DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Koreksi IHSG yang terjadi dalam pekan lalu mensinyalkan negatif bagi IHSG. Indikator teknikal mengkonfirmasikan trend melemah seperti tercermin pada Stochastics dan MACD. Demikian dengan indikator teknikal lainnya yakni lagging indikator yang tercermin dari indikator MA5 dan MA20 sinyal IHSG masih negatif.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5302.566 +93.121 14,421.853 8,506.366
LQ-45 887.553 +19.999 3,493.702 4,351.392
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Koreksi Wall Street pada perdagangan Rabu (28/12) berimbas ke sejumlah bursa saham Asia kemarin yang selanjutnya bergerak variatif. Koreksi di Wall Street terjadi menyusul data pending home sales AS bulan November 2016 turun 2,5% MoM menjadi 107,3 dari 110 pada Oktober, karena kenaikan suku bunga hipotek (KPR) yang cepat dan persediaan tidak cukup. Namun secara tahunan pending home sales AS November naik 1,4% YoY dari 0,2% YoY. Koreksi saham-saham di bursa Asia juga karena aksi take profit pasca kenaikan signifikan hari sebelumnya. IHSG sempat dibuka melemah, tetapi mampu rebound dan ditutup +1,788% di 5302.566, yang merupakan kenaikan tertinggi di bursa Asia. Sepanjang tahun 2016 YTD, IHSG menguat sebesar 15,45%. Setelah mengalami tekanan pasca pemilihan presiden AS dan FOMC meeting Desember lalu, bursa saham Indonesia tampaknya cukup confidence untuk melanjutkan apresiasi. Bursa saham Hong Kong menguat didukung oleh investor Cina yang mengalokasikan 3,7 miliar Yuan (USD 532 juta) untuk membeli saham di bursa Hong Kong melalui skema Shanghai-Hong Kong Stock Connector. Sebaliknya bursa saham Cina melemah karena khawatir atas langkah pemerintah yang membatasi investasi agresif dengan membangun sistem pengawasan atas beberapa produksi asuransi konvensional. Bursa saham Korea melemah setelah pemerintah Korea Selatan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 menjadi 2,6% dari 3% dan tahun 2016 menjadi 2,6% dari 2,8%. Sementara bursa Eropa tentatif melemah. Tampaknya investor cukup berhati-hati dalam menempatkan portofolio menjelang libur akhir tahun.
Selain ketidakpastian ekonomi global di tahun 2017, investor dan dunia menanti langkah Donald Trump, yang akan dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017. Banyak negara dan pelaku usaha mengkalkulasi kebijakan Trump sebagai presiden AS. Pada umumnya mereka berhati-hati dan cenderung menunggu kebijakan AS (Trump), termasuk komposisi kabinet pemerintahan Trump, terutama posisi menteri keuangan. Kebijakan ekonomi pemerintahan Trump adalah salah satu yang paling dicermati dunia. Demikian pula dengan kebijakan Fed Fund Rate. Meski The Fed independen, tetapi bukan tidak mungkin kebijakannya akan mengikuti arah kebijakan ekonomi pemerintahan Trump. Kebijakan Trump dan The Fed itu sedikit banyak turut mempengaruhi arah kebijakan negara lain.
Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mempertahankan kebijakan batas atas (capping) suku bunga deposito pada tahun 2017. Hal itu mempertimbangkan kebijakan The Fed yang menaikkan Fed Fund Rate yang dikhawatirkan berdampak pada likuiditas perbankan pada tahun 2017. Namun jika likuiditas perbankan cukup baik, maka terbuka peluang menghapus capping. Dana hasil tax amnesty diharapkan dapat membantu pelonggaran likuiditas perbankan. Sementara pencapaian uang tebusan pada periode II tax amnesty tidak setinggi periode I. Realisasi uang tebusan pada periode II hingga 28 Desember 2016 hanya Rp 7,8 triliun dibandingkan pencapaian pada periode I sebesar Rp 97,2 triliun. Hal itu karena sebagian Wajib Pajak besar telah mengikuti tax amnesty pada periode I. Pemerintah juga mengupayakan perolehan pajak dari perusahaan asing di Indonesia yang memiliki potensi pajak relatif besar. Kemenkeu mengagendakan kembali perundingan dengan Google pada awal Januari 2017 menyusul penolakan Google membayar pajak selama beroperasi di Indonesia.
