KESEHATAN
Ibu Hamil yang
mendapatkan layanan
kesehatan
96.62 %
Ibu Bersalin yang
mendapatkan layanan
Persalinan
89.62 %
Cakupan pelayanan
kesehatan balita sesuai
standar
99.92 %
Persentase orang terduga
TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai
standar
89.49%
PEKERJAAN UMUM &
PENATAAN RUANG
Tingkat Kemantapan
Jalan kabupaten
63,27%
Rasio kepatuhan
IMB kabupaten
100 %
PERUMAHAN RAKYAT &
KAWASAN PEMUKIMAN
Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)
15, 60 %
Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)50,91 %
TRANTIBUM
Gangguan Trantibum yang diselesaikan100 %
Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran100 %
Persentase (%) penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan
gelandangan pengemisyang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (Indikator SPM)
SOSIAL
100 %
Persentase korban bencana alam dan sosial yangterpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana daerah
100 %
Tenaga Kerja
Persentase Tenaga kerja yang ditempatkan:
37,08 %
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
Persentase anak korban kekerasan yang ditangani:
0.003 %
Ketersediaan Pangan :0,251 %
Pangan/Ketahanan Pangan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup:62,88 %
Lingkungan Hidup Pengelolaan Sampah16,84 %
Komunikasi & Informatika Website milik Pemerintah Daerah
Ada
(cianjurkab.go.id)
Koperasi dan UKM
Koperasi yang berkualitas :
8,80 %
Usaha Mikro yang menjadi Wirausaha
9,88 %
Perpustakaan
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
96,4 %
Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip
66,03 %
Kelautan & Perikanan Produksi Perikanan
132017 Ton
Pariwisata Jumlah Wisatawan Mancanegara-75,46 %
Kontribusi sektor Pariwisataterahadap PAD
Rp 2.218.164.000
Pertanian Produktivitas Pertanian561,137
hentar
PerindustrianPertambahan Jumlah Industri Kecil dan Menengah
-76,19 %
Belanja Pegawai Pendidikan dan
Kesehatan
Pendidikan
959,222 Total APBD = 4254476180134.
8
Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat
diakses di website Pemda
4221750139559.8
Jumlah PAD :
600569212397
Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui pengadaan : Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan
1126765422110
total belanja langsung
INOVASI
keberhasilannya dalam melakukan inovasi daerah di bidang Peningkatan layanan publik, Tata kelola pemerintahan, dan Pembangunan di daerah Tahun 2020
Tingkat Partisipasi warga usia 5-6
tahun yang berpartisipasi dalam
PAUD
Pendidikan Dasar
Tingkat partisipasi warga usia 7-18
tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah yang
berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan
43,40 %
2.753 %
PENGHARGAAN NASIONAL
Piagam Penghargaam MURI ( Museum Rekor Dunia Indonesia ) : Polres yang menyelenggarakan Rapid Test Kepada Anggota POLRI, TNI, ASN beserta keluarga peserta terbanyak, Juni 2020 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Perekaman KTP elektronik:
100 %
Kesehatan 74,337
Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat
diakses di website Pemda
3595080174809.8
1774203712185
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.1.1
Penjelasan Umum ... 1
1.1.2
Perencanaan Pembangunan Daerah ... 7
1.1.3
Penerapan Standar Pelayanan Minimal ... 11
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH ...14
2.1
Capaian Kinerja Makro ...14
2.2 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ...14
2.2.1 Indikator Kinerja Kunci Keluaran ...14
2.2.2 Indikator Kinerja Kunci Hasil ...52
2.2.3 Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan
Pemerintahan ...61
2.3 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah ...66
BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN ...86
3.1 Tugas Pembantuan Pusat yang Dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota
Tugas pembantuan dari kementerian/lembaga yang ditugaskan kepada
daerah kabupaten/kota ...86
3.1.1 Target Kinerja ...87
3.1.2 Realisasi ...91
3.3. Permasalahan dan Kendala ...92
3.4. Saran dan Tindak Lanjut ...92
BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ...94
4.1 Urusan Pendidikan ...94
4.2 Urusan Kesehatan ...97
4.3 Urusan Pekerjaan Umum ...105
iii
4.5 Urusan
Ketenteraman,
Ketertiban
Umum
dan
Perlindungan
Masyarakat ...111
4.6 Urusan Sosial ...119
4.7 Program dan Kegiatan ...123
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.1.1 Penjelasan Umum
a. undang-undang pembentukan daerah :
Undang- Undang No 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
barat.
b. Data geografis wilayah
a) Aspek Geografi
Penjelasan mengenai aspek geografis mencakup letak, luas,
batas wilayah, topografi, hidrologi, klimatologi, penggunaan
lahan, potensi pengembangan wilayah, dan wilayah rawan
bencana.
