• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motor Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Motor Listrik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian / Penjelasan Singkat Motor Listrik

Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil konversi ini atau energi mekanik ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu cairan dari satu tempat ke tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan sebagai kipas angin, dan keperluan – keperluan yang lain.

ARTI PARAMETER - PARAMETER PADA NAME PLATE MOTOR

Name plate atau plat nama yang biasa tertempel pada body atau stator motor merupakan spesifikasi dari motor itu sendiri. Pada name plate ini biasanya berisi tentang informasi-informasi motor, baik informasi-informasi elektris maupun mekanis yang sangat berguna pada tahap pemilihan ataupun penginstalan motor. Karena informasi ini juga penting untuk diketahui maka pada artikel kali ini akan dijelaskan sedikit tentang arti parameter-parameter pada name plate motor 3 fasa. Berikut ini gambar name plate motornya:

1). 3.7KW : DAYA NOMINAL MOTOR. MOTOR

DAPAT DIBERI BEBAN

DENGAN DAYA SEBESAR INI

2). 4P : JUMLAH KUTUP MOTOR 3). 50/60HZ : FREQUENSI NOMINAL 4). 380V : MOTOR DAPAT DIOPERASIKAN DENGAN TEGANGAN NOMINAL 380V 5). 7.6 A : ARUS NOMINAL MOTOR WAKTU

RUNNING PADA BEBAN NOMINAL. SETTING OVERLOAD PADA RANGKAIAN KONTROL HARUS SESUAI PADA INI. 6). r/min 1410 : PUTARAN MOTOR NOMINAL. MERUPAKAN KECEPATAN ROTOR PADA BEBAN NOMINAL

7). IP 44 : INDEX PROTECTION, SPESIFIKASI PROTEKSI MOTOR TERHADAP KONTAK BENDA LUAR DAN AIR

(2)

DIPAKAI

9). 6207ZZ : TYPE BEARING YANG DIPERGUNAKAN PADA ROTOR

Pada umumnya name plate pada motor induksi 3 phasa terdapat hal hal penting tentang klasifikasi motor itu sendiri. Tetapi hal yang paling dasar yang perlu kita ketahui adalah Tegangan (Volt), Horse Power (HP), daya (KVA), kecepatan (RPM) dan juga wiring inputnya.

Dalam kesempatan ini saya hanya akan membahas tentang tegangan dan wiring input yang terdapat pada name plate-nya saja, atau bagaimana cara membaca name plate secara umum. Karena saya sering menjumpai pertanyaan-pertanyaan dasar tentang hal ini.

Pada motor ber name plate seperti ini, saat hubung start menggunakan suplay tegangan 380V, namun masing-masing phasanya hanya menerima 220V, dan pada saat hubung delta phasanya akan menerima 380V. Maka rating motornya untuk delta adalah 380V, dan rating perphasanya (tegangan kerja)-nya adalah 380V.

Volts : 220V/380V

Untuk motor induksi 3 phasa yang ber-name plate 220V/380V ini, tidak dapat digunakan pada rangkaian kontaktor hubung Star Delta. Motor induksi 3 phasa jenis ini menunjukkan kalau motor yang terhubung Delta (segitiga) tegangan suplaynya harus bertegangan 220 Volt 3Ø, dan kalau terhubung Star (bintang) tegangan suplaynya haruslah bertegangan 380 Volt 3Ø. Perhatikan contoh foto name plate 220/380Vdibawah ini.

(3)

Hal itu disebabkan rating perphasa (tegangan kerja) motor tersebut adalah 220V. Jadi motor yang mempunyai name plate 220/380V seperti foto name plate diatas, tidak bisa dihubung Star Delta dikarenakan tegangan kerjanya yang berbeda. Motor 3 phasa jenis ini, pada umumnya mempunyai daya yang kecil atau lebih kurang dibawah 10 HP yang mempunyai kisaran Arus kerja maksimal ± 7 amper. Karena itulah motor jenis ini sangat aman bila langsung dihubung Star (bintang) dengan sebuah rangkaian interlock kontaktor, pada tegangan kerja 380V 3Ø.

(4)

Apa yang anda ketahui tentang kontrol star delta?

