• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 29 Juli 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 29 Juli 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG akan menguji support level di 4835 yang merupakan tahan solid dalam dua bulan terakhir. Sinyal positif jika IHSG mampu bertahan pada level tersebut dengan potensi akan menguji resistance I di level 4927 sebelum berlanjut ke resistance II di level 4986. Sinyal negatif jika IHSG break out dibawah support level tersebut karena akan menguji support

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4714.756 -56.529 4,547.30 4,617.45

LQ-45 796.444 -12.076 1,260.84 3,443.62

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Selasa (28/07), IHSG ditutup melemah 56,53 poin (1,18%) dari level 4.771.49 ke level 4.714,76. Pelemahan ini dipimpin oleh sektor pertanian yang turun sebesar 2,58%, sektor keuangan yang turun sebesar 2,34%, dan sektor industri dasar yang melemah 1,78%. Satu-satunya sektor yang mengalami penguatan adalah sektor pertambangan yang menguat 0,13%. Pelemahan pada hari Selasa juga disebabkan oleh pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang mencapai posisi Rp13.460 per AS dolar. Dari pasar global, indeks Wall Street bergerak melemah pada perdagangan hari Senin (27/07) mengikuti pergerakan pasar saham Tiongkok yang turun drastis. Investor-investor juga masih menanti kabar dari pertemuan Federal Reserve yang akan memberi informasi megenai kapan Fed rate akan dinaikan. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 62,56 poin (1,68%) ke level 3.663,00 setelah turun drastic sebanyak 8,5% pada hari sebelumnya. Hal ini membuat beberapa investor beralih ke obligasi yang lebih stabil. Saham-saham di Cina tetap melemah walaupun ada janji dari pemerintah yang akan melakukan intervensi lebih lanjut untuk memulihkan pasar. Regulator mengatakan bahwa mereka akan membeli saham untuk menstabilkan pasar. Bank sentral Cina juga akan mendorong pasar saham dengan injeksi uang dan pelonggaran kebijakan moneter. Pelemahan drastis ini membuat pasar regional dan juga pasar global khawatir bahwa ekonomi kedua terbesar di dunia akan terus mengalami ketidakpastian. Dengan pertumbuhan kinerja ekonomi Tiongkok yang semakin melambat, hal ini memberikan efek terhadap ekonomi seluruh dunia. Di sisi lain, indeks Hang Seng ditutup menguat 151.98 poin (0,62%) ke level 24.503,94 dari level 24.351,96. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah tipis 21.21 poin (0,10%) ke level 20.328,89 dari level 20.350,10 sebelumnya. Dari Eropa, pertemuan terakhir Yunani dengan krediturnya tidak mendapat kesepakatan karena Yunani belum mengimplementasikan komitmen mereka untuk mendapatkan bantuan dana. Bank Sentral Eropa, IMF, Mekanisme Stabilitas Eropa, dan Komisi Eropa sedang bertemu di Athena untuk negosiasi dengan Yunani atas kebijakan yang harus di legislasi selama tiga tahun kedepan untuk mendapatkan bantuan dana 86 miliar Euro (USD 95 miliar). Walaupun begitu, pasar saham Eropa tentatif menguat pada awal perdagangan.

Setelah didera tekanan beberapa hari terakhir indeks bursa saham Ameriak Serikat (AS) dan Eropa, pada perdagangan hari Selasa berhasil rebound. Bursa saham AS ditutup menguat, untuk mengakhiri penurunan terpanjang sejak Januari lalu, menyusul keluarnya ekuitas Cina dari aksi jual besar-besaran serta kinerja perusahaan yang dipublikasikan tidak mengecewakan investor. United Parcel Service Inc membukukan laba di atas ekspektasi perusahaan. Kendati dari beberapa perusahaan lainnya menunjukan dibawah dari performa ekspektasi, seperti Masco Corp dan Eastman Chemical Co dan Baidu Inc dan Ingersoll-Rand Plc. Indeks Dow Jones berakhir menguat 189,68 poin (1,09%) menjadi 17630,27, indeks S&P ditutup menguat 25,61 poin (1,24%) ke posisi 2093,25 dan indeks Nasdaq ditutup lebih tinggi dari penutupan sebelumnya sebesar 49,43 poin (0,98%) ke level 5089,21. Sebelumnya, pada hari yang sama bursa saham Eropa telah mencatatkan penguatan, investor memperhatikan laporan laba dan dimulainya rapat kebijakan moneter Federal Reserve yang kemungkinan memberikan petunjuk kapan akan menaikkan suku bunga. Selain itu, Inggris melaporkan bahwa produk domestik bruto kuartal II 2015 tumbuh 0,7%, atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 0,4%. Dengan adanya sentimen positif tersebut mendorong indeks FTSE Inggris ditutup menguat 50,15 poin (0,77%) ke posisi 6555,28, indeks CAC Perancis berakhir menguat 49,72 poin (1,01%) menjadi 4977,32 dan indeks DAX Jerman di tutup lebih tinggi dari posisi penutupan seblumnya sebesar 117,51 poin (1,06%) menjadi 11193,91. Kabar dari Yunani, pertemuan negara ini dengan kreditur untuk program bailout ketiga mundur satu minggu dari rencana awal. Diskusi antara Yunani dengan pihak kreditur internasional mengenai bailout ketiga baru dimulai pada awal pekan ini di Yunani. Pihak kreditur ingin melihat lebih banyak reformasi untuk disahkan menjadi undang-undang sebelum mengucurkan pinjaman pertama untuk menyelamatkan Yunani dari kondisi kebangkrutan. Perdana Menteri Alexis Tsipras telah mengajukan dua paket kebijakan melalui persetujuan parlemen bulan ini sebagai syarat untuk memulai negosiasi program pinjaman tiga tahun bernilai hingga 86 milyar euro. Seiring dengan terjadinya rebound indeks bursa saham regional AS dan Eropa, setidaknya dapat mengurangi tekanan bagi IHSG hari ini. Namun, kekhawatiran atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih dapat membanyanginya. Untuk itu, IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang naik yang terbatas.

