• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Selanjutnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada diharuskan untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang merupakan dokumen perencanaan untuk arah pelaksanaan program dalam periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD ini memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah serta mempedomani rencana pembangunan jangka menengah daerah dan bersifat indikatif.

Dengan keluarnya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 maka Rencana Strategis SKPD harus direvisi mengajacu pada RPJMD tersebut.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung mempunyai tugas pokok sebagai penyelenggara penanggulangan bencana di daerah dan dalam upaya untuk mendukung pencapaian Visi Pemerintah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung menyusun Rencana Strategis Tahun 2011-2015. Rencana Strategis BPBD Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 ini juga sebagai instrumen untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan bidang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Sijunjung.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis BPBD Kabupaten Sijunjung ini adalah :

(2)

2

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non-Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 14. Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2015; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung;

(3)

3

16. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2015.

17. Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 20 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Kepala Badan dan Kepala Pelaksana serta Uraian Tugas Pokok dan Eselon IV pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : 1. Maksud

Penyusunan Renstra BPBD Kabupaten Sijunjung ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan Visi dan Misi, Sasaran dan strategis yang berisikan kebijakan program dan kegiatan, arahan kebijakan serta pembinaan dan pemberdayaan dalam pelaksanaan koordinasi Penanggulangan Bencana dalam Kabupaten dalam kurun waktu 2011-2015.

2. Tujuan

Berdasarkan uraian maksud di atas, maka tujuan dari penyusunan Renstra BPBD Kabupaten Sijunjung adalah :

a. Memberikan pedoman pada sekretariat, seksi dan staf BPBD dalam penyusunan rencana serta dalam penentuan skala prioritas program dan kegiatan Penanggulangan Bencana yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun mendatang. b. Mendukung upaya pencapaian visi dan misi Bupati di bidang Penanggulangan

Bencana di Kabupaten Sijunjung.

c. Menjamin tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya yang ada.

d. Membangun sistem akuntabilitas kinerja BPBD sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Sijunjung.

e. Mewujudkan perencanaan dan pelaksanaan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten.

(4)

4

1.4 Hubungan Renstra BPBD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Penyusunan Rencana Strategis BPBD Kabupaten Sijunjung ini dilakukan dengan memperhatikan visi dan misi Bupati yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015. Rencana Strategis BPBD juga menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) BPBD.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Rencana Strategis BPBD Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Hubungan Rencana Strategis BPBD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya serta Sistematika Penulisan

Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD

Memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bab III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati Sijunjung dan Wakil Bupati Sijunjung, Telaahan Renstra BNPB dan Renstra BPBD Provinsi Sumatera Barat serta Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Memuat Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD serta Strategi dan Kebijakan

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Memuat Rencana Program 5 (lima) tahunan Bab VI : Penutup

(5)

5

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung. Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah untuk penanggulangan bencana di daerah. Dalam PERDA ini mengatur tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi BPBD.

Berdasarkan pasal 4 PERDA Nomor 2 Tahun 2010 ayat (1) dan (2) BPBD mempunyai Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

(1) BPBD mempunyai tugas :

a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara;

b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan; c. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana; d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah setiap bulan sekali dalam kondisi darurat bencana;

f. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bantuan pihak lainnya; dan h. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

(2) BPBD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien;

(6)

6

b. pengordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh; dan

c. Pengomandoan dan Pelaksanaan Kegiatan atau Penanggulangan Bencana secara terpadu dan menyeluruh.

Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas : a. Kepala

b. Unsur Pengarah

c. Unsur Pelaksana, terdiri dari : a. Kepala Pelaksana

b. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan c. Seksi Kedaruratan dan Logistik d. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi e. Kelompok Jabatan Fungsional

2.2 Sumber Daya SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung, BPBD Kabupaten Sijunjung yang dipimpin oleh Kepala Badan yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah merupakan unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah dibidang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

BPBD membawahi unsur pengarah yang berasal dari instansi terkait dan masyarakat profesional dan unsur pelaksana yang merupakan pejabat dan staf yang bertugas sebagai pelaksana tugas sehari-hari sesuai tupoksi yang telah diatur dalam Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 20 Tahun 2010.

Untuk melaksanakan tugas Pemerintahan dibidang Penanggulangan Bencana, dalam Tahun 2011 BPBD didukung dengan Personil/Pegawai serta Sarana dan Prasarana kerja sebagai berikut :

1. Jumlah Personil/Kekuatan Pegawai.

Jumlah Personil/Kekuatan Pegawai ( PNS-CPNS ) dalam Tahun 2011 sebanyak 29 orang dan ditambah dengan Tenaga Pegawai Honor/kontrak Daerah sebanyak 17 orang, dengan klasifikasi sebagai berikut :

(7)

7

a. Menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan

Golongan Tingkat

Pendidikan

IV III II I Honda &

Kontrak Jumlah Strata 2 1 - - - - 1 Strata 1 - 5 - - 1 6 Diploma III - - 1 - - 1 SLTA - 1 18 - 16 35 SLTP - - - 3 - 3 Jumlah 1 6 18 3 17 46

b. Menurut Eselonering dan Pendidikan Penjenjangan Eselonering

Diklat Jabatan

III.a IV.a Jumlah

Spama/ Diklatpim III 1 - 1

Adum/Adumla/Pim.IV - 3 3

Jumlah 1 3 4

2. Sarana dan Prasarana

Untuk melaksanakan kegiatan/aktivitas sehari-hari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung didukung dengan sarana dan prasarana kerja yang belum memadai antara lain :

- Gedung Kantor dengan luas lantai ± 405 M2.