Seperti namanya, secara garis besar starter wye-delta bekerja dengan dua tahap Awalnya motor berjalan dengan rangkaian belitan wye (Y) Setelah beberapa saat, motor melepas rangkaian belita wye dan beroperasi dengan belitan delta. Jenis kontrol star-delta atau wye-delta cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan arus starting lebih rendah ketimbang saat menggunakan starter DOL Bagaimana kontrol dari starter wye-delta? Berikut gambaran sederhananya.

Dalam operasinya, kontaktor utama K3 dan kontaktor bintang K1 awalnya akan energized kemudian setelah beberapa waktu kontaktor bintang akan de-energized digantikan oleh kontaktor delta K2. Kontrol kapan aktifnya kontaktor-kontaktor ini diatur oleh timer K1T yang waktunya bisa diatur. Hubungan bintang dan delta akan diproteksi dari potensi aktif pada saat yang bersamaan dengan menggunakan interlok anak kontak masing-masing terhadap lawannya.

Kerja rangkaian starter star-delta adalah sebagai berikut:

Kondisi OFF. Semua kontaktor belum aktif dan anak kontaknya masih di posisi normalnya.

Kondisi bintang. Kontaktor Utama K3 dan bintang K1 akan aktif dengan kontaktor delta tidak aktif. Belitan motor

(5)

akan terhubung bintang dengan konsumsi arus sekitar 1/3 dari arus DOL.

Kondisi terbuka. Kontaktor utama masih tertutup sedangkan kontaktor delta dan bintang terbuka. Tegangan sudah ada di salah satu ujung belitan motor (misal: U1, V1, W1) sementara yang lain masih terbuka sehingga belum ada aliran arus. Motor telah berputar dan beraksi sebagai generator.

Kondisi delta. Kontaktor Utama K1 dan delta K2 aktif sementara kontaktor K1 tidak aktif. Motor akan terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya serta torsi penuh dari supply.

Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta

Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta. Penggambarannya sebagai berikut:

Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup digemari sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil beberapa saat awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang membuatnya kurang menjadi pilihan setelah adanya pengembangan reduced voltage starter yang leibh lebih baik seperti soft starter. Satu-satunya alasan pemilihan jenis starter ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan reduced voltage starter lainnya.

(6)

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.

Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya (± 3~8 detik, tergantung besar kecilnya arus asut dari motor induksi yang digunakan). Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.

Untuk lebih jelasnya mengenai cara kerja dari kontaktor itu sendiri, ada baiknya untuk memperhatikan gambar berikut ini

(7)

Pada gambar terlihat Kontaktor dan Relay saling terhubung, tetapi pada Relay terlebih dahulu terhubung pada NO dari Kontaktor. Ketika tombol ditekan maka arus listrik akan mengalir ke koil Kontaktor dan mengalir juga pada Relay karena NO dari Kontaktor akan berubah menjadi NC dan mengalirkan arus listrik ke koil Relay. Akan tetapi ketika tombol di lepas maka kedua peralatan tersebut (Kontaktor dan Relay) akan mati dan tidak bekerja.

Kesimpulannya: semua aktivitas kerja dua peralatan itu tergantung pada kerja tombol.

Pada gambar tersebut NO dari Kontaktor saya pindahkan dan diparalelkan dengan tombol, dan Relay pun menjadi paralel dengan Kontaktor. Maka ketika tombol ditekan maka arus listrik akan menghidupkan Kontaktor, selain itu perhatikan NO dari Kontaktor. NO Kontaktor menjadi NC dan mengalirkan juga arus listrik dari sumber. Maka ketika tombol dilepaspun arus listrik tetap akan mengalir pada rangkaian.

Kesimpulannya: arus listrik aka tetap mengalir pada rangkaian walaupun tombol dilepas.

(8)

Tegangan dan arus pada koneksi star delta

Lalu bagaimana mematikan arus listriknya? perhatikan gambar dibawah ini

Hanya butuh tombol pemutus NC yang terhubung sebelum arus listrik ke tombol penghubung. Karena pemutusan arus listrik sesaatpun bisa memutuskan arus listrik pada rangkaian..

Besarnya tegangan(V) line pada sambungan star/bintang (Y) adalah akar 3 . V fasa, dan besarnya arus line pada sambungan star/bintang sama dengan besarnya arus fasa. Sedangkan pada sambungan delta/segitiga(∆) tegangan(V) line = V fasa, dan arus(I) line = akar 3 . arus(I) fasa.

