NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Koreksi yang terjadi bagi IHSG dalam pekan lalu secara teknis memperlihatkan sinyal negatif. Namun, potensi up reversal bagi IHSG bisa terjadi apabila indeks tidak tembus MA20 yang merupakan tahanan solid. Sinyal candle pun cenderung memperlihatkan peluang positif bagi IHSG, setelah mengalami tekanan pada pekan lalu.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4816.655 +35.358 11,056.75 7,809.04
LQ-45 835.494 +6.179 3,597.59 5,836.38
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 35,36 poin (0,74%) dari level 4.781,30 ke level 4.816,66 pada perdagangan hari Rabu (30/3) dipicu oleh berbagai sentimen positif yang datang dari dalam dan luar negeri. Dari pasar domestik, paket kebijakan ekonomi XI yang diluncurkan pemerintah pada hari Selasa lalu telah memberikan sentimen positif pada perdagangan saham pada hari berikutnya. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga BBM jenis premium sebesar Rp500/liter dari Rp6.950 menjadi Rp6.450/liter. Harga solar juga turun sebesar Rp500/liter dari Rp5.650/liter menjadi Rp5.150/liter. Dari pasar global, mayoritas saham global menguat setelah Gubernur the Fed Janet Yellen memberi pernyataan bahwa bank sentral AS akan berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan dengan memperhatikan kondisi perekonomian global. Hal itu membuat bursa Amerika menguat meskipun laba emiten diperkirakan akan turun lebih dalam dari perkiraan awal. Selanjutnya, harga minyak dunia tercatat turun seiring dengan pernyataan pimpinan Federal Reserve Janet Yellen yang menyatakan bahwa investor melihat outlook suku bunga di Amerika Serikat (AS) terlihat dovish. Perdagangan berjangka brent LCOc1 ditutup turun 1,13 dollar AS pada level 39,14 dollar AS per barel, sementara crude CLc1 ditutup turun 1,11 dollar AS ke level 38,28 dollar AS per barel. Selanjutnya, penurunan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh data industri American Petroleum Institute yang menyatakan ada kenaikan 2,9 juta barel untuk stok minyak mentah pekan lalu, sementara sebelumnya analis memperkirakan akan ada stok sebanyak 3,3 juta barel. Sebelumnya, harga minyak naik lebih dari 30% sejak pertengahan Februari, menanti pertemuan negara produsen minyak di Doha, Qatar, pada 17 April mendatang. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite ditutup menguat sebesar 80,81 poin (2,77%) dari level 2.919,83 ke level 3.000,64 mengikuti penguatan global. Selanjutnya, indeks Hang Seng juga ditutup menguat sebesar 437,09 poin (2,15%) dari level 20.366,30 ke level 20.803,39. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 ditutup melemah sebesar 224,57 poin (1,31%) dari level 17.103,53 ke level 16.878,96 didorong oleh penguatan mata uang Yen. Penguatan mata uang yen akan memukul para eksportir Jepang. Dari Eropa, bursa Eropa menguat pada perdagangan Rabu, demikian dengan indeks bursa AS pada hari yang sama berakhir di teritorial positif.
Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), kemarin sore, Rabu 30 Maret 2016 mengumumkan penurunan harga BBM Subsidi jenis Premium dan Solar. Pemerintah memutuskan menurunkan harga premium dan solar sebesar Rp 500 per liter yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2016. Sementara harga minyak tanah tetap tidak ada perubahan. Kenaikan harga BBM ini sudah dengan mempertimbagkan hingga bulan Juni – Juli 2016 nanti seiring Puasa dan Lebaran. Pemerintah akan mereview kembali harga BBM dalam tiap tiga bulanan. Penurunan harga BBM ini berpotensi mendorong baik pergerakan pasar modal maupun perekonomian Indonesia, menyusul inflasi yang terjaga dan disposal income yang lebih tinggi sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Secara sektoral, diperkirakan dampak penurunan harga BBM dapat mendorong pergerakan di sejumlah sektor, seperti sektor konsumsi, retail dan semen yang akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham ke depannya. Di pihak lain, harga minyak dunia di perdagangan di AS sempat terkoreksi, setelah negara OPEC mengurungkan atas komitmennya mengenai rencana pembatasan produksi. Sebagian dari negara OPEC dikabarkan memutuskan untuk melanjutkan produksi minyak di ladang Khafji yang memiliki kapasitas produksi 300,000 barel per hari. kapasitas produksi ladang Khafji yang terletak di perbatasan Kuwait-Saudi tersebut lebih tinggi dibanding total produksi negara lain seperti Ekuador, sehingga dengan pengaktifannya maka dikhawatirkan batas atas dalam pemberlakuan rencana pembatasan produksi tetap akan tinggi dibanding perkiraan sebelumnya. Padahal sebelumnya Saudi telah menyepakati rencana membatasi output pada level produksi Januari bersama Rusia, Venezuela, dan Qatar. Meskipun kesepakatan yang dilakukan pada akhir Februari tersebut belum final dan diskusi baru akan digelar di Doha pada 17 April mendatang. Sebaliknya, harga minyak di Asia pada Rabu sempat rebound, menyusul ekspektasi akan dirilisnya data persediaan minyak AS. Sentimen positif dari AS, diperkirakan menambah akumulasi sentimen bagi pasar, menyusul pernyataan Yellen mengatakan kenaikan Fed rate bertahap kemungkinan akan terjadi di tahun depan, karena melihat situasi global yang telah meningkatkan resikonya. Adanya akumulasi sentimen positif ke pasar hari ini, membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan.