- Peralatan kerja (meja/kursi kerja, meja/kursi rapat, lemari arsip, sarana komunikasi dll) belum memadai.

- Kendaraan Dinas roda 4 sebanyak 1 (satu) unit dan roda 2 sebanyak 5 (lima) unit serta 3 (tiga) unit Kendaraan Pemadam Kebakaran.

- Perahu karet 1 (satu ) unit.

- Komputer PC 5 (lima) unit dan Laptop 1 (satu) unit

Bila dicermati lebih lanjut dengan sumber daya yang ada saat ini pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung belum memadai, baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang mendukung kinerja pelayanan BPBD.

(8)

8

Selama tahun 2010 Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan 4 (empat) program dengan 5 (lima) kegiatan. Realisasi anggaran masing-masing kegiatan rata-rata mencapai 95%. Jenis dan nama Program dan Kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.1 Kegiatan Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran

Kegiatan ini merupakan pelayanan atas administrasi perkantoran berupa antara lain yakni :

- Honorarium Pengelola Keuangan - Belanja Habis Pakai

- Belanja Cetak dan Penggandaan - Belanja Makanan dan Minuman

- Belanja Pakaian Kerja yaitu pengadaan pakaian dinas lapangan BPK sebanyak 28 stel

- Belanja Perjalanan Dinas

1.2 Kegiatan Penunjangan Operasional Jasa Perkantoran

Kegiatan ini merupakan pelayanan atas jasa perkantoran berupa antara lain yaitu :

- Honorarium Non PNS yaitu Gaji Honor Daerah dan Tenaga Kontrak sebanyak 17 orang.

- Belanja Telepon dan listrik

- Belanja Penghargaan berupa uang makan bagi anggota BPK sebanyak 28 orang.

Untuk tahun 2011 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung menganggarkan dana untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 278.178.900,- . Dan target yang kita rencanakan adalah penyelenggaraan administrasi perkantoran akan lebih baik dan meningkat dari tahun 2010.

(9)

9

2.1 Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam

Kegiatan ini adalah berupa usaha untuk memantau dan melakukan survey terhadap Bencana Alam yang terjadi untuk dilakukan tindakan atau proses selanjutnya. Selama tahun 2010 yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember telah dilakukan pemantauan kelokasi bencana alam dan telah melakukan proses pemberian bantuan melalui Telaahan/Laporan Staf yang disetujui Bupati Sijunjung sebanyak 7 (tujuh) kali Bencana Alam dengan Total Bantuan yang disalurkan kepada korban sebesar Rp. 8.500.000,- ( Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dan dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 1

Data Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Sijunjung Bulan Agustus s/d Desember 2010

No. Jenis Bencana Tanggal Lokasi Kerusakan

Taksiran kerugian (Rp.) Tindak lanjut 1. Tanah Longsor 18-8-2010 Nagari Silokek. Ruas jalan Muaro-Silokek Jalur Transportasi Muaro-Silokek terputus Pembuangan Tanah longsor dengan alat berat 2. Longsor tebing Batang Sukam 27-8-2010 Ganting Jorong Subarang Sukam Mengakibatkan erosi pada pematang sawah masyarakat Koordinasi dengan DPU untuk pembuatan bronjong 3. Angin Puting Beliung

29-8-2010 Nagari Tj. Bonai Aur Pagar SMA 8 rubuh sepanjang 88,2 m tinggi 2,68 m 17.000.000,- 1.000.000,- 4. Tanah longsor 01-9-2010 Km 3 ruas jalan Muaro-Silokek Terputusnya trnsportasi Muaro-Silokek-Durian Gadang Pembuangan Tanah longsor dengan alat berat

5. Badan jalan terban 8-9-2010 Ruas jalan Pematang Panjang Sikaladi Sebagian badan jalan terban/runtuh Koordinasi dengan DPU untuk pembuatan bronjong 6. Pasangan batu penahan oprit jembatan putus/ patah 22-9-2010 Nagari Lubuak Tarok Tanah timbunan oprit terkikis air sungai Koordinasi dengan DPU untuk pembuatan bronjong 7. Angin kencang/badai 23-9-2010 Nagari Sumpur Kudus Dinding dan atap rumah hancur 10.000.000,- 1.000.000,-

8. Angin Putting Beliung dan pohon tumbang

28-9-2010 Nagari Aie Angek Dinding dapur hancur 4.500.000,- 1.000.000,-

(10)

10 *Data diolah BPBD

Untuk tahun 2011 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung telah menganggarkan dana untuk kegiatan ini sebesar Rp.78.294.600,-. Dan target yang direncanakan dalam tahun tersebut adalah tersedianya data lokasi rawan bencana alam dan terselenggaranya pemantauan terhadap lokasi bencana alam.

