• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Fix (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Fix (1)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Ber Belalakakangng Ka

Kanknker er seservrvikiks s adadalalah ah kakanknker er terterbebesasar r kekeemempapat t pepenynyebebab ab kekemamatiatiann  perempuan

 perempuan di di seluruh seluruh dunia dunia (Nganwai (Nganwai et et al., al., 2008). 2008). Kanker Kanker serviks serviks merupakanmerupakan kanker yang terjadi pada leher r

kanker yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan oleh uman !apilloma "ahim dan disebabkan oleh uman !apilloma "irusirus (!"). #eluruh laki$laki dan wanita yang telah melakukan kegiatan seksual akti%  (!"). #eluruh laki$laki dan wanita yang telah melakukan kegiatan seksual akti%  dapat terkena in%eksi genital !" (!anatto et al., 20&2).

dapat terkena in%eksi genital !" (!anatto et al., 20&2).

'ata dari orld ealth rgani*ation () men+atat penyakit kanker  'ata dari orld ealth rgani*ation () men+atat penyakit kanker  serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker penyebab serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker penyebab kematian pada perempuan di dunia. 'i ndonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat kematian pada perempuan di dunia. 'i ndonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat &0

&00 0 pependndererita ita babaru ru peper r &0&00.0.00000 0 pependndududukuk, , inini i beberarrarti ti dadari ri jujumlmlah ah 2-2-  jujutata  penduduk

 penduduk ada ada sekitar sekitar 2-.000 2-.000 penderita penderita kanker kanker baru baru setiap setiap tahunya tahunya (/(/ayasanayasan Kanker ndonesia, 20&2). ingginya kasus kanker serviks di negara berkembang Kanker ndonesia, 20&2). ingginya kasus kanker serviks di negara berkembang ant

antara ara lailain n disdisebaebabkabkanolnoleh eh terterbatbatasnasnya ya akseakses s pempemerikeriksaan saan dan dan penpengobgobataatan,n, kurangnya pengetahuan masyarakat dan belum ada program pen+egahan primer  kurangnya pengetahuan masyarakat dan belum ada program pen+egahan primer  deng

dengan an vaksivaksinasi kanker nasi kanker servikserviks s pada remaja pada remaja putri sehinggputri sehingga a mayomayoritas penderitaritas penderita yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah stadium yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah stadium lanjut (1ndrijono, 200).

lanjut (1ndrijono, 200). !en

!en+eg+egahaahan n priprimer mer terterhadhadap ap kankanker ker servserviks iks dapdapat at dildilakuakukan kan dendengangan  pemberian

 pemberian edukasi edukasi kesehatan kesehatan melalui melalui penyuluhan penyuluhan serta serta pemberian pemberian vaksinasivaksinasi kan

kanker ker servserviksiks. . (Ko(Kohlihli et al et al ., 20&2). !en+egahan dan skrining terhadap kanker ., 20&2). !en+egahan dan skrining terhadap kanker  serviks di negara berkembang masih rendah, hal ini dipengaruhi oleh berbagai serviks di negara berkembang masih rendah, hal ini dipengaruhi oleh berbagai

& &

(2)

%aktor, yaitu pendidikan, umur, dan status pernikahan (3yimodan 4eran, 20&2). %aktor, yaitu pendidikan, umur, dan status pernikahan (3yimodan 4eran, 20&2). !ro

!rogragram m vakvaksinsinasi asi kankanker ker servserviks iks belbelum um menmenjadjadi i proprogragram m rutrutin in pempemerinerintahtah,, karena mahalnya harga vaksin !".

karena mahalnya harga vaksin !". 4erdas

4erdasarkan Keputusan arkan Keputusan 5enter5enteri i KesehaKesehatan tan 6epub6epublik lik ndonndonesia esia NomoNomor r  7

795:95:NK:NK:#9##9#K9"K9"9920&20&0 0 tententantang g !ed!edomaoman n ekneknis is !en!engengendaldalian ian KanKanker ker  #erviks disebutkan bahwa untuk menanggulangi masalah penyakit kanker akibat #erviks disebutkan bahwa untuk menanggulangi masalah penyakit kanker akibat transi

transisi si epideepidemiologmiologi i di di ndondonesia, nesia, perlu dilakukan perlu dilakukan peninpeningkatan pengendalgkatan pengendalianian  penyakit

 penyakit kanker kanker nasional. nasional. !engendalian !engendalian penyakit penyakit kanker kanker serviks serviks dapat dapat dilakukandilakukan dengan +ara deteksi dini seperti pemeriksaan

dengan +ara deteksi dini seperti pemeriksaan pap smear pap smear dandan Inspeksi V Inspeksi Visual Asamisual Asam ("

("1), 1), dan dan melakmelakukan ukan pen+egpen+egahan ahan primeprimer r dengadengan n vaksinvaksinasi asi !" (Kemenkes!" (Kemenkes,, 20&0).

20&0).

!rovinsi 4ali merupakan daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh !rovinsi 4ali merupakan daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh wis

wisatawatawan an asinasing g dan dan menmenjadjadi i temtempat pat masmasuknuknya ya aruarus s gloglobalbalisasisasi. i. #al#alah ah satusatu dampak negati% yang ditimbulkan adalah seks bebas yang dapat menyebabkan dampak negati% yang ditimbulkan adalah seks bebas yang dapat menyebabkan tingginya kasus penularan penyakit yang disebabkan melalui hubungan seksual, tingginya kasus penularan penyakit yang disebabkan melalui hubungan seksual, salah satunya adalah in%eksi virus !" yang dapat menyebabkan kanker serviks. salah satunya adalah in%eksi virus !" yang dapat menyebabkan kanker serviks. #etiap 2 hari ada - perempuan meninggal karena kanker serviks di !rovinsi 4ali #etiap 2 hari ada - perempuan meninggal karena kanker serviks di !rovinsi 4ali ('inas Kesehatan Kota

('inas Kesehatan Kota 'enpasar, 20&2).'enpasar, 20&2). 5em

5emperperhathatikaikan n hal hal terstersebuebut t KotKota a 'en'enpaspasar ar menmengemgembanbangkagkan n berberbagbagaiai  program

 program inovati% inovati% di di bidang bidang kesehatan. kesehatan. #alah #alah satu satu program program yang yang dikembangkandikembangkan adalah vaksinasi kanker serviks. 6endahnya motivasi atau keinginan remaja putri adalah vaksinasi kanker serviks. 6endahnya motivasi atau keinginan remaja putri unt

untuk uk melmelakuakukan kan vakvaksinsinasi asi jugjuga a dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h kurkurangangnya nya penpengetgetahuahuan,an,  persepsi

 persepsi yang yang rendah, rendah, kurangnya kurangnya in%ormasi in%ormasi dan dan beberapa beberapa %aktor %aktor lainnya. lainnya. erkaiterkait dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan

2 2

(3)

%aktor, yaitu pendidikan, umur, dan status pernikahan (3yimodan 4eran, 20&2). %aktor, yaitu pendidikan, umur, dan status pernikahan (3yimodan 4eran, 20&2). !ro

!rogragram m vakvaksinsinasi asi kankanker ker servserviks iks belbelum um menmenjadjadi i proprogragram m rutrutin in pempemerinerintahtah,, karena mahalnya harga vaksin !".