DAILY REPORT
31 Maret 2016
• JSMR akan melepas 10% saham kepada investor publik • JSMR tingkatkan capex menjadi Rp 13,89 triliun pada 2016 • Anak usaha MEDC peroleh kontrak EPC gas Aceh USD 240 juta • INDF tambah kepemilikan di SIMP
• Laba ROTI tahun 2015 naik 43,4% YoY
• Produksi semen SMGR oversuplai terhadap kebutuhan nasional • WTON targetkan total kontrak baru 2016 Rp 2,6 T, carry over Rp 1,6 T • WTON targetkan penjualan tahun 2016 Rp 4 T & laba Rp 301 miliar • SRIL targetkan pertumbuhan pendapatan 8-10% tahun ini
• IATA catat rugi USD 11,09 juta di tahun 2015 dari rugi USD 3,61 juta • Laba DSFI tahun 2015 naik 13,88% YoY
• GOLD catat rugi Rp 4,33 miliar di tahun 2015 dari laba Rp 3 miliar • Laba SONA tahun 2015 turun 65,8% YoY
• Laba NELY tahun 2015 naik 21,1% YoY • Laba TALF tahun 2015 turun 41,75% YoY • Laba INTD tahun 2015 turun 29,3% YoY • Laba MKPI tahun 2015 naik 103% YoY • Laba BBLD tahun 2015 turun 8,8% YoY • Laba EKAD tahun 2015 naik 17% YoY
• Terbitkan DIRE, BSDE siap melepas perkantoran
• BSDE targetkan konstruksi tol Serpong-Balaraja pada kuartal III-2016 • Laba bersih APLN menjadi Rp808,95 miliar
• BJBR kerja sama dengan BPR milik pemprov Jawa Barat • Laba NAGA tahun 2015 naik 78,9% YoY
• NISP bidik Rp 2 triliun dari penerbitan obligasi global
Support Level 4795/4773/4754
Resistance Level 4836/4855/4877
Major Trend Down
31 March 2016
31 March 2016
Jasa Marga (JSMR) berencana melepas 10% saham milik pemerintah kepada investor publik untuk tambahan modal perseroan apabila tidak diberikan penyertaan modal negara (PMN) pada 2016. Dengan pelepasan tersebut, JSMR berpotensi mendapatkan Rp 8 triliun. Penambahan modal tersebut diperlukan untuk menopang sejumlah proyek jalan tol yang diincar seperti ruas Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Pandaan-Malang.
Jasa Marga (JSMR) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 13,89 triliun di tahun 2016, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,15 triliun. Dana tersebut paling besar akan diperuntukkan untuk mendukung bisnis perusahaan, seperti pembangunan jalan tol baru sejumlah Rp 11,34 triliun dan sisanya untuk operasional sejumlah Rp 1,3 triliun. Pada 2016, perseroan menargetkan pendapatan usaha di luar pendapatan konstruksi dapat mencapai Rp 8,66 triliun atau tumbuh 13,5% YoY. Pendapatan tersebut didukung oleh pertumbuhan volume lalu lintas sebesar 2,25% YoY menjadi 1,41 miliar kendaraan yang melintas.
Indika Energy (INDY) mencetak kenaikan rugi bersih menjadi US$44,58 juta hingga periode Desember 2015 usai menderita rugi sebesar US$27,63 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun tipis jadi US$1,09 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya yang US$1,10 miliar.
PT Medco E&P Malaka, anak usaha Medco Energi Internasional (MEDC), menandatangani kontrak pembangunan EPC (engineering, procurement, and construction) proyek gas di Blok A, Provinsi Aceh senilai USD 240 juta dengan konsorsium PT JGC Indonesia dan PT Encona Inti Industri. Gas bumi produksi pertama Blok A akan dimulai pada kuartal I 2018. Perjanjian jual beli gas (PJBG) telah ditandatangani Medco dengan PT Pertamina (Persero) pada Januari 2015. Sesuai PJBG, Medco akan memasok gas bumi ke PT Pertamina sebesar 58 British thermal unit (BBTU) per hari atau secara total mencapai 198 triliun BTU selama jangka waktu 13 tahun. Penandatanganan kontrak EPC tersebut merupakan fase pertama dari rencana pengembangan dan monetisasi cadangan Blok A, Aceh.