b) Letak, Luas dan Batas Wilayah
Letak Kabupaten Cianjur secara administratif berada di
tengah Provinsi Jawa Barat, Peta Orientasi wilayah
Kabupaten Cianjur ditunjukkan pada Gambar 1.1 dan secara
administrasi pemerintahan di Kabupaten Cianjur tercatat
sebanyak 32 Kecamatan, 354 Desa dan 6 Kelurahan, serta
mencakup 2.751 Rukun Warga dan 10.402 Rukun Tetangga
ditunjukan dalam gambar 1.2. Luas Kabupaten Cianjur adalah
361.435 Ha, atau 3.614,34 Km², secara geografis terletak
diantara 6° 21’ - 7° 25’ Lintang Selatan dan 106° 42’ - 107° 25’
Bujur Timur,
c) Topografi
Gambaran
topografi
menjabarkan
mengenai
kondisi
ketinggian dan kontur wilayah Kabupaten Cianjur. Adapun
karakteristik topografi yang terdapat di Kabupaten Cianjur
terdiri dari Dataran, Perbukitan Berelief Halus, Perbukitan
Berelief Sedang, .dan Perbukitan Berelief Kasar ditunjukan
dalam Gambar 1.3.
d) Iklim dan Curah Hujan
Secara umum Kabupaten Cianjur beriklim tropis lembab
dengan suhu udara minimum 18 derajat dan suhu maksimal
adalah 24 dengan kelembaban nisbi berkisar antara 80-90%.
Pada bulan November – Maret angin bertiup ke arah tenggara
yang biasanya berkaitan dengan musim kemarau. Adapun
2
Gambar 1.1
Peta Orientasi wilayah Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,
Bappeda
Gambar 1. 2.
Peta Batas Administrasi Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,
3
Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus
sedangkan puncak musim hujan terjadi pada bulan
Desember- Januari dengan curah hujan rata-rata di wilayah
pesisir berkisar antara 1.120,4 mm/tahun sampai dengan
3.543 mm/tahun dan sebagian wilayah sebelah barat
Kecamatan Sindangbarang memiliki curah hujan lebih tinggi,
yakni berkisar antara 3.000 mm/tahun sampai 4.000
mm/tahun.
Gambar 1.3.
Peta Topografi Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031,
Bappeda
e) Geologi
Wilayah Kabupaten Cianjur pada umumnya terdiri dari sistem
dataran, sistem perbukitan, dan sistem volkan. Formasi
Bentang Atas tersusun atas batu pasir bertufa berlapis, breksi
tufa batu apung dan breksi tufa andesit, sedangkan Formasi
Bentang Bawah tersusun atas batu pasir tufa berlapis, tufa
batu apung dengan sisipan liat bernapal dan breksi andesit. .
f) Jenis Tanah
4
tanahnya tertutup oleh batuan sedimen, terutama di wilayah
Canjur bagian selatan, sedangkan di wilayah Cianjur bagian
utara banyak mengandung vulkanik. Jenis tanah sebagian
besar terdiri dari jenis tanah latosol mencakup luasan ±
217.205 hektar (62,03%dari luas Kabupaten Cianjur) dan
Persentase terkecil adalah jenis tanah andosol sekitar ±
17.741 hektar (5,07% dari luas Kabupaten Cianjur)..
g) Hidrogeologi
Sumber daya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi
air permukaan (sungai-sungai), mata air, dan air tanah.
Sumber daya air tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.
h) Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kabupaten Cianjur terdiri atas daratan (lahan)
dan perairan. Total luas wilayah keseluruhan adalah 361.435
Ha berdasarkan Peraturan Daerah No 17 Tahun 2012
Tentang RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031 sedangkan
luas lahan yang digunakan sebesar 350.148 Ha yaitu luas
lahan sawah sebesar 66.934,30 Ha dan Luas Lahan Bukan
Sawah sebesar 261.619,20 Ha. (Sumber Dinas Pertanian
Perkebunan Pangan dan Hortikultura)
i) Wilayah Rawan Bencana
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang
memiliki kerentanan terhadap bencana alam. Daerah rawan
bencana terbagi atas tiga kategori, yaitu daerah rawan
longsor, daerah rawan banjir, dan daerah rawan tsunami dan
gelombang pasang.(Gambar 1.4)
j) Aspek Demografi
Sebaran jumlah penduduk Kabupaten Cianjur Tahun 2019
terbanyak yaitu Kecamatan Cianjur sebanyak 165.047 jiwa
atau 7,30 persen dan jumlah penduduk yang paling sedikit
yaitu Kecamatan Campakamulya sebanyak 24.393 jiwa atau
1,08 persen. Jika dibandingkan antara jumlah penduduk
(2.292.366 jiwa) dengan luas Kabupaten Cianjur (3.614,35
km²), maka kepadatan penduduk per Km² pada tahun 2019
mencapai 634,24 jiwa dan kepadatan penduduk terkecil ada
di Kecamatan Naringgul yaitu sebesar 149,76 jiwa per km²..
5
Gambar 1.4
Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031, Bappeda
c. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur Tahun 2020 adalah
2.301.536 jiwa,( Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencacatan
Sipil):
d. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
1. Kecamatan
Kecamatan adalah Perangkat Daerah yang dibentuk dalam
rangka
meningkatkan
koordinasi
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelayanan
publik,
dan
pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan. Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Cianjur, jumlah dan tipe kecamatan di Kabupaten Cianjur
semuanya Tipe A (Sumber Sekretariat Daerah pada Bagian
Organisasi).