Contohnya dengan tegangan fasa 220V berapa tegangan line untuk hubung star dan hubung delta? · Tegangan pada sambungan star --- Vline = akar 3 . V fasa = 1.73 . 220V = 380V

· Tegangan pada sambungan delta--- V line = V fasa = 220V

Dari hasil diatas pada hubungan star memiliki tegangan yang lebih besar dibanding tegangan pada hubungan delta. dan tentu sudah terbukti metode starting motor secara star delta dapat menurunkan besarnya arus start.

Kenapa arus starting star-delta bisa lebih kecil dari DOL?

Arus starting motor listrik biasanya adalah sekitar empat hingga tujuh kali lebih besar dari arus nominalnya. Kenapa? Karena motor listrik membutuhkan torsi awal yang besar agar dapat melawan inersianya dan inersia bebannya dari keadaan diam. Torsi adalah proporsional dengan kuadrat fluks. Fluks adalah perbandingan tegangan dan frekuensi. Tegangan memiliki hubungan sebanding dengan arus. Pada akhirnya, torsi besar berarti akan membutuhkan konsumsi arus yang besar juga. Nah, berikut adalah pembuktian singkat mengapa arus starting star-delta lebih kecil daripada saat DOL.

(9)

Cara membalik putaran motor induksi 3 fasa (forward reverse)

Motor induksi 3 fasa adalah motor yang paling populer atau paling banyak digunakan dalam penggerak mesin-mesin di industri. Seperti penggerak pada pompa, conveyor, kompresor, blower, dan lain-lain. Hal itu mungkin dikarenakan motor induksi ini mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh motor-motor jenis yang lain, seperti ; kontruksinya yang sederhana, tahan lama, perawatannya mudah, dan punya efisiensi yang tinggi. Namun artikel kali ini tidak membahas tentang motor induksi secara keseluruhan. Artikel kali ini hanya akan membahas sedikit tentang bagaimana cara membalik putaran motor induksi 3 fasa.

Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan membalik salah satu polaritas tegangan yang masuk ke motor. coba perhatikan gambar dibawah ini.

Pada gambar diatas terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward) jika terminal belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan berputar ke arah sebaliknya (reverse) jika terminal winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T terhubung dengan V. Dengan kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS. Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R dengan T.

Untuk mengubah atau membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali mekanik dan magnetik yaitu rangkaian kontaktor. Dan sebagai pengaman motor dipasang juga pelindung motor (thermal overload). Perhatikan gambar diagram utama/daya forward reverse berikut ini.

(10)

Gambar diatas menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan(forward), jika K1 bekerja. Saat kontaktor 1 bekerja, tegangan RST akan masuk ke motor secara berurutan. Dan gambar diatas juga menjelaskan kalau motor akan berputar ke kiri(reverse), jika K2(kontaktor 2) bekerja. Saat K2 bekerja maka polaritas tegangan RST yang masuk kemotor akan dibalik menjadi TSR.(lihat gambar diatas).dan yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri. Untuk mengatur atau mengendalikan kedua kontaktor tersebut diperlukan rangkaian kontrol forward reverse. Dan dibawah ini adalah diagram rangkaian kontrol forward reverse. Perhatikan gambar berikut, dan pahami bagaimana cara kerjanya.

Tegangan kerja koil kontaktor pada gambar rangkaian kontrol diatas adalah 220VAC. Sehingga gambar diatas mendapatkan catu daya fasa(R) dan nol(N). Namun biasanya juga digunakan kontaktor dengan koil kerja 380VAC, jadi harus diberi catu daya dengan tegangan line(fasa-fasa). Tegangan line disini berarti R-S,R-T atau S-T. Pemberian tegangan ini sebenarnya tergantung dari koil kontaktornya karena bisa juga tegangan kerja koil itu 100V,200V dan sebagainya. Pada gambar diatas terlihat bahwa arus listrik akan mengalir dan mengaktifkan K1 jika tombol ON1 ditekan. Meskipun ON1 dilepas K1 akan tetap aktif, hal ini dikarenakan ada interlock dari kontak bantu NO(K1) yang dipasang pararel dengan ON1. Sehingga arus listrik tetap mengalir ke koil kontaktor lewat kontak bantu NO(K1) tersebut. Saat K1 aktif hal ini berarti motor berputar ke kanan(forward). Dari gambar diatas juga terlihat adanya kontak bantu NC(K1) yang dipasang secara seri dengan koil K2, dan