Tabel 2

Data Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Sijunjung Bulan Januari s/d Desember 2011

No. Jenis Bencana Tanggal Lokasi Kerusakan

Taksiran kerugian (Rp.) Tindak lanjut 1. Tanah Longsor 18-8-2010 Nagari Silokek. Ruas jalan Muaro-Silokek Jalur Transportasi Muaro-Silokek terputus Pembuangan Tanah longsor dengan alat berat 2. Longsor tebing Batang Sukam 27-8-2010 Ganting Jorong Subarang Mengakibatkan erosi pada Koordinasi dengan DPU 9. Kerusakan pipa irigasi

Batang Lasi dan Jembatan Batang Lasi

10-4-2010 07-5-2010 Batang Lasi Kec.Pd.Sibusuk Kerusakan pipa irigasi dan Jembatan Roboh Koordinasi dengan DPU perbaikan pipa irigasi dan pembangunan jembatan baru 10. Angin kencang 6-10-2010

Nagari Langki Menimpa seorang warga 1.000.000,- 11. Angin kencang 16-10-2010 Nagari Kumanis Meimpa atap los Pasar Inpres 5.000.000,- 1.500.000,- 12. Kerusakan bangunan bawah dan oprit jembatan 20-10-2010 Jembatan Bt.Tayeh, Jumotiang dan sonah - pasangan batu oprit patah - timbunan oprit amblas - gerusan kaki ABT Koordinasi dengan DPU untuk rehabilitasi / pembangunan baru

13. Badan jalan terban dan tanah longsor

02-11-2010

Ruas jalan aia angek – paru Longsor menimbun sebagian badan jalan Koordinasi dengan DPU pembuangan tanah longsor dan pembuatan tembok penahan tanah 14. Angin kencang 3-11-2010

Nagari Sibakur Atap dan Kuda-kuda sekolah patah

5.000.000,- 1.000.000,-

15. Angin Putting Beliung 13-12-2010

Nagari Tanjung Lolo

Atap dan kuda-kuda rumah an.Eviyenti hancur

(11)

11 Sukam pematang sawah masyarakat untuk pembuatan bronjong

3. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 3.1 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Kegiatan ini adalah berupa melakukan pemadam terhadap kebakaran baik perumahan atau lahan pertanian dan peternakan maupun kebakaran hutan. Selama tahun 2010 yaitu sejak bulan Agustus sampai dengan Desember telah dilakukan pemadaman sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan Total Bantuan berbentuk uang yang disalurkan kepada korban sebesar Rp. 57.000.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah) dan dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 2

Data Kejadian Kebakaran di Kabupaten Sijunjung Bulan Agustus s/d Desember 2010

No. Jenis Bencana Tanggal Lokasi Kerusakan

Taksiran kerugian (Rp.)

Bantuan Pemda 1. Kebakaran rumah

penduduk an. Doris Eka Putra 2-8-2010 Nagari Palaluar 1 unit rumah semi permanen beserta isinya habis terbakar 15.000.000,- 1.000.000,- 2. Kebakaran rumah penduduk an. Tasman, M. Rasid dan Pasa

7-8-2010 Nagari Kamang Baru 3 unit rumah habis terbakar beserta isinya dan menciderai 1 orang pemilik rumah 210.000.000,- 180.000.000,- 60.000.000,- 1.000.000,- 1.000.000,- 1.000.000,-

3. Musibah terkena aliran listrik PLN 27-9-2010 Nagari Padang Sibusuk Menewaskan 1 orang 1.000.000,- 4. Kebakaran Pasar Inpres 19-10-2010 Nagari Kamang 21 petak kios beserta isinya habis terbakar 1.233.808.000,- 41.000.000,- 5. Kebakaran rumah penduduk an. Herdianto 31-10-2010 Nagari Tanjung Gadang 1 unit rumah semi permanen habis terbakar beserta isinya 41.960.000,- 1.000.000,-

6. Kebakaran warung dan kios BBM an. Edi Dt.Rajo Palawan 4-11-2010 Nagari Tamparungo 1 orang anak meninggal terbakar dan 1 unit 75.000.000,- 2.000.000,-

(12)

12 warung habis terbakar beserta isinya 7. Kebakaran rumah

penduduk an. Marin danWarnis 8-11-2010 Nagari Unggan 2 unit rumah semi permanen habis terkar beserta isinya 30.000.000,- 2.000.000,- 8. Kebakaran rumah penduduk an. Munir Dt Paduko 20-11-2010 Nagari Silantai 1 unit rumah/kedai beserta isinya habis terbakar 75.000.000,- 1.500.000,- 9. Kebakaran rumah penduduk an. Harman dan Jamil 26-12-2010 Nagari Taratak Baru 2 unit rumah besrta isinya habis terbakar 120.000.000,- 30.000.000,- 1.000.000,- 10. Kebakaran rumah penduduk an. Yulizar

31-12-2010 Nagari Lubuk Tarok 1 unit rumah beserta isinya habis terbakar 40.000.000,- 1.500.000,- *Data diolah BPBD

Dalam tahun 2011 ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung telah menganggarkan dana untuk kegiatan di atas sebesar Rp.366.534.600,-. Dengan target yang akan dicapai yaitu terlaksananya 100% semua laporan kebakaran yang diberitahukan.

