NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
IHSG akan menguji support level di 4835 yang merupakan tahan solid dalam dua bulan terakhir. Sinyal positif jika IHSG mampu bertahan pada level tersebut dengan potensi akan menguji resistance I di level 4927 sebelum berlanjut ke resistance II di level 4986. Sinyal negatif jika IHSG break out dibawah support level tersebut karena akan menguji support
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4721.121 +6.365 5,177.88 4,804.54
LQ-45 796.064 -0.380 1,058.38 3,407.26
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Rabu (29/07), IHSG ditutup menguat tipis 6,37 poin (0,14%) dari level 4.714,76 ke level 4.721,12. Penguatan ini dipimpin oleh sektor perdagangan yang naik sebesar 1,44%, sektor aneka industi yang naik sebesar 0,99%, dan sektor pertanian yang menguat 0,98%. Sektor properti mencatat pelemahan terbesar sebesar 0,73%. Investor asing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp366,6 miliar. Dari pasar global, indeks Wall Street bergerak menguat pada perdagangan hari Selasa (28/07) setelah melemah selama 5 hari beruntun. Penguatan ini dikarenakan pasar saham AS yang sangat oversold beberapa hari terakhir. Harga minyak yang stabil juga membantu penguatan indeks tersebut. Pada hari Rabu, setelah pertemuan FOMC yang berlangsung selama 2 hari, akan diumumkan perkembangan the Fed mengenai pergerakan Fed Rate. Pengumuman dari FOMC tersebut bisa memberi efek kuat kepada pasar-pasar saham regional maupun global. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 126.17 poin (3,44%) ke level 3.789,17 setelah turun 11% selama 3 hari terakhir. Penguatan tersebut mengikuti trend penguatan dari pasar saham eropa dan AS. Indeks tersebut menguat setelah dikabarkan kebijakan dari pemerintah untuk menstabilkan harga saham di pasar akan di implentasikan pada awal bulan depan untuk mencegah krisis pasar. Namun pasar tetap dibayangi oleh berita dari FOMC yang akan memberi informasi baru mengenai kenaikan Fed rate. Indeks Hang Seng ditutup menguat 115.51 poin (0,47%) dari level 24.503,94 ke level level 24.619,45 mengikuti penguatan dari pasar saham Eropa dan AS. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 25.98 poin (0,13%) dari level 20.328,89 ke level 20.302,91. Indeks Nikkei tetap turun walaupun data dari penjualan retail yang baru keluar mencapai 0,9%, lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang berada di 0,8%. Indeks tersebut terseret oleh pelemahan 10,66% pada harga saham FANUC corp. Perusahaan produsen robot untuk otomatisasi pabrik tersebut anjlok setelah memangkas target laba di tengah tekanan penurunan permintaan dari Tiongkok. Pasar saham Eropa tentatif menguat pada awal perdagangan. Penguatan yang terjadi disebabkan oleh aksi bargain-hunting yang dilakukan oleh para investor setelah pelemahan yang disebabkan oleh pasar saham Tiongkok yang anjlok 8.5% beberapa hari sebelum.
Gejolak saham global pada perdagangan Rabu nampak mereda, Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) reli untuk kali kedua setelah respon positif pelaku pasar atas laporan laba yang berhasil melampaui perkiraan serta Federal Reserve mengatakan pasar tenaga kerja dan perumahan membaik. Janet Yellen telah menuntun The Fed ke kearah kenaikan tingkat suku bunga untuk kali pertama dalam hampir satu dekade, sinyalemen tersebut kian akan mendekati realisasi seiring dengan kesempatan kerja penuh hampir mendekati. Kendati demikian, The Fed kemungkinan bisa melakukan pengetatan dalam tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti apa yang harapkan, sebelumnya dengan fokus spekulasi pada keputusan tercepatnya di bulan September. Di sisi lain, Yellen telah menekankan bahwa waktu kenaikan tingkat suku bunga kurang penting jika dibandingkan dengan laju peningkatan berikutnya, yang katanya akan dilakukan secara bertahap. Awal bulan ini, Yellen akan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kenaikan tingkat suku bunga yang prematur bisa menggagalkan pemulihan. Spekulasi bahwa The Fed lebih lanjut dapat menunda kenaikan suku bunga, berhasil mengurangi gejolak indeks bursa global yang sempat dipengaruhi oleh faktor Krisis utang Yunani dan gejolak baru-baru ini di pasar saham Cina. Sementara itu, tekanan pasar akibat krisis Yunani memang terbilang mereda seiring dengan European Central Bank telah memberikan persetujuan pada proposal Yunani untuk pembukaan kembali pasar keuangan Waktu pembukaan kembali akan ditentukan oleh menteri keuangan Yunani, yang mana juga akan menentukan larangan dan peraturan dasar perdagangan. kabar lain menunjukkan bahwa kepala misi Uni Eropa dan International Monetary Fund tiba di Yunani pada hari Rabu untuk berdiskusi mengenai program bailout ketiga guna menyelamatkan Yunani, Diskusi dalam level teknis dimulai pada hari Senin dan diperkirakan akan selesai pada hari Jumat. Kedua belah pihak mencoba mencapai kesepakatan sesegera mungkin. Pihak kreditur mengirimkan perwakilan pada diskusi tersebut yang dihadiri oleh Komisi Eropa, European Central Bank, dan IMF. Faktor positif pasar global diharapkan menjadi katalis bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini, hanya tinggal menunggu katalis positif dari dalam negeri, apakah gejolak rupiah yang sempat terjadi beberapa hari sebelumnya dapat stabil pergerakan pada hari ini. Dengan memperkirakan rupiah dapat stabil, maka potensi penguatan bagi IHSG semakin terbuka.
