BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
Resin akrilik adalah salah satu
Resin akrilik adalah salah satu bahan yang paling banybahan yang paling banyak ak digudigunakan di bidangnakan di bidang kedokteran gigi terutama dalam bidang prostodonsia. Akrilik dipilih karena sifatnya kedokteran gigi terutama dalam bidang prostodonsia. Akrilik dipilih karena sifatnya yang cukup elastik dan cukup rigid atau keras terhadap tekanan kunyah, stabil dalam yang cukup elastik dan cukup rigid atau keras terhadap tekanan kunyah, stabil dalam cairan mulut, biokompatibel, warna menyerupai warna gusi, mudah direstorasi bila cairan mulut, biokompatibel, warna menyerupai warna gusi, mudah direstorasi bila patah
patah tanpa tanpa mengalami mengalami distorsi, distorsi, mudah mudah dibersihkan dibersihkan sendiri sendiri oleh oleh pasien, pasien, mudahmudah dimanipulasikan dalam masa yang relatif singkat, serta harga yang cukup murah dan dimanipulasikan dalam masa yang relatif singkat, serta harga yang cukup murah dan tahan lama.
tahan lama.
Resin akrilik
Resin akrilik merupmerupakan jenis akan jenis resin termoplastresin termoplastik, ik, di di mana merupakamana merupakan n senysenyawaawa kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin banyak
banyak aplikasikan aplikasikan untuk untuk pembuatan pembuatan anasir anasir dan dan basis basis gigi gigi tiruan, tiruan, pelat pelat ortodonsi,ortodonsi, sendok cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan. Resin akrilik dipakai sendok cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan. Resin akrilik dipakai karena bahan ini memiliki beberapa kelebihan, yakni estetika terpenuhi, warna dan karena bahan ini memiliki beberapa kelebihan, yakni estetika terpenuhi, warna dan tekstur mirip dengan gingiva yang menyebabkan bahan ini memberikan estetika yang tekstur mirip dengan gingiva yang menyebabkan bahan ini memberikan estetika yang baik, daya serap air relative
baik, daya serap air relative rendah dan perubahan dimensi kecil. Pada gigitiruan yangrendah dan perubahan dimensi kecil. Pada gigitiruan yang menggunaan basis resin akrilik apabila patah mudah dilakukan reparasi, mudah diolah menggunaan basis resin akrilik apabila patah mudah dilakukan reparasi, mudah diolah dan yang penting harga relative murah. Namun, selain mempunyai sifat-sifat yang dan yang penting harga relative murah. Namun, selain mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, bahan ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu mudah patah menguntungkan, bahan ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu mudah patah bila
bila jatuh jatuh pada pada permukaan permukaan yang yang keras keras atau atau akibat akibat kelelahan kelelahan karena karena ulangan ulangan lenturanlenturan oleh suatu beban.
oleh suatu beban.
Resin akrilik dapat dibentuk selama masih
Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis, dan dalam keadaan plastis, dan mengmengeraseras apabi
apabila la dipandipananskananskan. . PengePengerasan terjadi rasan terjadi oleh karena oleh karena terjaditerjadinya nya reaksi polimerisasreaksi polimerisasii adisi antara polimer dan monomer. Acrylic berasal dari asam acrolain atau gliserin adisi antara polimer dan monomer. Acrylic berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehid. ecara kimia dinamakan polymethyl methacrylate yang terbuat dari minyak aldehid. ecara kimia dinamakan polymethyl methacrylate yang terbuat dari minyak bumi, gas
bumi, gas bumi bumi atau atau arang arang batu. batu. !ahan !ahan ini ini disediakan disediakan dalam dalam kedokteran kedokteran gigi gigi berupaberupa ciaran "monome
ciaran "monomer# r# mono methyl methacrylamono methyl methacrylate te dan dalam dan dalam bentubentuk k bubububuk k "poly"polymer#mer# polymthtyl
polymthtyl methacrylate. methacrylate. $leh $leh karena karena itu itu alangkah alangkah baiknya baiknya kita kita mengetahui mengetahui lebihlebih lanjut tentang cara manipulasi ataupun sifat sifat dari resin akrilik dengan melakukan lanjut tentang cara manipulasi ataupun sifat sifat dari resin akrilik dengan melakukan serangkaian studi praktikum, dan nantinya dalam penggunaan atau aplikasinya bisa serangkaian studi praktikum, dan nantinya dalam penggunaan atau aplikasinya bisa tercapai dengan baik.
tercapai dengan baik.
1 1
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
%.
%. ApApa pena pengegertrtiaian resn resin akin akrirililik&k& '.
'. ApApa a komkomposposisi isi dardari i resiresin n akrakriliilik&k& (.
(. ApApa saja saja klaa klasifisifikaskasi dari i dari resiresin akn akrilrilik&ik& ).
). !ag!agaimaimana pana proseroses mans manipuipulasi relasi resin aksin akrilrilik&ik& *.
*. !ag!agaimaimana pana proseroses pols polimeimerisarisasi resisi resin akrin akrilik&lik& +.
+. Apa Apa saja sysaja syarat daarat dan sifn sifat resiat resin akn akrilik rilik kedokedokteran kteran gigi&gigi& .
. !ag!agaimaimana biana biokookompampabilbilitaitas dari resin aks dari resin akrilrilik&ik& .
. ApApa saja apla saja aplikaikasi resisi resin akrin akrilik di klik di kedoedoktekteran giran gigi&gi&
1.3Tujuan 1.3Tujuan
%.
%. ampampu memu memahami ahami dan dan menjelmenjelaskan askan pengepengertian rtian resin resin akrilik akrilik '.
'. ampampu memu memahami dahami dan man menjelaskenjelaskan koan komposmposisi dari isi dari resin aresin akrilik krilik (.
(. ampampu memu memahami dahami dan man menjelaskenjelaskan klaan klasifikasifikasi dari si dari resin resin akriliakrilik k ).