Indofood Sukses Makmur (INDF) menambah kepemilikan saham pada Salim Invomas Pratama (SIMP) sebanyak 991.400 lembar saham. Pembelian saham tersebut berlangsung sepanjang 21-30 Maret 2016. Adapun, total nilai transaksi adalah sejumlah Rp402 juta. Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham emiten bersaham INDF itu meningkat menjadi 1.035.306.400 lembar saham atau sekitar 6,68% dari jumlah saham beredar SIMP. Nippon Sari Roti (ROTI) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 sebesar 43,40% menjadi Rp 270,54 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 188,65 miliar. Penjualan naik menjadi Rp 2,17 triliun dari sebelumnya Rp 1,88 triliun.
Mayora Indah (MYOR) membukukan kenaikan laba bersih lebih dari 200% per Desember 2015 menjadi Rp1,22 triliun dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp403,43 miliar. Penjualan bersih naik tipis menjadi Rp14,81 triliun dari penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp14,16 triliun. Hingga kuartal I 2016 Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan total kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun. Kontrak baru ini sudah termasuk carry over kontrak tahun 2015 sebesar Rp 1,6 triliun, sehingga kontrak baru sebesar Rp 1 triliun. Kontrak baru hingga Maret 2016 mencapai Rp 1 triliun. Sekitar 55% kontrak baru merupakan proyek infrastruktur pemerintah dan 45% dari proyek swasta seperti pembangunan gedung dan lain-lain. Kontrak baru
Rp 1 triliun tersebut diperoleh dari beberapa proyek, salah satunya proyek kereta api elevated di Medan, Sumatera Utara, proyek swasta di Jatim untuk membangun apartemen, proyek kelistrikan di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Selain itu perseroan juga memperoleh proyek pengerjaan tanggul raksasa atau pengaman pantai di Jakarta. Wika Beton menargetkan perolehan kontrak baru sepanjang tahun 2016 sebesar Rp 4,3 triliun, termasuk carry over kontrak Rp 1,72 triliun di tahun 2015. WTON menargetkan penjualan tahun 2016 sebesar Rp 4 triliun dan laba bersih Rp 301 miliar.
Semen Indonesia (SMGR) siap mendukung pembangunan nasional, sebab saat ini produksi Semen Indonesia mencapai sekitar 90 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan nasional masih sekitar 60 juta ton, sehingga masih over suplai atau melebihi kebutuhan nasional. Secara nasional komsumsi semen pada tahun 2015 mencapai 62 juta ton, atau tumbuh sebesar 2% dibanding tahun 2014. Pertumbuhan itu diakibatkan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah pada tahun 2015, sehingga meningkatkan konsumsi semen. Dengan meningkatnya konsumsi tersebut Indonesia menjadi pasar semen yang menjanjikan bagi dunia, apalagi proyek infrastruktur dalam empat tahun ke depan direncanakan juga akan terus bergulir. Sri Rejeki Isman (SRIL) menargetkan pertumbuhan pendapatan 8-10% tahun ini. Perseroan juga menargetkan pasar ekspor baru dapat berkontribusi 2-4% dari pendapatan. Pada tahun ini, SRIL mengalokasikan anggaran belanja modal senilai USD 50 juta. Perseroan membatalkan emisi obligasi global hingga USD 420 juta untuk refinancing tahun ini karena ditundanya proyek pembangkit listrik.
Pan Brothers (PBRX) alami penurunan tipis laba bersih sebesar 1,95% hingga Desember 2015 menjadi US$9,38 juta dibandingkan laba bersih di periode sama tahun sebelumnya US$9,57 juta. Sebaliknya, penjualan bersih meningkat menjadi US$418,57 juta dari penjualan bersih tahun sebelumnya yang US$338,53 juta.
Ekadharma International (EKAD) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 sebesar 17%, menjadi Rp 47,14 miliar atau Rp 67 per saham dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 40,27 miliar atau Rp 58 per saham. Penjualan bersih naik menjadi Rp 531,54 miliar dari sebelumnya Rp 526,57 miliar.
