• Tidak ada hasil yang ditemukan

tahun yang belum menyelesaikan 43,40 % berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tahun yang belum menyelesaikan 43,40 % berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

KESEHATAN

Ibu Hamil yang

mendapatkan layanan

kesehatan

96.62 %

Ibu Bersalin yang

mendapatkan layanan

Persalinan

89.62 %

Cakupan pelayanan

kesehatan balita sesuai

standar

99.92 %

Persentase orang terduga

TBC mendapatkan

pelayanan TBC sesuai

standar

89.49%

PEKERJAAN UMUM &

PENATAAN RUANG

Tingkat Kemantapan

Jalan kabupaten

63,27%

Rasio kepatuhan

IMB kabupaten

100 %

PERUMAHAN RAKYAT &

KAWASAN PEMUKIMAN

Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)

15, 60 %

Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)

50,91 %

TRANTIBUM

Gangguan Trantibum yang diselesaikan

100 %

Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

100 %

Persentase (%) penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan

gelandangan pengemisyang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (Indikator SPM)

SOSIAL

100 %

Persentase korban bencana alam dan sosial yang

terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah

tanggap darurat bencana daerah

100 %

Tenaga Kerja

Persentase Tenaga kerja yang ditempatkan:

37,08 %

Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak

Persentase anak korban kekerasan yang ditangani:

0.003 %

Ketersediaan Pangan :

0,251 %

Pangan/Ketahanan Pangan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup:

62,88 %

Lingkungan Hidup Pengelolaan Sampah

16,84 %

Komunikasi & Informatika Website milik Pemerintah Daerah

Ada

(cianjurkab.go.id)

Koperasi dan UKM

Koperasi yang berkualitas :

8,80 %

Usaha Mikro yang menjadi Wirausaha

9,88 %

Perpustakaan

Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat

96,4 %

Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip

66,03 %

Kelautan & Perikanan Produksi Perikanan

132017 Ton

Pariwisata Jumlah Wisatawan Mancanegara

-75,46 %

Kontribusi sektor Pariwisata

terahadap PAD

Rp 2.218.164.000

Pertanian Produktivitas Pertanian

561,137

hentar

Perindustrian

Pertambahan Jumlah Industri Kecil dan Menengah

-76,19 %

Belanja Pegawai Pendidikan dan

Kesehatan

Pendidikan

959,222 Total APBD = 4254476180134.

8

Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat

diakses di website Pemda

4221750139559.8

Jumlah PAD :

600569212397

Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui pengadaan : Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan

1126765422110

total belanja langsung

INOVASI

keberhasilannya dalam melakukan inovasi daerah di bidang Peningkatan layanan publik, Tata kelola pemerintahan, dan Pembangunan di daerah Tahun 2020

Tingkat Partisipasi warga usia 5-6

tahun yang berpartisipasi dalam

PAUD

Pendidikan Dasar

Tingkat partisipasi warga usia 7-18

tahun yang belum menyelesaikan

pendidikan dasar dan menengah yang

berpartisipasi dalam pendidikan

kesetaraan

43,40 %

2.753 %

PENGHARGAAN NASIONAL

Piagam Penghargaam MURI ( Museum Rekor Dunia Indonesia ) : Polres yang menyelenggarakan Rapid Test Kepada Anggota POLRI, TNI, ASN beserta keluarga peserta terbanyak, Juni 2020 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Perekaman KTP elektronik:

100 %

Kesehatan 74,337

Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat

diakses di website Pemda

3595080174809.8

1774203712185

(2)
(3)
(4)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.1.1

Penjelasan Umum ... 1

1.1.2

Perencanaan Pembangunan Daerah ... 7

1.1.3

Penerapan Standar Pelayanan Minimal ... 11

BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH ...14

2.1

Capaian Kinerja Makro ...14

2.2 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ...14

2.2.1 Indikator Kinerja Kunci Keluaran ...14

2.2.2 Indikator Kinerja Kunci Hasil ...52

2.2.3 Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan

Pemerintahan ...61

2.3 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah ...66

BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN ...86

3.1 Tugas Pembantuan Pusat yang Dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota

Tugas pembantuan dari kementerian/lembaga yang ditugaskan kepada

daerah kabupaten/kota ...86

3.1.1 Target Kinerja ...87

3.1.2 Realisasi ...91

3.3. Permasalahan dan Kendala ...92

3.4. Saran dan Tindak Lanjut ...92

BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ...94

4.1 Urusan Pendidikan ...94

4.2 Urusan Kesehatan ...97

4.3 Urusan Pekerjaan Umum ...105

(5)

iii

4.5 Urusan

Ketenteraman,

Ketertiban

Umum

dan

Perlindungan

Masyarakat ...111

4.6 Urusan Sosial ...119

4.7 Program dan Kegiatan ...123

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.1.1 Penjelasan Umum

a. undang-undang pembentukan daerah :

Undang- Undang No 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa

barat.

b. Data geografis wilayah

a) Aspek Geografi

Penjelasan mengenai aspek geografis mencakup letak, luas,

batas wilayah, topografi, hidrologi, klimatologi, penggunaan

lahan, potensi pengembangan wilayah, dan wilayah rawan

bencana.