DAILY REPORT

29 Juli 2015

• Laba bersih PTBA turun 31,2% YoY pada semester I-2015 • ANTM segera tarik pinjaman hingga USD 200 juta • TINS tekan biaya 15-20%

• DOID bukukan rugi di IH2015 sebesar US$10,14 juta • AHAP laba 1H2015 turun menjadi Rp1,53 miliar • SSMS laba 1H15 naik sebesar 2,5% jadi Rp400 miliar • Uang muka BWPT akan dibayar pekan ini

• SMGR alokasikan capex US$ 4,27 miliar untuk periode 2015-2019 • Laba AUTO turun 66,47% hingga Juni 2015

• BMTR akan kembangkan bisnis baru yakni Vision Network • JPFA bukukan rugi bersih Rp272,13 miliar

• Laba bersih AKRA per Juni 2015 naik 60,98% YoY • Per Juni 2015 JPRS rugi Rp 3,92 miliar dari laba di 1H 2014 • HERO catat rugi Rp 31,59 miliar di 1H15 dari laba di 1H14

• AMRT pertimbangkan kenaikan harga produk jika dolar tidak terkendali • Pra penjualan BSDE per Juni 2015 naik 28% YoY

• EMDE catatkan marketing sales Rp 245 miliar di semester I-2015 • AISA investasi Rp 143 miliar untuk menambah tujuh lines produksi • BINA laba bersih 1H15 naik 44,33% menjadi Rp4,14 miliar • Laba bersih BDMN turun 16% YoY pada semester I-2015 • Laba NISP tumbuh 16% YoY pada semester I-2015 • BFIN rencana terbitkan obligasi hingga 1 triliun tahun ini • BBTN targetkan laba bersih Rp1,8 triliun akhir 2015 • Penyaluran kredit BTPN tumbuh 11%

• DEFI merugi sebesar Rp522,93 juta sepanjang 1H15 • Laba bersih LRNA 1H15 turun 71,6% YoY

Support Level 4701/4687/4663

Resistance Level 4739/4764/4777

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

29 July 2015

29 July 2015

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menjual 9,03 juta ton batubara per Juni 2015, naik 2% YoY. PTBA menargetkan bisa menjual 24 juta ton batubara di tahun 2015, atau naik 33% YoY dari volume penjualan tahun 2014 sebesar 17,96 juta ton. Perseroan tetap melakukan pengembangan pasar di beberapa Negara, yaitu Jepang, Filipina, Srilanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Malaysia. Untuk mendukung tambahan penetrasi pasar, perseroan sudah menambah kapasitas pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung menjadi 25 juta ton per tahun dan kapasitas sandar kapal bertambah menjadi 210.000 DWT.

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 31,2% YoY menjadi Rp 795 miliar pada semester I-2015. Penjualan naik menjadi Rp 6,51 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,42 triliun.

Timah (TINS) berupaya menekan biaya hingga 15-20% sepanjang tahun ini sebagai bagian dari upaya efisiensi. Nilai efisiensinya diperkirakan tidak mencapai Rp 500 miliar. Efisiensi dilakukan mengingat harga timah belum membaik sejak awal tahun.

Aneka Tambang (ANTM) siap menarik fasilitas pinjaman sebesar USD 100-200 juta untuk modal kerja tahun ini. Modal kerja tersebut akan digunakan untuk operasional smelter, pemeliharaan mesin, ataupun pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik. Perseroan akan tetap menarik pinjaman revolving secara berkala hingga EBITDA dalam posisi yang aman. ANTM juga tengah menjajaki pinjaman hingga USD 1 miliar kepada China Development Bank (CDB). Pinjaman tersebut akan melengkapi kebutuhan dana ekspansi untuk proyek Feronikel di Halmahera Timur dan anode slime, selain melalui rights issue.

Energi Mega Persada (ENRG) telah merampungkan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMTHMETD). Disebutkan, jumlah saham baru yang diterbitkan adalah sebesar 4.464.253.069 saham atau 10% dari total saham beredar sebelum penerbitan saham baru dengan harga nominal Rp100 per saham. Sekitar 51% dari saham baru yang diterbitkan tersebut di beli oleh Welby Capital Limited, dan 49% dibeli oleh Blossom Global Assets Inc. Keduanya merupakan nasabah dari PT Samuel Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai kustodian dalam transaksi tersebut.

