Fildzah Badzlina, S.Gz., M.K.M.
•
Molekul organik yang tidak larut dalam air
•
Sebagian besar terdiri dari hidro karbon
Dibagi menjadi :
Lipid sederhana : asam lemak
Lipid kompleks : Ester asam lemak (gabungan antara asam
lemak dengan alkohol; monoacylglycerol atau
triacylglycerol)
01
02
03
04
Fungsi Lipid Sumber Lipid Transportasi Lipid LipoproteinDoi H et al. Circulation 2000;102:670-676; Colome C et al. Atherosclerosis 2000; 149:295-302; Cockerill GW et al. Arterioscler Thromb Vasc Biol 1995;15:1987-1994.
HDL
LDL
Chylomicrons,
VLDL, and
their catabolic
remnants
> 30 nm
20–22 nm
Potentially proinflammatory
9–15 nm
Potentially
anti-inflammatory
Kelainan
metabolisme
lipid
yang
ditandai
dengan
peningkatan
maupun
penurunan
fraksi
lipid
dalam
plasma.
DISLIPIDEMIA
Klasifikasi Fenotipik
Klasifikasi Patogenik
KLASIFIKASI
National Cholesterol Education Program (NECP)
Profil Lipid Interpretasi
Kolesterol Total <200 200 – 239 ≥240 Optimal Border line Tinggi Kolesterol LDL <100 100 – 129 130 – 159 160 – 189 ≥190 Optimal Mendekati optimal Border line Tinggi Sangat tinggi Kolesterol HDL <40 ≥60 Rendah Tinggi Trigliserida <150 150 – 199 200 – 499 ≥500 Optimal Border line Tinggi Sangat tinggi
KLASIFIKASI
Europian Atherosclerosis Societ (EAS)
Peningkatan
Lipoprotein
Lipid Plasma
Hyperkolesterolemia
LDL
Kolesterol > 200 mg/dl
Disiplidemia campuran
(Kombinasi)
LDL
+
VLDL
Trigliserida > 200 mg/dl
+
Kolesterol > 240 mg/dl
Hipertrigliseridemia
VLDL
Trigliserida > 200 mg/dl
KLASIFIKASI
WHO
Fredricson Klasifikasi generik Klasifikasi Terapeutik Peningkatan Lipoprotein
I Dislipedemia eksogen Hipertrigliseridemia eksogen
Kilomikron IIa Hiperkolesterolemia Hiperkolseterolemia LDL
IIb Disiplidemia Kombinasi Hiperkolsetero Endogen
+
Disiplidemia kombinasi
LDL +VLDL
III Dislipedemia remnant Hipertrigliseridemia Partikel – partikel remnant( Beta VLDL)
IV Dislipedemia Endogen Endogen VLDL
V Dislipedemia campuran Hipertrigliseridemia endogen
KLASIFIKASI PATOGENIK
This text can be replaced with your own text
PRIMER
Hiperkolesterolemia Poligenik Hiperkolesterolemia Familial
Dislipidemia Remnan
Hiperlipidemia Kombinasi Familial Sindrom Kilomikron
Hipertrigliserida Familial Peningkatan Kolesterol HDL
Peningkatan Apolipoprotein B
SEKUNDER
Karena Penyakit dan Obat-obatan tertentu
(DM, Hipotiroidisme, Sindrom Nefrotik, Gangguan Hati, Obesitas)
Faktor Risiko
Aktifitas Fisik
Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Faktor Makanan Jenis Kelamin Usia Kegemukan Genetik
Muscle Adipose FFA
Capillaries
Chylomicron Chylomicronremnant
Muscle Adipose FFA
Capillaries Dietary
lipids Bileacids + Cholesterol Peripheral tissues Endogenous Exogenous LDLR ApoB ApoE ApoC’s
Keterangan Gambar dan Video
A. Jalur metabolisme eksogen
Makanan yang mengandung lemak terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak dari makanan maupun dari hati disebut lemak eksogen. Di dalam enterosit mukosa usus halus, trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolesterol sebagai kolesterol. Kemudian di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah menjadi trigliserida sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester. Dimana keduanya akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein. Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe yang akhirnya masuk ke dalam aliran darah melalui duktus torasikus. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas yang dapat disimpan sebagai trigliserida kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila berlebih sebagian akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk membentuk trigliserida hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar akan menjadi kilomikron remnant mengandung kolesterol ester yang akan dibawa ke hati.
