• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Wawancara Dengan Arsitek Sekaligus Anggota IAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Wawancara Dengan Arsitek Sekaligus Anggota IAI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil wawancara dengan Arsitek sekaligus

Hasil wawancara dengan Arsitek sekaligus Anggota IAIAnggota IAI

Narasumber

Narasumber : : Bpk. Bpk. Asmar Asmar ihsan, ihsan, ST ST & & Riduan, Riduan, ST.ST. ( Biodata terlampir )( Biodata terlampir )

1. Apakah arti organisasi IAI itu sendiri bagi

1. Apakah arti organisasi IAI itu sendiri bagi bapak sebagai seorang Arsitek ?bapak sebagai seorang Arsitek ?

Jawaban : Jawaban :

Menurut pendapat saya, IAI itu merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang yang Menurut pendapat saya, IAI itu merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang yang berprofesi sebagai seorang Arsitek yang bersifat formal. Tapi untuk saat ini

berprofesi sebagai seorang Arsitek yang bersifat formal. Tapi untuk saat ini masih untuk Arsitek masih untuk Arsitek  bangunan saja. Dalam organisasi IAI itu tidak pernah membedakan antara junior dan senior bangunan saja. Dalam organisasi IAI itu tidak pernah membedakan antara junior dan senior semuannya sama sehingga hubunga

semuannya sama sehingga hubungan kekerabatan antar sesama arsitek baik n kekerabatan antar sesama arsitek baik yang baru masuk IAIyang baru masuk IAI maupun yang sudah lama bernaung dibawah IAI sangat terjaga dengan baik. Sebenarnya IAI itu maupun yang sudah lama bernaung dibawah IAI sangat terjaga dengan baik. Sebenarnya IAI itu sama saja seperti organisasi lain yang menaungi orang

sama saja seperti organisasi lain yang menaungi orang –  – orang yang satu profesi seperti halnyaorang yang satu profesi seperti halnya IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ). Kalau kita masuk kedalam organisasi IAI ini paling tidak kita IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ). Kalau kita masuk kedalam organisasi IAI ini paling tidak kita bisa berinteraksi dan bersosialisasi sesama arsitek

bisa berinteraksi dan bersosialisasi sesama arsitek di Palembang.di Palembang.

2. Apa perbedaan yang paling spesifik antara Arsitek yang bernaung di bawah anggota IAI  2. Apa perbedaan yang paling spesifik antara Arsitek yang bernaung di bawah anggota IAI  dengan Arsitek non IAI di lapangan ?

dengan Arsitek non IAI di lapangan ?

Jawaban : Jawaban :

Sebenarnya semua Arsitek di IAI maupun Non IAI mempunyai kemampuan yang berbeda Sebenarnya semua Arsitek di IAI maupun Non IAI mempunyai kemampuan yang berbeda  –  –  beda. Hanya saja Arsitek yang bernaung dibawah IAI bisa mendapatkan sertifikat agar beda. Hanya saja Arsitek yang bernaung dibawah IAI bisa mendapatkan sertifikat agar profesinya dapat diakui secara formal. Tetapi secara kemampuan seorang Arsitek yang bernaung profesinya dapat diakui secara formal. Tetapi secara kemampuan seorang Arsitek yang bernaung di IAI dan telah mendapatkan sertifikat tidak bisa dikatakan lebih hebat dari Arsitek non IAI di IAI dan telah mendapatkan sertifikat tidak bisa dikatakan lebih hebat dari Arsitek non IAI yang belum bersertifikat untuk menghasilkan suatu karya.. Itu semua tergantung pada yang belum bersertifikat untuk menghasilkan suatu karya.. Itu semua tergantung pada kemampuan individu masing

kemampuan individu masing –  – masing.masing.