). ampampu memu memahami dahami dan man menjelaskenjelaskan pran proses moses manipuanipulasi resilasi resin akrn akrilik ilik *.
*. ampampu memu memahami dahami dan man menjelaskenjelaskan pran proses poses polimeolimerisasi rerisasi resin aksin akrilik rilik +.
+. amampu memapu memahamhami i dan mendan menjelajelaskaskan n syasyarat dan sifat resin akrirat dan sifat resin akrilik ledolik ledoktekteranran gigi&
gigi& .
. ampampu memu memahami daahami dan menn menjelaskan jelaskan biokbiokompabompabilitas dailitas dari resin ri resin akriliakrilik k .
. ampampu memahu memahami dan mami dan menjelaskenjelaskan aplikan aplikasi resin akasi resin akrilik di krilik di kedoktedokterangerangigiigi
2 2
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
2.1. Res#n Akr#l#k
Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl "-/0/-# dalam formula strukturalnya. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa variasi dan bentuk yang terbagi atas ( yaitu powder-li1uid, gels, sheet. Penggunaan powder liquid dalam bentuk bubuk atau cairan pada saat ini merupakan tipe yang paling popular. 2ni karena penggunaannya cukup sederhana dalam hal prosedur maupun prosesnya, dan suatu basis gigi tiruan selesai diproses didalam dental laboratorium dengan menggunakan peralatan yang sederhana. !ubuk polimer dilarutkan di dalam cairan monomer untuk membentuk suatu dough lalu dibentuk sesuai kegunaannya sebelum polimerisasi selesai. 3 Resin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan diklasifikasi menurut spesifikasi American 4ental Association No. %' "2$ %*+# untuk Resin !asis 5igi 6iruan.
6erdapat lima jenis resin basis gigi tiruan berdasarkan cara polimerisasinya yaitu 6ipe 2 7 Heat-polymerizable polymers / Heat Cured Acrylic "/lass %, Powder dan 8i1uid 9 /lass ', Plastic /ake# '# 6ipe 22 7 Autopolymerizable polymers / Self Cured Acrylic "/lass %, Powder dan 8i1uid 9 /lass ', Powder dan 8i1uid pour- tipe resin# (#
6ipe 222 7 Thermoplastic blank or powder )# 6ipe 2: 7 Liht acti!ated materials / "isible Liht Cured *# 6ipe : 7 #icrowa!e-cured materials
2.2. "$m%$s#s# Res#n Akr#l#k
Resin akrilik Heat Curedterdiri dari7 %. Polimer7
a. Poli"metil metakrilat#
b. $nitiator 7 berupa ;.' - ;.*< ben=oil peroksida
c. Pigmen7 merkuri sulfit, cadmium sulfit, cadmium selenit, ferric o%ide. d. &lasticizer' dibutil pthalat
e.(pacifiers' zinc atau titanium o>ide
f. erat sintetis?organik 7 serat nilon atau serat akrilik g. Partikel inorganik, seperti serat kaca, =irkonium silikat. '. onomer7
a. etil metakrilat
b. Stabilizer' terdapat sekitar ;.;;( @ ;.%< metil ether hydroquinone untukmencegah terjadinya proses polimerisasi selama penyimpanan.
c. &lasticizer' dibutil pthalat
d. !ahan untuk memacu ikatan silang "cross-linkin aent # seperti etilen glikoldimetakrilat "54A#. !ahan ini berpengaruh pada sifat fisik polimer dimana polimer yang memiliki ikatan silang bersifat lebih keras
dan tahan terhadap pelarut.
Resin akrilik Self Cured terdiri dari7 %. Polimer7
a. Poli"metil metakrilat#
b. $nitiator 7(ranic &ero%ide
c. Pigmen7 Agen 6itanium 4ioksida dan Pigmen 2norganik '. onomer7
a. etil metakrilat
b.Stabilizer' hydroquinone untuk mencegah terjadinya proses polimerisasispontan.
c.aen cross linked' dimethacrylate
d. oranic amine accelerator dandyed synthetic fibers" untuk estetik#.
2.3. "las#&#kas# Res#n Akr#l#k
A. Beat /ured Acrylic "Resin Akrilik teraktivasi Panas#
Pada resin jenis ini, energy thermal diperoleh dari proses perendaman akrilik di dalam air, selain itu juga diperoleh dari proses perebusan. Resin ini memiliki komposisi bubuk atau powder berupa polimethyl metakrilat dengan tambahan inisiator berupa ben=oil peroksida. 4isamping juga ada li1uid atau cairan berupa methyl metakrilat yang di dalamnya terkandung sedikit kandungan hydro1uinone yang ditambah dengan glikol dimetakrilat sebagai bahan ikat silang.
Celebihan dari heat cured acrylic adalah nilai estetis unggul dimana warna hasil akhir akrilik sama dengan warna jaringan lunak rongga mulut. elain itu, resin akrilik ini tergolong mudah dimanipulasi dan harga terjangkau. edangkan jika dilihat dari segi kekurangan heat cured acrylic adalah daya
tahan abrasi atau benturan masih tergolong rendah, fleksibilitas juga masih rendah dan hasil akhir dari manipulasi akrilik akan terjadi penyusutan volume.
!. elf /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia#
!erbeda dengan heat cured acrylic, self cured acylic menggunakan activator berupa cairan kimia. /airan kimia yang digunakan adalah dari golongan amin
tersier biasanya adalah dietil paratuloidin. Denis ini memang tidak sesempurna tipe 2 karena residu monomer yang terbentuk dari proses polimerisasi dan manipulasi lebih banyak. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur suhu dan waktu manipulasi secara tepat.
Celebihan dari tipe ini adalah mudah dilepaskan dari kuvet, fleksibilitas lebih tinggi dari tipe 2, pengerutan volumeakhir tergolong rendah karena proses polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. edang kekurangannya adalah elastisitas dari tipe ini tergolong kurang dari tipe 2, kemudian karena digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut, dandari segi ekonomis lebih mahal.