DAILY REPORT
30 Juli 2015• ADHI akan melakukan rights issue September 2015 • Astratel akuisisi 25% saham Trans Marga Jateng • Laba ASGR per 1H15 turun 11,4% YoY
• Laba AALI per 1H15 turun 67,6% YoY jadi Rp 444,4 miliar
• MAGP minta BEI buka suspensi sahamnya, Graha Mandiri cabut PKPU • Laba BBCA per 1H15 naik 8,8% YoY
• Laba BNLI per 1H15 naik 5% YoY • Laba BJTM per 1H15 turun 3,49% YoY
• BJTM akan spin off unit usaha Syariah pada tahun 2017
• BBRI buka cabang di Singapura dan targetkan kredit USD 100 juta • BBMD bukukan laba 1H15 turun 18,61% YoY
• MAYA rights issue pada September 2015
• VRNA akan cari investor strategis atau lakukan right issue • WTON siap operasikan pabrik baru
• DAJK cari pinjaman sindikasi Rp 1,45 triliun
• Rugi NIKL per 1H15 naik jadi USD 1,97 juta dari rugi USD 1,1 juta • Laba KRAH per 1H15 turun 76,63% YoY
• Laba INTD per 1H15 turun jadi Rp 1,17 miliar dari Rp 1,29 miliar • SRIL & ANTM masuk indeks LQ45, ANTM & CTRA keluar dari LQ45 • Laba bersih GIAA meningkat 114,5%
• GIAA telah melakukan efisiensi hingga USD 78 juta • Jumlah penumpang GIAA naik 19,5% YoY, termasuk Citilink • PPRO perkuat ekspansi hotel
• PSKT incar dana Rp400 miliar melalui rights issue
Support Level 4706/4690/4660
Resistance Level 4751/4781/4796
Major Trend Down
30 July 2015
30 July 2015
Adhi Karya (ADHI) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.817.892.144 saham biasa atau sebesar 50,2% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Rasio ditetapkan 100.000:100.920 dengan harga pelaksanaan antara Rp 1.510-2.400. RUPSLB akan diselenggarakan pada 27 Agustus 2015. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 3 September 2015. Periode perdagangan HMETD adalah 10-16 September 2015. Perseroan merencanakan untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh untuk proyek transportasi massal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya.
Pemegang saham Merdeka Copper (MDKA), Maya Miranda Ambarsari, melepas kepemilikan sahamnya di perseroan. Maya Miranda Ambarsari melepas sebanyak 7.000.000 saham pada harga Rp2.000 per lembar atau nilai transaksi sebesar Rp14.000.000.000. Dengan pelepasan saham tersebut, maka sisa kepemilikan saham Maya Miranda Ambarsari menjadi 317.710.000 saham atau mewakili 8,9% dari total saham perseroan.
Laba bersih Astra Graphia (ASGR) per Juni 2015 turun 11,14% YoY menjadi Rp 97,45 miliar atau Rp 72,26 per saham dari sebelumnya Rp 109,68 miliar atau Rp 81,32 per saham. Pendapatan bersih naik menjadi Rp 957,33 miliar dari sebelumnya Rp 920,85 miliar dan beban pokok naik menjadi Rp 637,05 miliar dari sebelumnya Rp 618,10 miliar.
Astratel Nusantara, anak usaha Astra Internasional (ASII) di bidang infrastruktur dan logistik, menyelesaikan akuisisi 25% saham Trans Marga Jateng, operator Semarang-Solo sepanjang 72,64 km, dengan total nilai Rp 900 miliar.
Astra Agro Lestari (AALI) hingga semester I 2015 membukukan laba Rp 444,43 miliar, atau turun dibanding sebelumnya sebesar Rp 1,37 triliun. Pendapatan bersih di semester I 2015 mencapai Rp 7,23 triliun atau turun sebesar 9,72% dari sebelumnya Rp 8,01 triliun. Sementara beban pokok pendapatan naik 1,36% menjadi Rp 5,59 triliun dari sebelumnya Rp 5,51 triliun.
Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP), CV Graha Mandiri mencabut perkara yang didaftarkan ke Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, (27/7) kepada perseroan. CV Graha Mandiri mencabut permohonan PKPU sehubungan dengan telah dilakukannya pembayaran. Semula, penyelesaian utang Graha Mandiri terhadap MAGP akan direstrukturisasi dan dilakukan penjadwalan ulang. Namun berujung pada perdebatan terhadap jumlah kewajiban dan jangka waktu penyelesaiannya Graha Mandiri memiliki kewajiban pelunasan utang senilai Rp 4,87 miliar kepada MAGP.