3. Apakah sertifikasi itu ? 3. Apakah sertifikasi itu ?

Jawaban : Jawaban :

Sertifikasi itu merupakan surat yang berperan untuk mengakui profesi seseorang arsitek secara Sertifikasi itu merupakan surat yang berperan untuk mengakui profesi seseorang arsitek secara formal. Maksudnya setelah kita lulus dari lembaga formal sarjana S1, IAI itu belum mengakui formal. Maksudnya setelah kita lulus dari lembaga formal sarjana S1, IAI itu belum mengakui kemampuan kita secara profesional. mungkin secara formal personilnya telah mampu tetapi kemampuan kita secara profesional. mungkin secara formal personilnya telah mampu tetapi secara resmi profesionalnya belum diakui. Oleh karena itu nantinya akan dibentuk semacam secara resmi profesionalnya belum diakui. Oleh karena itu nantinya akan dibentuk semacam pelatihan antara lembaga pendidikan formal dengan asosiasi IAI untuk mematangkan apa yang pelatihan antara lembaga pendidikan formal dengan asosiasi IAI untuk mematangkan apa yang

(2)

telah kita dapat pada lembaga pendidikan formal agar terbentuk profesi yang betul  – betul bisa diakui. Untuk sementara IAI bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi ( LPJK ) untuk men-sertifikat-kan orang – orang yang S1 untuk dianggap professional. Bagi orang yang belum mempunyai sertifikat mungkin dia sudah profesional tapi belum diakui secara lembaga.

4. Apa keuntungan adanya sertifikasi bagi seorang Arsitek ?

Jawaban :

Dengan adanya sertifikasi seorang Arsitek dapat berkarya dengan bebas dalam artian keprofesian dia itu memang betul  –  betul diakui. Sehingga Arsitek yang mempunyai sertifikasi lebih memahami kode etik keprofesian yang tidak pernah kita dapat dibangku kuliah. Misalnya dilapangan seorang Arsitek dilarang mengambil proyek atau kerjaan teman atau Arsitek lain. Karena Arsitek itu sudah punya sertifikasi maka kesalahan seperti itu sangat bertentangan dengan kode etik profesi. Sehingga dengan adanya sertifikasi seorang Arsitek lebih menghargai hasil karya orang lain.

5. Apakah sertifikasi itu mempunyai tingkatan - tingkatannya?dan Siapa yang melegalkan sertifikasi tersebut?

Jawaban :

Didalam sertifikasi terdapat beberapa tingkatan. Kalau tidak salah ada 6 tingkatan. Yang melegalkan sertifikasi adalah Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi ( LPJK ) dengan IAI pusat Jakarta sehingga bisa diakui secara nasional. Seharusnya sertifikasi itu bisa mendapat pengakuan tapi karena masih banyak hambatan – hambatan sehingga pengakuan secara nasional sulit untuk dicapai.

6. Apa itu SIBP? Mengapa SIBP itu harus ada ?

Jawaban :

SIBP itu Surat Izin Bekerja Perencana. Dimana SIBP dikota Palembang itu dibentuk karena Adanya keinginan pemerintah kota Palembang untuk membenahi arsitektur didalam kota di

(3)

Arsitek untuk menjaring bangunan mana yang bisa diberi izin membangun dan tidak boleh dibangun. Misalnya ada bangunan yang digambar oleh arsitek kemudian dikoreksi oleh orang yang mempunyai SIBP yang kemudian hasil koreksi tersebut diserahkan ke dinas tata kota untuk  mendapatkan IMB. Tadinya dinas tata kota tidak mau memproses IMB sebelum ada legalitas dari Arsitek yang sudah mempunyai SIBP tapi kenyataannya tidak seperti itu.

7. Siapa yang melegalkan SIBP tersebut? Jawaban :

Kalau sertifikasi yang melegalkannya adalah LPJK ( Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi ) yang bekerja sama dengan IAI pusat sedangkan SIBP oleh Walikota setempat disuatu wilayah kota.