Hari ini merupakan hari penutupan transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di tahun 2016, Jika melihat dari tahun-tahun sebelumnya transaksi perdagangan di penghujung tahun secara probabilitas dominan akan di tutup menguat. Apabila Jumat ini IHSG di tutup menguat, maka sepanjang pekan ini kenaikan atas indeks cukup signifikan. Artinya window dressing atas IHGS terjadi di minggu ke empat Desember 2016. Kenaikan IHSG terjadi ditengah lesunya aktifitas transaksi di bursa saham Indonesia.jelang liburan akhir tahun 2016. Rata transaksi harian bursa periode berjalan bulan Desember sebesar 6,4 miliar lembar saham yang berpindah tangan atau turun dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian di bulan November yang mencapai 9,0 miliar saham yang berpindah tangan. Penurunan transaksi di bulan Desember seiring minimnya insentif positif ke pasar, mengingat dalam bulan Desember juga terdapat long weeked, hal ini dimanfaat oleh pelaku pasar untuk berlibur panjang.
Sementara itu kanaikan IHSG bulan Desember ini, disebabkan adanya katalis positif ke pasar. Kenaikan IHSG salah satunya di sebabkan sentimen positif dari keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang baru ini meningkatkan peringkat surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif. Lembaga pemeringkat internasional ini mengafirmasi rating surat utang Indonesia pada BBB- atau investment grade. Kenaikan peringkat ini didapat karena Indonesia dinilai menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah perlambatan ekonomi dunia. Selain itu, kebijakan moneter dan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia (BI) telah efektif meredam gejolak di pasar keuangan. Terakhir, upaya reformasi struktural yang mampu memperbaiki iklim investasi. Fitch menyatakan, perbaikan rating dimungkinkan apabila Indonesia mampu meningkatkan ketahanan sektor eksternal, melanjutkan perbaikan iklim investasi dan standar tata kelola, serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada tingkat lebih tinggi. Di sisi lainnya, Sri Mulyani mengemukakan, penilaian positif yang diterima Indonesia dari Fitch Ratings merupakan bukti bahwa pemerintah terus menjaga agar fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, baik dari sisi APBN hingga lembaga keuangan, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Pernyataan dari Fitch Rating terhadap kondisi perekonomian Indonesia, diperkirakan dapat memberikan kepercayaan bagi kalangan pelaku pasar. Afirmasi terhadap perekonomian Indonesia juga disampaikan dari lembaga keuangan internasional lainnya. Bank Dunia memproyeksikan, perekonomian Indonesia pada 2016, 2017, dan 2018 akan tumbuh masing-masing 5,1%, 5,3%, dan 5,5%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan emerging economies sebesar 3,5%, 4,4%, dan 4,7%. Dari katalis positif ini, IHSG kembali melanjutkan penguatannya di akhir perdagangan saham tahun 2016.
• PTBA targetkan produksi tumbuh 25% pada tahun depan • PTBA berencana menerbitkan obligasi USD 2,5 miliar pada 2017 • BUMI lakukan penambahan modal dengan HMETD
• ANTM proyeksi produksi FeNi & emas di tahun 2016 di atas target • ANTM sinkronisasi integrasi operasi paket P3FP
• PTPP berencana menerbitkan surat utang Rp 2 triliun
• BKSL akan rights issue rasio 5:3 di Rp 112/saham untuk akuisisi • BBTN optimis akuisisi 2 anak usaha PT. Danareksa di 2017 • BBTN catat kenaikan dana BUMN & BUMD 15% YoY pada 11M16 • BBTN & 7 BUMN kerja sama tingkatkan penghimpunan dana KPR • BBTN harapkan porsi pembagian dividen 20%
• MCOR berubah nama menjadi Bank China Construction Indonesia • TIFA peroleh pinjaman Rp 150 miliar
• FAST perkirakan penjualan tahun 2017 naik 8-10%
• FAST anggarkan capex 2017 sebesar Rp 350 miliar untuk ekspansi • PALM & TPAI jual saham Nakau ke SJAI senilai Rp 273,21 miliar • APOL & LLI konversi utang anak usaha ke LCM
• PT. Ramanda Daminathan alihkan saham WINS di harga Rp 198 • APEX diproyeksi rugi di tahun 2016 & 2017
DAILY REPORT
30 Desember 2016
Support Level 5231/5160/5120
Resistance Level 5343/5383/5454
Major Trend Up
DAILY NEWS
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan produksi batubara tahun depan meningkat 25% menjadi sekitar 30 juta ton dari target tahun ini sebanyak 25 juta ton. Perseroan akan memanfaatkan peluang meningkatkan produksi di tengah penguatan harga batubara. Tahun depan, kapasitas pengangkutan batubara kereta api akan meningkat 15-20% menjadi sekitar 21 juta ton. Sementara itu, PTBA saat ini tengah mengikuti tender PLTU berkapasitas 600 MW. Selain itu, perseroan tengah menjajaki memulai proyek PLTU di Myanmar berkapasitas 2X100 MW. Apabila proyek-proyek berjalan lancar tahun depan, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana menerbitkan obligasi sebesar USD 2,5 miliar pada 2017. Perseroan membutuhkan equity injection dalam proyek-proyek pembangkit listrik. Pada tahap awal, PTBA akan menggunakan fasilitas pinjaman perbankan yang dimiliki saat ini untuk menyetor modal perusahaan pelaksana proyek pembangkit listrik.