karena mahalnya harga vaksin !". 4erdas

4erdasarkan Keputusan arkan Keputusan 5enter5enteri i KesehaKesehatan tan 6epub6epublik lik ndonndonesia esia NomoNomor r  7

795:95:NK:NK:#9##9#K9"K9"9920&20&0 0 tententantang g !ed!edomaoman n ekneknis is !en!engengendaldalian ian KanKanker ker  #erviks disebutkan bahwa untuk menanggulangi masalah penyakit kanker akibat #erviks disebutkan bahwa untuk menanggulangi masalah penyakit kanker akibat transi

transisi si epideepidemiologmiologi i di di ndondonesia, nesia, perlu dilakukan perlu dilakukan peninpeningkatan pengendalgkatan pengendalianian  penyakit

 penyakit kanker kanker nasional. nasional. !engendalian !engendalian penyakit penyakit kanker kanker serviks serviks dapat dapat dilakukandilakukan dengan +ara deteksi dini seperti pemeriksaan

dengan +ara deteksi dini seperti pemeriksaan pap smear pap smear dandan Inspeksi V Inspeksi Visual Asamisual Asam ("

("1), 1), dan dan melakmelakukan ukan pen+egpen+egahan ahan primeprimer r dengadengan n vaksinvaksinasi asi !" (Kemenkes!" (Kemenkes,, 20&0).

20&0).

!rovinsi 4ali merupakan daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh !rovinsi 4ali merupakan daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh wis

wisatawatawan an asinasing g dan dan menmenjadjadi i temtempat pat masmasuknuknya ya aruarus s gloglobalbalisasisasi. i. #al#alah ah satusatu dampak negati% yang ditimbulkan adalah seks bebas yang dapat menyebabkan dampak negati% yang ditimbulkan adalah seks bebas yang dapat menyebabkan tingginya kasus penularan penyakit yang disebabkan melalui hubungan seksual, tingginya kasus penularan penyakit yang disebabkan melalui hubungan seksual, salah satunya adalah in%eksi virus !" yang dapat menyebabkan kanker serviks. salah satunya adalah in%eksi virus !" yang dapat menyebabkan kanker serviks. #etiap 2 hari ada - perempuan meninggal karena kanker serviks di !rovinsi 4ali #etiap 2 hari ada - perempuan meninggal karena kanker serviks di !rovinsi 4ali ('inas Kesehatan Kota

('inas Kesehatan Kota 'enpasar, 20&2).'enpasar, 20&2). 5em

5emperperhathatikaikan n hal hal terstersebuebut t KotKota a 'en'enpaspasar ar menmengemgembanbangkagkan n berberbagbagaiai  program

 program inovati% inovati% di di bidang bidang kesehatan. kesehatan. #alah #alah satu satu program program yang yang dikembangkandikembangkan adalah vaksinasi kanker serviks. 6endahnya motivasi atau keinginan remaja putri adalah vaksinasi kanker serviks. 6endahnya motivasi atau keinginan remaja putri unt

untuk uk melmelakuakukan kan vakvaksinsinasi asi jugjuga a dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h kurkurangangnya nya penpengetgetahuahuan,an,  persepsi

 persepsi yang yang rendah, rendah, kurangnya kurangnya in%ormasi in%ormasi dan dan beberapa beberapa %aktor %aktor lainnya. lainnya. erkaiterkait dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan

2 2

(4)

vaksinasi !" pada siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar  vaksinasi !" pada siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar  ahun 20&8.

ahun 20&8. B.

B. RuRumumusasan Mn Masasalalahah 4e

4erdrdasaasarkrkan an lalatar tar bebelalakakang ng di di atatas as dadapapat t didirurumumuskskan an susuatu atu mamasalsalahah  penelitian

 penelitian yaitu yaitu ;1pakah ;1pakah ada ada hubungan hubungan tingkat tingkat pengetahuan pengetahuan mengenai mengenai kanker kanker  serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" kanker serviks pada serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" kanker serviks pada siswi #5! program dan non program di Kota

siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar<;'enpasar<; C.

C. TTujujuauan n PePenenelilititianan 1

1.. TTuujjuuaan n UUmmuumm

#e+ara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat #e+ara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat  pengetahuan

 pengetahuan mengenai mengenai kanker kanker serviks serviks dengan dengan motivasi motivasi untuk untuk melakukanmelakukan vaksinasi !" kanker serviks pada siswi #5! program dan non program di Kota vaksinasi !" kanker serviks pada siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar.

'enpasar. 

.. TTuujjuuaan n !!hhuussuuss a.

a. 5en5engeigeidendenti%iti%ikasi kasi tintingkagkat t penpengetgetahuahuan an menmengengenai ai kankanker ker servserviks iks padpadaa siswi #5! program dan non program di Kota

siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar tahun 20&8.'enpasar tahun 20&8.  b.

 b. 5engidenti%ikasi 5engidenti%ikasi motivasi untuk motivasi untuk vaksinasi vaksinasi !" pada !" pada siswi siswi #5! program#5! program dan non program di Kota 'enpasar.

dan non program di Kota 'enpasar. +.

+. 5en5enganganalialisa sa hubhubungungan an tintingkgkat at penpengetgetahuahuan an menmengengenai ai kankanker ker servserviksiks den

dengan gan motmotivaivasi si untuntuk uk melmelakuakukan kan vakvaksinsinasi asi !" !" kankanker ker servserviks iks padpadaa siswi #5! program dan non program di Kota

siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar.'enpasar. D.

D. MaMan"n"aaaat Pet Penenelilititianan

'ari hasil penelitian yang nantinya akan diperoleh, peneliti berharap hal 'ari hasil penelitian yang nantinya akan diperoleh, peneliti berharap hal tersebut memberikan man%aat. 5an%aat dari penelitian yaitu man%aat teoritis dan tersebut memberikan man%aat. 5an%aat dari penelitian yaitu man%aat teoritis dan man%aat praktis.

man%aat praktis. &.

&. 5a5an%n%aaaat t eoeorirititiss a.

a. aasil darsil dari i pepenenelilitiatian n inini i dadapapat t didigugunanakakan n sesebabagagai i dadasar a+usar a+uan an babagigi  peneliti

 peneliti selanjutnya selanjutnya dalam dalam melakukan melakukan penelitian penelitian dengan dengan tema tema yangyang sama dari variabel yang berbeda.

sama dari variabel yang berbeda.

(5)

- b. 'iharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan dengan motivasi untuk  melakukan siswi #5! program dan non program untuk melakukan vaksinasi !" kanker serviks.

2. 5an%aat !raktis

a. asil penilitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk   pengelolaan program pen+egahan kanker serviks dengan vaksinasi

!" di tingkat sekolah lanjutan.

 b. !enelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bimbingan dan  penyuluhan kepada masyarakat tentang pen+egahan kanker serviks.

(6)

BAB II

TIN#AUAN PU$TA!A

A. !anker $er%iks

1. Pengertian !anker $er%iks

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya. #erviks adalah bagian terendah dari rahim yang terdapat pada vagina yang hanya dapat dilihat dengan alat spekulum (berbentuk mulut bebek) ('epkes 6, 2007). Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim daerah organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak  antara rahim (uterus) dengan vagina (5arjikoen, 200).