(4)

Narasumber : Bpk. Y. Eddy Gumullya, ST ( Biodata Terlampir )

1. Apakah manfaat sertifikasi bagi Bapak sebagai seorang Arsitek?

Jawaban :

Sertifikasi merupakan salah satu hal yang paling penting bagi Arsitek untuk mengetahui profesi dan kode etik serta disiplin ilmu yang menyangkut masyarakat. Dengan adanya sertifikasi mempermudah seorang arsitek untuk melaksanakan tugasnya dengan bekal kode etik arsitek  untuk mendesain.

2. Bagaimana cara untuk mendapatkan sertifikasi tersebut?

Jawaban :

Untuk mendapatkan sertifikasi tidak sulit, karena ada beberapa macam persyaratan salah satu diantaranya harus sarjana S1. sarjana D3 boleh juga tetapi di ikuti dengan syarat  – syarat yang lain. Cara untuk mendapatkan sertifikasi harus melalui tahapan ujian, atau semacam tes atau bisa  juga ditunjuk oleh IAI dengan melihat kemampuan atau Jam terbang dia sebagai seorang

Arsitek.

3. Apa pula SIBP itu dan apa saja syarat untuk mendapatkannya?

Jawaban :

SIBP menyangkut surat izin praktek bagi seorang arsitek untuk terjun ke masyarakat. Setiap kota mempunyai SIBP yang berbeda – beda sesuai dengan aturan yang berlaku dikota tersebut. Untuk  saat ini dikota Palembang SIBP belum ada, baru ada sertifikasi saja. Untuk mendapatkan SIBP tersebut paling tidak harus mendapatkan sertifikat terlebih dahulu. Bagi arsitek yang bernaung dibawah IAI untuk mendapatkannya selain di lihat dari kemampuan dan jam terbangnya sebagai seorang arsitek yang menghasilkan suatu karya, mereka juga di Rekomendasikan oleh IAI kota ke IAI pusat. Bila didalam suatu kota seorang arsitek diwajibkan untuk mempunyai SIBP maka arsitek yang sudah memiliki sertifikasi ataupun yang belum mempunyai sertifikasi harus mempunyai SIBP. SIBP juga menentukan kelas atau tingkatan bagi arsitek.

4. Apa saja sanksi bagi para Arsitek yang sudah mempunyai sertifikasi maupun SIBP tetapi melakukan kesalahan dalam perancangannya?

(5)

Jawaban :

Sejauh ini belum jelas, sebenarnya arsitek itu dalam menjalankan tugasnya tidak sendiri. Karena pada proyek  – proyek pemerintah seperti kantor – kantor dinas Arsitek membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai macam ahli profesi seperti ahli struktur, utilitas atau plambing, mechanical electrical, dsb. Mereka semua mempunyai tanggung jawab yang sama pada proyek  tersebut. Oleh karena itu apabila pada perencanaan terdapat beberapa kesalahan seorang Arsitek  tidak bisa disalahkan sepenuhnya walaupun Arsitek yang menandatangani kontrak.

5. Sampai kapan seorang Arsitek yang telah mempunyai SIBP bertanggung jawab untuk  bangunan yang menjadi karyanya dan tanpa disadari beberapa tahun kemudian setelah  perencanaan baru diketahui terdapat kesalahan perencanaan pada bangunan tersebut?

Jawaban :

(6)

Narasumber : Ibu Ir. Endang Sri Lestari, MT, IAI. ( Biodata Terlampir )

1. Bagaimana cara memperoleh sertifikasi dalam IAI ?

Jawaban :

Dalam memperoleh sertifikasi IAI, ada syarat – syarat tertentu yang digunakan sebagai syarat keanggotaan IAI. , Persyaratan untuk mendapatkan sertifikat Arsitek Profesional antara lain

Bagi Arsitek Profesional (nasional)

