Referat
Referat
TRAUMA VERTEBRA CERVICAL DAN
TRAUMA VERTEBRA CERVICAL DAN
TORAKOLUMBAL
TORAKOLUMBAL
Oleh OlehOleh :
Oleh :
Tian Kaprianti, S.Ked
Tian Kaprianti, S.Ked
Ratri Wulandari S, S.Ked
Ratri Wulandari S, S.Ked
Rizki Burfahmi, S.Ked
Rizki Burfahmi, S.Ked
Pembimbing:
Pembimbing:
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
DEPARTEMEN RADIOLOGI DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP DR MOH HOESIN PALEMBANG RSUP DR MOH HOESIN PALEMBANG
FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011 2011
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
Referat dengan judul: Referat dengan judul:
TRAUMA
TRAUMA VERTEBRA
VERTEBRA CERVICAL DA
CERVICAL DAN TORA
N TORAKOLUMBAL
KOLUMBAL
Disajikan oleh: Disajikan oleh:
Tian Kaprianti, S.Ked
Tian Kaprianti, S.Ked
Ratri Wulandari S, S.Ked
Ratri Wulandari S, S.Ked
Rizki Burfahmi, S.Ked
Rizki Burfahmi, S.Ked
Pembimbing: Pembimbing:
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
tel
telah ah diditeteririma ma dadan n didisesetutujujui i sesebabagagai i sasalah lah sasatu tu sysyaraarat t dadalalam m memengngikikututii Kep
Kepanianiterateraan an KliKlinik nik SenSenior ior di di DepDepartartemeemen n RadRadioliologi ogi FakFakultultas as KedKedoktokteraneran Unive
Univesitas Sriwisitas Sriwijaya RSUP DR. Mohjaya RSUP DR. Mohammad Hoesammad Hoesin Palembain Palembang periode ng periode 2424 Oktober 2011
Oktober 2011 - - 21 Novem21 November 2011 .ber 2011 .
Palembang November 2011 Palembang November 2011
Pembimbing Pembimbing
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
Dr. H. Agus Prawira P. SpRad
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Al
Alhahamdmdululillillahah, , sesegagala la pupuji ji dadan n sysyukukur ur kekehahadidirat rat AlAllalah.h.SWSWT, T, RaRabbbb semes
semesta ta alam atas alam atas segala kemudahsegala kemudahan an yang diberikayang diberikan-Nya sehinggn-Nya sehingga a referat inireferat ini akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat dan salam akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat dan salam sel
selalu alu tertercurcurah ah kepkepada ada junjunjunjungan gan dan dan telteladaadan n kitkita, a, NabNabi i MuhMuhammammad.ad.SAWSAW,, keluarga, dan para sahabatnya.
keluarga, dan para sahabatnya.
Referat dengan judul “Trauma Vertebra Cervical dan Torakolumbal” buat Referat dengan judul “Trauma Vertebra Cervical dan Torakolumbal” buat se
sebabagagai i sasalah lah sasatu tu sysyararat at papada da KeKepapaniniterteraaaan n KlKlininik ik SeSeninior or di di DeDepapartertememenn Radiologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Radiologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya Ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya berikan kepada Dr. H. Agus Prawira P. Sp.Rad atas bimbingan yang telah saya berikan kepada Dr. H. Agus Prawira P. Sp.Rad atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
diberikan kepada penulis. Say
Saya a menmenyadyadari ari bahbahwa wa refereferat rat ini ini masmasih ih jaujauh h dardari i keskesempempurnurnaan aan dandan ma
masisih h teterdrdapapat at babanynyak ak kekekukurarangnganan. . OlOleh eh kakarerena na ititu u krkrititik ik dadan n sasaran ran yayangng membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. Saya berharap semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Saya berharap semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Palembang,
Palembang, November November 20112011
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAAMAN N JUDJUDUL UL ... ii HAL
HALAMAAMAN N PEPENGENGESASAHAN HAN ... iiii KAT
KATA PENGAA PENGANTANTAR..R... iiiiii DAF
DAFTAR TAR ISI ISI ... iviv DAF
DAFTAR TAR GAMGAMBAR BAR ... vv BAB
BAB I PI PENDENDAHUAHULUALUAN..N... 11 BA
BAB B II II ANANATATOMOMI I DADAN N TRTRAUAUMA MA VEVERTRTEBEBRA RA ... 33 2.1
2.1. A. Anatnatomiomi... 33 2.2.
2.2. Trauma Trauma vertebra vertebra ……….………...……….………... ... 44 BA
BAB B IIIII I TRTRAUAUMA MA VEVERTRTEBEBRA RA CECERVRVICICAL AL ... 99 3.1
3.1. . DefDefiniinisi si ... 99 3.2
3.2. Et. Etioliologiogi... 99 3.3
3.3. . EpdEpdemiemioloologi ...gi ... 1010 3.4.
3.4. PatofiPatofisiolosiologi gi ... 1010 3.5
3.5. . GamGambarbaran Klan Kliniinik ..k ... 1111 3.6
3.6. . JenJenis is tratrauma uma ververtebtebra ra cervcervical ical ... 1111 3.7. Metode untuk foto daerah cervica
3.7. Metode untuk foto daerah cervica l ..l ... 1515 3.8
3.8. . PenPen gobgobataata n n ... 1616 BA
BAB B IV IV TRTRAUAUMA MA VEVERTRTEBEBRA RA TOTORARAKOKOLULUMBMBAL AL ... 1818 4.1
4.1. . EpiEpidemdemioliologi ..ogi ... 1818 4.2
4.2. . JenJenis is frafraktuktur vr vertertebrebra ta toraorakolkolumbumbal al ... 1818 4.3
4.3. . PemPemerikeriksaasaan n radradioliologi ogi ververtebtebra ra tortorakoakolumlumbal bal ... 2121 4.4
4.4. . GamGambarbaran an radradioliologi ogi ververtebtebra ra tortorakoakolumlumbal bal ... 2121 4.5
4.5. . PenPengobgobataatan ....n ... 2222 BAB I
BAB III II KESKESIMPIMPULAULAN ...N ... 2323
DAF
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gam
Gambar bar 1 1 AntAntomi omi tultulang ang belbelakaakang.ng... 33 Gam
Gambar 2 Frakbar 2 Fraktur Jetur Jefferfferson ..son ... 1212 Gam
Gambar bar 3 F3 Frakraktur tur komkomresresi koi korpurpus vs vertertebrebra ..a ... 1313 Gam
Gambar 4 bar 4 FraFraktuktur subr sublukluksassasi vei vertertebra cbra cervervical ical ... 1414 Gambar 5 C
Gambar 5 Clay shoveler’s fracturelay shoveler’s fracture ... ... 1515 Gam
Gambar 6 Frbar 6 Fraktaktur haur hangmngman’an’s ...s ... 1515 Gam
Gambar 7 Fraktbar 7 Fraktur komur komprepresi ...si ... 1919 Gam
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN Ver
Vertebtebra ra (tu(tulanlang g belbelakaakang) ng) dimdimulaulai i dardari i crancranium ium samsampai pai padpada a apeapexx coc
coccigcigeuseus, , memmembenbentuk tuk skeskeletleton on dardari i lehleher, er, punpungguggung ng dan dan bagbagian ian utautama ma dardarii skeleton (tulang cranium, costa dan sternum). Fungsi vertebra yaitu melindungi skeleton (tulang cranium, costa dan sternum). Fungsi vertebra yaitu melindungi medulla spinalis dan serabut syaraf, menyokong berat badan dan berperan dalam medulla spinalis dan serabut syaraf, menyokong berat badan dan berperan dalam pe
perubrubahaahan n posposisi isi tubtubuh. uh. VerVertebtebra ra padpada a oraorang ng dewdewasa asa terdterdiri iri dardari i 33 33 ververtebtebrara dengan pembagian 5 regio yaitu 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5 sacral, 4 dengan pembagian 5 regio yaitu 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5 sacral, 4 coccigeal.
coccigeal. 11
Tulang belakang merupakan suatu satu kesatuan yang kuat diikat oleh Tulang belakang merupakan suatu satu kesatuan yang kuat diikat oleh ligamen di depan dan dibelakang serta dilengkapi diskus intervertebralis yang ligamen di depan dan dibelakang serta dilengkapi diskus intervertebralis yang mempunyai daya absorbsi tinggi terhadap tekanan atau trauma yang memberikan mempunyai daya absorbsi tinggi terhadap tekanan atau trauma yang memberikan sifat fleksibel dan elastis. Semua trauma tulang belakang harus dianggap suatu sifat fleksibel dan elastis. Semua trauma tulang belakang harus dianggap suatu traum
trauma a hebat sehinghebat sehingga ga sejak awal sejak awal pertopertolongalongan n pertampertama a dan transpotadan transpotasi ke si ke rumahrumah sakit harus diperlakukan dengan hati-hati. Trauma tulang dapat mengenai jaringan sakit harus diperlakukan dengan hati-hati. Trauma tulang dapat mengenai jaringan lunak berupa ligament, discus dan faset, tulang belakang dan medulla spinalis. lunak berupa ligament, discus dan faset, tulang belakang dan medulla spinalis.