Delta Dunia Makmur (DOID) sepanjang semester I 2015 membukukan rugi sebesar US$10,14 juta di semester I tahun ini, dibanding periode sama tahun lalu yang membukukan laba sebesar US$11,33 juta. Pendapatan bersih hingga semester I tahun ini sebesar US$266,94 juta, turun dibanding periode serupa tahun lalu yang mencapai US$303,03 juta. Meningkatnya beban lain-lain bersih dari sebelumnya US$19,29 juta menjadi US$41,96 juta di semester I tahun ini, membuat perseroan membukukan rugi sebelum pajak US$10,43 juta dari sebelumnya laba US$17,92 juta.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) mencatatkan penurunan penjualan sepanjang semester I 2015 sebesar 0,72% YoY menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,31 triliun. Penurunan penjualan disebabkan oleh harga rata-rata penjualannya turun sekitar 12%. Perseroan berhasil meningkatkan produksi CPO sebesar 16,33% menjadi 146.269 metrik ton (MT) dibandingkan periode serupa tahun lalu, yakni 122.375 MT. Dari bottom line, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba selama enam bulan I 2015 sebesar Rp400 miliar

atau naik 2,5% YoY dibandingkan periode serupa tahun lalu Rp390 miliar.

Rajawali Corpora akan menerima pembayaran uang muka pembelian Eagle High Plantation (BWPT) oleh Felda Global Ventures (FGV) pada pekan ini atau paling lambat pekan depan. FGV dijadwalkan memberikan uang muka sebesar 25% dari nilai transaksi atau sekitar US$175 juta pada bulan ini.

Semen Indonesia (SMGR) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk periode 2015-2019 senilai total US$ 4,27 miliar. Capex selama lima tahun tersebut, puncak investasi perseroan akan terjadi pada tahun depan, sedangkan tahun ini perseroan akan mengalokasikan dana belanja modal US$ 687,69 juta. Lalu, naik signifikan menjadi US$ 1,28 miliar pada 2016, kemudian turun menjadi US$ 1,06 miliar di 2017, US$ 577,79 juta pada 2018 dan kembali naik menjadi US$ 656,30 juta di 2019.

Astra Otoparts (AUTO) mengalami penurunan laba bersih sebesar 66,47% hingga Juni 2015 menjadi Rp 152,2 miliar bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 454,04 miliar. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 5,72 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp 6,22 triliun.

Jaya Pari Steel (JPRS) membukukan kerugian sebesar Rp3,92 miliar hingga periode Juni 2015 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp4,12 miliar. Perseroan mencatatkan pendapatan bersih turun menjadi Rp102,57 miliar dari pendapatan bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp176,35 miliar.

Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) membukukan rugi bersih sebesar Rp272,13 miliar pada semester I/2015 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang membukukan laba bersih sebesar Rp325,98 miliar. Pendapatan perseroan pada semester I/2015 mencapai Rp12,14 triliun, turun tipis 0,36% dari semester I/2014 sebesar Rp12,19 triliun. Perseroan menanggung kerugian kurs mata uang asing hingga Rp267,43 miliar dari tahun sebelumnya yang mencatatkan keuntungan kurs sebesar Rp20,59 miliar. Di samping itu, beban penjualan juga mengalami peningkatan 26,1% YoY menjadi Rp337,43 miliar.

Bumi Serpong Damai (BSDE) hingga semester I 2015 telah membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,5 triliun. Angka ini telah melampaui pra-penjualan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp2,7 triliun. Residensial menjadi kontributor terbesar untuk pra-penjualan di semester I-2015 dengan membukukan angka pra-penjualan sebesar Rp2,49 triliun, disusul kemudian oleh unit shophouse atau rumah toko sebesar Rp520,69 miliar atau setara 15% dari total pra-penjualan BSDE. Sementara itu, untuk proyek dengan kontribusi pra-penjualan terbesar dibukukan oleh Grand Wisata Bekasi dan Nava Park City sebesar masing-masing 7% atau Rp245 miliar, kemudian Legenda Wisata Cibubur 5% atau Rp175 miliar dan sisanya gabungan pra-penjualan proyek di Grand City Balikpapan, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya Tangerang dan Kota Bunga Bogor.

Megapolitan Developments (EMDE) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 245 miliar sepanjang semester I-2015, atau sekitar 35% dari target tahun ini Rp 700 miliar. Perseroan optimistis bisa meraih target tersebut hingga akhir tahun, meski per Juni baru sekitar 35% dari marketing sales yang sudah kami realisasikan. Untuk mencapai target di semester II 2015,

(3)

     

           

 

 

29 July 2015

29 July 2015

perseroan berupaya terus memasarkan produk baru untuk menggenjot perolehan marketing sales. Perseroan terus menyusun strategi pemasaran yang tepat serta peluncuran produk-produk yang dapat dengan mudah diserap oleh pasar pada kuartal ketiga tahun ini.

Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) akan menambah tujuh lines produksi baru dengan investasi sebesar Rp 143 miliar. Dari tujuh fasilitas produksi tersebut, sebanyak empat lines produksi akan di pergunakan untuk memproduksi makanan ringan alias cemilan. Tiga lines produksi baru lainnya akan memproduksi aneka olahan mie. Dengan penambahan satu lines produksi cemilan, setidaknya produksi cemilan milik perseroan akan bertambah sebanyak 1500 ton-1800 ton per tahun. Jika empat lines produksi anyar beroperasi, maka kapasitas produksi cemilan Tiga Pilar akan bertambah menjadi 15.000 ton-16.200 ton per tahun. Sampai dengan Juni 2015, perseroan telah mendatangkan tiga lines produksi anyar dengan dana investasi yang telah dibelanjakan senilai Rp 54 miliar.

AKR Corporindo (AKRA) sepanjang semester I 2015 berhasil meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp605,24 miliar atau meningkat 60,98% YoY dari periode sama tahun lalu sebesar Rp375,96 miliar. Sementara penjualan dan pendapatan yang dibukukan sepanjang semester I 2015 tercatat hanya mencapai Rp10,27 triliun, turun 8,75% dari sebelumnya Rp11,26 triliun.