 Lulusan S1/S2 Arsitektur (ijasah)  Melampirkan Transkrip

 Penataran Kode Etik   Strata minimum 4 unit

 Magang / Kerja minimum 3 tahun untuk lulusan S1 dan 2 tahun untuk lulusan S2

 Pengalaman menangani proyek perancangan minimum 3 buah dengan kompleksitas

rendah s/d menengah

 Mengajukan permohonan (mengisi formulir A,B & C)  Bersedia diwawancara

Bagi Arsitek Profesional Utama (internasional)

 Telah mendapatkan sertifikat Arsitek Profesional (nasional)

 Tambahan pendidikan arsitektur minimum 24 SKS untuk lulusan S1.

 Telah mengikuti strata secara penuh (4 + 2 Strata) Secara prinsip dapat membuktikan

telah mampu mengembangkan diri atau mengikuti perkembangan baik melalui strata maupun mengikuti seminar nasional/internasional yang berkaitan dengan Arsitektur

 Pengalaman 3 tahun (akumulatif) setelah mendapat sertifikat AP (nasional) menangani 3

proyek perancangan dengan tata olah lengkap (mulai dari gagasan hingga Pengendalian/pelaksanaan), satu diantaranya proyek yang mempunyai tingkat kompleksitas tinggi, berkaitan dengan teknologi tinggi dan konsekuensinya (daftar terlampir ),

 Mengajukan permohonan (mengisi formulir A,B & C),  Lulus ujian profesi arsitek,

(7)

2. Apa kelebihan arsitek bersertifikat lembaga tertentu seperti IAI dibandingkan arsitek non- IAI?

Jawaban :

Kelebihan arsitek bersertifikat sebenarnya baik sekali karena tidak mudah untuk menjadi seorang arsitek yang bertanggungjawab dan memiliki batasan tertentu sehingga dalam proses pembangunan akan ada tolak ukur dalam berkarya.

3. Bagaimanakah peranan sertifikasi dan SIBP bagi seorang arsitek ?

Jawaban:

Dengan adanya sertifikasi sudah jelas akan berpengaruh pada proses pembangunan ke depan. Hal ini akan baik sekali sehingga tidak akan terjadi kesalahan desain yang tidak perlu serta para klien semakin yakin untuk menyerahkan suatu proyek pembangunan kepada arsitek   berpengalaman, karena tiap tempat memilki „land use‟ masing-masing dan akan lebih baik  diserahkan kepada yang lebih berpengalaman. Pada saat penandatanganan gambar kerja suatu project, seorang arsitek diketahu memilki SIBP atau tidak. Dengan adanya SIBP, diharapkan pembangunan akan menjadi terkendali dan terawasi dengan seksama.

4. Bagaimana menurut anda tentang keprofesian arsitek saat ini di masyarakat, apakah kurang dikenal atau sudah diakui keberadaannya ?

Jawaban :

Arsitek di masyarakat kurang mendapatkan tempat. Mungkin karena mereka lebih percaya kepada tukang atau drafter sehingga bangunan yang ada kemudian tidak memilki estetika atau proporsi. Kemudian anggapan bahwa arsitek itu mahal semakin menekankan kepada masyarakat pada umumnya untuk tidak memakai jasa arsitek.

Wawancara mengenai Tanggung Jawab terhadap Etika keprofesian (kode etik) dalam bidang arsitektur.

5. Bagaimana ruang lingkup tanggung jawab Arsitek?

Jawaban :

(8)

6. Bagaimana kaitan antara sanksi dan tanggung jawab Arsitek terhadap kode etik Arsitek ?

Jawaban :

Tanggung jawab berawal dari adanya kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Arsitek yang diatur dalam kode etik Arsitek . Sanksi diberikan karena Arsitek tidak dapat mempertanggung  jawabkan hasil dari kewajibannya.