#uka+a (2007) menyatakan bahwa kanker leher rahim adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan %ungsi sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran +airan vagina yang abnormal,  penyakit ini dapat terjadi berulang$ulang. Kanker serviks ini dapat mun+ul pada  perempuan usia -> sampai >> tahun. #alah satu penularan utama (>?) adalah melalui hubungan seksual. #ebab kanker ini ditularkan melalui !" atau (uman !appiloma "irus). !" ini menyerang mulai adanya kematangan seksual, mulai anak umur 7 tahun hingga lansia umur 0 tahun.

. E&i'emi(l(gi !anker $er%iks

Kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker penyebab kematian pada perempuan di dunia. #etiap tahun ditemukan >&0.000 kasus baru, 288.000 kasus meninggal, atau setiap dua menit seorang

(7)

wanita meninggal akibat penyakitn ini. 'i ndonesia diperkirakan ditemukan =0.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya. 5enurut data kanker berabasis  patologi di &- pusat laboratorium patologi, kanker serviks merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak. Ketahanan hidup seseorang tergantung stadium kanker serviks five years survival rate untuk stadium , , , " adalah 8>?, 0?, --?, ? (!radipta dan #ungkar, 200).

). Eti(l(gi !anker $er%iks

!enyebab primer kanker serviks adalah in%eksi kronik leher rahim oleh satu atau lebih virus !" tipe onkogenik yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks yang ditularkan melalui hubungan seksual ( sexually transmitted  disease) (!etignat, 200). !erjalanan penyakit kanker serviks uteri merupakan salah satu model karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari karsinogenesis awal sampai terjadinya perubahan mor%ologi hingga menjadi invasive. n%eksi !" merupakan %aktor inisiator kanker serviks. nkoprotein : dan : yang berasal dari !" merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan. nkoprotein : akan mengikat p>- sehingga Tumor Supressor Gene (#@) p>- akan kehilangan %ungsinya. #edangkan onkoprotein : akan mengikat #@  Rb, ikatan ini menyebabkan terlepasnya :2A yang merupakan %aktor  transkripsi sehingga siklus berjalan tanpa +ontrol (!utri, 2007).

*. Pat("isi(l(gi 'an Pat(genesis !anker

Kanker serviks biasa timbul di daerah yang disebut Squamo-Columnar   un!tion (#BC), yaitu batas antara epitel yang melapisi ektoserviks dan

endoserviks, dimana se+ara histology terjadi perubahan dari epitel ektoserviks yaitu epitel skuamosa berlapis dengan epitel endoserviks yaitu epitel kuboid atau kolumnar pendek selapis bersilia. !ada masa kehidupan wanita terjadi perubahan %isiologis pada epitel serviks, epitel kolumnar akan digantikan oleh epitel

(8)

skuamosa yang diduga berasal dari +adangan epitel kolumnar. !enelitian akhir$ akhir ini lebih mem%okuskan virus sebagai salah satu %aktor penyebab yang  penting, terutama virus 'N1. !ada proses karsinogenesis asam nukleat virus tersebut dapat bersatu ke dalam gen dan 'N1 sel tuan rumah sehingga menyebabkan terjadinya mutasi sel (5urdjikoen, 200). #el yang mengalami mutasi tersebut dapat berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. !erbedaan derajat displasia didasarkan atas tebal epitel yang mengalami kelainan dan berat ringannya kelainan pada sel. #edangkan karsinoma in-situ adalah gangguan maturasi epitel skuamosa yang menyerupai karsinoma invasive tetapi membrane basalis masih utuh. Klasi%ikasi terbaru menggunakan istilah "eoplasma Intraepitel Serviks  (N#) untuk kedua bentuk  displasia dan karsinomain-situ# N# terdiri dari &) N# &, untuk displasia ringanD 2) N# 2, untuk displasia sedangD -) N# -, untuk displasia berat dan karsinoma in-situ# !atogenesis N# dapat dianggap sebagai suatu spekrum penyakit yang dimulai dari displasia ringan (N# &), displasia sedang (N# 2), displasia berat dan karsinoma in-situ (N# -) untuk kemudian berkembang menjadi karsinoma invasive. (6ini, 35, 2007).

+. ,akt(r Risik( !anker $er%iks

1da beberapa %aktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker  serviks, antara lain adalah 

a. Emur  

#aat ini telah diketahui di beberapa negara bahwa pun+ak insidensi lesi  prakanker serviks terjadi pada kelompok usia -0$-7 tahun, sedangkan kejadian

kanker serviks terjadi pada usia 0 tahun (@upta, 2008).  b. 6as

(9)

6as juga merupakan %aktor yang menyebabkan kanker serviks. Karena  pada ras 1%rika$1merika kejadian kanker leher rahim meningkat sebanyak 2 kali

dari 6as 1sia$1merika. (#uka+a, 2007). +. $uman %apilloma Virus (!")

n%eksi !" dapat menyebabkan kanker serviks. 'ari sekian tipe !" yang menyerang dubur dan alat kelamin, ada 2 tipe yaitu, tipe & dan &8 yang ditemukan padan 0? kanker leher rahim (#uka+a, 2007).

d. 5akanan

1da beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa de%isiensi asam %olat dapat meningkatkan risiko terjadinya dysplasia ringan dan sedang, serta mungkin  juga meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks pada wanita yang makanannya

rendah beta karoten, retinol (vitamin 1), vitamin B, vitamin : (#uka+a, 2007). e. 5erokok

anita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita tidak merokok. !enelitian menunjukkan, lender  serviks pada wanita merokok mengandung nikotin dan *at$*at tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping merupakan ko$karsinogen in%eksi virus. (6asjidi, 2007).

%. ubungan seks pada usia muda

ubungan atau kontak seksual pada usia di bawah & tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan permpuan, karena pada rentang usia &2 hingga & tahun, perubahan sel dalam mulut mulut rahim sedang akti% sekali. Aaktor ini merupakan %aktor risiko utama. #emakin muda seorang permpuan melakukan hubungan seks, semakin besar risikonya untuk terkena kanker serviks (#uka+a, 2007).

g. !asangan seksual lebih dari satu ( &ultipartner sex)

!erilaku seksual dengan berganti$ganti pasangan seks akan meningkatkan  penularan penyakit kelamin. 6isiko terkena kanker serviks menjadi &0 kali lipat

(10)

 pada wanita yang mempunnyai pasangan seksual  orang atau lebih. (#uka+a, 2007).

h. !aritas

#emakin sering melahirkan, semakin besar risiko mendapat kanker serviks. !ada wanita dengan paritas lima atau lebih mempunyai risiko terjadinya kanker  serviks 2,> kali lebih besar dibandingkan dengan wanita paritas - atau kurang (#ukan+a, 2007).

i. erlalu sering membersihkan vagina

5en+u+i vagina dengan antisepti+ maka dapat menyebabkan iritasi di serviks. ritasi akan merangsang terjadinya perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker (#uka+a, 2007).

 j. @angguan system kekebalan atau system imun lemah

!ada wanita immuno!omromised (penurunan kekebalan tubuh) seperti transplantasi ginjal dan 1'#, dapat memper+epat pertumbuhan sel kanker dari noninvasive menjadi invasive (tidak ganas menjadi ganas) (#uka+a, 2007).

k. !enggunaan pil K4

!enggunaan pil K4 dapat meningkatkan risiko kejadian kanker serviks, terutama yang sudah positi% terhadap virus !". !enggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama (> tahun atau lebih) risiko terkena kanker serviks menjadi 2 kali lipat (#uka+a, 2007).

l. !olusi udara

#umber polusi udara ini disebabkan oleh dioksin berasal dari beberapa %aktor antara lain yaitu pembakaran limbah padat dan +air, pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor, asap hasil industry kimia, kebakaran hutan dan asap rokok (#uka+a, 2007).

m. @olongan ekonomi lemah

anita di kelas ekonomi rendah memiliki %aktor risiko > kali lebih besar  daripada %aktor risiko wanita di kelas sosio ekonomi tinggi. Karsinoma serviks sering dijumpai pada golongan sosio ekonomi rendah %aktor so+ial ekonomi erat kaitannya dengan gi*i, imunitas, dan kebersihan perseorangan (6asjidi, 2007).