Global Mediacom (BMTR) tengah mencari mitra strategis untuk mengembangkan unit bisnis baru, yakni Sky Vision Network. Unit usaha tersebut akan dijadikan sebagai holding bisnis televisi berbayar, over the top (OTT), dan internet broadband. Sky Vision Network akan menaungi unit usaha yang sudah berjalan, seperti PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) dan PT MNC Kabel Mediacom. Pembentukan Sky Vision Network direncanakan terealisasi pada kuartal III-2015. Menurut manajemen, ada tiga investor asing tertarik menjadi mitra strategis pembentukan Sky Vision Network. Ketiganya berasal dari Jepang dan Amerika Serikat.

Hero Supermarket (HERO) mencatatkan kerugian sebesar Rp31,59 miliar per Juni 2015 dibandingkan laba pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp94,75 miliar. Kendati demikian perseroan berhasil membukukan kenaikan pendapatan bersih naik menjadi Rp7,48 triliun dari pendapatan bersih tahun sebelumnya yang Rp6,50 triliun.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) berpendapat menguatnya nilai tukar US dolar terhadap rupiah dapat mengancam keberlangsungan usaha perusahaan lokal termasuk industri ritel. Meskipun produk yang dijual di minimarket Alfamart, Alfa Midi dan Lawson adalah produk lokal, tetapi banyak diantaranya mengandung komponen impor. Jika dolar tidak terkendali, maka kenaikan harga produk AMRT tidak terelakkan.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) tetap akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan di tengah perlambatan ekonomi dalam negeri dan pelemahan Rupiah. Perseroan akan menaikkan harga jual hingga 4% bila Rupiah terus melemah. Meskipun demikian, AMRT berusaha mempertahankan harga, selama nilai tukar Dolar terhadap Rupiah masih berada pada kisaran Rp 13.500. Bila terpaksa menaikkan harga, perseroan akan membatasinya pada beberapa produk tertentu. AMRT tetap berupaya mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan sebesar 14-15%.

Ace Hardware (ACES) menyatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya yang bertugas di gerai yang berlokasi di Tebet Green, Jakarta Selatan. Karyawan dari gerai tersebut bisa dialokasikan ke beberapa gerai terdekat. Kontribusi gerai tersebut kepada perseroan tidak signifikan, yaitu kurang dari 1%. Pemda DKI dan pemilik lahan pusat belanja Tebet Green Jakarta Selatan yakni pihak Kostrad, telah melakukan penyegelan tempat tersebut karena belum adanya pengalihan izin usaha tempat tersebut.

Bank Central Asia (BBCA) belum berniat menambah modal ke anak usahanya, BCA Finance, karena BCA Finance masih memperoleh untung lebih yang dapat menjadi modal sendiri. Bahkan, BCA Finance menyetor deviden ke perseroan. BCA Finance membukukan tahun 2014 lebih dari Rp 800 miliar. laba bersih BBCA Finance tahun ini diprediksi tumbuh 6%-7%, atau target berada di angka Rp 1,7 triliun. Sampai akhir tahun nanti, BCA Finance mengincar target pembiayaan baru sekitar Rp 24,5 triliun.

Bank Negara Indonesia (BBNI) memberikan fasilitas kredit investasi sebesar Rp3,2 triliun kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company. Fasilitas ini akan dipergunakan oleh PT Pertrokimia Gresik, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia untuk membangun proyek Amoniak dan Urea (Amurea) II di Gresik. Proyek Amurea II ini sangat penting peranannya dalam rencana memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional tersebut. Konsumsi pupuk di Indonesia secara total tumbuh rata-rata 2,86 persen per tahun dan sebagian besar konsumsi pupuk adalah jenis Urea dan NPK yang mencapai rata-rata 76% dari konsumsi pupuk nasional.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan perolehan laba bersih Rp1,8 triliun di akhir 2015 dengan menggenjot pendapatan dari ekspansi kredit dan pemulihan aset bermasalah. Selain itu, ruang ekspansi perseroan akan lebih besar seiring paket kebijakan stimulus ekonomi yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagi informasi, OJK telah menurunkan bobot risiko untuk portofolio kredit perumahan menjadi 35% tanpa memperhitungkan loan to value (LTV). Bobot risiko untuk portofolio kredit bersubsidi juga diturunkan menjadi 20%.

Bank Tabungan Negara (BBTN) perkirakan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 11-12 triliun dengan membiayai 106.000 lebih unit rumah. Sepanjang semester I 2015, perseroan telah menyalurkan Rp 5,25 triliun kredit KPR subsidi kepada 53.369 unit rumah. Diperkirakan pada semester II 2015 penyaluran kredit KPR subsidi mencapai Rp 6-7 triliun. Perseroan juga akan mengurangi dana yang berbunga tinggi. Apabila biaya dana ini bisa diturunkan apalagi ditambah sumber dana dari luar atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan berdampak pada market sehingga likuiditas makin longgar, dan tren bunga KPR akan mengikuti biaya dana tersebut. Langkah tersebut telah dilakukan oleh perseroan pada Semester I 2015, alhasil laba bersih naik 54,2% menjadi Rp 831 miliar.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11% per Juni 2015, yang ditopang oleh pertumbuhan tinggi di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pertumbuhan kredit UMKM perseroan mencapai 32% menjadi Rp14,8 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 26,57% dari total portofolio kredit perseroan yang mencapai Rp55,7 triliun. Sementara itu, BTPN membukukan laba bersih sebesar Rp928 miliar pada semester pertama tahun ini atau

(4)

     

           

 

 

29 July 2015

29 July 2015

lebih rendah 7% dari periode yang sama tahun lalu.

