• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN YANG DIBERIKAN TEMPAT BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN YANG DIBERIKAN TEMPAT BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN DUKUNGAN YANG DIBERIKAN TEMPAT BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI

Riri Novayelinda

Dosen Departemen Maternitas-Anak

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Email : rhi79no@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jenis dukungan yang diberikan perusahaan dalam pemberian ASI. Jenis penelitian adalah deskriptif sederhana dengan metode pengambilan data memalui survey internet. Partisipan berjumlah 56 orang yang kebanyakan berasal dari ASI for baby mailing list. Dari penelitian ditemukan bahwa dukungan yang paling banyak adalah tersedianya lemari pendingin untk menyimpan ASI yang diterima oleh 50 % responden dan dukungan kebijakan dengan memperbolehkan wanita bekerja untuk mendapatakan istirahat khusus untuk menyusui atau memerah ASI yang diterima oleh 30.4 % responden. Sedangkan jenis fasilitas yang paling sedikit diberikan adalah penyediaan pompa ASI oleh perusahaan dan pemberian informasi tentang manajemen laktasi

Kata Kunci : Pemberian ASI, wanita bekerja

PENDAHULUAN

Data statistik menunjukkan terdapat peningkatan jumlah tenaga kerja wanita pada 2 tahun terakhir. Jumlah wanita yang aktif secara ekonomi meningkat dari sekitar 38.5 juta pada tahun 2006 menjadi sekitar 41 juta pada tahun 2007. Pada tahun 2007, jumlah tenaga kerja wanita adalah sekitar 40 % dari jumlah tenaga kerja secara total dengan peningkatan paling banyak pada wanita usia produktif. (Subdirectorate of Statistical Services and Promotion, 2008). Para pekerja wanita menghadapi beberapa masalah khusus pada saat bekerja seperti siklus menstruasi, kehamilan dan menyusui. Berdasarkan data dari beberapa penelitian wanita bekerja menghadapi beberapa masalah untuk menyusui pada saat bekerja (Biagioli, 2003). Masalah tersebut antara lain kurangnya dukungan dari tempat bekerja pada saat menyusui, jumlah produksi ASI yang kurang dan kurangnya dukungan dari anggota keluarga. Kurangnya fasilitas di tempat kerja untuk menyusui atau memerah ASI dapat menyebabkan wanita bekerja mulai meperkenalkan susu formula dan makanan padat lebih awal (Witters-Green, 2003). Wanita bekerja juga lebih cenderung untuk memperkenalkann susu formula lebih awal dari pada ibu rumah tangga (Greta et al 2002). Sebuah review menemukan bahwa status pekerjaan ibu memberikan efek negative terhadap pemberian ASI (Johnston & Esposito, 2007) Untuk mensukseskan pemberian ASI pada saat bekerja biasanya melibatkan 2 faktor yaitu faktor ibu dan tempat bekerja. Adanya dukungan dari tempat kerja akan memberikan afek yang psotif dalam keberhasilan pemberian ASI. Tetapi dukungan aktif dari tempat bekerja terhadap pemberian ASI masih rendah (Brown, Poag & Kasprzycki, 2001). Sayangnya penelitian tentang jenis dukungan yang diberikan tempat bekerja untuk pemberian ASI pada saat ini masih terbatas. Berdasarkan observasi di beberapa tempat bekerja yang ada di kota Pekanbaru dan Jakarta sedikit tempat kerja yang memberikan ruangan khusus untuk menyususi atau untuk memerah ASI. Hanya satu tempat bekerja yang memberikan ruangan khusus dan menyediakan alat untuk memerah ASI .Disamping itu juga tidak banyak kantor yang menyediakan lemari pendingin sehingga sulit untuk wanita bekerjauntuk menyimpan ASI perahan. Walaupun demikian berdasarkan hasil wawancara pada beberapa wanita, mereka masih tetap dapat memberikan ASI sambil bekerja dan bahkan beberapa dari mereka bahkan dapat memberikan ASI secara eksklusif. Oleh karena itu penelitian ini akan menggambarkan jenis dukungan yang diberikan oleh tempat bekerja dalam pemberian ASI.

