.a. -- PaPartrtus us dedengngan an kokompmplilikakasisi.. -- PPaanngggguul l sseemmppiitt..
-- PPrroobblelemma a pplalasseenntta.a.
IIVV.. PPoohhoon n MMaassaallaahh
Kelemahan Umum, partus tidak maju/partus lama
Kelemahan Umum, partus tidak maju/partus lama, penyakit Jantung,, penyakit Jantung, Placenta Previa dengan perdarahan hebat atau Placenta previa marginalis Placenta Previa dengan perdarahan hebat atau Placenta previa marginalis
Pintu vagina lemah, tumor vagina tumor cervic Pintu vagina lemah, tumor vagina tumor cervic
Kehamilan Serotinus (lebih dari 42 minggu) Kehamilan Serotinus (lebih dari 42 minggu)
Distocia karena kekurangan his Distocia karena kekurangan his
Prolapsus Foniculli Prolapsus Foniculli
Sectio Caesarea Sectio Caesarea
P
Peerrddaarraahhaan n NNyyeerri i AAbbddoommeenn Perlukaan
Perlukaan
Shock
Shock Gangguan Gangguan Rasa Rasa Nyaman Nyaman GangguanIntegritas KulitGangguanIntegritas Kulit
D
V
V.. TTaanndda a ddaan n GGeejjaallaa a)
a) KejaKejang ng parparsiasial ( l ( fokfokal, al, loklokal )al )
Kejang parsial sederhana :Kejang parsial sederhana :
Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal berikut Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal berikut
ini: ini: 1.
1. TTandanda – a – tantanda motoda motorisris, kedu, kedutan pada wajtan pada wajah, atau salah, atau salah satu sisah satu sisii tubuh; umumnya gerakan setipa kejang sama.
tubuh; umumnya gerakan setipa kejang sama. 2.
2. TTandanda a ataatau u gejgejala otonala otonomiomik: muntak: muntah, berkeh, berkerinringatgat, , mumuka merahka merah,, dilatasi pupil.
dilatasi pupil. 3.
3. GejaGejala somala somatostosensensorioris atau sensos atau sensoris khusris khusus : us : menmendendengar musigar musik,k, merasa seakan ajtuh dari udara, parestesia.
merasa seakan ajtuh dari udara, parestesia. 4.
4. Gejala Gejala psikpsikis : is : dejavdejavu, ru, rasa tasa takut, akut, visi visi panorapanoramik.mik.
Kejang parsial kompleksKejang parsial kompleks
1.
1. TTerderdapapat at gagangngguguanankekesasadadaranran, , wawalaulaupupun n papada da awawalnalnya ya sesebabagagaii kejang parsial simpleks.
kejang parsial simpleks. 2.
2. DapDapat mencat mencakuakup otomap otomatistisme atau gerame atau gerakan otkan otomaomatik : mengetik : mengecap – cap – ngecapkan bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang – ngecapkan bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang – ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya. 3.
3. DapDapat taat tanpa onpa otomtomatisatisme : tatme : tatapan apan terpterpakuaku b)
b) KejanKejang umug umum ( km ( konvuonvulsi atlsi atau noau non kon konvulsnvulsi )i )
Kejang absensKejang absens
1.
1. GanGanggugguan kewan kewaspaspadaadaan dan resan dan respoponsinsivitvitasas 2.
2. DiDitatandndai ai dedengngan an tattatapapan an terterpapaku ku yayang ng umumumumnynya a beberlrlanangsgsunungg kurang dari 15 detik
kurang dari 15 detik 3.
3. AAwiwitatan n dadan n akakhihiraran n cecepapat, t, sesetetelalah h ititu u kekempmpalali i wawaspspadada a dadann konsentrasi penuh
konsentrasi penuh
1.
1. KedKedututan an – – kekedudutan invtan invololununter pada otot atau ter pada otot atau sesekekelolompmpok ok otototot yang terjadi secara mendadak.
yang terjadi secara mendadak. 2.