Bumi Resources (BUMI) akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan HMETD dan menerbitkan saham baru sebanyak 37.882.406.301 lembar. Saham baru akan diterbitkan dalam proses penawaran umum terbatas perseroan dan pelaksanaan obligasi wajib konversi oleh para pemegang sahamnya. Jumlah dana yang dihasilkan dari aksi korporasi ini diperkirakan Rp 35,1 triliun. RUPSLB akan dilakukan pada 7 Februari 2017. Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsi atas saham baru akan mengalami dilusi kurang lebih 50,8%.
Aneka Tambang (ANTM) memproyeksikan produksi feronikel dan emas di tahun 2016 melebihi target internal perseroan. Hingga awal pekan terakhir Desember 2016, perseroan sudah memproduksi 20.080 ton nikel dalam feronikel (TNi), atau lebih tinggi dari target internal sebesar 18.500 TNi. Hal itu disebabkan optimalnya operasi pabrik feronikel ANTAM terutama setelah selesainya perbaikan trafo pabrik FeNi II pada pertengahan tahun 2016. Sedang volume produksi komoditas emas dari tambang emas Pongkor hingga minggu ketiga bulan Desember 2016 sudah mencapai 1.437 kg, lebih tinggi dibandingkan target sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar 1.431 kg. Saat ini perseroan tengah melakukan sinkronisasi integrasi operasi keseluruhan paket Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) dengan estimasi operasi komersial di awal tahun 2017. Sementara dalam Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH), perseroan telah menandatangani kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction) turnkey P3FH Tahap 1 Line 1 dengan konsorsium unincorporated Wijaya Karya (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (KHI) dengan nilai kontrak Rp 3,42 triliun. P3FH rencananya akan selesai pada akhir Desember 2018.
Aneka Tambang (ANTM) saat ini tengah melakukan sinkronisasi integrasi operasi keseluruhan paket Proyek Perluasan Pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) dengan estimasi operasi komersial di awal tahun 2017. Sementara dalam Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim, Antam telah menandatangani kontrak EPC turnkey P3FH Tahap I Line 1 dengan konsorsium Unicorporated PT Wijaya Karya dan Kawasaki Heavy Industries dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,42 triliun.
Pembangunan Perumahan (PTPP) menunjuk Danareksa Sekuritas untuk menangani penerbitan surat utang berbunga abadi (perpetual capital securities) dan sukuk tahun depan. Tahap pertama, target nilai emisi dari surat utang tersebut sekitar Rp 1-2 triliun. Pencarian modal dengan skema ini targetnya sekitar Rp 8 triliun dalam waktu lima tahun ke depan. Dana hasil penerbitan
surat utang akan digunakan untuk menyuntik modal anak usaha, sebelum melangsungkan IPO saham tahun depan.
Sentul City (BKSL) berencana mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang memiliki cadangan lahan seluas 273 hektar di Bogor. Pendanaan akuisisi akan berasal dari penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. BKSL itu akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 20,72 miliar saham atau 37,5% dari modal disetor. Rasio konversi saham lama dengan HMETD ditetapkan 5:3 dengan harga pelaksaan HMETD Rp 112 per saham. BKSL berpotensi meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 2,32 triliun. Sebanyak 99,99% dana hasil rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi PT Graha Sejahtera Abadi (GSA) yang dimiliki oleh PT Sakti Generasi Perdana (SGP), pemegang 7,94% saham BKSL. Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Pubik Suwendho Rinaldy & Rekan, lahan milik GSA seluas 273 hektar memiliki nilai pasar Rp 3,47 triliun. BKSL akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 7 Februari 2017 guna memperoleh persetujuan pemegang saham atas rencana HMETD dan transaksi afiliasi. Apabila RUPSLB tidak menyetujui, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB.
Bank Tabungan Negara (BBTN) optimis bisa menuntaskan rencana akuisisi dua entitas anak PT Danareksa, yakni PT Danareksa Investment Management dan PT Danareksa Finance pada tahun 2017. Tertundanya rencana akuisisi dua entitas Danareksa itu karena belum adanya restu dari Kementerian BUMN yang tengah konsentrasi pada program holdingisasi BUMN perbankan. Pada tahun 2017 BBTN berencana menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total nilai Rp 6 triliun yang merupakan rangkaian penambahan likuiditas hingga mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. Pada tahap awal penerbitan obligasi Rp 6 triliun, Bank BTN akan menerbitkan surat utang senilai Rp 3 triliun di kuartal I 2017. Sedangkan sisanya akan diterbitkan pada tahun 2017 sesuai kebutuhan. Perseroan telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
Bank Tabungan Negara (BBTN) per November 2016 mencatatkan kenaikan dana himpunan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 15% YoY senilai Rp 23,04 triliun. Aset bank BTN naik 18,56% YoY menjadi Rp 198,34 triliun pada November 2016 dari Rp 167,28 triliun pada November 2015. Per November 2016 kredit dan pembiayaan Bank BTN naik 17% YoY menjadi Rp 157,93 triliun dari Rp 134,97 triliun pada November 2015 atau di atas pertumbuhan industri. Dana pihak ketiga yang dihimpun tumbuh 21,96% YoY menjadi Rp 148,41 triliun dari Rp 121,68 triliun pada November 2015. BTN juga menggandeng 7 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memaksimalkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada karyawan serta masyarakat umum.