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) alami penurunan pendapatan per Desember 2015 menjadi Rp5,53 triliun dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp5,86 triliun. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp336,05 miliar turun dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp355,66 miliar. Sedangkan total aset per Desember 2015 mencapai Rp4,57 triliun naik tipis dari total aset per Desember 2014 yang Rp4,56 triliun. Indonesia Transport & Infrastructure (IATA) meraih pendapatan usaha tahun 2015 sebesar USD 17,17 juta dari sebelumnya USD 23,57 juta. Rugi sebelum pajak tercatat USD 12,73 juta naik dari rugi sebelum pajak tahun 2014 yang sebesar USD 3,26 juta dan rugi bersih tercatat USD 11,09 juta naik dari rugi bersih tahun 2014 sebesar USD 3,61 juta.
Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 28,42 miliar per Desember 2015 dibandingkan sebelumnya Rp 23,46 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 192,72 miliar dari sebelumnya Rp 219,32 miliar.
Dharma Samudera (DSFI) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 menjadi Rp 13,54 miliar dibandingkan sebelumnya Rp
31 March 2016
31 March 2016
11,89 miliar. Penjualan naik menjadi Rp 557,25 miliar dari sebelumnya Rp 450,59 miliar.
Sona Topas Tourism (SONA) membukukan penurunan laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp 36,87 miliar dari sebelumnya Rp 107,85 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 1,43 triliun dari sebelumnya Rp 1,22 triliun.
Laba bersih Tunas Alfin (TALF) per Desember 2015 turun 41,75% menjadi Rp 33,71 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 57,88 miliar. Penjualan neto turun menjadi Rp 476,38 miliar dari sebelumnya Rp 558,08 miliar.
Laba bersih Inter Delta (INTD) per Desember 2015 turun menjadi Rp 2,51 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 3,55 miliar. Penjualan bersih turun menjadi Rp 85,86 miliar dari sebelumnya Rp 93,82 miliar.
MNC Kapital Indonesia (BCAP) meraih pendapatan sebesar Rp1,28 triliun di tahun 2015 naik dari pendapatan tahun sebelumnya yang Rp976 miliar. Walaupun perusahaan mampuh membukukan kenaikan pendapatan, BCAP mencatatkan kerugian pada periode 2015. Rugi bersih tercatat Rp38,33 miliar usai meraih laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp29,34 miliar. MNC Land (KPIG) alami penurunan laba bersih sebesar 41,05% per Desember 2015 menjadi Rp228,24 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp387,18 miliar. Adapun, pendapatan usaha naik jadi Rp1,13 triliun dari pendapatan usaha tahun sebelumnya yang Rp1,01 triliun.
Golden Retailindo (GOLD) membukukan kerugian sebesar Rp 4,33 miliar per Desember 2015 dibandingkan laba bersih Rp 3 miliar di tahun 2014. Pendapatan naik menjadi Rp 53,38 miliar dari sebelumnya Rp 45,96 miliar.
Aset perkantoran Bumi Serpong Damai (BSDE) dinilai paling siap dilepas untuk menjadi underlying dana investasi real estate (DIRE) karena sudah mencapai tingkat valuasi yang menguntungkan serta pendapatan sewa yang relative stabil. Perusahaan tertarik melepas aset ke dalam struktur DIRE menyusul pemberian diskon pajak oleh pemerintah di instrmen DIRE. Saat ini, BSDE memiliki sejumlah aset perkantoran yang tersebar di Medan, Jakarta, Tangerang dan Surabaya. Hingga 2015, pendapatan sewa dari property investasi mencapai Rp722,19 miliar, tumbuh 24,31% secara tahunan. BSDE juga membukukan pendapatan dari pengolahan gedung sejumlah Rp258,21 miliar, atau naik 4%. Bumi Serpong Damai (BSDE) menyiapkan belanja modal Rp 4 triliun pada tahun ini untuk ekspansi penambahan lahan, pembangunan infrastruktur kawasan, dan pembangunan proyek-proyek properti. Untuk akuisisi lahan, perseroan akan memprioritaskan pembebasan lahan di wilayah yang sudah mendapat izin lokasi. Pada April 2016, BSDE akan meluncurkan proyek apartemen The Element yang berlokasi di kawasan Rasuna Said. Perseroan akan membangun dua menara apartemen dengan harga Rp 45 juta per m2. Selain itu, BSDE juga akan merilis proyek Aerium di Jakarta Barat. Perseroan akan membangun dua menara apartemen dengan harga mulai dari Rp 30 juta per m2. Sementara itu, di Surabaya, BSDE akan membangun dua menara apartemen di bilang Jagir. Perseroan juga akan mengembangkan lahan seluas 5,4 ha menjadi superblok di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Dari empat proyek ini, BSDE menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,3 triliun. Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales Rp 6,8 triliun atau sama dengan realisasi tahun lalu. Kontribusi dari BSD City tetap akan mendominasi yaitu sebesar 65%.