Penyebab trauma tulang belakang adalah kecelakaan lalu lintas (44%), Penyebab trauma tulang belakang adalah kecelakaan lalu lintas (44%), kec
kecelaelakaan kaan olaolah h ragraga(2a(22%)2%), , terjterjatuatuh h dardari i ketketinginggiagian(2n(24%)4%), , keckecelaelakaakaan n kerkerja.ja. Trauma tulang belakang menurut ketidakstabilanya digolongkan menjadi trauma Trauma tulang belakang menurut ketidakstabilanya digolongkan menjadi trauma sta
stabil bil dan dan tratrauma uma tidtidak ak stastabilbil. . SedSedangangkankan, , menmenuruurut t loklokasiasinya nya trautrauma ma tultulangang belakang (vertebra) dibagi menjadi trauma cervical dan torakolumbal.
belakang (vertebra) dibagi menjadi trauma cervical dan torakolumbal.
Fraktur servikal paling sering disebabkan oleh benturan kuat, atau trauma Fraktur servikal paling sering disebabkan oleh benturan kuat, atau trauma puk
pukulan di ulan di kepalakepala. . Atlet yang Atlet yang terlibterlibat at dalam olahraga impact, atau dalam olahraga impact, atau berpaberpartisiprtisipasiasi dalam olahraga memiliki resiko jatuh akibat benturan di leher (ski, menyelam, dalam olahraga memiliki resiko jatuh akibat benturan di leher (ski, menyelam, sepak bola, bersepeda) terkait dengan fraktur servikal. Setiap cedera kepala atau sepak bola, bersepeda) terkait dengan fraktur servikal. Setiap cedera kepala atau le
leheher r haharurus s didievevalaluauasi si adadananya ya frfrakaktutur r seservrvikikalalisis. . SeSebubuah ah frafraktktur ur seservrvikikalal merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.
Sp
Spinine e trtrauauma ma mumungngkikin n teterkrkaiait t cecededera ra sasararaf f tutulalang ng bebelalakakang ng dadan n dadapapatt mengakibatkan kelumpuhan, sehingga sangat penting untuk menjaga leher
mengakibatkan kelumpuhan, sehingga sangat penting untuk menjaga leher ..
Fraktur vertebra torakal bagian atas dan tengah jaranng terjadi, kecuali bila Fraktur vertebra torakal bagian atas dan tengah jaranng terjadi, kecuali bila tra
trauma uma berberat at ataatau u ada ada ostosteopeoporoorosissis. . TraTrauma uma rotrotasi asi palpaling ing sersering ing terterjadjadi i padpadaa ve
vertertebrbra a totorakrakololumumbal bal (T(Tx-Lx-L1) 1) dadan n dadapapat t memeninimbmbululkakan n frfrakaktutur r didislslokokasasii disebaabkan karena kerusakan pada elemen psosterior vertebra.
disebaabkan karena kerusakan pada elemen psosterior vertebra. Diagn
Diagnosis klinik osis klinik adanyadanya a fraktufraktur r cervicacervical l dan dan thorakthorakolumolumbal bal didapdidapatkanatkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Kecurigaan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Kecurigaan yang tinggi akan adanya cedera pada vertebra pada pasien trauma sangat penting yang tinggi akan adanya cedera pada vertebra pada pasien trauma sangat penting sam
sampai pai kitkita a menmengetgetahuahui i secsecara ara teptepat at bagbagaimaimana ana mekmekanianisme sme cedcedera era paspasienien tersebut. Setiap pasien dengan cedera tumpul diatas klavikula, cedera kepala atau tersebut. Setiap pasien dengan cedera tumpul diatas klavikula, cedera kepala atau menurunnya kesadaran harus dicurigai adanya cedera cervical. Dan setiap pasien menurunnya kesadaran harus dicurigai adanya cedera cervical. Dan setiap pasien yang jatuh dari ketinggian atau dengan dengan mekanisme kecelakaan yang jatuh dari ketinggian atau dengan dengan mekanisme kecelakaan high-speed deceleration harus dicurigai ada cedera thoracolumbal.
speed deceleration harus dicurigai ada cedera thoracolumbal.
Selain itu patut dicurigai pula adanya cedera tulang belakang jika pasien Selain itu patut dicurigai pula adanya cedera tulang belakang jika pasien dat
datang ang dendengan gan nyenyeri ri padpada a lehleher, er, tultulang ang belbelakaakang ng dan dan gejgejala ala neuneurolrologiogis s padpadaa tungkai.
tungkai. Selain itu, unSelain itu, untuk pemeriksaan tuk pemeriksaan penunjang dippenunjang diperlukan pemeriksaan sinar erlukan pemeriksaan sinar X, CT sacn atau MRI untuk menentukan lokasi, bentuk dan jenis fraktur serta lesi X, CT sacn atau MRI untuk menentukan lokasi, bentuk dan jenis fraktur serta lesi pada medulla spinalis. Dengan diagnosis yang tepat dapat melakukan penanganan pada medulla spinalis. Dengan diagnosis yang tepat dapat melakukan penanganan yang baik sehingga dapat menentukan prognosis. Diagnosis dan penanganan salah yang baik sehingga dapat menentukan prognosis. Diagnosis dan penanganan salah dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal.
BAB II
BAB II
ANATOMI DAN TRAUMA VERTEBRA
ANATOMI DAN TRAUMA VERTEBRA
2.1. Anatomi 2.1. Anatomi
Tulang belakang manusia adalah pilar atau tiang yang berfungsi sebagai Tulang belakang manusia adalah pilar atau tiang yang berfungsi sebagai peny
penyangga tubuangga tubuh dan h dan melinmelindungdungi medulla spinalii medulla spinalis. Pilar itu terdiri atas 33 s. Pilar itu terdiri atas 33 ruasruas tulang belakang yang tersusun secara segmental yang terdiri atas 7 ruas tulang tulang belakang yang tersusun secara segmental yang terdiri atas 7 ruas tulang servikal (vertebra servikalis), 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis), 5 ruas servikal (vertebra servikalis), 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis), 5 ruas tulang lumbal (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang sakral yang menyatu (vertebra tulang lumbal (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang sakral yang menyatu (vertebra sakral), dan 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea).
sakral), dan 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea).
Set
Setiap iap ruaruas s tultulang ang belbelakaakang ng dapdapat at berbergergerak ak satsatu u dendengan yang gan yang lailain n oleolehh karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. Pada pandangan dari samping pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau Pada pandangan dari samping pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lordosis di daerah servikal, torakal dan lumbal. Keseluruhan vertebra maupun lordosis di daerah servikal, torakal dan lumbal. Keseluruhan vertebra maupun mas
masinging-mas-masing ing tultulang ang ververtebtebra ra berberikuikut t disdiskus kus intinterververtertebrebralisalisnya nya bukbukanlanlahah
Gambar 1. Anatomi tulang belakang Gambar 1. Anatomi tulang belakang
merupakan satu struktur yang mampu melenting, melainkan satu kesatuan yang merupakan satu struktur yang mampu melenting, melainkan satu kesatuan yang kok
kokoh oh dendengan gan disdiskukus s yanyang g memmemungungkinkinkan kan gergerakaakan n antantar ar korkorpus pus ruaruas s tultulangang be
belaklakangang. . LinLingkugkup p gergerak ak sensendi di padpada a ververtebtebra ra serservikvikal al adaadalah lah yanyang g terbterbesaesar.r. Ver
Vertebtebra ra tortorakaakal l berberlinlingkugkup p gergerak ak sedsedikiikit t karkarena ena adaadanya nya tultulang ang rusrusuk uk yanyangg membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke bawah lingkup geraknya makin yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke bawah lingkup geraknya makin kecil.
kecil.
Secara umum struktur tulang belakang tersusun atas dua kolom yaitu : Secara umum struktur tulang belakang tersusun atas dua kolom yaitu : 1.
1. KolKolom korpom korpus vertus vertebrebra a besbeserta semerta semua diskua diskus inteus intervervetebrtebra a yanyang beradg berada a didi antaranya.
antaranya. 2.
2. Kolom eKolom elemen plemen posteriosterior (komor (kompleks pleks ligameligamentum pontum posteriosterior) yang ter) yang terdiri atardiri atass lamina , pedikel, prosesus spinosus, prosesus transversus dan pars artikularis, lamina , pedikel, prosesus spinosus, prosesus transversus dan pars artikularis, lig
ligameamentuntum-lim-ligamgamentuentum m supsuprasraspinpinosuosum m dan dan intintraspraspinoinosumsum, , ligligameamentuntumm flavum, serta kapsul sendi.
flavum, serta kapsul sendi.
Setiap ruas tulang belakang terdiri atas korpus di depan dan arkus neuralis Setiap ruas tulang belakang terdiri atas korpus di depan dan arkus neuralis di
di belbelakaakang ng yanyang g di di sitsitu u terterdapdapat at sepsepasaasang ng pedpedikeikel l kankanan an dan dan kirkiri, i, sepsepasaasangng lam
laminaina, , dua dua pedpedikeikel, l, satsatu u proprosessesus us spspinoinosussus, , serserta ta dua dua proprosessesus us trantransvesversursus.s. Beb
Beberaperapa a ruaruas s tultulang ang belbelakaakang ng memmempunpunyai yai benbentuk tuk khukhusussus, , mismisalnalnya ya tultulangang se
servrvikikal al pepertrtamama a yayang ng didisesebubut t atatlalas s dadan n ruruas as seservrvikikal al kekedudua a yayang ng didisesebubutt odontoid. Kanalis spinalis terbentuk antara korpus di bagian depan dan arkus odontoid. Kanalis spinalis terbentuk antara korpus di bagian depan dan arkus neu
neuralralis is di di bagbagian ian belbelakaakang. ng. KanKanalialis s spispinalnalis is ini ini di di daedaerah rah serservikvikal al berberbenbentuk tuk segitiga dan lebar, sedangkan di daerah torakal berbentuk bulat dan kecil. Bagian segitiga dan lebar, sedangkan di daerah torakal berbentuk bulat dan kecil. Bagian lai
lain n yanyang g menmenyokyokong ong kekkekompompakaakan n ruaruas s tultulang ang belbelakaakang ng adaadalah lah komkomponponenen jaringan lunak yaitu ligamentum longitudinal anterior, ligamentum longitudinal jaringan lunak yaitu ligamentum longitudinal anterior, ligamentum longitudinal po
postesteriorior, r, ligligameamentuntum m flavflavum, um, ligligameamentuntum m intintersperspinoinosussus, , dan dan ligligameamentuntumm supraspinosus.
supraspinosus.