b) Letak, Luas dan Batas Wilayah

Letak Kabupaten Cianjur secara administratif berada di

tengah Provinsi Jawa Barat, Peta Orientasi wilayah

Kabupaten Cianjur ditunjukkan pada Gambar 1.1 dan secara

administrasi pemerintahan di Kabupaten Cianjur tercatat

sebanyak 32 Kecamatan, 354 Desa dan 6 Kelurahan, serta

mencakup 2.751 Rukun Warga dan 10.402 Rukun Tetangga

ditunjukan dalam gambar 1.2. Luas Kabupaten Cianjur adalah

361.435 Ha, atau 3.614,34 Km², secara geografis terletak

diantara 6° 21’ - 7° 25’ Lintang Selatan dan 106° 42’ - 107° 25’

Bujur Timur,

c) Topografi

Gambaran

topografi

menjabarkan

mengenai

kondisi

ketinggian dan kontur wilayah Kabupaten Cianjur. Adapun

karakteristik topografi yang terdapat di Kabupaten Cianjur

terdiri dari Dataran, Perbukitan Berelief Halus, Perbukitan

Berelief Sedang, .dan Perbukitan Berelief Kasar ditunjukan

dalam Gambar 1.3.

d) Iklim dan Curah Hujan

Secara umum Kabupaten Cianjur beriklim tropis lembab

dengan suhu udara minimum 18 derajat dan suhu maksimal

adalah 24 dengan kelembaban nisbi berkisar antara 80-90%.

Pada bulan November – Maret angin bertiup ke arah tenggara

yang biasanya berkaitan dengan musim kemarau. Adapun

(7)

2

Gambar 1.1

Peta Orientasi wilayah Kabupaten Cianjur

Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,

Bappeda

Gambar 1. 2.

Peta Batas Administrasi Kabupaten Cianjur

Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,

(8)

3

Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus

sedangkan puncak musim hujan terjadi pada bulan

Desember- Januari dengan curah hujan rata-rata di wilayah

pesisir berkisar antara 1.120,4 mm/tahun sampai dengan

3.543 mm/tahun dan sebagian wilayah sebelah barat

Kecamatan Sindangbarang memiliki curah hujan lebih tinggi,

yakni berkisar antara 3.000 mm/tahun sampai 4.000

mm/tahun.

Gambar 1.3.

Peta Topografi Kabupaten Cianjur

Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,

Bappeda

e) Geologi

Wilayah Kabupaten Cianjur pada umumnya terdiri dari sistem

dataran, sistem perbukitan, dan sistem volkan. Formasi

Bentang Atas tersusun atas batu pasir bertufa berlapis, breksi

tufa batu apung dan breksi tufa andesit, sedangkan Formasi

Bentang Bawah tersusun atas batu pasir tufa berlapis, tufa

batu apung dengan sisipan liat bernapal dan breksi andesit. .

f) Jenis Tanah

(9)

4

tanahnya tertutup oleh batuan sedimen, terutama di wilayah

Canjur bagian selatan, sedangkan di wilayah Cianjur bagian

utara banyak mengandung vulkanik. Jenis tanah sebagian

besar terdiri dari jenis tanah latosol mencakup luasan ±

217.205 hektar (62,03%dari luas Kabupaten Cianjur) dan

Persentase terkecil adalah jenis tanah andosol sekitar ±

17.741 hektar (5,07% dari luas Kabupaten Cianjur)..

g) Hidrogeologi

Sumber daya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi

air permukaan (sungai-sungai), mata air, dan air tanah.

Sumber daya air tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.

h) Penggunaan Lahan

Luas wilayah Kabupaten Cianjur terdiri atas daratan (lahan)

dan perairan. Total luas wilayah keseluruhan adalah 361.435

Ha berdasarkan Peraturan Daerah No 17 Tahun 2012

Tentang RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031 sedangkan

luas lahan yang digunakan sebesar 350.148 Ha yaitu luas

lahan sawah sebesar 66.934,30 Ha dan Luas Lahan Bukan

Sawah sebesar 261.619,20 Ha. (Sumber Dinas Pertanian

Perkebunan Pangan dan Hortikultura)

i) Wilayah Rawan Bencana

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang

memiliki kerentanan terhadap bencana alam. Daerah rawan

bencana terbagi atas tiga kategori, yaitu daerah rawan

longsor, daerah rawan banjir, dan daerah rawan tsunami dan

gelombang pasang.(Gambar 1.4)

j) Aspek Demografi

Sebaran jumlah penduduk Kabupaten Cianjur Tahun 2019

terbanyak yaitu Kecamatan Cianjur sebanyak 165.047 jiwa

atau 7,30 persen dan jumlah penduduk yang paling sedikit

yaitu Kecamatan Campakamulya sebanyak 24.393 jiwa atau

1,08 persen. Jika dibandingkan antara jumlah penduduk

(2.292.366 jiwa) dengan luas Kabupaten Cianjur (3.614,35

km²), maka kepadatan penduduk per Km² pada tahun 2019

mencapai 634,24 jiwa dan kepadatan penduduk terkecil ada

di Kecamatan Naringgul yaitu sebesar 149,76 jiwa per km²..

(10)

5

Gambar 1.4

Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Cianjur

Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031, Bappeda

c. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur Tahun 2020 adalah

2.301.536 jiwa,( Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencacatan

Sipil):

d. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

1. Kecamatan

Kecamatan adalah Perangkat Daerah yang dibentuk dalam

rangka

meningkatkan

koordinasi

penyelenggaraan

pemerintahan,

pelayanan

publik,

dan

pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan. Berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Cianjur, jumlah dan tipe kecamatan di Kabupaten Cianjur

semuanya Tipe A (Sumber Sekretariat Daerah pada Bagian

Organisasi).