Manajemen Multi Agro Gemilang Plantations (MAGP) meminta pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham perseroan. CV Graha Mandiri telah mencabut permohonan PKPU di pengadilan, dimana pihak pengadilan mengabulkan pencabutan perkara oleh pemohon dan membebani biaya pencabutan perkara ini kepada CV Graha Mandiri sebesar Rp 3.816.000.
Laba Bank Central Asia (BBCA) pada semester I 2015 mencapai Rp 8,5 triliun, naik 8,8% YoY dari sebelumnya Rp 7,9 triliun. Pendapatan operasional (pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya) meningkat 14,2% YoY menjadi Rp 22,6 triliun dari sebelumnya Rp 19,8 triliun. Outstanding portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 347,1 triliun pada semester I 2015, naik 8% YoY didorong oleh penyaluran kredit konsumer dan komersial dan UKM. Kredit konsumer tumbuh 9,2% YoY menjadi Rp 96,4 triliun. Sedangkan outstanding kartu kredit mencapai Rp 9 triliun, meningkat 10,5% YoY. Kredit komersial dan UKM naik 8,3% YoY menjadi Rp 137,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi mencatat pertumbuhan sebesar 6,4% YoY menjadi Rp 113,2 triliun pada akhir Juni 2015.
Bank Permata (BNLI) membukukan laba bersih semester I 2015 sebesar Rp 837 miliar atau naik 5% YoY. Pendapatan operasional tumbuh 21% menjadi Rp 4,23 triliun. Pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp 3,13 triliun dari sebelumnya Rp 2,69 triliun dan pendapatan fee based income naik menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 815 miliar.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mencatat penurunan laba bersih di semester I 2015 sekitar 3,49% menjadi Rp 524,32 miliar. Pendapatan bunga naik 17,25% YoY menjadi Rp2,22 triliun. Perseroan berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 42,68 triliun atau meningkat 20,3% YoY. Penyaluran kredit sebesar Rp 28,29 triliun atau naik 13,97% YoY. Perseroan menargetkan NPL di akhir 2015 berkisar 2,8%-3,1%. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2015 berkisar 17% - 20%. Sedangkan DPK diperkirakan di level 15% - 17%. Net profit ditargetkan sekitar 15% - 18%.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) berencana memisahkan unit usaha syariah (UUS) pada tahun 2017. Perseroan tengah menyiapkan struktur kelembagaan sebagai persiapan untuk pemisahan unit syariah dari entitas Bank Jatim. Bank Jatim juga akan menambah modal secara bertahap sebesar Rp 200 miliar. Perseroan telah menyetor Rp 300 miliar. Syarat untuk memisahkan unit syariah adalah entitas yang dipisahkan harus memiliki modal minimal Rp 500 miliar. Pada tahun 2017, aset UUS Bank Jatim diharapkan mencapai paling sedikit Rp 2 triliun dari saat ini Rp 1,3 triliun per Juni 2015. Hingga akhir tahun pembiayaan syariah Bank Jatim ditargetkan mencapai Rp 800 miliar dari posisi Juni 2015 sebesar Rp 600 miliar.
Bank Dinar (DNAR) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 84% YoY per Juni 2015 menjadi Rp5,79 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,14 miliar. Pendapatan yang dibukukan juga naik menjadi Rp86,38 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp54,17 miliar. Laba bruto naik jadi Rp28,02 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya Rp17,85 miliar. Laba usaha juga naik jadi Rp4,66 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,70 miliar. Sementara EBITDA yang diraih perusahaan sebesar Rp6,30 miliar, naik dari EBITDA tahun sebelumnya Rp3,70 miliar. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) resmi membuka kantor cabang di Singapura pada Rabu ini. BRI kantor cabang Singapura ini akan melayani pinjaman, pengumpulan dana pihak ketiga, trade finance, wealth management, payment service dan treasury. Perseroan juga akan menggarap Offshore Funding yang akan dikelola melalui simpanan atau deposito, bank acceptance,
30 July 2015
30 July 2015
medium term notes dan interbank transaction. BBRImenargetkan penyaluran kredit kantor cabang Singapura mencapai USD 100 juta pada tahun pertama. Saat ini, kantor cabang BRI Singapura baru memberikan layanan wholesale untuk korporasi. Namun, dengan bantuan OJK, perseroan berharap lisensi kantor cabang ini dapat menjadi full branch.
Bank Mestika Dharma (BBMD) bukukan laba bersih semester I 2015 turun 18,61% YoY menjadi Rp111,43 miliar dibandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp136,90 miliar. Penurunan laba disebabkan tingginya beban operasional selain bunga bersih di sepanjang semester I 2015. Sementara itu, pendapatan bunga bersih yang dibukukan perseroan sepanjang semester I 2015 sebesar Rp315,82 miliar atau tumbuh 9%. Perseroan berhasil meningkatkan penyaluran kredit sepanjang semester I 2015 menjadi Rp6,78 triliun dibanding kredit yang disalurkan hingga akhir tahun lalu yang sebesar Rp6,52 triliun.