/. 8ight /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi /ahaya#
/ahaya yang dapat digunakan sebagai activator pada resin akrilik jenis ini adalah sinar E: dengan panjang gelombang '3;-)Fnm dan sinar tampak dengan panjang gelombang );;-;; nm. Pada proses manipulasi resin akrilik jenis ini, ditambahkan bahan inisiator berupa champor1uinon.
Celebihan dari resin akrilik jenis ini adalah penyusutan saat polimerisasi rendah, hasil akhir manipulasinya dapat dibentuk dengan baik dan resin ini dapat dimanipulasi dengan peralatan sederhana. Cekurangan dari resin akrilik ini adalah elastisitas dari resin akrilik ini kecil dan penggunaan sinar E: pada resin ini dapat merusak jaringan rongga mulut.
4. icrowave /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia#
Activator pada resin akarilik ini adalah gelombang mikro dimana gelombang ini membuat molekul bergerak secara merata dan seimbang ke segala arah sehingga hasil akhir dari resin akrilik ini lebih sempurna dari yang lain. Bal tersebut disebabkan karena hamper semua monomer beraksi sehingga proses polimerisasinya sempurna.
Celebihan dari jenis resin akrilik ini adalah waktu pemanasan yang dibutuhkan dari resin ini lebih singkat, perubahan warna kecil, sisa monomer lebih sedikit karena polimerisasinya lebih sempurna. Cekurangan dari resin jenis ini yakni resin akrilik ini masih dapat menyerap air, selain itu harga cukup mahal karena peralatan manipulasinya canggih.
Denis Resin Aktivator Celebihan Cekurangan
Beat /uring acrylic resin
nergi termal yang berasal dari panas
Garna stabil dan murah 6erdapat pengerutan volume akhir, pembuatannya tidak praktis elf /uring acrylic resin 4imethyl paratoluidine atau amin tersier Pengerutan volume akhir lebih kecil, praktis, dan relatif
murah
6erdapat sisa-sisa monomer, kestabilan warna rendah, sisa monomer lebih banyak, porositas lebih tinggi. 8ight /uring acylic resin
inar tampak dan sinar E: Gaktu polimerisasi dapat diatur !ila menggunakan sinar E: dapat merusak jaringan. icrowave /uring acrylic
5elombang mikro Gaktu lebih singkat, polimerisasi lebih sempurna, proses pembuatannya lebih bersih, sisa monomer lebih sedikit. embutuhkan
peralatan yang lebih mahal, masih bersifat menyerap
air.
2.'. Man#%ulas# Res#n Akr#l#k
anipulasi adalah suatu bentuk tindakan atau proses rekayasa terhadap sesuatu dengan menambah ataupun mengurangi variabel yang berkaitan guna mencapai sifat fisik maupun mekanik yang dikehendaki. ebelum diaplikasikan pada pasien, resin akrilik harus diolah dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria pengaplikasian klinis yang baik. ecara umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanipulasi resin akrilik, antara lain7
%. Perbandingan monomer dan polimer
Perbandingan yang umum digunakan adalah (,* 7 % satuan volume atau ',* 7 % satuan berat. !ila monomer terlalu sedikit maka tidak semua polimer sanggup dibasahi oleh monomer akibatnya akrilik yang telah selesai berpolimerisasi akan bergranul. ebaliknya, monomer juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat
menyebabkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik. '. Pencampuran
Polimer dan monomer dengan perbandingan yang benar dicampurkan dalam tempat yang tertutup lalu dibiarkan beberapa menit sampai mencapai fase dough." C Chindria ,';;3# . Pada saat pencampuran ada empat tahapan yang terjadi, yaitu7
%. andy stage adalah terbentuknya campuran yang menyerupai pasir basah. '. ticky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut
dalam cairan dan berserat ketika ditarik.
(. 4ough stage adalah saat konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi, dimana tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan adonan ke dalam mould dan kebanyakan dicapai dalam waktu %; menit.
). Rubber hard stage adalah tahap seperti karet dan tidak dapat dibentuk dengan kompresi konvensional.
(. Pengisian
6ahap ini disebut juga dengan packing, yaitu tahap penuangan resin kedalam mould. Pada proses manipulasi yang perlu diperhatikan pada tahap pengisian ini adalah ketepatan bahan mengisi rongga mould. dengan pengisian pada rongga mould secara bertahap. Pada tahap selanjutnya setelah dilakukan pengisian pada rongga mould adalah dilakukannya press dengan pada kuvet. Cekuatan press yang diberikan pada kuvet sebesar %;;; psi selama * menit kemudian sebesar '';; psi selamat * menit juga. elama proses press ini biasanya ditemukan flash, yaitu adanya kelebihan bahan. Hlash ini harus dibersihkan dan dipisahakan dengan bagian resin yang mengisi mould. etelah dilakukan ini tahap berikutnya adalah dilakukannya curing.
ebelum rongga tersebut diisi dengan acrylic, lebih dulu diulasi dengan bahan separator?pemisah, yang umumnya menggunakan could mould seal "/#.
Ruang cetak diisi dengan akrilik pada waktu adonan mencapai tahap plastis "dough stage#. Pemberian separator tersebut dimaksudkan untuk7
a. encegah merembesnya monomer ke bahan cetakan "gips# dan ber- polimerisasi di dalam gips sehingga menghasilkan permukaan yang kasar
dan merekat dengan bahan cetakan?gips.
b. encegah air dari bahan cetakan masuk ke dalam resin acrylic. ewaktu melakukan pengisian ke dalam cetakan pelu diperhatikan 7
/ara pengepresan yang benar adalah7
%. Adonan yang telah mencapai tahap dough dimasukkkan ke dalam rongga cetak, kemudian kedua bagian kuvet ditutup dan diselipi kertas selofan. Pengepresan awal dilakkukan sebesar 3;;psi, kelebihan acrylic dipotongdengan pisau model. Cedua bagian kuvet dikembalikan, diselipi kertasselofan.