METODE

Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif sederhana yang menggambarkan jenis dukungan yang diberikan oleh tempat bekerja dalam pemberian ASI. Data dikumpulkan dengan menggunakan survey yang dilakukan lewat internet. Sampel di diapatkan dengan mengundang

(2)

sampel lewat mailing list ASI for baby. Mailing list ASI for baby merupakan mailing list yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan informasi untuk mensukseskan pemberian ASI.

Undangan dikirimkan dengan melalui mailing list dengan menyebutkan criteria inklusi dari penelitian. Calon responden yang berminat kemudian menghubungi peneliti dan menerima lembar pengumpulan data.

Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah :

 wanita Indonesia bekerja yang yang memiliki anak berusia 3 tahun atau kurang

 wanita bekerja yang kembali bekerja sebelum anak terakhir berusia 6 bulan dan memberikan ASI pada saat kembali bekerja.

 Memiliki akses ke in ternet dan mampu membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia Lembar pengumpulan data yang telah diisi kemudian dikembalikan oleh responden melalui email melalui attachment yang kemudian di cetak dan di beri angka dan dipisahkan untuk menjaga kerahasiaan. Data kemudian dianalisa dengan menggunakan distribusi frekuensi.

HASIL

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 orang yang kebanyakan berasal dari mailing list ASI for baby

Tabel 1. Status Pemberian ASI Eksklusif

Status Pemberian ASI Jumlah %

Telah memberikan/ Sedang memberikan ASI Eksklusif

49 (87.5%)

Tidak memberikan ASI eksklusif 6 (10.7%)

Missing 1 (1.8%)

Berdasarkan status pemberian ASI eksklusif hampir smua responden menyusui atau sedang memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

Tabel. 2. Dukungan perusahaan dalam pemberian ASI

Dukungan perusahaan dalam pemberian ASI Organisasi Pemerintah Swasta Total Ya 11 (73.3%) 30 (73.2%) 41 Tidak 3 (20%) 9 (21.9 %) 12 Tidak menjawab 1 (6.7%) 2 (4.9%) 3 Total 15 41 56

Tabel 2 menggambarkan jenis sikap tempat bekerja terhadap pemberian ASi berdasarkan jawaban dari responden. Jawaban yang diberikan oleh responden di bagi berdasarkan jenis institusi tempat bekerja yaitu sector pemerintah dan swasta. Prosentase dibuat berdasarkan proporsi pada masing-masing institusi. Berdasarkan prosentase baik-institusi swasta maupun negeri mayoritas memberikan dukungan dalam pemberian ASI..

(3)

Tabel. 3. Jenis dukungan yang diberikan

Jenis dukungan Jumlah Prosentase

Informasi tentang pemberian ASI 2 (3.6%)

Ruangan untuk memerah ASI 12 (21.4%)

Lemari pendingin untuk menyimpan ASI 28 (50%)

Pompa ASI 1 (1.8%)

Istirahat khusus untuk memerah ASI atau menyusui 17 (30.4%) Tempat penitipan anak di tempat kerja 2 (3.6%)

Waktu bekerja yang fleksibel 15 (26.8%)

Lain-lain 15 (26.8%)

Tabel 3 menggambarkan tentang dukungand ari institusi untuk pemberian ASI. Pada pertanyaan ini responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban yang tersedia pada kuesioner. Mayoritas jenis dukungan yang banyak disediakan oleh tempat bekerja adalah adanya lemmari pendinin. Sayangnya tidaka da informasi tentang apakah lemari pendingin Pada pilihan lain-lainn responden di minta untuk mengidentifikasi jenis dukungan yang diterima pda pertanyaan terbuka. Berdasarkan jawaban responden jenis dukunganyang diterima adalah mereka di perbolehkan untuk mengguanakn ruangan yang tidak terpakai untuk memerah ASI, tidak mengirimkan wanita bekerja yang sedang memberikan ASI untuk dinas luar kota.

PEMBAHASAN

Penelitian ini tidak dapat menggambarkan durasi pemberian ASI pada wanita bekerja karena sebagian besar responden sedang memberikan ASI. Tetapi pada penelitin inid itemukan, walaupun mereka bekerja, hampir lebih dari 2/3 responden dapat atau berencana memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Ini menunjukkan bahwa motivasi responden dalam memberikan ASI cukup tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena responden berasal dari mailing list kelompok pendukung ASI.