2. Desa/Kelurahan

(11)

6

cukup banyak yaitu urutan ke 6 dari 27 kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Barat. Terdiri dari 32 Kecamatan dan 354 Desa

serta 6 kelurahan. Kategori IDM pada Tahun 2020 Kabupaten

Cianjur berada pada urutan ke 15 dari total 19

Kabupaten/Kota yang memiliki desa di Provinsi Jawa Barat

dengan nilai IDM 0,6827 dan secara umum merupakan

kategori Strata Desa Berkembang.

Jumlah desa di Kabupaten Cianjur berdasarkan strata

tersebut terdiri dari 5 Desa Mandiri, 93 Desa Maju, 240 Desa

Berkembang, 16 Desa Tertinggal dan Tidak Terdapat Desa

Sangat Tertinggal.

(

Sumber : DPMD Kab. Cianjur

)

e. Jumlah Perangkat Daerah, unit kerja perangkat daerah dan

pegawai pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8

Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Cianjur dan Peraturan Daerah Kabupaten

Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Organisasi Perangkat

Daerah Kabupaten Cianjur yaitu Jumlah Perangkat Daerah

sebanyak 63, Jumlah Unit Kerja Perangkat Daerah sebanyak 8

dan Jumlah Pegawai sebanyak 10.905 orang.

(

Sumber Setda &

BKPPD Kab. Cianjur)

f. Realisasi Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah.

Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Cianjur Tahun Anggaran 2020 Setelah Perubahan sebesar

Rp.

3.967.366.428.102,00

dengan

Realisasi

sebesar

Rp.

3.539.454.133.954,38

(89,21

%).

(

Sumber

Badan

(12)

7

1.1.2 Perencanaan Pembangunan Daerah

Bagian ini memuat informasi yang meliputi beberapa hal sebagai berikut :

Sumber : Perbup Nomor 41 Tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan

bupati cianjur nomor 25 tahun 2019 ttg RKPD 2020

a. permasalahan strategis pemerintah daerah

Gambar 1.5

Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Cianjur Tahun 2020

b. Visi dan Misi Kepala Daerah

1. Visi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu

pemilihan kepala daerah. Visi Kepala daerah dan wakil kepala

daerah terpilih seharusnya menggambarkan arah pembangunan atau

kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan

selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.

Berdasarkan pengetian diatas, maka Visi Kabupaten Cianjur

2016-2021 adalah :

“CIANJUR LEBIH MAJU DAN AGAMIS”

(13)

8

Lebih maju: pembangunan akan terus ditingkatkan dengan semangat

kemandirian, penuh inovasi dan profesionalitas birokrasi dalam

penyelengaraan pembangunan di semua bidang baik dalam bidang

pemerintahan, maupun bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan

dan ekonomi sebagai upaya mensejahterakan masyarakat secara

berkelanjutan.

Agamis: pembangunan manusia yang diselenggarakan berlandaskan

nilai-nilai akhlakul karimah sebagai penunjang utama bagi

keberhasilan pembangunan di berbagai bidang.

2. Misi

Misi Pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur 2016-2021

selama lima tahun kedepan sebagai komitmen untuk mencapai visi,

sebagai berikut:

a. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan

berwawasan lingkungan.

b. Meningkatkan

pembangunan

keagamaan.Meningkatkan

pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan,

kesehatan dan ekonomi.

c. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen Perencanaan

Jangka Menengah

Program Pembangunan Daerah berdasrkan Program Prioritas tahun

2020 yang mendukung Target Proritas Daerah, Sasaran dan Indikator

Sasaran RPJMD Tahun 2020 terdriri dari 14 Prioritas Pembangunan

dengan 84 Program Pembangunan.

d. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen Perencanaan

Tahunan.

Sasaran dan prioritas pembangunan Kabupaten Cianjur tahun 2021

merupakan bagian dari tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021 yang

diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan daerah secara

menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya

saing perekonomian daerah yang ditopang oleh kuatnya kemandirian

dan keunggulan daerah. Sasaran dan prioritas pembangunan ini

didasarkan pada hasil evaluasi kinerja Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Tahun 2019 dan tahun berjalan 2020, proyeksi kerangka

ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah, kondisi

lingkungan strategis internal-eksternal, sebagaimana dibahas dalam bab

sebelumnya, isu strategis di Kabupaten Cianjur pada tahun berkenaan

dengan memperhatikan urgensi, efisiensi, efektivitas, dan daya ungkit

(14)

9

bagi kinerja pembangunan daerah. Penentuan prioritas pembangunan

Kabupaten Cianjur juga mempertimbangkan antara kebijakan nasional

serta Provinsi Jawa Barat agar tercipta sinergi antara pembangunan

pusat dan daerah.

Dalam penyusunan rencana kerja Tahun 2021 menjabarkan tujuan dan

sasaran pembangunan, isu strategis, strategi, dan arah kebijakan serta

prioritas

pembangunan.