Bank Mayapada Internasional (MAYA) berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan VIII untuk penerbitan saham
baru atau
rights issue
pada September 2015. Perseroanmenargetkan memperoleh dana dari rights issue mencapai Rp650 miliar. Kabarnya Cathay akan ikut dalam rights issue sesuai dengan komposisi sahamnya. Cathay Financial Group melalui Cathay Insurance telah memiliki sebesar 24,9% saham perseroan pada Juni 2015. Dengan porsi saham tersebut untuk mempertahankan porsi pemilikan, Cathay perlu menyetor Rp161,85 miliar. Jika target dana rights issue terealisasi, ekuitas perseroan akan mencapai Rp4,2 triliun. Selain rights issue perseroan juga akan mendapat tambahan modal dari pemegang saham dan menahan perolehan laba.
Verena Multi Finance (VRNA) berencana mencari investor atau pengembangan permodalan asing untuk menyeimbangkan serta mengembangkan bisnisnya. Kemungkinan kemungkinan perseroan mencari investor strategis atau dengan menerbitkan
saham baru atau
rights issue
. Pembiayaan perseroan padasemester I 2015 di bawah budget atau sekitar 80%, dengan target per tahun Rp1,6 triliun. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, target tersebut mengalami penurunan 10% pada 2015. Pada semester II diharapkan naik, hal ini diakibat banyaknya pertumbuhan di daerah-daerah karena pembangunan infrastruktur dari pemerintah.
Panca Global Securities (PEGE) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 6,74% YoY hingga semester I 2015 menjadi Rp11,80 miliar dari laba Rp12,65 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan usaha yang diraih turun menjadi Rp11,33 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya yang Rp12,09 miliar. Tercatat laba usaha turun jadi Rp6,24 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp7,67 miliar. Demikian dengan laba sebelum pajak juga turun jadi Rp12,89 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp13,89 miliar.
Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mencatatkan kerugian sebesar Rp58,48 miliar sepanjang semester I 2015 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang meraih laba sebesar Rp23,92 miliar. Selain itu, perseroan membukukan penurunan penjualan bersih menjadi Rp488,14 miliar dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp667,99 miliar. Perseraon, juga
memperoleh rugi kotor sebesar Rp27,72 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang meraih laba kotor Rp57,22 miliar. Sementara rugi sebelum pajak sebesar Rp80,04 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang diraih Rp31,11 miliar. Wijaya Karya Beton (WTON) segera mengoperasikan pabrik beton pracetak dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun di Lampung Selatan pada kuartal III-2015. Untuk tahun ini, pabrik baru di Lampung Selatan tersebut ditargetkan akan memproduksi 50.000 ton karena baru dimulai pertengahan tahun.
Rugi Pelat Timah Nusantara (NIKL) per Juni 2015 meningkat menjadi USD 1,97 juta dari rugi USD 1,10 juta per Juni 2014. Penjualan neto turun menjadi USD 73,24 juta dari sebelumnya USD 88,23 juta.
Laba bersih Grand Kartech (KRAH) per Juni 2015 turun 76,63% YoY menjadi Rp 2,79 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 11,95 miliar. Penjualan bersih naik menjadi Rp 131,15 miliar dari sebelumnya Rp 126,18 miliar.
Laba Inter Delta (INTD) di semester I 2015 sebesar Rp 1,17 miliar, turun dari sebelumnya Rp 1,29 miliar. Penjualan bersih turun menjadi Rp 41,12 miliar dari sebelumnya Rp 45,04 miliar.
Dwi Jaya Kemasindo (DAJK) menjajaki pinjaman sindikasi perbankan senilai total Rp 1,45 triliun. Perseroan menargetkan mampu memperoleh dana tersebut pada kuartal III-2015. DAJK membidik bunga di kisaran 10%. Sekitar 45% atau Rp 652,5 miliar akan digunakan untuk refinancing utang perseroan, Rp 375 miliar atau 25% untuk modal kerja dan sisanya sekitar 30% atau Rp 435 miliar untuk belanja modal tahun ini. Nantinya, dana tersebut akan diserap untuk pembangunan tahap pertama pabrik Corrugated Cartoon di Subang dengan kapasitas 10 MT per ton.
Saham Sri Rejeki Isman (SRIL) dan Wijaya Karya Beton (WTON) masuk dalam daftar saham LQ-45 untuk periode berlaku dari Agustus 2015-Januari 2016. Sedang saham Aneka Tambang (ANTM) dan Ciputra Development (CTRA) keluar dari perhitungan indeks LQ-45 terbaru.
Garuda Indonesia (GIAA) telah melakukan efisiensi hingga USD 78 juta sejak awal 2015. Efisiensi tersebut berupa penghematan di luar bahan bakar yang ditargetkan dapat mencapai USD 198 juta hingga akhir tahun 2015 ini. Salah satu upaya efisiensi perseroan adalah melakukan restrukturisasi jaringan penerbangan agar menekan biaya operasional. Dikatakan bahwa perseroan telah menekan beban usaha hingga 11.
Garuda Indonesia (GIAA) sepanjang semester I-2015 membukukan laba bersih sebesar USD 29,3 juta, meningkat 114,5% dibanding periode sama tahun lalu yang mengalami kerugian sebesar USD 201,3 juta. Perseroan memperoleh pendapatan usaha sebesar USD 1,84 miliar, meningkat 4,7% dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD 1,76 miliar. Perseroan tetap optimis mencapai target pertumbuhan pendapatan 12% sepanjang tahun ini dengan target pangsa pasar domestik mencapai 50%. GIAA akan melakukan efisiensi biaya dengan target hingga USD 598 juta.