Stabilitas tulang belakang disusun oleh dua komponen, yaitu komponen Stabilitas tulang belakang disusun oleh dua komponen, yaitu komponen tulang dan komponen jaringan lunak yang membentuk satu struktur dengan tiga tulang dan komponen jaringan lunak yang membentuk satu struktur dengan tiga pilar
pilar. Pertama yaitu satu . Pertama yaitu satu tiang atau kolom di tiang atau kolom di depan yang terdiri atas korpus sertadepan yang terdiri atas korpus serta diskus intervertebralis. Kedua dan ketiga yaitu kolom di belakang kanan dan kiri diskus intervertebralis. Kedua dan ketiga yaitu kolom di belakang kanan dan kiri yang terdiri
tulang belakang dapat diumpamakan sebagai satu gedung bertingkat dengan tiga tulang belakang dapat diumpamakan sebagai satu gedung bertingkat dengan tiga tiang utama, satu kolom di depan dan dua kolom di samping belakang, dengan tiang utama, satu kolom di depan dan dua kolom di samping belakang, dengan lantai yang terdiri atas lamina kanan dan kiri, pedikel, prosesus transversus dan lantai yang terdiri atas lamina kanan dan kiri, pedikel, prosesus transversus dan prosesus spinosus. Tulang belakang dikatakan tidak stabil bila kolom vertikal prosesus spinosus. Tulang belakang dikatakan tidak stabil bila kolom vertikal
terputus pada lebih dari dua komponen. Medulla spinalis berjalan melalui
terputus pada lebih dari dua komponen. Medulla spinalis berjalan melalui tiap-tiaptiap-tiap vertebra dan membawa saraf yang menyampaikan sensasi dan gerakan dari dan ke vertebra dan membawa saraf yang menyampaikan sensasi dan gerakan dari dan ke be
berbarbagai gai area area tubtubuh. uh. SemSemakiakin n tintinggi ggi kerkerusausakan kan sarsaraf af tultulang ang belbelakaakang, ng, makmakaa se
semamakikin n luluas as trtrauauma ma yayang ng didiakakibibatatkakan. n. MiMisasal, l, jijika ka kekerurusasakakan n sasararaf f tutulalangng belakang di daerah leher, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi di bawahnya dan belakang di daerah leher, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi di bawahnya dan menyebabkan seseorang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke bawah dan menyebabkan seseorang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke bawah dan tidak terdapat sensasi di bawah leher. Kerusakan yang lebih rendah pada tulang tidak terdapat sensasi di bawah leher. Kerusakan yang lebih rendah pada tulang sakral mengakibatkan sedikit kehilangan fungsi.
sakral mengakibatkan sedikit kehilangan fungsi.
2.2. Trauma Tulang Belakang
2.2. Trauma Tulang Belakang (Vertebra(Vertebra)) Cedera tulang belakang
Cedera tulang belakang yangyang disebabkan olehdisebabkan oleh traumatrauma dapat menimbulkandapat menimbulkan gejala yang ber
gejala yang bervariasvariasi, dari rasa sakit, i, dari rasa sakit, kelumkelumpuhapuhan, inkontn, inkontinensinensia. Penyebia. Penyebabab utama dari cedera tulang belakang yaitu kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, utama dari cedera tulang belakang yaitu kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, ced
cedera era olaolahrahraga, ga, dan dan kekkekeraserasan. an. PenPenelielitian tian penpengobgobataatan n untuntuk uk cedcedera era tultulangang belakang meliputi dikendalikan
belakang meliputi dikendalikan hipotermiahipotermia dandan sel induk sel induk .. Mekanisme cedera :
Mekanisme cedera : Tip
Tipe perge pergeseeseran yaran yang penng pentinting. Fraktur g. Fraktur dapat dapat terjadi terjadi akibat akibat kekuatan kekuatan minimalminimal saja pada tulang osteoporotik atau patologik.
saja pada tulang osteoporotik atau patologik. 1.
1. HiHipepererekskstetensnsii Hip
Hipereerekstkstensensi i jarjarang ang terterjadjadi i di di daedaerah rah tortorakoakolumlumbal bal tettetapiapi sering pada leher, pukulan pada muka atau dahi akan memaksa kepala sering pada leher, pukulan pada muka atau dahi akan memaksa kepala k
ke e bbeellaakkaanng g ddaan n tatanpnpa a memenynyanangggga a okoksisipuput t sesehihingngga ga kekepapalala me
membmbenentur tur babagiagian n ataatas s pupungnggugungng. . LiLigamgamen en ananterterior ior dadan n didiskskusus dapat rusak atau arkus saraf mungkin mengalami fraktur. cedera ini dapat rusak atau arkus saraf mungkin mengalami fraktur. cedera ini stabil karena tidak merusak ligamen posterior.
2
2.. FFlleekkssii
Trauma ini terjadi akibat fleksi dan disertai kompresi pada Trauma ini terjadi akibat fleksi dan disertai kompresi pada verte
vertebra. Vertebra akan bra. Vertebra akan mengmengalami tekanan dan alami tekanan dan remuk yang remuk yang dapadapatt merusak ligamen posterior. Jika ligamen posterior rusak maka sifat merusak ligamen posterior. Jika ligamen posterior rusak maka sifat fraktur ini tidak stabil sebaliknya jika ligamentum posterior tidak fraktur ini tidak stabil sebaliknya jika ligamentum posterior tidak rus
rusak ak makmaka a frafraktuktur r berbersifsifat at stastabilbil. . PaPada da dadaererah ah cecervrvicicalal, , titipepe su
sublblukuksasasi si inini i seseriring ng teterlrlewewatatkakan n kakarerena na papada da sasaat at didilalakukukkaann pemeriksaan sinar-X vertebra telah kembali ke tempatnya.
pemeriksaan sinar-X vertebra telah kembali ke tempatnya.
3.
3. Fleksi Fleksi dan kompresi digabungkadan kompresi digabungkan dengan distraksi posteriorn dengan distraksi posterior
Kom
Kombinbinasi asi flefleksi ksi dendengan gan komkomprepresi si antanterierior or dan dan disdisttrraakkssii posterior dapat mengganggu kompleks vertebra pertengahan di samping posterior dapat mengganggu kompleks vertebra pertengahan di samping kompleks posterior. Fragmen tulang dan bahan diskus dapat bergeser kompleks posterior. Fragmen tulang dan bahan diskus dapat bergeser ke dalam kanalis spinalis. Berbeda dengan fraktur kompresi murni, ke dalam kanalis spinalis. Berbeda dengan fraktur kompresi murni, kea
keadaadaan n ini ini mermerupupakaakan n cedcedera era tak tak stastabil bil dendengan gan risikrisiko o progrprogresiesi yang tinggi.
yang tinggi.
Fleksi lateral yang terlalu banyak dapat menyebabkan kompresi Fleksi lateral yang terlalu banyak dapat menyebabkan kompresi pada setengah corpus vertebra dan distraksi pada unsur lateral dan pada setengah corpus vertebra dan distraksi pada unsur lateral dan posterior pada sisi sebaliknya. Kalau permukaan dan pedikulus remuk, posterior pada sisi sebaliknya. Kalau permukaan dan pedikulus remuk,
lesi bersifat tidak stabil. lesi bersifat tidak stabil.
4.
4. PePergergeserseran aan aksiksial al (ko(komprmpresiesi))
Kekuatan vertikal yang mengenai segmen lurus pada spina servikal Kekuatan vertikal yang mengenai segmen lurus pada spina servikal atau lumbal akan menimbulkan kompresi aksial. Nukleus pulposus akan atau lumbal akan menimbulkan kompresi aksial. Nukleus pulposus akan memata
mematahkan lempeng hkan lempeng vertebvertebra ra dan menyebabkdan menyebabkan an fraktufraktur r vertikvertikal al padapada vertebra; dengan kekuatan yang lebih besar, bahan diskus didorong masuk vertebra; dengan kekuatan yang lebih besar, bahan diskus didorong masuk ke dalam badan vertebral, menyebabkan fraktur remuk
ke dalam badan vertebral, menyebabkan fraktur remuk (burst fracture(burst fracture).). Kar
cedera stabil. Fragmen tulang dapat terdorong ke belakang ke dalam cedera stabil. Fragmen tulang dapat terdorong ke belakang ke dalam kanalis spinalis dan inilah yang menjadikan fraktur ini berbahaya; kanalis spinalis dan inilah yang menjadikan fraktur ini berbahaya; kerusakan neurologik sering terjadi.
kerusakan neurologik sering terjadi.
5.