(11)

-. ejala !linis !anker $er%iks

!ada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala mudah diamati. @ejala %isik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.

@ejala kanker serviks tingkat lanjut 

a. 5un+ulnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (!onta!t  bleedin' )

 b. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal +. !erdarahan di luar siklus menstruasi

d. !enurunan berat badan drastis

e. 1pabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung

%. Cuga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal (1risusilo, 20&2).

/. $ta'ium !linik !anker $er%iks

4erdasarkan  (ederation of International Gyne!olo'y and )bsetri!s (A@) stadium klinis karsinoma serviks adalah 

Tabel 1 Stadium Kanker Serviks

$ta'ium Deskri&si

#tadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intra-ep*itelial  (selaput basal utuh). umor masih dangkal, hanya tumbuh di lapisan sel serviks

#tadium  Kanker telah tumbuh dalam serviks, namun  belum menyebar 

1 & 'okter tidak dapat melihat kanker tanpa mikroskop

Kedalamannya kurang dari - mm dan besarnya kurang dari  mm

1 2 'okter tidak dapat melihat kanker tanpa mikroskop

Kedalamannya lebih dari - mm dan besarnya lebih besar dari = mm

4 & 'okter dapat melihat kanker serviks dengan &0

(12)

mata telanjang

Ekuran tidak lebih dari = +m

4 2 'okter dapat melihat kanker serviks dengan mata telanjang

Ekuran lebih besar dari = +m

#tadium  Kanker berada dibagian dekat serviks tapi  bukan di luar panggul

1 Kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi

 belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam dari vagina

4 Kanker telah menyebar ke jaringan sekitar   vagina dan serviks, namun belum sampai ke dinding panggul

#tadium  Kanker telah menyebar ke jaringan lunak   sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding  panggul

5ungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih

#tadium " !ada stadium ini, kanker telah menyebar ke  bagian lain tubuh, seperti kandung kemih,

re+tum, paru$paru

"1 Kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih dan re+tum

"4 Kanker telah menyebar ke organ yang lebih  jauh, seperti paru$paru

(iebe :et al ., 20&2)

0. Penegahan !anker $er%iks a. !en+egahan primer 

!en+egahan primer yaitu terdiri dari promosi kesehatan dan proteksi spesi%ik. !romosi kesehatan adalah berupa sosialisasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks

(13)

dan +ara pen+egahannya. !roteksi spesi%ik yaitu men+egah terjadinya in%eksi !" termasuk men+egah terjadinya kanker serviks dengan melakukan pemberian vaksinasi !". !emberian vaksinasi !" lebih e%ekti% diberikan pada wanita sebelum puber dan usia remaja. (!radipta dan #ungkar, 200).

 b. !en+egahan sekunder

!en+egahan sekunder adalah penemuan dini dan terapi dini terhadap kanker leher rahim. !en+egahan sekunder termasuk skrining dan deteksi dini, seperti pap smear , kolposkopi, pap net , dan inspeksi visual dengan asam asetat (" 1) (!asaribu, 200).

+. !en+egahan tersier

!en+egahan tersier berupaya meningkatkan angka kesembuhan, survival  rate, dan kualitas hidup dalam terapi kanker. !erhatian terapi ditujukan  pada penatalaksanaan nyeri, paliasi, dan rehabilitasi (!asaribu, 200). 2. Peng(3atan !anker $er%iks

Kanker serviks dapat disembuhkan, kemungkinan keberhasilan terapi kanker serviks  adalah 8> ?, stadium  adalah 0 ?, stadium  adalah =0?. !engobatan serviks tergantung stadium penyakit. !ada stadium 4$1 dapat diobati dengan pembedahan, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi. #edangkan stadium 4$" diobati dengan radiasi saja atau kombinasi radiasi dengan kemoterapi (kemoradiasi0. !embedahan dilakukan dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya (Culisar 3, 20&0). B. Pengetahuan

1. Pengertian &engetahuan

!engetahuan (kno+led'e) juga diartikan sebagai hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan sebagainya), dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan pengetahuan (Notoatmodjo, 200).

(14)

!engetahuan merupakan %aktor penting dalam menentukan perilaku seseorang karena pengetahuan dapat menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan masyarakat. !engetahuan yang meningkat dapat merubah persepsi masyarakat tentang penyakit. 5eningkatnya pengetahuan juga dapat mengubah  perilaku masyarakat dari yang negati% menjadi positi%, selain itu pengetahuan juga

membentuk keper+ayaan (awan, 20&0).

. Tingkat Pengetahuan

 Notoadmodjo (20&0) membagi  (enam) tingkat pengetahuan yang di+apai dalam domain kogniti% yaitu 

a. ahu (kno+)

ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam tingkat pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesi%ik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

 b. 5emahami (!ompre*ention)

5emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan se+ara  benar tentang suatu obyek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan se+ara benar. +. 1plikasi (appli!ation)

1plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. 1nalisis (analysis)

1nalisis yaitu kemampuan untuk menyatakan atau menjabarkan suatu materi atau obyek ke dalam keadaan komponen$komponen tetapi masih di dalam

(15)

&-struktur organisasi tersebut dan masih saling berkaitan satu sama lain. 1nalisis merupakan kemampuan untuk mengidenti%ikasi, memisahkan dan sebagainya.

e. #intesis ( syntesis)

#intesis adalah kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan  bagian$bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun %ormulasi baru dari %ormulasi yang ada.

%. :valuasi (evaluation)

:valuasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justi%ikasi atau  penilaian terhadap materi atau obyek. !enilaian itu berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

). ,akt(r4"akt(r 5ang memengaruhi tingkat &engetahuan

5enurut Notoatmodjo (200), ada beberapa %aktor yang memengaruhi  pengetahuan seseorang yaitu 

a. !endidikan

!endidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. !engetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

 b. n%ormasi

n%ormasi yang diperoleh baik dari pendidikan %ormal maupun non %ormal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impa!t ) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

+. #osial budaya dan ekonomi

(16)

Kebiasaan tradisi yang dilakukan orang$orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. #eseorang akan bertambah  pengetahuannya walaupun tidak melakukan. #tatus ekonomi seseorang  juga akan menentukan tersedianya suatu %asilitas yang diperlukan untuk 

kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi ekonomi seseorang.

d. 3ingkungan

3ingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik  lingkungan %isik, biologis, maupun sosial. 3ingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

e. !engalaman

!engalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu +ara untuk  memperoleh kebenaran pengetahuan adalah sesuatu +ara untuk  memperoleh kebenaran pengetahuan yang diperoleh dalam meme+ahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

%. Esia

Esia memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. #emakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan  pola pikirnya, sehingga pengetahuannya yang diperolehnya semakin

membaik.