Bumi Serpong Damai (BSDE) memproyeksi tahap konstruksi tol Serpong-Balaraja dapat dimulai pada kuartal III-2016. Konsorsium yang dipimpin perseroan juga tengah menjajaki pinjaman dari perbankan lokal untuk mendanai proyek tol sepanjang 30 km. Porsi saham BSDE di konsorsium tersebut mencapai 50%. Total investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas tol tersebut mencapai Rp 6,03 triliun.
Laba bersih Metropolitan Kentjana (MKPI) tahun 2015 naik 103% menjadi Rp 889,62 miliar atau Rp 943,31 per saham dibandingkan sebelumnya Rp 437,86 miliar atau Rp 456,75 per saham. Pendapatan naik menjadi Rp 2,09 triliun dari sebelumnya Rp 1,15 triliun.
Agung Podomoro (APLN) alami penurunan laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp808,95 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp851,79 miliar. Penjualan usaha naik menjadi Rp5,97 triliun dari penjualan usaha tahun sebelumnya yang Rp5,29 triliun.
Bank Permata (BNLI) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 21,2 miliar saham kelas B, dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Cum right di pasar reguler pada 17 Mei 2016. Periode perdagangan HMETD pada 24-30 Mei 2016. Dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk memperkokoh struktur permodalan perseroan dan seluruhnya akan digunakan untuk membiayai peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha.
Bank OCBC NISP (NISP) menargetkan penghimpunan dana senilai Rp 2 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan II pada tahap pertama. Penerbitan obligasi tersebut ditujukan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan guna mendukung pertumbuhan bisnis. Seluruhnya akan digunakan untuk penyaluran kredit modal kerja.
Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJBR) menandatangani perjanjian kerja sama dengan anak perusahaan dan perusahaan terelasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemprov Jabar terkait tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Perjanjian kerja sama dengan tata kelola dan pengelolaan risiko dilakukan Bank BJB dengan 10 direktur utama BPR yakni BPR Intan Jabar, BPR Karya Utama Jabar, BPR Cipatujah Jabar, BPR LPK Cimerak Ciamis.BPR Cianjur Jabar, BPR LPK Cigasong, BPR LPK Panyingkiran, BPT Cigambul, BPR LPK Banjaran dan BPR LPK Bekasi. Perjanjian itu dalam rangka memenuhi peraturan Otoritas Jasa Kuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tentang tata kelola terintegrasi konglomerasi keuangan dan peraturan OJK Nomor 17/POJK.03/2014 tentang penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.
Bank Mitraniaga (NAGA) mencatat laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 11,09 miliar, naik dari Rp 6,20 miliar di tahun 2014. Pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp 48,74 miliar dari sebelumnya Rp 32,02 miliar. Laba operasional naik menjadi Rp 14,58 miliar dari sebelumnya Rp 8,43 miliar dan laba sebelum pajak tercatat Rp 14,58 miliar sebelumnya Rp 8,82 miliar.
Buana Finance (BBLD) mencatatkan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 548,66 miliar atau turun dibandingkan sebelumnya Rp 601,79 miliar. Laba sebelum pajak menjadi Rp 149,05 miliar. Victoria Insurance (VINS) mencatatkan kenaikan laba di tahun 2015 menjadi Rp 16,97 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 8,29 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 34,22 miliar dari sebelumnya Rp 18,57 miliar.
31 March 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 38.05 -0.27 TLKM (US) 51 16,825 242
Natural Gas (US$)/mmBtu 1.99 -0.01 ANTM (GR) 0.02 316 -15
Gold (US$)/Ounce 1227.87 2.86
Nickel (US$)/MT 8430.00 -20.00
Tin (US$)/MT 16875.00 75.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.05 -11.35
Coal (RB) (US$)/MT* 53.10 -10.26
CPO (ROTH) (US$)/MT 717.50 -2.50
CPO (MYR)/MT 2670.00 19.50
Rubber (MYR/Kg) 656.00 13.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 736.79 -0.28
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17716.66 0.47 1.67 16.27 14.52 3.03 2.90 5,352.6
USA NASDAQ COMPOSITE 4869.29 0.47 -2.76 20.68 17.52 3.34 3.04 7,644.8
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6203.17 1.59 -0.63 16.65 14.13 1.73 1.67 1,534.2
CHINA SHANGHAI SE A SH 3140.14 2.77 -15.23 12.97 11.49 1.40 1.28 3,904.3
CHINA SHENZHEN SE A SH 1994.32 3.61 -17.44 26.06 21.09 3.19 2.83 3,083.9
HONG KONG HANG SENG INDEX 20803.39 2.15 -5.07 11.06 9.97 1.05 0.99 1,693.3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4816.66 0.74 4.87 16.68 14.49 2.49 2.27 386.1
JAPAN NIKKEI 225 16878.96 -1.31 -11.32 17.82 15.25 1.45 1.37 2,689.8