'. Pengepresan dilakukan lagi seperti di atas, tetapi tekanan ditingkatkanmenjadi %';; psi. Celebihan acrylic dipotong dengan pisau model. Ceduabagian kuvet dikembalikan tanpa diselipi kertas selofan.
(. Pengepresan terakhir dilakukan dengan tekanan %*;; psi, kemudian kuvetdiambil dan dipindahkan pada begel.
%. Pemasakan "/uring#
Proses curring adalah proses terjadinya pengerasan, dimana setiap jenis resin akrilik memiliki spesialisasi tersendiri.
Heat cured acrylic resin 7 yaitu terjadinya curring yang diaktivasi oleh adanya panas.
Self cured acrylic resin 7 curring cukup dapat dilakukan pada suhu ruang karena adanya aktivator amin tersier.
Liht cured resin 7 proses curring dicapai dengan dipaparkannya cahaya tampak.
Entuk menyempurnakan dan mempercepat polimerisasi pada heat cure, maka setelah pengisian "packing# dan pengepresan perlu dilakukan pemasakan "curing# di dalam oven atau boiling water "air panas#. 4i dalam pemasakan harus diperhati-kan, lamanya dan kecepatan peningkatan suhu?temperature.
etode pemasakan dapat dilakukan dengan cara cepat atau lambat. Ada tiga metodepemasakan resin acrylic, yaitu7
%. Cuvet dan !egel dimasukkan ke dalam waterbath, kemudian diisi air setinggi *cm diatas permukaan kuvet. elanjutnya dimasak diatas nyala api hinggamencapai temperature ;;/ "dipertahankan selama %; menit#.
Cemudiantemperaturnya ditingkatkan hingga %;;;/ "dipertahankan selama '; menit#.elanjutnya api dimatikan dan dibiarkan mendingin sampai temperature ruang.
'. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet danbeugel dimasukkan dan ditunggu hingga mendidih kembali "dipertahankanselama '; menit#, api dimatikan dan dibiarkan mendingin sampai temperatureruang.
(. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet danbeugel dimasukkan dan ditunggu hingga mendidih kembali. etelah mendidihapi segera dimatikan dan dibiarkan selama )* menit.
Cuvet dan begel yang terletak dalam water bath harus dibiarkan dingin secaraperlahan-lahan. elama pendinginan terdapat perbedaan kontraksi antara gipsdan acrylic yang menyebabkan timbulnya stress di dalam polimer. Pendinginansecara perlahan-lahan akan akan memberi kesempatan terlepasnya stress olehkarena perubahan plastis. elama pengisian mould space, pengepresan dan pemasakan perlu dikontrol perbandingan antara monomer
dan polimer. ". /ombe %33'#
2.(. Pr$ses P$l#mer#sas# Akr#l#k
Resin akrilik berpolimerisasi melalui reaksi polimerisasi tambahan. Pada reaksi ini, tidak terjadi perubahan komposisi tetapi menghasilkan molekul raksasa dalam ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari ) tahap seperti yang dapat dilihat pada gambar ( yaitu
a# Aktivasi "2nduksi# 7 Entuk memulai proses polimerisasi tambahan, haruslah terdapat radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan dengan mengaktifkan molekul monomer dengan sinar E:, sinar biasa, panas, atau pengalihan energi dan komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas.
b# 2nisiasi "Penyebaran# 7 Reaksi rantai harus berlanjut dengan terbentuknya panas, sampai semua monomer telah diubah menjadi polimer. eskipun demikian, reaksi polimerisasi tidak pernah sempurna.
c# Propagasi "Pengalihan rantai# 7 Reaksi rantai dapat diakhiri dengan baik dengan cara penggabungan langsung atau pertukaran atom hidrogen dari satu rantai yang tumbuh ke rantai yang lain.
d# 6erminasi "Pengakhiran# 7 Ceadaan aktif diubah dari satu radikal aktif menjadi suatu molekul tidak aktif, dan tercipta molekul baru untuk pertumbuhan selanjutnya.
asa yang diperlukan untuk campuran resin akrilik mencapai konsistensi douh-like dinamakandouh formin time. pesifikasi American 4ental Association No.%' menyatakan bahwa konsistensi ini harus dicapai kurang dari ); menit setelah pengadukan. 4alam penggunaan klinik, biasanya hanya mengambil masa kurang dari
%; menit. inimum masa yang diambil untuk resin akrilik self cure berpolimerisasi adalah (; menit.
6erdapat beberapa sifat fisik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur dan lingkungan serta komposisi, struktur, dan berat molekul suatu polimer 7
%. akin tinggi temperatur, polimer makin lunak dan lemah
'. akin tinggi berat molekul, makin tinggi sifat fisikomekanik suatu polimer Self cureresin akrilik diaktivasi oleh bahan kimia penurun "reducin aent # yang disebutinitiator yang ditambahkan pada cairan monomer. !ahan kimia ini yang selalu digunakan adalah tertiary aromatic anime. )educin aent ini bereaksi dengan benzoyl pero%ide pada suhu kamar untuk menghasilkan radikal bebas peroksida, yang akan menginisiasi proses polimerisasi monomer. /ara inisiasi radikal bebas untuk ketiga @ tiga jenis resin akrilik ditunjukkan oleh gambar. Perbedaan paling jelas antara self cure dan heat cure akrilik adalah pada proses aktivasi "induksi# polimerisasi. Heat curediaktivasi oleh panas, sedangkan self curediaktivasi oleh bahan kimia.
2.). !-arat an s#&at res#n akr#l#k
2.).1 !-arat Res#n Akr#l#k Dalam "e$kteran /#g#
%.
Pertimbangan biologis I 6idak berbau, tidak berasa, tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan mulut.'.
ifat fisik memiliki kekuatan terhadap tekan gigit atau pengunyahan, tekanan benturan, keausan, kestabilan dimensi.(.
ifat estetik I enunjukkan translusensi dan tidak berubah warna setelah pembentukan.).