Garuda Indonesia (GIAA) habiskan dana sebesar USD1,2 miliar atau Rp16,1 triliun (kurs Rp13.455 per USD) untuk membeli
30 July 2015
30 July 2015
mesin pesawat LEAP-1B pada CFM Internasional. Mesin pesawat tersebut akan digunakan pada pesawat Garuda jenis Boeing 737 MAX 8. Perseroan memesan mesin tersebut untuk 50 pesawat atau sejalan dengan kerjasama Garuda Indonesia dengan Boeing Commercial Airplanes dalam rencana pengadaan 50 pesawat yang diumumkan dalam Paris Airshow 2015. Harga satu mesin diperkirakan sebesar USD12 juta, dimana setiap satu pesawat boeing memiliki dua mesin. Mesin yang dipesan di CFM Internasional tersebut baru akan datang ke Indonesia mulai 2018 dan selesai pada 2025. Untuk pendanaannya akan menggunakan dua skema yakni financing list dan operating list.
Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan kerugian yang perseroan akibat erupsi Gunung Raung, Banyuwangi, mencapai Rp 2 miliar. Garuda juga mengalami kerugian saat terjadinya kebakaran di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu yang ditaksir sebesar Rp 8,7 miliar. Total kerugian mencapai Rp 10,7 miliar. Sementara total penerbangan yang batal akibat erupsi Gunung Raung sebanyak 246 penerbangan. Citilink diperkirakan sebesar 10%-nya.
Garuda Indonesia (GIAA) berhasil meningkatkan jumlah penumpang sebanyak 19,5% atau 15.900.961 penumpang dari tahun sebelumnya 13.307.351 penumpang, yang merupakan jumlah total dari penumpang Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink Indonesia. Dari jumlah penumpang tersebut, Garuda mengangkut sebanyak 11.555.319 penumpang atau naik 15,3%, sedangkan Citilink Indonesia mengangkut 4.345.642 penumpang atau meningkat 32% dari sebelumnya 3.282.844. Ketepatan penerbangan mencapai 89,7%, dengan utilisasi pesawat sebesar 09.12 jam.
Cowell Development (COWL) berhasil meningkatkan penjualan hingga 69,8% YoY menjadi Rp290,8 miliar pada semester I 2015 dari Rp171,24 miliar periode sama tahun sebelumnya. Namun, pada sisi bottom line, perseroan membukukan kerugian sebesar Rp119,79 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp13,08 miliar. Kerugian disebabkan karena perseroan menanggung peningkatan beban pokok sebesar 82%, dari Rp68,54 miliar menjadi Rp124,79 miliar. Selain itu, beban keuangan yang naik sebesar 93,3%, dari Rp37,26 miliar menjadi Rp72,05 miliar. Perseroan juga harus menanggung rugi selisih kurs hingga Rp111,9 miliar pada semester I 2015.
Red Planet Indonesia (PSKT) mengincar dana Rp200 miliar hingga Rp400 miliar melalui rights issue sebagai langkah ekspansi perusahaan membangun 20 hotel baru dalam kurun 3 hingga 4 tahun ke depan. Rights issue tersebut rencananya dilaksanakan akhir tahun. Namun, pihaknya belum dapat memastikan jumlah saham yang akan dilepas. Pada tahap pertama, pihaknya akan memulai konstruksi hotel di kawasan Kelapa Gading yang direncanakan akhir tahun. Adapun dua lainnya yang berlokasi di kawasan Tandean, dan sekitaran Bandara Internasional Soekarno Hatta, saat ini masih dalam tahap negosiasi lahan. Investasi rata-rata sekitar Rp 80 miliar sampai Rp100 miliar per hotel dengan total 150 kamar. Kalau sumber pendanaannya biasanya 50% dari pinjaman bank sementara sisanya dari rights issue atau dana sendiri.
Surya Semesta Internusa (SSIA) sedang mengembangkan kawasan industri di Subang, tepat di samping ruas jalan tol Cipali. Kawasan tersebut nantinya akan dibuat kota industri mandiri dan ramah lingkungan. Area pengembangannya antara 1.200 hektare (ha) hingga 2.000 ha. Perseroan akan menggarap proyek ini tahun depan. Sementara, di akhir 2017 proyek ini ditargetkan sudah bisa beroperasi secara komersial. Nilai investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 5 triliun. Perseroan sudah memperoleh izin pengembangan kawasan seluas 2.000 ha di wilayah tersebut. Sementara, akuisisi lahan sudah dilakukan secara bertahap. Pada Mei 2015, perseroan mengakuisisi lahan seluas 200 ha. Ini merupakan bagian dari target akuisisi 500 ha lahan di sana hingga akhir tahun ini.
PP Properti (PPRO) akan memperkuat ekspansi hotel dalam lima tahun ke depan. Penguatan bisnis tersebut akan dilakukan dengan cara mengembangkan proyek baru hingga akuisisi pengelola hotel. Perseroan menargetkan mampu membangun dua hotel dengan brand Park Hotel hingga 2020. Investasi pembangunan fisik per hotel berkisar antara Rp 100-150 miliar. PPRO juga tengah menjajaki akuisisi hotel beserta mal di Balikpapan dengan nilai sebesar Rp 415 miliar. Perseroan akan meningkatkan kontribusi recurring income terhadap penjualan dari 5-10% menjadi 15-20% dalam kurun waktu 5-6 tahun ke depan.