Bank Danamon Indonesia (BDMN) membukukan laba bersih Rp 1,25 triliun pada semester I-2015, turun 16% YoY. Penurunan pertumbuhan laba seiring penurunan pertumbuhan kredit. Kredit perseroan tercatat turun 3% YoY menjadi Rp 136,3 triliun. Pada semester I-2015, kredit UKM, ritel dan syariah masih mencatatkan pertumbuhan, sedangkan kredit pada segmen mikro, kendaraan bermotor dan korporasi menurun. BDMN memperkirakan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun akan flat. Pada semester I-2015, NPL tercatat 2,9% atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,1%. LDR menurun dari 98,9% menjadi 89,6% pada semester I-2015. Biaya dana dan pertumbuhan kredit yang menurun menyebabkan NIM perseroan terkoreksi dari 8,3% menjadi 7,8%.

Bank OCBC NISP (NISP) membukukan laba bersih sebesar Rp 735 miliar pada semester I-2015 atau tumbuh 16% YoY. Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 8% menjadi Rp 1,95 triliun. Perseroan membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 74,2 triliun pada akhir Juni 2015, tumbuh 13% YoY dan NPL neto sebesar 0,7%. NIM berada pada level 3,7% dan LDR pada level 87,3%.

Bank Ina Perdana (BINA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 44,33% YoY sepanjang semester I 2014 menjadi Rp4,14 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp7,44 miliar. Sedangkan pendapatan bunga membukukan kenaikan menjadi Rp105,57 miliar dari pendapatan bunga tahun sebelumnya yang sebesar Rp83,36 miliar.

BFI Finance (BFIN) mendapatkan komitmen pinjaman sebesar US$ 180 juta dari konsorsium bank. Jumlah tersebut meningkat dari rencana sebelumnya, yaitu pinjaman sebesar US$ 75 juta dengan opsi tambahan hingga sebesar US$ 100 juta. Meningkatnya jumlah pinjaman tersebut karena permintaan pinjaman konsorsium kepada BFI Finance mencapai US$ 300 juta atau oversubscribed sebesar 3,5 X. Total terdapat 20 bank yang bakal memberi pinjaman, dipimpin oleh Standard Chartered dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. Jumlah pinjaman sebesar US$ 180 juta terdiri atas pinjaman langsung sebesar US$ 105 juta dengan opsi penambahan pinjaman (accordion feature) maksimal sebesar US$ 75 juta. Opsi penambahan pinjaman tersebut dapat dieksekusi maksimal selama enam bulan sejak penandatanganan pinjaman. Perseroan akan menggunakan seluruh dana pinjaman tersebut untuk ekspansi pembiayaan.

BFI Finance (BFIN) rencananya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 700 miliar sampai 1 triliun tahun ini. Penerbitan obligasi itu merupakan sisa dari total penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp 2,5 triliun. Sementara tahun lalu, perseroan sudah menerbitkan obligasi sebesar Rp 500 miliar. Masih ada sisanya yang akan diterbitkan sebanyak Rp 2 triliun dalam dua tahun.

Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) Semester I 2015 mencatat laba Rp1,53 miliar, atau turun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5 miliar. Penurunan laba ini seiring dengan turunnya pendapatan premi yang dibukukan perseroan hingga semester I 2015. Sepanjang semester I 2015, pendapatan premi yang dibukukan tercatat mengalami penurunan sebesar 9,24% menjadi Rp82,69 miliar dari sebelumnya Rp91,10 miliar.

Danasupra Erapasific (DEFI) membukukan kerugian sebesar Rp522,93 juta sepanjang semester I 2015 dibandingkan laba

sebesar Rp1,19 miliar periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan yang dibukukan sepanjang semester I 2015 mencapai Rp1,57 miliar, turun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,36 miliar.

Eka Sari Lorena (LRNA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 71,6% YoY sepanjang semester I 2015 menjadi Rp 536,99 juta dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,89 miliar. Namun, pendapatan usaha berhasil membukukan kenaikan menjadi Rp71,86 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya yang sebesar Rp59,53 miliar.

Alfamart mengaku bakal menahan harga dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini, terutama dengan nilai tukar rupiah yang sedang mengalami tekanan. Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira mengaku, meskipun yang dijual di minimarketnya adalah produk lokal tetapi banyak di antaranya mengandung komponen impor. Alfamart tidak akan menaikkan harga produk seluruhnya karena daya beli masyarakat yang relatif rendah.