6ahan abrasi, mudah direparasi dan dibersihkan*.
!iokompabilitas dengan jaringan lunak mulut+.
!iaya ekonomis dan mudah dalam manipulasi 2.).2 !#&at Res#n Akr#l#kifat bahan basis gigi tiruan terbagi atas sifat mekanis, sifat kemis dan biologis, serta sifat fisis.
A. ifat ekanis
ifat mekanis adalah respons yang terukur, baik elastis maupun plastis, dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan.ifat mekanis bahan basis gigi tiruan terdiri atas kekuatan tensil, kekuatan impak, fatique,
crazin dan kekerasan. a. Cekuatan 6ensil
Cekuatan tensil resin akrilik polimerisasi panas adalah ** Pa.Cekuatan tensil resin akrilik yang rendah ini merupakan salah satu kekurangan utama resin akrilik.
b. Cekuatan 2mpak
Cekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas adalah % cm kg?cm.Resin akrilik memiliki kekuatan impak yang relatif rendah dan apabila gigi tiruan akrilik jatuh ke atas permukaan yang keras kemungkinan besar akan terjadi fraktur.
c* +atique
Resin akrilik memiliki ketahanan yang relatif buruk terhadap fraktur akibat fatique. +atique merupakan akibat dari pemakaian gigi tiruan yang tidak didesain dengan baik sehingga basis gigi tiruan melengkung setiap menerima tekanan pengunyahan.Cekuatan fatique basis resin akrilik polimerisasi panas adalah %,* juta lengkungan sebelum patah dengan beban '*;; lb?in' pada stressmaksimum % Pa.
d* Crazin
Crazin kadang-kadang muncul berupa kumpulan retakan pada permukaan gigi tiruan resin akrilik yang dapat melemahkan basis gigi tiruan. Retakan-retakan ini dapat timbul akibat salah satu dari tiga mekanisme berikut. Pertama, apabila pasien memiliki kebiasaan sering mengeluarkan gigi tiruannya dan membiarkannya kering, siklus penyerapan air yang konstan diikuti pengeringan sehingga dapat
menimbulkan stress tensil pada permukaan dan mengakibatkan terjadinya crazin . Cedua, penggunaan anasir gigi tiruan porselen juga dapat menyebabkan crazin pada basis di daerah sekitar leher anasir gigi tiruan yang diakibatkan perbedaan koefisien ekspansi termal antara porselen dan resin akrilik. Cetiga, crazin dapat terjadi selama perbaikan gigi tiruan ketika monomer metil metakrilat berkontak dengan resin akrilik yang telah mengeras dari potongan yang sedang diperbaiki. 6ingkat crazin ini dapat dikurangi oleh cross-linkin aent yang berfungsi mengikat rantai-rantai polimer.
e. Cekerasan
Nilai kekerasan resin akrilik polimerisasi panas adalah '; :BN atau %* kg?mm'.Nilai kekerasan tersebut menunjukkan bahwa resin akrilik relatif lunak dibandingkan dengan logam dan mengakibatkan basis resin akrilik cenderung menipis. Penipisan tersebut disebabkan makanan yang abrasif dan terutama pasta gigi pembersih yang abrasif, namun penipisan basis resin akrilik ini bukan suatu masalah besar. Cekurangan utama dari resin akrilik adalah mudah frakturnya gigi tiruan, hal ini berhubungan erat dengan sifat-sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas, yaitu kekuatan tensil, lentur, fatique dan impak yang rendah serta sifat notch
sensiti!ity yang tinggi.
!. ifat Cemis dan !iologis
ifat kemis adalah sifat suatu bahan yang dapat mengubah sifat dasar bahan tersebut, seperti penyerapan air dan stabilitas warna. ifat biologis
adalah sifat suatu bahan dalam interaksinya dengan makhluk hidup, seperti pembentukan koloni bakteri dan biokompatibilitas.
a. Penyerapan Air
Resin akrilik menyerap air secara perlahan, biasanya melalui difusi, dan mencapai titik keseimbangan sekitar ' < setelah periode beberapa hari atau minggu tergantung pada ketebalan gigi tiruan. Penyerapan air selalu terjadi pada resin akrilik dengan tingkat yang lebih besar pada bahan
yang lebih kasar.Penyerapan air menyebabkan perubahan dimensi, meskipun tidak signifikan.Penelitian /heng Ji-Jung "%33)# menemukan bahwa penambahan berbagai serat pada resin akrilik menunjukkan perubahan dimensi yang lebih kecil selama perendaman dalam air.
b. Pembentukan Coloni !akteri
Cemampuan organisme tertentu untuk berkembang pada permukaan gigi tiruan resin akrilik berkaitan dengan penyerapan air, energi bebas permukaan, kekerasan permukaan, dan kekasaran permukaan.!erbagai penelitian menunjukkan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki penyerapan air yang rendah, permukaan yang halus, kekerasan permukaan yang lebih tinggi dibandingkan nilon dan sudut kontak permukaan dengan air yang cukup besar sehingga apabila diproses
dengan baik dan sering dibersihkan maka perlekatan bakteri tidak akan mudah terjadi.Pembersihan dan perendaman gigi tiruan dalam pembersih kemis secara teratur umumnya sudah cukup untuk mengurangi masalah perlekatan bakteri.
c. tabilitas Garna
Ju-lin 8ai dkk. "';;(# mempelajari stabilitas warna dan ketahanan terhadap stain dari nilon, silikon serta dua jenis resin akrilik dan menemukan bahwa resin akrilik menunjukkan nilai diskolorasi yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi.!eberapa penulis juga menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki
stabilitas warna yang baik. d. !iokompatibilitas
ecara umum, resin akrilik polimerisasi panas sangat biokompatibel. Galaupun demikian, beberapa pasien mungkin menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan monomer sisa metil metakrilat atau benzoic acid pada basis gigi tiruan. Pasien yang tidak alergi juga dapat mengalami
iritasi apabila terdapat jumlah monomer yang tinggi pada basis gigi tiruan yang tidak dikuring dengan baik. !atas maksimal konsentrasi monomer sisa untuk resin akrilik polimerisasi panas menurut standar 2$ adalah ',' <.