4. Program Peningkatan Penanganan Rahabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Alam

4.1 Kegiatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekostruksi Bencana Alam

Sedangkan untuk kegiatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Alam bencana alam longsor dalam peninjauan lapangan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dianggarkan dana sebesar Rp. 27.608.600,- dalam kegiatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

Tabel 1

Data Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Sijunjung Bulan Agustus s/d Desember 2010

No. Jenis Bencana Tanggal Lokasi Kerusakan

Taksiran kerugian (Rp.) Tindak lanjut 1. Tanah Longsor 18-8-2010 Nagari Silokek. Ruas jalan Jalur Transportasi Pembuangan Tanah

(13)

13 Muaro-Silokek Muaro-Silokek terputus longsor dengan alat berat 2. Longsor tebing Batang Sukam 27-8-2010 Ganting Jorong Subarang Sukam Mengakibatkan erosi pada pematang sawah masyarakat Koordinasi dengan DPU untuk pembuatan bronjong

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 1. Tantangan

Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Sijunjung juga menemui tantanganan berupa berbagai permasalahan kerentanan sebagai berikut :

a. Kerentanan Fisik, yaitu :

1. Peta resiko bencana belum ada/lengkap 2. Peralatan tanggap darurat belum tersedia 3. Sarana dan prasarana tidak memadai b. Kerentanan non fisik, yaitu :

1. Belum ada/lengkapnya lembaga khusus kebencanaan 2. Masyarakat tidak / kurang terdidik

3. Sistem informasi bencana lambat

4. Rencana pembangunan tidak berorientasi bencana 5. Anggaran khusus kebencanaan di daerah masih kurang 6. Prosedur tanggap bencana tidak/kurang tersedia 7. Kurangnya pelatihan kebencanaan

8. Kurangnya komitmen bersama antar lembaga (egosektoral)

2. Peluang

Peluang dalam pengembangan pelayanan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Sijunjung didukung oleh beberapa peraturan dengan gambaran sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(14)

14

b. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

e. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Penanggulangan Bencana

f. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non-Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana

g. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

h. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 115 Tahun 2008 tentang Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008-2012

i. Keputusan Gubernur Nomor 32 Tahun 2002 tentang Prosedur Tetap (Protap) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Provinsi Sumatera Barat j. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung

k. Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Kepala Badan dan Kepala Pelaksana serta Uraian Tugas Pokok Eselon IV pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung

l. Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 m. Adanya komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

n. Tersedianya sumber daya Penanggulangan Bencana di SKPD dan instansi vertikal

o. Tersedianya dukungan dana dari APBD dan APBN dalam mendukung penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang Penanggulangan Bencana p. Adanya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Penanggulangan

(15)

15

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 20 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Kepala Badan dan Kepala Pelaksana serta Uraian Tugas Pokok Eselon IV pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung, maka tugas pokok BPBD Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut :

1. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana; 2. Menyusun dan menetapkan Prosedur Tetap Penanganan Bencana;

3. Melaporkan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada Kepala Daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalamkondisi darurat bencana;

4. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

5. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBD; 6. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, BPBD Kabupaten Sijunjung memiliki :

1. Fungsi Koordinasi, dilaksanakan melalui kooordinasi dengan SKPD terkait, lembaga usaha dan pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana.

2. Fungsi Komando, dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari SKPD lainnya dan instansi vertikal yang ada di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana. 3. Fungsi Pelaksana, dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan

SKPD lainnya.

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :

(16)

16

b. Belum adanya standar kebutuhan dalam penyelenggaraan bencana

c. Belum tersusunnya data peta rawan bencana sehingga belum terinformasikannya daerah-daerah rawan bencana kepada masyarakat.

d. Belum adanya Prosedur Tetap (Protap) Penanganan Bencana sehingga belum terlaksananya dengan optimal Fungsi Koordinasi dan Fungsi Komando BPBD. e. Unsur Pelaksana yang terdiri dari Kepala Pelaksana yang dibantu oleh Kepala

Sekretariat dan Kasi-kasi yang berada pada eselon III dan IV sehingga terkendala dalam koordinasi dengan SKPD terkait yang eselonering lebih tinggi.

f. Sumber daya manusia dan material belum memadai untuk melaksanakan pelayanan secara optimal kepada masyarakat.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sesuai Visi Pembangunan yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 yang mengacu kepada Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2005-2025, Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2010-2015 serta masukan dari stakeholders Kabupaten Sijunjung maka Visi Pembangunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 adalah :