2. Desa/Kelurahan
6
cukup banyak yaitu urutan ke 6 dari 27 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat. Terdiri dari 32 Kecamatan dan 354 Desa
serta 6 kelurahan. Kategori IDM pada Tahun 2020 Kabupaten
Cianjur berada pada urutan ke 15 dari total 19
Kabupaten/Kota yang memiliki desa di Provinsi Jawa Barat
dengan nilai IDM 0,6827 dan secara umum merupakan
kategori Strata Desa Berkembang.
Jumlah desa di Kabupaten Cianjur berdasarkan strata
tersebut terdiri dari 5 Desa Mandiri, 93 Desa Maju, 240 Desa
Berkembang, 16 Desa Tertinggal dan Tidak Terdapat Desa
Sangat Tertinggal.
(Sumber : DPMD Kab. Cianjur
)e. Jumlah Perangkat Daerah, unit kerja perangkat daerah dan
pegawai pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Cianjur dan Peraturan Daerah Kabupaten
Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Cianjur yaitu Jumlah Perangkat Daerah
sebanyak 63, Jumlah Unit Kerja Perangkat Daerah sebanyak 8
dan Jumlah Pegawai sebanyak 10.905 orang.
(Sumber Setda &
BKPPD Kab. Cianjur)
f. Realisasi Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah.
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Cianjur Tahun Anggaran 2020 Setelah Perubahan sebesar
Rp.
3.967.366.428.102,00
dengan
Realisasi
sebesar
Rp.
3.539.454.133.954,38
(89,21
%).
(Sumber
Badan
7
1.1.2 Perencanaan Pembangunan Daerah
Bagian ini memuat informasi yang meliputi beberapa hal sebagai berikut :
Sumber : Perbup Nomor 41 Tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan
bupati cianjur nomor 25 tahun 2019 ttg RKPD 2020
a. permasalahan strategis pemerintah daerah
Gambar 1.5
Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Cianjur Tahun 2020
b. Visi dan Misi Kepala Daerah
1. Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan kepala daerah. Visi Kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih seharusnya menggambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan
selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.
Berdasarkan pengetian diatas, maka Visi Kabupaten Cianjur
2016-2021 adalah :
“CIANJUR LEBIH MAJU DAN AGAMIS”
8
Lebih maju: pembangunan akan terus ditingkatkan dengan semangat
kemandirian, penuh inovasi dan profesionalitas birokrasi dalam
penyelengaraan pembangunan di semua bidang baik dalam bidang
pemerintahan, maupun bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan
dan ekonomi sebagai upaya mensejahterakan masyarakat secara
berkelanjutan.
Agamis: pembangunan manusia yang diselenggarakan berlandaskan
nilai-nilai akhlakul karimah sebagai penunjang utama bagi
keberhasilan pembangunan di berbagai bidang.
2. Misi
Misi Pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur 2016-2021
selama lima tahun kedepan sebagai komitmen untuk mencapai visi,
sebagai berikut:
a. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan
berwawasan lingkungan.
b. Meningkatkan
pembangunan
keagamaan.Meningkatkan
pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi.
c. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen Perencanaan
Jangka Menengah
Program Pembangunan Daerah berdasrkan Program Prioritas tahun
2020 yang mendukung Target Proritas Daerah, Sasaran dan Indikator
Sasaran RPJMD Tahun 2020 terdriri dari 14 Prioritas Pembangunan
dengan 84 Program Pembangunan.
d. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen Perencanaan
Tahunan.
Sasaran dan prioritas pembangunan Kabupaten Cianjur tahun 2021
merupakan bagian dari tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021 yang
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan daerah secara
menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya
saing perekonomian daerah yang ditopang oleh kuatnya kemandirian
dan keunggulan daerah. Sasaran dan prioritas pembangunan ini
didasarkan pada hasil evaluasi kinerja Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Tahun 2019 dan tahun berjalan 2020, proyeksi kerangka
ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah, kondisi
lingkungan strategis internal-eksternal, sebagaimana dibahas dalam bab
sebelumnya, isu strategis di Kabupaten Cianjur pada tahun berkenaan
dengan memperhatikan urgensi, efisiensi, efektivitas, dan daya ungkit
9
bagi kinerja pembangunan daerah. Penentuan prioritas pembangunan
Kabupaten Cianjur juga mempertimbangkan antara kebijakan nasional
serta Provinsi Jawa Barat agar tercipta sinergi antara pembangunan
pusat dan daerah.
Dalam penyusunan rencana kerja Tahun 2021 menjabarkan tujuan dan
sasaran pembangunan, isu strategis, strategi, dan arah kebijakan serta
prioritas
pembangunan.
Penyusunan
prioritas
dan
sasaran
pembangunan juga diarahkan untuk menjamin terwujudnya visi misi
Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagaimana tertuang dalam RPJMD
2016-2021 dan mendukung terwujudnya prioritas pembangunan Jawa
Barat dan Nasional.