5. Rotasi-fleksiRotasi-fleksi
Ce
Cededera ra spspinina(a(tutulalang ng bebelalakakangng) ) yayang ng papaliling ng beberbrbahahayayaa adalah akibat kombinasi fleksi dan rotasi. Ligamen dan kapsul sendi adalah akibat kombinasi fleksi dan rotasi. Ligamen dan kapsul sendi te
tereregaganng g ssamamppai ai bbatataas s kekekukuatatanannnyya; a; kkememuuddiaian n ddapapat at rorobebekk,, p
permukermukaan sendi dapat mengaan sendi dapat mengalami fraktur alami fraktur atau bagian atau bagian atas dari atas dari satusatu vertebra dapat terpotong. Akibat dari mekanisme ini adalah pergeseran vertebra dapat terpotong. Akibat dari mekanisme ini adalah pergeseran at
atau diau dislslokokasasi i ke depan ke depan pada pada vertvertebra ebra di di atasatas, , dengdengan an atau atau tantanpapa dib
dibarenarengi gi kerukerusakasakan n tultulang. ang. SemuSemua a frakfraktur-dtur-disloislokasi kasi bersbersififat at tatak k stabil dan terdapat
stabil dan terdapat banyak risiko munculnya kerusakan neurologik.banyak risiko munculnya kerusakan neurologik.
6.
6. Translasi HorizontalTranslasi Horizontal
Kolu
Kolumna mna vertvertebraebralis lis terirteriris is dan segmen dan segmen bagibagian an atas atas atauatau ba
bawah wah dadapat pat bebergergeser ser ke ke antanteroeropopostesteriorior r ataatau u ke ke latlateraeral. l. LesLesii bersifat tidak stabil dan sering terjadi kerusakan syaraf.
bersifat tidak stabil dan sering terjadi kerusakan syaraf. Diagnosis dan Pemeriksaan Fraktur
Diagnosis dan Pemeriksaan Fraktur VertebraVertebra Di
Diagagnonosisis s klklininik ik adadananya ya frafraktktur ur ththororakakololumumbabal l dididadapapatktkan an memelalaluluii anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Kecurigaan yang tinggipenunjang. Kecurigaan yang tinggi akan adanya cedera pada vertebra pada pasien trauma sangat penting sampai kita akan adanya cedera pada vertebra pada pasien trauma sangat penting sampai kita meng
mengetahui secara etahui secara tepat bagaimantepat bagaimana a mekanmekanisme cedera isme cedera pasiepasien n tersebtersebut. ut. SetiapSetiap pasien dengan cedera tumpul diatas klavikula, cedera kepala atau menurunnya pasien dengan cedera tumpul diatas klavikula, cedera kepala atau menurunnya kesadaran harus dicurigai adanya cedera cervical sebelum curiga lainnya. Dan kesadaran harus dicurigai adanya cedera cervical sebelum curiga lainnya. Dan se
setitiap ap papasisien en yayang ng jajatutuh h dadari ri keketitingnggigian an atatau au dedengngan an dedengngan an memekakaninismsmee kecela
kecelakaan kaan highhigh-speed deceleratio-speed deceleration n harus dicurigai ada harus dicurigai ada cedera thoracolumcedera thoracolumbal.bal. Selain itu patut dicurigai pula adanya cedera tulang belakang jika pasien datang Selain itu patut dicurigai pula adanya cedera tulang belakang jika pasien datang dengan nyeri pada leher, tulang belakang dan gejala neurologis pada tungkai. dengan nyeri pada leher, tulang belakang dan gejala neurologis pada tungkai.
Pemeri
Pemeriksaan klinik ksaan klinik pada pada pungpunggung hampir gung hampir selalu menunjukselalu menunjukkan kan tanda- tanda-tanda fraktur
tanda fraktur yang tak yang tak stabil namun stabil namun fraktur remuk yang disefraktur remuk yang disertai paraplegia umunrtai paraplegia umunyaya ber
bersifsifat at stastabilbil. . SifSifat at dan dan tintingkagkat t leslesi i tultulang ang dapdapat at dipdiperlierlihathatkan kan dendengan gan sinsinar-Xar-X,, sedangkan sifat dan tingkat lesi saraf dengan CT atau MRI.
sedangkan sifat dan tingkat lesi saraf dengan CT atau MRI.
BAB III
BAB III
TRAUMA VERTEBRA CERVICAL
TRAUMA VERTEBRA CERVICAL
3.1. Definisi 3.1. Definisi
Me
Menunururut t FKFKUI UI (2(200000)0), , frfrakaktutur r adadalalah ah rurusasaknknya ya dadan n teterprpututususnynyaa kon
kontintinuituitas as tultulangang, , sedsedangangkan kan menmenuruurut t BoeBoengenges, s, ME.ME., , MooMoorhorhouseuse, , MF MF dandan Geissler, AC (2000) fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Back dan Geissler, AC (2000) fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Back dan Mar
Marassassariarin n (19(1993) 93) berberpenpendapdapat at bahbahwa wa frakfraktur tur adaadalah lah terpterpisaisahnyhnya a konkontintinuituitasas tulan
tulang g normanormal l yang terjadi karena tekanan pada yang terjadi karena tekanan pada tulantulang g yang berlebihyang berlebihan. an. SegmeSegmenn cervical adalah segmen yang paling mudah digerakkan dan mudah mengalami cervical adalah segmen yang paling mudah digerakkan dan mudah mengalami cedera (trauma). Cedera cervical dengan mengenai bagian atas medulla spinalis cedera (trauma). Cedera cervical dengan mengenai bagian atas medulla spinalis akan berakibat fatal dan penyebab kematian pada pasien kecelakaan saat pasien akan berakibat fatal dan penyebab kematian pada pasien kecelakaan saat pasien diperjalanan menuju rumah sakit.
diperjalanan menuju rumah sakit.
Nyeri dan kekakuan leher atau keluhan paraestesia atau kelemahan Nyeri dan kekakuan leher atau keluhan paraestesia atau kelemahan pada tungkai
pada tungkai atas, atas, harus harus diperhatikandiperhatikan . Kekuat. Kekuatan yang menyan yang menyebabkebabkan cederaan cedera kepala yang berbahaya (misalnya kecelakaan lalu lintas atau benturan kepala kepala yang berbahaya (misalnya kecelakaan lalu lintas atau benturan kepala akibat
akibat jatuh jatuh dari dari tempat tempat tinggi) tinggi) jugjuga dapaa dapat menyt menyebaebabkabkan ceden cedera lehera leher. Karer. Karenana it
itu, pada u, pada pasien pasien yang yang pingspingsan an karena karena cedera cedera kepalakepala, , haharurus s seselalalu diclu dicururigigaiai mengalami fraktur vertebra cervical.
mengalami fraktur vertebra cervical. 3.2. Etiologi
3.2. Etiologi Le
Lewiwis s (2(200000) 0) beberprpenendadapapat t babahwhwa a tutulalang ng bebersrsififat at relrelatatif if rarapupuh h nanamumunn mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan te
mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan te kanan.kanan. Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:
Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu: a.
a. FrFrakaktutur akir akibabat pert perisistitiwa trwa trauaumama Se
Sebabagigian an frfrakaktutur r didisesebababkbkan an ololeh eh kekekukuatatan an yayang ng titibaba-t-tibibaa be
berlebrlebihaihan n yanyang g dapdapat at berberupa upa pempemukuukulanlan, , penpenghaghancuncuranran, , perperubaubahanhan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan
iku
ikut t rusrusak. ak. PemPemukuukulan lan biabiasansanya ya menmenyebyebabkabkan an frakfraktur tur melmelintintang ang dandan ke
kerurusasakakan n papada da kukulilit t didiatatasasnynya. a. PePengnghahancncururan an kekemumungngkikinanan n akakanan meny
menyebabkebabkan an fraktufraktur r komukomunitif disertai nitif disertai keruskerusakan jaringan akan jaringan lunak yanglunak yang luas.
luas. b.
b. FraFraktuktur akibr akibat periat perististiwa kelewa kelelahlahan atau tean atau tekankananan Ret
Retak ak dapdapat at terjterjadi adi padpada a tultulang ang sepseperterti i halhalnya nya padpada a loglogam am dandan be
benda nda lailain n akiakibat bat tektekanaanan n berberulaulang-ng-ulaulang. ng. KeaKeadaadaan n ini ini palpaling ing serseringing dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.
atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh. c.
c. FraFraktuktur petor petologlogik karik karena keena kelemlemahaahan pada tn pada tulaulangng Fr
Frakaktutur r dadapapat t teterjrjadadi i ololeh eh tektekananan an yayang ng nonormrmal al kakalau lau tutulalangng tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh.
rapuh.
3.3. Epidemiologi 3.3. Epidemiologi
Kece
Kecelaklakaan aan mermerupaupakan kan penpenyebyebab ab kemkematiatian an ke ke empempat, at, setsetelaelah h penpenyakyakitit jantung, kanker dan stroke, tercatat 50 meningkat per 100.000 populasi tiap tahun, jantung, kanker dan stroke, tercatat 50 meningkat per 100.000 populasi tiap tahun, 3% penyebab kematian ini karena trauma langsung medula spinalis, 2% karena 3% penyebab kematian ini karena trauma langsung medula spinalis, 2% karena mu
multltipiple le trtrauaumama. . InInsisidedensnsi i trtrauauma ma papada da lalakiki-l-lakaki i 5 5 kakali li lelebibih h bebesasar r dadariri perempuan. Ducker dan Perrot melaporkan 40% spinal cord injury disebabkan perempuan. Ducker dan Perrot melaporkan 40% spinal cord injury disebabkan
kec
kecelaelakaan kaan lallalu u linlintastas, , 20% 20% jatjatuh, uh, 40% 40% lukluka a temtembakbak, , spsportort, , keckecelaelakaakaan n kerkerja.ja. Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti dengan Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti dengan C5 dan C6 terutama pada usia dekade 3.
