SENYAWA
HIDRO KARBON
Kimia Kesehatan
Kelas XI
Semester 3 dan 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran
ini, siswa diharapkan dapat :
1.
Menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa
anorganik
2.
Menjelaskan karakteristik khas dari atom karbon
3.
Menentukan atom karbon primer, sekunder, tersier, kuartener
4.
Memberi nama pada senyawa organik hidrokarbon
5.
Menentukan isomer dari senyawa organik
6.
Menjelaskan sifat dari setiap golongan senyawa organik
7.
Menjelaskan kegunaan senyawa organik dalam kehidupan
manusia
Standar kompetensi dan
kompetensi dasar
Standar kompetensi
Mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon
dan kegunaannya
Kompetensi dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon
yang membentuk senyawa hidrokarbon
Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan
turunannya
Mendeskripsikan kegunaan senyawa
K A R B O N
Sejarah Perkembangan
Senyawa Organik
Friedrich Wohler,1828
Mensintesis senyawa
organik dari senyawa
anorganik
NH
4OCN
→
NH
2CONH
2 Ammonium sianat UREASenyawa karbon dapat disintesis dari senyawa
anorganik di samping dapat berasal dari makhluk hidup
atau senyawa organik lainnya.
Penemuan Wohler
Senyawa organik
Makhluk Hidup
Senyawa anorganik
Senyawa
organik
lainnya
Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA
ORGANIK
Titik didih dan titik
lelehnya relatif
rendah
Sedikit larut dalam
air atau pelarut
polar dan mudah
larut dalam pelarut
nonpolar
SENYAWA
ANORGANIK
Titik didih dan titik
lelehnya relatif
tinggi
Lebih mudah larut
dalam air atau
pelarut polar dari
pada dalam pelarut
non polar
Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA
ORGANIK
Mudah terbakar
Kurang reaktif
Ikatannya kovalen
SENYAWA
ANORGANIK
sukar terbakar
lebih reaktif
umumnya
ikatannya ion
SENYAWA
KARBON
SENYAWA
ORGANIK
SENYAWA ORGANIK ADALAH
SENYAWA KARBON
Istilah yang
sekarang dikenal
?
Sebab setiap senyawa organik selalu mengandung Karbon (C)
sebagai unsur utama, di samping unsur yang lainnya seperti H, N,
O, S, P dan sebagainya.Dan senyawa organik jika dibakar selalu
menghasilkan arang (sebagai bukti adanya karbon)
KARAKTERISTIK KHAS ATOM
KARBON
1. Unsur kimia dengan lambang C
2. Nomor atomnya Z = 6
3. Golongan IV A
4. Konfigurasi elektron
2 4
atau
1s
22s
22p
25. Elektron valensinya =
4
6. Dapat membentuk isotop.
C-12, C-13, C-14
7. Dapat membentuk
4 ikatan kovalen
CONTOH IKATAN YANG DAPAT
DIBENTUK KARBON
JENIS ATOM KARBON DALAM
RANTAI KARBON
KARBON PRIMER
KARBON SEKUNDER
KARBON TERSIER
KARBON KUARTENER
KARBON PRIMER
Adalah karbon yang terikat pada satu
atom karbon yang lain.
KARBON SEKUNDER
Atom karbon yang terikat oleh dua
atom karbon yang lain
KARBON TERTIER
Atom karbon yang terikat pada tiga
atom karbon yang lain.
CH
3
C
H
C
H
CH
3
CH
3
CH
ATOM KARBON KUARTENER
Atom karbon yang terikat pada empat
atom karbon yang lain.
CH
3
C
C
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
Pembagian Senyawa Karbon
Senyawa Karbon
Alifatik
(rantai terbuka)
(rantai tertutup)
Siklik
Senyawa Hidrokarbon Senyawa Turunan hidrokarbon Jenuh, ikatan tunggal ALKANA Tidak jenuh
Ikatan rangkap dua
ALKENA
Ikatan rangkap tiga
ALKUNA ALKOHOL ETER ALDEHID KETON ASAM KARBOKSILAT ESTER AMIDA AMIN ASAM AMINO Karbo siklik Hetero siklik Poli siklik Ali siklik Aromatik Benzena dan turunannya
ALKANA
Adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan tunggal.