2. SerSering terling terlihaihat pada orant pada orang sehat selag sehat selaam tiduam tidur tetapi bila patr tetapi bila patoloologik gik beru
berupa pa kedukedutan keduatn sinkron dari tan keduatn sinkron dari bahu, leherbahu, leher, , lengalengan n atas danatas dan kaki.
kaki. 3.
3. UmUmumumnynya a beberlrlangangsusung kurang kurang dari ng dari 5 5 dedetitik k dadan n teterjrjadadi i dadalalamm kelompok.
kelompok. 4.
4. KehiKehilanlangan gan keskesadaadaran hran hanyanya sesa sesaataat..
Kejang tonik klonik Kejang tonik klonik
1.
1. DiaDiawalwali i dendengan kehgan kehilanilangan kesgan kesadaadaran dan saat tonran dan saat tonik, kakik, kaku umumu umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung pada otot ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung
kurang dari 1 menit. kurang dari 1 menit. 2.
2. Dapat Dapat disertdisertai hilai hilangnyangnya kona kontrol utrol usus sus dan kdan kandunandung kemg kemih.ih. 3.
3. Saat tSaat tonik donik diikuiikuti klonti klonik padik pada eksa ekstrenitas trenitas atas datas dan bawan bawah.ah. 4.
4. LetarLetargi, kgi, konvuonvulsi, lsi, dan dan tidur tidur dalam dalam fase pfase postictostictalal
Kejang atonik Kejang atonik
1.
1. HiHilnlngngnya ya totonunus s sesecacara ra memendndadadak ak sesehihingngga ga dadapat pat memenynyebebababkakann kelopak mata turun, kepala menunduk,atau jatuh ke tanah.
kelopak mata turun, kepala menunduk,atau jatuh ke tanah. 2.
2. SinSingkagkat dan t dan terjterjadi tadi tanpanpa pera peringingatanatan..
V
VII.. KKoommpplliikkaassii
Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain: Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain: 1.
1. InInfekfeksi psi pueuerprpereral (Nal (Nififasas):):
-- Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari.Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari.
-- Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dandan perut sedikit kembung.
perut sedikit kembung.
-- Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik.Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik. 2.
2. Perdarahan:Perdarahan:
-- Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka.Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka. -- Perdarahan pada plasenta bed.Perdarahan pada plasenta bed.
3.
3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bilaLuka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi.
4.
4. Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya.Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya.
VI
VII.I. PePememeririksksaaaan n DiDiagagnonoststik ik 1.
1. ElektroElektroensefaensefalogralogram ( EEG ) : dim ( EEG ) : dipakai unpakai unutk memutk membantu mbantu menetapenetapkan jenikan jeniss dan fokus dari kejang.
dan fokus dari kejang. 2.
2. PePemimindndaiaian an CT : CT : memengnggugunanakakan n kakajijian an sisinanar r X X yayang lebing lebih h sesensnsitiitif f drdrii biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.
biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan. 3.
3. MaMagngneti resoeti resonanancnce e imimagagining g ( ( MRMRI I ) ) : : memengnghashasilkilkan an babayayangngan an dedengnganan meng
menggunakgunakan an lapanlapanganmagganmagnetik netik dan dan gelomgelombang bang radioradio, , bergberguna una untuuntuk k me
mempmpererlilihahatktkan an ddaeaerarah h – – ddaeaerarah h ototak ak yayang ng ititdadak k jejelalas s teterlrlihiht t bibilala menggunakan pemindaian CT
menggunakan pemindaian CT 4.
4. PemPemindindaian posaian positritron emisson emission tomoion tomograpgraphy ( hy ( PET ) PET ) : : untuntuk menguk mengevaevalualuasisi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak
metabolik atau alirann darah dalam otak 5.
5. UjUji lai laboboraratotoririumum
Pungsi lumbal : menganalisis cairan Pungsi lumbal : menganalisis cairan serebrovaskuler serebrovaskuler
Hitung darah lengkap : mengevaluasi trHitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hematokritombosit dan hematokrit
Panel elektrolitPanel elektrolit
Skrining toksik dari serum dan urinSkrining toksik dari serum dan urin
GDAGDA
Kadar kalsium darahKadar kalsium darah
Kadar natrium darahKadar natrium darah
Kadar magnesium darahKadar magnesium darah
VI
VIIIII.. PePenanatatalalaksksananaaaann 1.