Keterangan Gambar dan Video
B. Jalur metabolisme endogen
Trigliserida dan kolesterol di hati akan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan akan berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian LDL akan dibawa ke hati, kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. Sebagian lagi akan mengalami oksidasi yang akan menjadi sel busa. Makin banyak kolesterol LDL dalam plasma, makin banyak dan ditangkap oleh sel makrofag.
C. Jalur reverse cholesterol transport
HDL dilepaskan sebagai partikel kecil dengan sedikit kolesterol, mengandung apolipoprotein A, C dan E disebut HDL nascent. HDL nascent yang berasal dari usus halus dan hati mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent mengambil kolesterol bebas yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol bebas, kolesterol tersebut akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase. Selanjutnya sebagian kolesterol ester tersebut dibawa oleh HDL akan mengambil 2 jalur. Jalur pertama akan ke hati sedangkan jalur kedua kolesterol ester dalam HDL akan ditukar dengan trigliserida dari VLDL dan IDL dengan bantuan kolesterol ester transfer protein untuk dibawa kembali ke hati.
Aterosklerosis
Athero
+
Sklerosis
= Atherosclerosis
Makanan cair
Pengerasan
- Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh nadi dan hilangnya elastisitas pembuluh darah karena adanya penumpukan plak.
- Perkembangan plak aterosklerotik pada dinding vaskular yang akan menyumbat lumen pembuluh dan menciptakan kondisi iskemik
Aterosklerosis
Suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil dan
ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler dan pembentukan
lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh
intima.
LDL LDL Endothelium
Vessel Lumen
Monocyte Macrophage Adhesion MoleculesMacrophages and Foam Cells Express Growth Factors and
Proteinases
Foam CellIntima
Modified LDL Cytokines Cell Proliferation Matrix Degradation Growth Factors MetalloproteinasesRoss R. N Engl J Med 1999;340:115-126.
Keterangan Gambar
Terjadinya aterosklerosis diinisasi oleh adanya disfungsi endotel akibat faktor risiko tertentu seperti merokok, diabetes, peningkatan kadar LDL dalam darah, dsb. Adanya disfungsi endotel menyebabkan lesi pada endotel sehingga lemak yang disebut lipoprotein khususnya LDL menyisip masuk kedalam tunika intima endotel, dan terjadi oksidasi dan glikosilasi pada lipoprotein tersebut. Akibatnya sel endotel mengekspresikan molekul adhesin dan kemoatraktan (MCP-1) untuk merekruit sel darah putih yang disebut monosit, sehingga monosit berpindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan berubah menjadi sel makrofag yang menelan (engulf) LDL tersebut. Makrofag yang menelan LDL akan membentuk suatu kumpulan sel yang disebut foam cell. Aktivasi makrofag akan melepaskan sitokin dan factor pertumbuhan (growth factor) yang menginduksi migrasi sel otot polos kedalam tunika intima pembuluh darah. Lama kelamaan terjadi penebalan pada dinding arteri yang akan membentuk plak aterosklerosis atau ateroma.
Ateroma tersusun dari sejumlah bahan seperti lemak terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan. Arteri yang mengalami aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-kelamaan ateroma menghasilakan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah/ruptur. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan semakin mempersempit lumen arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya sehingga memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).
Proses Aterogenesis
1. Disfungsi dan atau injuri / endotel vaskular
2. Influks & akumulasi lipoprotein plasma dalam intima pada area lesi prone
3. Pengerakan (mobilisasi) monosit menembus intima makrofag
4. Pembentukan radikal bebas oleh sel otot polos, makrofag & endotel
5. Modifikasi oksidatif lipoprotein dalam intima oleh radikal bebas akan
6. Pembentukan sel busa (foam cell) akibat uptake LDL-teroksidasi yg
berlebihan
7. Nekrosis sel busa akibat efek sitotoksik ox-LDL (lipotoksik)
membentuk inti
lipid ekstraseluler & transisi dari fatty streak yg reversibel menjadi lesi
aterosklerotik lanjut & kurang reversibel
8. Ruptur plak aterosklerotik, pada area densitas makrofag yg tinggi
dipermudah oleh pelepasan enzim proteolitik (metalloprotease) oleh makrofag
m’bentuk thrombus mural / thrombus oklusif
berperan dalam progresi plak
Dua fase pokok pada proses aterogenik
influks & akumulasi kolesterol LDL
pada bagian arteri yg mpy predileksi utk tjd lesi aterosklerotik (lesion prone)
Proses Aterogenesis
Atherosclerosis: A Progressive Disease
Libby P. Circulation. 2001;104:365-372; Ross R. N Engl J Med. 1999;340:115-126.