Rumus umum alkana
C
nH
2n+2
Deret Homolog (Deret sepancaran) Alkana
Suatu kelompok senyawa hidrokarbon dengan rumus
umum yang sama dan sifat yang bermiripan
DERET HOMOLOG ALKANA
Jumlah Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
CH
4METANA
2
C
2H
6ETANA
3
C
3H
8PROPANA
4
C
4H
10BUTANA
5
C
5H
12PENTANA
6
C
6H
14HEKSANA
7
C
7H
16HEPTANA
8
C
8H
18OKTANA
9
C
9H
20NONANA
10
C
H
DEKANA
CONTOH SENYAWA ALKANA
PENAMAAN ALKANA
Berdasar IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)
1.
Nama IUPAC untuk alkana bercabang terdiri dari 2
bagian yaitu :
2.
Nama cabang dan nama rantai induk
3.
Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang dalam
molekul
4.
Cabang diberi nama alkil, misalnya CH
3- adalah
metil
Lanjutan Penamaan Alkana
Penomoran rantai induk dimulai dari salah satu
ujung sedemikian rupa sehingga posisi cabang
mendapat nomor terkecil.
Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis,
nama cabang disebut sekali saja diberi awalan
yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 =
di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.
Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka
cabang-cabang ditulis sesuai urutan abjad. Misal
Etil lebih dulu daripada metil
.
Contoh Penamaan Alkana
Pada senyawa di atas ada percabangan di nomor 2 dan 4
yaitu keduanya adalah metil, rantai induknya berjumlah 5 (Pentana)
Nama senyawa
: 2,4-dimetil-pentana
Sumber dan Kegunaan Alkana
Alkana merupakan komponen utama dari gas alam
dan minyak bumi.
Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari
Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, solar
Pelarut berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleumetet dan
nafta
Sumber Hidrogen misalnya untuk industri amonia dan pupuk
Pelumas, adalah alkana suku tinggi
Bahan baku senyawa organik lain, misalnya untuk sintesis
alkohol, asam cuka, dan lain-lain
Bahan baku industri, seperti plastik, detergen, karet sintesis,
minyak rambut, obat gosok dan lain-lain.
Dengan halogen dapat membentuk haloalkana misalnya metil
klorida, kloroform, karbontetraklorida, yang bermanfaat sebagai
pelarut.
CONTOH SENYAWA
HALOALKANA
ISOMER
Senyawa-senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul
yang sama disebut ISOMER
Isomerisasi dapat dikelompokkan ke dalam isomer struktur atau
rangka dan isomer geometris/ ruang.
Contoh isomer pada alkana.
C5 H12 dapat mempunyai tiga bentuk struktur 1. n-pentana 2. CH3 - CH - CH2 – CH3 2-metil-butana CH3 CH3 3. CH3 - C – CH3 2,2-dimetil-propana CH3
ALKENA
Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu
ikatan rangkap – C =
C-
Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut
alkadiena, alkatriena,dan seterusnya.
Rumus umum alkena C
nH
2nRumus Molekul Nama
C
2H
4etena (etilena)
C
3H
6propena (propilena)
C
4H
8butena
PENAMAAN SENYAWA ALKENA
1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai jumlah atom karbonnya dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu
nomor dari atom karbon yang berikatan rangkap yang paling kecil nomornya.
SIFAT ALKENA
Sifat sifat fisika
wujud zatnya, alkena dengan rantai panjang (C lebih dari 15) berupa zat padat.
Titik didih alkena meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah atom karbonnya.
titik didih alkena lebih rendah dari pada alkana sesuku
Alkena tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol. Alkena mudah larut dalam senyawa non polar seperti triklorometana
(kloroform), etoksietana, benzena, dan lain lain.
Sifat kimia alkena
Reaktifitas senyawa alkena sangat ditentukan oleh sifat ikatan rangkapnya.
secara umum relatif stabil dan
ikatan antar atom karbonnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatan tunggal pada alkana
.
Reaksi khas pada alkena adalah reaksi adisi dengan hidrogen,halogen, asam halogen dan sebagainya.