1. MemMemberberantaantas kejs kejang ang SeceSecepat mpat mungungkinkin..
Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien masih dalam keadaan Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien masih dalam keadaan kejang, ditunggu selama 15 menit, bila masih terdapat kejang diulangi kejang, ditunggu selama 15 menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga secara intravena. Setelah 15 suntikan kedua dengan dosis yang sama juga secara intravena. Setelah 15
menit suntikan ke 2 masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis menit suntikan ke 2 masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama tetapi melalui
yang sama tetapi melalui intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti.intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan fenobarbital atau paraldehid 4 Bila belum juga berhenti dapat diberikan fenobarbital atau paraldehid 4 % secara intravena.
% secara intravena.
2.
2. PePengngobobatatan an pepenununjnjanangg Se
Sebebelulum m memembmbereranantatas s kekejajang ng titidadak k boboleleh h DiDilulupapakakan n peperlrlununyaya pengobatan penunjang
pengobatan penunjang
Semua pakaian ketat dibukaSemua pakaian ketat dibuka
Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambungisi lambung
Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen,Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen,
bila perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi. bila perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi.
PePenhnhisisapapan an lenlendidir r haharurus s didilaklakukukan an sesecarcara a teterturtur r dadan n didibeberikrikanan
oksigen. oksigen. 3.
3. PePengngobobatatan an rurumamatt
Profilaksis intermitenProfilaksis intermiten
Un
Untuk tuk menmencegcegah ah kejkejang ang beruberulanlang, g, dibdiberikerikan an obaobat t camcampurpuran an antantii ko
konvnvululsasan n dadan n anantitipiepietitikaka. . PrProfofilailaksksis is inini i didibeberirikakan n sasampmpaiai kemungkinan sangat kecil anak mendapat kejang demam sederhana kemungkinan sangat kecil anak mendapat kejang demam sederhana yaitu kira - kira sampai anak umur 4 tahun.
yaitu kira - kira sampai anak umur 4 tahun.
Profilaksis jangka panjangProfilaksis jangka panjang
Diberikan pada keadaan Diberikan pada keadaan
Epilepsi yang diprovokasi oleh demamEpilepsi yang diprovokasi oleh demam
Kejang demam yang mempunyai ciri:Kejang demam yang mempunyai ciri:
-- TTerderdapaapat gangt gangguaguan perkn perkembembangangan saran saraf sepeaf seperti serti serebrebral paral palsilsi,, retardasi perkembangan dan mikrosefali
retardasi perkembangan dan mikrosefali
-- BilBila kejaa kejang beng berlanrlangsgsung lung lebiebih darh dari 15 mei 15 menitnit, ber, berdifdifat fokat fokal ataal atauu diikiuti kelainan saraf yang sementara atau menetap
diikiuti kelainan saraf yang sementara atau menetap -- RiwRiwayaayat kt kejanejang tg tanpanpa da demam emam yanyang bg bersersifaifat get genetinetik k -- KejaKejang ng demdemam pam pada ada baybayi bei berumrumur dur dibaibawah wah usiusia 1 ba 1 bulaulann 4.
IIXX.. KKoonnssep ep AAssuuhhaan Ken Keppeerraawwaattaann A.
A. PePengngkakajijianan 1
1.. SSiirrkkuullaassii Pe
Perhrhatiatikakan n riwriwayayat at mamasasalalah h jajantntunung, g, ududemema a pupulmlmononalal, , pepenynyakakitit vaskuler perifer atau stasis vaskuler (peningkatan resiko pembentukan vaskuler perifer atau stasis vaskuler (peningkatan resiko pembentukan thrombus).
thrombus). 2.