7. Bagaimana tanggung jawab arsitek terhadap kesalahan malpraktek yang dilakukannya?

Jawaban :

Sepengetahuan Ibu Endang Sri Lestari selama ini jarang terjadi yang melanggar kode etik  Arsitek yang menyebabkan malpraktek. Misalnya saja dalam pekerjaan konstruksi, perubahan-perubahan pekerjaan di lapangan dikoordinasikan kembali dengan ahli-ahli di lapangan untuk  kemudian dibuat  As built drawing-nya sesuai dengan standar kelas bangunan gedung untuk  kemudian disetujui bersama secara tertulis dalam  As built drawing tersebut. Jika terjadi kegagalan konstruksi karena tidak sesuai dengan  As built drawing tersebut maka itu adalah tanggung jawab pelaksana konstruksi di lapangan.

Namun jika ada yang melanggar harus dilaporkan ke lembaga profesi Arsitek yaitu IAI untuk  diproses lebih lanjut.

8. Bagaimana prosedur pemberian sanksi terhadap pelanggaran kode etik arsitek?

Jawaban :

Pelanggaran dilaporkan ke IAI daerah untuk diproses Dewan Kehormatan Arsitek di IAI pusat Pemberian sanksi berdasarkan tingkat pelanggaran yang dilakukan Arsitek.

9. Tingkatan sanksi apa saja yang ada terhadap pelanggaran kode etik tersebut?

 Jawaban :

Ada dua tingkatan, yaitu peringatan dan pencabutan sertifikat professional (pencabutan izin praktek sebagai Arsitek).

(9)

10. Bagaimana bila anda mengetahui rekan seprofesi melakukan pelanggaran?

Jawaban :

Dilaporkan ke lembaga profesi Arsitek setempat (IAI daerah)

11. Bagaimana prosedur pengaduan terhadap pelanggaran kode etik arsitek?

Jawaban :

Pelaporan ke IAI Daerah kemudian diteruskan ke Dewan Kehormatan Arsitek di IAI Pusat

Kesimpulan :

 Sanksi berkaitan erat dengan tanggung jawab Arsitek 

 Tanggung jawab Arsitek diatur oleh lembaga profesi Arsitek yaitu IAI (ikatan Arsitek  Indonesia)

 Arsitek tidak bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang-orang yang bekerja padanya jika Arsitek dapat membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak dapat dihindarkan.

 Pemberian sanksi berdasarkan tingkat pelanggaran yang dilakukan arsitek.

(10)

Narasumber : Bpk Ir. Judy Liestianto, IAI & Ibu Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI. (Biodata Terlampir )

1. Sebagai seorang arsitek apakah bapak sudah memiliki sertifikasi dan SIBP , bila sudah, bagaimana prosedur untuk mendapatkannya dan apa syaratnya?

Jawaban :

“Saya sudah memiliki keduanya, sertifikasi saya dapat dari IAI, syaratnya lebih lengkap ada di IAI namun untuk mendapatkannya harus ikut tes dari IAI dan itu bisa bila kita menjadi anggota IAI aktif sekitar 3 tahun,kalau SIBP saya dari Pemerintah Kota dan merupakan rekomendasi dari IAI ke pemkot baru bisa mengurusnya.” ( Bpk Ir. Judy Liestianto, IAI )

2. Saya dengar kabar, untuk mendapatkan sertifikasi itu dikenakan biaya ( nominalnya  cukup besar) dan apakah itu juga salah satu factor banyak arsitek muda yang tidak  memiliki sertifikasi? (teman saya sambil menunjukkan salah satu kutipan dari friendster yang berisikan keluhan para arsitek muda )

Jawaban :

Ya, untuk mendapatkan sertid\fikasi itu dikenakan biaya, dan ban yaknya arsitek muda yang tidak  saya baru masuk IAI, karena diskusi di milist ini

 juga...

beberapa bulan setelah dapat kartu anggota aku dikirimin tabel sertifikasi dari IAI daerah. berisi tingkatan sertifikasi serta daftar biaya.aku bingung maksudnya apa...kaget. saat itu aku menerjemahkan surat itu seperti ini: beli arsitek tingkat pratama sekian rupiah, madya sekian rupiah dst. bukannya pada ukuran kualitas desain seorang arsitek. browsing di web IAI, saya baru tahu klo anggota IAI punya sertifikasi dan harus diikuti. sebagai arsitek baru nongol di kartu IAI, sertifikasi ini seperti malakama.bingung juga saya dari mana angka-angka biaya sertifikasi itu bisa tertulis dengan biaya yang bagi saya wow....