MALAYSIA KLCI 1717.82 0.16 1.50 16.46 15.28 1.74 1.65 258.4
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2872.78 1.90 -0.35 13.14 12.43 1.10 1.06 296.1
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,256.00 -139.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0008
EUR/IDR 15,031.11 23.91 EUR / USD 1.13 0.0001
JPY/IDR 118.03 -0.07 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,816.64 2.48 SGD / USD 0.74 -0.0001
AUD/IDR 10,166.29 9.14 AUD / USD 0.77 -0.0002
GBP/IDR 19,060.93 -19.60 GBP / USD 1.44 0.0001
CNY/IDR 2,049.40 1.41 CNY / USD 0.15 0.0009
MYR/IDR 3,368.74 0.21 MYR / USD 0.25 0.0000
KRW/IDR 11.57 0.06 100 KRW / USD 0.09 0.0004
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.77
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description February-16 January-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % -0.09 0.51 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15
31 March 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
31 Mar US Initial Jobless Claims Tetap 265 ribu
31 Mar US Continuing Claims Naik menjadi 2194 ribu dari 2179 ribu
01 Apr Indonesia CPI YoY Naik menjadi 4.45% dari 4.42%
01 Apr Indonesia CPI MoM --
01 Apr US Unemployment Rate Tetap 4.9%
01 Apr US Underemployment Rate --
01 Apr US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.1% dari 1.5%
01 Apr US ISM Manufacturing Naik menjadi 50.7 dari 49.5
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
KLBF IJ 1410 9.30 5.31 HMSP IJ 98350 -1.16 -5.06 TLKM IJ 3345 1.36 4.29 SMRA IJ 1590 -5.92 -1.36 BBRI IJ 11150 1.59 4.04 SCMA IJ 3170 -2.46 -1.11 BMRI IJ 10350 1.47 3.27 CPIN IJ 3620 -1.36 -0.78 GGRM IJ 62800 2.95 3.27 SMGR IJ 10125 -1.22 -0.70 INDF IJ 7250 4.69 2.70 LPKR IJ 1055 -2.76 -0.65 BBNI IJ 5175 2.48 2.18 NISP IJ 1200 -4.00 -0.54 LPPF IJ 18000 4.50 2.14 SDRA IJ 1150 -8.00 -0.47 FREN IJ 87 24.29 1.65 BYAN IJ 7350 -2.00 -0.47 IIKP IJ 3375 12.69 1.21 PWON IJ 495 -1.98 -0.46
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Ganesha Banking & Finance
102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities
PT Buyung Poetra Sembada
31 March 2016
31 March 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
GMTD 45.00 Cash Dividend 28 Mar-16 29 Mar-16 31 Mar-16 21 Apr-16
BMRI 261.45 Cash Dividend 29 Mar-16 30 Mar-16 01 Apr-16 22 Apr-16
SDPC 3.00 Cash Dividend 30 Mar-16 31 Mar-16 04 Apr-16 22 Apr-16
BBRI 311.66 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 22 Apr-16
SDRA 8.00 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16
BJBR 84.80 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16
LPKR 3.50 Cash Dividend 01 Apr-16 04 Apr-16 06 Apr-16 27 Apr-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16
SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 15 Apr’16
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16
BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May’16
16 May’16
24 May – 30 May’16
ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 May – 21 May’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
FMII RUPSLB 31-Mar-16
NIKL RUPST
31-Mar-16
MLPT RUPST
31-Mar-16
CSAP RUPST/LB
31-Mar-16
ANTM RUPST
31-Mar-16
MTFN RUPSLB
01-Apr-16
INCO RUPST
01-Apr-16
AKKU RUPSLB
01-Apr-16
KRAS RUPST
04-Apr-16
JPFA RUPST/LB
04-Apr-16
SOBI RUPSLB
04-Apr-16
IGAR RUPST
05-Apr-16
KAEF RUPST
06-Apr-16
INAF RUPST
06-Apr-16
BBCA RUPST
07-Apr-16
PLIN RUPST
07-Apr-16
NISP RUPST
07-Apr-16
TINS RUPST
07-Apr-16
31 March 2016
31 March 2016
INDF
TRADING BUY
S1 7025 R1 7375 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6675 R2 7725
Closing
Price 7250
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 7025-Rp 7375 • Entry Rp 7250, take Profit Rp 7375
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.20 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -4.65 Positif
Bollinger Band (Mid) 7211 Positif
MA5 7025 Positif 4,800 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400
September October November December 2016 February March INDF Upward Sloping Channel
7,250 7,250 7,211.25 7,025 7,021.88 6,800 6,252.66 7,250 7,500 8,333.33 8,333.33 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 34.92, Stochastic %K = 50.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
34.9206 34.9206 20 50.7937 50.7937 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -27.28, Signal() = 5.56
-27.2784 5.55709 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = -4.65, Volume() = 14,934,600.00
-4.65264 -18.8648 0.00000 14,934,60
INDF - William's % R(14) = -35.71, Volume() = 14,934,600.00 -35.7143 14,934,60