(5)

      

 

 

 

 

 

29 July 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 47,79 -0,19 TLKM (US) 42 14.267 195

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,84 0,02 ANTM (GR) 0,03 447 15

Gold (US$)/Ounce 1096,11 0,54

Nickel (US$)/MT 11325,00 295,00

Tin (US$)/MT 16150,00 455,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,25 -2,15

Coal (RB) (US$)/MT* 57,30 -6,06

CPO (ROTH) (US$)/MT 660,00 -10,00

CPO (MYR)/MT 2134,50 -36,50

Rubber (MYR/Kg) 680,50 -4,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,05 0,63

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17630,27 1,09 -1,08 15,81 14,53 2,97 2,79 5.313,7

USA NASDAQ COMPOSITE 5089,21 0,98 7,46 22,32 19,33 3,62 3,30 7.987,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6555,28 0,77 -0,16 16,00 14,31 1,84 1,77 1.630,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 3836,99 -1,70 13,21 15,12 13,31 1,83 1,65 4.817,8

CHINA SHENZHEN SE A SH 2208,93 -2,26 49,41 30,93 24,32 3,80 3,36 3.320,0

HONG KONG HANG SENG INDEX 24503,94 0,62 3,81 11,84 10,77 1,27 1,18 1.938,9

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4714,76 -1,18 -9,80 14,29 12,25 2,28 2,02 335,3

JAPAN NIKKEI 225 20328,89 -0,10 16,49 19,20 17,31 1,75 1,63 3.006,2

MALAYSIA KLCI 1699,70 -0,59 -3,49 15,90 14,59 1,85 1,74 259,9

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3281,09 -0,98 -2,50 13,65 12,51 1,23 1,17 392,5

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.465,47 2,47 1000 IDR/ USD 0,07 0,0000

EUR/IDR 14.897,93 -2,58 EUR / USD 1,11 0,0004

JPY/IDR 108,95 0,12 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.875,67 21,06 SGD / USD 0,73 0,0001

AUD/IDR 9.892,27 49,84 AUD / USD 0,73 0,0008

GBP/IDR 21.017,31 34,83 GBP / USD 1,56 -0,0005

CNY/IDR 2.168,54 -0,01 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.529,61 5,39 MYR / USD 0,26 0,0003

KRW/IDR 11,56 0,03 100 KRW / USD 0,09 0,0002

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.98

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

29 July 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description Jun’15 May’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.96 0.42 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.15 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.54 0.50

Foreign Reserve (USD) 110.80 Bn 110.80 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,724,691.70

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

29 Jul US Pending Home Sales MoM Tetap 0.9%

29 Jul US Pending Home Sales YoY Naik menjadi 11.1% dari 8.3%

30 Jul FOMC Rate Decision (Upper Bound) Tetap 0.25%

30 Jul FOMC Rate Decision (Lower Bound) Tetap 0.00%

30 Jul US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.5% dari -0.2%

30 Jul US Personal Consumption Naik menjadi 2.7% dari 2.1%

30 Jul US GDP Price Index Naik menjadi 1.5% dari 0.0%

30 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 255 ribu

30 Jul US Continuing Claims Turun menjadi 2205 ribu dari 2207 ribu

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 2845 0.71 2.12 BBCA IJ 13000 -3.35 -11.55 UNVR IJ 40000 0.63 2.01 BBRI IJ 9400 -3.84 -9.63 ADRO IJ 600 8.11 1.51 BMRI IJ 9375 -1.83 -4.25 PGAS IJ 3935 0.77 0.77 GGRM IJ 47975 -4.05 -4.10 HERO IJ 1785 10.19 0.73 ASII IJ 6350 -1.17 -3.19 JKON IJ 940 4.44 0.69 CPIN IJ 2480 -4.62 -2.07 AKRA IJ 6025 2.12 0.52 BBNI IJ 4745 -2.16 -2.04 ULTJ IJ 3850 4.05 0.46 BSDE IJ 1675 -4.83 -1.72 PTBA IJ 6425 2.39 0.36 EXCL IJ 2785 -6.39 -1.71 MIKA IJ 24700 0.82 0.31 AALI IJ 20475 -4.77 -1.70 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Bank Harda Internasional

Banking & Finance

115-150 950.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo Gelombang Seismic

Indonesia

(7)

      

 

 

 

 

 

 

29 July 2015

29 July 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

MTLA 100:1 Stock Dividend  05 Aug-15 06 Aug-15 10 Aug-15 25 Aug-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 11 Aug-15 12 Aug-15 19 Aug – 14 Sep’15

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 TBA TBA

 

TBA

 

SIPD Tender Offer -- 850.00 -- -- 01 Jul - 30 Jul’15

BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 02 Jul - 04 Aug’15

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRUS Stock Split 1:2 -- -- 27 Jul-15 27 Jul-15

BALI Stock Split 1:5 -- -- 30 Jul-15 30 Jul-15

ASJT Stock Split 1:2 -- -- 31 Jul-15 31 Jul-15

CEKA Stock Split 1:2 -- -- 03 Aug-15 03 Aug-15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- 26 Aug-15 26 Aug-15

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

OCAP RUPST 29-Jul-15

PPRO RUPSLB 29-Jul-15

SIPD RUPST/LB 30-Jul-15

WIKA RUPSLB 30-Jul-15

HMSP RUPSLB 10-Aug-15

AGRO RUPSLB 12-Aug-15

BUMI RUPST/LB 13-Aug-15

ITMA RUPST 14-Aug-15

BRAU RUPSLB 19-Aug-15

PGLI RUPSLB 19-Aug-15

CMNP RUPST/LB 19-Aug-15

MLBI RUPSLB 20-Aug-15

STAR RUPSLB 20-Aug-15

SUPR RUPSLB 20-Aug-15

SRAJ RUPSLB 24-Aug-15

BNII RUPSLB 24-Aug-15

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

(8)

      

 

 

 

 

 

29 July 2015

29 July 2015

ADHI

TRADING BUY

S1 2520 R1 2645 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2395 R2 2770

Closing

Price 2590

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 2570-Rp 2645

• Entry Rp 2590, take Profit Rp 2645

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 80.10 Positif

MACD 31.2 Positif

True Strength Index (TSI) 7.7 Positif

Bollinger Band (Mid) 2356 Positif

MA5 2622 Negatif 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing Sys tem - ADHI - Daily - 28/07/2015 -