1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
1) Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 2021
Sesuai dengan visi Presiden 2020-2024 “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong” dan tema RKP 2021 “Mempercepat Pemulihan
Ekonomi dan Reformasi Sosial”. Sasaran pembangunan tahun
2021 diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup
sasaran makro ekonomi khususnya perekonomian nasional yang
terdampak pandemi COVID-19, pembangunan manusia dan
masyarakat, dimensi pemerataan, kualitas lingkungan hidup,
pertumbuhan industri, dan pembangunan pariwisata dengan
indikator pembangunan
Pada tahun 2021, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka
memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang
berkualitas dan berkeadilan.
Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat
2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil
gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas
pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi Provinsi
Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi arah bagi pembangunan
sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang. Berbagai kebijakan
pembangunan jangka menengah Jawa Barat sampai dengan
Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi. Adapun visi
pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023, adalah:
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan
Kolaborasi”
10
makna sebagai berikut :
Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
dan
kualitas
hidup
masyarakat baik lahir maupun batin. Pembangunan diarahkan
untuk mewujudkan masyarakat Jawa Barat berdaya saing dan
mandiri.
Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan
wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk
meningkatkan
pelayanan
publik,
kualitas
hidup,
dan
pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi
antartingkatan pemerintahan, antarwilayah, dan antarpelaku
pembangunan untuk memanfaatkan potensi dan peluang serta
menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.
Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka
ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, yaitu:
a. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan
Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.
b. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia
dan Produktif
c. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan
Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan
d. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi
Umat yang Sejahtera dan Adil
e. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan
Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Untuk mencapai Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023 ditetapkan/dijabarkan kedalam Tujuan dan Sasaran
Pembangunan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun.
2) Tujuan dan Sasaran Kabupaten Cianjur Tahun 2021
Perwujudan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Cianjur masa bakti 2016-2021 sangat ditentukan oleh penjabaran
ke tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah. Tiga
misi pembangunan Kabupaten Cianjur 2016-2021 dijabarkan
kedalam 7 (tujuh) tujuan dan 12 (duabelas) sasaran. Tujuan dan
11
sasaran pembangunan memberikan gambaran apa yang menjadi
fokus pembangunan Cianjur selama 5 (lima) tahun kedepan.
Untuk memberikan fokus yang jelas, maka setiap sasaran
dilengkapi dengan indikator sasaran dan target yang jelas dan
terukur setiap tahun selama 5 (lima) tahun. Berikut tujuan dan
sasaran pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur
berdasarkan misi pembangunan 2016-2021
2. Prioritas Pembangunan Tahun 2021
1) Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2021
2) Prioritas Pembangunan Jawa Barat Tahun 2021
1.1.3 Penerapan Standar Pelayanan Minimal
A. Dasar Hukum
1.
Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
2
Peraturan Pemerintah Nomor : Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
3
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 100
tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun
2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Pelayanan Minimal;
5
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Penerapan Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
6
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor
29/PRT/M/2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal;
7
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor
29/PRT/M/2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal;
8
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Daerah
Kabupaten / Kota;
9
Peraturan Menteri Dalam Negeri Sub Urusan Kebakaran Daerah
Kabupaten/ Kota,
10
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 121
Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Teknis Mutu Pelayanan
Dasar Sub Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Provinsi
dan Kabupaten / Kota;
12
11
Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Penerapan
Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Penerapan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di
Daerah Kabupaten/Kota.
B. Kebijakan Umum
Untuk menjamin sinergitas program pembangunan nasional dan
daerah, penyusunan RKPD Tahun 2020 berdasarkan arah kebijakan
pembangunan daerah dengan memperhatikan prioritas dan sasaran
pembangunan nasional.
Arah kebijakan pembangunan daerah tersebut harus berpedoman
pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan Undang-undang
Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa terdapat 6
(enam) urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
yang terdiri dari Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan
Pekerjaan Umum dan Urusan Perumahan Rakyat, Urusan Ketentraman
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, dan Urusan Sosial,
serta beberapa prioritas lainnya. Dalam penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 menggunakan target dan
capaian standar pelayanan minimal 6 (enam) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar disesuaikan dengan rencana
capaian target sasaran terukur dari output kegiatan, dengan
memperhatikan hal - hal sebagai berikut : Urusan Pendidikan, Urusan
Kesehatan, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan, dan Urusan Sosial
C. Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan merupakan sebuah rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten
Cianjur mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Strategi merupakan langkah- langkah yang berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan langkah-langkah yang berisikan
program-program indikati untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan
salah satu rujuan penting dalam perencanaan pembangunan daerah.
Sementara itu arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan
rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran dari waktu ke waktu selam 5 ( lima ) tahuh. Rumusan
kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaanya.
Program -program prioritas Bupati dan Wakill Bupati pada waktu
kampanye disebut SAPTA CITA. Saptra Cita memberikan arahan
penjabaran misi yang meliputi :
13
1. Peningkatan infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
2. Peningkatan Ekonomi;
3. Peningkatan Sosial Keagamaan;
4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan;
5. Peningkatan Pendidikan dan Kebudayaan;
6. Peningkatan Kesehatan;
14
BAB II
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2.1
Capaian Kinerja Makro
Capaian
kinerja
makro
merupakan
capaian
kinerja
yang
menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah
secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari berbagai program yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak swasta
dan pihak terkait lainnya dalam pembangunan nasional.