Penyusunan

prioritas

dan

sasaran

pembangunan juga diarahkan untuk menjamin terwujudnya visi misi

Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagaimana tertuang dalam RPJMD

2016-2021 dan mendukung terwujudnya prioritas pembangunan Jawa

Barat dan Nasional.

1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

1) Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 2021

Sesuai dengan visi Presiden 2020-2024 “Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong” dan tema RKP 2021 “Mempercepat Pemulihan

Ekonomi dan Reformasi Sosial”. Sasaran pembangunan tahun

2021 diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup

sasaran makro ekonomi khususnya perekonomian nasional yang

terdampak pandemi COVID-19, pembangunan manusia dan

masyarakat, dimensi pemerataan, kualitas lingkungan hidup,

pertumbuhan industri, dan pembangunan pariwisata dengan

indikator pembangunan

Pada tahun 2021, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka

memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang

berkualitas dan berkeadilan.

Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat

2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil

gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas

pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi Provinsi

Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi arah bagi pembangunan

sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang. Berbagai kebijakan

pembangunan jangka menengah Jawa Barat sampai dengan

Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi. Adapun visi

pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023, adalah:

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan

Kolaborasi”

(15)

10

makna sebagai berikut :

Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan

untuk

meningkatkan

kesejahteraan

dan

kualitas

hidup

masyarakat baik lahir maupun batin. Pembangunan diarahkan

untuk mewujudkan masyarakat Jawa Barat berdaya saing dan

mandiri.

Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan

wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk

meningkatkan

pelayanan

publik,

kualitas

hidup,

dan

pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi

antartingkatan pemerintahan, antarwilayah, dan antarpelaku

pembangunan untuk memanfaatkan potensi dan peluang serta

menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.

Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka

ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, yaitu:

a. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan

Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.

b. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia

dan Produktif

c. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan

d. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi

Umat yang Sejahtera dan Adil

e. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan

Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat,

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Untuk mencapai Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat Tahun

2018-2023 ditetapkan/dijabarkan kedalam Tujuan dan Sasaran

Pembangunan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun.

2) Tujuan dan Sasaran Kabupaten Cianjur Tahun 2021

Perwujudan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Cianjur masa bakti 2016-2021 sangat ditentukan oleh penjabaran

ke tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah. Tiga

misi pembangunan Kabupaten Cianjur 2016-2021 dijabarkan

kedalam 7 (tujuh) tujuan dan 12 (duabelas) sasaran. Tujuan dan

(16)

11

sasaran pembangunan memberikan gambaran apa yang menjadi

fokus pembangunan Cianjur selama 5 (lima) tahun kedepan.

Untuk memberikan fokus yang jelas, maka setiap sasaran

dilengkapi dengan indikator sasaran dan target yang jelas dan

terukur setiap tahun selama 5 (lima) tahun. Berikut tujuan dan

sasaran pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur

berdasarkan misi pembangunan 2016-2021

2. Prioritas Pembangunan Tahun 2021

1) Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2021

2) Prioritas Pembangunan Jawa Barat Tahun 2021

1.1.3 Penerapan Standar Pelayanan Minimal

A. Dasar Hukum

1.

Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

2

Peraturan Pemerintah Nomor : Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal;

3

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 100

tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

4

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun

2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Pelayanan Minimal;

5

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang

Penerapan Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar

Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

6

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor

29/PRT/M/2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Standar

Pelayanan Minimal;

7

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor

29/PRT/M/2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Standar

Pelayanan Minimal;

8

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 101

Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Pelayanan Dasar

Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Daerah

Kabupaten / Kota;

9

Peraturan Menteri Dalam Negeri Sub Urusan Kebakaran Daerah

Kabupaten/ Kota,

10

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 121

Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Mutu Pelayanan

Dasar Sub Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Provinsi

dan Kabupaten / Kota;

(17)

12

11

Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Penerapan

Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Penerapan Standar

Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di

Daerah Kabupaten/Kota.

B. Kebijakan Umum

Untuk menjamin sinergitas program pembangunan nasional dan

daerah, penyusunan RKPD Tahun 2020 berdasarkan arah kebijakan

pembangunan daerah dengan memperhatikan prioritas dan sasaran

pembangunan nasional.

Arah kebijakan pembangunan daerah tersebut harus berpedoman

pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan Undang-undang

Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa terdapat 6

(enam) urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

yang terdiri dari Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan

Pekerjaan Umum dan Urusan Perumahan Rakyat, Urusan Ketentraman

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, dan Urusan Sosial,

serta beberapa prioritas lainnya. Dalam penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 menggunakan target dan

capaian standar pelayanan minimal 6 (enam) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar disesuaikan dengan rencana

capaian target sasaran terukur dari output kegiatan, dengan

memperhatikan hal - hal sebagai berikut : Urusan Pendidikan, Urusan

Kesehatan, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan

Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan, dan Urusan Sosial

C. Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan merupakan sebuah rumusan

perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten

Cianjur mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Strategi merupakan langkah- langkah yang berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan langkah-langkah yang berisikan

program-program indikati untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan

salah satu rujuan penting dalam perencanaan pembangunan daerah.

Sementara itu arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan

rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan

dan sasaran dari waktu ke waktu selam 5 ( lima ) tahuh. Rumusan

kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai

dengan pengaturan pelaksanaanya.