Dukungan Dari perusahaan memiliki efek yang berarti dalam keberhasilan pemebrian ASI sambil bekerja (Chen dkk, 2006, Johnston, 2007). A ngka pemberian ASI pada wanita bekerja pada perusahaan yang memberikan program laktasi pada pegawainya cukup tinggi. Lebih dari 50 % wanita menyusui yang bekerja pada perusaaan yang memiliki program laktasi dapat menyusui bayinya paling tidak selama 6 bulan dengan rata-rata pemberian ASI selama 9 bulan (Ortiz dkk, 2004). Secara umun dibutuhkan 2 jenis fasilitas yang dapat membantu wanita bekerja dalampemberian ASI yaitu fsilitas dan kebijakan.

Dukungan fasilitas.

Dalam penelitin ini, dukungan yang paling umum diberikan oleh tempat bekerja adalah tersedianya lemari pendingin untuk tempat penyimpanan ASI perahan. Tetapi tidak terdapat informasi tambahan apakah fasilitas tersebut khusus disediakan untuk penyimpanan ASI atau merupakan lemari pendingin yang dapat digunakan oleh umum. Tetapi tersedianya lemari pendingin memudahkan para wanita bekerja untuk menyimpan ASI dalam waktu lama. Hasil temuan ini di mirip dengan penelitan yang dilakukan oleh Dunn dkk (2004) di sebuah distrik di USA yang menemukan bahwa fasilitas yang paling umum yang disediakan oleh tempat bekerja dalam pemberian ASI adalah lemari pendingin. Penyediaan lemari pendingin di tempat kerja lebih dapat diterima perusaaan karena selain dapat digunakan untuk penyimpanan ASI lemari pendingin juga dapat digunakan oleh pegawai lain. Fasilitas lain yang disdiakan oleh perusaaan berdasarkan penelitian ini adalah tersedianya ruangan untuk menyusui atau memerah ASi. Sayangnya tidak terdapat infomasi apakah ruangan ini disdiakan secara khusus untuk memerah ASI atau tidak.

Dukungan dalam bentuk informasi tentang pemberian ASI sangat sedikit diberikan oleh perusahaan, padahal jenis dukungan ini adalah jenis dukungan yang mudah dan murah yang dapat diberikan perusahaan. Tetapi temuan ini juga hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Dunn dkk (2004). Cardenas dan Major (2005) menyatakan bahwa adanya pemberian informasi tentang pemberian ASI sebelum melahirkan dapat mempersiapkan ibu untuk mengantisipasi masalah

(4)

yang akan datang dan mengembangkan strategi yang tepat untuk tetap meberikan ASI setelah bekerja. Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa responden kebanyakan mereka mendapatkan informasi tenang manajemen laktasi dari majalah dan internet terutama dari mailing list kelompok pendukung ASI.

Dukungan kebijakan

Sudah merupakan kebijakan nasional di Indonesia bahwa setiap pegawai tetap wanita berhak untuk mendapatkan cuti melahirkan yang dibayar selama 3 bulan untuk anak pertama dan kedua.ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan manajeman pemberian ASI setelah kembali bekerja. Dukungan kebijakan yang diterima oleh karyawan adalah adanya waktu istirahat untuk menyusuii (30.4%) dan waktu bekerja yang fleksibel (26%).