Capaian kinerja makro menggunakan indikator kinerja makro sebagai
berikut:
No
Indikator Kinerja
Makro
Capaian
Kinerja
Tahun N-1
Capaian
Kinerja Tahun
N
Perubahan (%)
1
2
3
4
5
1
Indeks
Pembangunan
Manusia
64,62
65,38
0,76
2
Angka
Kemiskinan
9,81
9,15
-0,66
3
Angka
Pengangguran
10,15
9,72
0,43
4
Pertumbuhan
Ekonomi
6,23
5,47
-0,76
5
Pendapatan Per
kapita
42,93
46,81
3,88
6
Ketimpangan
Pendapatan (Gini)
0,363
0,350
-0,013
2.2.
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Capaian kinerja urusan pemerintahan merupakan gambaran dari
keberhasilan daerah dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan tentang pemerintahan daerah. Laporan capaian kinerja urusan
pemerintahan daerah memuat data/informasi kinerja setiap urusan
pemerintahan sesuai dengan indikator masing-masing urusan pemerintahan
dan urusan penunjang. Data/informasi setiap indikator wajib diisi oleh
pemerintah daerah secara lengkap.
15
No
Pemerintahan
Urusan
Indikator Kinerja Kunci
Keluaran
Capaian Kinerja
Sumber
Data
Ket
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
WAJIB
1 Pendidikan Jumlah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi (Negeri dan Swasta) 236 Disdikbud Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta
didik dari Pemerintah Daerah
38.308 Disdikbud
Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang Menerima pembebasan biaya pendidikan 38.308 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) 944 Disdikbud
Jumlah pendidik pada PAUD (Negeri dan Swasta) 1.190 Disdikbud
Jumlah pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (DIV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini
271 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala satuan PAUD nonformal dari lembaga pemerintah
414 Disdikbud
Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi 1.556 Disdikbud
Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
245.113 Disdikbud
Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
97.736 Disdikbud
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
16
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yangmenerima pembebasan biaya pendidikan
97.736 Disdikbud
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) 9.984 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan
Swasta)
4.548 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar 10.526 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta) 4.458 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan
Swasta)
2.496 Disdikbud
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)
3.032 Disdikbud
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta 1.709 Disdikbud Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) 1.208 Disdikbud Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
6.482 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
2.836 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar (Negeridan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
1.075 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengahpertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
325 Disdikbud
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
1.075 Disdikbud
Jumlah tenaga penunjang lainnyapada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
17
Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi 1.556 Disdikbud
Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
245.113 Disdikbud
Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
97.736 Disdikbud
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
245.113 Disdikbud
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
97.736 Disdikbud
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) 9.984 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan
Swasta)
4.548 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar 10.526 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) 4.458 Disdikbud Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan
Swasta)
2.496 Disdikbud
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)
3.032 Disdikbud
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta 1.709 Disdikbud Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah enengah pertama (Negeri dan Swasta) 1.208 Disdikbud Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
6.482 Disdikbud
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
2.836 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
18
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yangmemiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surattanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
325 Disdikbud
Jumlah tenaga penunjang lainnyapada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
1.215 Disdikbud
Jumlah satuan pendidikan kesetaraan terakreditasi (Negeridan Swasta) 160 Disdikbud Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan
dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
7237 Disdikbud
Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
7.237 Disdikbud
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada satuan endidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) 1.013 Disdikbud Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) 1.013 Disdikbud Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
531 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
131 Disdikbud
Jumlah kepala sekolah pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1
131 Disdikbud 2 Kesehatan Jumlah RS Rujukan kabupaten/ kota yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan
(SPA) sesuai standar
4 Dinkes
Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya 4 Dinkes
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia untuk ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan
Buku KIA = 47.250 Buah, Dinkes
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan antenatal untuk ibu hamil 1180 Bidan PKM Dinkes Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia untuk bayi baru lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Buku KIA = 47.250 Buah, Dinkes
19
Jumlah dukungan logistik kesehatan kesehatan balita sesuai standar yang tersedia Buku KIA = 47.250 Buah, DinkesJumlah SDMkesehatan balita sesuai standar yang tersedia 1180 Bidan PKM Dinkes Jumlah dukungan logistik kesehatan anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
0 Dinkes
Jumlah SDM umtuk kesehatan anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Dokter = 146, Perawat = 641
Dinkes
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang usia 15-29 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
196 Posbindu KIT
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasarsesuai standar 540 Kader Terlatih Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar
0
Jumlah SDM kesehatan untuk warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Perawat PKM = 641
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
196 buah Tensi Digital
Jumlah SDM kesehatan untuk penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
45 Pengelola Program PTM
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Glucose Strip = 10.600 Alcohol Swab = 5.300 Blood
Lancet = 5.200 Jumlah SDM kesehatan untuk penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
45 Pengelola Program PTM
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Anti Onxiety (diazepam, Amitriptilin, Klozapin, Risperidon, Flufenazine decanoat, Haloperidol Jumlah SDM kesehatan untuk ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa 45 Pengelola Program
20
sesuai standar Keswa
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
Cartridge TCM = 7.100 Pot Dahak Steril=70.000 ReagenZtehl Neelson=660 Objek Glass=400 Jumlah SDM kesehatan untuk orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar
Dokter=49 Programmer TB=50 Petugas Lab=46 Petugas Farmasi=50
Jumlah dukungan logistik kesehatan untuk orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
RDT HIV=33.400, RDT SIFIIS=33.400, Vacutainer EDTA=1.334, ST Nitril S=500, ST Nitril L=600, Needle=33.400, Holder=33.400, Vacutanier Serum Blood = 33.400, TP DISPOSIBLE SYRINE 3 CC = 33.400 pcs, Safety Box 2.5 Liter = 1.000 unit, Sharp Container 7 Liter =b1.000 unit, Autoclik Lancing Device = 1.000Unit, Lancet = 3.000 Box, Alkohol Swab = 3.000 Unit, Plester Bulat = 3.000 Unit, Handsanitizer = 2.000 botol, Gown = 640 Buah.