KONFIGURASI STEREOISOMER
ALKENA
1. Ikatan rangkap dua terbentuk dari atom karbon yang terhibridisasi sp2.
2. Masing-masing atom Karbon memiliki dua jenis orbital atom yaitu orbital sigma (σ) dan orbital phi (π)
3. Orbital sp2 membentuk sudut 120oC, membentuk segitiga datar. Sehingga
gugus yang ada memiliki rotasi yang terbatas,
4. Molekul etilena berbentuk segi datar.
5. Ikatan π memiliki energi ikat yang cukup besar yaitu 60 kkal/mol, sehingga
bentuk segi tiga datar cukup stabil dan
6. menyebabkan alkena hanyamemiliki isomer akibat gugus yang sejajar (cis) atau yang berseberangan atau (trans).
cis-
SUMBER DAN KEGUNAAN
ALKENA
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana
melalui pemanasan dengan katalis, yaitu
dengan proses perengkahan atau cracking
Alkena khususnya suku rendah, adalah
bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet
ALKUNA
Adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan
karbon-karbon rangkap tiga – C C –
Rumus umumnya CnH2n-2
Alkuna yang paling sederhana adalah
etuna/ asetilena C2H2 atau CH ≡CH
SIFAT-SIFAT ALKUNA
≡
Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti: 1. Tidak larut dalam air
2. Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak berwujud padat.
3. Berupa gas tak berwarna dan baunya khas 4. mudah teroksidasi atau mudah meledak.
5. Alkuna umumnya bereaksi adisi misal dengan Hidrogen, Asam halida, Air, dan sebagainya.
CONTOH REAKSI ADISI PADA
ALKUNA
PENAMAAN ALKUNA
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi
–una
Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan
rantai induk, penomoran dan cara penulisan,
sama seperti pada alkena.
Sumber dan kegunaan alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis yang penting
hanyalah etuna (C
2H
2). Nama lainnya Asetilena.
Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui
pembakaran tak sempurna
4 CH
4(g) + 3 O
2(g)---> 2 C
2H
2(g) + 6 H
2O (g)
Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi
batu karbid (kalsium karbida) dengan air
CaC
2+ 2 H
2O ---> Ca(OH)
2+ C
2H
2
Gas karbid ini digunakan untuk las karbid, penerangan,
ALKOHOL/ ALKANOL
Berasal dari alkana dengan satu atom hidrogen digantikan oleh
gugus fungsi-OH
Rumus umum alkanol
C
nH
2n+1OH atau R-OH
Penamaan Alkanol Nama IUPAC alkohol diambil dari alkana induknya,dengan mengganti akhiran –ana menjadi-ol.
CH3CH2OH -- > etanol
tentukan rantai C terpanjang termasuk di dalamnya rantai C yang mengikat –OH
Beri nomor rantai induk dari atom C yang terdekat dengan gugus-OH
Periksa jenis, jumlah dan nomor rantai cabang
Susun nama secara alphabet.
CH3-CH(CH3)-CH2-OH 2-metil-1-Propanol
CH3-CHOH-CH3 2-propanol
Klasifikasi alkohol
Berdasar kedudukan gugus OH pada
rantai karbon
Alkohol primer
Alkohol sekunder
Alkohol tersier
Berdasar jumlah gugus OH
Alkohol monovalen
Alkohol bivalen
Alkohol trivalen
SIFAT-SIFAT ALKOHOl
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki
sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada
panjang rantai karbon utamanya (semakin
pendek rantai C, semakin volatil).
Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah
seiring bertambah panjangnya rantai
hidrokarbon.
Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi
seperti: Reaksi Oksidasi, Reaksi Pembakaran,
Reaksi dengan Asam Alkanoat, Reaksi dengan
REAKSI ALKOHOL
Reaksi dengan logam Natrium
alkohol + Na Na-alkanolat
CH3OH + Na CH3ONa (na-metanolat)
Reaksi dengan asam alkanoat (esterifikasi)
alkohol + asam ester
CH3OH + CH3COOH CH3COOCH3 (metiletanoat)
Reaksi Oksidasi
alkohol primer + O aldehid
CH3CH2OH + O CH3CHO (etanal/asetaldehid)
alkohol sekunder + O keton
CH3-CHOH-CH3 + O CH3-CO-CH3
alkohol tersier + O tidak dapat bereaksi
MANFAAT ALKOHOL
Metanol (CH
3OH)/ Alkohol kayu
digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, tapi berbahaya
dapat merusak syaraf mata.