(11)

sebaliknya kontak bantu NC(K2) yang dipasang seri denga koil K1. Kontak bantu NC disini berfungsi sebagai interlock pengaman. Misalnya, jika ON1 ditekan dan K1 aktif (motor berputar forward), meskipun ON2 ditekan maka arus listrik tidak akan mengalir ke koil K2, karena NC(K1) tersebut telah membuka. Dan untuk membalik putaran(reverse), maka harus ditekan tombol OFF terlebih dahulu, sehingga K1 off dan tombol ON2 sekarang bisa ditekan untuk mengaktifkan koil K2. Sehingga motor bisa berputar ke kiri(reverse). Begitu juga untuk mengembalikan putaran motor ke forward.

Cara Membalik Arah Putaran Motor Star Delta

Mungkin ini adalah artikel lanjutan dari merubah arah putaran motor listrik. Dan artikel kali ini akan membahas bagaimana cara merubah atau membalik arah putaran motor induksi listrik 3 fasa yang beroperasi dengan koneksi star delta.

Untuk membalik arah putaran motor star delta sebenarnya sama saja dengan membalik putaran motor induksi 3 fasa yang beroperasi dalam koneksi delta ataupun motor induksi 3 fasa yang beroperasi dalam koneksi star, yaitu dengan membalik salah satu tegangan yang masuk ke motor. Namun dalam metode start star delta, motor 3 fasa tersebut dioperasikan dalam kedua koneksi yaitu koneksi star pada mula startnya dan setelah itu berganti dengan koneksi delta. karena hal itu akan ada 6 terminal pada motor yang didesain untuk metode start star delta. Perhatikan gambar dibawah ini. (jika gambar kurang jelas klik pada gambar untuk memperjelas)

(12)

Mengukur Ampere Motor Listrik

Sebelum mulai belajar mengukur ampere motor listrik, anda harus tahu, apa sih tujuan mengukur ampere / arus motor listrik itu? Perlu anda ketahui, semua peralatan listrik itu mempunyai life time. Namun ada beberapa hal atau sebab yang bisa memperpendek life time atau umur dari peralatan listrik tersebut. Oleh karena itu perlunya perawatan dan pengawasan secara berkala untuk memperpanjang umur dari peralatan listrik tersebut. Begitu juga dengan motor listrik, tidak selamanya akan beroperasi dengan normal, adakalanya motor listrik akan mengalami kerusakan, baik itu kerusakan berat atau ringan. Dan dengan mengukur arus atau ampere yang mengalir pada motor, akan dapat diketahui motor tersebut dalam keadaan normal, atau tidak normal. Dari hasil pengukuran ini, akan dilakukan pengecekan pada motor yang beroperasi dengan arus yang tidak normal. Sehingga kerusakan motor pun dapat dicegah atau dihindari.

(13)

Untuk mengetahui atau mengukur arus listrik(ampere) yang mengalir pada beban, bisa digunakan alat ukur ampere meter yang dipasang secara seri. Namun pengukurannya akan menyulitkan dan mengganggu pengoperasian motor atau mesin, karena dalam pemasangannya diperlukan penyambungan dengan rangkaian. Pengukuran dengan ampere meter ini lebih cocok bila alat ukurnya dipakai secara permanen pada rangkaian tersebut. Dan untuk pengukuran yang lebih mudah dan lebih flexible akan lebih baik pengukurannya menggunakan clamp meter atau yang biasa disebut tang ampere. karena penggunaan tang ampere ini lebih mudah disesuaikan dalam melakukan pengukurannya, dan tanpa mengganggu rangkaian tersebut.

Berikut ini contoh cara menggunakan tang ampere untuk mengukur arus beban motor listrik 3 fasa.

(14)

1. Putar selector switch pada skala ampere, lihat kapasitas ampere pada MCB atau pada beban untuk menghindari ampere beban lebih besar dari skala ampere pada alat ukur. (ingat : arus beban yang lebih tinggi dari skala alat ukur dapat merusak alat ukur).

2. Pasang tang ampere pada salah satu kabel fasa tersebut. Lihat seperti pada gambar 2 diatas. pengambilan kabel pengukuran bisa setelah kontaktor dan OCR(over current relay) ataupun sebelum kontaktor. Anda bisa juga mengukurnya dari sebelum MCB asalkan tidak ada percabangan beban(pararel).