Monocyte LDL-C Adhesion molecule Macrophage Foam cell Oxidized LDL-C Plaque rupture Smooth muscle cells CRP Plaque instability and thrombus Oxidation Inflammation Endothelial dysfunction
Major Coronary Risk Factors
29
1.
Cholesterol
2.
Hipertensi dan DM (menekan dinding
arteriol, yang mengakibatkan penebalan)
3.
Obesitas
4.
Merokok
5.
Family history of premature CAD
30
Josephine Teo. 2007. Acute Coronary Syndrome – Seminar. Singapore International Foundation.
Uncontrollable Risk Factors
• Family history of heart disease (Genetik, terkait dengan fungsi
endotel dan metabolisme kolesterol)
• Race (African Americans tend to have higher blood pressure
than other populations)
• Advancing age
• Gender (males are more susceptible)
Pria >> wanita : dibawah umur 40 tahun
Wanita >> pria : diatas umur 40 tahun
31
Josephine Teo. 2007. Acute Coronary Syndrome – Seminar. Singapore International Foundation.
Controllable Risk Factors
• High blood cholesterol Dislipidemia HDL dan LDL rusak serangan jantung/stroke
• Cigarette smoking
– Menyebabkan disfungsi pada endotel, inflamasi, menginisiasi dan mempercepat progress terjadi aterosklerosis
– Menurunkan aktivitas Nitric Oxide (NO) yang berfungsi sebagai vasodilator
– stimulasi sistem saraf simpatis oleh nikotin, perpindahan O2 dalam molekul Hb oleh karbon
monoksida, peningkatan daya lekat trombosit, dan peningkatan permeabilitas endotel, yang diinduksi oleh konstituen dalam asap
• Excess weight/ Obesitas
BMI > 30
Obesitas Sentral
• Sedentary lifestyle/ physical inactivity
Meningkatkan resiko 1,5 s/d 2,4 kali
Olahraga menurunkan tekanan darah dan lemak TG, meningkatkan HDL, memperbaiki fungsi endotel dan menurunkan agregasi platelet inaktivitas dapat memicu hal sebaliknya
• Tingginya kadar homocysteine (asam amino) darah melukai lapisan arteri, membuat pembentukan
32
Josephine Teo. 2007. Acute Coronary Syndrome – Seminar. Singapore International Foundation.
Controllable Risk Factors
•
High blood pressure
Peningkatan sistolik 20 mmHg atau Diastolik 10 mmHg risiko penyakit vaskular
meningkat 2 kali lipat
Peningkatan tensi menyebabkan lesi aterosklerotik dan meningkatkan resiko ruptur
plaque
•
Certain drugs, such as oral contraceptives for women who smoke
•
Stress
•
Atherogenik diet – Western diet
– High saturated fat, high sodium, low fiber
•
Diabetes mellitus
– Meningkatkan resiko 2-4 kali akibat endapan gula seperti lemak
•
Sindroma metabolik dan gula darah puasa yang terganggu/meningkat
– Peningkatan C-reactive protein (CRP): arteroskelosis
– PAI (Plasminogen aktivator inhibitor)
33
34
HYPERTENSION AND DYSLIPIDAEMIA ARE MAJOR RI
SK FACTORS FOR CHD
Kannel W. In: Hypertension: Pathophysiology and Treatment. New York: McGraw-Hill, Inc.; 1977:888-909; Castelli WP. Am J Med. 1984;76:4-12.
C H D i nc ide nc e/ 10 00 Pr ob abi li ty of CVD /10 00 Age 40 50 60 70 FRAMINGHAM STUDY SBP (mm Hg) in men TC (mg/dL) in men 0 50 100 150 200 250 300 350 100 120 140 160 180 200 0 20 40 60 80 100 120 140 <204 205-234 235-264265-294>295
Lipid Profile dan arterosklerosis
PENANGGULANGAN
Life style modifications
Lose weight, if
overweight Limit alcohol intake Increase physical activity
Reduce salt intake Stop smoking Limit intake of foods rich in fats and cholesterol
High Fiber Antihipertention
Nitrat Consumption low heart pain causes
angina vasodilatasi coroner artery blood flow to the heart muscle
37
Change in CHD risk associated with replacement of saturates by
other fats
Hu F, Stampfer MJ, Manson JE et al. Dietary fat intake and the risk of coronary heart