Program -program prioritas Bupati dan Wakill Bupati pada waktu

kampanye disebut SAPTA CITA. Saptra Cita memberikan arahan

penjabaran misi yang meliputi :

(18)

13

1. Peningkatan infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

2. Peningkatan Ekonomi;

3. Peningkatan Sosial Keagamaan;

4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan;

5. Peningkatan Pendidikan dan Kebudayaan;

6. Peningkatan Kesehatan;

(19)

14

BAB II

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

2.1

Capaian Kinerja Makro

Capaian

kinerja

makro

merupakan

capaian

kinerja

yang

menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah

secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari berbagai program yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak swasta

dan pihak terkait lainnya dalam pembangunan nasional.

Capaian kinerja makro menggunakan indikator kinerja makro sebagai

berikut:

No

Indikator Kinerja

Makro

Capaian

Kinerja

Tahun N-1

Capaian

Kinerja Tahun

N

Perubahan (%)

1

2

3

4

5

1

Indeks

Pembangunan

Manusia

64,62

65,38

0,76

2

Angka

Kemiskinan

9,81

9,15

-0,66

3

Angka

Pengangguran

10,15

9,72

0,43

4

Pertumbuhan

Ekonomi

6,23

5,47

-0,76

5

Pendapatan Per

kapita

42,93

46,81

3,88

6

Ketimpangan

Pendapatan (Gini)

0,363

0,350

-0,013

2.2.

Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Capaian kinerja urusan pemerintahan merupakan gambaran dari

keberhasilan daerah dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan peraturan

perundang-undangan tentang pemerintahan daerah. Laporan capaian kinerja urusan

pemerintahan daerah memuat data/informasi kinerja setiap urusan

pemerintahan sesuai dengan indikator masing-masing urusan pemerintahan

dan urusan penunjang. Data/informasi setiap indikator wajib diisi oleh

pemerintah daerah secara lengkap.

(20)

15

No

Pemerintahan

Urusan

Indikator Kinerja Kunci

Keluaran

Capaian Kinerja

Sumber

Data

Ket

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

WAJIB

1 Pendidikan Jumlah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi (Negeri dan Swasta) 236 Disdikbud Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta

didik dari Pemerintah Daerah

38.308 Disdikbud

Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang Menerima pembebasan biaya pendidikan 38.308 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) 944 Disdikbud

Jumlah pendidik pada PAUD (Negeri dan Swasta) 1.190 Disdikbud

Jumlah pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (DIV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini

271 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala satuan PAUD nonformal dari lembaga pemerintah

414 Disdikbud

Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi 1.556 Disdikbud

Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

245.113 Disdikbud

Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

97.736 Disdikbud

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

(21)

16

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang

menerima pembebasan biaya pendidikan

97.736 Disdikbud

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) 9.984 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan

Swasta)

4.548 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar 10.526 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta) 4.458 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan

Swasta)

2.496 Disdikbud

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)

3.032 Disdikbud

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta 1.709 Disdikbud Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) 1.208 Disdikbud Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma

empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

6.482 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

2.836 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar (Negeridan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

1.075 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengahpertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

325 Disdikbud

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat

1.075 Disdikbud

Jumlah tenaga penunjang lainnyapada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat

(22)

17

Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi 1.556 Disdikbud

Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

245.113 Disdikbud

Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

97.736 Disdikbud

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

245.113 Disdikbud

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

97.736 Disdikbud

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) 9.984 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan

Swasta)

4.548 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar 10.526 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) 4.458 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan

Swasta)

2.496 Disdikbud

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)

3.032 Disdikbud

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta 1.709 Disdikbud Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah enengah pertama (Negeri dan Swasta) 1.208 Disdikbud Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma

empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

6.482 Disdikbud

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

2.836 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

(23)

18

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang

memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surattanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

325 Disdikbud

Jumlah tenaga penunjang lainnyapada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat

1.215 Disdikbud

Jumlah satuan pendidikan kesetaraan terakreditasi (Negeridan Swasta) 160 Disdikbud Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan

dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

7237 Disdikbud

Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

7.237 Disdikbud

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada satuan endidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) 1.013 Disdikbud Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) 1.013 Disdikbud Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah

diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

531 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

131 Disdikbud

Jumlah kepala sekolah pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1

131 Disdikbud 2 Kesehatan Jumlah RS Rujukan kabupaten/ kota yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan

(SPA) sesuai standar

4 Dinkes

Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya 4 Dinkes

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia untuk ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan

Buku KIA = 47.250 Buah, Dinkes

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan antenatal untuk ibu hamil 1180 Bidan PKM Dinkes Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia untuk bayi baru lahir mendapatkan

pelayanan kesehatan bayi baru lahir

Buku KIA = 47.250 Buah, Dinkes

(24)

19

Jumlah dukungan logistik kesehatan kesehatan balita sesuai standar yang tersedia Buku KIA = 47.250 Buah, Dinkes

Jumlah SDMkesehatan balita sesuai standar yang tersedia 1180 Bidan PKM Dinkes Jumlah dukungan logistik kesehatan anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar

0 Dinkes

Jumlah SDM umtuk kesehatan anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Dokter = 146, Perawat = 641

Dinkes

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang usia 15-29 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

196 Posbindu KIT

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasarsesuai standar 540 Kader Terlatih Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan

skrining kesehatan sesuai standar

0

Jumlah SDM kesehatan untuk warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Perawat PKM = 641

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

196 buah Tensi Digital

Jumlah SDM kesehatan untuk penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