Op-2500 Hi-2625 Lo-2500 Cl-2590 Vol= 21,005,700.000

2,590 2,590 2,590 2,356 2,115 1,985 1,871.66 2,621.88 2,622 2,685 2,795 2,840.34 2,902.93 21,005,700 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADHI - Stochastic %D(5,3,3) = 39.60, Stochastic %K = 23.66, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

23.6607 23.6607 20 39.6021 39.6021 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ADHI - MACD (6,9) = 31.16, Signal() = 40.63

31.1605 40.633 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 7.37 7.37106 0.00000 22.8517

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

ADRO

TRADING BUY

S1 565 R1 620 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 515 R2 665

Closing

Price 600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 590-Rp 620

• Entry Rp 600, take Profit Rp 620

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.45 Positif

MACD -13.6 Positif

True Strength Index (TSI) -29.3 Positif

Bollinger Band (Mid) 670 Negatif

MA5 577 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing Sys tem - ADRO - Daily- 28/07/2015 -

Op-565 Hi-600 Lo-550 Cl-600 Vol= 92,650,400.000

600 600 600 585.625 577 550 506.528 605 670.25 770 815 833.972 950.675 92,650,400 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 26.42, Stochastic %K = 38.74, Overbought Level = 80.00, Overs old Level = 20.00

26.417 26.417 20 38.7446 38.7446 80 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 0.0 ADRO - MACD (6,9) = -13.59, Signal() = -16.55

-16.5506 -13.5899 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -29.23 -29.2332 -44.4162 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

29 July 2015

29 July 2015

PTBA

TRADING BUY

S1 6200 R1 6575 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 5825 R2 6950

Closing

Price 6425

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 6375-Rp 6575

• Entry Rp 6425, take Profit Rp 6575

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 10.53 Positif

MACD -177.7 Positif

True Strength Index (TSI) -60.8 Positif

Bollinger Band (Mid) 7465 Negatif

MA5 6425 Negatif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing System - PTBA - Daily - 28/07/2015 -

Op-6100 Hi-6475 Lo-6100 Cl-6425 Vol= 2,191,200.000

6,425 6,425 6,425 6,425 6,200 6,100 5,774.19 6,553.13 7,466.25 8,687.5 9,158.31 9,450 10,884.3 2,191,200 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 28.08, Stochastic %K = 32.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

28.0827 28.0827 20 32.7169 32.7169 80 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 PTBA - MACD (6,9) = -178.04, Signal() = -197.25

-197.254 -178.041 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PTBA - TSI(3,5,3) = -60.84 -60.8376 -68.4613 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

AKRA

TRADING BUY

S1 6000 R1 6225 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 5775 R2 6450

Closing

Price 6025

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 6000-Rp 6225

• Entry Rp 6025, take Profit Rp 6225

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 93.60 Positif

MACD 65.65 Positif

True Strength Index (TSI) 72.82 Positif

Bollinger Band (Mid) 5695 Positif

MA5 5875 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing System - AKRA - Daily - 28/07/2015 -

Op-5900 Hi-6025 Lo-5700 Cl-6025 Vol= 9,369,300.000

5,825 5,700 5,696.88 5,696.25 5,200 5,173.69 5,019.23 5,875 6,025 6,025 6,025 6,218.81 6,225 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(5,3,3) = 93.60, Stochastic %K = 95.58, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

93.5996 80 20 93.5996 95.5789 95.5789 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 AKRA - MACD (6,9) = 65.65, Signal() = 51.59

51.5944 65.6497 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 72.82 61.4487 0.00000 72.825

(10)

      

 

 

 

 

 

29 July 2015

29 July 2015

STAR

TRADING BUY

S1 72 R1 81 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 63 R2 90

Closing

Price 78

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 76-Rp 81 • Entry Rp 78, take Profit Rp 81

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.27 Positif

MACD 15.50 Positif

True Strength Index (TSI) 64.79 Positif

Bollinger Band (Mid) 1909 Positif

MA5 1916 Positif 48.0 54.0 60.0 66.0 72.0 78.0 84.0

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing System - STAR - Daily- 28/07/2015 -

Op-75 Hi-80 Lo-74 Cl-78 Vol= 23,912,500.000

76.125 74.4 74 72 67.7547 67 53.585 76.6 78 78 78 81 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 STAR - Stochastic %D(5,3,3) = 55.59, Stochastic %K = 54.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

54.1667 54.1667 20 55.5864 55.5864 80 0.00 0.40 0.80 1.20 1.60 2.00 0.00 STAR - MACD (6,9) = 0.46, Signal() = 0.45

0.451279 0.458695 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 STAR - TSI(3,5,3) = 17.72 17.7203 0.00000 17.8249

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

META

TRADING BUY

S1 170 R1 180 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 160 R2 190

Closing

Price 176

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 174-Rp 180 • Entry Rp 176, take Profit Rp 180

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 15.11 Positif

MACD -2.68 Positif

True Strength Index (TSI) -66.74 Positif

Bollinger Band (Mid) 191 Negatif

MA5 176 Positif 170.0 180.0 190.0 200.0 210.0 220.0

February March April May Jun Jul

NICK MA Swing System - META - Daily - 28/07/2015 -

Op-170 Hi-176 Lo-167 Cl-176 Vol= 112,763,200.000

180 176.6 176 176 176 169.337 166 180.25 190.595 190.8 197 212.263 218 112,763,20 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 META - Stochastic %D(5,3,3) = 15.11, Stochastic %K = 29.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 15.1138 15.1138 29.2899 29.2899 80 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 0.0 META - MACD (6,9) = -2.68, Signal() = -2.68