/. ifat Hisis
ifat fisis adalah sifat suatu bahan yang diukur tanpa diberikan tekanan atau gaya dan tidak mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. ifat fisis terdiri atas massa jenis, ekspansi termal, porositas dan kekasaran permukaan.
a. assa Denis
Resin akrilik memiliki massa jenis yang relatif rendah yaitu sekitar %,' g?cm(. Bal ini disebabkan resin akrilik terdiri dari kumpulan atom-atom ringan, seperti karbon, oksigen dan hidrogen.
b. kspansi 6ermal
Coefisien ekspansi termal resin akrilik polimerisasi panas adalah sekitar ; ppm?o/. Nilai ini merupakan angka yang cukup tinggi dari kelompok resin. Emumnya hal ini tidak menimbulkan masalah, namun terdapat kemungkinan bahwa anasir gigi tiruan porselen yang tersusun pada basis gigi tiruan dapat menjad i longgar dan lepas akibat perbedaan ekspansi dan kontraksi.
c. Porositas
Adanya gelembung atau porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik dan kebersihan basis gigi tiruan. "5ambar# Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas dapat diakibatkan penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yang rendah, disertai temperatur resin akrilik selama kuring mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut.
a b c d
5ambar % 7 Porositas di permukaan dan di dalam basis gigi tiruan
a 7 porositas di permukaan basis gigi tiruan
b 7 porositas di permukaan basis gigi tiruan dilihat dengan mikroskop elektron
c 7 porositas di dalam basis gigi tiruan
d 7 porositas di dalam basis gigi tiruan dilihat dengan mikroskop elektron
Porositas juga dapat berasal dari pengadukan komponen bubuk dan cairan yang tidak tepat. 6imbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yang homogen, penggunaan perbandingan polimer dan monomer yang tepat, prosedur pengadukan yang terkontrol dengan baik, serta waktu pengisian bahan ke dalammould yang tepat.
d. Cekasaran Permukaan
!eberapapenelitimenyatakanbahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki permukaan yang halus dan mampu mempertahankan pemolesan yang baik selama jangka waktu pemakaian yang panjang.Cekasaran permukaan dari bahan kedokteran gigi yang dipertimbangkan ideal oleh Kuirynen dkk. dan !ollen dkk. adalah mendekati ;,' Lm atau kurang. Entuk resin akrilik, sedikit perbedaan dari ;,' Lm dapat diabaikan. Bal ini disebabkan resin akrilik mengandung monomer sisa yang memiliki efek sitotoksik terhadap sejumlah bakteri sehingga dapat mengurangi perlekatan bakteri pada permukaan resin akrilik.Pemolesangigitiruanakrilik dapat dilakukan dengan pemolesan mekanis, atau dengan pemolesan kemis merendam akrilik dalam larutan pemolesan kemis yang telah dipanaskan. Pemolesan kemis memiliki keuntungan yaitu waktu yang dibutuhkan lebih singkat. elain pemolesan mekanis dan kemis, juga dapat digunakan sealant yang diaktivasi dengan sinar ultraviolet untuk pemolesan. ofou dkk. "';;%# menyatakan bahwa kekasaran permukaan
yang dihasilkan dengan bahan ini sama dengan yang dihasilkan oleh pemolesan mekanis. /ara ini juga cukup hemat waktu seperti pemolesan
kemis dan :alittu "%33+# menemukan bahwa sealant ini menurunkan
tingkat monomer sisa.Pfeiffer dan Rosenbauer "';;)# serta :alittu "%33+# menyatakan bahwa resin akrilik yang dipoles dengan baik menunjukkan penurunan pelepasan monomer yang signifikan dibandingkan dengan yang tidak dipoles.
2.* B#$k$m%at##l#tas Res#n Akr#l#k
Polimetil metakrilat yang merupakan material dasar dari resin akrilik di bidang kedokteran gigi digunakan sebagai material pembuatan basis gigi tiruan lepasan semenjak mulai diperkenalkan pada tahun %3(.
%. aterial ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain estetik yang baik, kekuatan tinggi, menyerap air rendah, daya larut rendah, mudah dilakukan reparasi, proses manipulasi mudah karena tidak memerlukan peralatan rumit. '. $leh karena itu resin akrilik masih menjadi pilihan utama dokter gigi sebagai
pembuatan basis gigi tiruan lepasan, meskipun saat ini telah banyak digunakan material logam campur sebagai basis gigi tiruan lepasan. Perkembangan material untuk pembuatan basis gigi tiruan telah dirasakan pada saat ini dengan dipasarkan resin akrilik jenis rapid heat cured. Pabrik pembuat material tersebut menyebutkan bahwa resin akrilik ini mempunyai fitting yang baik, komfortabel, free bubble, kuat, cadmium- free. Ceunggulan jenis resin akrilik ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses polimerisasi. enggunakan perbandingan antara bubuk dan cairan resin akrilik yang tepat berdasarkan petunjuk pabrik dan jenis resin akrilik ini hanya memerlukan waktu selama '; menit untuk proses polimerisasi. Bal ini berbeda dengan resin akrilik Apabila proses polimerisasi dari resin akrilik berjalan singkat, akan menyebabkan kandungan monomer yang belum bereaksi menjadi polimer masih tetap tinggi.
(. Bal ini telah terbukti bahwa resin akrilik jenis rapid heat cured bila proses polimerisasi selama '; menit, kandungan monomer sisa yang terdeteksi dengan kromatografi gas sebesar %,3<. Candungan monomer sisa tersebut cukup tinggi bila dibandingkan dengan resin akrilik yang diproses dengan polimerisasi waktu yang lama.