Bank Tabungan Negara (BBTN) melakukan ekspansi dengan menggelar kemitraan bersama 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna meningkatkan penghimpunan dana dan penyaluran kredit BTN. Ketujuh BUMN yang menjalin sinergi dengan BTN adalah Bukit Asam (PTBA), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re), Pembangunan Perumahan (PTPP), Semen Indonesia (SMGR), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM), Perum Perumnas (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan. Dari sinergi ini akan ada puluhan ribu orang yang berpotensi mendapatkan berbagai fasilitas dari Bank BTN. Penerima manfaat itu terdiri atas 21.250 karyawan 7 BUMN yang meneken kemitraan dengan Bank BTN dan 20.000 peserta aktif
DAILY NEWS
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan debitur potensial. Kerja sama Bank BTN dengan PTPP dan Perumnas akan mendorong pasokan rumah sebesar 46.600 unit setiap tahunnya. Peningkatan ini dalam rangka memenuhi target Program Sejuta Rumah dan mengurangi angka backlog. Per November 2016 Bank BTN tercatat telah menghimpun dana simpanan dari BUMN BUMD senilai Rp 27,13 trilun atau naik 15% YoY dari Rp 23,04 triluun pada November 2015.
Bank Tabungan Negara (BBTN) berharap dikenakan porsi pembagian dividen sekitar 20% atas laba bersih perseroan tahun 2016 oleh pemerintah selaku pemegang saham. Persentase dividen tersebut sama dengan porsi yang dibagikan BTN atas laba bersih tahun lalu. Pada akhir tahun ini, perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 19% YoY dan dana pihak ketiga 22% YoY. Tahun depan, BBTN menargetkan pertumbuhan kredit 18-20% YoY dan dana pihak ketiga dalam rentang 21-23% YoY. Bank Windu Kentjana Internasional (MCOR) berganti nama menjadi Bank China Construction Bank Indonesia setelah saham bank tersebut mayoritas dikuasai China Construction Bank (CCB). CCB menjadi pemegang saham mayoritas bank tersebut setelah pelaksanaan rights issue IV pada Juli lalu.
Tifa Finance (TIFA) kembali memperoleh pinjaman perbankan guna menjalankan kegiatan usahanya dalam menyalurkan pembiayaan. Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari bank Mandiri sebesar Rp 150 miliar pada 27 Desember 2016.
Fast Food Indonesia (FAST) memperkirakan penjualan tahun 2017 akan meningkat sekitar 8%-10% mencapai Rp 5 triliun-Rp 5,5 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan sekitar 3%-4% dari total penjualan perusahaan pada tahun 2017. Kinerja perusahaan akan didukung oleh penjualan dari restoran perusahaan saat ini yang sudah mencapai 570 gerai. Tahun 2016 perseroan telah menambah 35 gerai baru, sedangkan tahun 2017 akan menambah 30 gerai baru. Perseroan menyiapkan dana investasi sekitar Rp 350 miliar yang berasal dari kas internal untuk ekspansi restoran tersebut. Perseroan akan membuka gerai-gerai baru seperti di Jakarta, Surabaya, Makassar, Maluku, dan lain-lain. Pembukaan 1 gerai baru membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 5-6 miliar. Fast Food Indonesia (FAST) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 350 miliar pada tahun 2017, meningkat dari realisasi capex tahun 2016 yang kurang dari Rp 300 miliar. Dana tersebut dipersiapkan untuk mendukung rencana pengembangan restoran milik perusahaan. Pada tahun 2017 Fast Food akan membuka 30 cabang baru, dan sebagian besar tipe 'free standing' serta menambah 20 KFC BOX (scaled-down model). Dana capex juga akan dipergunakan untuk memperluas distribusi, penambahan armada, renovasi dan lain-lain. Sumber pendanaan capex 2017 seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Saat ini Fast Food telah memliki sebanyak 570 gerai. Dengan penambahan 30 gerai baru, Fast Food akan memiliki 600 restoran hingga akhir tahun 2017.