30 July 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 48,86 0,07 TLKM (US) 43 14.364 343
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,87 0,01 ANTM (GR) 0,03 457 15
Gold (US$)/Ounce 1097,46 0,66
Nickel (US$)/MT 11250,00 -75,00
Tin (US$)/MT 16200,00 50,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,25 -2,15
Coal (RB) (US$)/MT* 57,35 -6,01
CPO (ROTH) (US$)/MT 645,00 -15,00
CPO (MYR)/MT 2123,50 -21,00
Rubber (MYR/Kg) 680,00 -0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,05 0,63
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17751,39 0,69 -0,40 15,92 14,64 2,99 2,81 5.406,2
USA NASDAQ COMPOSITE 5111,73 0,44 7,93 22,45 19,46 3,64 3,31 8.098,4
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6631,00 1,16 0,99 16,21 14,49 1,86 1,79 1.661,4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3969,37 3,45 17,11 15,59 13,73 1,88 1,70 4.984,2
CHINA SHENZHEN SE A SH 2300,33 4,14 55,59 32,21 25,33 3,97 3,51 3.456,5
HONG KONG HANG SENG INDEX 24619,45 0,47 4,30 11,92 10,82 1,27 1,19 1.949,1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4721,12 0,14 -9,68 14,30 12,27 2,28 1,92 336,0
JAPAN NIKKEI 225 20302,91 -0,13 16,34 19,24 17,33 1,75 1,63 3.007,9
MALAYSIA KLCI 1698,99 -0,04 -3,53 15,89 14,59 1,85 1,74 260,2
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3284,00 0,09 -2,41 13,66 12,52 1,23 1,17 390,5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.456,00 -9,00 1000 IDR/ USD 0,07 0,0000
EUR/IDR 14.755,85 -128,95 EUR / USD 1,10 -0,0018
JPY/IDR 108,47 -0,40 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.813,59 -46,03 SGD / USD 0,73 -0,0013
AUD/IDR 9.812,83 -32,24 AUD / USD 0,73 -0,0002
GBP/IDR 20.979,92 -34,78 GBP / USD 1,56 -0,0011
CNY/IDR 2.167,16 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.528,29 -3,24 MYR / USD 0,26 -0,0002
KRW/IDR 11,55 -0,07 100 KRW / USD 0,09 -0,0005
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.99
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
30 July 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Jun’15 May’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.96 0.42 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.26 7.15 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.54 0.50
Foreign Reserve (USD) 110.80 Bn 110.80 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,724,691.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
30 Jul FOMC Rate Decision (Upper Bound) Tetap 0.25%
30 Jul FOMC Rate Decision (Lower Bound) Tetap 0.00%
30 Jul US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.5% dari -0.2%
30 Jul US Personal Consumption Naik menjadi 2.7% dari 2.1%
30 Jul US GDP Price Index Naik menjadi 1.5% dari 0.0%
30 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 255 ribu
30 Jul US Continuing Claims Turun menjadi 2205 ribu dari 2207 ribu
31 Jul US Employment Cost Index Turun menjadi 0.6% dari 0.7%
31 Jul US Employment Cost Index Turun menjadi 0.6% dari 0.7%
03 Aug Indonesia CPI MoM --
03 Aug Indonesia CPI YoY --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
EMTK IJ 11600 5.45 3.56 BBCA IJ 12850 -1.15 -3.85 ASII IJ 6425 1.18 3.19 UNVR IJ 39700 -0.75 -2.41 BMRI IJ 9500 1.33 3.04 INDF IJ 5775 -4.15 -2.31 UNTR IJ 18650 3.90 2.75 BBNI IJ 4640 -2.21 -2.04 BBRI IJ 9500 1.06 2.57 GGRM IJ 47000 -2.03 -1.97 KLBF IJ 1700 2.72 2.22 INTP IJ 20425 -2.39 -1.94 MIKA IJ 26025 5.36 2.03 CTRA IJ 1070 -7.36 -1.36 SMGR IJ 10275 1.73 1.09 TOWR IJ 3875 -2.64 -1.13 TLKM IJ 2855 0.35 1.06 JKON IJ 875 -6.91 -1.12 BSDE IJ 1715 2.39 0.81 WSKT IJ 1670 -3.75 -0.93
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Bank Harda Internasional
Banking & Finance
115-150 950.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo Gelombang Seismic
Indonesia
30 July 2015
30 July 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
MTLA 100:1 Stock Dividend 05 Aug-15 06 Aug-15 10 Aug-15 25 Aug-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 11 Aug-15 12 Aug-15 19 Aug – 14 Sep’15
SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 TBA TBA
TBA
SIPD Tender Offer -- 850.00 -- -- 01 Jul - 30 Jul’15
BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 02 Jul - 04 Aug’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15
TRUS Stock Split 1:2 -- -- 27 Jul-15 27 Jul-15
BALI Stock Split 1:5 -- -- 30 Jul-15 30 Jul-15
ASJT Stock Split 1:2 -- -- 31 Jul-15 31 Jul-15
CEKA Stock Split 1:2 -- -- 03 Aug-15 03 Aug-15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- 26 Aug-15 26 Aug-15
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
SIPD RUPST/LB 30-Jul-15
WIKA RUPSLB 30-Jul-15
HMSP RUPSLB 10-Aug-15
AGRO RUPSLB 12-Aug-15
BUMI RUPST/LB 13-Aug-15
ITMA RUPST 14-Aug-15
BRAU RUPSLB 19-Aug-15
PGLI RUPSLB 19-Aug-15
CMNP RUPST/LB 19-Aug-15
MLBI RUPSLB 20-Aug-15
STAR RUPSLB 20-Aug-15
SUPR RUPSLB 20-Aug-15
SRAJ RUPSLB 24-Aug-15
BNII RUPSLB 24-Aug-15
DNET RUPSLB 25-Aug-15
ADHI RUPSLB 27-Aug-15
30 July 2015
30 July 2015
KLBF
TRADING BUY
S1 1670 R1 1720 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1620 R2 1770
Closing