3. Angka hasil pengukuran arus akan keluar di monitor tang ampere. Gambar nomor 3. 4. Ukur semua atau ketiga kabel fasa tersebut (R, S, T).

(15)

Dari hasil pengukuran RST tersebut batas toleransi perbedaan antar fasa adalah +0,5 A ~ -0,5A . Jika perbedaan hasil pengukuran antar fasa lebih besar dari itu, maka perlu pengecekan lebih lanjut karena hal itu juga merupakan abnormal. Hal ini terjadi akibat beberapa sebab, seperti:

- Tegangan listrik RST tidak seimbang, bisa juga disebabkan dari kontaktor, kabel, MCB, ataupun memang dari sumber PLN.

- Isolasi belitan motor yang sudah jelek, mungkin disebabkan karena sudah lewat lifetime, panas, dan lain-lain.

- Hambatan atau impedansi(Z) dari belitan motor yang tidak seimbang.

Jika dari hasil pengukuran arus atau ampere lebih tinggi dari arus nominal yang tertera pada nameplate motor. maka dalam kondisi ini akan sangat berbahaya atau mengancam motor, karena hal ini menyebabkan panas yang bisa berakibat kebakaran pada belitan motor. Kebanyakan hal seperti ini terjadi karena :

- Bearing seret atau aus, hal ini kemungkinan disebabkan karena; life time, panas, kopling beban tidak center, impeller tidak ballance, dan lain-lain.

- Beban terlalu berat (overload), disebabkan karena, jammed/macet/menyumbat, daya motor terlalu kecil (salah pilih motor),

- Phase loss(hilangnya salah satu fasa), kebanyakan hal ini terjadi karena rusaknya kontak utama pada kontaktor, namun biasanya juga terjadi karena diakibatkan dari sumber PLN yang terputus. Memang sebab ampere motor naik karena phase losses jarang terjadi namun phase loss inilah yang sangat berbahaya pada motor, karena kerusakan motor yang disebabkan hilangnya salah satu tegangan fasa ini(phase loss) tidak bisa diperkirakan/diduga oleh mekanik. Ketika salah satu tegangan fasa hilang maka dengan seketika ampere motor akan naik dengan drastis, dan dengan seketika pula belitan motor akan terbakar/terputus. Maka dari itu pentingnya sebuah pengaman motor, seperti OCR(Over Current relay) untuk mematikan sistem instalasi motor jika terjadi over current/arus lebih.

Untuk mengetahui apa yang menyebabkan arus atau ampere yang begitu tinggi, maka diperlukan pengecekan satu-persatu. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diambil bila hasil pengukuran ampere motor abnormal (ampere tinggi /over current):

1. Matikan motor atau mesin, matikan juga MCB motor tersebut demi keselamatan.

2. Cek sumber tegangan RST yang masuk ke motor,(gunakan ohm meter untuk mengetahui kondisi kontaktor, kabel, dan motor), jika tidak ada masalah dengan sumber tegangan motor, dan motor, lanjutkan dengan mengecek sebab-sebab mekanis,

3. Lepaskan motor dari beban (seperti; mesin, impeller, pompa, kompresor, atau beban-beban motor lainnya).

4. Jalankan motor tanpa beban secara manual dengan tangan, apa putaran motor seret atau terdengar suara bearing yang rusak. Kerusakan bearing yang tidak terlalu parah, tidak akan

(16)

mengeluarkan suara yang keras, sehingga diperlukan alat bantu stetoskop. Jika tidak punya stetoskop, coba jalankan motor tanpa beban dengan tegangan listrik secara hati-hati (awas bahaya putaran motor). lalu perhatikan suara motor kembali, panas pada body motor, dan ampere motor yang tanpa beban ini. jika tidak ada masalah di motor, lanjutkan pengecekan pada beban atau mesin.

5. Pengecekan beban ini, tidak bisa dijelaskan secara rinci karena tergantung dari jenis beban.

- Jika pada beban impeller, apakah impellernya seimbang? perlu diketahui, impeller yang tidak seimbang mengakibatkan motor panas, bearing rusak dan arus meningkat.

- Jika pada beban conveyor,apakah jalannya conveyor berat? apakah conveyornya tidak macet,? Apa jalannya conveyor tidak terhambat oleh suatu benda? apa bearing-bearing roll conveyor dalam kondisi baik?