Etanol (C
2H
5OH)
digunakan sebagai pelarut, antiseptik(alkohol 70%), bahan
dasar minuman keras, bahan baku senyawa organik lain
seperti asetaldehid, asam cuka, dsb
Fenol (alkohol aromatik) C
6H
5OH
digunakan sebagai antiseptik. Turunan fenol seperti
eugenol, timol, dalam cengkih dan vanila sebagai bumbu
masakan.
Gliserol (1,2,3-propantriol) CH
2OH-CHOH-CH
2OH
digunakan untuk pemanis, pelarut, pembasah pada sediaan
farmasi
ETER/ ALKOKSI ALKANA
Eter merupakan isomer fungsi dari alkohol
Eter merupakan turunan alkana yang salah satu
hidrogennya diganti dengan –OR (alkoksi)
Rumus umum eter
C
nH
2n+2O atau R-O-R
Penamaan Eter
Dengan sistem trivial : alkil-eter
contoh : CH3-O-C2H5 ialah etil metil eter
Dengan cara IUPAC : Alkoksi alkana
contoh : CH3-O-C2H5 ialah metoksi etana
SIFAT-SIFAT ETER
titik didih relatif rendah dibandingkan dengan isomerinya alkohol sulit membentuk ikatan hidrogen.
Kelarutan eter dalam air sangat kecil (±1,5%),
Eter pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air. Eter mudah terbakar membentuk CO2 dan uap air,
Eter terurai oleh asam halida terutama oleh HI.
Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl3, PBr3 dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter.Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa
MANFAAT ETER
Eter yang paling banyak digunakan adalah
dietil eter atau etoksi etana.
Eter digunakan sebagai pelarut senyawa
karbon,
zat disinfektan (pembunuh kuman),
zat anastesi
senyawa aditif pada bahan bakar untuk
ALDEHID
ALDEHID/ ALKANAL
RUMUS UMUM C
nH
2nO ATAU R-CHO
MEMILIKI GUGUS KARBONIL
–CO-
BERISOMER DENGAN KETON, DIMANA SALAH SATU
R-(ALKIL) DARI KETON DIGANTI DENGAN H(HIDROGEN)
PENAMAAN ALDEHID
Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
formil (-CHO)
Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang
terdekat dengan gugus fungsi.
Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama,
akhiri dengan nama alkanalnya (dengan mengganti akhiran
–a pada alkana menjadi –al pada aldehida).
MANFAAT ALDEHID
1.
Formaldehida banyak digunakan sebagai bahan
pengawet spesimen biologi maupun mayat (formalin
adalah larutan formaldehid 30-40%)
2.
Formaldehid sebagai insektisida.
3.
Etanal juga dipergunakan sebagai bahan baku karet
buatan, untuk bahan pembuatan asam cuka,
kloralhidrat, kloroform,iodoform.
4.
senyawa transsinamaldehida dalam kayumanis
digunakan sebagai penambah aroma masakan.
REAKSI ALDEHID
Reaksi Hidrogenasi aldehida menggunakan
katalis Pt/Ni menghasilkan alkohol primer,
Reaksi oksidasi aldehida menggunakan
oksidator KMnO
4atau K
2Cr
2O
7dalam
suasana asam akan menghasilkan suatu
asam karboksilat.
REAKSI MEMBEDAKAN ALDEHID
DAN KETON
Kemudahan aldehida untuk teroksidasi oleh oksidator
(bahkan oleh oksidator lemah) dimanfaatkan untuk
membedakan aldehida dengan keton.
Pereaksi Tollens (Ag
2O) dengan aldehid akan menghasilkan
endapan perak
pereaksi Fehling (CuO) dengan aldehid membentuk
PEMBUATAN ALDEHID
Aldehida dapat dibuat melalui oksidasi lemah
alkohol primer menggunakan oksidator K
2Cr
2O
7dalam suasana asam.