2. Integritas egoIntegritas ego Peras
Perasaan aan cemas, takut, marah, cemas, takut, marah, apatisapatis, , serta adanya serta adanya factorfactor-fakto-faktor r stressstress multiple seperti financial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda multiple seperti financial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat beristirahat, peningkatan ketegangan, stimulasi simpatis. tidak dapat beristirahat, peningkatan ketegangan, stimulasi simpatis. 3
3.. MaMakakananann/c/caiairarann Mal
Malnutnutrisrisi, i, memmembranbrane e mukmukosa osa yanyang g kerkering ing pempembatbatasaasan n pupuasa asa prapra operasi insufisiensi Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ operasi insufisiensi Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis.
ketoasidosis. 4
4.. PPeerrnnafafasasaann
Adanya infeksi, kondisi yang
Adanya infeksi, kondisi yang kronik/batuk, merokok.kronik/batuk, merokok. 5
5.. KKeeaammaannaann
-- Adanya alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester danAdanya alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester dan larutan.
larutan.
-- AdAdananya ya dedefifissieiensnsi ii immunun..
-- Munculnya kanker/adanya terapi Munculnya kanker/adanya terapi kanker.kanker.
-- Riwayat keluarga, tentang hipertermia malignan/reaksi anestesi.Riwayat keluarga, tentang hipertermia malignan/reaksi anestesi. -- RiRiwwayayat pat penenyayakkit hit heeppataticic..
-- RiRiwwayayat at trtrananfufussi di dararahah..
-- TTanda munculnya pranda munculnya proses infeksi.oses infeksi.
B.
B. DiaDiagnognosa sa KepKepererawaawatantan 1.
1. Devisit VDevisit Volume Cairan olume Cairan b.d perdarahan.b.d perdarahan. 2.
2. Gangguan AGangguan Aktivitas b.d kelemahan, ktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi.penurunan sirkulasi. 3.
3. Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi.operasi. 4.
5.
5. Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan.Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan.
C.
C. Intervensi KeperawatanIntervensi Keperawatan Dx 1. Devisit V
Dx 1. Devisit Volume Cairan b.d olume Cairan b.d PerdarahanPerdarahan Tu
Tujuan: Tidak terjadi juan: Tidak terjadi devisdevisit it voluvolume me cairan, seimbancairan, seimbang g antara intake antara intake dandan output baik jumlah maupun kualitas.
output baik jumlah maupun kualitas. Intervensi:
Intervensi: a.
a. Kaji kondisi status hemodinamika.Kaji kondisi status hemodinamika. R/
R/ PenPengelgeluarauaran n caicairan ran akiakibat bat opeoperasrasi i yanyang g berberlebilebih h mermerupaupakankan faktor utama masalah.
faktor utama masalah. b.
b. Ukur pengeluaran harian.Ukur pengeluaran harian. R/
R/ JuJumlmlah ah cacairiran an diditetentntukukan an dadari ri jujumlmlah ah kekebubututuhahan n haharirianan dit
ditambambah ah dendengan gan jumjumlah lah caicairan ran yanyang g hilhilang ang selselama ama masmasa a pospostt operasi dan harian.
operasi dan harian. c.
c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian.Berikan sejumlah cairan pengganti harian.
R/ Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif. R/ Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif. d.
d. Evaluasi status hemodinamika.Evaluasi status hemodinamika. R/
R/ PenilPenilaian dapat aian dapat dilakdilakukan secara ukan secara hariaharian n melalumelalui i pemerikpemeriksaansaan fisik.
fisik.
Dx 2. Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, penurunan
Dx 2. Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasisirkulasi Tujuan: Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa
Tujuan: Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasiadanya komplikasi Intervensi:
Intervensi: a.
a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas.Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas. R/
R/ MuMungngkikin n klklien ien titidadak k memengngalaalami mi peperurubabahahan n beberarrarti, ti, tettetapapii perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien
lebih buruk. lebih buruk. b.
b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuhKaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum.
umum. R/
R/ AktiviAktivitas tas meranmerangsang peningkagsang peningkatan tan vaskvaskularisularisasi asi dan dan pulspulsasiasi organ reproduksi, tetapi dapat mempengaruhi kondisi luka post organ reproduksi, tetapi dapat mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi.
c.
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. R/ Mengistiratkan klilen secara optimal.