- Jika pada beban pompa, apa pompa jalannya lancar dan tidak berat? Apa kopling motor dengan pompa center? Dan lain sebagainya.

- Pengecekan yang sama juga diperlukan pada beban-beban yang lain. Perlu diingat, semakin berat beban untuk berputar, berarti semakin besar daya yang dibutuhkan, Dan dengan daya yang dibutuhkan semakin besar(P) dan dengan tegangan(V) dan faktor daya(cos φ) yang tetap, maka ampere/arus listriklah(I) yang meningkat. Ingat rumus daya aktif, P = V . I . cos φ .

Menghitung Arus, Daya, Kecepatan, dan Torsi Motor Listrik AC

Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil konversi ini atau energi mekanik ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu cairan dari satu tempat ke tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan sebagai kipas angin, dan keperluan – keperluan yang lain. Berdasarkan jenis dan karakteristik arus listrik yang masuk dan mekanisme operasinya motor listrik dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC, dan motor DC. Namun pada artikel kali ini kita akan membahas sedikit tentang motor AC, beserta cara menghitung arus, daya, dan kecepatan pada motor tersebut.

Ada 2 jenis motor pada motor AC, yaitu :

1. Motor sinkron, yaitu motor AC (arus bolak-balik) yang bekerja pada kecepatan tetap atau konstan pada frekuensi tertentu. Kecepatan putaran motor sinkron tidak akan berkurang(tidak slip) meskipun beban bertambah, namun kekurangan motor ini adalah tidak dapat menstart sendiri. Motor ini membutuhkan arus searah (DC) yang dihubungkan ke rotor untuk menghasilkan medan magnet rotor. Motor ini disebut motor sinkron karena kutup medan rotor mendapat tarikan dari kutup medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron).

2. Motor induksi, yaitu motor AC yang paling umum digunakan di industri – industri. Pada motor DC arus listrik dihubungkan secara langsung ke rotor melalui sikat-sikat(brushes) dan komutator(commutator). Jadi kita bisa mengatakan motor DC adalah motor konduksi.

(17)

Sedangkan pada motor AC, rotor tidak menerima sumber listrik secara konduksi tapi dengan induksi. Oleh karena itu motor AC jenis ini disebut juga sebagai motor induksi.

Mungkin sudah cukup penjelasan dan pengertian singkat tentang motor listrik. Dan selanjutnya akan dijelaskan sedikit tentang rumus-rumus dasar perhitungan pada motor. seperti menghitung arus/ampere motor, menghitung kecepatan motor, menghitung daya/beban motor, dan lain-lain.

Rumus menghitung kecepatan sinkron, jika yang diketahui frekuensi dan jumlah kutup pada motor AC.

menghitung slip pada motor

Menghitung arus/ampere motor ketika diketahui daya(watt), tegangan(volt), dan faktor daya(cos φ).

(18)

Gambar

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock  kontaktor  dan  fungsi  NO  dan  NC  dari  timer
Gambar diatas menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan(forward), jika K1 bekerja

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan parameter yang telah dihitung melalui pengujian dan name plate motor, maka kita dapat melakukan analisa untuk melihat kinerja motor yang menggunakan

(b) Stator motor sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar, dan menghasilkan medan magnet berputar

Beban terpasang dari suatu sistem adalah jumlah total daya dari seluruh peralatan sesuai dengan KW atau KVA yang tertulis pada papan nama (name plat) peralatan

Dalam tugas akhir ini diterapkan rewinding pada belitan stator motor induksi 3 fasa untuk mendapatkan rating tegangan baru pada motor induksi 3 fasa 220 V yang diturunkan

Motor-motor listrik yang menggunakan rotor lilit (wound rotor) untuk sumber tegangan bolak balik terutama pada motor induksi satu fase adalah motor universal (motor seri ac) dan

Setelah dilakukan pengecekan dan penghitungan pemakaian energi berdasarkan name plate yang terpasang pada motor fan blower, nilai pemakaian energi tersebut dapat

The model contains the 3-phase induction motor modelled in a stationary reference frame with a rotor speed estimator, stator flux linkage estimation block, stator flux controller,

Hal ini dapat dilakukan dengan memasangkan throttle gas elektrik pada stang sepeda treadmill yang kemudian menjadi input pada sistem kontrol motor DC brushless dengan spesifikasi