45 Pengelola Program PTM

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Glucose Strip = 10.600 Alcohol Swab = 5.300 Blood

Lancet = 5.200 Jumlah SDM kesehatan untuk penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar

45 Pengelola Program PTM

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

Anti Onxiety (diazepam, Amitriptilin, Klozapin, Risperidon, Flufenazine decanoat, Haloperidol Jumlah SDM kesehatan untuk ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa 45 Pengelola Program

(25)

20

sesuai standar Keswa

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar

Cartridge TCM = 7.100 Pot Dahak Steril=70.000 ReagenZtehl Neelson=660 Objek Glass=400 Jumlah SDM kesehatan untuk orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai

standar

Dokter=49 Programmer TB=50 Petugas Lab=46 Petugas Farmasi=50

Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

RDT HIV=33.400, RDT SIFIIS=33.400, Vacutainer EDTA=1.334, ST Nitril S=500, ST Nitril L=600, Needle=33.400, Holder=33.400, Vacutanier Serum Blood = 33.400, TP DISPOSIBLE SYRINE 3 CC = 33.400 pcs, Safety Box 2.5 Liter = 1.000 unit, Sharp Container 7 Liter =b1.000 unit, Autoclik Lancing Device = 1.000Unit, Lancet = 3.000 Box, Alkohol Swab = 3.000 Unit, Plester Bulat = 3.000 Unit, Handsanitizer = 2.000 botol, Gown = 640 Buah.

(26)

21

Jumlah SDM kesehatan untuk orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan

deteksi dini HIV sesuai standar

Dokter=47 Programer=45 Petugas Lab=45 Petugas RR=45 Konselor=20 3 Urusan Pekerjaan

Umum

Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha) 39.018,29

Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (m)

236.000

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)

202

Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)

72.610

Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air W Kewenangan kabupaten/kota

Tidak Ada

Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota

Tidak Ada

Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota 2 Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha) 39.018,29 Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (m) 236.000 Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS

kewenangan kabupaten/kota (ha)

202

Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)

72.610

Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan abupaten/ kota

Tidak Ada

Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota

Tidak Ada

(27)

22

Persentase panjang jaringan irigasi primer dalam kondisi baik 71,06%

Persentase panjang jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik 71,67% Persentase panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik -

Pemenuhan dokumen RISPAM kabupaten/kota ADA

Tersusun dan ditetapkannya JAKSTRADA Kab/Kota

Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota penyelenggaran SPAM 1 PDAM

Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah

lain.

Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan

dasar menggunakan SPALD S

Jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar

menggunakan SPALD-T

Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T

699,864 unit

Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja 278 unit Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasapengolahan lumpur tinja Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan air limbah domestik

Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses dasar

Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses aman

Kinerja penyediaan pelayanan SPALD T akses aman

Kinerja penyediaan unit pengolahan setempat

Kinerja penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja

Kinerja penyediaan prasarana pengolahan lumpur tinja

Kinerja penyediaan sambungan rumah yang tersambung ke IPALD

(28)

23

Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan kepala daerah dalam SK jalan kewenangan

Kab/Kota (km)

1.335,271

Panjang jalan yang dibangun (km) -

Panjang jembatan yg dibangun (m) -

Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi) (km) 13,263

Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan (m)

Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi (km) 12,362

Panjang jembatan yang direhabilitasi (m) 5

Panjang jalan yang dipelihara (km) 338,929

Panjang jembatan yang dipelihara (m) -

Jumlah Pelatihan Tenaga operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota - Jumlah tenaga kerja operator/teknisi/analis yang terlatih di wilayah kabupaten/ kota (org) 121 Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah

kabupaten/kota (org)

121

Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi Cakupan kabupaten/kota yang aktif dengan data termutakhir

-

Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBD Kab/Kota

-

Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBN

-

Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari pendanaan lainnya

-

Tersedianya data dan informasi paket pekerjaan jasa konstruksi sesuai kewenangannya yang sudah dan sedang ilaskanakan oleh badan usaha jasa konstruksi yang termutakhir secara berkala

Ada

Tersedianya data dan profil OPD sub-urusan jasa konstruksi kabupaten/kota - Tersedianya data dan informasi pelatihan tenaga operator dan teknisi/analis konstruksi di -

(29)

24

wilayah kabuapten/kota yang dilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) yang diregistrasi oleh menteri yang membidangi jasa konstruksi, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan instansi pemerintah lainnya.

Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi yang terlatih di wilayah kabupaten/ kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknisi/analis

Ada

Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/ teknisi/analis di wilayah kab/ kota

Ada

Tersedianya data dan informasi badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah kabupaten/kota

Ada

Tersedianya data dan informasi pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui

-

Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidak sesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa

Ada

Tersedianya data dan informasi kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan Ada Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidak sesuaian jenis, sifat, klasifikasi,

layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan

Ada

Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota -

Jumlah usaha perseorangan yang memiliki TDUP di wilayah kabupaten/kota - Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota 117 Jumlah badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota 14 Jumlah pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui - Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk

dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi dan pengawasannya

0

Jumlah kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya 0 Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk 0

(30)

25

dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi

kewenangan pengawasannya

4 Perumahan Rakyat Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan bencana dan rencana penanganannya

Jumlah rumah yang terkena bencana alam

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang rumahnya terkena bencana alam Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban

bencana

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang terfasilitasi

Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan

Jumlah rumah tangga penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencanapemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan subsidi uang sewa berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah

Jumlah luasan (Ha) kawasan permukiman kumuh < 10 Ha 20.96 Ha

Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH 379 unit

Jumlah luasan (ha) penanganan infrastruktur kawasan kumuh 4.19 Ha

(31)

26

Jumlah unit Peningkatan Kualitas RTLH 2.430 Unit

Jumlah rumah tidak layak huni 106.999 unit

Jumlah rumah yang tidak dihuni 0

Rasio rumah dan KK 1,22 KK

Jumlah rumah pembangunan baru 0

Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU

Jumlah unit rumah yang sudah difasilitasi air minum

Jumlah unit rumah yang terfasilitasi jalan lingkungan

Jumlah unit rumah yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site)

Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH

Jumlah unit rumah yang terfasilitasi akses PJU

Jumlah pengembang yang tersertifikasi

Jumlah pengembang yang teregistrasi

Jumlah pengembang yang mendapat penyuluhan atau pelatihan

5 Ketentraman,

ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

(32)

27

Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani

120 kasus

Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda Satpol PP dan

Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

(33)

28

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu

(34)

29

tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani

120 kasus Satpol PP dan Damkar

data kasus yang masuk dan ditangani

(35)

30

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan

10.452 orang

Satpol PP dan Damkar

data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan

1 perda

Satpol PP dan Damkar

Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada

Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS

2 orang

Satpol PP dan Damkar

dokumen SK PPNS dan Kartu Tanda Penyidik PPNS Tersedianya SOP dalam penegakan Perda dan Perkada serta penanganan gangguan

trantibum ada Satpol PP dan

Damkar

Peraturan Bupati No …. Tahun …. Tentang Tersedianya sarana prasarana minimal

ada Satpol PP dan Damkar

Data Kartu Inventaris Barang tahun 2020 Jumlah dan Jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia

(operasi darurat non kebakaran ) oleh dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan di

kabupaten /kota 200 kasus

Satpol PP dan Damkar data kejadian kebakaran, penyelamatan, dan kasus lainnya Tersedianya pos sektor damkar yang dilengkapi sarana prasarana damkar, sarana prasarana

penyelamatan di

kantor kecamatan ada

Satpol PP dan Damkar

Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Tersedianya aparatur selama 24 (jam) yang dilaksanakan secara bergantian (shift) di kantor

kecamatan ada Satpol PP dan Damkar Jadwal Jaga Siaga/Piket anggota Damkar Per UPTD WMK dan dokumentasi

(36)

31

Pos Damkar yang dilengkapi dengan sarana/prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan

dan

evakuasi di setiap keluarahan/desa ada

Satpol PP dan Damkar

Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Jumlah dan jenis sarana prasarana pemadaman, penyelamatan dan evakuasi

ada

Satpol PP dan Damkar

Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Jumlah aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam

sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran

ada Satpol PP dan Damkar

Daftar nominatif pegawai Bidang Damkar tahun 2020 Jumlah relawan kebakaran di bawah binaan Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

atau perangkat daerah yang menyelenggarakan suburusan kebakaran ada Satpol PP dan Damkar

Daftar nominatif relawan Pemadam Kebakaran (BALAKAR) Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran

ada Satpol PP dan Damkar Daftar nominatif pegawai Bidang Damkar tahun 2020

ada Satpol PP dan Damkar

SOP Penanggulangan Kebakaran

Persentase penyelesaian dokumen KRB sampai dengan dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen KRB sampai dengan dinyatakan sah/legal Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi rawan

bencana sesuai jenis ancaman bencana

12,32% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh

informasi rawan bencana sesuai

(37)

32

jenis ancaman bencana

Persentase penyelesaian dokumen RPB sampai dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen RPB sampai dinyatakan sah/legal

Persentase penyelesaian dokumen Renkon sampai dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen Renkon sampai dinyatakan sah/legal

Persentase jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan 0,14% BPBD (bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan)

Persentase jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan

Persentase warga negara yang ikut pelatihan 0,14% BPBD (bidang

Pencegahan dan

Kesiapsiagaan)

Persentase warga negara yang ikut pelatihan

Persentase warga negara yang mendapat layanan pusdalops penanggulangan bencana dan sarana prasarana penanggulangan bencana

19,38% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase warga negara yang mendapat layanan pusdalops penanggulangan bencana dan sarana

(38)

33

prasarana

penanggulangan bencana Persentase warga negara yang mendapat peralatan perlindungan 19,32% BPBD (bidang

Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase warga negara yang mendapat peralatan perlindungan Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB 100 % BPBD (bidang

Kedaruratan dan logistik)

Persentase kecepatan

respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana 100 % BPBD (bidang

Kedaruratan dan logistik)

Persentase kecepatan

respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana Persentase jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana 100 % BPBD (bidang

Kedaruratan dan logistik)

Persentase jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana Persentase jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi terhadap kejadian bencana 100 % BPBD (bidang

Kedaruratan dan logistik)

Persentase jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan

dievakuasi terhadap kejadian

(39)