C. M(ti%asi

1. Pengertian M(ti%asi

#e+ara etimologis, moti% atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari kata motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. 5oti% dalam  psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. 5otivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk   pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang

(17)

timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. 5otivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. 1rtinya perilaku yang termotivasi adalah  perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (#obur, 2007).

5enurut Eno dalam Nursalam (2008) motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, harapan dan +ita$+ita,  penghargaan, dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan

yang menarik. 4erdasarkan uraian diatas, yang dimaksud dengan motivasi dalam  penelitian ini adalah suatu kondisi psikologis atau keadaan dalam diri seseorang

yang akan membangkitkan atau menggerakan dan membuat seseorang untuk tetap tertarik dalam melakukan kegiatan, baik itu dari internal maupun eksternal untuk  men+apai suatu tujuan yang diharapkan.

. #enis4#enis M(ti%asi

5otivasi dibagi menjadi dua, yaitu  a. 5otivasi :kstrinsik

5otivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (+ara untuk mendapatkan tujuan). 5otivasi ekstrinsik ini sering dipengaruhi oleh intensi% eksternal seperti imbalan atau hukuman. 5enurut au%ik (200), %aktor$%aktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik  adalah 

&) 'orongan keluarga

'orongan keluarga khususnya orang tua merupakan salah satu %aktor   pendorong (rein%or+ing %a+tors) yang dapat mempengaruhi perilaku

anak (siswi #5!) untuk melakukan vaksinasi !". 'ukungan orang tua dalam upaya pen+egahan kanker serviks, merupakan bentuk 

(18)

dukungan nyata dari kepedulian dan tanggung jawab para anggota keluarga.

2) 3ingkungan

3ingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal. 3ingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk  melakukan sesuatu. #elain keluarga, lingkungan juga mempunyai  peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. 3ingkungan sekolah baik yang menjalan program mengenai  pemberian vaksin !" ataupun yang non program tentunya akan

mempengaruhi siswi #5! untuk melakukan vaksinasi !".  b. 5ovitasi ntrinsik

5otivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). 5enurut au%ik (200), %aktor$ %aktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu 

&) Kebutuhan (need)

#eseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya %aktor$%aktor  kebutuhan baik biologis maupun psikologis.

2) arapan (:Fpe+tan+y)

#eseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersi%at pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pen+apaian tujuan.

-) 5inat

5inat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.

D. 6aksinasi HP6 1. De"inisi

"aksin yang digunakan untuk men+egah kanker serviks adalah vaksin !", yang pertamakali di temukan dan dikenalkan oleh !ro%esor 3an Ara*er dari

(19)

1ustralia pada tahun 200. #etelah melewati riset yang +ukup panjang, akhirnya  pada 27 Cuni 200, E#S (ood and ru' Administration (A'1) mengesahkan vaksin pertama dalam men+egah kanker serviks dan penyakit lain yang terkait dengan !". "aksin ini dikenal dengan sebutan quadrivalent va!!ine, e%ekti%  melawan = tipe !" (, &&, &, &8), tipe yang menyebabkan 0 ? kanker serviks dan 70?  'enital +art . "aksin !" merupakan vaksin dengan teknologi rekombinan. "aksin berisi "3!  Virus .ike %rotein / yang merupakan kloning dari 3  Viral Capsid 'ene/ yang mempunyai si%at imunogenik kuat. 'i dunia,  proporsi remaja putri yang mendapatkan satu atau lebih dosis vaksin !" hanya

=7 ?, dan proporsi mendapatkan semua tiga dosis -2 ? (, 20&0).

. #enis 6aksin HP6

"aksin !" yang saat ini telah dibuat dan dikembangkan merupakan vaksin kapsid 3& (merupakan imunogenik mayor) !" tipe & dan &8. "aksin !" terdiri dari 2 ma+am antara lain sebagai berikut 

a# "aksin 4ivalent (!ervarix/

5erupakan vaksin !" yang mampu memberikan perlindungan terhadap in%eksi !" tipe & dan &8, yang merupakan tipe !" resiko tinggi (karsinogen ) yang 0? ditemukan pada kanker serviks.

b# "aksin Guadrivalent ( 'ardasil/

5erupakan vaksin !" yang mampu memberikan perlindungan terhadap in%eksi !" tipe , &&, & dan &8. !" tipe  dan && merupakan !" resiko rendah (nonkarsinogen).

#ama halnya dengan imunisasi, vaksinasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada tubuh terhadap suatu penyakit. 'alam vaksinasi !", targetnya

(20)

adalah memberikan kekebalan alami dalam tubuh agar tidak terserang in%eksi !". "aksin !" terbukti e%ekti% hanya jika diberikan pada orang yang belum  pernah terkena in%eksi !", karena itu dianjurkan pada saat seseorang belum akti% 

se+ara seksual . "aksinasi !" tidak bertujuan untuk terapi. 3ama proteksi vaksin  bivalent >- bulan (>,> tahun), dan vaksin Huadrivalent berkisar -  bulan (1ndrijono, 2007  &2-).

). In'ikasi 'an !(ntrain'ikasi 6aksinasi HP6

5enurut 1ndrijono dalam !aavonen C, #mith (2007  &2-), indikasi dan kontraindikasi dari vaksinasi !" antara lain sebagai berikut 

a. ndikasi

ndikasi dari pemberian vaksinasi !" adalah wanita yang belum terin%eksi !" tipe & dan &8. "aksin diberikan pada wanita sebelum melakukan hubungan seksual, sekitar usia 7$2 tahun, namun dapat juga diberikan pada usia &0$>> tahun.

 b. Kontra ndikasi

"aksinasi pada ibu hamil tidak dianjurkan, sebaiknya vaksinasi diberikan setelah persalinan. "aksin !" tidak boleh diberikan pada wanita hamil karena dapat membahayakan perkembangan janin dalam kandungan. Cika seorang wanita sedang hamil, maka vaksinasi baru boleh dilakukan setelah bayinya lahir. Cika seorang wanita baru mengetahui dirinya hamil setelah diberi vaksin suntikan  pertama, maka setelah bayinya lahir, vaksinasi berikutnya baru boleh dilakukan. #edangkan pada ibu menyusui, vaksinasi belum direkomendasikan. #elain itu, vaksinasi !" tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki hipersensitivitas.

(21)

*. 7aktu 'an Cara Pem3erian 6aksin HP6

"aksinasi untuk virus !" diberikan sebanyak - kali dan periode 

 bulan. njeksi kedua dilakukan setelah 2 bulan, dan injeksi ketiga setalah  bulan.

'ianjurkan pemberian tidak melebihi waktu & tahun (3ehtinen, 5 dalam

1ndrijono, 2007  &2=). !enyuntikan dilakukan di otot lengan atas (5). Bara

kerja dari vaksin ini dengan merangsang antibodi respon kekebalan tubuh

terhadap !" dimana antibodi ditangkap untuk membunuh !" sehingga virus

!" tidak dapat masuk ke leher rahim (serviks).