C5 dan C6 terutama pada usia dekade 3. 3.4. Patofisiologi
3.4. Patofisiologi
Menurut Black dan Matassarin (1993) serta Patrick dan Woods (1989). Menurut Black dan Matassarin (1993) serta Patrick dan Woods (1989). Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tul
tulang ang dan dan jarijaringangan n lunlunak. ak. AkiAkibat bat dardari i hal hal tertersebsebut ut adaadalah lah terjterjadi adi perperdardarahaahan,n, kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom
pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periostium dengan jaringan tulang pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periostium dengan jaringan tulang
yan
yang g menmengatgatasi asi frafraktuktur. r. TerTerjadjadinyinya a resprespon on infinflamlamsi si akiakibat bat sirsirkulkulasi asi jarjaringinganan nek
nekrotrotik ik adaadalah lah ditditandandai ai dendengan gan vasvasodiodilatlatasi asi dardari i plaplasma sma dan dan leuleukoikoit. t. KetKetikaika terjad
terjadi i keruskerusakan akan tulantulang, g, tubuh mulai tubuh mulai melakmelakukan ukan proseproses s penyepenyembuhmbuhan an untuuntuk k memp
memperbaiki cidera, tahap erbaiki cidera, tahap ini ini menumenunjukknjukkan an tahap awal tahap awal penypenyembuhembuhan an tulantulang.g. Hematon yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum Hematon yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum tul
tulang ang yanyang g kemkemudiudian an mermerangangsansang g pempembebbebasaasan n lemlemak ak dan dan gumgumpalpalan an lemlemak ak tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. Hematon menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan Hematon menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan ka
kapipileler, r, kekemumudidian an memensnstitimumulalasi si hihiststamamin in papada da ototot ot yayang ng isiskhkhememik ik dadann me
menynyebebababkakan n prprototeiein n plplasasma ma hihilalang ng dadan n mamasusuk k ke ke inintetersrstitititialal. . HaHal l ininii men
menyebyebabkabkan an terterjadjadinyinya a edeedema. ma. EdeEdema ma yanyang g terbterbententuk uk akaakan n menmenekaekan n ujuujungng syaraf, yang bila berlangsung lama
syaraf, yang bila berlangsung lama bisa menyebabkan syndroma comportement.bisa menyebabkan syndroma comportement. 3.5. Gambaran klinik 3.5. Gambaran klinik • • Nyeri Nyeri • • Bengkak/edamaBengkak/edama • • Memar/ekimosisMemar/ekimosis •
• Spame ototSpame otot
•
• Penurunan sensasiPenurunan sensasi
•
• Gangguan fungsiGangguan fungsi
•
• Mobilitas abnormalMobilitas abnormal
•
• KrepitasiKrepitasi
•
• DefirmitasDefirmitas
•
3.6. Jenis trauma vertebra cervical 3.6. Jenis trauma vertebra cervical a.
a. FrFrakaktutur Ar Atltlas as C 1C 1
Fraktur ini terjadi pada kecelakaan jatuh dari ketinggian dan posisi kepala Fraktur ini terjadi pada kecelakaan jatuh dari ketinggian dan posisi kepala men
menopaopang ng badbadan an dan dan daedaerah rah cervcervical ical menmendapdapat at tektekanaanan n hebhebat. at. ConCondyldylusus occipitalis pada basis crani dapat menghancurkan cincin tulang atlas. Jika occipitalis pada basis crani dapat menghancurkan cincin tulang atlas. Jika tidak ada cedera angulasi dan rotasi maka pergeseran tidak berat dan medulla tidak ada cedera angulasi dan rotasi maka pergeseran tidak berat dan medulla spinalis tidak ikut cedera. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan adalah posisi spinalis tidak ikut cedera. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan adalah posisi ant
anteroeroposposterterior ior dendengan gan mulmulut ut paspasien ien daldalam am keakeadaadaan n terterbukbuka. a. LokLokasi asi yagyag paling sering adalah pada daerah yang paling lemah yitu pada cincin vertebra. paling sering adalah pada daerah yang paling lemah yitu pada cincin vertebra. Fraktur dapat tanpa disertai robekan (tipe A) atau dengan robekan ligament Fraktur dapat tanpa disertai robekan (tipe A) atau dengan robekan ligament tranversun (tipe B). Fraktur ini juga disebut
tranversun (tipe B). Fraktur ini juga disebut Jefferson Fracture. Jefferson Fracture.
b.
b. PergPergesereseran C an C 1 C2 1 C2 ( S( Sendi endi AtlanAtlantoaxtoaxial)ial) Atlas dan
Atlas dan axis dihubunaxis dihubungkan dengan ligamentum tranversgkan dengan ligamentum tranversalis dari alis dari atlasatlas yan
yang g menmenyilyilang ang dibdibelakelakang ang proprosessesus us odoodontontoid id padpada a axiaxis. s. DisDisloklokasi asi sensendidi at
atlanlantotoaxaxiaial l dadapapat t memengngakakibibatatkakan n artarthrhrititis is rhrheueumamatotoid id kakarerena na adadananyaya perlunakan kemudian akan ada penekanan ligamentum transversalis.
perlunakan kemudian akan ada penekanan ligamentum transversalis. Frakt
Fraktur ur dislodislokasi kasi termastermasuk uk fraktufraktur r basis prosesubasis prosesus s odonodontoid. Umumnyatoid. Umumnya ligam
ligamentum tranversalientum tranversalis s masih utuh masih utuh dan dan proseprosesus odontoid pindah dengansus odontoid pindah dengan
Gambar 2. Fraktur Jefferson Gambar 2. Fraktur Jefferson
atlas dan dapat menekan medulla spinalis. Terapi untuk fraktur tidak bergeser atlas dan dapat menekan medulla spinalis. Terapi untuk fraktur tidak bergeser yaitu imobilis
yaitu imobilisasi asi vertebvertebra ra cerviccervical. al. TerapTerapi i untuk fraktur geser untuk fraktur geser atlantatlantoaxialoaxial adalah reduksi dengan traksi continues.
adalah reduksi dengan traksi continues. c.
c. FraFraktuktur Komr Komprepresi Cosi Corpurpus Vers Vertebtebralral Tipe kompresi lebih sering
Tipe kompresi lebih sering tanpa kerusaktanpa kerusakan an ligamligamentum spinal namunentum spinal namun dapat mengakibatkan kompresi corpus vertebralis. Sifat fraktur ini adalah tipe dapat mengakibatkan kompresi corpus vertebralis. Sifat fraktur ini adalah tipe tidak stabil. Terapi untuk fraktur tipe ini adalah reduksi dengan plastic collar tidak stabil. Terapi untuk fraktur tipe ini adalah reduksi dengan plastic collar selama 3 minggu (
selama 3 minggu ( masa penyembuhan tulang)masa penyembuhan tulang)
d.
d. FleFlexi Sublxi Subluksuksasi Veasi Vertrtebrebral Cerval Cervicaicall Fra
Fraktuktur r ini ini terterjadjadi i saasaat t perpergergerakaakan n kepkepala ala keakearah rah depdepan an yanyang g tibtiba-tia-tibaba sehingga terjadi deselerasi kepala karena tubrukan atau dorongan pada kepala sehingga terjadi deselerasi kepala karena tubrukan atau dorongan pada kepala bagian belakang, terjadi vertebra yang miring ke depan diatas vertebra yang bagian belakang, terjadi vertebra yang miring ke depan diatas vertebra yang
ada
ada dibdibawaawahnyhnya, a, ligligameament nt posposteriterior or dapdapat at rusrusak ak dan dan frakfraktur tur ini ini disdisebuebutt subluksasi, medulla spinalis mengalami kontusio dalam waktu singkat. terjadi subluksasi, medulla spinalis mengalami kontusio dalam waktu singkat. terjadi ro
robebekakan n papada da sesebabagigian an liligagamement nt di di popoststererioior r tutulalang ng leleheher r ; ; liligagamementnt lon
longitgitudiudinal nal antanterierior or utuutuh. h. TanTanda da penpentinting g padpada a subsublukluksassasi i antanterioerior r adaadalahlah
Gambar 3. Fraktur kompresi corpus
adanya angulasi
adanya angulasi ke posterior ke posterior (kifosis) local p(kifosis) local pada tempat keruada tempat kerusakan ligament.sakan ligament. Tanda-tanda lainnya :
Tanda-tanda lainnya :
-- JarJarak yaak yang meng meleblebar anar antara ptara prosrosesuesus spis spinosnosusus
-- SSubublulukksasasi si ssenendi di apapofofisiseaeall
e.