Price 1700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1670-Rp 1770
• Entry Rp 1700, take Profit Rp 1770
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.59 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -1.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 1672 Positif
MA5 1678 Positif 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0
2015 February March April May Jun Jul
KLBF Wedge Bullish Breakout 1,678 1,673.84 1,673.84 1,671.5 1,667.5 1,667.5 1,630 1,685 1,700 1,700 1,700 1,705 1,731.38 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 36.02, Stochastic %K = 38.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
36.0189 36.0189 20 38.0952 38.0952 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -2.44, Signal() = 0.16 -2.43512 0.162179 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -1.02 -1.01735 -1.18895 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -22.22, Volume() = 42,396,900.00 -22.2222 42,396,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BMRI
TRADING BUY
S1 9400 R1 9575 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 9225 R2 9750
Closing
Price 9500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 9400-Rp 9750
• Entry Rp 9500, take Profit Rp 9750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 33.72 Positif
MACD -87.18 Negatif
True Strength Index (TSI) -44.73 Positif
Bollinger Band (Mid) 9973 Negatif
MA5 9705 Negatif 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600
2015 February March April May Jun Jul
BMRI Downward Sloping Channel
9,881.25 9,705 9,500 9,500 9,500 8,450 8,450 9,950 9,972.5 10,220.9 10,220.9 10,400 10,626.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 11.32, Stochastic %K = 10.58, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
11.3228 10.582 10.582 11.3228 20 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 107.35, Signal() = 99.00
99.001 107.354 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -44.73 -33.9847 -44.7349 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
BMRI - William's % R(14) = -80.00, Volume() = 27,814,900.00 -8027,814,900
30 July 2015
30 July 2015
UNTR
TRADING BUY
S1 18150 R1 19125 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 17175 R2 20100
Closing
Price 18650
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 18150-Rp 19125
• Entry Rp 18650, take Profit Rp 19125
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.31 Positif
MACD -118.52 Positif
True Strength Index (TSI) -26.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 19083 Negatif
MA5 18365 Positif 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000
2015 February March April May Jun Jul
UNTR Downward Sloping Channel
18,650 18,650 18,596.9 18,400 18,365 17,370.8 17,370.8 18,650 18,652.5 18,652.5 19,082.5 19,475 21,499.8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 17.59, Stochastic %K = 21.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.5929 17.5929 21.8592 21.8592 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = 29.24, Signal() = 87.27
29.2433 87.2676 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = -26.52 -26.517 -32.9369 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
UNTR - William's % R(14) = -53.62, Volume() = 2,291,300.00 -53.6232 2,291,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
GIAA
TRADING BUY
S1 435 R1 465 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 410 R2 490
Closing
Price 451
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 436-Rp 465 • Entry Rp 451, take Profit Rp 465
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 20.18 Positif
MACD 0.37 Positif
True Strength Index (TSI) 17.18 Positif
Bollinger Band (Mid) 437 Positif
MA5 430.8 Positif 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0
2015 February March April May Jun Jul
GIAA Downward Sloping Channel
431.125 430.8 426 409.034 354.304 354.304 354.304 437.35 442 451 451 451 513.824 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 31.62, Stochastic %K = 48.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
31.6232 31.6232 20 48.4113 48.4113 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 GIAA - MACD (5,3) = -3.45, Signal() = -0.98
-3.45379 -0.98197 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 GIAA - TSI(3,5,3) = 17.18 0.00000 -14.4768 17.1778 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
GIAA - William's % R(14) = -12.77, Volume() = 9,759,300.00 -12.766
9,759,300
30 July 2015
30 July 2015
SILO
TRADING BUY
S1 15550 R1 16550 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 14550 R2 17550
Closing
Price 16225
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 15550-Rp 16550 • Entry Rp 16225, take Profit Rp 16550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 88.81 Positif
MACD 235.47 Positif
True Strength Index (TSI) 67.43 Positif
Bollinger Band (Mid) 14775 Positif
MA5 15900 Positif 12,000 12,600 13,200 13,800 14,400 15,000 15,600 16,200
2015 February March April May Jun Jul
SILO Upward Sloping Channel