Pada produk aldehida komersial,khususnya
formaldehida dibuat dengan cara mereaksikan
alkohol primer dan udara menggunakan katalis
tembaga dan pemanasan.
KETON/ ALKANON
senyawa turunan alkana yang
memiliki gugus karbonil
mempunyai dua gugus alkil atau aril
(senyawa lingkar atau siklik) yang terikat pada karbon karbonil
Banyak terdapat dalam makhluk
hidup seperti gula ribosa (gula
dengan atom C sebanyak lima buah)
Keton yang lebih kompleks dijumpai pada hormon betina progesteron
PENAMAAN KETON
Dengan aturan trivial : alkil-keton
Contoh : CH3-CO-C2H5 : etil metil keton
Dengan Aturan IUPAC
1. Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus karbonil, 2. Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang
terdekat ke gugus fungsi (karbonil)
3. Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanon dengan mengganti akhiran
-a pada alkana dengan –on.
SIFAT FISIKA KETON
Keberadaan gugus pada senyawa alkanon
membentuk orbital hibrida sp2 yang memiliki
bentuk segi tiga datar dengan sudut ikatan
kira-kira 120°.
senyawa ini cukup sulit membentuk ikatan
hidrogen.
titik didih dan titik leleh alkanon yang lebih
rendah dibandingkan senyawa alkanal yang dapat
membentuk ikatan hidrogen.
REAKSI KETON
Perbedaan aldehida dengan keton adalah pada
kerektifannya.
Aldehida lebih reaktif dan mudah dioksidasi maupun
direduksi.
Reduksi senyawa aldehid menghasilkan alkkohol primer
reduksi senyawa alkanon adalah alkohol sekunder.
MANFAAT KETON
Propanon (dimetil keton = Aseton = (CH
3)
2CO),
merupakan cairan tak berwarna, mudah
menguap,Senyawa ini sering digunakan sebagai
pelarut
Asetofenon (metil fenil keton = C
7H
8CO)
merupakan cairan tak berwarna dan berhablur.
Senyawa ini sering digunakan sebagai hipnotik,
sedangkan turunannya yaitu senyawa
kloroasetofenon banyak dipergunakan sebagai
gas air mata.
ASAM ALKANOAT
1.
Asam alkanoat atau lebih populer sebagai asam
karboksilat
2.
asam organik yang memiliki gugus fungsional karboksilat
(COOH),
3.
gugus karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil
dan hidroksi,
4.
rumus umum C
nH
2nO.
5.
adalah asam lemah.
6.
Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan
melepas proton (H
+).
7.
Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus
fungsional.
8.
Asam karboksilat dengan dua gugus karboksil disebut
asam dikarboksilat (alkanadioat), jika tiga disebut asam
PENAMAAN ASAM KARBOKSILAT
Aturan IUPAC
menetapkan rantai utama yaitu
rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi karboksilat.
memberi nomor pada rantai
terpanjang, dimulai dari C yang mengikat gugus karboksilat
menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama yang diawali dengan kata “asam”, akhiri dengan nama
alkanoatnya (posisi gugus fungsi
tidak perlu diberi nomor).
cara lain
yaitu mengganti nomor dengan simbol α, β, γ dan seterusnya.
Dengan α merupakan posisi atom C
SIFAT FISIKA ASAM
KARBOKSILAT
asam karboksilat dengan:
atom C < 10, wujud zatnya cair pada suhu
kamar.
C =10/ C > 10 berwujud padat.
Asam karboksilat dengan :
Atom C =1- 4 larut sempurna dalam air,
=5 -6 sedikit larut dalam air
> 6 tidak larut dalam air
Asam karboksilat larut dalam pelarut organik
(seperti eter, alkohol dan benzena).
Semua asam karboksilat merupakan asam lemah
REAKSI KIMIA ASAM
KARBOKSILAT
Reaksi dengan Basa Kuat
membentuk garam dan air.
Garam karboksilat hasil reaksi merupakan sabun.
Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan,
Reaksi dehidrasi (penghilangan molekul H
2O)
REAKSI KIMIA ASAM
KARBOKSILAT
Reaksi substitusi
reaksi dengan halida (PX
3, PX
5dan SOX
2)
menghasilkan suatu asilhalida
reaksi dengan alkohol akan menghasilkan
MANFAAT ASAM KARBOKSILAT
Asam format digunakan dalam industri kecil
penyamakan kulit dan menggumpal bubur kertas
atau karet.
Asam asetat atau yang lebih populer
sebagai asam cuka digunakan sebagai cuka
makan dengan kandungan asam asetat 20-25%.
Asam stearat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan lilin.
Asam Sitrat untuk zat tambahan pada sirup, sari
buah-buahan
ESTER (ALKIL ALKANOAT)
Alkil alkanoat atau ester
turunan dari senyawa alkanoat dengan
mengganti atom hidrogen pada gugus karboksilat
dengan gugus alkil (R’).
rumus struktur = asam alkanoat
gugus fungsi RCOOR’.
Ester merupakan senyawa yang sangat berguna
karena dapat diubah menjadi aneka ragam
senyawa lain.
PENAMAAN ESTER
Nama suatu aster terdiri dari dua kata.yaitu
1. gugus alkil yang terikat pada oksigen ester.
2. asam karboksilatnyadengan membuang kata asam.
rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus
karboksilat,
penomoran pada alkil dimulai dari C yang mengikat gugus karboksil. diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai
alkil diikuti dengan nama rantai alkil dan diakhiri dengan nama rantai utamanya dengan menghilangkan kata ‘asam’ dari nama alkanoat (posisi gugus fungsi tidak perlu diberi nomor).
SIFAT-SIFAT ESTER
1. Ester dengan jumlah atom Karbon sedikit atau rantaiyang pendek memiliki sifat mudah menguap danberwujud cair.
2. ester dengan rantai yang panjang ditemukan pada minyak (berwujud cair) dan lemak (padat) yang merupakan senyawa triester.
3. Minyak dan lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam benzena, eter dan CS2.
4. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam
karboksilat dengan alkohol, reaksi ini berlangsungdalam suasana asam,
5. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi yang dapat balik.Sehingga ester dapat dihidrolisis oleh air pada suasana asam. Hasil reaksi ini adalah asam karboksilat dan alkohol.
6. Hidrolisis dari ester dalam suasana basa, menghasilkan sabun dan alkohol
MANFAAT ESTER
Ester yang beraroma buah-buahan (seperti isopentil asetat
yang beraroma pisang) banyak digunakan sebagai penambah
aroma (essen) pada makanan dan minuman.
MANFAAT ESTER
1. Dalam bidang farmasi, beberapa obat
merupakansenyawa ester yang paling populer adalah obat penghilang rasa sakit serta pelemas otot.
2. Senyawasenyawa tersebut adalah turunan asam salisilat
3. seperti aspirin dan minyak gosok,
4. Minyak merupakan senyawa triester dari
senyawa asam karboksilat dengan gliserol,
5. Minyak dimanfaatkan untuk menggoreng produk makanan.
6. Minyak dan lemak juga merupakan bahan baku
pembuatan sabun.
7. Ester dari alkohol rantai panjang dengan asam karboksilat rantai panjang merupakan bahan pembuatan lilin nonparafin.
ALKIL AMIN
senyawa turunan dari
alkana,dimana salah satu atom
hidrogennya digantikan dengan
gugus amina (
‐
NH2).
Amin diklasifikasikan ke dalam
Amin primer R-NH2
Amin sekunder R-NH-R
TATA NAMA AMIN
IUPAC,
Tetapkan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang
mengikat gugus amina
pemberian nomor dan nama cabang
Menyebutkan nomor, gugus cabang, rantai alkananya
dan menambahkan kata amin
Contoh :
CH3
‐
CH2
‐
NH2
: etanamin
CH3
‐
CHNH2
‐
CH3
: 2
‐
propanamin
SIFAT FISIKA AMIN
Sifat
‐
sifat fisik,
bau yang khas, sedikit pesing.
Untuk senyawa dengan jumlah
atom C = 1
‐
2
berupa gas.
Untuk tiga atom C dengan kedudukan gugus amina primer
sudah berupa cairan pada suhu kamar.