+. E"ek $am&ing 6aksin HP6

E#S (ood and ru' Administration (A'1) telah menyatakan bahwa

vaksin !" ini aman dan e%ekti%. "aksin ini sudah dites pada ribuan wanita usia

7$2 tahun di seluruh dunia. asil penelitian tidak menunjukkan bahwa vaksin

ini menyebabkan e%ek samping yang serius. :%ek samping yang sering timbul

 berupa nyeri sementara di tempat suntikan.

:%ek samping yang pernah dilaporkan berupa 

 Nyeri pada daerah suntikan (I 8-.7 ?). 4engkak pada daerah suntikan (I 2>.=

?). 5erah pada daerah injeksi (I 2=. ?), 'emam (I &- ?), 5ual (I . ?),

!using (I =?), 'iare (I -.?), :%ek samping lainnya yang kurang dari &? 

mual, muntah, batuk, sakit gigi, tidak enak, nyeri sendi, insomnia, dan hidung

tersumbat (1hmad andayani , 20&0).

(22)

E. Hu3ungan antara Tingkat Pengetahuan Mengenai !anker $er%iks 'engan M(ti%asi untuk Melakukan 6aksinasi HP6 &a'a $is8i $MP Pr(gram 'an N(n Pr(gram

erdapat beberapa %aktor yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai !" ataupun kanker serviks, salah satunya %aktor karakteristik. !endidikan merupakan %aktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemahaman terhadap in%ormasi, pengetahuan seseorang terhadap suatu hal (smiyati, 2000). !enelitian 5oreira et al. (200) menunjukkan perempuan yang memiliki  pendidikan lebih tinggi +enderung memiliki pengetahuan yang lebih baik 

mengenai in%eksi !". Emur juga dapat mempengaruhi kemampuan daya ingat sehingga akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (smiyati, 2000). !enelitian yang dilakukan oleh Cuntasopeepun et al. (20&2) menunjukkan usia memiliki hubungan terhadap pengetahuan mengenai !".!enghasilan keluarga menjadi %aktor penting dalam penerimaan vaksin !".

!engetahuan mengenai !" dan kanker serviks merupakan %aktor yang  berhubungan dengan penerimaan vaksinasi !". #iswi #5! yang mendapat  program vaksinasi !" sudah mendapatkan sosialisasi tengtang kanker serviks dan vaksinasi !" dari pihak 'inas Kesehatan 'enpasar, sedangkan siswi #5! yang belum mendapat program vaksinasi !" belum terpajan in%ormasi mengenai kanker serviks dan vaksinasi !". 1dapun menurut Kam*ol et al. (20&-) terdapat perbedaan signi%ikan antara pernah tidaknya seorang perempuan mendengar kanker serviks, vaksin !", ataupun skrining terhadap pengetahuan kanker serviks dan pen+egahan kanker serviks.

(23)

BAB III

!ERAN!A !9N$EP PENELITIAN A. !erangka !(nse& Penelitian

Kerangka konsep adalah kerangka antara konsep$konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian (#etiadi, 20&-). 1dapun kerangka konsep dari penelitian ini dapat diterangkan dengan skema pada gambar di bawah ini

Keterangan 

 "ariabel yang diteliti

 1lur pikir 

@ambar &. Kerangka Konsep ubungan ingkat !engetahuan mengenai Kanker  #erviks dengan 5otivasi untuk 5elakukan "aksinasi !" Kanker #erviks pada

#iswi #5! !rogram dan Non !rogram di Kota 'enpasar ahun 20&8.

22 Pengetahuan 'e%inisi

:tiologi Aaktor risiko anda dan @ejala #tadium

!en+egahan !engobatan

M(ti%asi

(24)

B. 6aria3el Penelitian 'an De"inisi 9&erasi(nal 1. 6aria3el Penelitian

5enurut Nursalam (20&), variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu. "ariabel dari penelitian ini adalah 

a. "ariabel 4ebas

"ariabel bebas (variable independent ) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variable dependen) (#ugiyono, 20&-). "ariabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat  pengetahuan siswi #5! tentang kanker serviks.

 b. "ariabel erikat

"ariabel terikat (variable dependent ) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (variable independent ) (#ugiyono, 20&-). "ariabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi untuk  melakukan vaksinasi !" kanker serviks.

. De"inisi 9&erasi(nal

'e%inisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana +aranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga de%inisi operasional ini merupakan in%ormasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (#etiadi, 20&-). #elanjutnya #etiadi (20&-) menyatakan de%inisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang sudah digunakan dalam penelitian se+ara operasional sehingga akhirnya mempermudah pemba+a dalam mengartikan makna penelitian. 'e%inisi operasional variabel dalam penelitian ini disajikan pada tabel -.

(25)

2-abel 2. 'e%inisi perasional ubungan ingkat !engetahuan mengenai Kanker # erviks dengan 5otivasi untuk 5elakukan "aksinasi !" pada #iswi #5! !rogram dan Non

!rogram 'i Kota 'enpasar ahun 20&8. N( 6aria3el De"inisi

9&erasi(nal

Parameter Alat Ukur $kala $k(r

1 2 - = >   1 ingkat  pengetahuan siswi #5! tentang kanker  serviks !engetahuan yang dimiliki siswi #5! tentang de%inisi, etiologi, %a+tor  risik, tanda dan gejala, stadium  pen+egahan dan  pengobatan kanker serviks !engetahuan Kuisioner  dengan dua pilihan  jawaban, yaitu 4enar dan #alah.

rdinal Cika jawaban sesuai dengan kun+i jawaban 4enar  & #alah  0 #elanjutnya dijumlah dan dikategorikan 4aik  $&00? Bukup  >$>? Kurang  J >? (Nursalam,200-) . 5otivasi untuk  melakukan vaksinasi !" Kesadaran dan kemauan siswi #5! untuk   melakukan vaksinasi !" kanker serviks Kesadaran dan kemauan Kuisioner  dengan dua  pilihan  jawaban, yaitu #etuju dan idak  #etuju

rdinal Cika jawaban sesuai dengan kun+i jawaban 4enar  & #alah  0 #elanjutnya dijumlah dan dikategorikan 1 2 - = >   5otivasi kuat $ &00? 5otivasi sedang  -=$? 5otivasi lemah  0$--? (idayat, 2007) 2=

(26)

C. Hi&(tesis Penelitian

ipotesis adalah jawaban sementara dari penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (1rikunto, 200). ipotesis dalam  penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" pada siswi #5! program dan non program di Kota 'enpasar.