e. FleksFleksi disi dislokalokasi dasi dan frn fraktuaktur dir dislokaslokasi csi cerviervicalcal Cedera ini
Cedera ini lebih berat lebih berat dibandibanding fleksi ding fleksi sublusubluksasiksasi. . MekanMekanisme terjadinyaisme terjadinya fraktur hampir sama dengan fleksi subluksasi, posterior ligamen robek dan fraktur hampir sama dengan fleksi subluksasi, posterior ligamen robek dan posterior facet pada satu atau kedua sisi kehilangan kestabilannya dengan posterior facet pada satu atau kedua sisi kehilangan kestabilannya dengan bangunan sekitar. Jika dislokasi atau fraktur dislokasi pada C7 –Th1 maka bangunan sekitar. Jika dislokasi atau fraktur dislokasi pada C7 –Th1 maka posisi ini sulit dilihat dari posisi foto lateral maka posisi yang terbaik untuk posisi ini sulit dilihat dari posisi foto lateral maka posisi yang terbaik untuk
radiografi adalah “
radiografi adalah “ swimmer projection swimmer projection””
f.
f. Ekstensi Sprain Cervical (Ekstensi Sprain Cervical (Whiplash injury)Whiplash injury)
Mekanisme cedera pada cedera jaringan lunak yang terjadi bila leher Mekanisme cedera pada cedera jaringan lunak yang terjadi bila leher tiba-tib
tiba a tertersensentak tak ke ke daldalam am hiphiperekerekstestensinsi. . BiaBiasansanya ya cedcedera era ini ini terjadi terjadi setelahsetelah tertabrak dari belakang; badan terlempar ke depan dan kepala tersentak ke tertabrak dari belakang; badan terlempar ke depan dan kepala tersentak ke b
belelakakanang. Teg. Terdrdapat apat ketidaksesuaian ketidaksesuaian mengenai mengenai patologi patologi yang yang tepat tepat tetetatapipi kemungkinan ligamen longitudinal anterior meregang atau robek dan diskus kemungkinan ligamen longitudinal anterior meregang atau robek dan diskus mungkin juga rusak.
mungkin juga rusak. Pa
Pasisien en memengngelueluh h nynyeri eri dadan n kekekakakukuan an papada da leleheher, r, yayang ng rerefrfrakakteter r dadann
Gambar 4.
bertahan selama setahun atau lebih lama. Keadaan ini sering disertai dengan bertahan selama setahun atau lebih lama. Keadaan ini sering disertai dengan
geja
gejala la lain yang lebih lain yang lebih tidatidak k jelasjelas, , misamisalnya nyeri kepala, lnya nyeri kepala, pusinpusing, g, depresidepresi,, penglihatan kabur dan rasa baal atau paraestesia pada lengan. Biasanya tidak penglihatan kabur dan rasa baal atau paraestesia pada lengan. Biasanya tidak tteerdrdaappaat t tatandnda-a-tatandnda a fifisisik, k, dadan n pepememeririksksaaaan n dedengngan an sisinanar-r-X X hhaannyyaa mempe
memperlihatkrlihatkan an perubperubahan kecil ahan kecil pada postur. Tidak pada postur. Tidak ada bentuk terapi ada bentuk terapi yangyang telah terbukti bermanfaat, pasien diberikan analgetik dan fisioterapi.
telah terbukti bermanfaat, pasien diberikan analgetik dan fisioterapi. g.
g. FrakFraktur Ptur Pada Cada Cerviervical Ke cal Ke -7 (P-7 (Procerocessus Sssus Spinospinosus)us)
Prosesus spinosus C7 lebih panjang dan prosesus ini melekat pada otot. Prosesus spinosus C7 lebih panjang dan prosesus ini melekat pada otot. Ad
Adananya ya kokontntrakraksi si ototot ot akakibibat at kekekekerasrasan an yayang ng sisifafatntnya ya titibaba-ti-tiba ba akakanan me
menynyebebababkakan n avavululsi si prprososesesus us spspininososus us yayang ng didisesebubut t ““ clay clay shovshovelereler’s’s fracture
fracture”. Fraktur ini nyeri tetapi tak berbahaya. Biasanya pada C6/C7.”. Fraktur ini nyeri tetapi tak berbahaya. Biasanya pada C6/C7.
h.
h. FrFrakaktutur r HaHangngmamansns
Terjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior C2 terhadap C3. Terjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior C2 terhadap C3.
Gambar 5.
3.7. Metode untuk foto daerah cervical 3.7. Metode untuk foto daerah cervical
1.
1. Pada Pada foto foto anteroposanteropos terior terior garis garis lateral lateral harus harus utuh, utuh, dadan pn prorosesesusus ss spipinonosususs
dan bayangan trakea harus berada pada garis tengah. Diperlukan foto dengan dan bayangan trakea harus berada pada garis tengah. Diperlukan foto dengan mulut
mulut terbuterbu ka ka untuk untuk mempermemper lihatlihat kan kan C1 C1 dan dan C2 C2 (u(untntuk uk frfrakaktutur mar massssa laa laterteralal dan odontoid).
dan odontoid).
2.
2. Foto lateral harus mencakup ketujuh vertebra cervical dan T1, jika tidak Foto lateral harus mencakup ketujuh vertebra cervical dan T1, jika tidak
cceeddeerra a yyanang g rerennddaah h akakaar r terlewatkan. terlewatkan. Hitunglah Hitunglah vertebra vertebra kalau kalau perlu,perlu, p
periksa ulang dengan sinar-X sementara menerapkaeriksa ulang dengan sinar-X sementara menerapkan n traksi ke traksi ke bawah padabawah pada lengan.
lengan. Kurva Kurva lordotik lordotik harus diiharus diikuti dan menekuti dan menelusurlusuri empat garis sejajar i empat garis sejajar yangyang di
dibebentntuk uk ololeh eh babagigian an dedepapan n kokorpus rpus vertebra, vertebra, bagian bagian belakanbelakang g badanbadan v e
v er tr te be br ar a. . mma sa sssa a l al at et er ar al l dda n a n ddaassa ra r- d- da sa sa r a r pprroossees us us s ssppi ni noossuus s sseettiiaapp ke
ketitidadaktktereratatururan an memenununjnjukukkakan n susuatatu u frfrakaktutur r ataatau u pepergergeseseranran. . RuRuanangg interspinosa
interspinosa yang yang terlalu terlalu lelebabar r memenununjnjukukkakan n luluksksasasi i ananterterioior. r. TrTrakakea ea dadapapatt tergeser oleh hematoma jaringan lunak.
tergeser oleh hematoma jaringan lunak. 3.
3. Jarak tiJarak tiang odoang odontoid dntoid dan bagian bagian belakan belakang arkuang arkus anteris anterior pada atlor pada atlas tidak bas tidak boleholeh melebihi 4,5 mm ( anak-anak ) dan 3mm pada dewasa
melebihi 4,5 mm ( anak-anak ) dan 3mm pada dewasa 4.
4. Untuk mUntuk menghienghindari terlndari terlewatnyewatnya adanya dia adanya dislokslokasi tanpasi tanpa fraktur da fraktur diperluiperlukan filmkan film lateral pada posisi ekstensi dan fleksi.
lateral pada posisi ekstensi dan fleksi.
5.
5. PePergrgesesereran an kokorprpus us vevertrtebebra ra ke ke ararah ah dedepapan n teterhrhadadap ap kokorprpuus s vevertrtebebrara
di
dibabawawahnhnya ya dadapapat t beberararti rti klklininis is yayaititu u didislslokokasasi i pepermrmukukaaaan n ununililateateraral l jijikaka p
pergergeseseraeran n yayang ng kukuranrang g dadari ri sesetetengngah ah leblebar ar kokorprpus us vevertrtebebrara. . UnUntutuk k hahal l ininii diperlukan foto oblik untuk memperlihatkan sisi yang terkena. Pergeseran yang diperlukan foto oblik untuk memperlihatkan sisi yang terkena. Pergeseran yang lebih dari setengah lebar korpus vertebra tersbut menunjukkan dislokasi bilateral. lebih dari setengah lebar korpus vertebra tersbut menunjukkan dislokasi bilateral. 6.
6. Lesi yLesi yang tang tidak jidak jelas pelas perlu derlu dilanjuilanjutkn ptkn pemerikemeriksaan Csaan CT scanT scan..
Gambar 6.
3.8. Pengobatan 3.8. Pengobatan
Medical mana
Medical managemengement yaitu t yaitu setelasetelah fase akut spinal injurh fase akut spinal injury tertangany tertangani makai maka immobilisasi untuk membatasi gerakan pada cervical yang tidak stabil diperlukan immobilisasi untuk membatasi gerakan pada cervical yang tidak stabil diperlukan untuk memungkinkan penyembuhan tulang dan ligament berlangsung, juga untuk untuk memungkinkan penyembuhan tulang dan ligament berlangsung, juga untuk melin
melindungdungi i spinspinal al cord. Imobilisascord. Imobilisasi i dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dengan cerviccervical al orthoorthosis,sis, collar, porter type orthosis, cervico thoracic dan halo orthosis.
collar, porter type orthosis, cervico thoracic dan halo orthosis.