). Candungan monomer sisa dalam resin akrilik yang tinggi perlu mendapatkan perhatian. !ila material tersebut digunakan di dalam rongga mulut dapat mengakibatkan terjadi iritasi pada mukosa rongga mulut yang manifestasinya berupa kemerahan, rasa sakit dan pembengkakan.
*. Peneliti lain juga melaporkan terjadi iritasi mukosa yang disebabkan pelepasan monomer sisa dari resin akrilik yang telah mengeras. yang sebelumnya, memerlukan waktu sekitar %'; menit untuk proses polimerisasi.
2.+ A%l#kas# Res#n Akr#l#k D# "e$kteran /#g# a. ebagai bahan restorasi
Celebihan resin akrilik untuk bahan restorasi antara lain daya alir tinggi, aplikasi mudah setting dengan 8ight /uring selama %; menit, dan menghasilkan permukaan yang sangat halus dan mengkilat.
b. ebagai sendok cetak
endok cetak resin dibuat untuk menyesuaikan lengkung tertentu sehingga sering disebut sendok cetak individual. !ahan yang digunakan adalah bahan self-cured resin. 6etapi akhir-akhir ini sering digunakan bahan resin urethra dimetakrilat yang diaktivasi sinar. endok cetak dari bahan ini mempunyai dimensi yang stabil selama pasca polimerisasi tetapi rapuh dan melepaskan partikel bubuk selama proses pengasahan.
c. ebagai alat ortodonsi lepasan
4ipakai sebagai plat dasar alat ortodontik lepasan yang berupa lempengan plat akrilik berbentuk melengkung mengikuti permukaan palatum atau permukaan lingual lengkung mandibula. Denis resin yang dipakai adalah heat curing dan cold curing. !ahan dari cold curing memiliki berat molekul lebih rendah sehingga pengkerutannya lebih sedikit namun memiliki porositas lebih banyak sehingga kekuatannya lebih rendah. /old curing polimerisasinya lebih cepat sehingga waktu pengolahannya pun singkat. Gaktu pembuatan yang singkat ini membuat bahan ini cocok untuk pembuatan alat ortodontik lepasan dan untuk reparasi plak akrilik. elain itu cold curing juga mudah dimanipulasi dalam pembuatan.
d. ebagai reparasi
!ahan yang biasa digunakan adalah jenis self-cured dan heat-cured.
e. Relining
Relining adalah mengganti permukaan protesa yang menghadap jaringan. !ahan yang biasa digunakan adalah self-cured. Namun juga digunakan resin yang diaktivasi dengan energy panas, sinar, atau gelombang mikro yang nantinya akan menghasilkan panas yang cukup besar dan distorsi basis protesa cenderung terjadi. 6ahap awal dari relining itu membersihkan permukaan yang menghadap jaringan untuk meningkatkan perlekatan antara resin yang ada dengan bahan relining. 8alu resin yang tepat dimasukkan dan dibentuk dengan teknik molding tekanan.
f. Rebasing
Rebasing adalah mengganti keseluruhan basis protesa. !ahan yang biasa digunakan adalah sel-cured. /aranya adalah bahan self-cured dicampur sampai konsistensi encer lalu dimasukkan ke daerah yang kan direparasi. Polimerisasi yang timbul akan lebih sedikit apabila polimerisasi dilakukan di bawah tekanan hydrolic hingga sebesar '*; kN?m pada suhu );-*;o/.
!A! 222 P!ABAAN
(.%. 6ahap manipulasi dental wa> Alat an ahan
%# Pisau malam '# Pisau model (# !owl dan spatula )# Cuvet dan press begel *# !anch press hidrolik +# 8ampu spirtus
# asker
# Compor dan panci 3# Cuas kecil
%;# /hip blower
%%# odel spacer malam %'# :aselin %(# 5ips putih %)# Resin akrilik %*# /elophan %+# !aseplate wa> %# Certas gosok %# 5ips biru %3# Air sabun ';# / Langkah kerja 1. #ksas# malam
a. 8akukan fiksasi pada seluruh tepi lempeng gigit dangan malam sampai batas mukosa bergerak dan mukosa tak bergerak. Hiksasi dilakukan sampai model lempeng gigit tidak dapat lepas dari modelnya. Hiksasi dilakukan dengan melelehkan malam pada lampu spirtus dengan menggunakan pisau model lalu rapikan tepi fiksasi dengan chipblower supaya permukaan rata.
b. upaya seluruh permukaan lempeng gigit lebih rata, halus, dan mengkilat lakukan kontur sederhana untuk merapikan dan gosok menggunakan air sabun.
2. Penanaman s%aer m$el
a. etelah permukaan lempeng gigit rata, halus, dan mengkilat lakukan penanaman pada kuvet.
b. Pertama ulasi selurh permukaan model dengan vaselin kecuali malamnya. c. Aduk gips putih lalu tuangkan pada kuvet. 8etakkan model ke dalam kuvet
yang telah berisi gips. 6ekan sampai kemiringan model )*M karena rahang atas.
d. Rapikan gips hingga rapi sebelum mencapai final setting. Perhatikan jangan sampai daerah undercut. 8alu gosok menggunakan kertas gosok
sehingga seluruh permukaan rata dan halus.
e. etelah gips mencapai final setting, ulasi seluruh permukaan dengan vaselin kecuali model malam. 8alu aduk gips birudengan konsistensi agak encer karena rahang atas dan tumpahkan pada model malam. Rapikan menggunakan kuas kecil, hindari terjadinya daerah undercut.
f. etelah final setting katupkan kuvet lawan. 8alu aduks gips putih dan tuang ke dalam kuvet hingga penuh. 6utup, rapikan, dan buang sisa gips putih.
g. 8etakkan pada press begel dan press dengan kekuatan maksimal, biarkan gips mencapai final setting.