(27)

BAB I6

MET9D9L9I PENELITIAN

A. #enis Penelitian

!enelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan  pendekatan +ross se+tional yaitu penelitian untu mempelajari dinamika korelasi antara %a+tor$%akor risiko, dengan e%ek dimana pada waktu pengukuran atau observasi data variable independen dan variable dependen hanya satu kali dan se+ara bersamaan (Notoadmojo, 20&0)

B. Tem&at 'an 7aktu Penelitian

!enelitian ini dilaksanakan pada Canuari  Aebruari 20&8 di sekolah #5!  program dan non program vaksinasi !" kanker serviks dari 'inas Kesehatan

Kota 'enpasar yaitu #5!N 8 'enpasar dan #5! arapan 5ulia. C. P(&ulasi 'an $am&el Penelitian

1. P(&ulasi Penelitian

!opulasi adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh  peneliti (Nursalam, 20&). !opulasi dari penelitian ini adalah siswi #5! kelas

" di sekolah yang sudah dan belum mendapat program vaksinasi !" kanker  serviks dari 'inas Kesehatan Kota 'enpasar. Kriteria sampel dari penelitian ini adalah 

a. Kreteria nklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dalam suatu  populasi yang akan diteliti (Nursalam, 20&). Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah 

&) #iswi #5! kelas " di sekolah yang sudah dan belum mendapat program vaksinasi !" kanker serviks dari 'inas Kesehatan Kota 'enpasar 

(28)

2) #iswi #5! kelas " yang bersedia ikut penelitian dengan persetujuan lisan dan tulisan

 b. Kreteria :kslusi

Kriteria eksklusi adalah yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena dapat mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil (Nursalam, 20&). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah siswi #5! kelas " di sekolah program dan non program vaksinasi !" kanker serviks dari 'inas Kesehatan di Kota 'enpasar yang berhalangan hadir saat dilangsungkannya  penelitian.

. Unit Analisis 'an Res&(n'en

Enit analisis dalam penelitian ini adalah subyek penelitian yaitu siswa sekolah menengah pertama yang program yaitu kelas " #5!N 8 'enpasar dan non program yaitu #5! arapan 5ulia, dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. 6esponden dalam penelitian ini adalah seseorang yang menjadi sumber data penelitian yaitu siswa. !emilihan responden tersebut didasarkan pada aspek kemampuan komunikasi dan pemahaman siswa terhadap suatu %enomena. ). Teknik $am&ling

#ampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 20&). eknik sampling merupakan +ara$ +ara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang  benar$benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 20&). !ada  penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan simple random samplin' , yaitu teknik pengambilan sampel dengan +ara a+ak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cumlah sampel penelitian ini diambil dari siswi$siswi kelas ", dan sekolah program dan non program

(29)

vaksinasi !" kanker serviks. 4esar sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai  berikut.

Keterangan 

n  ukuran sampel yang diperlukan L  deviat baku normal untuk (&,7)  p  proporsi populasi

H  &$p

d  tingkat ketepatan (0,0>)

4esar sampel minimal yang dijadikan responden adalah -8= .

D. #enis 'an Cara Pengum&ulan Data 1. #enis 'ata 5ang 'ikum&ulkan

'ata yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

a. 'ata primer  

'ata primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil  pengukuran, pengamatan, survei dan lain$lain (#etiadi, 20&-). 'ata primer yang dikumpulkan dari sampel meliputi data identitas responden, data tingkat  pengetahuan siswi mengenai vaksinasi hpv dan kanker serviks, serta motivasi untuk melakukan vaksinasi !" pada siswi #5! program dan non program sampel yang diteliti dengan menggunakan lembar kuesioner.

 b. 'ata sekunder 

28

n M (&,7)2 F 0,> F (&  0,>) M -8= (angka minimal) (0,0>) 2

(30)

!eneliti juga mengumpulkan data sekunder. 'ata sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang ada pada suatu lembaga atau orang lain (#ukawana, 2008). 'ata sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi gambaran umum #5!N 8 'enpasar dan #5! arapan 5ulia serta jumlah siswa.

. Met('e &engum&ulan 'ata

!engumpulan data merupakan proses pendekatan kepada subyek dan  proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 20&). 5etode pengumpulan data dari penelitian ini dengan metode  pendekatan !ross se!tional  yaitu merupakan pengukuran atau pengamatan sekali

waktu dan pada saat yang bersamaan.

3angkah pengumpulan data yang akan dilakukan adalah s ebagai berikut  a. !engurusan surat ijin penelitian kepada bidang pendidikan di Curusan

Keperawatan !oltekkes 'enpasar 

 b. !eneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Curusan Keperawatan !oltekkes 'enpasar yang ditujukan ke 'irektorat !oltekkes 'enpasar 4agian !enelitian.

+. #etelah mendapatkan ijin penelitian dari 'irektorat !oltekkes 'enpasar surat diajukan ke 4adan !enanaman 5odal dan !eri*inan !rovinsi 4ali.

d. #etelah mendapatkan ijin mengantarkan surat ke 4adan Kesatuan 4angsa dan !olitik !emerintahan Kota 'enpasar 

e. #etelah mendapatkan ijin mengantarkan surat tembusan ke 'inas !endidikan !emuda dan lahraga Kota 'enpasar.

(31)

%. !eneliti datang ke 'inas !endidikan Kota 'enpasar untuk meminta  persetujuan dari 'inas !endidikan Kota 'enpasar untuk melakukan  penelitian di #5! yang berada di Kota 'enpasar 

g. 5enetapkan subyek penelitian yaitu siswi kelas " #5! di sekolah yang program dan non program vaksinasi !" kanker serviks dari 'inas Kesehatan Kota 'enpasar.

h. !eneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke Kepala #ekolah #5!N 8 'enpasar dan #5! arapan 5ulia.

i. !eneliti melakukan pengumpulan data sekunder yaitu keadaan sekolah #5!N 8 'enpasar dan #5! arapan 5ulia seta data jumlah siswa melalui wali kelas masing$masing.

 j. !eneliti memberikan in%ormasi tentang penelitian, tujuan penelitian serta man%aat penelitian.

k. #etelah mendapatkan persetujuan peneliti memberikan in%ormed +onsent kepada +alon responden.

l. #elanjutnya peneliti men+ari data primer dengan memberikan kuesioner kepada responden dengan menggunakan kuisioner untuk  mengetahui tingkat kejujuran sampel.

m. 6esponden mengisi kuisioner terkait tingkat pengetahuan dan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" kanker serviks.

n. !engolahan data

). Instrumen Pengum&ulan Data

nstrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur %enomena alam sosial yang diteliti (#ugiyono, 20&-). 'alam penelitian ini digunakan lembar  kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan  parameter yang sudah ditentukan.

a. Kuisioner ingkat !engetahuan mengenai Kanker #erviks

(32)

!engumpulan data penelitian ini baik variable terikat maupun variable  bebas dilakukan dengan menggunakan kuisioner se+ara langsung kepada responden. !ada data responden terdiri dari nama responden, umur responden, alamat, pendidikan. Kuisioner 1 digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks yang terdiri dari 2> item pertanyaan, dimana menjawab  benar diberi skor (&) dan salah diberi sjor (0). Kuisioner 4 untuk mengukur 

motivasi siswi untuk melakukan vaksinasi !" yang terdiri dari &0 item  pernyataan dengan memberi nilai jawaban setuju (&), tidak setuju (2).

 b. Eji validitas dan uji reliabilitas

!enelitian dengan metode observasi harus memperhatikan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur (Nursalam, 20&).

&) Eji "aliditas

1lat ukur dikatakan memiliki validitas jika mampu mengukur dengan akurat, (#ukawana, 2008). !engujian validitas angket digunakan teknik korelasi  %earson %rodu!t &oment  angka (astono, 200). #uatu indikator dikatakan valid  jika r hasil I r table pada tara% signi%ikansi 0,0>. Nilai r tabel didapatkan dari nilai

d% (de'ree of freedom) yang dihitung menggunakan rumus n$2, untuk n sebagai  jumlah sampel.