34

bencana

6 Sosial Jumlah layanan data dan pengaduan yang dimiliki 1

Jumlah data penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng

yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM 0

Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk 0

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

dijangkau 0

Jumlah kendaraan roda empat yang akses khusus layanan kedaruratan yang dimiliki 0 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

menerima paket permakanan sesuai standar gizi 200

Jumlah rumah singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar 1 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

menerima paket sandang 0

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

memanfaatkan alat bantu 28

Jumlah alat bantu yang tersedia di rumah singgah/ shelter 0

Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia 0

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng

yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan 0

Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di rumah singgah 0

Jumlah pekerja sosial professional dan/atau TKS dan/atau relawan sosial yang disediakan 1135 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

mendapatkan bimbingan fisik, mental dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial

0

Jumlah bimbingan sosial yang dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat 0 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

(40)

35

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar 0

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

mendapatkan layanan penelusuran keluarga 18

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga

62 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

dirujuk 11

Jumlah korban bencana yang mendapatkan makanan 4985

Jumlah korban bencana

yang menerima paket sandang 3000

Jumlah tempat penampungan pengungsiyang dimiliki 0

Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan 0

Jumlah korban bencana yang menerima pelayanan dukungan psikososial 0 Jumlah pekerja sosial professional/tenaga kesejahteraan sosial dan/atau relawan sosial yang

tersedia 1135

7 Tenaga Kerja Dokumen perencanaan tenaga kerjakabupaten/kota. 0 Disnakertrans

Persentase akurasi proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja 0 Disnakertrans Jumlah perusahaan yang menyusun rencana tenaga kerja di Kab/Kota 0 Disnakertrans Persentase penerapan Program PBK dengan kualifikasi klaster 0 Disnakertrans

Persentase instruktur bersertifikat kompetensi 100 Disnakertrans

Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan 110 Disnakertrans

Persentase LPK yang terakreditasi 1,32 % Disnakertrans

Persentase LPK yang memiliki perizinan 100 % Disnakertrans

Jumlah penganggur yang dilatih 20 Disnakertrans

Persentase lulusan bersertifikat pelatihan 100% Disnakertrans

(41)

36

Lulusan bersertifikat kompetensi Disnakertrans

Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang iberikan Pelatihan

0 Disnakertrans

Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)

0 Disnakertrans

Persentase perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas 94,04 % Disnakertrans

Data tingkat produktivitas total Disnakertrans

Data tingkat produktivitas total

Persentase perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) 0,92 % Disnakertrans Persentase perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 0 Disnakertrans Rekapitulasi tahunan jumlah konfederasi SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat,

SP/SB di perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di Perusahaan Konfederasi SP/SB : 7 Federasi SP/SB : 7 SP/SB diluar perusahaan : 0 Disnakertrans

Persentase perusahaan yang sudah menyusun struktur skala Upah 3,45 % Disnakertrans Persentase perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan 102 % BPJS

Ketenagakerjaa n

Persentase jumlah perusahaan yang Berselisih 1,85 Disnakertrans

Jumlah mogok Kerja 5 Disnakertrans

Jumlah penutupan Perusahaan 2 Disnakertrans

Jumlah perselisihan Kepentingan 0 Disnakertrans

Jumlah perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dalam 1 (satu)Perusahaan 0 Disnakertrans

Jumlah perselisihan PHK 19 Disnakertrans

Jumlah pekerja/buruhyang ter-PHK 31 Disnakertrans

Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui perundingan Bipartite 0 Disnakertrans Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit kabupaten/kota yang Diberdayakan 1 Disnakertrans

(42)

37

Persentase perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama oleh

Mediator Hubungan Industrial

0 % Disnakertrans

Jumlah lowongan kerja yang tersedia di wilayah kabupaten/kota 8.288 Lowongan Disnakertrans Jumlah pencari kerja yang terdaftar di kab/kota 22.260 Orang Disnakertrans

Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK) wilayah kab/kota 78 Disnakertrans

Jumlah Tenaga Kerja Khusus terdaftar dalam satu kabupaten/kota 43 orang Disnakertrans

Jumlah Pejabat Fungsional Pengantar Kerja 0 Disnakertrans

Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota

1 Disnakertrans

Jumlah perjanjian kerja yang disahkan oleh dinas bidang ketenagakerjaan Kab/Kota 9 Disnakertrans Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Informasi Pasar Kerja(IPK) Online (SISNAKER) 3034 Orang Disnakertrans Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang

mendapatkan sosialisasi

11,98 % Disnakertrans

Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata

334 Orang Disnakertrans

Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan fasilitasi kepulangan

6,59% Disnakertrans

Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja

8,08 % Disnakertrans

Data pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan keluarganya

80,59 % Disnakertrans

Jumlah Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentukan 0 Disnakertrans 8 Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah kabupaten/kota yang

telah dilatih PUG 27 DPPKBP3A

Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis gender di tingkat kabupaten/kota

1

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Undang-undang Nomor 33 Tahun

Penjualan kredit adalah jika order dari pelanggan telah terpenuhi dan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

dalam filsafat dan karya-karya Murtadha Muthahhari yang berhubungan dengan penguatan yang akan diteliti dengan konsep yang lain (dalam hal ini konsep Fitrah

safeguard harus dikonsultasikan dan didiseminasikan secara luas terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak, harus mendapatkan kesempatan untuk ikut

Sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka keberadaan

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Pelayanan E-KTP di Kantor Kecamatan Jebres, sudah sesuai dengan Pasal 344 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, tetapi belum