-2.67999 -2.67996 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 META - TSI(3,5,3) = -66.74 -66.7403 -70.6714 0.00000

(11)

      

 

 

 

 

 

 

29 July 2015

29 July 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

28-07-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 20475 20475 21250 18650 19950 21250 22550 Positif Positif Negatif 26000 21325

LSIP Trading Sell 1345 1345 1315 1245 1315 1385 1455 Negatif Negatif Negatif 1730 1405

SGRO Trading Buy 1640 1640 1655 1575 1615 1655 1695 Positif Positif Negatif 1830 1600

Mining

BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 71 50

PTBA Trading Buy 6425 6425 6575 5825 6200 6575 6950 Positif Positif Negatif 9450 6100

ADRO Trading Buy 600 600 615 515 565 615 665 Positif Positif Positif 850 550

MEDC Trading Buy 2500 2500 2585 2155 2370 2585 2800 Positif Positif Positif 2820 2350

INCO Trading Sell 2200 2200 2180 2140 2180 2220 2260 Negatif Negatif Negatif 2985 2225

ANTM Trading Sell 530 530 520 493 520 545 570 Negatif Negatif Negatif 775 550

TINS Trading Sell 575 575 550 550 570 590 610 Negatif Negatif Negatif 790 580

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 10100 10100 9975 9700 9975 10250 10525 Negatif Negatif Negatif 13100 10250

INTP Trading Buy 20925 20925 21375 19925 20650 21375 22100 Positif Positif Negatif 22450 20625

SMCB Trading Sell 1485 1485 1445 1445 1470 1495 1520 Negatif Negatif Negatif 1610 1450

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6350 6350 6450 6100 6275 6450 6625 Positif Positif Negatif 7150 6425

GJTL Trading Sell 750 750 740 715 740 765 790 Positif Negatif Negatif 1020 755

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6025 6025 6175 5875 5975 6075 6175 Positif Positif Negatif 6950 5975

GGRM Trading Sell 47975 47975 47600 46525 47600 48675 49750 Negatif Negatif Negatif 54150 42000

UNVR Trading Buy 40000 40000 40225 39025 39625 40225 40825 Positif Positif Positif 42125 39300

KLBF Trading Buy 1655 1655 1670 1620 1645 1670 1695 Positif Positif Negatif 1745 1600

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1675 1675 1635 1510 1635 1760 1885 Negatif Negatif Negatif 1885 1605

PTPP Trading Buy 3920 3920 4000 3710 3855 4000 4145 Positif Positif Negatif 4190 3130

WIKA Trading Buy 2830 2830 2780 2640 2780 2920 3060 Positif Positif Negatif 3190 2480

ADHI Trading Buy 2590 2590 2645 2395 2520 2645 2770 Positif Positif Negatif 2795 1910

WSKT Trading Buy 1735 1735 1775 1655 1715 1775 1835 Positif Positif Negatif 1900 1490

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 3935 3935 3960 3850 3905 3960 4015 Positif Positif Negatif 4390 3905

JSMR Trading Sell 5525 5525 5425 5275 5425 5575 5725 Negatif Negatif Negatif 6400 5275

ISAT Trading Buy 4300 4300 4330 4210 4270 4330 4390 Positif Positif Negatif 4420 3630

TLKM Trading Buy 2845 2845 2885 2785 2825 2865 2905 Positif Positif Negatif 2955 2800

Finance

BMRI Trading Buy 9375 9375 9600 9150 9300 9450 9600 Positif Positif Negatif 10400 9350

BBRI Trading Buy 9400 9400 9675 8875 9275 9675 10075 Positif Positif Negatif 11200 9775

BBNI Trading Buy 4745 4745 4805 4615 4710 4805 4900 Positif Positif Negatif 6000 4800

BBCA Trading Buy 13000 13000 13175 12525 12850 13175 13500 Positif Positif Negatif 13900 13050

BBTN Trading Buy 1200 1200 1225 1135 1180 1225 1270 Positif Positif Positif 1220 1070

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 17950 17950 18200 17350 17775 18200 18625 Positif Positif Negatif 21575 18050

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku sudut roll tanpa gangguan ekternal ditunjukkan gambar 4.22, berdasarakan perilaku sudut roll tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kontroler yang

MCU yang dikembangakan akan mampu memberikan pengontrolan di bagian pengapian dan supplai bahan bakar dalam mengatasi perubahan konsentrasi ethanol, sehingga

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui efektivitas dosis irradiasi 175 Gy berdasarkan pemeriksaan gambaran histologi organ hati dan limpa mencit

Prevalensi trichurosis pada sapi betina yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada sapi jantan mungkin disebabkan oleh faktor manajemen peternak di

Mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah (CIF) Perorangan dan Formulir Pembukaan Rekening (khusus untuk orang tua/wali yang belum memiliki rekening tabungan di BNI Syariah) dengan

Leukemia limfositik kronik yang terdiri dari 1 kasus menunjukkan gambaran laboratorium berupa anemia sedang, leukositosis, trombositopenia, gambaran eritrosit

Berdasarkan hasil penelitian tentang pen- garuh kedalaman undercut gigi pegangan dan tipe bahan cengkeram termoplastik nilon terh- adap kekuatan retensi GTSL Co-Cr kombinasi