Provident Agro (PALM) dan anak usahanya yaitu PT Transpacific Agro Industry (TPAI) telah melakukan penjualan sahamnya di PT Nakau yang berkedudukan di Lampung kepada PT Sinar Jaya Agro Investama (SJAI) dan Suparto pada 27 Desember 2016. PALM menjual 54.999 saham Nakau kepada SJAI, sedangkan TPAI melepas 1 saham kepada Suparto. Nilai transaksi penjualan saham Nakau sebesar Rp 273,21 miliar.
Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) dan PT Layar Lintas jaya (LLI) mengonversi utang entitas anak usahanya yaitu PT Lotus Cioalindo Marine (LCM). Nilai transaksi konversi utang menjadi saham sebesar Rp 35,8 miliar. Utang LCM kepada APOL sebesar Rp 23,3 miliar dikonversi menjadi 23,3 juta saham baru, sedangkan utang sebesar Rp 12,5 miliar kepada LLI akan dikonversi menjadi 12,5 juta saham baru. Dengan demikian total saham dengan saham yang dimiliki APOL sebelumnya menjadi 24,1 juta saham dan saham LLI menjadi 12,9 juta saham. Modal dasar LCM menjadi Rp 37,1 miliar yang terdiri dari 37,1 juta saham dengan nilai masing-masing yaitu Rp 1000. Tujuan dari transaksi tersebut yaitu untuk penyelesaian utang dan peningkatan modal LCM.
PT Ramanda Daminathan telah mengalihkan seluruh saham Wintermar Offshore Marines (WINS) atau sebanyak 233.075.723 saham kepada salah satu komisaris perseroan, Johnson Williang Sutjipto, pada 27 Desember 2016 pada harga Rp 198 per saham atau total Rp 46.148.993.154. Dengan demikian total kepemilikan saham Johnson bertambah menjadi 241.678.870 saham.
Apexindo Pratama Duta (APEX) diproyeksikan mencatatkan rugi bersih dalam laporan keuangan tahun 2016 dan 2017, karena masih lesunya industri minyak dan masa transisi kontrak-kontrak besar yang telah dikerjakan oleh perseroan. Hingga akhir tahun 2016 perseroan akan memperoleh pendapatan sekitar USD 100 - USD110 juta dan masih membukukan rugi bersih. Saat ini perseroan telah mengikuti kontrak pengadaan rig dengan nilai USD 30-USD 50 juta yang ditawarkan oleh PT Pertamina, PT PLN dan perusahaan Migas Swasta nasional. APEX akan meneruskan operasinya di Blok Mahakam dengan mengikuti pengadaan rig oleh pengelola blok Mahakam yang baru yakni PT Pertamina dengan nilai kontrak dua rig tersebut USD 80 juta per tahun.
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
MARKET DATA
30 December 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 53.93 0.16 TLKM (US) 29 9,729 327
Natural Gas (US$)/mmBtu 3.80 0.00 ANTM (GR) 0.04 641 0
Gold (US$)/Ounce 1160.87 2.71
Nickel (US$)/MT 10100.00 -310.00
Tin (US$)/MT 20875.00 -225.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 88.25 25.85
Coal (RB) (US$)/MT* 82.90 19.54
CPO (ROTH) (US$)/MT 712.50 5.00
CPO (MYR)/MT 3246.00 20.00
Rubber (MYR/Kg) 968.00 6.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 652.58 -0.22
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price
%Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 19819.78 -0.07 13.74 18.15 16.25 3.34 3.14 5,702.1
USA NASDAQ COMPOSITE 5432.09 -0.12 8.48 22.58 19.53 3.53 2.85 8,479.3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7120.26 0.20 14.06 16.94 14.39 1.78 1.74 1,815.0
CHINA SHANGHAI SE A SH 3241.67 -0.20 -12.49 14.77 13.01 1.51 1.38 4,056.0
CHINA SHENZHEN SE A SH 2056.91 -0.31 -14.85 30.21 23.12 3.08 2.79 3,186.9
HONG KONG HANG SENG INDEX 21790.91 0.17 -0.56 12.03 10.97 1.12 1.05 1,777.2
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5302.57 1.79 15.45 17.49 14.58 2.38 2.16 427.5
JAPAN NIKKEI 225 19145.14 -1.32 0.59 19.31 17.43 1.71 1.61 2,924.5
MALAYSIA KLCI 1637.93 0.47 -3.22 16.35 15.18 1.62 1.54 221.7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2889.15 -0.32 0.22 13.91 13.24 1.10 1.06 319.8
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,471.00 11.00 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0001
EUR/IDR 14,255.42 181.17 EUR / USD 1.06 0.0092
JPY/IDR 115.96 0.35 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,317.59 20.78 SGD / USD 0.69 0.0012
AUD/IDR 9,757.18 38.46 AUD / USD 0.72 0.0024
GBP/IDR 16,573.51 60.25 GBP / USD 1.23 0.0042
CNY/IDR 1,936.64 -0.82 CNY / USD 0.14 0.0001
MYR/IDR 3,003.57 1.45 MYR / USD 0.22 -0.0001
KRW/IDR 11.15 0.03 100 KRW / USD 0.08 0.0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 7.93
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.30
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
IDR AVERAGE DEPOSIT