21
Jumlah SDM kesehatan untuk orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanandeteksi dini HIV sesuai standar
Dokter=47 Programer=45 Petugas Lab=45 Petugas RR=45 Konselor=20 3 Urusan Pekerjaan
Umum
Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha) 39.018,29
Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (m)
236.000
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)
202
Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)
72.610
Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air W Kewenangan kabupaten/kota
Tidak Ada
Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota
Tidak Ada
Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota 2 Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha) 39.018,29 Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (m) 236.000 Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS
kewenangan kabupaten/kota (ha)
202
Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)
72.610
Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan abupaten/ kota
Tidak Ada
Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota
Tidak Ada
22
Persentase panjang jaringan irigasi primer dalam kondisi baik 71,06%Persentase panjang jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik 71,67% Persentase panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik -
Pemenuhan dokumen RISPAM kabupaten/kota ADA
Tersusun dan ditetapkannya JAKSTRADA Kab/Kota
Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota penyelenggaran SPAM 1 PDAM
Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah
lain.
Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan
dasar menggunakan SPALD S
Jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar
menggunakan SPALD-T
Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T
699,864 unit
Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja 278 unit Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasapengolahan lumpur tinja Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan air limbah domestik
Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses dasar
Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses aman
Kinerja penyediaan pelayanan SPALD T akses aman
Kinerja penyediaan unit pengolahan setempat
Kinerja penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja
Kinerja penyediaan prasarana pengolahan lumpur tinja
Kinerja penyediaan sambungan rumah yang tersambung ke IPALD
23
Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan kepala daerah dalam SK jalan kewenanganKab/Kota (km)
1.335,271
Panjang jalan yang dibangun (km) -
Panjang jembatan yg dibangun (m) -
Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi) (km) 13,263
Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan (m)
Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi (km) 12,362
Panjang jembatan yang direhabilitasi (m) 5
Panjang jalan yang dipelihara (km) 338,929
Panjang jembatan yang dipelihara (m) -
Jumlah Pelatihan Tenaga operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota - Jumlah tenaga kerja operator/teknisi/analis yang terlatih di wilayah kabupaten/ kota (org) 121 Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah
kabupaten/kota (org)
121
Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi Cakupan kabupaten/kota yang aktif dengan data termutakhir
-
Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBD Kab/Kota
-
Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBN
-
Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari pendanaan lainnya
-
Tersedianya data dan informasi paket pekerjaan jasa konstruksi sesuai kewenangannya yang sudah dan sedang ilaskanakan oleh badan usaha jasa konstruksi yang termutakhir secara berkala
Ada
Tersedianya data dan profil OPD sub-urusan jasa konstruksi kabupaten/kota - Tersedianya data dan informasi pelatihan tenaga operator dan teknisi/analis konstruksi di -
24
wilayah kabuapten/kota yang dilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan LembagaPendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) yang diregistrasi oleh menteri yang membidangi jasa konstruksi, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan instansi pemerintah lainnya.
Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi yang terlatih di wilayah kabupaten/ kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknisi/analis
Ada
Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/ teknisi/analis di wilayah kab/ kota
Ada
Tersedianya data dan informasi badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah kabupaten/kota
Ada
Tersedianya data dan informasi pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui
-
Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidak sesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa
Ada
Tersedianya data dan informasi kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan Ada Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidak sesuaian jenis, sifat, klasifikasi,
layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan
Ada
Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota -
Jumlah usaha perseorangan yang memiliki TDUP di wilayah kabupaten/kota - Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota 117 Jumlah badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota 14 Jumlah pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui - Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk
dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi dan pengawasannya
0
Jumlah kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya 0 Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk 0
25
dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadikewenangan pengawasannya
4 Perumahan Rakyat Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan bencana dan rencana penanganannya
Jumlah rumah yang terkena bencana alam
Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang rumahnya terkena bencana alam Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban
bencana
Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang terfasilitasi
Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencanapemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan subsidi uang sewa berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah
Jumlah luasan (Ha) kawasan permukiman kumuh < 10 Ha 20.96 Ha
Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH 379 unit
Jumlah luasan (ha) penanganan infrastruktur kawasan kumuh 4.19 Ha
26
Jumlah unit Peningkatan Kualitas RTLH 2.430 Unit
Jumlah rumah tidak layak huni 106.999 unit
Jumlah rumah yang tidak dihuni 0
Rasio rumah dan KK 1,22 KK
Jumlah rumah pembangunan baru 0
Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU
Jumlah unit rumah yang sudah difasilitasi air minum
Jumlah unit rumah yang terfasilitasi jalan lingkungan
Jumlah unit rumah yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site)
Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH
Jumlah unit rumah yang terfasilitasi akses PJU
Jumlah pengembang yang tersertifikasi
Jumlah pengembang yang teregistrasi
Jumlah pengembang yang mendapat penyuluhan atau pelatihan
5 Ketentraman,
ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
27
Ketertiban Umum dan KetentramanMasyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani
120 kasus
Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda Satpol PP dan
Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
28
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu
29
tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan LinmasJumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani 120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan 10.452 orang Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani
120 kasus Satpol PP dan Damkar
data kasus yang masuk dan ditangani
30
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan10.452 orang
Satpol PP dan Damkar
data nominatif anggota Linmas yang mendapatkan kartu tanda anggota dan sudah tercatat di bidang SDA dan Linmas
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan
1 perda
Satpol PP dan Damkar
Perda Nomor 1 tahun 2019 tentang 1 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah Perda yang mencakup secara keseluruhan Perda-Perda yang sudah ada
Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS
2 orang
Satpol PP dan Damkar
dokumen SK PPNS dan Kartu Tanda Penyidik PPNS Tersedianya SOP dalam penegakan Perda dan Perkada serta penanganan gangguan
trantibum ada Satpol PP dan
Damkar
Peraturan Bupati No …. Tahun …. Tentang Tersedianya sarana prasarana minimal
ada Satpol PP dan Damkar
Data Kartu Inventaris Barang tahun 2020 Jumlah dan Jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia
(operasi darurat non kebakaran ) oleh dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan di
kabupaten /kota 200 kasus
Satpol PP dan Damkar data kejadian kebakaran, penyelamatan, dan kasus lainnya Tersedianya pos sektor damkar yang dilengkapi sarana prasarana damkar, sarana prasarana
penyelamatan di
kantor kecamatan ada
Satpol PP dan Damkar
Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Tersedianya aparatur selama 24 (jam) yang dilaksanakan secara bergantian (shift) di kantor
kecamatan ada Satpol PP dan Damkar Jadwal Jaga Siaga/Piket anggota Damkar Per UPTD WMK dan dokumentasi
31
Pos Damkar yang dilengkapi dengan sarana/prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatandan
evakuasi di setiap keluarahan/desa ada
Satpol PP dan Damkar
Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Jumlah dan jenis sarana prasarana pemadaman, penyelamatan dan evakuasi
ada
Satpol PP dan Damkar
Data sarana dan prasara yang ada d UPTD WMK Bidang Damkar dan dokumentasi Jumlah aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam
sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran
ada Satpol PP dan Damkar
Daftar nominatif pegawai Bidang Damkar tahun 2020 Jumlah relawan kebakaran di bawah binaan Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
atau perangkat daerah yang menyelenggarakan suburusan kebakaran ada Satpol PP dan Damkar
Daftar nominatif relawan Pemadam Kebakaran (BALAKAR) Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran
ada Satpol PP dan Damkar Daftar nominatif pegawai Bidang Damkar tahun 2020
ada Satpol PP dan Damkar
SOP Penanggulangan Kebakaran
Persentase penyelesaian dokumen KRB sampai dengan dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen KRB sampai dengan dinyatakan sah/legal Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi rawan
bencana sesuai jenis ancaman bencana
12,32% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh
informasi rawan bencana sesuai
32
jenis ancaman bencanaPersentase penyelesaian dokumen RPB sampai dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen RPB sampai dinyatakan sah/legal
Persentase penyelesaian dokumen Renkon sampai dinyatakan sah/legal 100% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase penyelesaian dokumen Renkon sampai dinyatakan sah/legal
Persentase jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan 0,14% BPBD (bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan)
Persentase jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan
Persentase warga negara yang ikut pelatihan 0,14% BPBD (bidang
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan)
Persentase warga negara yang ikut pelatihan