“Terwujudnya Nagari Madani yang Berkualitas, Sejahtera dan Merata”

Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan penataan dan penguatan ekonomi masyarakat

2. Meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan kesehatan serta IMTAQ SDM anak nagari

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur serta prasarana dasar nagari 4. Pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Sijunjung

5. Mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan

6. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, adil, peduli dan berwibawa

7. Mewujudkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan 8. Revitalisasi adat dan seni budaya anak nagari

Selanjutnya dalam mengimplementasikan misi tersebut maka Kabupaten Sijunjung menetapkan 8 (delapan) agenda pembangunan. Untuk lebih terarahnya

(17)

17

agenda pembangunan maka dirumuskan beberapa program prioritas. Dan dalam indikasi rencana program prioritas pada RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015, sesuai tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung yaitu penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah termasuk dalam program prioritas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dengan program strategis salah satunya adalah penanggulangan bencana yang mempunyai 3 (tiga) kegiatan pokok yakni :

1. Peningkatan pengendalian dan penguatan sistem penanggulangan bencana 2. Program informasi dan pendidikan dampak bencana

3. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Berdasarkan program strategis tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung berusaha mengimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun ke depan.

3.3 Telaahan Renstra BNPB dan Renstra Provinsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mempunyai Visi “Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”. Dalam mewujudkan visi tersebut Misi yang di emban adalah :

1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko bencana

2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal

3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

Sedangkan arah kebijakan dan strategi BNPB dalam penanggulangan bencana dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 2010-2014 adalah :

1. Terselenggaranya penanggulangan bencana yang terencana, terarah, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh serta akuntabel

2. Meningkatnya kesadaran, kemampuan dan kesiapasiagaan dalam menghadapi bencana melalui pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana 3. Terselesaikannya penanganan kedaruratan korban bencana di wilayah pasca

(18)

18

4. Terselesaikannya pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik di wilayah pasca bencana secara terpadu dan menyeluruh

Berdasarkan arah kebijakan dan strategi tersebut di atas, BNPB menjabarkan dalam Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

Tabel 3

Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Badan Nasional Penanggulangan Bencana

No Program/Kegiatan Sasaran Indikator

I. Penanggulangan Bencana 1. Pencegahan dan

pengurangan resiko bencana

1. Tersusunnya dokumen rencana aksi daerah pengurangan resiko bencana 2. Terlaksananya dukungan pembentukan kelembagaan penanggulangan bencana daerah

1. Jumlah rencana aksi daerah pengurangan resiko bencana yang tersususn (Prov & Kab/Kota)

2. Terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana daerah (Prov & Kab/

2. Pemberdayaan

masyarakat dalam kesiapan menghadapi bencana

Meningkatnya kapasitas aparatur dan terlaksananya pembinaan kelembagaan pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerah

Terlaksananya pelatihan dan pembinaan aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerah (Pov & Kab/Kota) 3. Penyiapan peralatan

dan logistik dikawasan rawan bencana 1. Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan 2. Pendistribusian logistik kebencanaan pada daerah bencana 1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan (Prov & Kab/Kota)

2. Terlaksananya

pendistribusian logistik kebencanaan pada daerah bencana (Pov & Ka/Kota) 4. Penyiapan eralatan dan

logistik di kawasan rawan bencana 1. Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Pendistribusian peralatan kebencanaan 1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan (Prov & Kab/Kota)

2. Terlaksananya

pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana V 5. Pengembangan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk urangan resiko bencana dan mitigasi bencana alam

1. Tersedianya data spasial kebencanaan

2. Tersedianya sistm informasi

penanggulangan bencana

1. Tersedianya data spasial kebencanaan

2. Tersedianya sistm informasi penanggulangan bencana 6. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana 1. Terlaksananya pendampingan dalam penyusunan rencana kontijensi 2. Terlaksananya

1. Jumlah rencana kontijensi yang tersusun

2. Terbentuknya satuan reaksi cepat (SRC-PB)

(19)

19 kesiapsiagaan dengan pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana (SRC-PB) 7. Tanggap darurat di daerah terkena bencana

Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat di pusat dan daerah

Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat di pusat dan daerah

8. Penanganan pengungsi akibat bencana

Penanganan

pengungsiakibat bencana secara efektif dan terpadu

Terlaksananya penanganan pengungsi akibat bencana secara efektif dan terpadu 9. Rehabilitasi dan

rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah pasca bencana

Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasarana fisik diwilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)

Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasaran fisik diwilayah Pasca Bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)

10. Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah pasca bencana

Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasarana sosial ekonomi diwilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)

Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasaran sosial ekonomi diwilayah Pasca Bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)

*Data BNPB

Berdasarkan Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BPBD Kabupaten Sijunjung dapat melakukan sinkronisasi jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Strategis SKPD Tahun 2011-2015.

Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat memiliki visi yaitu, “Mewujudkan Sumatera Barat Siaga, Tanggap, Tangguh dan Tawakal dalam Menghadapi Bencana”. Dan untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan dan ditetapkan Misi BPBD Provinsi Sumatera Barat, sebagai berikut : 1. Mengurangi resiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan

infrastruktur di seluruh lini secara terencana dan terpadu.

2. Menciptakan sistem kesiapsiagaan dan peringatan dini menghadapi bencana di Sumatera Barat.

3. Pengkajian dampak bencana secara cepat dan tepat serta penentuan status keadaan darurat bencana.

(20)

20

4. Menjalankan fungsi komando dan koordinasi serta melakukan kegiatan penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terkena bencana dan perlindungan terhadap kelompok rentan.

5. Membangun ketahanan masyarakat dan kelembagaan pada masa krisis. 6. Memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis

7. Membangun kemitraan bekerja dalam masa normal dan bencana.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi, BPBD Provinsi Sumatera Barat mengimplementasikan dalam beberapa program strategis, yaitu :

1. Peningkatan Mitigasi Bencana (Struktur dan Non Struktur) dengan kegiatan pokok :

1.1 Pembangunan Sarana dan Prasarana dalam Pengurangan Resiko Bencana

1.2 Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana

1.3 Pembentukan, Perkuatan dan Pembinaan Kelembagaan Penanggulangan Bencana

2. Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana dengan kegiatan pokok : 1.1 Sosialisasi/Desimenasi Data dan Informasi Kebencanaan

1.2 Pembangunan dan Pengembangan Pusdalops PB, Pembangunan EWS berbasis masyarakat

1.3 Pemberdayaan Masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana 1.4 Peningkatan sistem Informasi Bencana

1.5 Peningkatan Pembangunan Data Spasial Kebencanaan 1.6 Penyusunan Peta Resiko Bencana

1.7 Pemenuhan Logistik Kebencanaan

1.8 Peningkatan Kemampuan Peralatan Kebencanaan 3. Penanganan Tanggap Darurat dengan kegiatan pokok :

1.1 Peningkatan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana pada Wilayah Bencana

1.2 Pendistribusian Kebutuhan Logistik Kebencanaan Selama masa Tanggap darurat

1.3 Pendistribusian Bahan Penanganan Sementara pada Wilayah Bencana 1.4 Peningkatan Penanganan Pemulihan Dini Kawasan Bencana

(21)

21

4. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana dengan kegiatan pokok : 1.1 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Akibat Bencana

1.2 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur dan Lingkungan pada Wilayah Bencana

1.3 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial dan Budaya pada Wilayah Bencana 1.4 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Ekonomi pada Wilayah Bencana

5. Pembangunan Kawasan Rawan Bencana Alam

Berdasarkan Program Strategis yang di susun oleh BPBD Provinsi Sumatera Barat tersebut dapat menjadi bahan bagi kami dalam menyusun program dan kegiatan dalam 5(lima) tahun ke depan.

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Di Kabupaten Sijunjung bahaya alam yang berpotensi mengancam masyarakatnya adalah angin puting beliung, tanah longsor, banjir dan kebakaran.

Dari potensi bencana tersebut ada beberapa isu strategis yang dihadapi saat ini dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana :

1. Sistem penangan bencana telah dipersiapkan oleh pemerintah walau belum optimal. Kondisi tersebut terlihat dari belum semua Kabupaten/Kota memiliki Prosedur Tetap Penanganan Bencana,

2. Minimnya latihan bagi petugas Penanganan Bencana 3. Kurangnya peralatan penanganan bencana.

4. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan jejaring penanggulangan bencana (non pemerintah).

5. Kurangnya materi dan bahan kesiapsiagaan sehingga proses sosialisasi kepada masyarakat menjadi kurang.

6. Pencatatan sejarah kejadian bencana telah ada dan cukup baik sehingga ini dapat dijadikan sebagai data dalam penyusunan peta daerah rawan bencana.

(22)

22

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

Perubahan paradigma dalam kegiatan pemerintahan diperlukan agar pemerintahan senantiasa dapat mengakomodasi kebutuhan perubahan dalam masyarakat dan memungkinkan administrasi publik menata kembali masyarakat sehingga dapat mendorong tercapainya kepemerintahan yang baik (good

governance), memperbaiki kinerja sektor publik dan mengobati praktek administrasi yang tidak sehat.

Dalam konteks pemerintahan, visi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan internal dan eksternal sehingga dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik sesuai misi yang diinginkan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan dan pendekatan

pembangunan didasarkan pada potensi, kondisi, kebutuhan, permasalahan dan aspirasi masyarakat (stackeholders). Untuk mencapai tujuan pembangunan Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung tersebut terutama dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Sijunjung sebagai salah satu perangkat Daerah telah menetapkan Visi dan Misi yang dijadikan sebagai acuan dan tolok ukur utama dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

1. VISI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah ditetapkan bahwa maksud pembentukan Badan Penaggulangan Bencana Daerah adalah untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

(23)

23

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010, Visi BPBD sebagai gambaran masa depan yang ingin dicapai, adalah :

“Terwujudnya Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah yang tanggap dan cepat”

Penetapan Visi sebagai bagian dari perencanaan strategi mengikat staf dan pimpinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam bentuk komitmen guna mencapai tujuan organisasi.

Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah yang tanggap dan cepat merupakan bagian dari visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung pada perspektif customer. Pada masa yang akan datang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung dipandang oleh para stakeholders (masyarakat) terkait sebagai penyelenggara penanggulangan bencana yang tanggap dan cepat untuk dapat mewujudkan good governance melalui

peningkatan kecepatan pelayanan pada korban bencana di Daerah. Seperti maksud dari kata tanggap adalah segera mengetahui dan memperhatikan sungguh-sungguh setiap laporan bencana alam serta dengan cepat menindaklanjutinya.

Visi pada perspektif customer tersebut akan dicapai melalui manajemen penanggulangan bencana yang efektif. Aspek manajemen penanggulangan bencana yang efektif merupakan bagian visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Sijunjung untuk perspektif internal proses dan perspektif learning and growth. Disini manajemen akan mewujudkan kesempurnaan dalam proses internal yang didukung oleh sumber daya manusia yang senantiasa mau belajar dan

bertumbuh mengikuti perkembangan lingkungan internal dan eksternal yang terus berdinamika.

2. MISI

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai di masa depan. Untuk mewujudkan Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang ingin dicapai, telah dirumuskan Misi sebagai berikut :

(24)

24

1. Membangun sistim penanggulangan bencana yang efektif, efisien dan akuntabel.

2. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinir dan bersinergi.

Pengertian dari kata-kata dalam misi tersebut adalah sebagai berkut :

1. Efektif : berhasil guna, semua tindakan dalam penanggulangan bencana yang dilakukan mempunyai dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.

2. Efisien : setiap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugas tepat dan cermat, berdaya guna, tidak membuang waktu, tenaga dan biaya

3. Akuntabel : semua tindakan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan baik dalam dana dan prosedur

4. Sinergi : penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan kegiatan koordinasi dengan instansi terkait, sehingga di perlukan sinergisme (semangat bergabung, kekompakan)

Agar lebih terfokusnya pencapaian maksimal dari Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dikembangkan nilai-nilai yang akan selalu mempengaruhi perilaku dan sikap serta tindakan yang diyakini kebenarannya, yaitu :

a. Profesional

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya sumber daya manusia yang profesional. Hal ini bermakna bahwa dalam menjalankan tugasnya, mereka harus memiliki kapabilitas, berdisiplin pada pelaksanaan tugas, berorientasi pada pencapaian hasil, dan memiliki integritas yang tinggi dalam rangka mengemban visi dan misi organisasi.

b. Transparansi

Guna terselenggaranya sistim penanggulangan bencana yang efektif, efisien dan akuntabel, dikembangkan sikap keterbukaan sehingga diharapkan

(25)

25

stakeholders memiliki kepastian, dalam memperoleh data/informasi yang benar-benar layak dipercaya dan dapat dipertanggung-jawabkan, yang

mengharuskan mau tidak mau Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana harus :

- siap dikontrol oleh semua pihak (masyarakat).

- siap dikoreksi, menerima saran/pertimbangan.

- siap terbuka atau transparansi akan mendorong berjalannya roda organisasi sesuai dengan sistim. Setiap upaya pengelabuan data/informasi (window dressing) dan penyembunyian data/informasi dipandang sebagai tindakan kontra transparansi. Kontra transparansi menghambat berjalannya roda organisasi sehingga pencapaian visi organisasi tidak sesuai yang diharapkan.

c. Kerjasama.

Selanjutnya perlu adanya komitmen diantara para anggota organisasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana untuk saling mendukung satu sama lain dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Ini berarti masing-masing anggota organisasi harus menghindari ego sektoral, mementingkan bagian organisasinya sendiri, dengan cara mengorbankan tujuan organisasi secara keseluruhan. Dengan kata lain diperlukan adanya kerjasama yang baik antar bagian organisasi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan dijabarkan untuk mewujudkan visi dan misi BPBD guna menentukan program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam 5 (lima) tahun ke depan dengan memanfaatkan dan mempertimbangkan seluruh sumber daya dan kemampuan internal organisasi. Adapun tujuan strategis BPBD Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut :

1. Membangun sistem Penanggulangan Bencana yang handal.

2. Penerbitan dan penyempurnaan aturan terkait penanggulangan bencana. 3. Membangun kesiapsiagaan bencana secara partisipatif.

(26)

26

5. Meminimalkan korban saat bencana dan mempercepat pemulihan kawasan bencana;

6. Melaksanakan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pemulihan stabilitas kehidupan korban bencana.

Sasaran merupakan penjabaran dari misi dan tujuan strategis yang menggambarkan hal yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan. Adapun sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya informasi wilayah rawan bencana.