Description November-16 October-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.59 2.11 1M 6.20
Inflation YOY % 3.58 3.31 3M 6.46
Inflation MOM % 0.47 0.14 6M 6.32
Foreign Reserve (USD) 111.47 Bn 115.04 Bn 12M 6.32119
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
MARKET DATA
30 December 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
03 Dec Indonesia CPI YoY --
03 Dec US Construction Spending MoM Tetap 0.5%
03 Dec US ISM Manufacturing Naik menjadi 53.7 dari 53.2
03 Dec ISM Prices Paid Naik menjadi 55.5 dari 54.5
04 Dec US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 13.80 juta dari 13.85 juta
04 Dec US Total Vehicle Sales Turun menjadi 17.70 juta dari 17.75 juta
05 Dec FOMC Meeting Minutes --
05 Dec US Initial Jobless Claims --
05 Dec US Continuing Claims --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 15350 4.24 14.09 HMSP IJ 3920 -0.25 -1.08 ASII IJ 8125 3.83 11.22 MIKA IJ 2510 -1.95 -0.67 TLKM IJ 3940 2.87 10.24 RODA IJ 390 -9.30 -0.50 BMRI IJ 11575 3.81 9.07 BJBR IJ 3350 -1.47 -0.44 BBRI IJ 11650 2.42 6.21 SRAJ IJ 270 -9.40 -0.35 EMTK IJ 9500 11.76 5.21 DMAS IJ 222 -2.63 -0.27 UNVR IJ 40000 1.78 4.93 SMAR IJ 4350 -2.25 -0.27 ICBP IJ 8625 3.60 3.23 KBLV IJ 1350 -10.00 -0.24 PGAS IJ 2760 4.55 2.69 PWON IJ 580 -0.85 -0.22 CPIN IJ 3110 5.42 2.42 GEMS IJ 2700 -1.46 -0.22
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Forza Land Indonesia Property & Real
Estate
300-350 312.50 TBA TBA Sinarmas Sekuritas
PT Anugerah Berkah Mandiri
Property & Real Estate
800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities
PT Buyung Poetra Sembada
30 December 2016
DISCLAIMERThis report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
CORPORATE INFO
30 December 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ADRO $0.0019 Cash Dividend 28 Dec’16 29 Dec’16 03 Jan’16 13 Jan’16
CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan’16 11 Jan’16 13 Jan’16 16 Jan’16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
CENT Rights Issue 1:2 100.00 29 Dec’16 30 Dec’16 05 Jan – 11 Jan’17
SKBM Rights Issue 20:49 550.00 04 Jan’16 05 Jan’16 11 Jan – 17 Jan’17
BINA Rights Issue 1000:1075 240.00 20 Jan’16 23 Jan’16 27 Jan – 02 Feb’17
BULL Rights Issue 1:1 100.00 06 Feb’17 07 Feb’17 13 Feb – 21 Feb’17
PSKT Rights Issue 5:3 100.00 09 Feb’17 10 Feb’17 16 Feb – 22 Feb’17
RIMO Rights Issue 5:597 101.00 TBA TBA TBA
GREN Rights Issue 1:20 550.00 TBA TBA TBA
KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA
UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INVS RUPST 31-Dec-16
POOL RUPSLB 09-Jan-17
MAYA RUPSLB 13-Jan-17
MYRX RUPSLB 13-Jan-17
SMDM RUPST 16-Jan-17
KOIN RUPSLB 18-Jan-17
AKKU RUPSLB 20-Jan-17
CTTH RUPSLB 20-Jan-17
BCIP RUPSLB 23-Jan-17
LTLS RUPSLB 25-Jan-17
RIMO RUPSLB 27-Jan-17
INDY RUPSLB 30-Jan-17
30 December 2016
TECHNICAL ANALYSIS
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
TLKM
TRADING BUY
S1 3850 R1 4000 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 3700 R2 4150
Closing
Price 3940
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3850-Rp 4000
• Entry Rp 3940, take Profit Rp 4000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 21.27 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 19.18 Positif
Bollinger Band (Mid) 3852 Positif
MA5 3788 Positif 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600
Jun Jul August September October November December
TLKM Downward Sloping Channel
3,940 3,852 3,788 3,781.25 3,670 3,661.43 3,661.43 3,940 3,940 3,946.67 3,946.67 3,980 4,000.06 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 42.97, Stochastic %K = 69.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
42.973 42.973 20 69.755 69.755 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -30.35, Signal() = -11.35 -30.352 -11.3497 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 19.18, Volume() = 126,802,304.00 0.00000 -5.83058 19.1804 126,802,30 TLKMWilliam's % R(14)= 12 90Volume()= 126 802 304 00 -12.9032 126,802,30
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
WSKT
TRADING BUY
S1 2520 R1 2650 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2390 R2 2780
Closing
Price 2600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2520-Rp 2650
• Entry Rp 2600, take Profit Rp 2650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 18.48 Positif
MACD 9.47 Positif
True Strength Index (TSI) -38.35 Positif
Bollinger Band (Mid) 2480 Positif