Persentase warga negara yang mendapat layanan pusdalops penanggulangan bencana dan sarana prasarana penanggulangan bencana
19,38% BPBD (bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase warga negara yang mendapat layanan pusdalops penanggulangan bencana dan sarana
33
prasaranapenanggulangan bencana Persentase warga negara yang mendapat peralatan perlindungan 19,32% BPBD (bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Persentase warga negara yang mendapat peralatan perlindungan Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB 100 % BPBD (bidang
Kedaruratan dan logistik)
Persentase kecepatan
respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana 100 % BPBD (bidang
Kedaruratan dan logistik)
Persentase kecepatan
respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana Persentase jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana 100 % BPBD (bidang
Kedaruratan dan logistik)
Persentase jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana Persentase jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi terhadap kejadian bencana 100 % BPBD (bidang
Kedaruratan dan logistik)
Persentase jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan
dievakuasi terhadap kejadian
34
bencana6 Sosial Jumlah layanan data dan pengaduan yang dimiliki 1
Jumlah data penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng
yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM 0
Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk 0
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
dijangkau 0
Jumlah kendaraan roda empat yang akses khusus layanan kedaruratan yang dimiliki 0 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
menerima paket permakanan sesuai standar gizi 200
Jumlah rumah singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar 1 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
menerima paket sandang 0
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
memanfaatkan alat bantu 28
Jumlah alat bantu yang tersedia di rumah singgah/ shelter 0
Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia 0
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng
yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan 0
Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di rumah singgah 0
Jumlah pekerja sosial professional dan/atau TKS dan/atau relawan sosial yang disediakan 1135 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
mendapatkan bimbingan fisik, mental dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial
0
Jumlah bimbingan sosial yang dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat 0 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
35
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yangmendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar 0
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
mendapatkan layanan penelusuran keluarga 18
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga
62 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
dirujuk 11
Jumlah korban bencana yang mendapatkan makanan 4985
Jumlah korban bencana
yang menerima paket sandang 3000
Jumlah tempat penampungan pengungsiyang dimiliki 0
Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan 0
Jumlah korban bencana yang menerima pelayanan dukungan psikososial 0 Jumlah pekerja sosial professional/tenaga kesejahteraan sosial dan/atau relawan sosial yang
tersedia 1135
7 Tenaga Kerja Dokumen perencanaan tenaga kerjakabupaten/kota. 0 Disnakertrans
Persentase akurasi proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja 0 Disnakertrans Jumlah perusahaan yang menyusun rencana tenaga kerja di Kab/Kota 0 Disnakertrans Persentase penerapan Program PBK dengan kualifikasi klaster 0 Disnakertrans
Persentase instruktur bersertifikat kompetensi 100 Disnakertrans
Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan 110 Disnakertrans
Persentase LPK yang terakreditasi 1,32 % Disnakertrans
Persentase LPK yang memiliki perizinan 100 % Disnakertrans
Jumlah penganggur yang dilatih 20 Disnakertrans
Persentase lulusan bersertifikat pelatihan 100% Disnakertrans
36
Lulusan bersertifikat kompetensi Disnakertrans
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang iberikan Pelatihan
0 Disnakertrans
Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)
0 Disnakertrans
Persentase perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas 94,04 % Disnakertrans
Data tingkat produktivitas total Disnakertrans
Data tingkat produktivitas total
Persentase perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) 0,92 % Disnakertrans Persentase perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 0 Disnakertrans Rekapitulasi tahunan jumlah konfederasi SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat,
SP/SB di perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di Perusahaan Konfederasi SP/SB : 7 Federasi SP/SB : 7 SP/SB diluar perusahaan : 0 Disnakertrans
Persentase perusahaan yang sudah menyusun struktur skala Upah 3,45 % Disnakertrans Persentase perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan 102 % BPJS
Ketenagakerjaa n
Persentase jumlah perusahaan yang Berselisih 1,85 Disnakertrans
Jumlah mogok Kerja 5 Disnakertrans
Jumlah penutupan Perusahaan 2 Disnakertrans
Jumlah perselisihan Kepentingan 0 Disnakertrans
Jumlah perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dalam 1 (satu)Perusahaan 0 Disnakertrans
Jumlah perselisihan PHK 19 Disnakertrans
Jumlah pekerja/buruhyang ter-PHK 31 Disnakertrans
Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui perundingan Bipartite 0 Disnakertrans Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit kabupaten/kota yang Diberdayakan 1 Disnakertrans
37
Persentase perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama olehMediator Hubungan Industrial
0 % Disnakertrans
Jumlah lowongan kerja yang tersedia di wilayah kabupaten/kota 8.288 Lowongan Disnakertrans Jumlah pencari kerja yang terdaftar di kab/kota 22.260 Orang Disnakertrans
Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK) wilayah kab/kota 78 Disnakertrans
Jumlah Tenaga Kerja Khusus terdaftar dalam satu kabupaten/kota 43 orang Disnakertrans
Jumlah Pejabat Fungsional Pengantar Kerja 0 Disnakertrans
Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota
1 Disnakertrans
Jumlah perjanjian kerja yang disahkan oleh dinas bidang ketenagakerjaan Kab/Kota 9 Disnakertrans Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Informasi Pasar Kerja(IPK) Online (SISNAKER) 3034 Orang Disnakertrans Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang
mendapatkan sosialisasi
11,98 % Disnakertrans
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata
334 Orang Disnakertrans
Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan fasilitasi kepulangan
6,59% Disnakertrans
Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja
8,08 % Disnakertrans
Data pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan keluarganya
80,59 % Disnakertrans
Jumlah Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentukan 0 Disnakertrans 8 Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah kabupaten/kota yang
telah dilatih PUG 27 DPPKBP3A
Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis gender di tingkat kabupaten/kota
1