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ERAA
TRADING BUY
S1 675 R1 730 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 630 R2 775
Closing
Price 710
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 675-Rp 730
• Entry Rp 710, take Profit Rp 730
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 26.77 Positif
MACD -3.93 Negatif
True Strength Index (TSI) -34.36 Positif
Bollinger Band (Mid) 702 Positif
MA5 694 Positif 400 500 600 700 800 900
September October November December 2016 February March
ERAA Downward Sloping Channel
710 710 702.25 694 576.256 406 406 710 713.75 715 745 745 775 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.21, Stochastic %K = 25.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.206 17.206 25.1651 25.1651 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 ERAA - MACD (5,3) = 4.32, Signal() = 8.01
4.32211 8.00517 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ERAA - TSI(3,5,3) = -34.36, Volume() = 13,958,100.00
-34.3607 -36.1232 0.00000
13,958,10
ERAA - William's % R(14) = -48.15, Volume() = 13,958,100.00 -48.1481
13,958,10
31 March 2016
31 March 2016
SCMA
TRADING BUY
S1 3110 R1 3265 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2955 R2 3420
Closing
Price 3170
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3110-Rp 3265
• Entry Rp 3170, take Profit Rp 3265
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.53 Negatif
MACD 31.86 Negatif
True Strength Index (TSI) 36.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 3000 Positif
MA5 3148 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400
September October November December 2016 February March SCMA Wedge 3,018.33 3,000.25 2,960 2,762.48 2,602.5 2,602.5 2,602.5 3,138.13 3,148 3,170 3,170 3,170 3,185 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 76.07, Stochastic %K = 78.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
76.0671 76.0671 20 78.2407 78.2407 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SCMA - MACD (5,3) = -20.02, Signal() = -24.17
-24.1691 -20.021 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SCMA - TSI(3,5,3) = 36.02, Volume() = 7,989,200.00
36.0211 0.00000 38.716
7,989,200
SCMA - William's % R(14) = -31.91, Volume() = 7,989,200.00 -31.9149 7,989,200
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
LPKR
TRADING BUY
S1 1040 R1 1085 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 995 R2 1130
Closing
Price 1055
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potemsi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 1040-Rp 1085 • Entry Rp 1055, take Profit Rp 1085
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 82.15 Negatif
MACD -3.64 Negatif
True Strength Index (TSI) -38.88 Negatif
Bollinger Band (Mid) 1098 Negatif
MA5 1124 Negatif 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0
September October November December 2016 February March LPKR Upward Sloping Channel
1,055 1,055 1,055 1,040 1,037 1,037 1,005.69 1,098.25 1,124 1,132.5 1,180 1,188 1,188 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 52.01, Stochastic %K = 21.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
21.1233 21.1233 20 52.0096 52.0096 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = 16.71, Signal() = 8.69 8.6948 16.7132 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LPKR - TSI(3,5,3) = -38.88, Volume() = 53,160,400.00 -1.61752 -38.8751 0.00000 53,160,40 LPKR - William's % R(14) = -89.29, Volume() = 53,160,400.00 -89.2857 53,160,40
31 March 2016
31 March 2016
BMTR
TRADING BUY
S1 1060 R1 1155 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 965 R2 1250
Closing
Price 1120
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1060-Rp 1155 • Entry Rp 1120, take Profit Rp 1155
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 82.17 Positif
MACD 21.88 Positif
True Strength Index (TSI) 37.24 Positif
Bollinger Band (Mid) 967 Positif
MA5 1071 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
September October November December 2016 February March BMTR Upward Sloping Channel
1,071 1,033.75 1,010.91 1,010.91 966.5 890 816.513 1,110 1,120 1,120 1,120 1,130.36 1,130.36 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMTR - Stochastic %D(6,3,3) = 68.07, Stochastic %K = 64.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.1071 64.1071 20 68.0655 68.0655 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BMTR - MACD (5,3) = -18.57, Signal() = -15.53 -18.5675 -15.5275 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMTR - TSI(3,5,3) = 37.24, Volume() = 20,167,900.00 37.2403 0.00000 40.919 20,167,90 BMTR - William's % R(14) = -6.12, Volume() = 20,167,900.00 -6.12245 20,167,90