MA5 2412 Positif 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800
Jun Jul August September October November December
WSKT Wedge Bullish Breakout 2,479.5 2,412 2,411.25 2,295.29 2,295.29 2,290 2,228 2,577.5 2,577.5 2,600 2,600 2,600 2,610 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 45.26, Stochastic %K = 74.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.2628 45.2628 20 74.2516 74.2516 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -38.35, Signal() = -16.68 -38.3546 -16.68 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 29.32, Volume() = 28,902,300.00 0.00000 -3.86708 29.3198 28,902,30 WSKTWilliam's % R(14)= 3 13Volume()= 28 902 300 00 -3.125 28,902,30
30 December 2016
TECHNICAL ANALYSIS
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
UNVR
TRADING BUY
S1 39525 R1 40325 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 38725 R2 41125
Closing
Price 40000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 39525-Rp 40325
• Entry Rp 40000, take Profit Rp 40325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 9.40 Positif
MACD -106.64 Positif
True Strength Index (TSI) 4.09 Positif
Bollinger Band (Mid) 40268 Negatif
MA5 38670 Positif 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000
Jun Jul August September October November December
UNVR Downward Sloping Channel
40,000 40,000 38,918.8 38,670 37,825 37,603.1 37,603.1 40,000 40,075 40,267.5 41,208 41,208 42,683.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 30.79, Stochastic %K = 57.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
30.7864 30.7864 20 57.9337 57.9337 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = -206.55, Signal() = -21.00
-206.548 -21.002 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 UNVR - TSI(3,5,3) = 4.09, Volume() = 3,818,500.00
0.00000 -27.8685 4.09043
3,818,500
UNVRWilliam's % R(14)= 43 14Volume()= 3 818 500 00 -43.1373
3,818,500
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INCO
TRADING BUY
S1 2760 R1 2880 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 2640 R2 3000
Closing
Price 2840
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 2760-Rp 2880 • Entry Rp 2840, take Profit Rp 2880
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 7.61 Positif
MACD -54.36 Positif
True Strength Index (TSI) -40.22 Positif
Bollinger Band (Mid) 3120 Negatif
MA5 2742 Positif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600
Jun Jul August September October November December
INCO Broadening Wedge
2,840 2,840 2,808.75 2,742 2,620 2,586.67 2,586.67 2,840 3,120 3,500 3,530.02 3,763.33 3,763.33 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 21.53, Stochastic %K = 40.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
21.527 21.527 20 40.119 40.119 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 INCO - MACD (5,3) = 7.61, Signal() = 30.14
7.60938 30.1368 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INCO - TSI(3,5,3) = -40.22, Volume() = 11,877,700.00
-40.2206 -58.5487 0.00000
11,877,70
INCOWilliam's % R(14)= 69 86Volume()= 11 877 700 00 -69.863
11,877,70
30 December 2016
TECHNICAL ANALYSIS
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
INDF
TRADING BUY
S1 7625 R1 8000 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 7250 R2 8375
Closing
Price 7850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 7625-Rp 8000 • Entry Rp 7850, take Profit Rp 8000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.06 Positif
MACD 1.65 Positif
True Strength Index (TSI) 13.93 Positif
Bollinger Band (Mid) 7698 Positif
MA5 7530 Positif 7,000 7,500 8,000 8,500 9,000 9,500
Jun Jul August September October November December
INDF Downward Sloping Channel
7,850 7,697.5 7,543.75 7,530 7,200 7,162.5 7,162.5 7,850 7,850 7,883.67 7,883.67 8,125 8,223.02 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 49.94, Stochastic %K = 75.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
49.9438 49.9438 20 75.2124 75.2124 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -58.88, Signal() = -20.77
-58.8799 -20.7704 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 13.93, Volume() = 11,993,900.00
0.00000 -8.48393 13.9302
11,993,90
INDFWilliam's % R(14)= 29 73Volume()= 11 993 900 00 -29.7297
11,993,90
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BBRI
TRADING BUY
S1 11475 R1 11775 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 11175 R2 12075
Closing