(11)

3. Menurut ibu sendiri, apa arti dan manfaat dari sertifikasi dan SIBP bagi seorang Arsitek ?

Jawaban :

“Sertifikasi? Saya juga tidak tau pasti, yang jelas menurut saya sendiri sertifikasi itu penting bagi seorang arsitek yang sedang berkarir . kalau SIBP, sama seperti SIM, (surat izin mengemudi), karena kita harus paham rambu-rambu dan peraturan- peraturan dalam merencanakan dan merancang bangunan.“ ( Ibu Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI.)

4. Dalam mendapatkan sertifikat apakah ada tingkatan

 – 

tingkatan dalam sertifikasi itu sendiri ?

Jawaban :

“Didalam sertifikasi itu sendiri ada dua tingkatan, yang pertama yaitu pratama dan yang kedua yaitu widya ” ( Bpk Ir. Judy Liestianto, IAI )

5. Apakah profesi arsitek sebagai perencana tidak membutuhkan sertifikasi dan SIBP dalam berpraktek, sebab yang saya tahu banyak arsitek yang tidak memiliki serifikasi dan SIBP tetap bias menjalankan proyek/ praktek sebagai konsultan/perencana ?

Jawaban :

“Kalau menurut saya pribadi, anda lihat sendiri, saya memiliki konsultan dan aktif berpraktek di Palembang, surat itu sangat penting bagi saya untuk faktor legalitas. Kita ikut prosedur saja..” ( Ibu Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI.)

6. Jadi maksud anda SIBP dan sertifikasi itu memiliki nilai fungsi berbeda di setiap kalangan, maksudnya, bisa butuh, namun bisa juga tidak..?

(12)

Jawaban

“Menurut saya tidak begitu... sertifikasi tersebut penting untuk promosikan pribadi kita ke dunia luar dan SIBP tersebut sebagai nilai legalitas, ibaratnya seorang dokter yang harus memiliki SIP, Surat Izin Praktek.“ ( Ibu Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI.)

7. Bila dilihat data angggota IAI se Sel ini (sambil menunjukkan daftar anggota IAI Sum-Sel, kenapa sedikit sekali arsitek yang memilki status bersertifikasi ?

Jawaban :

Didalam mendapatkan sertifikasi itu,seorang arsitek haruslah menjadi anggota IAI terlebih dahulu, dan untuk mendapatkannya haruslah diperhitungkan juga pengalamannya selama menjadi seorang arsitek. Dan seorang arsitek juga harus mengikuti ujian terlebih dahulu setiap tahunnya untuk dapat meningkatkan statusnya yang diberlakukan bagi para anggota IAI. ( Bpk  Ir. Judy Liestianto, IAI )

8. Apakah tingkatan didalam sertifikasi berpengaruh didalam dunia kerja seorang arsitek ?

Jawaban :

“Tentu saja berpengaruh, seorang arsitek dengan sertifikasi professional dapat dipercaya didalam melaksanakan proyek yang memiliki nilai milyaran rupiah ( proyek yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup sulit dan memerlukan tenaga ahli)” . ( Bpk Ir. Judy Liestianto, IAI )

9. Menurut bapak apakah perbedaan mendasar antara seorang arsitek yang menjadi anggota  IAI( dapat memiliki SIBP dan Sertifikasi) dan yang tidak menjadi anggota IAI?