Cervical collar terdiri dari soft collar dan phila delphia collar. Soft collar Cervical collar terdiri dari soft collar dan phila delphia collar. Soft collar mempunyai keuntungan yang kecil pada pasien spinal cord injury dan hanya mempunyai keuntungan yang kecil pada pasien spinal cord injury dan hanya membatasi pergerakan minimal pada rotasi ekstensi dan fleksi. Philadelphia collar membatasi pergerakan minimal pada rotasi ekstensi dan fleksi. Philadelphia collar memb
memberikan protekserikan proteksi i yang lebih baik yang lebih baik daripadaripada soft da soft collar terutama pada collar terutama pada gerakgerakanan fleksi dan ekstensi, tapi tidak efektif pada axial rotasi. Indikasi: non/minimal fleksi dan ekstensi, tapi tidak efektif pada axial rotasi. Indikasi: non/minimal displace C1 – C2 fracture, minimal
displace C1 – C2 fracture, minimal body/processus spinasus fracture, post anterior body/processus spinasus fracture, post anterior cervical disctomy dengan fusi. Poster type orthoses lebih rigid dan memiliki 3 cervical disctomy dengan fusi. Poster type orthoses lebih rigid dan memiliki 3 point fiksasi, pada mandibula occiput dan bahu atau thorax bagian atas. Halo vest point fiksasi, pada mandibula occiput dan bahu atau thorax bagian atas. Halo vest
me
membmbatatasasi i flflekeksi si dadan n ekekststenensisi, , axaxiaial l rorotatasi si dadan n lalateteraral l bebendndining. g. AlAlat at ininii direkomendasikan untuk discplace atlas fracture, adontoid fracture, semua axis direkomendasikan untuk discplace atlas fracture, adontoid fracture, semua axis fracture dan kombinasi C1 – C2 fracture dan post operasi imobilisasi setelah fracture dan kombinasi C1 – C2 fracture dan post operasi imobilisasi setelah surgical fusion.
surgical fusion.
Penanganan Operasi Penanganan Operasi
Goa
Goal l dardari i penpenanganganaanan n opeoperasrasi i adaadalahlah: : RedReduksuksi i mal mal alialigmegment, nt, decdecompompresresii elemen neural dan restorasi spinal stability
BAB IV
BAB IV
TRAUMA TORAKO-LUMBAL
TRAUMA TORAKO-LUMBAL
Frakt
Fraktur tulang belakur tulang belakang lumbang lumbal dapat terjadi apabal dapat terjadi apabila terjadi kekuila terjadi kekuatan atan keke kol
kolom om tultulang ang belbelakaakang ng melmelebiebihi hi kekkekuatuatan an dan dan stastabilbilitas itas uniunit t kolkolom om tultulangang belakang. Fraktur dapat menyebabkan fragmen tulang terpisah dari vertebra atau belakang. Fraktur dapat menyebabkan fragmen tulang terpisah dari vertebra atau mengalami penekanan disertai hilangnya ketinggian pada badan vertebra, yang mengalami penekanan disertai hilangnya ketinggian pada badan vertebra, yang ser
seringingkalkali i disdisertaertai i desdesakaakan n atau atau jepjepitan itan dibdibagiagian an antanterierior. or. MunMungkigkin n terdterdapaapatt keh
kehilailangangan n keckecekuekungangan n aspaspek ek posposteriterior or yanyang g nornormal mal padpada a batbatang ang ververtebtebra.ra. Frgmen-fragmen tulang dapat bergeser ke posterior ke dalam kanalis spinalis Frgmen-fragmen tulang dapat bergeser ke posterior ke dalam kanalis spinalis sehingga menyebabkan gejala neurologis.
4.1. Epidemiologi 4.1. Epidemiologi
Fraktur vertebra torakal bagian atas dan tengah jaranng terjadi, kecuali bila Fraktur vertebra torakal bagian atas dan tengah jaranng terjadi, kecuali bila trauma berat atau ada osteoporosis. Karena kanalis spinal di daerah ini sempit trauma berat atau ada osteoporosis. Karena kanalis spinal di daerah ini sempit maka sering dis
maka sering disertai dengan kelaertai dengan kelainan neurolinan neurologikogik. . TraumTrauma rotasi paling seringa rotasi paling sering ter
terjadjadi i padpada a ververtebtebra ra tortorakoakolumlumbal bal (Tx(Tx-L1-L1) ) dan dan dapdapat at menmenimbimbulkulkan an frakfraktur tur dislokasi disebaabkan karena kerusakan pada elemen psosterior vertebra.
dislokasi disebaabkan karena kerusakan pada elemen psosterior vertebra.
4.2. Jenis fraktur vertebra torakolumbal 4.2. Jenis fraktur vertebra torakolumbal a. Fraktur kompresi (
a. Fraktur kompresi (Wedge fractures)Wedge fractures) Ada
Adanya nya komkomprepresi si padpada a bagbagian ian depdepan an corcorpus pus ververtebtebralralis is yanyang g terttertekaekan n dandan mem
membenbentuk tuk patpatahaahan n iriirisansan. . FraFraktuktur r komkomprepresi si adaadalah lah frakfraktur tur tertersersering ing yanyangg mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh kecelakaan mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh kecelakaan ja
jatuh tuh dardari i ketketinginggiagian n dendengan gan poposissisi i terterdudduduk uk atauataupun pun menmendapdapat at pukpukulaulan n didi kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah menga
mengalami fraktur komplami fraktur kompresi. resi. VertebVertebra dengan fraktur komra dengan fraktur kompresi akan menjapresi akan menjadidi lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya.
lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya.55
b. Fraktur remuk
b. Fraktur remuk (Burst fractures)(Burst fractures)
Fraktur yang terjadi ketika ada penekanan corpus vertebralis secara langsung, Fraktur yang terjadi ketika ada penekanan corpus vertebralis secara langsung, dan tulang menjadi hancur. Fragmen tulang berpotensi masuk ke kanalis spinais. dan tulang menjadi hancur. Fragmen tulang berpotensi masuk ke kanalis spinais.
Gambar 7. Fraktur kompresi (wedge
Terminologi fraktur ini adalah menyebarnya tepi korpus vertebralis kearah luar Terminologi fraktur ini adalah menyebarnya tepi korpus vertebralis kearah luar yang disebabkan adanya kecelakaan yang lebih bera
yang disebabkan adanya kecelakaan yang lebih bera t dibanding fraktur kompresi.t dibanding fraktur kompresi. tepi tulang yang menyebar atau melebar itu akan memudahkan medulla spinalis tepi tulang yang menyebar atau melebar itu akan memudahkan medulla spinalis untuk cedera dan ada fragmen tulang yang mengarah ke medulla spinalis dan untuk cedera dan ada fragmen tulang yang mengarah ke medulla spinalis dan dapat menekan medulla spinalis dan menyebabkan paralisi atau gangguan syaraf dapat menekan medulla spinalis dan menyebabkan paralisi atau gangguan syaraf parsi
parsial. al. TipeTipe burst fractureburst fracture sersering ing terterjadjadi i padpada a thothoracraco o lumlumbar bar junjunctiction on dandan terjadi paralysis pada kaki dan gangguan defekasi ataupun miksi. Diagnosis
terjadi paralysis pada kaki dan gangguan defekasi ataupun miksi. Diagnosis burst burst fracture
fracture ditegakkan dengan x-rays dan CT scan untuk mengetahui letak fraktur ditegakkan dengan x-rays dan CT scan untuk mengetahui letak fraktur dan
dan menmenententukaukan n apaapakah kah frakfraktur tur tertersebsebut ut mermerupaupakan kan frakfraktur tur komkomprepresi, si, burburstst fractu
fracture re atau fraktur dislokasatau fraktur dislokasi. Biasanya dengan scan MRI i. Biasanya dengan scan MRI fraktufraktur r ini akan ini akan lebihlebih je
jelas las menmengevgevalualuasi asi tratrauma uma jarijaringangan n lunlunak, ak, kerkerusausakan kan ligligameamen n dan dan adaadanyanya perdarahan.
perdarahan.
cc.. FFrraakkttuur r ddiissllookkaassii
Fraktur dislokasi terjadi ketika ada segmen vertebra berpindah dari tempatnya Fraktur dislokasi terjadi ketika ada segmen vertebra berpindah dari tempatnya karena kompresi
karena kompresi, , rotasi atau rotasi atau tekanatekanan. n. KetigKetiga a kolumkolumna na mengmengalami alami keruskerusakanakan seh
sehingingga ga sansangat gat tidtidak ak stastabilbil, , cedcedera era ini ini sansangat gat berberbahbahayaaya. . TerTerapi api tertergangantuntungg apaka
apakah h ada atau ada atau tidaktidaknya korda atau nya korda atau akar syaraf yang rusak. Kerusakaakar syaraf yang rusak. Kerusakan akann akan terjadi pada ketiga bagian kolumna vertebralis dengan kombinasi mekanisme terjadi pada ketiga bagian kolumna vertebralis dengan kombinasi mekanisme kecelakaan yang terjadi yaitu adanya kompresi, penekanan, rotasi dan proses kecelakaan yang terjadi yaitu adanya kompresi, penekanan, rotasi dan proses pengelupasan. Pengelupasan komponen akan terjadi dari posterior ke anterior pengelupasan. Pengelupasan komponen akan terjadi dari posterior ke anterior dengan kerusakan parah pada ligamentum posterior, fraktur lamina, penekanan dengan kerusakan parah pada ligamentum posterior, fraktur lamina, penekanan sendi facet dan akhirnya kompresi korpus vertebra anterior. Namun dapat juga sendi facet dan akhirnya kompresi korpus vertebra anterior. Namun dapat juga terjadi dari bagian anterior ke posterior. kolumna vertebralis. Pada mekanisme terjadi dari bagian anterior ke posterior. kolumna vertebralis. Pada mekanisme rotasi akan terjadi fraktur pada prosesus transversus dan bagian bawah costa. rotasi akan terjadi fraktur pada prosesus transversus dan bagian bawah costa. Fraktur akan melewati lamina dan seringnya akan menyebabkan
Fraktur akan melewati lamina dan seringnya akan menyebabkan dural tearsdural tears dandan keluarnya serabut syaraf.