Price 11650
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 11475-Rp 12075 • Entry Rp 11650, take Profit Rp 12075
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 19.68 Positif
MACD 28.91 Positif
True Strength Index (TSI) 30.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 11263 Positif
MA5 11155 Positif 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200
Jun Jul August September October November December
BBRI Wedge 11,239.6 11,239.6 11,156.3 11,155 10,836.8 10,836.8 10,775 11,262.5 11,450 11,650 11,650 11,650 11,901.1 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 44.83, Stochastic %K = 71.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
44.8347 44.8347 20 71.4425 71.4425 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 300.0 0.0 BBRI - MACD (5,3) = -104.68, Signal() = -46.58
-104.682 -46.5775 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 30.38, Volume() = 26,675,900.00
0.00000 -1.40735 30.3845
26,675,90
BBRIWilliam's % R(14)= 10 26Volume()= 26 675 900 00 -10.2564
26,675,90
30 December 2016
TRADING VIEW
30 December 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
29-12-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 17250 17250 17675 16775 17075 17375 17675 Positif Positif Positif 17950 14900
LSIP Trading Buy 1760 1760 1785 1645 1715 1785 1855 Positif Positif Positif 1905 1545
SGRO Trading Sell 1900 1900 1895 1885 1895 1905 1915 Negatif Negatif Negatif 2000 1800
Mining
PTBA Trading Buy 12500 12500 12675 11825 12250 12675 13100 Positif Positif Positif 13625 11000
ADRO Trading Sell 1690 1690 1680 1655 1680 1705 1730 Positif Positif Positif 1770 1465
MEDC Trading Sell 1300 1300 1285 1250 1285 1320 1355 Positif Positif Positif 1435 1220
INCO Trading Buy 2840 2840 2880 2640 2760 2880 3000 Positif Positif Positif 3630 2620
ANTM Trading Buy 895 895 905 865 885 905 925 Positif Positif Positif 1005 850
TINS Trading Buy 1140 1140 1165 1085 1125 1165 1205 Positif Positif Positif 1360 985
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 830 830 825 815 825 835 845 Positif Positif Positif 885 795
SMGR Trading Buy 9400 9400 9625 9175 9325 9475 9625 Positif Positif Positif 9400 8050
INTP Trading Buy 15475 15475 15675 14725 15200 15675 16150 Positif Positif Positif 16800 14275
SMCB Trading Sell 905 905 895 880 895 910 925 Positif Positif Positif 1005 865
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 8125 8125 7900 7550 7900 8250 8600 Positif Positif Positif 7975 7325
GJTL Trading Sell 1045 1045 1030 990 1030 1070 1110 Negatif Negatif Positif 1260 950
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7850 7850 8000 7250 7625 8000 8375 Positif Positif Positif 8125 7200
GGRM Trading Buy 64000 64000 64450 62000 63225 64450 65675 Positif Positif Positif 67750 60025
UNVR Trading Buy 40000 40000 40325 38725 39525 40325 41125 Positif Positif Positif 42425 37825
KLBF Trading Buy 1555 1555 1580 1460 1520 1580 1640 Positif Positif Positif 1590 1385
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1725 1725 1790 1655 1700 1745 1790 Positif Positif Positif 1890 1550
PTPP Trading Buy 3850 3850 3910 3570 3740 3910 4080 Positif Positif Positif 4040 3510
WIKA Trading Buy 2430 2430 2460 2340 2400 2460 2520 Positif Positif Positif 2620 2270
ADHI Trading Buy 2120 2120 2220 2010 2080 2150 2220 Positif Positif Positif 2280 1830
WSKT Trading Buy 2600 2600 2650 2390 2520 2650 2780 Positif Positif Positif 2610 2120
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2760 2760 2820 2540 2680 2820 2960 Positif Positif Positif 2940 2200
JSMR Trading Buy 4350 4350 4410 4130 4270 4410 4550 Positif Positif Positif 4570 3900
ISAT Trading Buy 6450 6450 6575 5875 6225 6575 6925 Positif Positif Positif 6500 6000
TLKM Trading Buy 3940 3940 4000 3700 3850 4000 4150 Positif Positif Positif 4040 3670
Finance
BMRI Trading Buy 11575 11575 11725 10775 11250 11725 12200 Positif Positif Positif 11150 10025
BBRI Trading Buy 11650 11650 12075 11175 11475 11775 12075 Positif Positif Positif 11750 10425
BBNI Trading Buy 5475 5475 5700 5250 5400 5550 5700 Positif Positif Positif 5550 5000
BBCA Trading Sell 15350 15350 14900 14200 14900 15600 16300 Positif Positif Positif 15125 14100
BBTN Trading Buy 1770 1770 1835 1700 1745 1790 1835 Positif Positif Positif 1835 1590
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 20950 20950 21175 19975 20575 21175 21775 Positif Positif Positif 23950 19200