Jawaban :

“Perbedaan mendasarnya tentu saja bagi arsitek yang menjadi anggota IAI tidak dipersulit didalam mengerjakan suatu proyek karena telah memiliki SIBP ( Surat Izin Bekerja Perencana) terlebih yang suda memiliki sertifikasi ( di Sum- Sel hanya ada 8 orang arsitek yang statusnya bersertifikasi )”. ( Ibu Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI.)

(13)

Lampiran

BIODATA NARASUMBER

NARASUMBER 1 Nama Lengkap : Asmar Ihsan, ST TTL :

Sri kembang Ogan Ilir , 8 Oktober 1966 Pendidikan :

-SD Muhammadiyah Sri kembang SMP Sri Tanjung

STMN 1 Palembang

S1 Arsitektur Universitas Muhammadiyah Palembang Hasil karya :

Sekolah atlit di Jaka Baring

Gedung Ma‟had Muhammadiyah Kantor DPRD Baturaja

Taman makam pahlawan baturaja

(14)

NARASUMBER 2 Nama Lengkap : Riduan, ST

TTL :

Sri kembang Ogan Ilir , 8 April 1973 Pendidikan :

STMN 2 Palembang

S1 Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta Hasil karya :

Rumah sakit umum daerah Muara dua Rumah tinggal Pak Molari

Kantor Dinas kesatuan bangsa OKI

NARASUMBER 3 Nama Lengkap :

(15)

Palembang, 9 September 1963

Pendidikan :

SD Xaverius 1 SMP Xaverius 1

SMA Xaverius 1

S1 Arsitektur Universitas Pariyangan Bandung

Hasil karya :

Villa Bari

Rumah Presiden SBY

NARASUMBER 4 Nama Lengkap :

Ir. Hj. Endang SriLestari, MT. IAI

Tempat/Tanggal Lahir :

Kendal,25 Maret 1965

Alamat :

Komplek Villa Mitra Blok C4 Jl. Seruni Bukit Lama,Palembang, Telp. 442977

Telepon : 0711 442977

Agama : Islam

Anggota Profesi : Ikatan Arsitek Indonesia

Pendidikan Terakhir : Magister Teknik Arsitektur UNDIP

Pekerjaan : Puket II dan Dosen Jurusan Arsitektur Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang

PENGALAMAN PRKERJAAN

1988- 1991 : Staf Arsitek ( Kepala Studio) PT Reka Citra Semarang 1990 – 1992 : Staf Arsitek PT. Natural Disain Ciptalaras Semarang

(16)

1993-1995 : Staff Apprasial PT Lippobank Palembang]

1995 : Staff Apprasial PT Lippobank Matraman Jakarta

1996 – Sekarang : Staf Pengajar Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang

1998 : Staf Teknik PT Gubah Sarana

1998-1999 : Staf Arsitek PT Wastuwidyawan perwakilan Palembang 1999-2000 : Staf Arsitek PT Griya Sentausa Jaya Palembang

Arsitek Kapala PT Terukis Jaya Arsitek Kepala CV Cattleya Arsitek Kepala CV Edelweis

2000 – Sekarang : Direktur PT Sinar Jethro Jaya Palembang

PENGALAMAN DALAM MENGERJAKAN PROYEK

2007 : Peraencanaan Rumah Kost Bapak onny Semarang 2005 : Perencanaan Interior Restaurant

Pempek di Bandara SMB II Palembang

Perencanaan PAUD di Museum Bala Putra Dewa Palembang 2003 -2004 : Perencanaan Interior Kantor Wakil Gubernur Sumatera selatan

Fasade Ruah Sakit Bunda Palembang

Perencanaan Rumah TinggalBapak Sukur Laidi Palembang 2001 : Interior Rumah Tinggal Wakil Gubernur Sumatera selatan 2000 : Renovasi Interior PT Semen Batu Raja Palembang