R/ Mengistiratkan klilen secara optimal. d.
d. BBaannttu u kkllieien n uunnttuuk k mmeellaakkukukaan n ttiinnddaakkan an sseessuuai ai ddeennggaann kemampuan/kondisi klien.
kemampuan/kondisi klien. R/
R/ MeMengngopoptimtimalalkakan n kokondndisisi i klklienien, , papada da ababorortutus s imimmiminenensns,, istirahat mutlak sangat diperlukan.
istirahat mutlak sangat diperlukan.
e.
e. Evaluasi Evaluasi perkembangan perkembangan kemampuan kemampuan klien klien melakukan melakukan aktivitas.aktivitas. R/ Menilai kondisi umum klien.
R/ Menilai kondisi umum klien.
Dx 3. Gangguan rasa nyaman :
Dx 3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d luka post operasiNyeri b.d luka post operasi
Tujuan: Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami Tujuan: Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami .. Intervensi:
Intervensi: a.
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien.Kaji kondisi nyeri yang dialami klien. R/ Pengukura
R/ Pengukuran n nilai ambang nyeri nilai ambang nyeri dapat dilakukdapat dilakukan an dengdengan an skalaskala maupun dsekripsi.
maupun dsekripsi. b.
b. TTerangkan nyeri yang diderita erangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.klien dan penyebabnya. R/
R/ MeMeniningngkakatktkan an kokopiping ng klklieien n dadalalam m memelalakukukakan n guguididanancece mengatasi nyeri.
mengatasi nyeri. c.
c. Ajarkan teknik distraksi.Ajarkan teknik distraksi.
R/ Pengurangan persepsi nyeri. R/ Pengurangan persepsi nyeri. d.
d. Kolaborasi pemberian analgetika.Kolaborasi pemberian analgetika. R/
R/ MenMengurgurangangi i ononset set terjterjadiadinynya a nyenyeri ri dapdapat at dildilakuakukan kan dendengangan p
pemembeberiarian n ananalalgegetiktika a ororal al mamaupupun un sisistestemimik k dadalam lam spspectectrurumm luas/spesifik.
luas/spesifik.
Dx 4. Resiko tinggi Infeksi b.d perdara
Dx 4. Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, luka post operasi.han, luka post operasi. T
Tujuujuan: an: TiTidak dak terjterjadi adi infinfekseksi i selaselama ma perperawaawatan tan perperdardarahaahan n dan dan luklukaa operasi.
operasi. Intervensi:
a.
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, danKaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi.
bau dari luka operasi.
R/ Perubahan yang terjadi pada
R/ Perubahan yang terjadi pada dishadishart rt dikaji setiap saat dikaji setiap saat dischdischartart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi.
mungkin merupakan tanda infeksi. b.
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa postTerangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi.
operasi.
R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka. R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka. c.
c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart.Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart.
R/ Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart. R/ Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart. d.
d. Lakukan perawatan luka.Lakukan perawatan luka.
R/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi. R/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi. e.
e. TTerangkan pada erangkan pada klien cara klien cara mengidentifikasi tanda invmengidentifikasi tanda inveksi.eksi. R/
R/ BerbagBerbagai ai manivmanivestasestasi i klinik dapat klinik dapat menjamenjadi di tanda nonspestanda nonspesifik ifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.
gejala infeksi.
X
X.. DDaaffttaar r PPuussttaakkaa Carpenito, L. J. 2001.
Carpenito, L. J. 2001. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC. Do
Doenengoegoes, s, M. M. E,E,. . 20200000.. Re Rencancana na asaskep kep pedpedomaoman n untuntuk uk pepererencancanaanaan n dandan pendokumentasian perawatan pasien
pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC. Mochtar, Rustam. 1998.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obstetricSinopsis obstetric. Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC. Prawirohardjo, S. 2000.
Prawirohardjo, S. 2000. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
Sectio Caesaria
Sectio Caesaria
Di RSUD Kepanajen Kab. Malang
Di RSUD Kepanajen Kab. Malang
Oleh: Oleh: A
Auulliia a DDwwi i ZZhhuukkmmaannaa ((0066006600000066))