2) Eji 6eliabilitas

6eliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil  pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (astono, 200). 1ngket penelitian ini dihitung dengan teknik analisis varian yang dikembangkan oleh Cronba!* Alp*a, dengan ketentuan uji reliabilitas adalah jika r  I r tabel, instrumen penelitian dinyatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi apabila nilai koe%isien yang diperoleh r hitung O0, (Nunnally dalam @ho*ali, 20&&).

(33)

E. Teknik Analisis Data $tatistik  1. Teknik &eng(lahan 'ata

!engolahan data merupakan salah satu upaya untuk memprediksi data dan menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan mendapatkan data siap untuk disajikan. 5enurut #etiadi (20&-), langkah$langkah  pengolahan data yaitu

a.  0ditin'

!ada proses editing dilakukan pemeriksaan pada kuisioner agar memenuhi syarat lengkap, jelas, relevan, dan konsisten, (astono, 200).

 b. Codin' 

Boding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huru% menjadi data  berbentuk angka9bilangan (astono, 200). !eneliti memberikan kode pada setiap responden untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisa data. !eneliti  juga memberikan kode pada lembaran kuisioner untuk mempermudah pengolahan data. Kegiatan yang dilakukan setelah data diedit kemudian diberi kode. Boding dilakukan pada nomor urut responden dan jawaban responden. Cika responden menjawab ya M & dan jika menjawab tidak M 0. !ada variable tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan kode & M pengetahuan rendah dan kode 2 M  pengetahuan tinggi. !ada variabel motivasi untuk melakukan vaksinasi !"

dengan kode & M motivasi rendah dan kode 2 M motivasi tinggi. +.  %ro!essin' 

#etelah kuisioner sudah terisi penuh dan benar dan sudah melalui tahap +oding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang diteliti agar dapat dianalisis. 'alam penelitian ini, peneliti menggunakan program komputer #!## %or indows dalam pengolahan data responden (astono, 200).

d. Cleanin' 

(34)

#etelah data di entry ke dalam program, maka dilanjutkan dengan proses +leaning yaitu memeriksa kembali data yang sudah di entry untuk memastikan tidak ada kesalahan saat proses entry data (astono, 200).

. Teknik analisis 'ata

1nalisa data dilakukan setelah semua data terkumpul dan diolah. eknik  analisa data yang digunakan adalah analisa data  univariat   dan bivariat   yang  bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel  penelitian (Notoatmodjo, 20&0).

a 1nalisis univariat

1nalisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 20&0). "ariabel yang dilihat distribusinya adalah tingkat motivasi menolong pelaku wisata pada korban henti jantung sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Karakteristik responden atau data demogra%i disajikan dalam bentuk %rekuensi dan  persentaseD ke+uali untuk usia disajikan dalam bentuk mean, minimum, maksimum, dan standar deviasi. Cawaban dari responden pada kuesioner motivasi dilakukan perhitungan persentase dengan menggunakan rumus (#etiadi, 200) 

Keterangan 

! M persentase hasil

A M jumlah skor yang didapat  N M jumlah skor maksimal  b. 1nalisis bivariat

eknik analisa ini digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel  bebas dan variabel terikat. Eji normalitas data dengan menggunakan nilai

(35)

--Ske+ness dan standar erornya untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak normal. Cika nilai ske+ness dibagi standar erornya menghasilkan angka P 2 maka dikatakan bahwa data berdistribusi normal dan apabila hasilnya O 2 maka data tidak berdistribusi normal. 4ila data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik parametrik dan bila salah satunya berdistribusi tidak  normal, maka dilakukan uji statistik non parametrik. ubungan tingkat  pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" diuji menggunakan uji statisti+ non parametri+ yaitu uji 1endall2s tau. eknik korelasi ini digunakan untuk men+ari hubungan dua variable, bila datanya berbentuk ordinal (#ugiyono, 200)

(36)

DA,TAR PU$TA!A

1ndrijono. 200. Kanker #erviks, 'ivisi nkologi 'epartemen bstetri dan @yne+olog. Cakarta  Aakultas Kedokteran Eniversitas ndonesia.

1rikunto, #. 200.  %rosedur %enelitian Suatu %endekatan %raktik# Cakarta 6ineka Bipta

1risusilo, B. 20&2. Kanker 3eher 6ahim (Ban+er BerviF) #ebagai !embunuh anitaerbanyak di Negara 4erkembang. urnal Sainstis. "olume &,  Nomor &, 1pril  #eptember 20&2 ##N 2087$077.

'epkes 6. (2007). 4uku #aku !en+egahan Kanker 3eher 6ahim dan Kanker  !ayudara. Cakarta 'itjen !! Q !3.

idayat, 1. 1*i* 1limul, 2007,  &etode %enelitian 1epera+atan dan Teknik   Analisis ata#Cakarta #alemba 5edika

Culisar, 3. (20&0). #itologi papsmear alat pen+egahan dan deteksi dini kanker  leher rahim. Cakarta  :@B.

Cuntasopeepun, !., #uwan, N., !hianmongkhol, /., #risomboon, C., 20&2, Aa+tors n%luen+ing 1++eptan+e o% uman !apillomavirus "a++ine* among /oung Aemale Bollege #tudents in hailand, nternational Cournal o% @yne+ology and bstetri+s, &&8, 2=2>0.

Kam*ol, ., Caglar*, K., omas*ewski, K.1., !uskulluoglu, 5., Kr*emienie+ki, K., 20&-, 1ssessment o% Knowledge about Bervi+al Ban+er and ts !revention 1mong Aemale #tudents 1ged &$2 /ears, :uropean Cournal o% bstetri+s Q @yne+ology and 6eprodu+tive 4iology, &, &7$20-. 5ardjikoen !. 200. Tumor Ganas Alat Genital Serviks 3teri. :ditor iknjosastro

. lmu Kandungan. :d.2. Cakarta  /ayasan 4ina !ustaka #arwono !rawirohardjo

5oreira, Cr.:.'., liveira, 4.@., Aerra*, A.5., Bosta, #., Bosta Ailho, C.., Kari+, @., 200, Knowledge and 1ttitudes about uman !apillomavirus, !ap #mears, and Bervi+al Ban+er among /oung omen in 4ra*il mpli+ations %or ealth :du+ation and !revention, nt C @yne+ol Ban+er, &, >77$0-.

Gambar

Tabel 1 Stadium Kanker Serviks

Referensi

Dokumen terkait

Membantu anda menemukan potensi diri melalui berbagai tips yang disajikan dalam sinetron. Mendapatkan inspirasi mengenai pola gaya hidup yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis menyarankan sebaiknya perusahaan mengikuti prinsip laporan akuntansi yang berterima umum yaitu Standar Akuntansi Keuangan

Berbeda dengan penelitian lainnya yang menguji tingkat kesehatan dan pengaruh antara RGEC, CAMELS, dan kinerja keuangan perusahaan perbankan, penelitian yang dilakukan

The focus of this project is improve cooperation in space applications, to train new Italian and Chinese university undergraduate students to work on different kinds

Pada tingkat lapangan (field scale), USLE sangat berguna untuk merumuskan rekomendasi atau perencanaan yang berkaitan dengan bidang agronomi (agronomic proposal),

Hal tersebut berkaitan dengan senyawa yang terdapat dalam umbi sarang semut yaitu flavonoid, tanin, dan saponin dimana pada kadar tertentu memiliki aktivitas

Berdasarkan pengertian- pengertian kinerja dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun kuantitas