Temuan ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Dunn dkk (2004) yang mengidentifikasi jenis kebijkan yang diberikan perusahaan terkait pemberian ASI. Kebijakan tersebut adalah cuti melahirkan selama 3 bulan, waktu kerja yang fleksibel dan istiraht untuk menyusui. Beberapa peruhaan malah menawarkan ibu bekerja untuk memperpanjang cuti melahirkan tanpa kehilangan pekerjaannya. Pilihan terakhir relative sulit untuk dilaksanakan di Indonesia yang disebabkan oleh tingginya kompetisi dalam mencari pekerjaan, sehingga perusaaan lebih memilih untuk mempekerjakan karyawan baru secara permanen daripada memberikan posisi pekerja wanita pada karyawan pengganti untuk sementara waktu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari 56 responden yang mengisi kuesioner ditemukan bahwa dukungan yang paling banyak diberikan oleh perusahaan adalah dukungan fasilitas dalam bentuk tersedianya lemari pendingin untk menyimpan ASI yang diterima oleh 50 % responden dan dukungan kebijakan dengan memperbolehkan wanita bekerja untuk mendapatakan istirahat khusus untuk menyusui atau memerah ASI yang diterima oleh 30.4 % responden. Sedangkan jenis fasilitas yang paling sedikit diberikan adalah penyediaan pompa ASI oleh perusahaan dan pemberian informasi tentang manajemen laktasi

Diharapkan dimasa yang akan datang diteliti hubungan antara jenis dukungan dengan lama praktek pemberian ASi pada wanita bekerja

DAFTAR PUSTAKA

Subdirectorate of statistical service & promotion 2008, Trends of selected socio-economics indicators of Indonesia March 2008, BPS-Statistics Indonesia, Jakarta

Biagioli, F 2003,’Returning to work while breastfeeding’, American Family Physician vol. 68, no. 11 pp 2199-2206

Cardenas, RA & Major, DA 2005, ‘Combining employment and breastfeeding : utilizing a work-family conflict framework to understand obstacles and solutions’, Journal of Business and Psychology, vol. 20, no. 1 pp 31-51

Chen, YC, Wu, YC &Chie, WC 2006, ‘Effects of work-related factors on the breastfeeding behavior of working mothers in a Taiwanese semiconductor manufacturer : a cross sectional survey’, BMC Public Health, vol. 6 (online OVID/ Medline)

Dunn, BF, Zavela, KJ, Cline, AD &Cost, PA 2004, ‘Breastfeeding practices in Colorado businesses’, Journal of Human Lactation, vol. 20, no. 2, pp. 170-177

Greta, A, Stevenhuysen, G, Gross, U &Sastromidjojo, S 2002, ‘Complementary feeding patterns in Pondok Labu, South Jakarta, Indonesia’, Breastfeeding review, vol. 10, no. 1 pp. 19-24

(5)

Johnston, ML & Esposito, N 2007, ‘Barriers and facilitators for breastfeeding among working women in the United States’, JOGNN, vol.36, no. 1, pp. 9-20

Ortiz, J, McGilligan, K & Kelly, P 2004, ‘Duration of breastmilk expression among working mothers enrolled in an employer-sponsored lactation program’, Pediatric Nursing, vol. 30, no. 2 pp 111-119

Witters-Green, R 2003, ‘Increasing breastfeeding rates in working mother’, Families, systems and health, vol.21, no. 4 pp 415-428

Gambar

Tabel 1. Status Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 3 menggambarkan tentang dukungand ari institusi untuk pemberian ASI. Pada pertanyaan ini  responden  boleh  memilih  lebih  dari  1  jawaban  yang  tersedia  pada  kuesioner

Referensi

Dokumen terkait

1. Dari hasil uji properties biodiesel Kemiri Sunan, telah didapatkan bahwa kandungan properties yang dihasilkan sebagian telah memenuhi standar dari biodiesel

Hubungan Motivasi Perawat dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

Dengan menentukan nilai tekanan yang diinginkan atau set point, sebesar 300 kPa selanjutnya pada tangki penyimpanan bahan bakar minyak tanah akan diisi udara dari

( 1 ) Surat Ijin Usaha Industri, Ijin Perluasan dan Tanda Daftar Industri yang telah diperoleh sebelum Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai

Taman Soekasada Ujung ini merupakan peninggalan kerajaan Karangasem merupakan suatu karya yang dibuat langsung oleh Raja Karangaasem pada saat itu Anak Agung

Pengaruh tidak langsung Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai melalui Komitmen Kerja pegawai Menyangkut pembuktian hipotesis I 0 yang

Hasil penelitian menunjukkan Nilai-nilai humanistis yang ada dalam proses pembelajaran PAI di SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS) Sidoarjo

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada seluruh tim produksi yang terlibat langsung dalam