Alkil amina memiliki atom N yang polar, namun tidak
sekuat oksigen pada alkohol, sehingga titik didih alkilamin
lebih rendah dibandingkan alkohol,
SIFAT KIMIA AMIN
Cukup reaktif, karena adanya ikatan
hidrogen
Alkilamina tersier tidak terjadi ikatan hidrogen, karena atom N
sudah tidak mengikat atom H lagi. Alkilamin larut dalam air.
Dengan asam terjadi reaksi
penggaraman,
CH3‐NH2 + HCl → CH3‐NH3 + Cl–
metilamin metilamonium klorida
garam amina berbentuk padatan
dalam suhu kamar, larutan dalam
cairan tubuh, sehingga bentuk garam amina ini merupakan pilihan yang tepat untuk membuat obat.
SIKLOALKANA
1.
senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki
sekurang
‐
kurangnya 1 cincin atom karbon,
2.
rumus umum umum C
nH
2n.
3.
paling sederhana adalah siklopropana dengan 3
atom C (konformasi berbentuk planar).
4.
Jika jumlah atom C penyusun cincin > 3 berbentuk
tidak planar dan melekuk, konformasinya paling
stabil (memiliki energi paling rendah),
5.
Contoh : molekul gula yang berbentuk segi enam,
berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah bentuk
yang stabil.
CONTOH SENYAWA
SIKLOALKANA
Penamaan Sikloalkana
menambahkan awalan ‘siklo’ di depan nama alkana
Sikloalkana yang memiliki substituen atau gugus pengganti lebih dari 1 pada cincin karbonnya,
penamaan dilakukan dengan cara memberi nomor 1 pada atom C
yang mengikat salah satu substituen dan yang lain diatur agar memiliki nomor yang rendah.
Penamaan senyawa sikloalkana, kita mulai dari yang mudah yaitu
metilsiklopentana, hal ini mengindikasikan bahwa molekul
tersebut berbentuk segi lima dan mengandung satu gugus metil. Sedikit yang lebih kompleks yaitu 1,2‐dimetilsiklopentana, dimana
terdapat dua gugus metil yang berposisi pada atom C 1 dan C 2 pada siklopentana. Hal yang sama juga kita
lakukan untuk senyawa siklo dengan enam atom C,
misalnya 1,2,4‐trimetilsikloheksana, terdapat tiga gugus
BENZENA
merupakan sikloheksena
senyawa siklik yang memiliki ikatan rangkap dua aromatik
dengan rumus struktur C-H.
Benzena dilambangkan dalam C6H6. dua bentuk,
1. struktur Kekulé 2. heksagon
untuk menggambarkan adanya resonansi ikatan atau
distribusi elektron yang tersebar merata didalam cincin benzena.
Adanya ikatan rangkap dua pada senyawa sikloheksena ini
menunjukkan bahwa benzena termasuk hidrokarbon tidak jenuh, namun pada umumnya benzena tidak berperilaku seperti senyawa tak jenuh.
MANFAAT BENZENA
1. Bahan baku yang dapat dipergunakan menjadi bahan lain.
2. sebagai pelarut organik, untuk zat yang memiliki sifat non‐polar.
3. Fenol (fenil alkohol) dipergunakan sebagai zat antiseptik.
4. Toluena (metil benzena) digunakan sebagai:
5. - bahan baku membuat asam benzoat
6. - bahan b6aku untuk trinitro toluene (TNT) yaitu bahan peledak.
7. Stirena (CH5-CH=CH2) digunakan sebagai bahan polimer polistirena
8. Asam salisilat juga merupakan turunan benzena yang dipergunakan untuk membuat obat
9. penghilang rasa sakit dan saat ini juga dipergunakan
REAKSI YANG TERJADI PADA
BENZENA
Benzena umumnya lebih mudah mengalami reaksi subtitusi Contoh reaksi subtitusi benzena:
Nitrasi
reaksi dengan asam nitrat dalam suasana asam sulfat pekat (memasukan gugus-nitro)
Alkilasi
Reaksi dengan alkil halida (memasukan gugus R-/ alkil)
Sulfonasi
Reaksi dengan asam sulfat pekat berasap
Halogenasi