2. Terbitnya peraturan tentang Penanggulangan Bencana.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana Penanggulangan Bencana.

4. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana. 5. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

6. Meningkatnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. 4.3 Strategi dan Kebijakan

Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran di atas, maka diperlukan strategi :

1. Internal

Melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan, pengembangan aparatur. 2. Eksternal

Menjalin koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga penanggulangan bencana. Sedangkan arah kebijakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempercepat penyusunan Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana di

Kabupaten Sijunjung.

2. Memperkuat kinerja antara lembaga terkait.

3. Melibatkan unsur pemuka masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

4. Meningkatkan kapasitas BPBD Kabupaten Sijunjung melalui pembelajaran dari lembaga lain.

5. Menyebarkan informasi penanggulangan bencana secara periodek, cepat dan akurat.

(27)

27

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

(28)

28

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan, diperlukan serangkaian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan baik pendanaannya yang berasal dari APBD Kabupaten Sijunjung maupun yang berasal dari APBD Provinsi Sumatera Barat serta APBN dalam periode 5 (lima) tahun kedepan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 42 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 serta telahaan dari Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Strategis BNPB Tahun 2010-2014, maka kami mencoba menyusun rencana program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Selanjutnya program dan kegiatan pokok sebagai penjabaran dan pengimplementasian dari RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 dengan memperhatikan Rencana Tindak BNPB 2010-2014 serta Renstra BPBD Provinsi Sumatera Barat maka dapat kami susun sebagai berikut :

1. Program Pencegahan Dini dan Penanganan Penanggulangan Bencana Alam dengan kegiatan :

1.1 Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam 1.2 Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Bencana Alam

1.3 Penyusunan Draft Peraturan Bupati tentang Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana

1.4 Pendataan dan Pembuatan Peta Daerah Rawan Bencana

1.5 Pembentukan Relawan Siaga Bencana yang terlatih di Kecamatan dan Nagari

1.6 Penyediaan Peralatan Dasar Siaga dan Operasional Bencana Alam

2. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan kegiatan :

2.1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran 2.2 Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

(29)

29

3. Program Peningkatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Alam dengan kegiatan:

3.1 Koordinasi dan Operasional Survey Lokasi Pasca Bencana 3.2 Perbaikan Sarana dan Prasarana Umum Pasca Bencana

Dalam rangka mendukung program pokok tersebut dan untuk menampung kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung yang bersifat rutin, tetap diperlukan beberapa program yang berkaitan dengan Program Penerapan Pemerintahan yang Baik (Good Governance) yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan : 1.1 Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran

1.2 Penunjang Operasional Jasa Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.1 Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 2.2 Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

3.1 Peningkatan Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4.1 Penyusunan Laporan Kinerja dan Keuangan

5. Program Penyusunan Rencana Strategis SKPD 2011-2015 5.1 Penyusunan Renstra SKPD Tahun 2011-2015

Matrik Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

(30)

30

BAB VI

P E N U T U P

Rencana Strategis (Renstra) yang telah disusun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sijunjung merupakan dasar dalam pelaksanaan dan evaluasi atas kinerja tahunan dan 5 (lima) tahunan kedepan. Oleh karena itu diharapkan, setiap unsur aparatur BPBD wajib menerapkan prinsip-prinsip efektif, efisien,

kebersamaan/sinergi, transparan , akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan kebencanaan.

Dalam mewujudkan semua kegiatan yang telah tergambar dalam Renstra BPBD Kabupaten Sijunjung, perlu dihayati dan ditindak lanjuti gengan rasa kebersamaan membangun dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Sekretariat, seksi-seksi dan staf BPBD berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam Renstra BPBD ini dengan sebaik-baiknya.

2. Renstra BPBD ini merupakan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) BPBD.

3. Untuk mencapai keberhasilan implementasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Sijunjung di bidang Penanggulangan Bencana, diperlukan adanya komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan stakeholders serta seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Demikian, semoga rencana dan usaha yang telah dilakukan dalam rangka pengabdian kita membangun Kabupaten Sijunjung Negeriku yang Tercinta ini diberkahi dan diridhoi oleh Allah SWT, Amin.

Muaro Sijunjung, Mei 2011 KEPALA PELAKSANA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Drs. SYAHRIAL, MM Pembina Tk. I

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun semua komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair (minyak), udara, gas, dan sebagainya. Namun karena usia pemakaian, keausan,

Hasil penghitungan analisa Gambar 6 diatas menunjukkan persentase pemotongan sapi perah betina umur produktif sebanyak 26 % atau 47 ekor dari total pemotongan 184

Layanan terpadu satu pintu yang selanjutnya disingkat LTSP adalah pelayanan penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia, yang dilakukan secara

Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.. Botani Bawang Merah Teknologi Produksi

Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spriritual memiliki banyak kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar seperti

[r]

[r]

Yang bertanda tangan di bawah ini saya" Shohib Abror, menyatakan bahwa sleripsi dengan judul: Audit Pemerintah dan Pengendalian Korupsi: Bukti dari Data Panel Provinsi