Renovasi Interior Bank Indonesia Palembang

Pra desain Bank SUMSEL kantor Pusat Palembang 1999- 2000 : Perencanaan Hotel Swarna Dwipa Palembang

Perencanaan Detail Enggineering disain Kawasan Kumuh 7,8,9,10 ULU Palembang

Interior Ruang Rapat Pemda Tk 1 Palembang Interior Kasubag Pemda Tk 1 Palembang Interior Ruang Pimpinan Bappeda Tingkat 1 1998 : Pengawasan Pada PLN Pikitring Palembang

1998- Sekarang : Penilaian (value) Pada Bank SUMSEL Palembang 1990 -1998 : Interior Gedung Bank Indonesia Palembang

Interior Gedung PT Nindya Karya Semarang Pra Desain Tongkeina Resort Hotel Manado Revisi Site Plan II IKIP Semarang

(17)

Tim Penyusun RDTRK Pusat Perdagangan Palembang Renovasi STM Negeri 5 Semarang

Perencanaan UGB SMP/ SMA Pulo kulon Grobongan Tim penyusun RUTRD Blora

.

NARASUMBER 5

Name :

Ir. Imelda. A. Wijaya, MT, IAI.

Place and Date of Birth :

Palembang, 6 Januari 1968

Nationality :

Indonesia

Address :

Jl. Jendral Soedirman 2226, Palembang.

Education :

S1 Arsitektur UNIKA Soegijapranata,Semarang. S2 Arsitektur UNIKA Parahyangan, Bandung

Language :

(18)

Professional Experience( Year ) A. Exterior :

 Rumah tinggal Jln. Kenari.

 Rumah tinggal Jln. Cendrawasih.  Rumah tinggal Jln. Pipit.

 Rumah tinggal Jln. Renggano.  Rumah tinggal Lr. Ridin

 Rumah tinggal Jln. Basuki rahmad.  Rumah tinggal Jln. Demang Azhar.  Rumah tinggal Jln. Sukabangun.  Rumah tinggal di Km. 7.

 2 Rumah tenun Jln. Lapangan hatta.  Rumah tinggal Jln. Dempo.

 Rumah tinggal di Bukit golf.  Rumah tinggal di Taman Kenten. 

B. Interior :

 Pada Gedung PTBA.  Pada Gedung ASKES.  Pada Gedung PLN.  Pada Gedung Pertamina.  Pada Gedung telkom Flexy.  Pada Gedung HSBC.

 Pada Gedung E.F.

 Pada Gedung Bank BRI, Mandiri, BI.  Pada Toko Sets.

 Pada Gedung Celia Carpet.  Pada Gedung fuji Foto Studio.  Pada Gedung Bakery Imesa.

Perencanaan :

(19)

 Sertifikasi dari IAI.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara inisiatif mendahului serangan lawan dengan prestasi atlet pencak silat dewasa kategori tanding

Makalah ini melaporkan pengembangan alat ukur sheet resistance dengan metode four point prob yang dapat digunakan untuk pengukuran lima kali pengulangan dengan keluaran

Ditinjau dari faktor kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh kelompok tani ternak maka dataran sedang memiliki kelemahan (weakness) yang lebih banyak apabila

Bangian mencolok dalam representasi rasime ini terlihat dari dialog yang ada, di mana film 12 Years a Slave banyak memperlihatkan idiom-idiom yang berkenaan

Menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi saya yang berjudul : Dampak Pemekaran wilayah Barito Selatan Dan Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil dan Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 tentang Permintaan dan Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil,

Didukung dengan sumberdaya manusia yang kompeten dan berkomitmen tinggi dan fasilitas pembelajaran yang memadai, Jurusan Teknik Informatika bertekad mendidik

Industri Kapal Indonesia (Persero) pekerja hanya perlu mematuhi standar yang telah diterapkan pada saat melakukan pekerjaan khususnya pada pekerja pengelasan dan