3. Burn#ng $ut
a. 6ahap ini dilakukan di rumah dengan sei=in dosen pembimbing. b. iapkan kompor dan panci.
c. 8alu didihkan air sampai mendidih dengan ukuran air sampai menenggelamkan kuvet.
d. etelah mendidih masukkan kuvet beserta press begelnya selama %* menit "sampai malam mencair#. etelah itu keluarkan press begel dan kuvetnya, lalu buka kuvet menggunakan pisau model pelan-pelan.
e. !ila malam belum benar-benar hilang siram dengan air mendidih lalu sikat sampai sisa malam benar-benar bersih.
3. Pak#ng akr#l#k an %enge%resan
a. Elasi seluruh permukaan model yang sudah bersih dari malam dengan / menggunakan kuas kecil, tunggu sampai kering. Pengulasan dengan gerakan satu arah.
b. Pengadukan monomer dan polimer serta packing akrilik dilakukan oleh petugas lab dengan perbandingan dan P (7% menurut berat. Pengadukan dilakukan di mi>ing jar lalu tutup sampai fase dough stage. etelah dough aplikasikan resin ke kuvet atas maupun bawah. 6utup dengan kuvet lawan dan lakukan press dengan press hidrolis.
c. Pengepresan dilakukan ( kali pertama dengan tekanan 3;; psi selama %; detik lalu lepaskan dan keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan akrilik.
d. Press lagi dengan tekanan %';; psi selama %; detik. 8alu lepaskan dan keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan akrilik.
e. 6erkhir dengan tekanan %*;; psi selama %; detik. 8epaskan, keluarkan, dan buang sisa akrilik. 4iharapkan pada tekanan terakhir ini sisa akrilik tinggal
sedikit.
f. asukkan kuvet ke press begel kembali dan rendam air minimal jam. 2ni dilakukan untuk menunggu tahap polimerisasinya sempurna.
'. 4ur#ng akr#l#k engan %ereusan
a. 6ahap curing ini juga dilakukan di rumah.
b. asak air dalam panci dengan ukuran kuvet terendam semua.
c. etelah mendidih masukkan kuvet yang dipress di press begel tunggu selama '* menit. etelah itu matikan kompor dan tunggu hingga air sampai suhu ruang. Dangan keluarkan kuvet sebelum air suhu ruang.
d.etelah suhu ruang keluarkan kuvet dan press begel. 8alu lepaskan kuvet dari press begel danbuka kuvet menggunakan pisau malam pelan-pelan. e. Pisahkan lempeng akrilik dari model dengan hati-hati.
f. !awa model beserta lempeng akrilik ke skill lab berikutnya untuk memasuki tahap polishing menggunakan bahan abrasif
5. Has#l
hasil yan saya dapat berupa lempeng akrilik yang masih kasar dan ada garis garis. 5aris pada lempeng akrilik disebabkan karena model gips biru pecah, sehingga lempeng akrilik ketika masih dalam bentuk kasar terlihat seperti pecah padahal sebenarnya tidak pecah.
BAB I5 "E!IMPULAN
Resin akrilik adalah jenis resin termoplastik, di mana merupakan senyawa kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis. Resin akrilik terdiri dari dua komponen utama yaitu powder dan li1uid. Powder terdiri dari butirbutir poli "metil metakrilat# pra-polimerisasi, 2nitiator berupa ben=oil pero>ide dan pigmen berupa /admium sulphide dan /admium selenide. edangkan li1uid terdiri dari monomer berupa metil metakrilat tidak terpolimerisasi.
Resin akrilik bermacam-macam jenis dan tipenya. !erdasarkan asalnya resin dapat dibedakan menjadi resin alami dan sintetik. Resin alami merupakan bahan yang disekresikan oleh tumbuhan dan serangga tertentu, misalnya rosin. edangkan resin sintetik terdiri dari campuran bahan-bahan kimia dengan struktur kimia yang mengacu pada resin alami. Cemudian jika berdasarkan sifat termalnya, resin dibagi lagi
menjadi resin termoplastik dan thermosetting. edangkan jika berdasarkan aktivatornya resin dibagi menjadi ) yaitu heat cured, self cured, resin akrilik polimerisasi microwave, dan resin akrilik polimerisasi cahaya.
Resin akrilik tentu memiliki sifat dan syarat, kelebihan dan kekurangan serta biokompatibilitas terhadap rongga mulut. ifat- sifat dan syarat resin akrilik yaitu warnanya sama dengan jaringan sekitar, mempunyai dimensional stability yang baik, resin akrilik keras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, semua resin akrilik dan polimetil metakrilat menunjukan kecenderungan menyerap air melalui proses imbibisi, secara biologi resin tidak meiliki harus tidak meiliki rasa, tidak berbau, tidak tosik dan tidak mengiritasi jaringan mulut.
Resin akrilik tidak boleh menyebabkan iritasi atau bersifat toksik pada lingkungan sehingga biokompatibilitasnya harus tinggi. Celebihan dan kekurangan setiap resin berbeda tergantung tipe resin. 2nilah yang mendasari pengaplikasian tipe resin pada
kedokteran gigi sesuai dari kelebihan dan kekurangan tadi.
Proses manipulasi pada resin akrilik sendiri yang harus diperhatikan yaitu perbandingan monomer dan polimer agar menghasilkan resin yang sesuai dengan yang dikehendaki. etelah pencampuran akan terjadi beberapa tahapan yaitu tahap andy stage, ticky stage, 4ough tage, dan Rubber hard stage. Cemudian setelah itu baru proses packing yaitu penuangan resin kedalam mould. Aplikasi resin akrilik yang
penting pada bidang kedokteran gigi yaitu Pembuatan !asis 5igi 6iruan, !ahan Restorasi, !ahan penambah post dam pada full denture, Restorasi gigi 9 tambalan, inlay dan laminate "resin komposit#, plint dan stents, ebagai individual tray atau sendok cetak perorangan, Peralatan ortodonsi.