15,368.8 14,900 14,775 13,838.9 13,838.9 13,750 13,175.7 15,900 16,225 16,225 16,225 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 86.84, Stochastic %K = 86.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
86.8433 80 20 86.8433 86.9048 86.9048 -200 -100 0 100 200 0 SILO - MACD (5,3) = -192.64, Signal() = -194.32
-194.316 -192.637 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SILO - TSI(3,5,3) = 67.43 66.4755 0.00000 67.427 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
SILO - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 7,096,900.00 0.00000
7,096,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KRAH
TRADING BUY
S1 1745 R1 1790 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1700 R2 1835
Closing
Price 1775
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1745-Rp 1835 • Entry Rp 1775, take Profit Rp 1835
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 93.11 Positif
MACD 31.10 Positif
True Strength Index (TSI) 46.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 1579 Positif
MA5 1728 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800
2015 February March April May Jun Jul
KRAH Upward Sloping Channel
1,602.31 1,602.31 1,578.5 1,550 1,537.5 1,537.5 1,321.33 1,685 1,728 1,745 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 87.46, Stochastic %K = 86.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 86.3248
80 20 86.3248 87.4644 87.4644 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 KRAH - MACD (5,3) = -23.26, Signal() = -22.58
-23.2561 -22.5805 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAH - TSI(3,5,3) = 46.78 46.7767 0.00000 48.9337 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
KRAH - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 2,691,600.00 0.00000
2,691,600
30 July 2015
30 July 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
29-07-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 20700 20700 21250 19500 20375 21250 22125 Positif Positif Negatif 26000 20200
LSIP Trading Buy 1345 1345 1380 1250 1315 1380 1445 Positif Positif Negatif 1720 1330
SGRO Trading Buy 1680 1680 1715 1555 1635 1715 1795 Positif Positif Positif 1830 1600
Mining
BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 68 50
PTBA Trading Sell 6250 6250 6475 5825 6150 6475 6800 Negatif Negatif Negatif 9450 6100
ADRO Trading Buy 590 590 610 530 570 610 650 Positif Positif Positif 845 550
MEDC Trading Buy 2525 2525 2565 2315 2440 2565 2690 Positif Positif Positif 2820 2325
INCO Trading Sell 2120 2120 1945 1945 2075 2205 2335 Negatif Negatif Negatif 2985 2175
ANTM Trading Sell 525 525 505 505 520 535 550 Negatif Negatif Negatif 775 520
TINS Trading Buy 610 610 650 560 590 620 650 Positif Positif Positif 790 575
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 10275 10275 10150 9925 10150 10375 10600 Negatif Negatif Negatif 13100 10025
INTP Trading Sell 20425 20425 20175 19450 20175 20900 21625 Negatif Negatif Negatif 22450 20625
SMCB Trading Sell 1490 1490 1475 1475 1485 1495 1505 Negatif Negatif Negatif 1610 1450
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6425 6425 6625 6250 6375 6500 6625 Positif Positif Negatif 7150 6325
GJTL Trading Sell 740 740 730 705 730 755 780 Negatif Negatif Negatif 1020 745
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 5775 5775 5675 5375 5675 5975 6275 Negatif Negatif Negatif 6950 5975
GGRM Trading Sell 47000 47000 46225 43875 46225 48575 50925 Negatif Negatif Negatif 54150 42000
UNVR Trading Sell 39700 39700 39500 39025 39500 39975 40450 Negatif Negatif Negatif 42125 39300
KLBF Trading Buy 1700 1700 1770 1620 1670 1720 1770 Positif Positif Positif 1745 1600
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1715 1715 1745 1635 1690 1745 1800 Negatif Negatif Negatif 1885 1605
PTPP Trading Sell 3875 3875 3825 3700 3825 3950 4075 Negatif Negatif Negatif 4190 3130
WIKA Trading Sell 2800 2800 2765 2655 2765 2875 2985 Negatif Negatif Negatif 3190 2480
ADHI Trading Buy 2635 2635 2665 2545 2605 2665 2725 Positif Positif Positif 2795 1910
WSKT Trading Sell 1670 1670 1595 1420 1595 1770 1945 Negatif Negatif Negatif 1900 1490
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 3900 3900 3860 3740 3860 3980 4100 Negatif Negatif Negatif 4390 3905
JSMR Trading Buy 5575 5575 5650 5400 5525 5650 5775 Positif Positif Negatif 6400 5275
ISAT Trading Buy 4300 4300 4360 4240 4280 4320 4360 Positif Positif Negatif 4420 3680
TLKM Trading Buy 2855 2855 2870 2820 2845 2870 2895 Positif Positif Positif 2955 2800
Finance
BMRI Trading Buy 9500 9500 9750 9225 9400 9575 9750 Positif Positif Negatif 10400 9275
BBRI Trading Buy 9500 9500 9725 9275 9425 9575 9725 Positif Positif Negatif 11200 9400
BBNI Trading Sell 4640 4640 4565 4355 4565 4775 4985 Negatif Negatif Negatif 5850 4735
BBCA Trading Sell 12850 12850 12625 12125 12625 13125 13625 Negatif Negatif Negatif 13900 12900
BBTN Trading Buy 1185 1185 1210 1130 1170 1210 1250 Positif Positif Negatif 1230 1070
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18650 18650 19125 17175 18150 19125 20100 Positif Positif Positif 21350 17850