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BHIT
TRADING BUY
S1 175 R1 199 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 160 R2 214
Closing
Price 184
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 175-Rp 199 • Entry Rp 184, take Profit Rp 199
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 58.15 Positif
MACD 3.26 Positif
True Strength Index (TSI) 23.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 161 Positif
MA5 180 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0 300.0
September October November December 2016 February March BHIT Upward Sloping Channel
180 171.625 167 167 160.9 156 130.997 184 184 184 199 212.333 212.333 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 49.26, Stochastic %K = 47.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
47.01 47.01 20 49.2617 49.2617 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 BHIT - MACD (5,3) = -2.46, Signal() = -2.20
-2.4626 -2.19867 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BHIT - TSI(3,5,3) = 23.58, Volume() = 108,645,696.00
23.5788 0.00000 25.3782 108,645,69
BHIT - William's % R(14) = -34.09, Volume() = 108,645,696.00 -34.0909 108,645,69
31 March 2016
31 March 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
30-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Buy 17475 17475 17625 17025 17325 17625 17925 Positif Positif Positif 19550 14000
LSIP Trading Buy 1735 1735 1760 1680 1720 1760 1800 Positif Positif Positif 1795 1335
SGRO Trading Buy 1950 1950 1985 1910 1935 1960 1985 Positif Positif Positif 1945 1715
Mining
PTBA Trading Buy 6425 6425 6500 6100 6300 6500 6700 Positif Positif Negatif 7225 4355
ADRO Trading Sell 665 665 655 635 655 675 695 Negatif Positif Negatif 800 570
MEDC Trading Sell 1330 1330 1450 1020 1235 1450 1665 Positif Negatif Positif 1485 670
INCO Trading Sell 1770 1770 1755 1725 1755 1785 1815 Negatif Positif Negatif 2045 1395
ANTM Trading Sell 465 465 460 452 460 468 476 Negatif Negatif Positif 481 353
TINS Trading Buy 755 755 765 705 735 765 795 Positif Positif Positif 810 550
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 995 995 1005 975 990 1005 1020 Positif Positif Positif 1040 930
SMGR Trading Sell 10125 10125 9700 9700 10000 10300 10600 Negatif Negatif Negatif 11000 9925
INTP Trading Buy 19975 19975 20375 19550 19825 20100 20375 Positif Positif Positif 20850 18750
SMCB Trading Sell 1050 1050 995 995 1035 1075 1115 Negatif Negatif Negatif 1145 910
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7100 7100 7275 6975 7075 7175 7275 Positif Positif Negatif 7525 6225
GJTL Trading Buy 710 710 725 675 700 725 750 Positif Positif Positif 760 480
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7250 7250 7375 6675 7025 7375 7725 Positif Positif Positif 7575 6475
GGRM Trading Buy 62800 62800 63625 59025 61325 63625 65925 Positif Positif Positif 67375 58750
UNVR Trading Buy 42975 42975 43300 41850 42575 43300 44025 Positif Positif Positif 47800 40550
KLBF Trading Buy 1410 1410 1450 1220 1335 1450 1565 Positif Positif Positif 1355 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1840 1840 1855 1775 1815 1855 1895 Positif Positif Negatif 1940 1655
PTPP Trading Buy 3840 3840 3865 3785 3825 3865 3905 Positif Positif Negatif 4010 3645
WIKA Trading Buy 2585 2585 2610 2530 2570 2610 2650 Positif Positif Negatif 2760 2425
ADHI Trading Buy 2690 2690 2720 2620 2670 2720 2770 Positif Positif Negatif 2840 2475
WSKT Trading Buy 1995 1995 2015 1945 1980 2015 2050 Positif Positif Positif 2045 1855
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2590 2590 2580 2555 2580 2605 2630 Negatif Negatif Negatif 2760 2450
JSMR Trading Buy 5550 5550 5625 5325 5475 5625 5775 Positif Positif Negatif 6175 5200
ISAT Trading Sell 6300 6300 6225 6075 6225 6375 6525 Negatif Negatif Positif 6450 4700
TLKM Trading Buy 3345 3345 3375 3275 3325 3375 3425 Positif Positif Positif 3500 3140
Finance
BMRI Trading Buy 10350 10350 10750 9850 10150 10450 10750 Positif Positif Positif 10325 9175
BBRI Trading Buy 11150 11150 11475 10800 11025 11250 11475 Positif Positif Negatif 12050 10425
BBNI Trading Buy 5175 5175 5300 5000 5100 5200 5300 Positif Positif Positif 5675 4880
BBCA Trading Buy 13125 13125 13350 12700 13025 13350 13675 Positif Positif Negatif 13925 12875
BBTN Trading Buy 1730 1730 1745 1685 1715 1745 1775 Positif Positif Negatif 1865 1430
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 15300 15300 15725 14825 15125 15425 15725 Positif Positif Positif 16350 14475