d.
d.Cedera pisau lipat (Seat Cedera pisau lipat (Seat belt fractures)belt fractures)
Cedera pisau lipat
Cedera pisau lipat serinsering g terjadterjadi i pada kecelakaan mobil dengan kekuatan tinggipada kecelakaan mobil dengan kekuatan tinggi dan
dan tibtiba-tia-tiba ba menmengergerem em sehsehingingga ga memmembuabuat t ververtebtebrae rae daldalam am keakeadaadaan n flefleksiksi,, dislokasi fraktur sering terjadi pada
dislokasi fraktur sering terjadi pada thoracolumbar junctionthoracolumbar junction. Kombinasi fleksi. Kombinasi fleksi dan distraksi dapat menyebabkan tulang belakang pertengahan menbetuk pisau dan distraksi dapat menyebabkan tulang belakang pertengahan menbetuk pisau lipat dengan poros yang bertumpu pada bagian kolumna anterior vertebralis. lipat dengan poros yang bertumpu pada bagian kolumna anterior vertebralis. Pad
Pada a cedcedera era sabsabuk uk penpengamgaman, an, tubtubuh uh penpenderderita ita terlterlempempar ar kedkedepaepan n melmelawaawann tahanan tali pengikat. Korpus vertebra kemungkinan dapat hancur selanjutnya tahanan tali pengikat. Korpus vertebra kemungkinan dapat hancur selanjutnya kolumna posterior dan media akan rusak sehingga fraktur ini termasuk jenis kolumna posterior dan media akan rusak sehingga fraktur ini termasuk jenis fraktur tidak stabil.
fraktur tidak stabil.
4.3. Pemeriksaan radiologi
4.3. Pemeriksaan radiologi vertebra torakolumbalvertebra torakolumbal Pemeri
Pemeriksaan radiologksaan radiologik ik rutin untuk rutin untuk traumtrauma a tulantulang g belakbelakang ang toraktorakal al dandan lum
lumbal bal adaadalah lah proproyekyeksi si AP AP dan lateradan lateral. l. BilBila a tratrauma uma berberat at makmaka a fotfoto o dibdibuatuat dengan pasien tidur terlentang dan foto lateral di buat dengan sinar horizontal. dengan pasien tidur terlentang dan foto lateral di buat dengan sinar horizontal.
Pada foto AP, adanya pelebaran bayangan mediastinum yang bersangkutan Pada foto AP, adanya pelebaran bayangan mediastinum yang bersangkutan menunjukan adanya hematom paravertebral.
menunjukan adanya hematom paravertebral.
4.4. Gambaran radiologi
4.4. Gambaran radiologi vertebra torakolumbalvertebra torakolumbal
Gambar 8. Fraktur Dislokasi Gambar 8. Fraktur Dislokasi
•
• Lateral radiografi menunjukkan suatuLateral radiografi menunjukkan suatu
fraktur kompresi L3 tulang belakang. fraktur kompresi L3 tulang belakang. Perhatikan kompresi ke bawah dari Perhatikan kompresi ke bawah dari endplate unggul dari L3 (panah endplate unggul dari L3 (panah kuning). Bagian anterior tubuh kuning). Bagian anterior tubuh
vertebral L3 telah mengungsi ke depan vertebral L3 telah mengungsi ke depan (panah putih).
(panah putih).
•
• Dua bersebelahan sagitalDua bersebelahan sagital
MRI T2-tertimbang tulang belakang lumbal MRI T2-tertimbang tulang belakang lumbal menunjukkan fraktur kompresi vertebral menunjukkan fraktur kompresi vertebral tubuh L1. Aspek anterior L1 dikompresi tubuh L1. Aspek anterior L1 dikompresi lebih dari 60%.
lebih dari 60%.
•
• Deformitas relatif sedikit dari tubuh vertebralDeformitas relatif sedikit dari tubuh vertebral
L2 ditampilkan, dengan kurang dari 5 ° ke L2 ditampilkan, dengan kurang dari 5 ° ke dep
depan an kypkyphothotic ic angangulaulasi. si. KomKomprepresi si patpatahah tu
tulalanng g ddenengagan n sesedidikkit it ananggululasasi i ssereriningg dikaitkan dengan trauma ligamen signifikan dikaitkan dengan trauma ligamen signifikan posterior (tanda panah).
4.5. Pengobatan 4.5. Pengobatan
Trauma vertebra torakolumbal tipe stabil dapat ditangni secara konservatif Trauma vertebra torakolumbal tipe stabil dapat ditangni secara konservatif den
dengan gan gipgips s selselama ama 8-18-12 2 minmingguggu, , sedsedangangkan kan yanyang g tidtidak ak stastabil bil temtemporporer er bisbisaa dengan konservatif atau operatif, yaitu degan melakukan stabilisasi interna bila dengan konservatif atau operatif, yaitu degan melakukan stabilisasi interna bila penderita mengalami gangguan neurologik. Pada trauma vertebra torakolumbal penderita mengalami gangguan neurologik. Pada trauma vertebra torakolumbal tidak stabil permanen perlu dilakukan stabilisasi interna, karena penyembuhan tidak stabil permanen perlu dilakukan stabilisasi interna, karena penyembuhan jaringan ikat yang tidak baik akan menimbulkan instabilitas yang membahayakan jaringan ikat yang tidak baik akan menimbulkan instabilitas yang membahayakan
medulla spinalis di kemudian hari. medulla spinalis di kemudian hari.
BAB IV
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Tra
Trauma uma ververtebtebra ra (tu(tulanlang g belbelakaakang) ng) menmengengenai ai jarijaringangan n lunlunak ak berberupaupa ligament, discus dan faset, tulang belakang dan medulla spinalis. Semua trauma ligament, discus dan faset, tulang belakang dan medulla spinalis. Semua trauma vertebra harus dianggap trauma hebat sampai ditangani dengan baik. Penyebab vertebra harus dianggap trauma hebat sampai ditangani dengan baik. Penyebab tra
trauma uma tultulang ang belbelakaakang ng adaadalah lah keckecelakelakaan aan lallalu u linlintastas, , keckecelaelakaakaan n olaolah h ragraga,a, terjatuh dari ketinggian dan kecelakaan kerja.Menurut lokasinya trauma vertebra terjatuh dari ketinggian dan kecelakaan kerja.Menurut lokasinya trauma vertebra dibagi menjadi trauma cervical dan torakolumbal.
dibagi menjadi trauma cervical dan torakolumbal. Traum
Trauma a pada servikal paling sering disebabkpada servikal paling sering disebabkan an oleh benturaoleh benturan n kuat, ataukuat, atau pukulan di kepala. Pada fraktur cervical biasanya ditemukan nyeri leher bagian pukulan di kepala. Pada fraktur cervical biasanya ditemukan nyeri leher bagian atas atau neuralgia. Jenis trauma vertebra cervical antara lain fraktur atlas(C1), atas atau neuralgia. Jenis trauma vertebra cervical antara lain fraktur atlas(C1), pergeseran sendi atlantoaksial, fraktur kompresi crpus vertebra, fraktur dislokasi, pergeseran sendi atlantoaksial, fraktur kompresi crpus vertebra, fraktur dislokasi,
fraktur subluksasi, dan fraktur vertebra
fraktur subluksasi, dan fraktur vertebra C7(prosesus spinosus).C7(prosesus spinosus). Traum
Trauma vertebra torakoa vertebra torakolumbalumbal dapat terjadi apabill dapat terjadi apabila terjadi kekuataa terjadi kekuatan n keke kol
kolom om tultulang ang belbelakaakang ng melmelebiebihi hi kekkekuatuatan an dan dan stastabilbilitaitas s uniunit t kolkolom om tultulangang b
belaelakakangng. . PaPada da papasisien en cucuririga ga dedengngan an frafraktktur ur vevertertebrbra a totorakrakololumumbabal l dadariri peme
pemeriksaariksaan n didapdidapatkan nyeri atkan nyeri tulantulang g pungpunggunggung, , memar atau memar atau deformdeformitas. itas. JenisJenis frktu
frktur r vertebvertebra ra toraktorakolubaolubal l antara lain antara lain fraktufraktur r kompkompresi (wedge resi (wedge fractufracture), fraktur re), fraktur dislokasi, fraktur remuk (burst fracture) dan fraktur cedera pisau lipat (seat belt dislokasi, fraktur remuk (burst fracture) dan fraktur cedera pisau lipat (seat belt fracture).
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Jong, W.D, Samsuhidayat.
Jong, W.D, Samsuhidayat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Buku Ajar Ilmu Bedah. 2010. Ed 3.2010. Ed 3. Jakarta: EGC.Jakarta: EGC.
Rasjad C.
Rasjad C. Pegantar Ilmu Bedah Ortopedi.Pegantar Ilmu Bedah Ortopedi. 2007. Ed 32007. Ed 3 Jakarta : PT. Yarsif Jakarta : PT. Yarsif Watampone.
Watampone.
Rasyad S.
Rasyad S. Radiologi Diagnostik Radiologi Diagnostik . . 2008. Ed 2008. Ed 2. Jakarta: Balai 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.Penerbit FKUI.
Palmer PES, Cockshott WP, Hegedus V, Samuel
Palmer PES, Cockshott WP, Hegedus V, Samuel E.E. Petunjuk Membaca Foto Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum.
Untuk Dokter Umum. 1995. Jakarta: EGC.1995. Jakarta: EGC.
Patel PP.